Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum IPA Di SD


Dosen Pengampu
Perma Bakti, M.Pd

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan

B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropism negatif pada tumbuhan

C. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c) Stopwatch atau jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropism
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

D. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis dan penggaris
(2) Menyiapkan tempat tanaman putri malu yang sudah tumbuh dalam pot
(3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan
menggunakan penggaris dan hitung beberapa eaktu yang dibutuhkan putri malu
untuk menutup dirinya
(4) Mencatat hasil pengamatan
(5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian seperti kegiatan (3)
namun dengan sentuhan sedang, kemudian dilanjutkan dengan sentuhan kasar
b) Niktinasti
(1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
(2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedangkan pot B
ditutup kertas karton (gelap)
(3) Pot B dibiarkan tertutup selama setengah jam, kemudian membuka kotak karton
dengan hati-hati.
(4) Mengamati apa yang terjadi pada tumbuhan
(5) Mencatat hasil pengamatan
c) Geotropism
(1) Menyediakan 2 pot (pot A dan pot B) yang sudah ditanami kacang merah
(2) Meletakkan pot A dan pot B rebah
(3) Melakukan gerakan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
(4) Mencatat hasil pengamatan
d) Tempat dan tanggal pengamatan
(1) Tempat : Bontang
(2) Tanggal : 13 April 2023
E. Dasar Teori
Makhluk hidup memiliki ciri yang berbeda dengan benda mati. Makhluk hidup
memerlukan nutrisi, beradaptasi dengan lingkungannya, tumbuh, berkembang, melakukan
aktivitas metabolism, peka terhadap rangsang dan memiliki sifat-sifat biologi lainnya. Gerak
merupakan salah satu ciri yang dimiliki oelh makhluk hidup. Gerak dapat berpindah tempat
atau perubahan bentuk tubuh, walaupun tumbuhan tidak memiliki sistem syaraf, namun
mempunyai bentuk tubuh yang tersusun atas sel-sel yang memiliki sistem syaraf.
Dinding sel tumbuhan umumnya memiliki penebalan, tetapi ada bagian tertentu dari
sel-sel itu tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang disebut noktah. Melalui celah
inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang dihubungkan oleh benang-benang
plasma disebut plasmodesmata. Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak,
namun gerak yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat
terbatas, gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan yang hanya dilakukan oleh pada bagian
tertentu, misalnya bagian ujung tunas, akar.
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut Geotropisme, karena gerak
akar diakibatkan oelh gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak organ tumbuhan
lain yang menjauhi pusat bumi disebut Geotropisme negatif, sebaliknya gerak organ
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut Geotropisme negatif. Nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan tugor akibat pemberian rangsang, karena tidak dipengaruhi oleh arah
sehingga tidak ada nasti postif ataupun negatif.
Niktinasti merupkan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan karena keadaan
gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi
karena sel-sel motor di persedian tangkai daun (anak-anak majemuk) atau puivis memompa
ion dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubah tekanan tugor. Contoh
niktinasti adalah pada daun lamtoro dan cassia corymbosa yang melipat kebawah pada
malam hari.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan krena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi mentutup daun putri malu dikarenakan
adanya perubahan tekanan tugor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan
bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung
menutup sekaligus. Demikian pula halnya dengan akar yang menembus tanah menuju ke
tempat yang lembab atau berair. Peristiwa tersebut merupakan contoh bahan tumbuhan bisa
bergerak.
F. Hasil Pengamatan

a) Pengamatan Seismonasti

No. Jenis Sentuhan Reaksi Keterangan


Daun putri malu menutup dengan Daun cepat
1 Halus
lambat membuka kembali
Daun perlu waktu
kira kira 2 menit
2 Sedang Daun putri malu menutup agak cepat
untuk membuka
kembali
Daun perlu waktu
kira kira 4 menit
3 Kasar Daun putri malu menutup dengan cepat
untuk membuka
kembali

b) Pengamatan Niktinasti

Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
Diletakkan ditempat
1 Daun terbuka Daun terbuka
terang
Diletakkan ditempat
2 Daun terbuka Daun menutup
gelap

c) Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

Pengamatan ke-
No Pot Ketererangan
1 2 3 4 5 6 7
1 A 0,5 1,5 2,5 3 3,5 4,5 6,5 Batang tumbuh dengan tegak
Batang tumbuh membelok
2 B 0,6 1,5 2,4 3,2 4,5 5,5 6,3
mengikuti cahaya matahari
G. Pembahasan

a) Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bahwa seismonasti adalah gerak pada
tumbuhan. Gerak yang diberikan kepada daun putri malu berupa sentuhan kasar, sedang
dan halus. Perlakuan sentuhan yang berbeda pengaruhnya juga berbeda. Saat diberikan
sentuhan secara halus maka reaksi daun putri malu daun mengatup dengan lambat dan
kemudian daun cepat membuka kembali, saat diberikan sentuhan sedang maka reaksi
daun putri malu daun mengatup agak cepat dan kemudian daun perlu waktu kurang lebih
dua menit untuk membuka kembali. Saat diberikan sentuhan kasar maka reaksi daun putri
malu daun mengatup dengan cepat dan kemudian daun putri malu memerlukan waktu
kurang lebih empat menit untuk membuka kembali. Reaksi ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan
air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
b) Niktinasti
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, Niktinasti merupakan gerak yang
disebabkan suasana gelap. Berdasarkan hasil yang diamati daun putri malu disimpan
ditempat yang terang maka reaksi yang terjadi yaitu mula-mula daun putri malu menutup
setelah setengah jam kemudian daun putri malu terbuka dan tidak ada perubahan. Daun
putri malu yang diletakkan ditutup dengan penutup yang kedap cahaya yaitu mula-mula
daun terbudan dan setengah jam kemudian daun putri malu mengalami perubahan yaitu
daun tertutup. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” dauan-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan tugor di dalam persendian daun.
c) Geotropism Negatif
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang normal keatas, pada hari perama tinggi batang yaitu 0,5 pada hari
kedua itnggi batang yaitu 1,5 pada hari ketiga 2,5 pada hari keempat yaitu 3, pada hari
kelima yaitu 3,7 pada hari keenam yaitu 4,4 dan pada hari ketujuh yaitu 5,6. Sedangkan
pada pot B yang diletakkan secara horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama
7 hari. Berdasarkan pengematan, batang tumbuh mengikuti cahaya matahari.

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang


dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap, sedangkan Geotropisme adalah gerak pada tumbuh
yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi.

I. Foto Kegiatan Pengamatan


1) Daun Putri Malu
J. Pertanyaan

1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan Niktinasti!


Jawab :
 Leguminosae atau polong-polongan
 Bauhinia purpurea (bunga kupu-kupu)
 Caesalpinia pulcherrima (daun merak)
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan!
Jawab :
 Niktinasti yaitu gerak putri malu yang dipengaruhi rangsang dari cahaya
 Seismonasti yaitu gerak putri malu yang dipengaruhi rangsangan sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah membuktikan
adanya gerak fototroprisme, mengapa? Jelaskan!
Jawab :
 Pada percobaan geotropisme diatas sekaligus membuktikan fototroprisme karena arah
tumbuh batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-pada-tumbuhan
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-gerak-pada-tumbuhan-ipa
Kesulitan yang dialami
Pada saat melakukan pengamatan terdapat beberapa kesulitan atau hambatan :
 Pengambilan tumbuhan putri malu
 Tumbuhan putri malu yang sangat peka terhadap rangsangan
 Kacang merah yang agak lambat tumbuh

Masukan yang diberikan


 Semoga materi terkait praktikum bisa ditambahkan lagi.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. Judul Percobaan
Simbiosis (Simbiosis Parasitisme, Simbiosis Komensalisme, Simbiosis Mutualisme)

B. Landasan Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat
antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis. Ada 3 jenis simbiosis yang ada
di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan siantara dua spesies (organisme), dimana satu
spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) atau
dirugikan.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suatu spesies makhluk
hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk hidup, dimana
kedua spesies tersebut mendapat keuntungan.

