Anda di halaman 1dari 24

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

KEGIATAN MERONCE MANIK – MANIK PADA KELOMPOK B


TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI

LAPORAN PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Program S1 PG PAUDFKIP Universitas Terbuka

Disusun oleh:
PUJI HASTUTI
NIM 857802861

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURAKARTA
2021
TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI
Kebonso, RT 02/ RW 03 Pulisen Boyolali
Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Kode Pos 57316

SURAT PERSETUJUAN MELAKUKAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nunuk Susilarti
NIP : 19610907 198203 2 003
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : TK Islam Bakti 2 Boyolali

Memberikan ijin kepada:


Nama : Puji Hastuti
NIM : 857802861
Program Studi : S1 PGPAUD Universitas Terbuka

Untuk melakukan Penelitian di TK Islam Bakti 2 Boyolali

Demikian Surat Persetujuan Penelitian ini dibuat agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Boyolali, 23 April 2021


Kepala

Nunuk Susilarti, S.Pd


19610907 198203 2 003

iii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini

Dengan Judul:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI
KEGIATAN MERONCE MANIK – MANIK PADA KELOMPOK B
TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI

Telah Disetujui oleh Boyolali, Mei 2021


Tutor Pembimbing Mahasiswa

Puji Hastuti
Evi Ediningsih, S. Pd. I., M. Pd NIM. 857802861

iii
MOTTO

"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi


orang lain." (H.R. Bukhari)

“Perbanyaklah waktu berkualitas”

iii
ABSTRAKSI
Hastuti, Puji. 2021. “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
Kegiatan Meronce Manik – Manik Pada Kelompok B Tk Islam Bakti 2
Boyolali”. Analisis, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Program
S1. Universitas Terbuka Surakarta. Pembimbing Evi Ediningsih, S. Pd. I.,
M. Pd.

Kata Kunci : Motorik Halus, Meronce

Kemampuan fisik motorik halus anak merupakan kemampuan untuk


mengembangkan otot-otot sebagian kecil dari tubuh anak, maka perlu diberikan
stimulasi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak serta dalam
pemberiannya dengan cara yang benar, melalui kegiatan meronce anak akan
merasakan dan mendapatkan pengalaman langsung, melatih ketrampilan otot
tangan dan mata serta konsentrasi hal ini akan mengasah kemampuan motorik
halus anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk : Mengetahui upaya Guru dalam
mempersiapkan kegiatan meronce manik – manik dalam kegiatan belajar
mengajar, Mengetahui perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan
meronce manik – manik dan Mengetahui hal-hal yang terkait dengan meronce
manik – manik pada anak Kelompok B Tk Islam Bakti 2 Boyolali.   

Metodologi penelitian ini, dengan subyek penelitian yaitu kepala Sekolah


pendidik dan peserta didik, melalui metode penelitian interpretatif. Dengan
instrumen penelitian melalui, observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk
mendapatkan data yang valid dilakukan triagulasi sumber, artinya data yang sama
diungkap dari berbagai sumber.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1.) Guru mempersiapkan segala


perlengkapan meronce sebelum pelajaran dimulai, memberi arahan dan penjelasan
pada anak dengan jelas dan memberikan contoh karya roncean yang sudah jadi
sebagai stimulus bagi anak. 2.) Perkembangan motorik halus anak dikelompok B
Tk Islam Bakti 2 Boyolali berkembang sesuai harapan. Anak dapat meronce
dengan baik dan benar sesuai arahan Guru.3.) Kegiata meronce , melatih
ketrampilan otot tangan dan mata serta konsentrasi yang dapat mengasah
kemampuan motorik halus pada anak usia dini dengan meletakkan dasar-dasar
yang kuat untuk berpikir kreatif, melalui stimulasi yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.

Disarankan mengingat bahwa usia Taman Kanak-Kanak adalah usia yang peka
terhadap segala rangsangan, maka semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang
diterapkan hendaknya mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kematangan
anak. Dalam pengembangan motorik halus anak pada taman kanak - kanak,
hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran dan latihan yang sesuai dengan
kemampuan anak.

