Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

OPERASIONALISASI EVALUASI BK

Tugas Mata Kuliah Evaluasi dan Supervisi BK

Dosen pengampu :

Dr. Agus Wibowo, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 9

Siti Nurhaliza (20130013)


Sulistiani (20130024)
Satria Eka Saputra (20130027)
Wafiqa Sekar Prawinda (20130038)
Yunita (20130057)
Habib Sukma Wijaya (20130071)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat serta Hidayah-Nya, terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
”Operasionalisasi Evaluasi BK” dalam mata kuliah “Evaluasi dan Supervisi BK”.
Shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yaitu Al-Qur’an serta sunnah untuk
keselamatan umatnya di dunia ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan
Supervisi BK. Terima kasih kepada Bapak Dr. Agus Wibowo, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK, terima kasih kepada teman-
teman kelompok yang sudah bekerja sama dengan baik dalam menyelesainya
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan


di dalam penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 1 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................3
C. Tujuan ...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................4

A. Pengertian Operasionalisasi Evaluasi BK .........................................4


B. Manfaat Operasionalisasi Evaluasi BK ..............................................8
C. Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK ................................................11
D. Pentingnya Operasionalisasi Evaluasi BK..........................................14
E. Langkah – langkah Operasionalisasi Evaluasi BK ............................19

BAB III PENUTUP ........................................................................................24

A. Kesimpulan .......................................................................................24
B. Saran ................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyatakan bahwa “Sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan
menjadi konselor yang memiliki kesejajaran dengan kualifikasi guru, dosen,
pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktor”. Sebagaimana
halnya kegiatan-kegiatan pendidikan yang lain disekolah seperti kegiatan belajar
mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi untuk mengetahui apakah
tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal dalam kegiatan-kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah secara berkala harus dievaluasi.

Setiap upaya, tindakan, atau proses untuk menentukan tingkat kualitas


kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program Bimbingan dan
Konseling dengan mengacu pada kriteria atau standar tertentu sesuai dengan
program Bimbingan Konseling yang sedang berjalan disebut sebagai evaluasi
kegiatan Bimbingan dan Konseling.

Langkah penting dalam pembinaan manajemen program adalah


penilaian. Kita tidak dapat mengetahui atau mengidentifikasi keberhasilan
pelaksanaan program bimbingan dan konseling terarah kecuali kita melakukan
penilaian. Evaluasi program Bimbingan Konseling berupaya menilai sejauh mana
pelaksanaan program mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
keberhasilan program dalam memenuhi tujuannya merupakan kondisi yang akan
dievaluasi melalui kegiatan penilaian.

Ayat Al-Qur’an yang dapat kita pergunakan sebagai acuan dalam


melakukan evaluasi layanan bimbingan dan koseling salah satunya adalah QS.
Al Baqarah ayat 202 yang berbunyi :

ٓ
ِ ‫ُوا ۚ َوٱهَّلل ُ َس ِري ُع ْٱل ِح َسا‬
‫ب‬ َ ‫ُأ ۟و ٰلَِئ‬
۟ ‫ك لَ ُه ْم َنصِ يبٌ ِّممَّا َك َسب‬

Artinya : “Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang


mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Q.S. Al
Baqarah:202]

1
Allah SWT menganugerahi hasil yang baik, yakni hasil evaluasi yang
diberikan oleh Allah adalah berdasarkan hasil kerja manusia, bila pekerjaanya
baik maka dia akan mendapatkan hasil yang membahagiakan yaitu surga.
Namun bila hasil evaluasinya buruk maka dia akan memperoleh hasil yang
mengecewakan yaitu berupa siksa api neraka.

Sehubungan dengan penilaian yang dikemukakan diatas, Nikmah (2018)


mengemukakan pendapatnya bahwa “evalusi bimbingan konseling merupakan
bagian dari proses penentuan arah pelaksanaan sebuah tujuan yang dapat
dicapai dari program bimbingan dan konseling yang diterapkan”. Evaluasi
bimbingan konseling juga dapat diartikan sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan guru dalam rangka
pengambilan keputusan lainnya. Bimbingan konseling dievaluasi untuk
menentukan apakah bantuan yang diberikan kepada peserta didik membuahkan
hasil atau tidak.

