OPERASIONALISASI EVALUASI BK
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 9
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat serta Hidayah-Nya, terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
”Operasionalisasi Evaluasi BK” dalam mata kuliah “Evaluasi dan Supervisi BK”.
Shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yaitu Al-Qur’an serta sunnah untuk
keselamatan umatnya di dunia ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan
Supervisi BK. Terima kasih kepada Bapak Dr. Agus Wibowo, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK, terima kasih kepada teman-
teman kelompok yang sudah bekerja sama dengan baik dalam menyelesainya
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................24
B. Saran ................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ٓ
ِ ُوا ۚ َوٱهَّلل ُ َس ِري ُع ْٱل ِح َسا
ب َ ُأ ۟و ٰلَِئ
۟ ك لَ ُه ْم َنصِ يبٌ ِّممَّا َك َسب
1
Allah SWT menganugerahi hasil yang baik, yakni hasil evaluasi yang
diberikan oleh Allah adalah berdasarkan hasil kerja manusia, bila pekerjaanya
baik maka dia akan mendapatkan hasil yang membahagiakan yaitu surga.
Namun bila hasil evaluasinya buruk maka dia akan memperoleh hasil yang
mengecewakan yaitu berupa siksa api neraka.
2
“Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah
dimaksudkan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan
mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan yang dilaksanakan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka bisa dirumuskan beberapa
masalah berikut ini :
1. Apa pengertian operasionalisasi evaluasi BK?
2. Apa manfaat dari operasionalisasi evaluasi BK?
3. Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK?
4. Bagaimana pentingnya operasionalisasi evaluasi BK?
5. Bagaimana langkah – langkah operasionalisasi evaluasi BK?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Pengertian Operasionalisasi Evaluasi BK.
2. Mengetahui Manfaat dari Operasionalisasi Evaluasi BK.
3
3. Mengetahui Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK.
4. Mengetahui Pentingnya Operasionalisasi Evaluasi BK.
5. Mengetahui Langkah – langkah Operasionalisasi Evaluasi BK.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dilakukan, justru untuk melayani pengambilan keputusan. Sehingga kemudian
yang terpenting di pahami dalam mengevaluasi program bimbingan dan
konseling tidak boleh terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri dilaksanakan.
6
evaluasi program. Tahapmevaluasi tidak hanya dilakukan dengan menggunakan
prosedur yang sistematis, terperinci, dan telah disetujui secara cermat
7
pengembangannya. Pada akhirnya, dalam kegiatan evaluasi program
bimbingan dan konseling pengambilan keputusan merupakan aspek
yang sangat penting. Sebab suatu penilaian dianggap perlu dilakukan,
justru untuk melayani pengambilan keputusan. Sehingga kemudian
yang terpenting di pahami dalam mengevaluasi program bimbingan
dan konseling tidak boleh terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri
dilaksanakan.
8
Menurut pendapat beberapa ahli di atas penilaian kegiatan Bimbingan
dan Konseling di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan program
Bimbingan dan Konseling disekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-
patokan tertentu sesuai dengan program Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan. Penilain yang dilakukan oleh guru pembimbing biasa di niali dari
kegiatan yang telah direncanakannya untuk mengetahui efektivitas-efektivitas
yang telah dilaksanaka. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk melihat
keberhasilan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah
mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung berperan
membantu peserta didik memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah
yang lebih baik.
9
kesejahteraan peserta didik. Dengan menggunakan metode operasionalisasi
evaluasi bimbingan dan konseling, sekolah dapat memperoleh data yang akurat
dan obyektif mengenai kebutuhan dan masalah peserta didik serta meningkatkan
kalitas program bimbingan dan konseling melalui program intervensi yang tepat.
2. Meningkatkan akuntabilitas
Operasionalisasi evaluasi program bimbingan dan konseling dapat
membantu dalam menetukan apakah program tersebut memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan dan sumber daya yang telah digunakan
efektif. Hal ini dapat membantu dalam mempertanggungjawabkan
program bimbingan dan konseling kepada pihak yang
berkepentingan, seperti pihak sekolah, orang tua siswa, dan
masyarakat.
3. Memotivasi partisipasi
Melalui pengoperasionalisasian evaluasi program bimbingan dan
konseling, partisipan program, orang tua, siswa dan guru dapat
terlibat dalam proses evaluasi dan memberikan masukan tentang
keberhasilan program. Hal ini dapat meningkatkan motivasi parisipan
dan mendukung program bimbingan dan konseling.