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini ini.Laporan ini dibuat guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
program S1 PG PAUD Universitas Terbuka.
Dalam pembuatan laporan ini diambil judul “Upaya Kepala Sekolah
Meningkatkan Pengetahuan Orang Tua tentang pendampingan belajar Anak
dimasa Pandemi Covid - 19 Melalui Kegiatan Parenting Di KB Mutiara
Indonesia”. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini diucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yulia Budiwati, M.Si. selaku Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Surakarta.
2. Evi Ediningsih, S. Pd. I., M. Pd, selaku Tutor Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan PAUD yang telah membimbing dan memberikan ilmu dalam
penelitian.
3. Nunuk Susilarti, S.Pd., selaku Kepala TK Islam Bakti 2 Boyolali yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
4. Pendidik TK Islam Bakti 2 Boyolali yang telah membantu kelancaran
penelitian ini.
5. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberi motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak sekali
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka menerima kritik dan saran
yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga lapran ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi semua pihak.
Boyolali, Mei 2021

iii
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
ABSTRAKSI .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi dan Peran Orang Tua ............................................. 4
B. Pembelajaran Di Kelompok Bermain................................... 4
C. Tujuan Pembelajaran ........................................................... 5
D. Parenting ............................................................................. 5
E. Tujuan Parenting ................................................................. 6
F. Manfaat Parenting ............................................................... 6
G. Tahapan Pembentukan Program Parenting ......................... 6
H. Jenis-jenis Parenting ........................................................... 7
BAB III METODOLOGI
A. Subjek Penelitian ................................................................. 9
B. Metode Penelitian ................................................................ 9
C. Instrumen Penelitian ............................................................ 9
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data ....................................................................... 16
B. Analisis Kritis ...................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

iii
A. Kesimpulan .......................................................................... 19
B. Saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20
LAMPIRAN

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di
Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat
anak memasuki persekolahan/TK yaitu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi
dalam rangka kelenturan, keseimbangan serta berkreasi dengan berbagai gagasan dan
imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
Perkembangan fisik motorik anak meliputi motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar meliputi gerakan seperti berdiri, berlari, melompat, duduk, dan
sebagainya. Sedangkan motorik halus meliputi gerakan seperti memegang, merobek,
menempel, dan sebagainya. Keterampilan motorik ini pada dasarnya dapat berkembang
dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang anak menggunakan gerakan kasar dan
gerakan halus. Gerakan halus ditekankan pada koordinasi mata dan tangan dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan
jari tangan
Pendidikan anak usia dini khususnya di Taman kanak-Kanak perlu
mengembangkan motorik halus anak dengan berbagai macam keterampilan, karena anak
yang memiliki unsur-unsur motorik halus akan merasa senang dan puas apabila dapat
menyelesaikan tugas keterampilan motorik halus dan merasa puas apabila dapat melihat
hasilnya dengan baik.
Meronce merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Meronce adalah salah satu cara
memasukkan lubang benda dalam seutas benang menjadi rangkaian karya yang
membentuk kalung, gelang ataupun karya yang berfungsi untuk hiasan. Yang mana
kegiatan meronce ini dapat melatih konsentrasi dan koordinasi gerakan otot tangan dan
mata . Penulis mengadakan observasi di TK Islam Bakti 2 Boyolali guna menganalisis
wawasan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan berbagai
pengembangan kemampuan anak usia dini.

1
Dari uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik - manik di TK Islam
Bakti 2 Boyolali”

B. Fokus Penelitian
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, maka,penelitian ini terfokus pada
Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik –
manik pada kelompok B TK Islam Bakti 2 Boyolali

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan informasi dan data untuk :
1. Mengetahui upaya Guru dalam mempersiapkan kegiatan meronce manik – manik
dalam kegiatan belajar mengajar
2. Mengetahui perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan meronce manik –
manik
3. Mengetahui hal-hal yang terkait dengan meronce manik – manik pada anak
Kelompok B Tk Islam Bakti 2 Boyolali.   