Kegiatan bimbingan konseling di sekolah terkadang dapat mencakup


berbagai tindakan untuk menilai kemajuan dalam pelaksanaan program
bimbingan konseling. Hal ini sesuai dengan standar program bimbingan
konseling yang telah ditetapkan. Tolak ukur digunakan untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Evaluasi
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah pada hakekatnya merupakan
proses yang sistematis. Sistematika proses yang dimaksud meliputi kegiatan
berkelanjutan yang direncanakan dan dilakukan untuk perencanaan,
kesinambungan kegiatan, dan berakhirnya kegiatan bimbingan dan konseling.
Selain itu, evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah memerlukan
informasi yang luas tentang siswa yang dievaluasi. Sikap, pengetahuan,
keterampilan, kecerdasan, dan sebagainya semuanya termasuk.

Di dalam pengoperasian evaluasi bimbingan konseling, terdapat dua


macam aspek penilaian dalam evaluasi bimbingan konseling yang perlu
diterapkan. Aspek tersebut, yaitu aspek penilaian proses dan aspek penilaian
hasil. Aspek penilaian proses bertujuan untuk mengetahui perkembangan
keefektifan layanan bimbingan berdasarkan prosesnya. Sedangkan aspek
penilaian hasil bertujuan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan
bimbingan berdasarkan hasil. Menurut Sukardi dan Kusmawati (dalam Azizah
2017 : 178) menyatakan bahwa :

2
“Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah
dimaksudkan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan
mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan yang dilaksanakan”.

Kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan bimbingan


dan konseling di sekolah mengacu pada keinginan siswa akan kompetensi dan
pemenuhan kebutuhannya, serta pihak lain yang berperan dalam membantu
siswa mencapai perubahan positif dalam perilaku dan kepribadiannya.
Bimbingan konseling harus dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Kriteria evaluasi ditentukan oleh tujuan dan aspek yang dinilai.
Perumusan program, pelaksanaan program, dan keberhasilan program
semuanya dievaluasi.

Dalam melakukan evaluasi, perlu mempertimbangkan operasionalisasi


yang akan dilakukan. Pengoperasian evaluasi merupakan petunjuk dalam
melakukan evaluasi dalam program-program bimbingan dan konseling yang
kurang berhasil. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk
menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan
konseling.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka bisa dirumuskan beberapa
masalah berikut ini :
1. Apa pengertian operasionalisasi evaluasi BK?
2. Apa manfaat dari operasionalisasi evaluasi BK?
3. Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK?
4. Bagaimana pentingnya operasionalisasi evaluasi BK?
5. Bagaimana langkah – langkah operasionalisasi evaluasi BK?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Pengertian Operasionalisasi Evaluasi BK.
2. Mengetahui Manfaat dari Operasionalisasi Evaluasi BK.

3
3. Mengetahui Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK.
4. Mengetahui Pentingnya Operasionalisasi Evaluasi BK.
5. Mengetahui Langkah – langkah Operasionalisasi Evaluasi BK.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Operasionalisasi Evaluasi BK

Evaluasi dapat diartikan sebagai proses penilaian, evaluasi merupakan


proses pengukuran atau efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya untuk
mencapai tujuan. Menurut Rahman (dalam Hidayat 2020) mengemukakan
bahwa “evaluasi merupakan segala upaya, tindakan atau proses menentukan
derajat kualitas kemajuan kegiatan dengan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling disekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan
tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan”.

Operasionalisasi evaluasi bimbingan dan konseling sangat diperlukan


untuk memperbaiki program yang kurang berhasil. Untuk menciptakan evaluasi
bimbingan dan konseling yang tepat, pertama-tama kita harus menentukan
tujuan yang akan dicapai dan di mana evaluasi akan dimulai. Tujuan evaluasi
bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui tingkat kualitas dalam
pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi kegiatan
bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara
khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk
mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk
mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir
kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan
konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir,
konseling individual, konseling kelompok dll.

Menurut Badrujaman (2012) menyatakan bahwa ”Evaluasi program


bimbingan dan konseling adalah proses pengumpulan informasi untuk
menentukan keefektifan dan efisiensi program bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa menyadari dan memahami kebutuhan, kemampuan, dan
kelemahannya, serta peluang untuk berkembang”. Pada akhirnya, dalam
kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling pengambilan keputusan
merupakan aspek yang sangat penting. Sebab suatu penilaian dianggap perlu

5
dilakukan, justru untuk melayani pengambilan keputusan. Sehingga kemudian
yang terpenting di pahami dalam mengevaluasi program bimbingan dan
konseling tidak boleh terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri dilaksanakan.

Menurut Anderson yang di kutip oleh Suchman (dalam Suharsimi Arikunto


dan Cepi Safruddin) "memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan
hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan". Definisi lain dikemukakan oleh Worten dan Sanders dalam
Anderson, dua ahli tersebut mengatakan bahwa "evaluasi adalah kegiatan
mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam mencari sesuatu
tersebut juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai
keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternative strategi yang
diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan".