10
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
program dan memberikan umpan balik yang dapat menigkatkan
kualitas pelaksanaan program.
11
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak
dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling.
e. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan
masyarakat terhadap pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
1. Tujuan Umum
Secara umum, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan
konseling bertujuan sebagai berikut:
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau
subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbinga dan
konseling.
2) Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3) Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
12
a. Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas dari layanan
bimbingan dan konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum
dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan
pengembangan.
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak
dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan
konseling adalah :
1) Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada
siswa di sekolah.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu
dimasukkan kedalam program bimbingan untuk perbaikan
layanan yang diberikan.
3) Untuk membantu kepala sekolah, guru-gurru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata
kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
tiap-tiap siswa.
4) Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari
program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-
perbaikan.
5) Untuk mendorong semua personil bimbingan agar bekerja
leih giat dalam mengembangkan program - program
bimbingan.
13
1. Tujuan Umum Program BK
1) Agar siswa dapat mengembangkan pengertian dan pemahaman
diri dalam kemajuannya di sekolah.
2) Agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan tentang dunia
kerja, kesempatan kerja serta rasa tanggung jawab dalam
memilih suatu kesempatan kerja tertentu.
3) Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memilih
dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan
informasi tentang kesempatan yang secara tepat dan
bertanggung jawab.
4) Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap
kepentingan dan harga diri orang lain.
14
menetapkan tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, strategi, media yang telah tercantum dalam rencana
pembelajaran.Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi dari beberapa
hal yang telah tersebut diatas, maka perlu dilakukan evaluasi.
Pada hakikatnya, evaluasi adalah suatu proses sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas sesuatu berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu, dan dilakukan dalam rangka
pembuatan keputusan. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu. Dalam ranah
BK, evaluasi BK berarti segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan sejauhmana keefektifan pelaksanaan Program BK di sekolah
denganmengacu pada kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pelaksanaan evaluasi dalam bimbingan dan konseling sangatlah
penting, karena hasil dari evaluasi tersebut akan digunakan untuk
menyusun dan menentukan program baru yang akan diberikan untuk
layanan selanjutnya, memberikan informasi terhadap konselor/guru BK
seberapa jauh keterampilan mengajar yang dimiliki serta mengetahui
keefektifan penyelenggaraan layanan BK yang diberikan. Kemudian
konselor/guru BK dapat merefleksikan evaluasi tersebut untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan perkembangan belajar yang optimal.
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk
membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan
evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui
tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi
bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat
kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua
tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi
bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan
khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui
ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan
program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan
konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan
karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
15
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan
ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya
mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu
usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para
siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya,
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu
sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah
adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun
tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan
perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.
Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling,
penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan
layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat
diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan
bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah
tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program
selanjutnya. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah
ditetapkan.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan
umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan
sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang
dibimbing.
16
Aspek yang harus di evaluasi dari proses kegiatan bimbingan
konseling ada dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektivan proses layanan
bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari
segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-
aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling
diantaranya:
1) Kesesuaian antara program dan pelaksanaan.
2) Keterlaksanaan program
3) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut.
4) Dampak dari kegiatan bimbingan konseling.
5) Bagaimana respon yang terjadi.
6) Personil yang terlibat.
7) Perubahan-perubahan yang terjadi serta lingkup luasnya.
8) Langkah-langkah pengevaluasian program bimbingan dan konseling.
17
Dalam pelaksanaannya, evaluasi program bimbingan dan konseling
dapat ditempuh dengan empat langkah, yaitu:
1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan
evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk
mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan
dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait
dengan dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu :
1) Tingkat keterlaksanaan program (aspek proses)
2) Tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil).
3) Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul
data. Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu
mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian
program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang
relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu
diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan studi dokumentasi.
4) Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data
diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang
program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta
tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.
5) Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan
yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak
lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu :
6) Memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat,
atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai
7) Mengembangkan program, dengan cara merubah atau
menambah beberapa hal yang dipandang dapat
meningkatkan kualitas atau efektivitas program.
18
Kemudian Azizah (2017)” mengungkapkan bahwa penilaian
program bimbingan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Selanjutnya Don C Locke (dalam Diniaty 2012) “meninjau
evaluasi program BK lebih sempit yaitu pengumpulan informasi tentang
kualitas dan membantu menentukan keputusan tentang program
konseling yang akan dilakukan”.