D. Manfaat Pernelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan guru mengenai pemberian
stimulasi dan rangsangan yang tepat bagi anak dan dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam melakukan kegiatan meronce manik - manik . Serta mendorong agar
dapat mencipatakan kegiatan yang lebih kreatif.
2. Anak didik
Bagi anak, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada anak dalam
meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan meronce manik
- manik . Sehingga, kebutuhan anak akan stimulasi sesuai dengan perkembangannya
terpenuhi.
3. Orang tua
Bagi orang tua siswa, diharapkan dapat memberikan manfaat berupa wawasan
tentang tata cara dan bagaimana memberikan stimulasi yang benar terhadap
perkembangan anak sesuai dengan minat dan kebutuhan anak mereka.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Motorik Halus


Menurut Susanto (2011) motorik halus adalah gerakan yang melibatkan
gerakan-gerakan yang lebih halus dilakukan oleh otot-otot kecil. Gerakan halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat. Semakin baik gerakan motorik halus sehingga
membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan
yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan kilp untuk
menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil
dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Suyanto (2005) mengatakan bahwa karakteristik pengembangan motorik halus
anak lebih ditekankan pada gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis,
menggambar, menggunting dan melipat. Perkembangan motorik halus anak perlu
dilatih atau distimulasi agar dapat berkembang dengan baik. Tindakan pemberian
stimulasi dilakukan dengan prinsip bahwa stimulasi merupakan ungkapan rasa kasih
sayang, bermain dengan anak, dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Menurut Sumantri (2005) tujuan pengembangan motorik halus anak usia dini
adalah untuk melatih kemampuan koordinasi motorik anak. Pengembangan motorik
halus akan berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis, kegiatan melatih
koordinasi antara tangan dengan mata yang dianjurkan dalam jumlah waktu yang
cukup meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin tercapai.
Tahapan Perkembangan Motorik Halus, Desni (2010) menyatakan bahwa
tahapan perkembangan motorik halus berdasarkan usia, antara lain adalah :
a. Usia 1-2
Mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk, membuka 2-3 halaman
buku secara bersamaan, menyusun menara dari balok, memindahkan air dari
gelas ke gelas lain, belajar memakai kaus kaki sendiri, menyalakan TV dan
bermain remote, belajar mengupas pisang.
b. Usia 2-3
Mencoret-coret dengan 1 tangan, menggambar garis tak beraturan, memegang
pensil, belajar menggunting, mengancingkan baju, memakai baju sendiri.
c. Usia 3-4

3
Menggambar manusia, mencuci tangan sendiri,membentuk benda dari plastisin,
membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi.
d. Usia 4-5
Menggunting dengan cukup baik, melipat amplop, membawa gelas tanpa
menumpahkan isinya, memasukkan benang ke lubang besar.

Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus Adapun faktor-faktor


yang mempengaruhi kemampuan motorik halus pada anak adalah :
a. Stimulasi
Pemberian stimulasi pada tiga tahun pertama kehidupan anak merupakan hal
yang sangat penting bagi kehidupan anak karena tiga tahun pertama otak
merupakan organ yang sangat pesat pertumbuhan dan perkembangan.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi
perkembangan anak, termasuk perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Peran orang tua mempengaruhi perkembangan motorik anak. Anak diberikan
stimulasi dini maka kemampuan motorik akan berkembang dengan baik.
Namun kemampuan anak yang luar biasa ini tidak akan muncul, bila kita
tidak merangsang sel-sel saraf otaknya sejak dini secara terus menerus.
Stimulasi yang terus-menerus memungkinkan sel otak membangun
sambungan antar sinap yang berperan pada kemampuan proses belajar dan
kecerdasan anak. Semakin banyak sinap, semakin tinggi kecerdasan
intelektual anak. Semakin sering pula sinap-sinap ini digunakan secara
berulang-ulang, sambungannya akan semakin kuat. Saat anak beranjak
dewasa, sambungan yang tidak digunakan akan hancur dengan sendirinya
(Bobak, 2005).
b. Nutrisi
Kecukupan zat gizi pada anak merupakan prasyarat yang sangat penting
dalam perkembangan anak termasuk di dalam perkembangan 9 otak. Zat gizi
yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bukan hanya zat gizi makro tetapi
juga zat gizi mikro. Anak yan mengalami kurang nutrisi terutama selama
periode kritis pertumbuhan otak akan mempunyai nilai yang lebih rendah
pada tes perbendaharaan kata, pemahaman bacaan, aritmatika dan
pengetahuan umum serta mengalami gangguan perkembangan motorik. Selain
itu kekurangan nutrisi dapat dialami baik saat prenatal maupun pascanatal.

