Makalah M Banking
Makalah M Banking
“PABP”
Disusun Oleh :
DHAFIN ARRAHMAN SUJANA : 0061388264
YAYAN SOPHIAN : 1022153710
FAQIH DEDE ANWARI : 1022153691
i
1.Sri Baduga Maharaja adalah Raja Sunda yang memerintah selama 39 tahun
(1482-1521). Sri Baduga menggantikan ayahnya,Rahyang Dewanisakala atau
Ningrat Kencana yang berkuasa sebelumnya di Galuh selama tujuh tahun (1475-
1482). Dalam Prasasti Batu Tulis disebutkan bahwa Sri Baduga Maharaja
dinobatkan dua kali, pertama, dinobatkan dengan gelar Prabu Guru Dewaprana ;
kedua dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan
Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata
2.A.Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” disimbolkan dengan
lambang bintang dan ditempatkan di tengah-tengah perisai yang tersemat di dada
burung Garuda Pancasila mengandung 7 butir pengamalan, yaitu sebagai berikut:
1
2.B.Menurut catatan perjalanan Tome Pires di tahun 1513 (Cortesao, 1994),
Kerajaan Sunda diperintah dengan adil, penduduknya menarik, ramah-tamah,
sehat-sehat, dan jujur. Ibu kota kerajaan yang disebutnya dayo (dayeuh) terletak
sejauh dua hari perjalanan dari pelabuhan Kalapa (Jakarta). Rumah-rumah di
ibukota serba indah dan besar, umumnya terbuat dari kayu dan palem. Istana raja
dikelilingi oleh 330 buah pilar yang masing-masing sebesar tong anggur dan
tingginya kira-kira sembilan meter. Setiap pilar pada puncaknya diberi ukiran.
Tome Pires juga menyebut Kerajaan Sunda sebagai negeri kesatria dan pahlawan
laut. Para pelaut Sunda berlayar ke berbagai negeri hingga ke Kepulauan
Maladewa. Komoditas perdagangan yang paling utama adalah beras, yang
mencapai jumlah 10 jung dalam setahun, lada 1.000 bahar setahun, kain tenun
diekspor ke Malaka. Disebutkan pula sayuran dan daging sangat melimpah di
pasar dan tamarin (asam), menurut penuturannya,, cukup untuk mengisi “seribu
kapal”.
Komoditas impor yang terutama adalah tekstil halus dari Cambay dan kuda dari
Pariaman, yang mencapai jumlah 4.000 ekor per tahun. Kuda diperuntukkan
sebagai alat memenuhi keperluan angkutan umum. angkatan perang, dan berburu
yang merupakan kegemaran kaum bangsawan.
Dari uraian Tome Pires jelaslah dapat dipahami bahwa Kerajaan Sunda
merupakan perpaduan kerajaan agraris dan maritim yang terkesan subur, makmur,
serta berjaya.
2
halal merupakan ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita dapat
bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata. Motivasi
kerjanya telah berubah menjadi motivasi transendetal. Dengan demikian pekerjaan
yang kita lakukan dengan tingkat keletihan yang luar biasa akan terobati karena
kita tidak hanya mendapatkan nilai untuk kepentingan kita didunia, tetapi
pekerjaan kita akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan akan kita bawa sebagai
amal ibadal dihadapan Nya kelak.
3.saat itu
3
Pertama, sifat syaithaniyah; sifat identiknya adalah kecemburuan, hasad dan
dengki, saling iri dan menjatuhkan. Pekerjaan dan targetnya bagaimana membuat
jalan yang menyesatkan. Menjerumuskan dan menjatuhkan pada jalan kenistaan.
Membasmi dan menghilangkan sifat kemanusiaan dan martabat anak Adam yang
dimuliakan.
Kedua, sifat kebinatangan ‘bahimah’ sifat binatang ternak. “Kita tahu persis
bagaimana sikap binatang ternak yang diciptakan tanpa fikir, tanpa rasa. Bagi
binatang ini adalah sifatnya, ia begitu, adalah lumrah. Tapi kalau manusia yang
diberi hati diberi rasa, bersikap dengan sikap bahimah, maka ini petaka dan
berbahaya,” kata Firdaus.
Ketiga, sifat buas “sabi’iyah” bukan binatang ternak, tapi lebih tinggi, binatang
liar dan buas. “Kita tahu persis sifat-sifat identiknya adalah kesemena-menaan, tak
punya rasa kasihan, tidak ada iba dan rasa. Ia akan menerkam siapa saja,
andalannya adalah bringas dan tenaga, kuku tajam dan taringnya. Karakternya
kezaliman, tidak ada keadilan. Yang kuat berkuasa, yang lemah binasa. Tidak ada
ukuran kebenaran, yang ada unjuk kekuatan. Ini yang kita kenal dengan hukum
rimba. Yang kuat selamat yang lemah terhina. Yang berani akan menindas yang
pengecut. Yang kuat akan memakan yang lemah”.
4
5