Anda di halaman 1dari 5

Halte Musim hujan

Bertemu di waktu yang salah dan dipertemukan lagi di waktu yang tepat
Bulan November… musim hujan di bulan November sudah biasa terjadi sama seperti
bulan-bulan sebelumnya, tetapi pada bulan ini berbeda dari bulan sebelumnya. Bulan
dimana aku pertama kali bertemu dengannya.

16:45 Hujan mulai turun tanpa henti dimalam itu, suasana dingin menyentuh langsung
dengan kulit. Dimalam hari, ada seseorang yang masih berdiri dibawah halte mununggu
bus selanjutnya datang. Menunggu dan terus menunggu., Gadis itu sendirian di bawah
halte dengan tenang, hanya suara hujan dan serutan pensil di atas kertas yang
terdengar. Sambil melihat jam gadis itu mulai melihat sekitar.

“udah jam 17:25… dimana busnya?” ucap gadis itu, mulai melihat sekitar

Selagi menunggu terdengar suara seseorang yang sedang belari menuju halte yang sama
dengan gadis itu. Dengan pakaian yang basah perempuan itu mulai mengibaskan
bajunya kesekeliling.

“ hey!? Liat liat kalo mau ngibasin, liat kertas ku jadi basah kena air” ucap gadis itu
sedikit kesal.

“ maaf, saya gak tau kalo ada kertas disana..” ucap perempuan itu datar

“lain kali liat-liat ada kertas atau enggak di sini” balas gadis itu, dengan perasaan yang
masih kesal

“kan aku udah minta maaf, lagian ngapain ngambar disini” ucap perempuan itu sedikit
kesal

18:21, 1 jam mulai berlalu begitu saja tetapi bus sama sekali belum tiba di halte
tersebut.., dengan perasaan canggu yang menyelimuti kedua perempuan itu mereka
hanya duduk saling berjauhan membelakangi satu sama lain. Sampai perempuan itu
memulai berbicaraan untuk menghilangkan kecanggungan di antara mereka.

“hey..siapa nama mu? Aku tidak pernah melihat mu sebelumnya di jam seperti ini”
Tanya perempuan itu

Mendengar itu gadis itu menoleh kearah perempuan itu.


“nama ku.. nama ku Rika, tidak biasanya aku pulang malam. Aku mahasiswa arsitektur.
Aku baru pulang sore ini….dan kamu, siapa nama mu?” jawab Rika menghadap
perempuan itu

“nama ku Herlina, aku bekerja sebagai musisi di cafe dekat sini” ucap Herlina
tersenyum, sambl menunjuk kearah sebuah café tidak jauh dari halte bus

“ohh café itu….. maaf ya tadi aku marah-marah” balas Rika singkat, Herlina hanya
menggangukan kepalanya dan tersenyum “gapapa kok”

Hujan sama sekali berhenti saat itu, kecanggungan kembali menyelimuti kedua
perempuan itu. Setelah menunggu begitu akhirnya bus telah tiba di halte tersebut.
Tanpa menunggu lagi Rika langsung membereskan barang barang nya menuju pintu bus
tersebut.

“kamu gak masuk??”ucap Rika melihat herlina masih duduk di bawah halte.

“gak kamu duluan aja, rute bus ku sesudah rute bus ini” jawab Herlina sambil
melambaikan tangan

“ohh ok, kalo gitu aku duluan” ucap Rika masuk kedalam bus

Ke esokan harinya Rika melaksanaa kan kagiatan nya seperti biasa…dan seperti biasa
hujan mulai turun dengan deras di sore hari, 17:37 Rika mulai berlari menuju ke halte
bus sebelumnya menggunakan payung. Dan melihat Herlina juga sedang menunggu di
bawah halte itu sama seperti sebelunya.

"Hai..Herlina..." ucap Rika sambil mendekati Herlina

"Oh! Hai Rika " balas Herlina, tersenyum

'"Balik sore juga?" tanya Herlina, Rika hanya menggangukan kepalanya

Dengan suara hujan yang deras Kecanggungan lagi-lagi melanda mereka berdua sampai
Rika memulai percakapan.

"Kamu membawa gitar?, dari tampil?" Tanya Rika, angguk Herlina sambil mengeluarkan
gitar dari tas gitarnya..

"Iya..hari ini aku pulang cepat, Mau dengar?" Ucap Herlina


"Mau aku mau dengar" balas Rika, mendekat kearah Herlina untuk mendengarkan gitar
yang akan di main kannya

17:43 hujan terus turun tanpa jeda sama sekali, Herlina mulai perlahan memainkan
gitar nya dengan perlahan dan mulai menyanyikan sebuah lagu '................', Rika
memenjamkan matanya dan mulai bernyanyi bersama Herlina dengan tenang. Hujan
mungkin deras tapi suara deras itu tidak mengganggu mereka untuk benyanyi bersama..
Rika membuka matanya dan mulai mengeluarkan buku sketsanya dari dalam tasnya,
Rika melihat Herliba yang sedang bernyanyi sambil memainkan gitarnya. dia langsung
mendapatkan sebuah ide. Selagi bernyanyi bersama, Rika mulai menggambar Herlina
yang sedang memainkan gitarnya di buku sketsanya. Mereka berdua menyanyikan
lagunya bersama-sama dengan bahagia. Waktu mulai berlalu sampai bus mulai datang
untuk mengantar Rika pulang.