Hasil evaluasi akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling selanjutnya, Diniaty (2012)
menyatakan bahwa beberapa hal yang diperoleh dari hasil evaluasi
diantaranya:
a. Untuk mengetahui apakah program bimbingan sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
b. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program, dan
mendukung pencapaian tujuan rogram itu.
c. Hasil yang diperoleh telah mencapai kriteria keberhasilan sesuai
dengan tujuan dari program itu.
d. Diketemukan bahan balikan bagi pengembangan program berikutnya.
e. Masalah-masalah baru yang muncul sebagai bahan pemecahan
dalam program berikutnya.
f. Untuk memperkuat perkiraan-perkiraan (asumsi) yang mendasar
pelaksanaan program bimbingan.
g. Untuk melengkapi bahan-bahan informasi dan data yang diperlukan
dan dapat digunakan dalam memberikan bimbingan siswa secara
perorangan atau kelompok.
h. Untuk meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program yang perlu
diperbaiki.
19
Langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK meliputi beberapa
tahap, seperti mengidentifikasi masalah atau kebutuhan siswa,
menganalisis masalah atau kebutuhan tersebut, menetapkan tujuan dan
sasaran dari BK yang akan dilakukan, membuat rencana intervensi dan
strategi untuk mencapai tujuan BK, melaksanakan intervensi dan strategi
yang sudah direncanakan, memonitor dan mengevaluasi perkembangan
siswa secara berkala, mengevaluasi efektivitas intervensi yang telah
dilakukan, melakukan tindak lanjut dan penyesuaian jika diperlukan, serta
menyimpan catatan dan dokumentasi yang lengkap tentang setiap sesi
BK.
Dalam praktiknya, langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk
memberikan intervensi yang tepat sasaran dan efektif dalam membantu
siswa mengatasi masalah atau kebutuhan mereka.
Menurut Asep Hidayat dan Sudarwan Danim (2014) langkah-
langkah operasionalisasi evaluasi dalam BK yaitu :
20
kriteria objektif dan dapat dijadikan acuan untuk menentukan
keberhasilan program BK.
c. Pengumpulan data evaluasi Data evaluasi harus dikumpulkan sesuai
dengan indikator dan standar evaluasi yang telah ditetapkan. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
d. Analisis data evaluasi Setelah data evaluasi terkumpul, tahap
selanjutnya adalah melakukan analisis data evaluasi. Data yang telah
terkumpul harus diolah dan dianalisis secara sistematis agar dapat
memberikan informasi yang akurat dan valid.
e. Interpretasi data evaluasi Hasil analisis data evaluasi harus
diinterpretasikan secara tepat dan akurat. Interpretasi harus
dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran evaluasi,
serta indikator dan standar evaluasi yang telah ditetapkan.
f. Pelaporan hasil evaluasi Setelah interpretasi data evaluasi dilakukan,
hasil evaluasi harus dilaporkan secara tertulis. Laporan evaluasi
harus mencakup informasi yang lengkap dan akurat tentang tujuan
dan sasaran evaluasi, indikator dan standar evaluasi, serta hasil
evaluasi yang telah diinterpretasikan.
g. Penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan program Hasil evaluasi
yang telah dilaporkan harus digunakan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan program BK. Perbaikan program harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di
sekolah.
21
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dijelaskan langkah langkah
evaluasi bk yaitu sebagai berikut :
22
i. Melakukan perbaikan program Rekomendasi harus digunakan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program BK. Perbaikan
program harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
B. Saran
Tidak lupa pula penulis meminta kritikan dan saran kepada kawan-
kawan semua terhadap makalah ini untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, F., H.F. Ginting, R.S. Utami. (2017). “Evaluasi Pelaksanaan Program
Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah”. Prosiding Seminar
Bimbingan dan Konseling 1 (1) : 177-188.
Dewa Ketut Sukardi dan nila Kusmawati. “Evaluasi Progam Bimbingan dan
Konseling”. Jurnal UIN Suska Riau hal.97
Ahmad Dahlan, A. R., Setiyadi, A. B., & Novitasari, R. (2019). Evaluasi Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 4 Malang. Jurnal Konseling dan
Pendidikan, 7(1), 1-7.
Gibson, R.L. (2007). Evaluasi Program Konseling Sekolah: Teknik dan Aplikasi.
Corwin Press.
26
Yusuf, M. S., & Usman, Y. (2021). Operasionalisasi Evaluasi Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara,
5(2), 62-73.
27