C. Kegiatan Praktikum
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7) yang ada dibagian akhir
modul
6) Cobalah analisa makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasillnya dengan melengkapi tabel 1.7
d. Hasil Pengamatan

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis Hubungan
No Jenis Mahluk Jenis Mahluk
Parasitisme Jenis Kerugian Jenis Kerugian
Hidup Hidup
Pohon
1 Benalu di Pohon Belimbing Makanan Berkurang Benalu Menyerap Makanan
Belimbing
Gatal, bulu kucing Menghisap darah,
2 Kutu pada Kucing Kucing Kutu
rontok berkembang biak
Gatal, Penyakit Kulit
3 Nyamuk pada Manusia Manusia Nyamuk Menghisap darah
(bentol-bentol), DBD
Merusak daun cabai,
4 Kutu di daun cabai rawit Cabai rawit bisa menyebabkan cabai Kutu daun Menyerap makanan
mati
mengambil sari
Lemas, penurunan berat
5 Cacing pita di perut manusia Manusia Cacing pita makanan yang
badan
dibutuhkan manusia
e. Pembahasan
1) Benalu di pohon belimbing akan menganggu pertumbuhan dan perkembangan dari
pohon belimbing dan bisa membuat pohon belimbing gagal berbuah atau buah tidak
akan bagus dikarenakan makanan yang diperlukan oleh belimbing telah diserap oleh
benalu pada pohon tersebut
2) Kutu pada kucing akan sangat mengganggu kucing, kutu tersebut menyebabkan gatal
dikarenakan kutu menghisap darah kucing, kucing akan merasa gatal dan sering
menggaruk sehingga menyebabkan bulu kucing rontok
3) Nyamuk pada manusia yang sudah sangat umum ditemui, karena dikatakan darah
adalah makanan utama dari nyamuk, namun diketahui juga darah manusia begitu
disukai oleh nyamuk sehingga jika nyamuk menggigit akan menyebabkan gatal,
munculnya bentol bahkan bisa menimbulkan penyakit demam berdarah (DBD)
4) Kutu di daun cabai rawit akan menggangu pertumbuhan dari cabai rawit, kutu ini
perlahan akan mengikis daun cabai rawit sehingga bisa membuat tanaman cabai rawit
mati
5) Cacing pita diperut manusia adalah hal yang sering juga dikeluhkan oleh manusia jika
tidak menjaga setiap makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Cacing pita bisa
menyebabkan lemas, tidak ada energi bahkan penurunan berat badan dikarenaka
cacing pita mengambil sari makanan yang dibutuhkan oleh manusia.
f. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena
kekurangan sumber makanan.
g. Jawaban Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab : Iya, karena kutu anjing menghisap darah anjing yang akan menyebabkan
gatal hingga penyakit kulit pada anjing.
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab: Tidak ada, karena jika ada yang mati parasite parasit tersebut tidak akan lagi
memperoleh makanan.
h. Foto foto Praktikum
2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan bahan
1) Alat alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.8) yang ada dibagian akhir
modul
6) Cobalah analisa makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasillnya dengan melengkapi tabel 1.8
d. Hasil Pengamatan

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup


No Jenis hubungan simbiosis tidak untung dan
Jenis makhluk hidup Jenis keuntungan
tidak rugi
Menumpang pada
Bunga Anggrek di pohon glodokan Pohon glodokan
1 Bunga Anggrek pohon glodokan
tiang tiang
tiang
Tanaman Daun Sirih di pohon Menumpang pada
2 Tanaman Daun Sirih Pohon rambutan
rambutan pohon rambutan
Tinggal atau
menumpang hidup
3 Kucing tinggal dirumah Manusia Kucing Manusia
pada manusia,
menangkap tikus

e. Pembahasan
1) Bunga anggrek menumpang hidup di pohon glodokan tiang, meskipun menumpang
hidup namun anggrek tidak mengambil makanan dari pohon glodokan tiang, sehingga
dikatakan pohon glodokan tiang tidak dirugikan oleh anggrek
2) Tanaman Daun sirih menumpang di pohon rambutan, meskipun menumpang untuk
berkembang dengan merambat dipohon rambutan namun tanaman daun sirih tidak
mengambil makanan dari pohon rambutan dan pohon rambutan tidak dirugikan oleh
tanaman daun sirih
3) Kucing tinggal dirumah manusia, meskipun menumpang hidup dirumah manusia,
namun kucing tidak merugikan manusia dikarenakan kucing memiliki makanan
tersendiri.

