LAPORAN PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Program S1 PG PAUDFKIP Universitas Terbuka
Disusun oleh:
PUJI HASTUTI
NIM 857802861
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini
Dengan Judul:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI
KEGIATAN MERONCE MANIK – MANIK PADA KELOMPOK B
TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI
Puji Hastuti
Evi Ediningsih, S. Pd. I., M. Pd NIM. 857802861
iii
MOTTO
iii
ABSTRAKSI
Hastuti, Puji. 2021. “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Meronce Manik – Manik Pada Kelompok B Tk Islam Bakti 2
Boyolali”. Analisis, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Program
S1. Universitas Terbuka Surakarta. Pembimbing Evi Ediningsih, S. Pd. I.,
M. Pd.
Disarankan mengingat bahwa usia Taman Kanak-Kanak adalah usia yang peka
terhadap segala rangsangan, maka semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang
diterapkan hendaknya mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kematangan
anak. Dalam pengembangan motorik halus anak pada taman kanak - kanak,
hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran dan latihan yang sesuai dengan
kemampuan anak.
iii
KATA PENGANTAR
iii
Penulis
DAFTAR ISI
iii
A. Kesimpulan .......................................................................... 19
B. Saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20
LAMPIRAN
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik - manik di TK Islam
Bakti 2 Boyolali”
B. Fokus Penelitian
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, maka,penelitian ini terfokus pada
Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik –
manik pada kelompok B TK Islam Bakti 2 Boyolali
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan informasi dan data untuk :
1. Mengetahui upaya Guru dalam mempersiapkan kegiatan meronce manik – manik
dalam kegiatan belajar mengajar
2. Mengetahui perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan meronce manik –
manik
3. Mengetahui hal-hal yang terkait dengan meronce manik – manik pada anak
Kelompok B Tk Islam Bakti 2 Boyolali.
D. Manfaat Pernelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan guru mengenai pemberian
stimulasi dan rangsangan yang tepat bagi anak dan dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam melakukan kegiatan meronce manik - manik . Serta mendorong agar
dapat mencipatakan kegiatan yang lebih kreatif.
2. Anak didik
Bagi anak, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada anak dalam
meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan meronce manik
- manik . Sehingga, kebutuhan anak akan stimulasi sesuai dengan perkembangannya
terpenuhi.
3. Orang tua
Bagi orang tua siswa, diharapkan dapat memberikan manfaat berupa wawasan
tentang tata cara dan bagaimana memberikan stimulasi yang benar terhadap
perkembangan anak sesuai dengan minat dan kebutuhan anak mereka.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Menggambar manusia, mencuci tangan sendiri,membentuk benda dari plastisin,
membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi.
d. Usia 4-5
Menggunting dengan cukup baik, melipat amplop, membawa gelas tanpa
menumpahkan isinya, memasukkan benang ke lubang besar.
4
Nutrisi yang inadekuat pada ibu hamil dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan otak dalam janin serta akan lahir bayi dengan berat lahir rendah.
Cacat fisik, pengulangan kelas dan gangguan belajar lebih sering pada anak
dengan berat lahir rendah begitu juga dengan tingkat inteligensi serta nilai
matematika dan bahasa. Kekurangan gizi selama periode pascanatal dini
menghasilkan perlambatan bermakna dari laju pertumbuhan sistem saraf
pusat, dengan berat otak yanglebih rendah, korteks serebri yang lebih tipis,
jumlah neuron yang lebih sedikit, kurangnya mielinisasi percabangan dendrit
dan yang lainnya. Gangguan gizi pada anak dapat mempengaruhi
perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Anak yang menderita gangguan
gizi berat memperlihatkan tanda-tanda apatis, kurang menunukkan perhatian
terhadap sekitar dan lambat bereaksi terhadap satu rangsangan. Umumnya
anak yang mengalami gangguan gizi membutuhkan lebih banyak waktu untuk
belajar dibandingkan anak 10 normal. Anak ini juga lebih mudah mendapat
infeksi sekunder akut atau kronik maupun anemia (Widyawati, 2002).
B. Pengertian Meronce
Meronce merupakan cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang
dilakukan dengan menyusun bagian bahan yang berlubang yang disatukan dengan tali
atau benang. Dalam kaitannya dengan pembelajaran di TK bahwa meronce adalah
kegiatan berlatih berkarya senirupa yang dilakukan dengan cara menyusun bagian-
bagian bahan yang dapat dibuat benda hias atau benda pakai dengan memakai bantuan
alat rangkai sesuai dengan tingkat keterampilan anak.
