Anda di halaman 1dari 5

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA SAHABAN (SABUN HARUM BANJAR) MORINGA


OLEIFERA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Oleh:

CANDI DIEVA TRIANA PUTRI 2010312220011

DEWI SRI MURWATI 2010312220001

MAULIDA RIZKIA 2010312220003

WAHYU ARIFIN 2010312310022

YUDIANSYAH 2010312310024

PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2023
PENDAHULUAN

Sabun merupakan sebuah benda yang memiliki kegunaan untuk membersihkan


badan dari kotoran, sabun terbuat dari bahan-bahan berupa natrium dan kalium yang
dihasilkan dari minyak nabati ataupun minyak hewani. Dalam satu molekul sabun
mengandung rantai hidrokarbon yang sifatnya hidrofobik dan dapat larut di dalam air.
Karena adanya rantai hidrokarbon maka sabun tidaklah benar-benar bisa larut ke dalam
air, hanya saja sabun tersuspensi dan membentuk misel (micells). Sabun
diklasifikasikan ke dalam beberapa rentang atau tingkatan mutu. Pada tingkatan yang
tinggi atau grade A, sabun tersebut diproduksi menggunakan bahan-bahan minyak
terbaik dan sedikit atau bahkan tidak mengandung alkali bebas. Pada tingkatan yang
rendah atau berada dalam grade B, sabun tersebut dibuat dari sedikit alkali namun tetap
tidak membuat iritasi kulit. Terakhir sabun di tingkatan terbawah atau grade C yang
mengandung alkali bebas sangat tinggi dan terbuat dari minyak yang warnanya relatif
gelap (Shinthia, 2016).

Angka persentase penggunaan sabun pada rumah tangga di provinsi Kalimantan


Selatan pada tahun 2020 sebesar 86,7 persen. Di tahun 2021 jumlahnya meningkat
sebesar 87,16 persen. Jika dikalkulasikan maka kenaikan persentase pemakai sabun di
rumah tangga yang ada pada provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2020 ke 2021
sebesar 0,46 persen (Statistik, 2016).

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan sabun di


provinsi Kalimantan Selatan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ditambah
dengan sabun merupakan kebutuhan yang akan dicari setiap manusia karena digunakan
untuk aktivitas mandi. Sehingga besar kemungkinan ide bisnis yang berkaitan dengan
sabun akan memiliki prospek yang menguntungkan.

Namun isu mengenai pemanasan global dan pencemaran lingkungan terkhusus


pencemaran air terus menjadi topik hangat yang dibahas oleh dunia pada saat ini.
Ekosistem air terganggu dikarenakan berbagai faktor, besar kemungkinan salah satu
yang mengganggu ekosistem air salah satunya yaitu adanya limbah sabun. Sabun yang
diproduksi oleh pabrik dengan kuantitas yang banyak akan menghasilkan total alkali
yang besar pula. Dalam penelitian lain, terdapat 10 bahan yang akan membahayakan
ekosistem air akibat sabun yang diproduksi oleh pabrik yaitu pewarna buatan, pewangi
buatan, triclosan, sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, methylisothiazolinone,
tetrasodium etrdinonate, propylene glycol, kimia aditif, tertrasodium EDTA, dan
cocamidoproply betaine (BAB I PENDAHULUAN A. Ide Bisnis, n.d.).

Hasil survei KedaiKOPI memaparkan bahwa sekitar 77,4% anak muda di


Indonesia memiliki minat yang tinggi dengan isu lingkungan hidup. Lebih jelasnya dari
responden tersebut mengungkapkan bahwa masalah perubahan iklim di Indonesia
berada dalam keadaan darurat, dan kondisi lingkungan hidup seiring berjalannya waktu
akan semakin memburuk (Azkiya Dihni, 2021).

Hasil survei tersebut menunjukan bahwa minat dan kepedulian pemuda terhadap
isu lingkungan hidup yang memiliki persentase lebih dari 50% semakin menegaskan
bahwa ide bisnis yang lebih berfokus pada kepedulian akan lingkungan akan
mendapatkan jangkauan lebih besar dari konsumen khususnya pada usia pemuda.