4
Nutrisi yang inadekuat pada ibu hamil dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan otak dalam janin serta akan lahir bayi dengan berat lahir rendah.
Cacat fisik, pengulangan kelas dan gangguan belajar lebih sering pada anak
dengan berat lahir rendah begitu juga dengan tingkat inteligensi serta nilai
matematika dan bahasa. Kekurangan gizi selama periode pascanatal dini
menghasilkan perlambatan bermakna dari laju pertumbuhan sistem saraf
pusat, dengan berat otak yanglebih rendah, korteks serebri yang lebih tipis,
jumlah neuron yang lebih sedikit, kurangnya mielinisasi percabangan dendrit
dan yang lainnya. Gangguan gizi pada anak dapat mempengaruhi
perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Anak yang menderita gangguan
gizi berat memperlihatkan tanda-tanda apatis, kurang menunukkan perhatian
terhadap sekitar dan lambat bereaksi terhadap satu rangsangan. Umumnya
anak yang mengalami gangguan gizi membutuhkan lebih banyak waktu untuk
belajar dibandingkan anak 10 normal. Anak ini juga lebih mudah mendapat
infeksi sekunder akut atau kronik maupun anemia (Widyawati, 2002).

B. Pengertian Meronce
Meronce merupakan cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang
dilakukan dengan menyusun bagian bahan yang berlubang yang disatukan dengan tali
atau benang. Dalam kaitannya dengan pembelajaran di TK bahwa meronce adalah
kegiatan berlatih berkarya senirupa yang dilakukan dengan cara menyusun bagian-
bagian bahan yang dapat dibuat benda hias atau benda pakai dengan memakai bantuan
alat rangkai sesuai dengan tingkat keterampilan anak.
Inti dari kegiatan meronce ini anak bisa memasukkan manik-manik atau
sebagainya ke dalam tali atau benang, anak mampu menyebutkan warna maupun
bentuk-bentuk, anak bisa berkreasi menyusun bahan - bahan roncean. Tujuan kegiatan
meronce melatih koordinasi mata dan tangan selain itu dengan kegiatan meronce anak
akan merasakan dan mendapatkan pengalaman langsung, melatih konsentrasiserta
terampil untuk melakukan kegiatan yang menggunakan kemampuan motorik halus
dan lainnya.
Manfaat Meronce :
a. Membantu kemampuan motorik halus. Saat anak melakukan kegiatan
meronce anak mengambil bahan roncean seperti manik-manik dan

5
sebagainya lalu memasukkannya ke dalam lubang dengan menggunakan
tali.
b. Melatih koordinasi mata dan tangan. Saat anak melakukan kegiatan
meronce yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan.
c. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Meronce sebagai berikut:
1. Guru memperkenalkan media yang akan dironce dalam
pembelajaranbentuk roncean dapat disesuaikan dengan tema
2. Guru mengajarkan cara meronce, setelah itu guru mengawasi anak dan
membiarkan anak bekerja secara individu.
3. Guru membagikan bahan untuk meronce kepada anak
4. Dalam meronce dapat dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti
sedotan dan lain-lainnya.
5. Peneliti dan guru menilai unjuk kerja anak.