Evaluasi sendiri dapat diartikan sebagai proses pengumpulan informasi


(data) untuk mengetahui efektivitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian evaluasi lainnya yaitu suatu
usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
perkembangan sikap dan prilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa
melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.

Proses evaluasi program merupakan salah satu faktor pendukung dalam


pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling. Bukan hanya sekedar
melaksanakan tangungjawab profesional, namun Konselor kemungkinan mampu
melakukan perbaikan secara tepat dengan melakukan evaluasi. Selain itu melalui
evaluasi guru BK juga akan mampu melihat tingkat keberhasilan dari sebuah
program. Pentingnya proses evaluasi tidak diimbangi dengan proses evaluasi
yang di lakukan secara berkelanjutan dan tepat. Hasil penelitian menunjukkan
pengaruh sikap guru BK terhadap proses evaluasi yang dijalankan di sekolahnya
(Hapsyah , 2019).

Program evaluasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan


sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program (Arikunto, 2019). Program
evaluasi adalah kegiatan yang disepakati untuk dipelajari dan disetujui. Evaluasi
program biasanya dilakukan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. melalui

6
evaluasi program. Tahapmevaluasi tidak hanya dilakukan dengan menggunakan
prosedur yang sistematis, terperinci, dan telah disetujui secara cermat

Prayitno (dalam Suhertina) bimbingan konseling adalah” suatu proses


membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang
memiliki berbagai wawasan, pandangan dan interpetasi, pemilihan, penyesuaian
serta kentrampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan”.

Pengertian tentang evaluasi sering dikemukakan oleh beberapa ahli


diantaranya yaitu:

1. Lessinger, mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses penilaian


dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan
kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.
2. Wysong, mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk
menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang
berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.
3. Gibson dan Mitchel, mengemukakan bahwa proses evaluasi adalah
untuk mencoba menyesuaikan data obyektif darri awal hingga akhir
pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan
program.
4. Stufflebeam, mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses
mengupayakan data dan informasi yang berguna untuk mengambil
suatu keputusan.

Berdasarkan pada rumusan defenisi evaluasi di atas dapat


dipahami. bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling sekolah
suatu proses sistematis dalam mengumpulkan data dan kegiatan
analisis untuk menentukan nilai dari suatu program dalam membantu
pengelolaan, perencanaan program, latihan staf dan peningkatannya,
agar memperoleh pertimbangan yang sebaikbaiknya tentang usaha,
efektivitas dan efesiensi tidaknya suatu program. Selanjutnya evaluasi
program bimbingan dan konseling suatu proses pengumpulan
informasi untuk mengetahui dan menentukan efektivitas dan efesiensi
program bimbingan dan konseling dalam membantu para siswanya
agar mereka dapat mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan
kemampuan dan kelemahannya, serta kemungkinan-kemungkinan

7
pengembangannya. Pada akhirnya, dalam kegiatan evaluasi program
bimbingan dan konseling pengambilan keputusan merupakan aspek
yang sangat penting. Sebab suatu penilaian dianggap perlu dilakukan,
justru untuk melayani pengambilan keputusan. Sehingga kemudian
yang terpenting di pahami dalam mengevaluasi program bimbingan
dan konseling tidak boleh terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri
dilaksanakan.

Kegiatan evaluasi merupakan proses kegiatan yang sistematis. Proses


yang sistematis adalah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
berkesinambungan yang dilakukan pada permulaan, selama program
berlangsung, dan pada akhir program setelah program dianggap selesai. Dalam
kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut
objek yang sedang dievaluasi. Setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-
tujuan yang hendak dicapai. Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan
suatu kriteria tertentu sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian
objek yang dinilai.

Evaluasi merupakan langkah penting dalam managemen program


Bimbingan dan Konseling. Tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu kita tidak
mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan program
Bimbingan dan Konseling. Evaluasi program Bimbingan dan Konseling
merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, dengan kata lain bahwa keberhasilan program
dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat
kegiatan penilaia.

Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati lingkup evaluasi


pelaksanaan program bimbngan dan konseling di sekolah mencakup empat
komponen, yaitu:

1) komponen peserta didik (input),


2) komponen program,
3) komponen proses pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan
4) komponen hasil pelaksanaan program (output).

