Anda di halaman 1dari 12

AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

AD-DHUHA VOL 3 No. (1) (2022)

AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Https:// online-journal.unja.ac.id/Ad-Dhuha
Jl. Muara Bulian No.Km. 15, Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar Kota

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN


BAHASA ARAB DI SMA IT NURUL ILMI KELAS X
Rizki Wiranto*
*
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Jambi,
riskiwiranto878@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan : (1) untuk menyajikan wujud alih kode dan campur kode
pada pembelajaran bahasa Arab di kelas X Nurul Ilmi; (2) mendeskripsikan penyebab
penggunaan alih kode dan campur kode dalam kelas pembelajaran bahasa Arab di kelas
X. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
Objek penelitian yaitu guru atau tenaga pengajar bahasa Arab di kelas X Nurul Ilmi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Alih kode berdasarkan bentuk bahasanya yaitu
bentuk formal dan informal; (2) Alih kode berdasarkan hubungan antar bahasa yaitu alih
kode dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
Arab. Sedangkan beberapa bentuk/wujud dari campur kode adalah : (1) Berdasarkan
unsur-unsur pembentuk kalimat yaitu unsur kata dan unsur frasa; (2) Berdasarkan
kategorisasi kata atau bentuk leksikal diantaranya nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan
numeralia.

Kata Kunci: Alih Kode, Campur Kode, Bahasa Arab


AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

A. PENDAHLUAN melainkan dirasakan sebagai bahasa yang


dipakai (Yusnan dkk, 2020: 4).
Menurut Syamsuddin (1986: 2)
bahasa memiliki dua pengertian. Pertama Gejala alih kode biasanya diikuti
bahasa ialah alat yang dipakai untuk dengan gejala campur kode. Menurut
membentuk pikiran serta perasaan, (Sumarsono, 2004) dalam (Yusnan dkk.,
keinginan, dan perbuatan-perbuatan, alat 2020: 4) menjelaskan bahwa kata-kata
yang dipakai untuk mempengaruhi serta yang sudah mengalami proses adaptasi
dipengaruhi. dalam suatu bahasa bukan lagi kata yang
mengalami gejala intervensi, bukan pula
Sosiolinguistik merupakan kajian
alih kode, apalagi campur kode. Maka
yang bersifat interdisiplinar yang mengkaji
dengan ini telah jelas bahwa alih kode dan
masalah-masalah kebahasaan dalam
campur kode biasanya terjadi secara
hubungannya dengan aspek-aspek sosial,
beriringan, apabila kata-katanya
situasional, dan budaya (kultur)
mengalami proses adaptasi maka tidak
(Abdurrahman, 2011: 21). Jadi
termasuk dalam alih kode apalagi campur
sosioliguistik ialah memperhatikan
kode.
ketidaktepatan pemakaian bahasa dalam
konteks sosialnya. Menurut Ohoiwutun Alih kode dan campur kode sering
(2017: 71) alih kode (kode switching), terjadi didalam komunikasi tentunya itu
yakni peralihan pemakaian dari suatu juga terjadi dalam proses belajar mengajar
bahasa atau dialek ke bahasa atau dialek bahasa asing di dalam kelas. Sedikit
lainnya. Alih bahasa ini sepenuhnya terjadi banyaknya hal itu terus berkembang sesuai
karena perubahan-perubahan sosiokultural dengan observasi awal yang saya lakukan
dalam sistuasi berbahasa (Yusnan dkk, pada tanggal 03 maret 2021 hari rabu
2020 :3) bahwa di dalam kelas pembelajaran bahasa
arab di SMA IT Nurul Ilmi kelas X
Jadi alih kode merupakan peralihan
menggunakan alih kode dan campur kode.
dari satu bahasa ke bahasa lainnya yang
Alih kode dan campur kode yang
sepenuhnya terjadi sesuai konteks
digunakan di dalam kelas bahasa arab
sosiokultural dalam situasi berbahasa.
adalah 3 bahasa, yaitu bahasa Inggris,
Menurut (Taufik, 2016) bahasa Arab dan bahasa Indonesia agar
menyatakan bahwa alih kode bukan hanya dalam proses pembelajaran bahasa arab
terjadi antar bahasa, tetapi dapat juga lebih efektif dan memudahkan dalam
terjadi antar ragam-ragam atau gaya-gaya proses belajar mengajar.
yang terdapat dalam satu bahasa, sebagai
Dengan masalah yang ada peneliti
contoh peristiwa peralihan terjadi dalam
bertujuan untuk menganalisis bagaimana
suatu kelas yang sedang mempelajari
proses penggunaan alih kode dan campur
bahasa asing (sebagai contoh bahasa
kode dalam pembelajaran bahasa asing.
Inggris). Campur kode terjadi ketika
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
penutur menyelipkan unsur-unsur bahasa
“Analisis Alih Kode dan Campur Kode
lain ketika sedang memakai bahasa
dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SMA
tertentu. Unsur-unsur tersebut berupa kata-
IT Nurul Ilmi Kelas X“
kata, tetapi dapat juga berupa frase atau
kelompok kata jika berwujud kata biasanya B. TINJAUAN PUSTAKA
gejala itu disebut peminjaman.Hal yang
Pengertian Sosiolinguistik
menyulitkan timbul ketika memakai kata-
kata pinjaman tetapi kata-kata pinjaman ini Sosiolinguistik merupakan
sudah tidak dirasakan sebagai kata asing antardisiplin ilmu antara sosiologi dan
linguistik. Ilmu sosiologi adalah kajian

