Oleh:
Nur hidayati (21153020134)
Nur latifah (21153020136)
Nur santi (21153020137)
Nur lailatul fitriyah (21153020138)
Nurotul faizah (21153020139)
Nurul wasilah (21153020140)
Raudhatul Jannah (21153020141)
Ria dwi fuji astuti (21153020142)
Rohmah (21153020143)
Shenny Gustika Jatnikasari (21153020144)
Sisnyawatiningsih (21153020145)
PROPOSAL
Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi
Sarjana Terapan Kebidanan
Oleh:
KELOMPOK 3
D4 ALIH JENJANG
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian
hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma IV Kebidanan
STIKES Ngudia Husada Madura
iii
KATA PENGANTAR
dukungan keluarga pada ibu yang tidak memberikan imunisasi DPT pada bayinya
Madura.
kepada :
1. Dr. Mustofa Haris, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua Yayasan Ngudia Husada
Madura Bangkalan.
3. Lelly Juliia Vidayati, S.SiT., M.Kes., Selaku Ketua program studi DIV
4. Rila Rindi Antina, S.ST, M.Kes. selaku pembimbing yang telah meluangkan
penelitian.
iv
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi
Peneliti
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
bayi diantaranya yaitu program kesehatan Ibu dan anak (KIA). Imunisasi
dasar berupa imunisasi DPT merupakan salah satu program yang dilakukan
terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup,
2020 sebesar 4,7% dibandingkan bulan Juli tahun 2019 (Wijaya, 2020). Pada
tahun 2020 cakupan imunisasi dasar lengkap di jawa timur sebesar 99,34%, di
dilakukan pada 10 ibu yang memiliki bayi usia 2-12 bulan, terdapat 9 bayi
(90%)
1
2
sarana dan prasarana. Apabila bayi tidak mendapatkan imunisasi DPT maka
keluarga lain turut sakit berat menjadi lebih tinggi, menjadi penyebab
kualitas dan harapan hidup, dan adanya Batasan perjalanan dan bersekolah
belum menerima dosis vaksin sesuai usia yang ditentukan pada jadwal
imunisasi nasional. Imunisasi kejar dapat diberikan pada anak sampai usia
terlindungi dari suatu penyakit. Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata
suatu penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah dengan imunisasi. Untuk
a. Pengetahuan
masih banyak ibu yang takut ketika bayinya demam setelah diberi
b. Sikap
imunisasi DPT karena ibu takut bayi mereka mengalami batuk, pilek
c. Dukungan keluarga
keliuarga sebagai temoat yang aman dan damai untuk istirahat dan
bayi adalah jika ibu bekerja untuk mencari nafkah maka akan
imunisasi, dan dampak yang akan timbul bila anak tidak diberikan
sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter, atau bidan
ibu yang tidak memberikan imunisasi DPT pada bayinya Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkalan”.
dukungan keluarga pada ibu yang tidak memberikan imunisasi DPT pada
a. Manfaat Ilmiah
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
mengalami sakit atau hanya sakit ringan. Sistem kekebalan adalah suatu
adanya antigen. Antigen yang dimaksud dapat berupa virus atau bakteri
2017).
penyakit dan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
2017).
10
11
superficialis, dan lain-lain. BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari
kematian. Pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari) yang disebabkan
mulut mencucu, kaku otot perut, kaku rahang, disertai keringat dan
c. Imunisasi Hepatitis-B
d. Imunisasi Polio
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio pada medulla spinalis yang
e. Imunisasi Campak
a. Difteria
(batuk rejan atau batuk 100 hari) yang disebabkan oleh Bordetella
mencucu, kaku otot perut, kaku rahang, disertai keringat dan demam.
b. Pertusis
Penyakit ini sering disebut sebagai batuk rejan atau batuk seratus
khas pertusis yaitu batuk yang terus menerus (sukar berhenti). Karena
dkk, 2019).
14
c. Tetanus
rahang, sehingga bayi dan anak tidak bisa makan dan minum.
tungkai, dada, dan perut, sehingga bayi dan anak sulit bergerak,
a. Pengetahuan
masih banyak ibu yang takut ketika bayinya demam setelah diberi
b. Sikap
imunisasi DPT karena ibu takut bayi mereka mengalami batuk, pilek
c. Dukungan keluarga
keliuarga sebagai temoat yang aman dan damai untuk istirahat dan
bayi adalah jika ibu bekerja untuk mencari nafkah maka akan
imunisasi, dan dampak yang akan timbul bila anak tidak diberikan
sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter, atau bidan
2.2.4 Kontraindikasi
Gejala abnormal otak atau saraf pada bayi baru lahir merupakan
demam pada sore hari setelah mendapat vaksin dan akan membaik dalam
1-2 hari, jika anak mengalami demam lebih dari satu hari perlu dicurigai
ada infeksi lain. Efek samping lain seperti rasa sakit ditempat suntikan dan
samping yang jarang ditemui. Jika terdapat kejang pada anak maka vaksin
peradangan, dan kejang. Anak mungkin akan demam pada sore hari
setelah mendapat vaksin dan akan membaik dalam 1-2 hari, jika anak
mengalami demam lebih dari satu hari perlu dicurigai ada infeksi lain
samping yang jarang ditemui. Jika terdapat kejang pada anak maka vaksin
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami
istri, atau suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan anaknya
(Gusti, 2013).
terdiri dari informasi atau nasihat verbal atau non verbal, bantuan nyata
ataupun kelompok
a. Keluarga inti
paling signifikan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah bekerja
untuk mencari nafkah dan ibu yang sebagai pengurus rumah tangga.
20
b. Keluarga adopsi
orang tua adopsi secara sah dan saling menguntungkan satu sama lain.
yang tidak dapat memiliki keturunan tapi ingin menjadi orang tua
c. Keluarga asuh
positif dari keluarga tiri adalah menikah lagi merupakan bentuk yang
a. Patrilineal
garis ayah.
b. Matrilineal
garis ibu.
c. Matrilokal
saudarah istri.
d. Patrilokal
saudarah suami.
e. Keluarga kawinan
dukungan sosial umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang
yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa
yaitu:
a. Dukungan emosional
memberikan perhatian.
b. Dukungan informasi
ada.
c. Dukungan instrumental
diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
atau aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
2015).
secara jelas oleh orang lain. Respons ini masih terbatas pada persepsi,
stimulus. Respons tersebut sudah jelas dan dapat diamati oleh orang
lain.
lingkungan, dan karena itu memiliki dua bagian yang berbeda. Pertama
adalah model Precede- Proceed. Precede bagian dari fase (1-4) berfokus
pada perencanaan program, dan bagian Proceed fase (5-8) berfokus pada
umum dan pindah ke hasil yang lebih spesifik. Secara bertahap, proses
evaluasi program.
(Notoadmodjo, 2014).
26
Predisposing
factors
a. Dukungan
keluarga
Promosi b. Pengetahuan
kesehatan c. Sikap
Edukasi d. Pekerjaan
kesehatan
Reinforcing
factors
Regulasi a. Peran petugas
kebijakan Termotivasi Tertarik
kesehatan
b. Sarana dan
prasarana
imunisasi
Enabling
factors Menerima Tidak
Jarak rumah ke menerima
tempat
pelayanan
kesehatan
Keterangan
Diteliti
tidak diteliti
arah hubungan
tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang dapat berdampak pada
pemberian imunisasi DPT apakah ibu menerima atau tidak menerima. Dukungan
keluarga mempengaruhi ibu sehingga ibu menjadi termotivasi dan tertarik untuk
METODE PENELITIAN
juga merupakan hasil akhir suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti
2016).
