WAWASAN
AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
Tim Pengajar dan Lab.
MBK Program Studi
Agribisnis
1. Nurafia Delpiana
2. Nadintha Rahmaaisya
3. Bima Galang Rambu Anarki
4. Putri Diah Suci Anggraini
5. I. M. Windy Fahami Qur'ani
6. Muhamad Rifian Agasa
7. Adinda Permatasari
8. Yunita Prasetyo Ningrum
9. Ragel Firdaus
10. Laily Nur Azizah
11. Shafira Salsabilla
12. Mutiara Ria Despita Maharani
13. Hegi Aulia Azzahra Putri
14. Nita Anisya Firdaus
15. Kurniawan Dwi Yulianto
16. Febry Aryawan
17. Ryan Alhafidz
18. Tiara Febru Zahra
19. Annisa Yulianti
20. M. Ariffin
21. Febryan Briliantina
22. Moh Nur Hamzah
23. Leo Atmojo
24. Wahyu Irgi
25. Raissa Zhilal Sadita
26. Rizky Akbar
6. Praktikan wajib meminta ijin kepada asisten jika akan keluar masuk
ruangan praktikum selama acara praktikum berlangsung.
7. Praktikan yang tidak hadir pada acara praktikum, wajib menyerahkan surat
ijin tertulis yang dilegalisasi oleh Ketua Laboratorium atau Koordinator
praktikum atau dosen pengampu matakuliah, maksimal 3 hari setelah
pelaksanaan acara praktikum.
8. Praktikan yang mendapatkan inhaln lebih dari 3 (tiga) kali dinyatakan
gugur (tidak lulus praktikum). Konsekuensinya praktikan tidak memiliki
nilai praktikum, sehingga mempengaruhi kelulusan mata kuliah.
13. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib praktikum akan ditetapkan
kemudian.
ACARA 9
WAWASAN STANDARISASI, GAP, GMP DAN GHP
jaminan mutu yang berdasarkan kepada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul
pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendaliannya
untuk mengontrol bahaya bahaya tersebut. Sistem HACCP adalah alat manajemen yang
digunakan untuk memproteksi rantai pasokan pangan dan proses produksi terhadap
kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik.
Tujuan HACCP
Tujuan Umum: Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau
mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born disease”).
Tujuan Khusus :
Mengevaluasi cara produksi makanan bahaya
Memperbaiki cara produksi makanan critical process
Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi dan meningkatkan
inspeksi mandiri.
Dalam pemberian SPPT SNI berlaku sistem sertifikasi produk dan skim yang
sesuai dengan produk atau jasa berdasarkan pedoman dan ketentuan yang ditetapkan
oleh BSN. Pemberian tanda SNI pada produk (proses dan jasa) komersil menunjukkan
bahwa:
Produk telah memenuhi persyaratan SNI setelah diuji;
Ada kesepakatan tertulis antara pihak manufaktur produk dengan LPK yang telah
memiliki akreditasi nasional (KAN);
Pihak manufaktur secara teratur di audit oleh LPK sesuai dengan tata cara yang
berlaku;
LPK meyakini bahwa produk yang beredar telah memenuhi semua persyaratan;
SNI melalui pengujian di laboratorium penguji terakreditasi;
Pihak Otoritas pengawasan secara perodik dapat melalukan pengawasan di unit
produksi pelaku usaha dan pasar;
A. Katagori Benih
§ Benih jagung bersari bebas kelas benih penjenis (BS) SNI 01-6232.1-2003
§ Benih jagung bersari bebas kelas benih dasar (BD) SNI 01-6232.2-2003
B. Produk Segar
§ Beras SNI 01-6128 – 2008
§ Jagung SNI 01-3920 -1995
C. Produk Olahan
§ Biskuit, Mutu dan cara uji SNI 01-2973 -1992
§ Dodol SNI 01-2986 -1992