Anda di halaman 1dari 10

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN

AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

WAWASAN

AGRIBISNIS

Disusun Oleh :
Tim Pengajar dan Lab.
MBK Program Studi
Agribisnis

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP
Fakultas Pertanian Universitas Jember

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


TIM PENGAJAR
1. Ir. Anik Suwandari, MP
2. Dra. Sofia, M.Hum.
3. Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP
4. Illia Seldon Magfiroh, SE., MP
5. Djoko Soejono, SP., MP
6. Titin Agustina, SP., MP
7. Dr.Ir. Joni Mulyono Aji. M.Rur.M
8. Dr. Ir. Evita Soliha Hani, M.P.
9. Agus Supriono S.P, M.Si
10. Intan Kartika Setyawati, SP., MP
11. Dra. Sofia, M. Hum.
12. Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc
13. Ahmad Zainuddin SP., M.Si
14. Rena Yunita Rahman SP., Msi.
15. Ratih April Utami S.P., Msi.
16. Ati Kusmiati, SP, MP
17. Julian Adam, S.P., M.P.
18. Nurul Dwi Novikusumasari, S.P., M.si.
19. Rizki Yanuarti, S.P., M.P.
20. Ariq Dewi Maharani, S.P., M.P.
21. Amam M.P S.Pt
22. Ir. Moh Wildan Jadmiko, MP.
23. Diana Fauziah, S.P., M.P.
24. Indah Ibanah, S.P. M.Si
25. Dimas Bastara Zahroza, S.P S.Pt
26. Rahmat Udhi Prabowo, S.P., M.P

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP
TIM LABORATORIUM

1. Nurafia Delpiana
2. Nadintha Rahmaaisya
3. Bima Galang Rambu Anarki
4. Putri Diah Suci Anggraini
5. I. M. Windy Fahami Qur'ani
6. Muhamad Rifian Agasa
7. Adinda Permatasari
8. Yunita Prasetyo Ningrum
9. Ragel Firdaus
10. Laily Nur Azizah
11. Shafira Salsabilla
12. Mutiara Ria Despita Maharani
13. Hegi Aulia Azzahra Putri
14. Nita Anisya Firdaus
15. Kurniawan Dwi Yulianto
16. Febry Aryawan
17. Ryan Alhafidz
18. Tiara Febru Zahra
19. Annisa Yulianti
20. M. Ariffin
21. Febryan Briliantina
22. Moh Nur Hamzah
23. Leo Atmojo
24. Wahyu Irgi
25. Raissa Zhilal Sadita
26. Rizky Akbar

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Untuk menjaga kelancaran acara praktikum di Program Studi Agribisnis


Fakultas Pertanian Universitas Jember, perlu disusun aturan dalam bentuk tata
tertib bagi praktikan (mahasiswa yang mengikuti acara praktikum), sebagai
berikut:

1. Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan (bersepatu tertutup, baju/kaos


berkerah lipat).
2. Praktikan wajib hadir di ruangan atau laboratorium tempatacara
praktikum dilaksanakan, 5 menit sebelum acara praktikum dimulai.
3. Praktikan yang terlambat lebih dari 5 menit sejak acara praktikum dimulai
tidak diijinkan mengikuti acara praktikum.
4. Praktikan tidak diijinkan makan, minum, merokok serta berbicara atau
bersuara yang mengganggu pelaksanaan praktikum saat acara praktikum
berlangsung.
5. Praktikan wajib men-silent alat komunikasi (HP) selama acara praktikum.

6. Praktikan wajib meminta ijin kepada asisten jika akan keluar masuk
ruangan praktikum selama acara praktikum berlangsung.
7. Praktikan yang tidak hadir pada acara praktikum, wajib menyerahkan surat
ijin tertulis yang dilegalisasi oleh Ketua Laboratorium atau Koordinator
praktikum atau dosen pengampu matakuliah, maksimal 3 hari setelah
pelaksanaan acara praktikum.
8. Praktikan yang mendapatkan inhaln lebih dari 3 (tiga) kali dinyatakan
gugur (tidak lulus praktikum). Konsekuensinya praktikan tidak memiliki
nilai praktikum, sehingga mempengaruhi kelulusan mata kuliah.