Inti dari kegiatan meronce ini anak bisa memasukkan manik-manik atau
sebagainya ke dalam tali atau benang, anak mampu menyebutkan warna maupun
bentuk-bentuk, anak bisa berkreasi menyusun bahan - bahan roncean. Tujuan kegiatan
meronce melatih koordinasi mata dan tangan selain itu dengan kegiatan meronce anak
akan merasakan dan mendapatkan pengalaman langsung, melatih konsentrasiserta
terampil untuk melakukan kegiatan yang menggunakan kemampuan motorik halus
dan lainnya.
Manfaat Meronce :
a. Membantu kemampuan motorik halus. Saat anak melakukan kegiatan
meronce anak mengambil bahan roncean seperti manik-manik dan
5
sebagainya lalu memasukkannya ke dalam lubang dengan menggunakan
tali.
b. Melatih koordinasi mata dan tangan. Saat anak melakukan kegiatan
meronce yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan.
c. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Meronce sebagai berikut:
1. Guru memperkenalkan media yang akan dironce dalam
pembelajaranbentuk roncean dapat disesuaikan dengan tema
2. Guru mengajarkan cara meronce, setelah itu guru mengawasi anak dan
membiarkan anak bekerja secara individu.
3. Guru membagikan bahan untuk meronce kepada anak
4. Dalam meronce dapat dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti
sedotan dan lain-lainnya.
5. Peneliti dan guru menilai unjuk kerja anak.
D. PROFIL LEMBAGA
TK Islam Bakti 2 Boyolali diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Bakti
Wanita Islam. Dengan alamat di desa Kebonso RT 02 RW 03. Saat ini dipimpin oleh
Ibu Nunuk Susilarti, S.Pd. dan memiliki 2 pendidik. Jumlah peserta didik ada 25 anak.
6
Dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A berusia 4-5 tahun dan kelompok B
berusia 5-6 tahun.
7
BAB III
METODOLOGI
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik, pendidik, dan kepala sekolah TK
Islam Bakti 2 Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2021 – 25
April 2021.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif, yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah sistem atau rencana untuk mengamati perilaku, dapat juga
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Observasi digunakan untuk melihat fenomena
unik dan menarik untuk dijadikan fokus penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat pengumpul data dengan cara melakukan percakapan
atau tanya jawab dengan orang lain atau responden atau subjek yang berhubungan
dengan penelitian untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu
hal atau masalah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik.
8
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KB MUTIARA INDONESIA
9
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
1. Berapakah usia anak – anak yang berada di TK Islam Bakti 2 Boyolali ini?
Jawab : Di TK Islam Bakti 2 Boyolali dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A
berusia 4-5 tahun dan kelompok B berusia 5-6 tahun.
5. Tadi saya melihat dalam pembelajaran ada kegiatan meronce manik – manik. Apa yang
ingin Ibu kembangkan dalam kegiatan ini?
Jawab : Iya tadi anak – anak meronce manik – manik membuat karya kalung, gelang
sesuai keinginan anak – anak. Dalam kegiatan hari ini yang ingin dikembangkan
adalah kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce manik – manik
dengan harapan anak dapat berlatih konsentrasi, koordinasi gerakan otot tangan
dan mata yang dapat mengasah kemampuan motorik halusnya.
10
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI BOYOLALI
1. Apa visi dan misi dari TK Islam Bakti 2 Boyolali yang Ibu pimpin?
Jawab :
Visi :
d. Mendidik anak untuk mengembangkan diri dan kreatifitasnya dalam suasana yang riang
gembira.
e. Guru berpegang pada kurikulum yang berlaku tetapi juga memodifikasi diri dan
mengikuti perkembangan arus globalisasi.
f. Dapat diterima, diminati, dan didukung oleh masyarakat.
Misi :
a. Membangun anak bangsa yang sehat jasmani, rohani, beriman, bertaqwa dan berbudi
pekerti luhur.
b. Memiliki sikap dan perilaku kepribadian serta kemampuan dasar yang optimal sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
c. Memliki rasa tanggung jawab dan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungan
2. Apa program yang diterapkan untuk mencapai visi misi tersebut?
Jawab : Program pembelajaran yang terpadu dan program sosial yang tertuang dalam
program tahunan, program semester, mingguan dan harian.
3. Siapa yang merancang program tersebut?
Jawab : Yang merancang program tersebut adaah kepala sekolah dan guru.
4. Berapa jumlah tenaga pendidik dan peserta didik di TK Islam Bakti 2 Boyolali Boyolali?
Jawab : Jumlah tenaga pendidik di TK Islam Bakti 2 Boyolali ada 2 pendidik dan 1 kepala
sekolah.