Page | 11
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

yang objektif dan ilmiah mengenai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai
manusia didalam masyarakat, mengenai variasi bahasa itu di dalam suatu
lembaga-lembaga, dan proses sosial yang masyarakat biasa. Sedangkan menurut
ada didalam masyarakat.sedangkan (Nababan, 1984:02) dalam (Chaer dan
linguistik adalah bidang ilmu yang Agustina, 2010:03) pengkajian bahasa
mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang dengan dimensi kemasyarakatan disebut
mengambil bahasa sebagai objek sosiolinguistik.
kajiannya. Dapat dikatakana bahwa
Hakikat Bahasa
sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar di
siplin yang mempelajari bahasa dalam Bahasa adalah lambang bunyi yang
kaitannya dengan penggunaan bahasa itu digunakan dalam masyarakat untuk
dalam masyarakat (Chaer dan Agustina, berinteraksi. Sekelompok masyarakat
2010:02). biasanya pada tempat yang sama berbicara
dengan ragam bahasa yang sama selain
Sosiolinguistik merupakan ilmu
untuk berinteraksi antar masyarakat bahasa
antardisiplin sosiologi dan linguistik, dua
juga dapat menentukan atau menandai
bidang ilmu empiris yang mempunyai
adanya kelas-kelas sosial ( Andiopenta
kaitan sangat erat. Sosiologi adalah kajian
2017:25).
yang objektik dan ilmiah mengenai
masyarakat , mengenai lembaga-lembaga, Bahasa adalah sebuah sistem
dan proses sosial yang ada didalam artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
masyarakat. Sedangkan linguistik adalah komponen yang berpola secara tetap dan
bidang ilmu yang mepelajari bahasa atau dapat dikaidahkan ( Chaer dan Agustina
bidang ilmu yang menjadikan bahasa 2010:11). Menurut Bloom dan Lahey
sebagai objek kajiannya (Rokhman dalam Eldita (2018:07) mengungkapkan
2013:1). bahasa adalah suatu kode dimana gagasan
atau ide tentang dunia atau lingkungan
Menurut (Nababan, 1984:4)
diwakili oleh seperangkat lambang yang
mendefinisikan sosiolinguistik adalah studi
telah disepakati bersama untuk
dari bahasa sehubungan dengan penutur
melangsungkan komunikasi.
bahasa itu sebagai anggota masyarakat.
Menurut (Padmadewi dkk., 2014) Bahasa tidak saja dipandang
menyatakan bahwa sosiolinguistik sebagai gejala individual, tetapi merupakan
mempelajari dan membahas aspek-aspek gejala sosial. Sebagai gejala sosial, bahasa
kemasyarakatan bahasa, khususnya variasi dan pemakaian bahasa tidak hanya
yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan ditentukan oleh faktor linguistik, tetapi
dengan faktor kemasayrakatan. juga oleh faktor non-linguistik. Faktor-
faktor non-linguistik yang mempengaruhi
Sosiolinguistik adalah kajian
pemakaian bahasa. Yaitu (Padmadewi
tentang bahasa yang dikaitkan dengan
dkk., 2014:7) :
kondisi masyarakat, sosiolinguistik
menyoroti keseluruhan masalah yang  Faktor-faktor sosial :status sosial,
berhubungan dengan organisasi sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat
perilaku bahasa, sosiolinguistik tidak ekonomi, jenis kelamin, dan
hanya mencangkap pemakaian bahasa saja, sebagainya.
melainkan juga sikap-sikap bahasa,  Faktor-faktor situasional. Siapa
perilaku terhadap bahasa dan pemakai berbicara dengan bahasa apa,
bahasa (Andiopenta, 2018:10). kepada siapa, kapan, dimana, dan
Menurut (Kridalaksana, 1978:94) mengenai masalah apa.
mendefinisikan sosiolinguistik sebagai FungsiBahasa

Page | 12
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Menurut (Ritonga, 2012) dalam berlangsung, dan tetap ada. Sedangkan