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP
9. Praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum karena sakit/izin/alpha
10. dipersilahkan meghubungi koordinator praktikum untuk diberikan
tugas pengganti
11. Jika selama acara praktikum, praktikan berperilaku tidak sesuai etika
akademis atau bertentangan dengan nilai moral yang berlaku, maka
tindakan praktikan tersebut mempengaruhi nilai akhir praktikum dan
berdampak pada nilai akhir matakuliah.
12. Sanksi bagi praktikan yang melanggar tata tertib acara praktikum,
disesuaikan dengan kebijakan internal laboratorium.

13. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib praktikum akan ditetapkan
kemudian.

METODE PENILAIAN PRAKTIKUM


METODE PRAKTIKUM METODE PENILAIAN
Tutorial dan Diskusi 40 % Harian
Presentasi 30% Laporan
Pretest / Postest 30% Responsi

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

ACARA 9
WAWASAN STANDARISASI, GAP, GMP DAN GHP

Dasar hukum sistem standardisasi produk pertanian nasional sesuai dengan SK


Menteri Pertanian No. 170/Kpts/OT.210/3/2002 tentang Pelaksanaan Standardisasi
Nasional di Bidang Pertanian. SK tersebut merumuskan mengenai perumusan dan
penetapan standar, penerapan standar, akreditasi dan sertifikasi, pembinaan dan
pengawasan.
Sesuai Permentan No. 58 / Permentan / OT.140 / 8 / 2007 tentang Sistem
Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian bahwa untuk mendapatkan sertifikat sistem
mutu, pelaku usaha di bidang pertanian wajib memenuhi persyaratan sistem manajemen
mutu produk pangan segar atau non pangan yang ditetapkan pada standar di bidang
pertanian :
 Menteri Negara Riset dan Teknologi / Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi selaku Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menyetujui beberapa
Standar Komoditi Hasil Pertanian menjadi Standar Nasional Indonesia.
 Jaminan mutu pangan produk pertanian harus memenuhi sistem mutu berdasar
konsepsi HACCP atau SNI 01-4852-1998, atau Sistem Pangan Organik atau SNI 01-
6729 - 2002; atau Sistem Mutu ISO 22000:2005 tentang sistem mutu keamanan
pangan.
 Jaminan mutu non pangan produk pertanian memenuhi ISO 9001 - 2000 atau SNI
19-9001 – 2000.

Standarisasi yang Ada di Pertanian meliputi Prosedur, Persyaratan, dan


Kegunaannya
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan
merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua
pihak yang berkepentingan. Standardisasi mutu produk berkaitan dengan appearance
/kenampakan, seperti : ukuran besar/volume, warna, kandungan air dan sebagainya
yang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Selain itu, mutu produk juga dikaitkan
dengan masalah keamanan pangan, keamanan bagi manusia, hewan dan tumbuhan serta
lingkungan. Standar standar produksi dan pengolahan produk pertanian semuanya
disusun sebagai alat yang membantu mencegah tersingkirnya sebuah produk dari pasar.

Standarisasi tinkat Internasional :


1. Metode HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points)
HACCP merupakan suatu konsepsi manajemen mutu yang diterapkan untuk
memberikan jaminan keamanan produk pangan. Metode HACCP merupakan suatu
metode untuk melakukan risk analysis / analisa resiko terhadap bahaya yang disebabkan
oleh makanan dalam proses penyediaannya dan setiap organisasi yang menjual
produknya diwajibkan memenuhi persyaratan tersebut. HACCP merupakan suatu sistem

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

jaminan mutu yang berdasarkan kepada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul
pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendaliannya
untuk mengontrol bahaya bahaya tersebut. Sistem HACCP adalah alat manajemen yang
digunakan untuk memproteksi rantai pasokan pangan dan proses produksi terhadap
kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik.