C. Pengertian Manik – manik


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(https://id.wikipedia.org/wiki/), Manik-manik adalah objek dekorasi kecil yang
memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk dan terbuat dari bahan-bahan seperti
batu, tulang, cangkang, kaca, plastik, kayu, atau mutiara dengan lubang kecil untuk
memasang benang atau untuk dirangkai.
Biasanya manik – manik ini berbentuk bulat dan tengahnya terdapat lubang
untuk memasukkan benang dibuat warna – warni agar dapat dimainkan dengan model
ronce berpola. Menyusun manik-manik menjadi satu dengan menggunakan seutas tali
atau benang dengan warna manik-manik yang menyala akan menarik minat bagi
semua anak. Setelah manik-manik dirangkai melalui lubang yang ada di tengah
manik-manik, maka akan menjadi kalung, gelang, jepit rambut, dan kreasi yang
lainnya.

D. PROFIL LEMBAGA
TK Islam Bakti 2 Boyolali diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Bakti
Wanita Islam. Dengan alamat di desa Kebonso RT 02 RW 03. Saat ini dipimpin oleh
Ibu Nunuk Susilarti, S.Pd. dan memiliki 2 pendidik. Jumlah peserta didik ada 25 anak.

6
Dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A berusia 4-5 tahun dan kelompok B
berusia 5-6 tahun.

Dalam pelaksanaanya TK Islam Bakti 2 Boyolali memiliki visi dan misi


sekolah sebagai berikut :
Visi :
a. Mendidik anak untuk mengembangkan diri dan kreatifitasnya dalam suasana
yang riang gembira.
b. Guru berpegang pada kurikulum yang berlaku tetapi juga memodifikasi diri dan
mengikuti perkembangan arus globalisasi.
c. Dapat diterima, diminati, dan didukung oleh masyarakat.
Misi :
a. Membangun anak bangsa yang sehat jasmani, rohani, beriman, bertaqwa dan
berbudi pekerti luhur.
b. Memiliki sikap dan perilaku kepribadian serta kemampuan dasar yang optimal
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
c. Memliki rasa tanggung jawab dan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat
dan lingkungan

7
BAB III
METODOLOGI

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik, pendidik, dan kepala sekolah TK
Islam Bakti 2 Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2021 – 25
April 2021.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif, yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah sistem atau rencana untuk mengamati perilaku, dapat juga
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Observasi digunakan untuk melihat fenomena
unik dan menarik untuk dijadikan fokus penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat pengumpul data dengan cara melakukan percakapan
atau tanya jawab dengan orang lain atau responden atau subjek yang berhubungan
dengan penelitian untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu
hal atau masalah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik.

8
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KB MUTIARA INDONESIA

Hari/ tanggal : April 2021


Ada
No Hal-hal Unik/ Menarik yang
Ya Tida Keterangan/ Uraian/ Pertanyaan
. Ditemukan
k
1. Model kegiatan V Mengembangkan kemampuan
pengembangan motorik halus

2. Penataan ruangan V .kegiatan dilakukan di kelas B


Dengan posisi anak duduk
dikursi berkelompok
3. Kegiatan yang dilakukan anak V Anak – anak mengikuti kegiatan
meroncce manik - manik

4. Alat peraga edukatif yang V Pada kegiatan ini pendidik


digunakan menggunakan manik – manik
dengan ukurang lubang besar
dan terdiri dari 5 warna.
5. Pengaturan/ pengelompokan V Pendidik membagi anak menjadi
anak 3 kelompok
6. Cara pendidik memimpin V Pendidik menjelaskan cara
kegiatan meronce sebelum kegiatan
dimulai. Setelah itu anak diminta
untuk mengerjakan dengan pola
3 warna berurutan sesuai pilihan
anak. – anak. Guru membimbing
dan memotivasi anak yang
kesulitan.