(Devianty, 2017:227) mendefinisikan linguistik merupakan bidang ilmu yang
bahwa bahasa adalah alat komunikasi antar mempelajari bahasa (Sayama Malabar,
anggota masyarakat berupa lambang bunyi 2015).
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Menurut (Poedjosoedarmo, 1978)
Pengertian bahasa itu meliputi dua bidang.
dalam (Suansi, 2014:132) mengemukakan
Pertama, bunyi yang dihasilkan oleh alat
bahwa penggunaan variasi kode bahasa
ucap dan arti atau makna yang tersirat
dalam masyarakat multi bahasa merupakan
dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu
gejala yang sangat menarik untuk dikaji.
merupakan getaran yang merangsang alat
Kode mengacu pada suatu sistem tutur
pendengar kita. Kedua, arti atau makna
yang dalam penerapannya mempunyai ciri
yaitu isi yang terkandung didalam arus
khas sesuai dengan latar belakang penutur,
bunyi yangmenyebabkan adanya reaksi
relasi penutur dengan mitra tutur dan
terhadap hal yang kita dengar. Selanjutnya
situasi tutur yang ada. Kode biasanya
arus bunyi itu disebut dengan arus ujar.
berbentuk variasi bahasa yang secara nyata
Bila fungsi bahasa dirincikan maka dipakai untuk berkomunikasi antara
dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai anggota suatu masyarakat bahasa.
fungsu untuk, mengadakan antarhubungan
Menurut (Appel, 1976:79) dalam
(interaksi) dalam pergaulan sehari-hari,
(Chaer dan Agustina, 2010:106)
mengolah dan mengungkapkan bahasa
mendefinisikan alih kode itu sebagai gejala
dengan seindah-indahnya guna pemuasan
peralihan pemakaian bahasa karena
rasa estetis, menjadi kunci mempelajari
berubahnya situasi. Penggunaan satu
pengetahuan-pengetahuan lain,
bahasa oleh dua orang dengan situasi
mempelajari naskah-naskah tua untuk
bahwa kedua orang ini mengetahui bahasa
menyelidiki latar belakang sejarah (
tersebut, sehingga dengan situasi itu tidak
Devianty, 2017: 228).
perlu ada peralihan bahasa, namun apabila
Menurut (Brown dan Yule, 1996) datang orang ketiga dan orang ketiga
dalam (Arini, 2012,36) berpendapat bahwa tersebut tidak paham bahasa yang
secara umum fungsi bahasa dibagi menjadi digunakan dua orang tadi maka dilakukan
dua pandangan yaitu pandangan peralihan bahasa yang dapat dipahami oleh
transaksional dan pandangan interaksional orang ketiga tersebut maka terjadilah alih
: pandangan transaksional adalah untuk kode dalam perbincangan ketiga orang
mengemukakan perasaan suasana hati, dan tadi.
sikap. Pandangan interaksional untuk
merundingkan atau memunculkan relasi-
relasi peran, solidaritas orang-orang Menurut (Hymes, 1875) dalam
sebaya, tukar menukar percakapan. (Chaer dan Agustina, 2010:107)
menyatakan alih kode itu bukan hanya
Alih Kode
terjadi antar bahasa, tetapi dapat juga
terjadi antara ragam-ragam atau gaya yang
terdapat dalam satu bahasa. Menurut
Alih kode merupakan disiplin ilmu
(Jendra, 2001) dalam (Fuad dkk., 2013: 4)
yang terdapat didalam sosiolinguistik,
menerangkan bahwa alih kode adalah
yang mana sosiolinguistik merupakan
situasi dimana seorang pembicara dengan
bidang ilmu yang mempelajari bahasa
sengaja mengganti kode bahasa yang
dalam kaitannya dengan penggunaan
sedang ia gunakan karena suatu alasan.
bahasa itu didalam masyarakat. Ilmu
sosiologi berusaha mengetahui bagaimana
kehidupan masyarakat terjadi,
Page | 13
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Dengan kata lain, alih kode bisa a. Bentuk Komunikasi yang


terjadi jika pembicara memahami dua digunakan
bahasa atau ragam bahasa sehingga terjadi  Bentuk bahasa formal
pergantian dari satu bahasa atau ragam
Bentuk bahasa formal (‫)فصحى‬
bahasa ke ragam bahasa lain yang biasanya
sering digunakan dalam ragam formal
dilatarbelakangi oleh tujuan tertentu.
ataupunragam usaha, seperti dalam
Menurut (Jendra, 1991) dalam
pembicaraan biasa di sekolah, khotbah di
(Padmadewi dkk., 2014:64) alih kode
masjid,rapat-rapat, ataupun pada
dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai
pembicaraan yang berorientasi pada hasil
berikut:
atau produksi (Martin Joos) dalam (Chaer
dan Agustina, 2004).... Sedangkan
komunikasi yangterjadi pada guru-siswa
 Alih kode kedalam (internal code
dapat digolongkan ke dalam ragam usaha
swtiching) adalah alih kode yang
dikarenakankomunikasi guru-siswa
terjadi apabila si pembicara dalam
merupakan suatu pembicaraan yang
pergantian bahasanya
berorientasi padahasil yang ingin dicapai
menggunakan bahasa-bahasa yang
sebagaimana tujuan pembelajaran yang
masih dalam ruang lingkup bahasa
disepakati.... Akantetapi, tidak menutup
nasional atau antar dialek-dialek
kemungkinan pula bahwa komunikasi
dalam satu bahasa daerah atau antar
guru-siswa terjadidalam ragam yang
beberapa ragam dan gaya yang ada
resmi....
dalam satu dialek.
 Alih kode ke luar (external code  Bentuk bahasa informal
switching) adalah alih kode yang di
Bentuk bahasa informal sering
dalam pergantian bahasanya
digunakan dalam ragam akrab.... Martin
pembicara mengubah bahasanya
Joos (dalam Chaer dan Agustina: 2004)
dari satu bahasa ke bahasa lain
mengemukakan bahwa ragam akrab
yang tidak sekerabat (bahasa
digunakan oleh para penutur yang sudah
asing).
mempunyai hubungan yang akrab, seperti
Selanjutnya, berbicara tentang arah pembicaraan antaranggota keluarga,
alih kode, (Poedjosoedarmo, 1976) antarteman karib, dan lain sebagainya....
mengemukakan bahwa kode dapat beralih Hubungan guru-siswa dapat dikatakan
dari satu varian ke varian yang lain... memiliki hubungan yang akrab.…Hal
Peralihan dapat menuju dari yang paling itudikarenakan mereka telah mampu
formil ke yang paling informil, dari yang menjalin hubungan berkomunikasi yang
paling menghormat ke yang paling tak cukuplama meskipun hanya dalam proses
menghormat, dari yang amat lengkap belajar mengajar di kelas.... Dalam
kearah yang paling ringkas, dari dialek lingkungansekolah, tidak jarang seorang
yang kurang dikuasai ke dialeknya guru yang mampu mengenal dengan baik
sendiri,dan sebaliknya.... Bentuk alih kode siswa-siswanyadalam kurun waktu
dapat dipandang dari dua segi, yaitu dari tertentu. Hal inilah yang menunjukkan
segibentuk bahasa yang digunakan dan komunikasiguru-siswa juga terkadang
dari segi hubungan antarbahasa menggunakan bahasa informal dalam
sebagaiberikut. Untuk diketahui dalam situasi tertentu....
penelitian hanya dibahas bentuk alih kode
dari bentuk bahasa yang digunakan yaitu
bentuk bahasa formal dan bentuk bahasa Campur Kode
informal.

Page | 14
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Menurut (Thelander, 1976:103) Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota


dalam (Chaer dan Agustina, 2010:115) Jambi, Jambi.
mengemukakan apabila didalam suatu
Pendekatan dan Jenis Penelitian
peristiwa tutur klausa-klausa maupun
frase-frase yang digunakan terdiri klausa Penelitian ini menggunakan
dan frase campuran dan apabila masing- pendekatan deskriftif kualitatif....
masing tidak lagi mendukung fungsi Sementara itu, metode yang digunakan
sendiri-sendiri maka peristiwa yang terjadi dalam kajian ini dijabarkan ke dalam
adalah campur kode. langkah-langkah sesuai dengan tahapan
pelaksanaannya, yaitu (1) tahap
Menurut (Azhar dkk., 2011) dalam
penyediaan atau pengumpulan data, (2)
(Fuad dkk., 2013: 5-6) campur kode terjadi
tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian
apabila seorang penutur menggunakan
hasil analisis data. Metode yang digunakan
suatu bahasa secara dominan, menudukung
untuk mengkaji topik ini adalah dengan
suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa
menggunakan deskripsi permasalahan
lainnya. Hal ini biasanya berhubungan
yang disandarkan pada konsep
dengan karakteristik penutur, seperti latar
kedwibahasaan yang berupa jenis
belakang sosial, tingkat pendidikan , serta
kedwibahasaan secara umum, yaitu alih
keagamaan. Biasanya ciri ini menonjolnya
kode dan/atau campur kode dari pengguna
berupa kesantaian atau situasi informal,
bahasa....
namun bisa juga terjadi karena
keterbatasan bahasa, ungkapan dalam Pada suatu penelitian, metodologi
bahasa tersebut tidak ada padanannya, penelitian merupakan hal yang penting.
sehingga ada keterpaksaan menggunakan Yang mana penelitian akan teruji dengan
bahasa lain, walaupun hanya mendukung adanya metodologi, maka dari itu
satu fungsi. pentingnya penelitian yang sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah berlaku.
Ada beberapa macam campur kode
Melalui penelitian ini peneliti memilih
menurut Jendra (1991) dalam (Padmadewi
pendekatan deskriptif kualitatif.
dkk., 2014:67) sesuai dengan unsur bahasa
serapan yang menimbulkan terjadinya
campur kode sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang
 Campur kode ke dalam (inner code mempengaruhi kualitas data hasil
mixing) campur kode yang penelitian yaitu, kualitas instrumen
menyerap unsur-unsur bahasa asli penelitian dan kualitas pengumpulan data.
yang masih kerabat. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
 Campur kode ke luar (outer code instrumen atau alat penelitian adalah
mixing ) campur kode yang peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
menyerap bahasa–bahasa asing. sebagai sebagai instrumen juga harus
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif
siap melakukan penelitian selanjutnya (
C. METODE PENELITIAN Sugiono, 2018:101).
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini yang dilakukan oleh Pengumpulan data dapat dilakukan
peneliti terletak di SMA IT Nurul Ilmi dalam berbagai setting, data dapat
yang berada di lokasi di jalan.Syech dikumpulkan pada setting alamiah (
Mahmud, Lrg. Beradat, RT. 16, Kel. natural setting), pada laboratorium dengan

Page | 15
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

metode eksperimen, di rumah dengan Metode ini yaitu mencari data


berbagai responden, pada suatu seminar, mengenai hal-hal atau variabel yang
diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
dari sumber datanya, maka pengumpulan majalah, prasasti, notulen rapat lengger,
data dapat menggunakan sumber primer agenda dan sebagainya (Arikunto
dan sumber sekunder (Sugiono, 2018:104). 2014:274). Dokumentasi dilakukan sesuai
dengan seperlunya, berupa catatan yang di
perlukan, pengambilan gambar-gambar
Metode yang tepat bagi penelitian sebagai data pendukung untuk peneliti.
kualitatif adalah campuran berbagai
Teknik Analisis Data
sumber data dapat berupa manusia, benda,
situasi, kejadian atau peristiwa, Analisis data kualitatif menurut
penampilan dan perilaku orang ( atau Bogdab dan Biklen (1982) dalam Moleong
mahkluk lain seperti hewan), dan berbagai (2017:248) adalah upaya yang dilakukan
bentuk tulisan, gambar, grafik, serta dengan jalan bekerja dengan data,
bentuk-bentuk grafis lainnya ( Arikunto, mengorganisasikan data, memilah-
2014: 25). milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensitesiskannya, mencari dan
Sesuai dengan beberapa teori
menemukan pola, menemukan apa yang
mengenai metode pengumpulan data, maka
penting dan apa yang dipelajari, dan
didalam penelitian ini pengumpulan data
memutuskan apa yang dapat diceritakan
yang digunakan adalah wawancara,
kepada orang lain.
observasi dan dokumentasi.
Setelah data terkumpul dari hasil
pengumpulan data, perlu segera digarap
 Wawancara oleh staf peneliti, kuhusnya yang bertugas
mengolah data. Didalam buku-buku
Dengan metode wawancara peneliti lainsering disebut pengolahan data. Ada
harus memikirkan tentang pelaksanaannya, yang menyebut dalam data preparation ada
sikap pada waktu datang, sikap duduk, pula data analisis. Secara garis besar
kecerahan wajah, tutur kata, keramahan pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah
dan sebagainya.Hal itu sangat berpengaruh yaitu (Arikunto, 2014:278).
terhadap isi jawaban responden yang
diterima oleh peneliti. Pada penelitian ini 1. Persiapan kegiatan dalam langkah
pedoman wawancara menggunakan yang persiapan ini sebagai berikut:
tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara  Mengecek nama dan
yang hanya memuat garis besar yang akan kelengkapan identitas
ditanyakan (Arikunto 2014:270). pengisi.
 Mengecek kelengkapan data
 Observasi
 Mengecek macam isisan
Observasi dilakukan bahwa data
mencatat data observasi bukanlah sekedar
mencatat, tetapi juga mengadakan 2. Tabulasi pada kegiatan ini antara
pertimbangan kemudian mengadakan lain:
penilaian kedalam suatu skala  Memberikan skor terhdap
bertingkat.Yaitu menilaireaksi tersebut item-item yang perlu
sangat, kurang atau tidak sesuai dengan  Memberikan kode terhadap
yang kita kehendaki (Arikunto 2014:272). yang tidak diberikan skor
 Dokumentasi  Mengubah jenis data,
disesuaikan dengan

Page | 16
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

modifikasi dengan tekhnik Pada tanggal 15 Februari 2022


analisis data yang pukul 09.30WIB terjadi kegiatan belajar
digunakan mengajar bahasa Arab di dalam ruang
 Memberikan kode (coding) kelas X Mipa 1, SMA IT Nurul Ilmi....
3. Penerapan data sesuai dengan Tindak komunikasi pada data (1) tampak
pendekatan penelitian ketika guru (wanita yang berusia kurang
lebih 45 tahun) saat mengucapkan salam
Maksud rumasan yang kepada siswinya lalu menanyakan kabar.
dikemukakan dalam bagian adalah Sementara itu, tindak komunikasi pada
pengolahan data yang diperoleh dengan data (2) tampak ketika guru mengecek
menggunakan rumus-rumus atau pemahaman siswinya.. Terjadinya tindak
aturan-aturan yang ada, sesuai dengan komunikasi yang dimaksud
pendekatan penelitian atau desain yang berdasarkankonteks tersebut adalah
diambil. sebagai berikut....
Teknik Uji Validitas Data
Keabsahan data merupakan konsep (1) Guru : (memasuki ruang kelas) ‫ا‬
penting yang diperbaharui dari konsep ‫لسال م عليكن و س حوة هللا و تش كا جه‬
penting yang diperbaharui dari konsep Siswa : ‫و عليكن ا لسال م و س ححوة ا هلل و‬
kesahihan (validitas) dan ‫تش كا جه‬
keandalan(rabilitas) menurut versi Guru :‫كيف حا لكن ؟‬
positivisme dan disesuaikan dengan Siswa : “???”
tuntunan pengetahuan, kriteria dan Guru :“Apa kabar semuanya?”
paradigmanya sendiri (Moleong Siswa : “Alhamdulillah, baik, Bu!”
2017:321). (2) Guru : ‫هو جذ قال م؟‬
Analisis data merupakan kelanjutan Siswa : -
dari pengolahan data.analisis data adalah Guru : ‫ا سحعش يا ا خحي‬
berpikir tentang kaitan antara data dan Siswa :‫هز ا‬
mungkin dengan latar belakang yang Guru :‫ذكشا‬.Ada banyak warna spidol, ada
menyebabkan adanya persamaan atau warna merah, biru, hitam. Apa bahasa
perbedaan tersebut sehingga mendekatkan Arab warna hijau?
data yang diperoleh dengan kesimpulan
penelitian (Arikunto 2017:54). Siswa :"‫"اخضش‬ustadzah
Pada penelitian ini peneliti Guru :"‫" اخضش‬hijau, tapi kalau bahasa
menggunakan tekhnik triangulasi sebagai arabnya‫اخوش؟‬
teknik pemeriksaan data yang mana
Siswa : merah ustadzah
menurut Moleong (2017:330) triangulasi
adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan Guru : kalau bahasa arabya ‫اصسق‬
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain,
Siswa : biru ustadzah
diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Guru : kalau kuning ?
D. PEMBAHASAN Siswa :‫صفشا‬ustadzah
Bentuk Alih Kode Guru : kalau coklat ?
Alih Kode Berdasarkan Bentuk Bahasa Siswa :‫اسوش‬ustadzah
Yang Digunakan
Guru :‫اخوش‬,‫اصفش‬,‫اسوش‬mirip-mirip yaaa,
Bahasa Formal salah huruf, salah arti

Page | 17
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Tindak komunikasi yang terjadi


merupakan peristiwa alih kode bentuk
(13) Guru: In Syaa Allah kita akan buatkan
bahasa formal.. Hal tersebut dikarenakan
kelompok yaaa.. Nah, sebelumnya kita
guru mengalihkan bahasa dalam
bahas ulang mengenai kata tanya. Apa
komunikasinya dengan bahasa
sajaa siih kata tanya dalam bahasa Arab?
formal.Bahasa formal yang dimaksud
‫ جفضلي‬sifa
tampak pada bahasa yang digunakan oleh
guru ketika mengalihkan kode dalam Siswi :‫ها را‬
komunikasinya.. Tindak komunikasi yang
Guru : .‫احسنيث‬, Khodijah? Sebutkan contoh
tampak pada data (1) menunjukkan bahwa
kata tanya dalam bahasa Arab!
alih kode oleh guru dari bahasa Indonesia
ke bahasa Arab, bentuk bahasa formal Pada data (13) di atas tampak
yang digunakan dipandang dari bahasa bahwa alih kode bentuk informal ditandai
Arab yang menunjukkan peristiwa alih dengan penggunaan bahasa informal yang
kode.. Jadi, bahasa Arab itulah yang tampak pada frasa tidak baku, yaitu: „apa
menunjukkan bentuk formal yang ajaa siiih‟ yang bentuk bakunya adalah:
dimaksud.... „apa saja‟. Dengan digunakannya frasa
yang tidak baku tersebut, maka tuturan
Pengalihkodean pada data (1)
guru terkesan santai, bahasa tampak akrab
terjadi karena pada saat guru menanyakan
dan cenderung pada situasi informal....
kabar dalam bahasa Arab, siswa tidak
paham maksud tuturan salam dari guru.. Alih Kode Berdasarkan Hubungan
Hal tersebut dikarenakan siswa baru Antarbahasa
pertama kalinya mendengar guru
Alih Kode Antarbahasa dari
menuturkan kabar menggunakan ‫ كنا‬,dan
Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab
guru langsung menanyakan kabar
menggunakan bahasa Arab dengan maksud Tindak komunikasi pada data (15)
agar siswinya tertarik dengan bahasa Arab tampak ketika guru menginginkan
yang akan dipelajarinya. pada data (2) partisipasi siswinya untuk menyebutkan
tampak ketika guru mengalihkan bahasa arti dari kata tanya dalam bahasa Arab.
dalam komunikasinya. Alih kode dari SMA IT Nurul Ilmi, tepatnya di dalam
bahasa Indonesia ke bahasa arab tampak ruang kelas X Mipa 1 pada hari Selasa
ketika guru tengah melakukan pengecekan tanggal 15Februari 2022 sekitar pukul
terhadap pemahaman siswi tentang warna 10.15 WIB, tampak peristiwa alih kode
dalam bahasa Arab.... antarbahasa dari bahasa Indonesia ke
bahasa Araboleh guru yang disampaikan
Bahasa Informal
melalui lisan. Peristiwa tutur yang terjadi
Tindak komunikasi pada data (3) adalah sebagai berikut....
tampak ketika guru memuji siswikepada
siswinya dengan bahasa Arab atas
partisipasi siswi tersebut dan menjawab (15) Guru: Baik, tadi kita sudah
pertanyaannya dengan benar.. Saat menyebutkan kata tanya dalam bahasa
menyampaikan pujian tersebut, ternyata Arab. Sekarang mari kita artikan. ‫ها هعنى ها‬
guru lebih memilih untuk menggunakan ‫را؟‬
bahasa Arab.. Tuturan guru-siswiterjadi di
Siswi: Apa
dalam ruang kelas X Mipa 2, SMA IT