Tujuan HACCP
Tujuan Umum: Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau
mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born disease”).
Tujuan Khusus :
 Mengevaluasi cara produksi makanan  bahaya
 Memperbaiki cara produksi makanan  critical process
 Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi dan meningkatkan
inspeksi mandiri.

 Praktek Pertanian yang baik atau Good Agricultural Practices (GAP)


GAP/SOP adalah untuk menjadi panduan umum dalam melaksanakan budidaya
tanaman buah, sayur, biofarmaka, dan tanaman hias secara benar dan tepat, sehingga
diperoleh produktivitas tinggi, mutu produk yang baik, keuntungan optimum, ramah
lingkungan dan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kesejahteraan petani,
serta usaha produksi yang berkelanjutan.
Departemen Pertanian (2008) menerangkan bahwa penerapan GAP melalui Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang spesifik lokasi, spesifik komoditas dan spesifik sasaran
pasarnya, dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang
dihasilkan petani agar memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki daya saing tinggi
dibandingkan dengan produk padanannya dari luar negeri. Dasar hukum penerapan
GAP di Indonesia adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
61/Permentan/OT.160/11/2006, tanggal 28 November 2006 untuk komoditi buah,
sedangkan untuk komoditas sayuran masih dalam proses penerbitan menjadi Permentan.
Dengan demikian penerapan GAP oleh pelaku usaha mendapat dukungan legal dari
pemerintah pusat maupun daerah.
Tahapan kegiatan pelaksanaan penerapan GAP/SOP adalah sebagai berikut:
(1) sosialisasi GAP,
(2) penyusunan dan perbanyakan SOP budidaya,
(3) penerapan GAP/SOP budidaya,
(4) identifikasi kebun/lahan usaha,
(5) penilaian kebun/lahan usaha,
(6) kebun/lahan usaha tercatat/teregister,
(7) penghargaan kebun/lahan usaha GAP kategori Prima-3, Prima-2 dan Prima-1, dan
(8) labelisasi produk prima.

 GHP (Good Handling Practice)


GHP merupakan prosedur sanitasi untuk distribusi buah dan sayuran dari ladang
hingga ke meja makan. Penerapan GHP dapat membantu mengurangi resiko kontaminasi
terhadap produk segar selama penanganan, pengemasan, penyimpanan dan transportasi.

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan penerapan penanganan pascapanen


di tingkat petani/gapoktan, asosiasi dan pengusaha, telah dikeluarkan. Peraturan
Menteri Pertanian No. 44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Penanganan
Pascapanen yang Baik (Good Handling Practices/GHP) Hasil Pertanian Asal Tanaman.
Program jaminan keamanan pangan meliputi program persyaratan (GAP, GMP, GHP )
dan penerapan sistem HACCP serta ISO. Permentan No. 44 tahun 2009 tentang Good
Handling Practices diterbitkan dengan tujuan menekan kehilangan/kerusakan hasil,
memperpanjang daya simpan, mempertahankan kesegaran, meningkatkan daya guna,
meningkatkan nilai tambah dan daya saing, meningkatkan efisiensi penggunaan
sumberdaya dan sarana dan memberikan keuntungan yang optimun dan/atau
mengembangkan usaha pascapanen yang berkelanjutan.

 GMP atau Good Manufacturing Practices


GMP atau Good Manufacturing Practices Adalah Cara / teknik berproduksi yang baik
dan benar untuk menghasilkan produk yang benar memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan. GMP merupakan sistem pengendalian kualitas produk makanan, kosmetik
dan obat-obatan yang pertama kali dikembangkan oleh FDA, sama seperti HACCP. GMP
berisi kebijakan, prosedur dan metode yang digunakan sebagai pedoman untuk
menghasilkan produk yang memenuhi standart kualitas dan higiene yang ditetapkan.
Good Manufacturing Practices lebih berperan dalam proses produksi karena elemen-
elemen dalam GMP merupakan elemen-elemen dalam sistem produksi.