f. Kesimpulan
Pada simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan .
g. Jawaban Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Misalnya tanaman daun sirih yang terlalu lebat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dari pohon rambutan, karena tanaman daun sirih cepat merambat ketiap
batang dan tangkai pohon rambutan.

h. Foto foto Praktikum


3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.9) yang ada dibagian akhir
modul
6) Cobalah analisa makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasillnya dengan melengkapi tabel 1.9

d. Hasil Pengamatan
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
No Jenis Hubungan Simbiosis Jenis Mahluk Jenis Mahluk
Jenis Keuntungan Jenis keuntungan
Hidup Hidup
Mendapat nektar dari Membantu
1 Kupu kupu dan bunga Kupu kupu Bunga
bunga penyerbukan
Memperoleh
Memperoleh oksigen
karbondioksida dari
2 Manusia dan tumbuhan manusia yang dihasilkan Tumbuhan
manusia untuk
tumbuhan
fotosintesis
Mendapatkan
kemudahan dalam
penyerapan air dan Mendapatkan
oksigen dari tanah makanan dari daun
3 Tumbuhan dan cacing tanah Tumbuhan yang gembur dan Cacing tanah kering yang jatuh ke
berlubang karena tanah dan mengalami
adanya aktivitas pembusukan
cacing di bawah
tanah

e. Pembahasan
1) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak
Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya
sama-sama diuntungkan.
2) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak
Dalam hubungan Manusia dan tumbuhan dimana manusia memperoleh oksigen dari
tumbuhan dan tumbuhan memperoleh karbondioksida untuk fotosintesis
3) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak
Dalam hubungan tumbuhan dan cacing tanah dimana tumbuhan mendapatkan
kemudahan dalam penyerapan air dan oksigen dari tanah yang gembur dan berlubang
karena adanya aktivitas cacing di bawah tanah sedangkan cacing tanah mendapatkan
makanan dari daun kering yang jatuh ke tanah dan mengalami pembusukan
f. Kesimpulan
Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama mendapat
keuntungan

g. Jawaban Pertanyaan
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab: :
1) Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang
penting dalam proses pembekuan darah.
2) Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik.

h. Foto foto praktikum


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-parasitisme
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Simbiosis-Komensalisme
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-mutualisme
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Kacang Merah)

B. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke
bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel-
sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Mengamati Pertumbuhan dan Perkecambahan kacang merah

b. Alat dan Bahan


1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol jam (selai) 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah

c. Cara Kerja
1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya
3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar 1.8)
4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai, tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya)
5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahai langsung
selama 2 minggu, jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batan dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja (tabel 1.10)
dibagian akhir modul ini.
d. Hasil Pengamatan

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
ke kecambah kacang merah Akar Batang
1 Kondisi awal 0 0 Bakal akar terlihat

2 Tumbuh akar 2 mm 5 mm Jelas terlihat

3 Tumbuh batang 5 mm 8 mm Biji kacang terangkat

4 Tumbuh batang 7 mm 12 mm Terangkat keatas

5 Daun mulai terlihat 10 mm 30 mm Terangkat keatas

e. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum diketahui bahwa pada hari pertama atau kondisi awal belum
muncul akar dan batang tapi akar mulai terlihat, di hari kedua akar mulia tumbuh dengan
panjang 2mm dan batang 3mm, di hari ke 3 dan ke 4 pertumbuhan semakin terlihat
dimana akar sudah bertamha menjadi 7mm dan batang 9mm, di hari ke 5 daun kacang
merah mulai muncul namun masih terapit oleh biji kacang merah yang terbelah dan
berdiferensiasi. Hal itu disebabkan oleh aktivitas meristem laterar dan akar memanjang
disebabkan aktivitas meristem apikal.

f. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismen merupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel daun dan diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah terus mengalami perubahan dari hari ke hari terlihat dari
diameter akar, tinggi batang dan munculnya daun. Hal itu dipengaruhi oleh faktor luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, nutrisi, air. Sedangkan faktor dari dalam berupa
hormon tanaman tersebut.

g. Jawaban pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2mm dan panjang
batang 5 mm
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tetap melengket pada kertas saring

h. Foto foto praktikum


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. Judul Percobaan 1
Ekosistem Darat

B. Landasan Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis,
dan savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik (makhluk
hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen biotik dan
abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

b. Alat dan Bahan


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

c. Cara Kerja
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah anda tentukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angina, atau tanah anda dapat memperkirakannya saja
4) Catat seua data pada tabel 2.1 dalam lembar kerja di belakang modul ini
5) Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu
9) Semua data dicatat pada tabel 2.2 dalam lembar kerja dibelakang modul ini
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 dalam lembar kerja
dibelakang modul
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut
d. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
e.