Nurul Ilmi pada hariRabu tanggal Guru: Iya, apa. kalo‫كيف؟‬
16Februari 2022 sekitar pukul 09.45
WIB..Peristiwa tutur yang dimaksud Siswi: Bagaimana buk
adalah sebagai berikut....
Page | 18
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Tindak komunikasi antara guru dan siswi dari sekarang…. ,‫ استع‬,‫ ذال خ‬,‫ اشنين‬, ‫و احذ‬
yang tampak pada data (15) di atas ‫خوسة‬
merupakan peristiwa alih kode antarbahasa
Siswi : (Siswi membentuk kelompok dan
dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab....
berkumpul di dekat kelompok masing-
Alih Kode Antarbahasa dari masing)
Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Guru : Baik, pada hitungan ketiga silahkan
Pada tanggal 15 Februari 2022 pukul bawa bukunya ke bawah, ‫ ذال خ‬,‫ اذنين‬,‫واحذ‬
09.29Guru bahasa Arab sedang
Siswi : (Siswi segera turun kebawah dan
menanyakan kehadiran siswi melalui
membawa buku serta duduk lingkaran
presensi satu persatu lalu pembelajaran
kelompok masing-masing)
pada hari tersebut dibuka dengan salam
dan guru menanyakan siapa yang punya Dari data (38) di atas,, tindak
spidol dan memberi pertanyaan kepada komunikasi tampak ketika guru
siswa menyisipkan kata bilangan bahasa Arab,
yaitu ‫واحذ‬,‫اذنني‬,‫ذالد‬,‫استع‬,‫هخسة‬ ,dalam
(1) Guru) :‫هو جذ قال م؟‬
komunikasi bahasa Indonesianya. Maksud
Siswa : -
guru menyisipkan kata bilangan bahasa
Guru :‫ا سحعش يا ا خحي‬
Arab, selain untuk menarik perhatian
Siswa :"‫اسحزة "هزا‬
siswinya, juga untuk memancing siswi
Guru :‫ شكشا‬.Ada banyak warna
untuk mengenal dan mempelajari angka
spidol, ada warna merah, biru,
dalam bahasa Arab. Dengan disisipkannya
hitam. Apa bahasa Arab warna
kata bilangan dari bahasa Arab dalam
hijau?
komunikasi bahasa Indonesia oleh guru
Siswa :"‫اسحزة "اخضش‬
tersebut, maka bentuk campur kode guru
Guru : “‫“ اخضش‬hijau, tapi kalau
digolongkan dalam campur kode bentuk
bahasa arabnya‫اهخش؟‬
numeralia.
Siswa : Merah ustadzah
Verba
Tindak komunikasi antara guru dan
siswi yang tampak pada data (1) dan di Tindak komunikasi pada data (43)
atas merupakan peristiwa alih kode menerangkan materi pembelajaran bahasa
antarbahasa dari bahasa Arab ke bahasa Arab kepada siswinya yaitu tentang
Indonesia.Tujuan guru mengalihkan “aktivitas sehari-hari” atau ‫ انشفاجيوهية‬.
bahasa agar siswi lebih cepat menangkap
(43) Guru‫ ها هعنى ا نشفا ت يو هية يا اخحي‬:
maksud tuturan guru, sehingga siswi
dengan segera mampu untuk Siswi : Aktivitas sehari-hari ustadzah
menyesuaikan diri dengan pertanyaan dari
Guru : Nisa Istiqomah, apa contoh ‫انشفا ت يو‬
guru.
‫?هية‬
Bentuk Campur Kode
Siswi :‫ اسحيقظ‬ustadzah
Nomina
Guru :‫ اسحيقظ‬bangun, Hania apa contoh
Peristiwa tutur pada data (38) kegiatan sehari-hari?
tampak ketika guru mengajak siswinya
Siswi :‫ينا م‬-‫نا م‬ustadzah
untuk membentuk kelompok belajar dalam
hitungan satu sampai lima. Guru : Tidur. Vioni?Aktivitas sehari-
harinya ngapain?
(38) Guru : Baik, masing-masing kalian
cari teman 5 orang per kelompok. Mulai Siswi :‫يذسس‬-‫ دسس‬ustadzah