SNI (Standar Nasional Indonesia), Standarisasi tingkat Nasional


Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku
secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh
BSN. SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis (merupakan konsolidasi iptek dan
pengalaman) (aturan, pedoman atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang
dirumuskan secara konsensus (untuk menjamin agar suatu standar merupakan
kesepakatan pihak yang berkepentingan) dan ditetapkan (berlaku di seluruh wilayah
nasional) oleh BSN untuk dipergunakan oleh pemangku kepentingan dengan tujuan
mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan tertentu.

Prosedur Standardisasi Pertanian dalam SNI


Kebijakan Penerapan SNI diantaranya :
 Penerapan SNI dibuktikan dengan menggunakan tanda SNI;
 Penerapan dapat bersifat sukarela bagi SNI yang tidak diregulasi dan
pengawasan dilakukan oleh LPK;
 Penerapan wajib adalah bila SNI diacu dalam suatu regulasi teknis. Pengawasan
dilakukan oleh LPK dan Otoritas pengawasan;
 Kesiapan industri/pelaku usaha di dalam negeri terhadap pemberlakuan standar yang
diregulasi;
 Tersedia skim penilaian kesesuaian sesuai dengan produk yang diatur;

Persyaratan Standardisasi Pertanian dalam SNI


Produsen yang menyatakan siap menerapkan SNI dan bermaksud membubuhkan
tanda SNI pada hasil produksinya berkewajiban untuk:

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TAHUN
AJARAN 2022/2023 SEMESTER GENAP

 Memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku sebagai produsen legal;


 Memiliki SPPT (Sertifikat Produk Penggunaan Tanda) SNI yang dikeluarkan oleh
LSPro;
 Memproduksi dan/atau memperdagangkan hasil produksinya sesuai dengan
persyaratan SNI yang ditetapkan;
 Mengikuti pedoman dan ketentuan yang ditetapkan oleh LSPro termasuk skim
sertifikasi;

Dalam pemberian SPPT SNI berlaku sistem sertifikasi produk dan skim yang
sesuai dengan produk atau jasa berdasarkan pedoman dan ketentuan yang ditetapkan
oleh BSN. Pemberian tanda SNI pada produk (proses dan jasa) komersil menunjukkan
bahwa:
 Produk telah memenuhi persyaratan SNI setelah diuji;
 Ada kesepakatan tertulis antara pihak manufaktur produk dengan LPK yang telah
memiliki akreditasi nasional (KAN);
 Pihak manufaktur secara teratur di audit oleh LPK sesuai dengan tata cara yang
berlaku;
 LPK meyakini bahwa produk yang beredar telah memenuhi semua persyaratan;
 SNI melalui pengujian di laboratorium penguji terakreditasi;
 Pihak Otoritas pengawasan secara perodik dapat melalukan pengawasan di unit
produksi pelaku usaha dan pasar;

Macam – Macam SNI yang Ada di Bidang Pertanian


Berikut ini adalah Standar Nomor SNI yang ada di bidang pertanian, antara lain:

A. Katagori Benih
§ Benih jagung bersari bebas kelas benih penjenis (BS) SNI 01-6232.1-2003
§ Benih jagung bersari bebas kelas benih dasar (BD) SNI 01-6232.2-2003

B. Produk Segar
§ Beras SNI 01-6128 – 2008
§ Jagung SNI 01-3920 -1995

C. Produk Olahan
§ Biskuit, Mutu dan cara uji SNI 01-2973 -1992
§ Dodol SNI 01-2986 -1992

D. Kategori Alat dan Mesin


§ Alat semprot cairan, Mutu dan cara uji  SNI 02-0050 -1994
§ Bajak piringan traktor pertanian, Kelengkapan baku dan cara uji 
SNI 02-1212 -1989

E. Kategori Pupuk dan Pestisida


§ Pestisida bentuk butiran (Granule, G), Cara uji fisiko kimia
SNI 02-3125 -1992
§ Pupuk Urea Amonium Sulfat SNI 02-2811 – 2005

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai