Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN PENELITIAN TESIS

Judul : Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media


Flash Cards Melalui Metode SAS di SDN Pesanggrahan 02
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan keterampilan terakhir yang dimiliki siswa setelah
siswa mampu menyimak, berbicara dan membaca. Menulis menurut Rosidi
(2009:2), menulis adalah keterampilan tertinggi yang dimiliki seseorang.
Menulis merupakan integrasi dari ketiga keterampilan tersebut dengan
bantuan motorik halus sehingga menghasilkan suatu hasil berbentuk tulisan.
Dalam proses belajar kelas awal, mulai dari kelas 1,2 dan 3, siswa
diharapkan mampu membaca, menulis dan berhitung. Kemampuan Menulis
tertuang dalam kurikulum 2013 revisi 2018 yaitu :

4.1. Menyajikan hasil informasi perihal konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis, dan visual memakai kosakata
baku dan kalimat efektif.

4.2. Menyajikan hasil penggalian informasi perihal konsep sumber dan bentuk
energi dalam bentuk tulis dan visual memakai kosakata baku dan kalimat
efektif.

4.3. Menyajikan hasil penggalian informasi perihal konsep perubahan cuaca


dan pengaruhnya terhadap kehidupan insan dalam bentuk tulis memakai
kosakata baku dan kalimat efektif.

4.4. Menyajikan laporan perihal konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan


daerah hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di
lingkungan setempat secara tertulis memakai kosakata baku dan kalimat
efektif.

4.5. Menyajikan hasil wawancara perihal cara-cara perawatan tumbuhan dan


binatang dalam bentuk tulis dan visual memakai kosakata baku dan kalimat
efektif.

4.6. Meringkas informasi perihal perkembangan teknologi produksi,


komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat secara tertulis memakai
kosakata baku dan kalimat efektif.

4.7. Menjelaskan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya


dalam bagan dalam bentuk tulis dan visual memakai kosakata baku dan
kalimat efektif
4.8. Memeragakan pesan dalam cerita sebagai bentuk ungkapan diri
memakai kosakata baku dan kalimat efektif.

4.9. Menyajikan hasil identifikasi perihal lambang/simbol (rambu kemudian


lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam bentuk visual
dan tulis memakai kosakata baku dan kalimat efektif.

4.10. Memeragakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan


penyelesaian duduk kasus (sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri
memakai kosakata baku dan kalimat efektif yang dibentuk sendiri.

Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia mulai dari 4.1


hingga 4.10 menjelaskan bahwa siswa kelas 3 harus mampu membuat suatu
konsep materi ajar yang telah diterima menjadi sebuah kalimat efektif. Kalimat
efektif merupakan kalimat yang terdiri dari subyek, predikat, objek dan
keterangan.
Namun pada realitanya hanya 30% dari jumlah siswa sebanyak 32
orang yang mampu menulis kalimat efektif dengan benar. Minimnya
kemampuan menulis siswa kelas 3B menghambat siswa dalam proses
belajar.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang penulisan yaitu:
Kurangnya kemampuan menulis siswa kelas 3B sebanyak 5 orang.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari rancangan tesis ini yaitu :
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat dengan benar.

D. Manfaat Penelitian
Rancangan penelitian ini memiliki manfaat yaitu :
1. Seluruh siswa kelas 3B mampu menulis kalimat dengan baik dan
benar
2. Pengetahuan bagi guru untuk menggunakan metode dan media yang
tepat untuk pembelajaran menulis kalimat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Metode Pembelajaran SAS
Menurut Supriyadi (1992), metode ini menganut prinsip ilmu bahasa
umum, bahwa bentuk bahasa yang terkecil ialah kalimat. Menurut ahli
tersebut, bentuk bahasa terkecil adalah kalimat. Sejalan dengan Kompetensi
Dasar siswa kelas 3 yaitu membuat kalimat efektif. Adapun pendapat ahli lain
yaitu menurut Apri Damai Sagita dkk, metode SAS menurut ahli adalah teknik
pelaksanaan pembelajaran diawali dengan menulis kartu huruf, kartu suku
kata, kata, hingga menjadi kalimat yang berarti. Dari kedua pendapat tersebut
terdapat dua alur dalam pembelajaran menulis menggunakan metode SAS.
Pertama dengan memecah kalimat menjadi kata, suku kata, hingga huruf.
Kedua, setelah sampai pada huruf, suku kata, kata disusun kembali menjadi
sebuah kalimat efektif. Adapun contoh pembelajaran sebagai berikut :

