Jl. Jend, Jl. AH Nasution No.250, Yosodadi, Kec. Metro Tim., Kota Metro, Lampung
Kode Pos. 34111 Telp. (0725) 41883
Menimbang : a. bahwa dalam proses asuhan pasien yang bersifat dinamis dan melibatkan
banyak praktisi pelayanan kesehatan dan melibatkan berbagai unit kerja;
b. bahwa agar proses asuhan pasien dalam terintegrasi dan terjadi kordinasi
aktivitas asuhan pasien di Rumah Sakit Islam Metro, maka diperlukan
pengaturan tentang pengintegrasian dan kordinasi aktifitas asuhan
pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana disebutkan dalam huruf a
dan b di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur tentang
Pelayanan dan Asuhan Terintegrasi Rumah Sakit Islam Metro.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/ 2008 tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 464).
Memperhatika : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
n 1197/Menkes/SK/X/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah sakit.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Metro
Pada tanggal : 22 Agustus 2022
1. KEBIJAKAN UMUM
2. KEBIJAKAN KHUSUS
A. Semua poli dan ruang perawatan harus mengaplikasikan pelayanan seragam sesuai kondisi dan
kemampuannya yang diterjemahkan dalam prosedur dan pedoman pelayanan
B. Kondisi pelayanan diintegrasikan dalam berbagai kegiatan dan dibicarakan dalam laporan terpadu
dan terintegrasi
C. Setiap pasien pulang rawat wajib dibuatkan resume medis oleh DPJP
D. Setiap pasien yang di rawat oleh DPJP spesialis :
1. Penyakit Dalam
2. Kesehatan Anak
3. Bedah Umum
4. Kandungan
E. Visit/pelayanan pasien digantikan dokter jaga apabila DPJP tersebut berhalangan. Dokter jaga
tetap berkoordinasi dengan DPJP yang bersangkutan untuk perawatan pasien.