9
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK

TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI

1. Berapakah usia anak – anak yang berada di TK Islam Bakti 2 Boyolali ini?
Jawab : Di TK Islam Bakti 2 Boyolali dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A
berusia 4-5 tahun dan kelompok B berusia 5-6 tahun.

2. Berapa jumlah anak yang berada di TK Islam Bakti 2 Boyolali ini?


Jawab : Kelompok A ada 15 anak, kelompok B ada 10 anak.

3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan di TK Islam Bakti 2 Boyolali ini?


Jawab : Rencana kegiatan disusun sesuai dengan indikator yang akan dicapai, dan
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan menggunakan media yang
dapat menunjang pencapaian indikator yang sudah direncanakan sebelum
pembelajaran dilaksanakan.

4. Referensi apa yang digunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?


Jawab : Referensi yang digunakan untuk menyusun rencana kegiatan yaitu kurikulum
yang ada, yang sudah dijabarkan dalam satuan kegiatan harian.

5. Tadi saya melihat dalam pembelajaran ada kegiatan meronce manik – manik. Apa yang
ingin Ibu kembangkan dalam kegiatan ini?
Jawab : Iya tadi anak – anak meronce manik – manik membuat karya kalung, gelang
sesuai keinginan anak – anak. Dalam kegiatan hari ini yang ingin dikembangkan
adalah kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce manik – manik
dengan harapan anak dapat berlatih konsentrasi, koordinasi gerakan otot tangan
dan mata yang dapat mengasah kemampuan motorik halusnya.

10
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
TK ISLAM BAKTI 2 BOYOLALI BOYOLALI

1. Apa visi dan misi dari TK Islam Bakti 2 Boyolali yang Ibu pimpin?
Jawab :
Visi :
d. Mendidik anak untuk mengembangkan diri dan kreatifitasnya dalam suasana yang riang
gembira.
e. Guru berpegang pada kurikulum yang berlaku tetapi juga memodifikasi diri dan
mengikuti perkembangan arus globalisasi.
f. Dapat diterima, diminati, dan didukung oleh masyarakat.
Misi :
a. Membangun anak bangsa yang sehat jasmani, rohani, beriman, bertaqwa dan berbudi
pekerti luhur.
b. Memiliki sikap dan perilaku kepribadian serta kemampuan dasar yang optimal sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
c. Memliki rasa tanggung jawab dan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungan
2. Apa program yang diterapkan untuk mencapai visi misi tersebut?
Jawab : Program pembelajaran yang terpadu dan program sosial yang tertuang dalam
program tahunan, program semester, mingguan dan harian.
3. Siapa yang merancang program tersebut?
Jawab : Yang merancang program tersebut adaah kepala sekolah dan guru.
4. Berapa jumlah tenaga pendidik dan peserta didik di TK Islam Bakti 2 Boyolali Boyolali?
Jawab : Jumlah tenaga pendidik di TK Islam Bakti 2 Boyolali ada 2 pendidik dan 1 kepala
sekolah.
5. Bagaimana hubungan komunikasi antar kepala sekolah dengan pendidik di TK Islam Bakti
2 Boyolali Boyolali?

11
Jawab : Sebagai kepala sekolah saya menerapkan hubungan komunikasi yang aktif dengan
pendidik sehingga dalam menyelesaikan suatu masalah akan lebih cepat
terselesaikan.

BAB IV
ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data
Setelah melakukan penelitian melalui observasi dan wawancara, untuk
memudahkan analisis data, maka pada hasil penelitian dibuat tabulasi data sebagai
berikut :
Wawancara
Wawancara
Obervasi dengan kepala Dokumentasi
dengan pendidik
sekolah
Anak duduk di Kegiatan berdoa Melatih anak
kursi masing- sebelum untuk berani
masing melakukan bercerita dan
kegiatan, dapat
bernyanyi, mengembangkan
dilanjutkan kemampuan
bercerita tentang bahasa anak.
aktivitas anak
kemarin.
Anak Guru memberikan Metode Untuk
memperhatikan penjelasan dan demonstrasi memvalidasi
penjelasan guru pengarahan adalah salah satu data ini peneliti
dan tentang kegiatan metode melampirkan
melaksanakan meronce manik - pembelajaran foto/gambar
kegiatan manik dan yang lebih mudah kegiatan anak.
meronce manik - memberikan dipahami anak
manik contoh cara karena guru
pelaksanaannya memberi contoh