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering Sedikit Lembab


2 Udara 32o C
3 Cahaya Tidak Panas
4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan
Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Pohon Jambu Burung Cacing Tanah
2 Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3 Rumput Semut Jamur
4 Pisang Ulat Larva
5 Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 32o C
3 Cahaya Terang
4 Air Keruh
5 Angin Semilir

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Mangga Tikus Bakteri


3 Padi Ayam Kampung Bakteri
4 Pohon Pisang Tikus Bakteri
5 Pohon Lengkeng Ulat Bakteri
e. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.

f. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem
darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa
diatur oleh manusia.

g. Jawaban pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawab : Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah
ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak
adalah ekosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem hutan. Hutan
mempunyai komponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan
bermacam spesies.

h. Foto foto praktikum


MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. Judul Percobaan 2
Ekosistem Perairan

B. Landasan Teori
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi dari
orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Suatu ekosistem terdapat komponen biotik,
yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta
suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim.
Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang
saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu
ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan
ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

b. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar

c. Cara Kerja
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat tinggal
atausekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua data
padaTabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperolehpada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat.

d. Hasil Pengamatan
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu Sedang
2 Cahaya panas
3 Angin Sedang
4 Tanah Becek
5 Air Tersedia

Komponen biotik ekosistem perairan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Kangkung Mikroba Air Tawar Siput
2 Genjer Cacing Bakteri
3 Enceng Gondok Katak Bakteri
4 Lumut Ular Jamur
5 Teratai Udang
e. Pembahasan
Hasil pengamatan pada ekosistem perairan antara komponen abiotik perairan dan
komponen biotik perairan lebih banyak komponen biotik perairan.

f. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di dalam ekosistem perairan juga banyak terdapat bermacam –
macam jenis tumbuh – tumbuhan dan hewan, hanya saja berbeda nama dan jenisnya.

g. Jawaban pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem darat
pada percobaan I dengan ekosistem perairan ini
Jawab :
 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik
yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya
bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada
ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula
makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

h. Foto-foto praktikum
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. Judul Percobaan 3
Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi

B. Landasan Teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh- tumbuhan.
Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang
memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen
sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama
yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-
jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan

b. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Lingkungan sekitar

c. Cara Kerja
1) Ekosistem Darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah satu).
Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan kedua.
Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada
urutan ketiga, dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehngga semua
jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat didalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada saling berinteraksi, buatlah jaring-
jaring makanannya
e) Bagan semua rantai makanan dan jarng-jaring makanan dibuat pada Gambar 2.1
dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel 2.7
dalamlembar kerja dibelakang modul ini.
g) Dari data pada tabel 2.7, buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam Lemba
Kerja di belakang modul ini.

2) Ekosistem Perairan
a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jaring makanannya
berdasarkan tabel 2.6. caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem darat
poin a) sampai dengan poin d)
b) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar 2.4 dan
gambar 2.5 dalam lembar kerja dibelakang modul ini
c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada tabel 2.8
dalam lembar kerja di belakang modul ini
d) Dari data tabel 2.8 buat bagan piramida ekologinya pada gambar 2,6 dalam
lembar kerja dibelakang modul ini
e) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan maupun
bagian piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.
d. Hasil Pengamatan

Bagian jaring – jaring makanan pada ekosistem darat


Rantai makanan 1 :
Padi Tikus Ular Pengurai

Rantai makanan 2 :
Padi Belalang Katak Ular Pengurai

Rantai makanan 3 :
Padi Ulat Burung Pengurai

Gambar 2.1
bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat
Tabel 2.7
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Elang Bakteri
Bunga
2 Ulat Burung Elang Bakteri
Sepatu
3 Daun Pisang katak Ular Elang Bakteri
4 Padi Tikus Kucing Bakteri
Eceng
5 Katak Ular Bakteri
Gondok
6 Daun jambu Ulat Ayam Elang Bakteri
7 Padi Belalang Burung Bakteri
Burung
8 Lumut Ulat Elang Bakteri
Pipit
9 Rumput Kambing Manusia Bakteri
10 Genjer Cacing Ikan Bakteri

Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
e. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari
matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi
dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi
suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan
hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu
ke mahkluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan
dsebut rantai makanan
1. Tingkat trofik pertama / produsen
2. Tingkat trofik kedua / konsumen tingkat 1
3. Tingkat trofik ketiga / konsumen tingkat 2

f. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa
didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam
proses makan dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan
kelangsungan individu tersebut

g. Jawaban Pertanyaan
1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem
perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian
Jawab :
1) Komponen abiotiknya. Seperti udara dan cahaya karena kedua komponen abiotic
tersebut sangat berpengaruh bagi ekosistem yang ada di darat dan di air.
2) Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam- macam ekosistem.Contoh :
hutan, sawah, kebun.

h. Foto foto praktikum

Ular Burung Ayam

Katak Ulat Belalang

Tikus Padi Rumput


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.google.com/search?
q=rumput+teki&rlz=1C1GCEA_enID1002ID1002&source=lnms&tbm=is ch&sa=X&
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENGELOMPOKKAN BAHAN MAKANAN
DAN PENGELOMPOKKAN SAYURAN

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 3 : MAKANAN

A. Judul Percobaan
Pengelompokkan Bahan Makanan

B. Landasan Teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi : bahan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan
makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-
masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
Pengelompokkan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat Sehat
Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini
untuk mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang menurut kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya
hubungan antara makanan dan kesehatan.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

b. Alat dan Bahan


1) Tempat plastik
2) 20 macam bahan makanan

c. Cara Kerja
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Pengamatan

No Jenis bahan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Beras 
2 Jagung 
3 Kentang 
4 Ubi 
5 Ayam 
6 Ikan 
7 Udang 
8 Kacang merah 
9 Kacang tanah 
10 Tomat 
11 Labu Kuning 
12 Kol 
13 Santan 
14 Tepung 
15 Susu 
16 Wortel 
17 Buah naga 
18 Tahu 
19 Telur 
20 Tempe 
e. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh
makanan yang mengandung karbohidrat adalah beras yang kemudian diolah menjadi
nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantuvpertumbuhan kita, baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh
kita saat kita membutuhkan energi, contohnya, santan . Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut contohnya, telur, ayam,
ikan. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga
kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat,
protein dan contohnya pada buah naga, bayam, wortel
Bahan-bahan makanan berdasarkan zat gizi :
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok
yang berguna sebagai sumber tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau
umbi-umbian seperti kentang, ubi, beras, jagung, tepung.
2. Protein sebagai zat pembangun. Protein sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu protein
hewani yang berasal dari hewan seperti telur, susu, ayam, ikan, udang. Sedangkan
protein nabati adalah protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang
merah, kacang tanah, tahu, tempe
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi atau cadangan energi yang terdapat pada
santan
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun yang bersumber dari bayam, kol, buah naga,
tomat dan wortel.

f. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan diatas, dapat ditarik
kesimpulan dimana bahan makanan berdasarkan zat gizi terbagi kedalam 4 jenis yaitu :
1. Karbohidrat sebagai sumber tenaga terdapat pada beras, jagung, kentang, ubi, tepung
2. Protein sebagai zat pembangun terdapat pada ayam, ikan, udang, kacang tanah,
kacang merah, susu, tempe dan tahu
3. Lemak sebagai sumber energi atau energi cadangan terdapat pada santan
4. Vitamin sebagai zat pembangun terdapat pada sayur bayam, kol, wortel, tomat dan
buah naga.

g. Jawaban pertanyaan
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawab : zat pembangun (protein, mineral, vitamin, air) dan zat pengatur (protein dan
air)
2) Zat makanan apakah yang terumata diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawab : zat tenaga (karbohidrat, lemak, protein), zat pembangun (protein, mineral,
vitamin, air) dan zat pengatur (protein dan air)
3) Pada usia lanjut, zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawab : zat pembangun (protein, mineral, vitamin, air) dan zat pengatur (protein dan
air)
h. Foto foto praktikum