Sumber : https://fatkhan.web.id/pengertian-metode-pembelajaran-struktural-analitik-
sintetik-sas/

B. Media Kartu Kata/Flashcard


Media Kartu Kata/Flashcard merupakan media pembelajaran tiga
dimensi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media kartu kata
flashcard diperkenalkan oleh Glenn Doman seorang ahli bedah otak dari
Philadelpia, media kartu kata yaitu berisi kata-kata atau gambar-gambar
dikelompokkan sesuai tema. Kartu kata ini dibuat dengan gambar dan warna
yang menarik. Fungsi dari kartu kata ini adalah sebagai sumber ide dan
imajinasi sehingga siswa dapat membuat kalimat yang terinspirasi dari kartu
kata tersebut. Berikut contoh kartu kata yang biasa digunakan guru dalam
kegiatan pembelajaran :

Sumber : kartu kata - Bing images


C. Kemampuan Menulis Permulaan
Kemampuan Menulis Permulaan Menurut Cole (2001) terdapat lima tahapan
kemampuan menulis permulaan yaitu:
a. Tahap mencoret (usia 2,5 sampai dengan 3 tahun) Anak mulai belajar
tentang bahasa tulisan dan bagaimana mengajarkan tulisan ini
b. Tahap pengulangan secara linier (usia 4 tahun) Anak berpikir bahwa suatu
kata merujuk pada sesuatu yang besar dan mempunyai tali yang panjang
c. Tahap menulis secara acak (usia 4 sampai dengan 5 tahun) Anak sudah
dapat mengubah tulisan menjadi kata yang mengandung pesan
d. Tahap menulis tulisan nama (usia 5,5 tahun) Pada fase ini berbagai kata
yang mengandung akhiran yang sama mulia dihadirkan dengan kata dan
tulisan
e. Tahap menulis kalimat pendek (usia di atas 5 tahun) Menulis kalimat yang
ditulis oleh anak dapat mengembangkan kemampuan menulis apabila
kegiatan menulis dilakukan anak atas keinginan sendiri (Cole, 2001).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat diketahui bahwa
kemampuan menulis permulaan di atas usia 5 tahun yaitu mampu menulis
kalimat. Sejalan dengan Kompetensi Dasar siswa kelas 3 yaitu menulis
efektif, sehingga yang dimaksud kemampuan menulis permulaan kelas 3
yakni kemampuan untuk menulis kalimat efektif yang didalamnya terdiri dari
subjek, predikat, objek dan keterangan.

D. Kerangka Pikir
Kerangka pikiran penelitian dalam rancangan ini yaitu adanya
keterkaitan antara kemampuan menulis dengan metode belajar serta media
belajar yang digunakan guru. Menurut peneliti, metode SAS diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas 3B, karena metode
SAS merupakan metode belajar menulis dengan urut, mulai dari struktur
kalimat yang dipecah menjadi kata, suku kata, huruf, kemudian disusun
kembali menjadi kalimat. Metode ini sistematis dan terperinci, sehingga
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa
kelas 3B. Metode ini dikombinasikan dengan media flashcards, media ini
adalah media berbentuk kartu yang terdiri dari beragam gambar yang tertulis
kata yang sesuai dengan gambar.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan tipe Kemmis & Taggart
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Kelas 3B di SDN Pesanggrahan 02
C. Partisipan dan tempat penelitian
Siswa kelas 3B SDN Pesanggrahan 02

DAFTAR PUSTAKA
Damai Sagita, Apri dkk .2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD:
Pendekatan dan Teknis. Bekasi : Media Maxima

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut . Yogyakarta : Kanisius

Jurnal :

Yanti Sukaesi,dkk. 2016. Metode Bermain kartu Kata Bergambar Untuk


meningkatkan Kemampuan Pra Membaca Pada Anak Taman Kanak-Kanak.
Cole, M., & Cole, S. R. (2001). The development of children (4th ed.). New
York: Worth Publishers.

Anda mungkin juga menyukai