"Herlina aku duluan ya.. Suara kamu bagus, lain kali nyanyi bareng lagi yok...bye Her".
Ucap Rika menuju ke dalam bus.

"Makasih, boleh.. Lain kali kita nyanyi bareng lagi" balas Herlina tersenyum sambil
melambaikan tanganmu

Hari-hari sudah berlalu dengan cepat..tidak disangka sudah 1 minggu lebih Rika dan
Herlina berteman. Mereka selalu bertemu di bawah halte disore hari ketika sedang
hujan, saling berbagi cerita, bernyanyi bersama, Rika bahkan mulai mempelihatkan
hasil karya-karyanya kepada Herlina dengan semangat.

dan lagi-lagi mereka bertemu di bawah halte sepulang dari kerja/belajar, mereka mulai
duduk bersama di bawah halte. 16:38 hujan tidak begitu deras dari yang sebelumnya,
tetapi sepasang sahabat itu sama sekali tidak peduli dengan keadaan sekitar..mereka
sangat asik dengan apa yang sedang bicarakan tanpa peduli dengan yang lain.

“Herlina lihat…kamu ingat ini gak…aku menggambar ini pada saat kita sedang menyanyi
bersama pertama kali” ucap Rika tersenyum

“eh! Beneran kamu yang buat?..bagus bangat Rika, aku suka” balas Herlina tersenyum,
sambil mulai mengeluarkan gitarnya untuk menyanyi.

“makasih, Herlina tau gak di kampus aku lagi ngadain ujian untuk biaya siswa keluar lo”
Ucap Rika, sambil memasukan bukunya

“ujian..?” ucap Herlina

“iya ujian, ujian nya akan belanjut lusa..doain ya, aku beneran ingin dapat beasiswa itu”
balas Rika sambal tersenyum

“wahh…semoga beruntung Rika, aku doain kamu berhail” Ucap Herlina kearah Rika
yang sedang bahagia “makasih Herlina”

1 hari sudah berlalu dengan cepat, besok adalah hari ujian Rika untuk mmendapatkan
beasiswa keluar yang dia inginkan..tetapi tidak semuda itu. Ada saja yang menghalangi
gadis itu untuk mendapatkan beasiswa itu. Minggu bulan November hari Rika harus
menunda cita citanya. Sore 15:56, harusnya Rika berhati-hati saat melewati jalan saat
itu. Rika mengalami kecelakaan yang tidak begitu parah tapi untuk sementara
tangannya tidak bisa di gunakan di karenakan cedera, Rika terpaksa tidak mengikuti
test ujin beasiswa di kampusnya. Setelah kejadian itu Rika tidak ingin keluar dari
rumahnya untuk sementara. Sudah dari lebih dari 1 minggu rika tidakkeluar dari
rumahnya, yang dia tidak ketahui bahwa Herlina Tetap menunggunya di bawah halte
bus pada saat hujan deras. Rika mulai lost kontak dengan Herlina dan tidak pernah
mendengar tentang kabarnya lagi hingga..

November 15:30 Rika mulai keluar dari rumahnya untuk berjalan-jalan sebentar
menggunakan payung. Rika mulai berjalan menuju halte bus yang sering dia tunggui
bersama Herlina sebelumnya.. selagi menuju halte itu rika melihat ada seseorang yang
sedang menunggu di bawah halte tersebut dengan pakaian yang basah. Rika mulai
mendekati halte tersebut, seseorang itu menoleh pada saat merasakan bahwa ada yang
mendekat.. Rika sangat tekejut bahwa orang itu adalah bukan lain adalah sahabatnya..

“Rika.. RIKA!! Kamu datang, aku khawatir.. semenjak hp ku mati aku tidak bisa
menghubungi mu..” ucap Herlina saat memeluknya dengan mata bahagia.

“Maaf aku membuat mu khawatir..aku memerlukan waktu untuk sendiri” ucap Rika
membalas pelukan Herlina dengan air mata yang terus jatuh.

“gak papa..sekarang semua udah baik-baik saja. Mari kita berusaha bersama, aku akan
selalu menunggu mu disini… sampai kamu datang” ucap Herlina tersenyum.
Nama : Talitha Athalia

Nama Pena : Atha

Nama Instagram : Athaliatalitha01

No WhatsApp : 083190157486

Pekerjaan : pelajar

Karya : Halte Musim Hujan

Anda mungkin juga menyukai