8
Menurut pendapat beberapa ahli di atas penilaian kegiatan Bimbingan
dan Konseling di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan program
Bimbingan dan Konseling disekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-
patokan tertentu sesuai dengan program Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan. Penilain yang dilakukan oleh guru pembimbing biasa di niali dari
kegiatan yang telah direncanakannya untuk mengetahui efektivitas-efektivitas
yang telah dilaksanaka. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk melihat
keberhasilan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah
mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung berperan
membantu peserta didik memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah
yang lebih baik.

B. Manfaat Operasionalisasi Evaluasi BK

Dibawah ini terdapat beberapa pendapat ahli yang mengemukakan


mengenai manfaat operasionalisasi evaluasi bimbingan dan konseling di
antaranya adalah :

Menurut Ahmad Dahlan dkk, (2019) Menyatakan bahwa:

Operasionalisasi evaluasi bimbingan dan konseling dapat membantu


dalam mengevaluasi efektivitas layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan, dan memberikan informasi yang akurat dan obyektif mengenai
kebutuhan dan masalah siswa.

Sedangkan menurut Yusuf dan Usman (2021) berpendapat bahwa:

Operasionalisasi evaluasi bimbingan dan konseling dapat membantu


sekolah dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam
menjalankan program bimbingan dan konseling, serta memberikan dasar
yang kuat untuk menghambat keputusan yang lebih baik.

Dari kedua pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa operasionalisasi


evaluasi bimbingan dan konseling memiliki manfaat yang sangat penting bagi
sekolah, dalam meningkatkan efektivitas program bimbingan dan konseling dan

9
kesejahteraan peserta didik. Dengan menggunakan metode operasionalisasi
evaluasi bimbingan dan konseling, sekolah dapat memperoleh data yang akurat
dan obyektif mengenai kebutuhan dan masalah peserta didik serta meningkatkan
kalitas program bimbingan dan konseling melalui program intervensi yang tepat.

Operasionalisasi evaluasi bimbingan dan konseling juga memiliki


beberapa manfaat, menurut Gibson (2007) antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas program


Meningkatkan efektivitas program yang dimakasud ialah dengan
cara mengoperasionalisasikan evaluasi program bimbingan dan
konseling, program tersebut dapat dievaluasi decara sistematis dan
objektif, sehingga dapat diidentifikasi kelemahan dan kekuatan
program tersebut. Dengan demikian, pengelola program dapat
mengidentifikasi area yang perlu ditinggalkan dan mengembangkan
program bimbingan dan konseling yang lebih efektif.

2. Meningkatkan akuntabilitas
Operasionalisasi evaluasi program bimbingan dan konseling dapat
membantu dalam menetukan apakah program tersebut memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan dan sumber daya yang telah digunakan
efektif. Hal ini dapat membantu dalam mempertanggungjawabkan
program bimbingan dan konseling kepada pihak yang
berkepentingan, seperti pihak sekolah, orang tua siswa, dan
masyarakat.

3. Memotivasi partisipasi
Melalui pengoperasionalisasian evaluasi program bimbingan dan
konseling, partisipan program, orang tua, siswa dan guru dapat
terlibat dalam proses evaluasi dan memberikan masukan tentang
keberhasilan program. Hal ini dapat meningkatkan motivasi parisipan
dan mendukung program bimbingan dan konseling.

4. Meningkatkan kualitas pelaksanaan program


Pengoperasionalisasian evaluasi program bimbingan dan
konseling dapat membantu pengelola program dalam

10
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
program dan memberikan umpan balik yang dapat menigkatkan
kualitas pelaksanaan program.

5. Memfasilitasi pengambilan keputusan


Operasionalisais evvaluasi program bimbingan dan konseling juga
dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait
pengembangan dan peningkatan program bimbingan dan konseling.
Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat keputusan tentang pengembangan program bimbingan dan
konseling di masa depan.

C. Tujuan Operasionalisasi Evaluasi BK

Tujuan Operasionalisasi evaluasi yaitu bertujuan mengetahui


keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah
ditetapkan. Menurut Fitri Wahyuni dalam Anas secara umum penyelenggaraan
evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan sebagai
berikut:

1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek


yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
3. Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan
dankonseling.
b. Mengetahui tingkat efisien dan efektivitas layanan bimbingan dan
konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan
atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.

11
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak
dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling.
e. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan
masyarakat terhadap pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.