12
dengan hasil
roncean yang
sudah jadi
terlebih dahulu
tugas akan
dikerjakan
Anak-anak Kegiatan makan Melalui kegiatan Untuk
makan bersama bersama makan bersama memvalidasi
dilakukan setiap melatih data ini peneliti
hari kemandirian anak melampirkan
serta foto/gambar
mengenalkan kegiatan anak.
sopan santun
tentang adab
ketika makan
Anak-anak Diskusi tentang Kegiatan ini Untuk
berdiskusi kegiatan yang dilakukan untuk memvalidasi
dengan guru telah mereview tentang data ini peneliti
dilaksanakan kegiatan yang melampirkan
dalam satu hari. telah dilakukan. foto/gambar
kegiatan anak.

B. Analisis Kritis
Berdasarkan tabulasi data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
yaitu meronce manik - manik merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus anak. Meronce manik - manik adalah salah satu cara
memegang yang menggunakan kekuatan jari-jari untuk merangkai manik dengan benang.
Sebelum melakukan kegiatan meronce manik - manik, anak menentukan pola
warna yang sudah disiapkan guru, kemudian membuat ikatan pada benang agar manik
yang masuk tidak lepas dengan plastisin pada ujung benang. Setelah itu manik yang sudah
dipilih pola warnanya mulai..
Secara umum kegiatan berjalan sesuai dengan harapan guru, walau masih ada
beberapa anak yang hasil karyanya kurang rapi. Selain melatih motoik halus, kegiatan

13
meronce manik - manik juga melatih kreativitas anak hal ini sesuai dengan Tujuan
meronce menurut Yani Mulyani (2007: 32) yaitu: 1) Melatih konsentrasi anak. 2)
Merangsang kreativitas anak. 3) Melatih koordinasi mata dan jari tangan anak. 4)
Mengenal konsep warna dan keserasian anak.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Guru mempersiapkan segala perlengkapan meronce sebelum pelajaran dimulai,
memberi arahan dan penjelasan pada anak dengan jelas dan memberikan contoh
karya roncean yang sudah jadi sebagai stimulus bagi anak.
2. Perkembangan motorik halus anak dikelompok B Tk Islam Bakti 2 Boyolali
berkembang sesuai harapan. Anak dapat meronce dengan baik dan benar sesuai
arahan Guru.
3. Kegiata meronce dapat, melatih ketrampilan otot tangan dan mata serta konsentrasi
yang dapat mengasah kemampuan motorik halus pada anak usia dini dengan
meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir kreatif, melalui stimulasi yang
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

B. Saran
1. Disarankan mengingat bahwa usia Taman Kanak-Kanak adalah usia yang peka
terhadap segaala rangsangan, maka semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang
diterapkan hendaknya mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kematangan anak.
2. Sangat di harapkan dalam pengembangan motorik halus anak pada taman kanak -
kanak, hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran dan latihan dalam bentuk
permainan.
3. Dengan harapan agar dalam penelitian ini hendaknya penulis mengerti dan memahami
apa arti perkembangan motorik halus pada anak usia dini

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada. Media
Group.
Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
MS Sumantri. (2005). Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas
Pendidikan.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternative Pendekatan. Jakarta:
Prenada Media.
Widyawati. 2002. Hygiene dan Sanitasi Makanan. www.Pengertian-Hygiene-danSanitasi-
makanan. Diakses tanggal 9 Mei 2021, pukul 20.00 WIB

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Tentang manik - manik


https://id.wikipedia.org/wiki/Manik-manik. Diakses tanggal 10 Mei 2021, pukul
20.00 WIB
Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.

15

Anda mungkin juga menyukai