5. Bagaimana hubungan komunikasi antar kepala sekolah dengan pendidik di TK Islam Bakti
2 Boyolali Boyolali?
11
Jawab : Sebagai kepala sekolah saya menerapkan hubungan komunikasi yang aktif dengan
pendidik sehingga dalam menyelesaikan suatu masalah akan lebih cepat
terselesaikan.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Setelah melakukan penelitian melalui observasi dan wawancara, untuk
memudahkan analisis data, maka pada hasil penelitian dibuat tabulasi data sebagai
berikut :
Wawancara
Wawancara
Obervasi dengan kepala Dokumentasi
dengan pendidik
sekolah
Anak duduk di Kegiatan berdoa Melatih anak
kursi masing- sebelum untuk berani
masing melakukan bercerita dan
kegiatan, dapat
bernyanyi, mengembangkan
dilanjutkan kemampuan
bercerita tentang bahasa anak.
aktivitas anak
kemarin.
Anak Guru memberikan Metode Untuk
memperhatikan penjelasan dan demonstrasi memvalidasi
penjelasan guru pengarahan adalah salah satu data ini peneliti
dan tentang kegiatan metode melampirkan
melaksanakan meronce manik - pembelajaran foto/gambar
kegiatan manik dan yang lebih mudah kegiatan anak.
meronce manik - memberikan dipahami anak
manik contoh cara karena guru
pelaksanaannya memberi contoh
12
dengan hasil
roncean yang
sudah jadi
terlebih dahulu
tugas akan
dikerjakan
Anak-anak Kegiatan makan Melalui kegiatan Untuk
makan bersama bersama makan bersama memvalidasi
dilakukan setiap melatih data ini peneliti
hari kemandirian anak melampirkan
serta foto/gambar
mengenalkan kegiatan anak.
sopan santun
tentang adab
ketika makan
Anak-anak Diskusi tentang Kegiatan ini Untuk
berdiskusi kegiatan yang dilakukan untuk memvalidasi
dengan guru telah mereview tentang data ini peneliti
dilaksanakan kegiatan yang melampirkan
dalam satu hari. telah dilakukan. foto/gambar
kegiatan anak.
B. Analisis Kritis
Berdasarkan tabulasi data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
yaitu meronce manik - manik merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus anak. Meronce manik - manik adalah salah satu cara
memegang yang menggunakan kekuatan jari-jari untuk merangkai manik dengan benang.
Sebelum melakukan kegiatan meronce manik - manik, anak menentukan pola
warna yang sudah disiapkan guru, kemudian membuat ikatan pada benang agar manik
yang masuk tidak lepas dengan plastisin pada ujung benang. Setelah itu manik yang sudah
dipilih pola warnanya mulai..
Secara umum kegiatan berjalan sesuai dengan harapan guru, walau masih ada
beberapa anak yang hasil karyanya kurang rapi. Selain melatih motoik halus, kegiatan
13
meronce manik - manik juga melatih kreativitas anak hal ini sesuai dengan Tujuan
meronce menurut Yani Mulyani (2007: 32) yaitu: 1) Melatih konsentrasi anak. 2)
Merangsang kreativitas anak. 3) Melatih koordinasi mata dan jari tangan anak. 4)
Mengenal konsep warna dan keserasian anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Guru mempersiapkan segala perlengkapan meronce sebelum pelajaran dimulai,
memberi arahan dan penjelasan pada anak dengan jelas dan memberikan contoh
karya roncean yang sudah jadi sebagai stimulus bagi anak.
2. Perkembangan motorik halus anak dikelompok B Tk Islam Bakti 2 Boyolali
berkembang sesuai harapan. Anak dapat meronce dengan baik dan benar sesuai
arahan Guru.
3. Kegiata meronce dapat, melatih ketrampilan otot tangan dan mata serta konsentrasi
yang dapat mengasah kemampuan motorik halus pada anak usia dini dengan
meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir kreatif, melalui stimulasi yang
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
B. Saran
1. Disarankan mengingat bahwa usia Taman Kanak-Kanak adalah usia yang peka
terhadap segaala rangsangan, maka semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang
diterapkan hendaknya mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kematangan anak.
2. Sangat di harapkan dalam pengembangan motorik halus anak pada taman kanak -
kanak, hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran dan latihan dalam bentuk
permainan.
3. Dengan harapan agar dalam penelitian ini hendaknya penulis mengerti dan memahami
apa arti perkembangan motorik halus pada anak usia dini
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada. Media
Group.
Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
MS Sumantri. (2005). Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas
Pendidikan.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternative Pendekatan. Jakarta:
Prenada Media.
Widyawati. 2002. Hygiene dan Sanitasi Makanan. www.Pengertian-Hygiene-danSanitasi-
makanan. Diakses tanggal 9 Mei 2021, pukul 20.00 WIB
15