Sedangkan menurut Kurikulum karangan Hamid Hasan, tujuan


Operasionalisasi Evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan


pelaksanaan kurikulum sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum
serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu,
3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat
digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan
pelaksanaan suatu kurikulum Kegiatan evaluasi bertujuan untuk
mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari
program yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi akan memberikan
manfaat yang sangat berarti bagi pelaksanaan program. Adapun tujun
umum dan tuuan kusus menurut Kurikulum Kerangka Hamid Hasan
yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Umum
Secara umum, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan
konseling bertujuan sebagai berikut:
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau
subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbinga dan
konseling.
2) Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3) Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:

12
a. Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas dari layanan
bimbingan dan konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum
dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan
pengembangan.
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak
dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.

2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan
konseling adalah :
1) Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada
siswa di sekolah.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu
dimasukkan kedalam program bimbingan untuk perbaikan
layanan yang diberikan.
3) Untuk membantu kepala sekolah, guru-gurru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata
kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
tiap-tiap siswa.
4) Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari
program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-
perbaikan.
5) Untuk mendorong semua personil bimbingan agar bekerja
leih giat dalam mengembangkan program - program
bimbingan.

Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati (2005:3) menjelaskan


”bahwa tujuan program BK di sekolah terdiri dari tujuan umum dan tujuan
khusus.”

13
1. Tujuan Umum Program BK
1) Agar siswa dapat mengembangkan pengertian dan pemahaman
diri dalam kemajuannya di sekolah.
2) Agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan tentang dunia
kerja, kesempatan kerja serta rasa tanggung jawab dalam
memilih suatu kesempatan kerja tertentu.
3) Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memilih
dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan
informasi tentang kesempatan yang secara tepat dan
bertanggung jawab.
4) Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap
kepentingan dan harga diri orang lain.

2. Tujuan Khusus Program BK


1) Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri.
2) Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengtasi kesulitan
dalam memahami lingkungannya.
3) Agar siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang
dihadapinya.
4) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengtasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilkiinnya dalam
pendidikan dan lapangan kerja secara tepat.

D. Pentingnya Operasionalisasi Evaluasi BK


Oprasionalisasi evaluasi dalam layanan atau program bk adalah
dapat digunakan untuk menentukan dan menyusun program baru,
mengetahui keefektifan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
serta memberikan informasi pada guru mengenai keterampilan mengajar
yang ia miliki, sehingga selanjutnya guru bk bisa introspeksi agar dapat
membantu siswa mencapai perkembangan belajarnya secara optimal.
Dalam suatu proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran, baik bertindak mengajar secara
langsung ataupun mengkondisikan siswa agar belajar.Dalam
melaksanakan itu semua, seorang guru pastilah mengetahui dan

14
menetapkan tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, strategi, media yang telah tercantum dalam rencana
pembelajaran.Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi dari beberapa
hal yang telah tersebut diatas, maka perlu dilakukan evaluasi.
Pada hakikatnya, evaluasi adalah suatu proses sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas sesuatu berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu, dan dilakukan dalam rangka
pembuatan keputusan. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu. Dalam ranah
BK, evaluasi BK berarti segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan sejauhmana keefektifan pelaksanaan Program BK di sekolah
denganmengacu pada kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pelaksanaan evaluasi dalam bimbingan dan konseling sangatlah
penting, karena hasil dari evaluasi tersebut akan digunakan untuk
menyusun dan menentukan program baru yang akan diberikan untuk
layanan selanjutnya, memberikan informasi terhadap konselor/guru BK
seberapa jauh keterampilan mengajar yang dimiliki serta mengetahui
keefektifan penyelenggaraan layanan BK yang diberikan. Kemudian
konselor/guru BK dapat merefleksikan evaluasi tersebut untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan perkembangan belajar yang optimal.
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk
membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan
evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui
tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi
bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat
kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua
tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi
bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan
khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui
ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan
program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan
konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan
karir, konseling individual, konseling kelompok dll.

15
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan
ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya
mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu
usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para
siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya,
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu
sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah
adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun
tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan
perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.
Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling,
penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan
layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat
diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan
bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah
tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program
selanjutnya. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah
ditetapkan.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan
umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan
sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang
dibimbing.

16
Aspek yang harus di evaluasi dari proses kegiatan bimbingan
konseling ada dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektivan proses layanan
bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari
segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-
aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling
diantaranya:
1) Kesesuaian antara program dan pelaksanaan.
2) Keterlaksanaan program
3) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut.
4) Dampak dari kegiatan bimbingan konseling.
5) Bagaimana respon yang terjadi.
6) Personil yang terlibat.
7) Perubahan-perubahan yang terjadi serta lingkup luasnya.
8) Langkah-langkah pengevaluasian program bimbingan dan konseling.

Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling


lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara
berikut ini.
1) Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan
layanan bimbingan.
2) Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang
disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah
yang dialaminya.
3) Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan
siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan
layanan bimbingan.
4) Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan
bimbingan lebih lanjut.
5) Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini
terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang
berkesinambungan.
6) Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana
penyelenggaraan kegiatan layanan.

17
Dalam pelaksanaannya, evaluasi program bimbingan dan konseling
dapat ditempuh dengan empat langkah, yaitu:
1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan
evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk
mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan
dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait
dengan dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu :
1) Tingkat keterlaksanaan program (aspek proses)
2) Tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil).
3) Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul
data. Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu
mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian
program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang
relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu
diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan studi dokumentasi.
4) Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data
diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang
program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta
tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.
5) Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan
yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak
lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu :
6) Memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat,
atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai
7) Mengembangkan program, dengan cara merubah atau
menambah beberapa hal yang dipandang dapat
meningkatkan kualitas atau efektivitas program.

Menurut W.S Winkel (dalam Sukardi 2008) “evaluasi program


bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan
bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan”.

18
Kemudian Azizah (2017)” mengungkapkan bahwa penilaian
program bimbingan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Selanjutnya Don C Locke (dalam Diniaty 2012) “meninjau
evaluasi program BK lebih sempit yaitu pengumpulan informasi tentang
kualitas dan membantu menentukan keputusan tentang program
konseling yang akan dilakukan”.
Hasil evaluasi akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling selanjutnya, Diniaty (2012)
menyatakan bahwa beberapa hal yang diperoleh dari hasil evaluasi
diantaranya:
a. Untuk mengetahui apakah program bimbingan sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
b. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program, dan
mendukung pencapaian tujuan rogram itu.
c. Hasil yang diperoleh telah mencapai kriteria keberhasilan sesuai
dengan tujuan dari program itu.
d. Diketemukan bahan balikan bagi pengembangan program berikutnya.
e. Masalah-masalah baru yang muncul sebagai bahan pemecahan
dalam program berikutnya.
f. Untuk memperkuat perkiraan-perkiraan (asumsi) yang mendasar
pelaksanaan program bimbingan.
g. Untuk melengkapi bahan-bahan informasi dan data yang diperlukan
dan dapat digunakan dalam memberikan bimbingan siswa secara
perorangan atau kelompok.
h. Untuk meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program yang perlu
diperbaiki.

E. Langkah – langkah Operasionalisasi Evaluasi BK


Langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK adalah
serangkaian tindakan konkret yang dilakukan oleh konselor atau
pengelola program BK untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan kepada siswa dalam
rangka membantu mereka mengatasi masalah atau kebutuhan mereka.

19
Langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK meliputi beberapa
tahap, seperti mengidentifikasi masalah atau kebutuhan siswa,
menganalisis masalah atau kebutuhan tersebut, menetapkan tujuan dan
sasaran dari BK yang akan dilakukan, membuat rencana intervensi dan
strategi untuk mencapai tujuan BK, melaksanakan intervensi dan strategi
yang sudah direncanakan, memonitor dan mengevaluasi perkembangan
siswa secara berkala, mengevaluasi efektivitas intervensi yang telah
dilakukan, melakukan tindak lanjut dan penyesuaian jika diperlukan, serta
menyimpan catatan dan dokumentasi yang lengkap tentang setiap sesi
BK.
Dalam praktiknya, langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk
memberikan intervensi yang tepat sasaran dan efektif dalam membantu
siswa mengatasi masalah atau kebutuhan mereka.
Menurut Asep Hidayat dan Sudarwan Danim (2014) langkah-
langkah operasionalisasi evaluasi dalam BK yaitu :

a. Identifikasi tujuan dan sasaran evaluasi


b. Penentuan indikator dan standar evaluasi
c. Pengumpulan data evaluasi
d. Analisis data evaluasi
e. Interpretasi data evaluasi
f. Pelaporan hasil evaluasi
g. Penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan program

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dijelaskan langkah-


langkah evaluasi BK yaitu sebagai berikut :

a. Identifikasi tujuan dan sasaran evaluasi Langkah pertama dalam


evaluasi program BK adalah mengidentifikasi tujuan dan sasaran
evaluasi. Tujuan dan sasaran evaluasi ini harus berdasarkan pada
visi dan misi program BK yang ada di sekolah.
b. Penentuan indikator dan standar evaluasi Setelah tujuan dan sasaran
evaluasi ditetapkan, tahap selanjutnya adalah menentukan indikator
dan standar evaluasi. Indikator evaluasi harus terukur dan dapat
dikumpulkan data yang relevan. Standar evaluasi harus memenuhi