Page | 19
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Guru :‫ دسس‬.Syifaa contoh aktivitas sehari- dari campur kode adalah (1) Berdasarkan
hari? unsur-unsur pembentuk kalimat yaitu
unsur kata dan unsur frasa, (2)
Siswi : ‫يزهة‬-‫ رهة‬ustadzah
Berdasarkan kategorisasi kata atau bentuk
Guru : Naila apa contoh aktivitas sehari- leksikal diantaranya nomina, verba,
hari? adjektiva, adverbia, dan numeralia.
Siswi ‫لعة يلعة‬: ustadzah Faktor-faktor penyebab alih kode
dan campur kode dalam penelitian ini
Guru : Khafifa apa contoh aktivitas sehari-
adalah (1) Penutur dan mitra tutur, (2)
hari?
perubahan situasi dengan hadirnya pihak
Siswi :‫ شش ب يششب‬ustadzah ketiga dalam peristiwa tutur, (3) Perubahan
situasi dari ragam formal atau resmi ke
Guru : Khodijah apa contoh aktivitas
ragam informal atau kesantaian, dan
sehari-harinya?
sebaliknya, (3) Perubahan topik
Siswi :‫ أكل يأ كل‬ustadzah pembicaraan dalam peristiwa tutur, dan (4)
Membangkitkan rasa humor.
Guru : Okeee. Kaila Astuti apa aktivitas
sehari-harinya?
Siswi :‫يصلى‬-‫صلى‬ustadzah SARAN
Dari data (43) tersebut di atas, Terkait dengan pelaksanaan proses
tindak komunikasi tampak ketika guru belajar mengajar bahasa Arab,terutama
menyisipkan kata kerja bahasa Arab dalam pembelajaran terhadap siswi yang
komunikasi bahasa Indonesianya.... dikatakan baru mengenal bahasa Arab atau
Dengan disisipkannya kata kerja bahasa dikenal dengan pembelajaran bahasa pada
Arab ke dalam komunikasi bahasa kelas awal, disarankan agar guru lebih
Indonesia oleh guru tersebut, maka bentuk mengutamakan penggunaan bahasa Arab
campur kode guru digolongkan dalam daripada bahasa Indonesia dalam
campur kode bentuk verba.... komunikasinya saat berlangsungnya proses
belajar mengajar di kelas.... Hal ini dapat
Peneliti menemukan dampak
dilakukan pada proses pengajaran yang
positif dari alih kode dan campur kode,
sifatnya formal, seperti pada saat guru
dampak positif alih kode dan campur kode
menyampaikan isi atau materi
bagi siswa adalah siswa dapat mengetahui
pembelajaran, mengucapkan salam,
ragam-ragam bahasa lebih mudah
memberikan pujian, dan lain sebagainya
menghafal mufradat karena sering
agar siswi terbiasa berinteraksi
menggunakan alih kode dan campur kode
menggunakan bahasa Arab....
dalam pembelajaran dan dapat menambah
kosa kata baru. Lebih lanjut terkait penelitian
mengenai alih kode dan campur kode perlu
E. SIMPULAN penelitian yang lebih dalam dan lebih
Penemuan dalam penelitian ini terinci sehingga dapat menambah
bahwa terdapat beberapa bentuk alih kode khazanah keilmuan bidang pembelajaran
seperti (1) Alih kode berdasarkan bentuk bahasa Arab serta menjadi pengalaman
bahasanya yaitu bentuk formal dan yang menyenangkan bagi peneliti.
informal, (2) Alih kode berdasarkan
hubungan antar bahasa yaitu alih kode dari
bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan alih DAFTAR PUSTAKA
kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
Arab. Sedangkan beberapa bentuk/wujud
Page | 20
AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Abdurrahman.(2011). Sosiolinguistik Teori Campuran. Yogyakarta: Pustaka


Peran dan Fungsinya Terhadap Belajar.
Kajian Bahasa Sastra. 21.
Deviyanti, R. (2017). Bahasa Sebagai
Anderson, Raquel, and Alejandro Cermin
Brice.“Code
Kebudayaan. Tarbiyah, 230.
Mixing in a Young Bilingual Child.” Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus
Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Communication Disorders Quarterly
Moleong, L. J. (2017). Metodologi
21.1 (1999): 17. Gale Education, Penelitian
Kualtitatif. Bandung: PT Remaja
Religion and Humanities Lite
Rosdakarya.
Package.Web. 27 Sep. 2011. Padmadewi, N., Merlyna, P. D., Pusek, N.,
&
http://go.galegroup.com/ps/i.do?&id
Saputra, H. (2014).Sosiolingusitik.
=G
Yogyakarta: Graha Ilmu.
ALE%7CA66380141&v=2.1&u=kpt Poedjosoedarmo, Soepomo. 1976. Kode
05 dan
Alih Kode. Yogyakarta: Balai
011&it=r&p=GPS&sw=w(Diaksesc
Penelitian Bahasa Yogyakarta.
dari Rohmani, F., & Anindyarini.(2013).
http://infotrac.galegroup.com/ itweb Analisis
Alih Kode Dan Campur Kode Pada
pada 31 Mei 2022). Novel Negeri 5 Menara Karya
Andiopenta.(2018). Sosiolinguistik Fuadi.Basastra, 4.
Teoritis. Rokhman, F. (2013).Sisiolinguitis suatu
pendekatan multikultural.
Jambi: Universitas Jambi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Sayama Malabar. (2015). Sosiolingustik.
Suatu Sitepu, T., & Rita.(2017). Bahasa
Indonesia
Sebagai Media Primer Komunikasi
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Pembelajaran.Pendidikan Bahasa
Rineka Cipta. Dan Sastra Indonesia, 68.
Suandi, N. (2014). Sisiolingustik.
Arini, A. D. (2012). bentuk, makna dan Yogyakarta:
fungsi Draha Ilmu.
bahasa tulis media sosial sebagai Yusnan, M., Kamasiah, Iy, K., Karim,
alat komunikasi dan interaksi Harziko, & Bugis, R.
dalam internet. Skiptorium, 36. (2020).Alihnkode Dan Campur
Kode Pada Novel Badai Matahari
Chaer, A., & Agustina, L. )2014) Andalusia Karya Hary Elpersia. 3.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Creswell, J. W. (2016). Research
Design Pendekatan Metode
Kualitatif, Kuantitatif, Dan

Page | 21

Anda mungkin juga menyukai