variabel dilakukan pada suatu saat artinya subyek diobservasi dan dlakukan
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
32
33
Tabel 3. 1 Definisi Operasional gambaran dukungan keluarga pada ibu yang tidak
memberikan imunisasi DPT pada bayinya Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkalan
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur
1. Dukungan Dukungan yang Kuesioner Nominal a. Mendukung : nilai
keluarga diberikan keluarga ≥50%
yang memiliki bayi b. Tidak mendukung
tidak diberikan
: nilai <50%
imunisasi DPT dalam
bentuk dukungan
emosional, material,
penghargaan dan
informasi tentang
imunisasi
3.4.1 Populasi
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
informasi atau data yang berguna bagi suatu penelitian. Populasi pada
penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi yang berusia 4-12 bulan pada
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang berusia 4-12 bulan pada bulan
2022
kuesioner.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu diambil secara langsung dari subjek penelitian. Data
35
kuesioner.
3.8.1 Editing
akan dilaksanakan bila ada data yang tidak lengkap dalam pengisian
3.8.2 Scoring
sebagai berikut :
a. Dukungan keluarga
1) Mendukung : ≥ 50%
3.8.3 Coding
36
melakukan entry data. Pada tahap ini pemberian kode berperan sangat
(Hidayat, 2017).
a. Dukungan keluarga
1) Mendukung : kode 1
jawaban dari setiap pertanyaan. Pada tahap Entry dilakukan setelah semua
jawaban kuesioner telah terisi penuh dan benar, serta telah dilakukan
3.8.5 Tabulating
Variabel
Dukungan keluarga
Populasi dan sampel : semua ibu yang memiliki bayi usia 4-12 bulan di Bangkalan
pada bulan Juni-Juli tahun 2022 sebanyak 32 orang
Total sampling
Pengumpulan data :
Kuesioner
Analisa data
Univariat: distribusi frekuensi
Kesimpulan
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian gar tidak terjadi
metode ilmiah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan
metode Ilmiah yang valid. Dengan kata lain, Justifikasi etis melakukan
harus lebih besar disbanding resiko. Selain itu juga memastikan bahwa
manfaat hasil penelitian dan berbagai makna moral dari segi subjek.
eksplisit diberikan.
Friedman, Bowden, & Jones. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset,
Teori, dan Praktik, Edisi 5. EGC : Jakarta
Haris, RW, 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT Dengan
Kelengkapan Imunisasi Dpt Pada Bayi Usia 4-12 Bulan. Skripsi. Jombang:
Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Media.
IDAI. 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : Buku Kedokteran. Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Baru 58,4%,
Kemenkes Dorong Pemda Kejar Target. Tersedia di Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id). [10 Desember 2021].
Lumangkun, K., Ratag, B. T., & Tumbol, R. A. (2013). Faktor - Faktor yang
Berhubungan dengan Status Imunisasi Dasar Anak Berumur Tiga Tahun
di Wilayah Kerja Puskesmas Kombos. Jurnal Keperawatan.
Mahayu, P. 2016. Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta: Saufa.
41
42
Nadirawati. 2018. Buku ajar asuhan keperawatan keluarga : teori dan aplikasi
praktik. Bandung : PT Refika Aditama.
Sarimin, S., Ismanto, A. Y., Worang, R., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran,
F., Sam, U., & Manado, R. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada
Balita di Desa Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara WIlayah Kerja
Puskesmas Walantakan. Jurnal Keperawatan, 2(2).
Tarigan, Suci Nanda Resti, and Lovina Manik. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Ketidaktercapaian Program Imunisasi Dpt.” Jurnal Kesehatan
Mercusuar 4, no. 1
Vidai, M.A, Jaya, P. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi
Balita,dan Anak Pra Sekolah. Jakarata : CV.Trans Info Media .
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Judul : Gambaran dukungan keluarga pada ibu yang tidak memberikan imunisasi
DPT pada bayinya Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan
Kepada
Yth. Responden
Di tempat
Dengan hormat,
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Responden
46
Lampiran 3
KUESIONER
A. IDENTITAS IBU
Umur anak :
Umur ibu :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Jumlah anak :
B. Dukungan keluarga
Petunjuk :
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara
2. Berikan tanda contreng (√ ) pada jawaban yang anda pilih