20
kriteria objektif dan dapat dijadikan acuan untuk menentukan
keberhasilan program BK.
c. Pengumpulan data evaluasi Data evaluasi harus dikumpulkan sesuai
dengan indikator dan standar evaluasi yang telah ditetapkan. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
d. Analisis data evaluasi Setelah data evaluasi terkumpul, tahap
selanjutnya adalah melakukan analisis data evaluasi. Data yang telah
terkumpul harus diolah dan dianalisis secara sistematis agar dapat
memberikan informasi yang akurat dan valid.
e. Interpretasi data evaluasi Hasil analisis data evaluasi harus
diinterpretasikan secara tepat dan akurat. Interpretasi harus
dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran evaluasi,
serta indikator dan standar evaluasi yang telah ditetapkan.
f. Pelaporan hasil evaluasi Setelah interpretasi data evaluasi dilakukan,
hasil evaluasi harus dilaporkan secara tertulis. Laporan evaluasi
harus mencakup informasi yang lengkap dan akurat tentang tujuan
dan sasaran evaluasi, indikator dan standar evaluasi, serta hasil
evaluasi yang telah diinterpretasikan.
g. Penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan program Hasil evaluasi
yang telah dilaporkan harus digunakan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan program BK. Perbaikan program harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di
sekolah.

Selanjutnya menurut Ari Widodo (2017) yaitu :

a. Menyusun rencana evaluasi


b. Mengidentifikasi sumber data
c. Mengumpulkan data evaluasi
d. Mengolah data
e. Menganalisis hasil evaluasi
f. Menafsirkan hasil evaluasi
g. Memberikan umpan balik
h. Memberikan rekomendasi
i. Melakukan perbaikan program rekomendasi

21
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dijelaskan langkah langkah
evaluasi bk yaitu sebagai berikut :

a. Menyusun rencana evaluasi Langkah pertama dalam evaluasi


program BK adalah menyusun rencana evaluasi. Rencana evaluasi
harus mencakup tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator
evaluasi, dan metode evaluasi yang akan digunakan.
b. Mengidentifikasi sumber data Setelah rencana evaluasi disusun,
tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber data evaluasi.
Sumber data evaluasi dapat berasal dari guru, siswa, orang tua, dan
staf sekolah lainnya.
c. Mengumpulkan data Data evaluasi harus dikumpulkan sesuai dengan
sumber data yang telah diidentifikasi. Metode pengumpulan data
yang dapat digunakan antara lain kuesioner, wawancara, observasi,
dan studi dokumen.
d. Mengolah data Setelah data evaluasi terkumpul, tahap selanjutnya
adalah mengolah data evaluasi. Data harus diolah dengan
menggunakan metode statistik yang sesuai agar dapat memberikan
informasi
e. Menganalisis hasil evaluasi Setelah data evaluasi diolah, tahap
selanjutnya adalah menganalisis hasil evaluasi. Analisis harus
dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran evaluasi,
serta indikator evaluasi yang telah ditetapkan.
f. Menafsirkan hasil evaluasi Hasil evaluasi yang telah dianalisis harus
ditafsirkan secara tepat dan akurat. Tafsiran harus dilakukan dengan
mempertimbangkan konteks dan kondisi yang ada di sekolah.
g. Memberikan umpan balik Setelah hasil evaluasi ditafsirkan, tahap
selanjutnya adalah memberikan umpan balik. Umpan balik harus
diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam program BK,
seperti guru, siswa, dan orang tua.
h. Menyusun rekomendasi Berdasarkan hasil evaluasi, tahap
selanjutnya adalah menyusun rekomendasi. Rekomendasi harus
disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan yang
ada di sekolah.

22
i. Melakukan perbaikan program Rekomendasi harus digunakan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program BK. Perbaikan
program harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.