Usaha yang berfokus pada lingkungan tidak hanya berorientasi pada profit atau
keuntungan sebagai tujuan dari dibentuknya suatu usaha. Bisnis ini juga akan lebih
memiliki fokus untuk mengurangi dampak dari limbah hasil produksi terhadap
lingkungan. Semakin sustainable nya sebuah usaha maka akan semakin membuat
konsumen memiliki kepedulian yang tinggi dan tentunya akan memiliki manfaat ganda
yaitu memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen, memperoleh keuntungan,
serta ramah lingkungan.

Selain isu lingkungan hidup, juga banyaknya industri sabun dengan kandungan
alkali semakin membahayakan kesehatan manusia dan merusak ekosistem air. Oleh
karena itu dari berbagai permasalahan yang telah dipaparkan membuat kami tertarik
untuk membuat ide bisnis yaitu Sahaban (Sabun Harum Banjar) yang terbuat dari daun
moringa oleifera. Alasan kami menggunakan daun moringa karena daun moringa kaya
akan manfaat, kaya akan antioksidan yang bisa melawan radikal bebas dalam tubuh,
mengurangi peradangan, dan menjaga kelembapan kulit. Selain itu daun moringa
merupakan bahan organik yang tidak mengandung alkali, dengan demikian jika bahan
ini digunakan sebagai bahan baku sabun nantinya tidak akan menghasilkan limbah yang
akan merusak ekosistem air dan merusak kulit.
Tabel kandungan nilai gizi daun kelor segar dan kering

Komponen gizi Daun segar Daun kering


Kadar (%) 75,0 7,75
Protein (gram) 6,7 27,1
Lemak (gram) 1,7 2,3
Karbohidrat (gram) 13,4 38,2
Serat(gram 0,9 19,2
Kalsium (mg) 440,0 2003,0
Magnesium(mg) 24,0 368,0
Fosfor (mg) 70,0 204,0
Vitamin A (mg) 6,80 16,3
Vitamin B (mg) 0,21 2,6
Vitamin C (mg) 220,00 17,3
Sumber : (Pangan, 2015).

Dari tabel tersebut menjelaskan bahwa jumlah kandungan gizi dan manfaat dari
daun moringa sangat banyak, maka sangat tepat ketika digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sabun. Ini juga merupakan salah satu keunggulan dari produk Sahaban
(Sabun Harum Banjar) dari kompetitor lainnya. Keunggulan lain dari sabun Sahaban
Moringa Oleifera yaitu wanginya yang khas, yaitu aroma buah kasturi.

Buah kasturi merupakan buah yang berukuran kecil. Nama lain dari buah ini
yaitu Mangifera Casturi. Buah kasturi adalah buah mangga yang hanya bisa di temui di
daerah Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan. Aroma dari kasturi sangat khas,
segar, dan mampu bertahan lama. Selain wanginya yang segar dan khas, kasturi juga
dikenal memiliki aroma yang menenangkan. Dengan adanya aroma khas dari kasturi
buah khasnya daerah banjar akan membuat image sabun Sahaban dikenal sebagai
produknya daerah Kalimantan Selatan.

Maka dari itu melihat prospek dan keunggulan bisnis dari sabun Sahaban
Moringa Oleifera dibuatlah studi untuk melihat dan menganalisis serta menilai
kelayakan bisnis dari sabun Sahaban ini. Ada beberapa aspek yang digunakan untuk
melihat kelayakan dari ide bisnis sabun Sahaban. Pertama aspek pasar dan pemasaran,
kedua aspek teknis dan teknologi, ketiga aspek manajemen, keempat aspek sumber daya
manusia, kelima aspek ekonomi dan sosial, keenam aspek lingkungan hidup, ketujuh
aspek finansial atau keuangan, dan terakhir adalah hasil dari studi layak atau tidaknya
ide bisnis mengenai sabun Sahaban.

Anda mungkin juga menyukai