Erford (2018) menekankan pentingnya penggunaan data dalam


evaluasi BK. Langkah-langkah operasionalisasi evaluasi BK yang
diusulkan oleh Erford mencakup: pengumpulan data, analisis data,
interpretasi data, penyusunan laporan hasil evaluasi, dan tindakan
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli yang telah disebutkan


sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
operasionalisasi evaluasi BK meliputi beberapa tahap, seperti
identifikasi masalah atau kebutuhan siswa, penetapan tujuan dan
sasaran, pengembangan program dan intervensi, implementasi
program, pengumpulan data, analisis data, interpretasi data,
penyusunan laporan hasil evaluasi, dan tindakan perbaikan berdasarkan
hasil evaluasi. Pentingnya keterlibatan seluruh stakeholder, penggunaan
data, fokus pada hasil yang diinginkan, penggunaan model sistematis,
serta keterlibatan siswa juga menjadi faktor penting dalam pelaksanaan
evaluasi BK. Dengan demikian, langkah-langkah operasionalisasi
evaluasi BK yang baik dan sistematis dapat membantu meningkatkan
kinerja program BK dan memberikan manfaat yang optimal bagi siswa
dan stakeholder lainnya.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari


kehidupan masyarakat, terlebih lagi dalam bidang pendidikan. Evaluasi adalah
suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai, serta membantu menentukan
keputusan.

Evaluasi program BK merupakan penilaian yang diperlukan untuk


memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah
dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat
keberhasilan kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat
ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan
mengembangkan program selanjutnya. Dalam melakukan evaluasi, perlu
menerapkan tahapan operasionalisasi evaluasi program BK, diantaranya :

1) Menyusun rencana evaluasi langkah pertama dalam evaluasi program


BK adalah menyusun rencana evaluasi.
2) Mengidentifikasi sumber data setelah rencana evaluasi disusun.
3) Mengumpulkan data data evaluasi harus dikumpulkan sesuai dengan
sumber data yang telah diidentifikasi.
4) Mengolah data setelah data evaluasi terkumpul.
5) Menganalisis hasil evaluasi setelah data evaluasi diolah.
6) Menafsirkan hasil evaluasi hasil evaluasi yang telah dianalisis harus
ditafsirkan secara tepat dan akurat.
7) Memberikan umpan balik setelah hasil evaluasi ditafsirkan.
8) Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi.
9) Melakukan perbaikan program rekomendasi secara sistematis dan
berkelanjutan.

24
B. Saran

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat dijadikan sebuah


bahan dan menambah khazanah ilmu yang bermanfaat bagi pembaca. Mudah-
mudahan dengan adanya pengetahuan dari makalah ini akan membantu kita
memberikan informasi secara jelas dan dapat diterima dengan baik oleh
pembaca khususnya. Penulis juga mengucapkan rasa maaf yang sebesar-
besarnya jika ada penulisan yang tidak tepat serta penjelasan yang belum rinci.

Tidak lupa pula penulis meminta kritikan dan saran kepada kawan-
kawan semua terhadap makalah ini untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Nikmah, Raudlatun. (2018). Bimbingan Konseling Berbasis Evaluasi Dan


Supervisi. Yogyakarta : Araska.

Azizah, F., H.F. Ginting, R.S. Utami. (2017). “Evaluasi Pelaksanaan Program
Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah”. Prosiding Seminar
Bimbingan dan Konseling 1 (1) : 177-188.

Hidayat, Arifin. (2020). “Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling”. Jurnal


Bimbingan Konseling Islam 2 (1):137-150.

Putri, Arum Ekasari. (2019). “Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling


Sebuah Studi Pustaka”. Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia 4 (2):
39-42.

Badrujaman, Alip. (2012). “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keterlaksanaan


Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling”. Bimbingan dan Konseling
FIP Universitas Negeri Jakarta. Hal : 131-137.

Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin Abdul Jabar. “Bimbingan dan Konseling”.


Jurnal UIN Suska Riau hal. 1

Anas Salahudin. (2010). "Bimbingan & Konseling". Bandung: Pustaka Setia.hal


218.

Suherman, Uman. (2007). "Manajemen Bimbingan dan Konseling". Jakarta:


Madani Production. Jurnal Bimbingan Konseling Islam 2 (1) : 137-150

Dewa Ketut Sukardi dan nila Kusmawati. “Evaluasi Progam Bimbingan dan
Konseling”. Jurnal UIN Suska Riau hal.97

Ahmad Dahlan, A. R., Setiyadi, A. B., & Novitasari, R. (2019). Evaluasi Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 4 Malang. Jurnal Konseling dan
Pendidikan, 7(1), 1-7.

Gibson, R.L. (2007). Evaluasi Program Konseling Sekolah: Teknik dan Aplikasi.
Corwin Press.

26
Yusuf, M. S., & Usman, Y. (2021). Operasionalisasi Evaluasi Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara,
5(2), 62-73.

Hidayat, A. (2017). Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Danim, S. (2012). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Widodo, A. (2016). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, Hamid. (2008). Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

27

Anda mungkin juga menyukai