Karbohidrat Protein
(beras, ubi, kentang, jagung, tepung) (Ayam, Ikan, telur, tahu, tempe, kacang tanah,
kacang merah, susu)

Lemak Vitamin
(Santan) (buah naga, kol, labu kuning, wortel, tomat)
MODUL 3 : MAKANAN

A. Judul Percobaan 2
Pengelompokkan Sayuran

B. Landasan Teori
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan
C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti
mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali
dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis,
bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.
Pengelompokan Sayuran Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan
bagian dari tanaman dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman
misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan
sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya,
kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian
batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah,
kacang hijau dari bagian buah bijinya.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

b. Alat dan Bahan


1) Tempat plastic
2) 20 macam sayuran

c. Cara Kerja
1) Kumpulkan 20 macam sayuran
2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut kedalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Pengamatan

Sayuran
Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No Jenis bahan makanan Kacang-
Daun Buah Akar/Umbi Tunas
kacangan
1 Kangkung 
2 Bayam 
3 Daun Singkong 
4 Daun Pepaya 
5 Selada 
6 Kacang Panjang 
7 Buncis 
8 Kacang Merah 
9 Tomat 
10 Labu Kuning 
11 Tauge 
12 Pakis 
13 Kol 
14 Wortel 
15 Kentang 
16 Daun Kenikir 
17 Pepaya 
18 Terong 
19 Timun 
20 Daun Katuk 

e. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh : bayam, kangkung, daun singkong, daun papaya, daun kenikir, daun katuk,
selada
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, labu kuning, timun, dan pepaya
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang, dan kol
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
Contoh: kacang panjang, kacang merah dan buncis
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh : tauge dan pakis

f. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran akar/umbi
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas

g. Jawaban pertanyaan
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa saja?
Jawab : Zat Pembangun
2. Termasuk kedalam kelompok sayuran makanan apakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah dan terong?
Jawab : Melinjo (sayuran kacang-kacangan), brokoli (sayuran akar/umbi), cabe
(sayuran buah) bawang merah (sayuran akar/umbi) terong (sayuran buah)
h. Foto-foto praktikum

Sayuran Daun Sayuran Buah Sayuran Akar/Umbi

Sayuran Kacang-kacangan Sayuran tunas


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengelompokan-Bahan-Makanan
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pengelompokan-sayuran
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN
(UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN)

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 3 : MAKANAN

A. Judul Percobaan 1
Uji Karbohidrat

B. Landasan Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
1. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu
dan rasa manis pada air buah.
2. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
3. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

b. Alat dan Bahan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 1 buah
3) Pisang 1 iris kecil
4) Apel 1 iris kecil
5) Nasi 2-3 butir
6) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7) Tahu putih 1 iris kecil
8) Margarine seujung sendok
9) Biskuit 1 potong kecil
10) Tepung terigu 1 sendok kecil
11) Gula pasir 1 sendok kecil
12) Kentang 1 iris kecil
13) Kalium iodide 0,1 M 10ml (diganti dengan betadine)

c. Cara Kerja
1) Semua pengamatan harus dicatat atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini
2) Susun semua makanan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastik seperti gambar berikut
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna
ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan
tantang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

d. Hasil Pengamatan

Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
yodium (betadine) yodium (betadine)
Tdk mengandung
1 Pisang Kekuningan kekuningan
karbohidrat
Tdk mengandung
2 Apel Putih Putih
karbohidrat
Mengandung
3 Nasi Putih Biru kehitaman
karbohidrat
Tdk mengandung
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih
karbohidrat
Tdk mengandung
5 Tahu Putih Putih Putih
karbohidrat
Tdk mengandung
6 Margarin Kuning Kuning
karbohidrat
Mengandung
7 Biskuit Coklat Biru tua
karbohidrat
Mengandung
8 Tepung terigu Putih Biru kehitaman
karbohidrat
Tdk mengandung
9 Gula pasir Putih Putih
karbohidrat
Mengandung
10 Kentang Kekuningan Kehitaman
karbohidrat

e. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji karbohidrat ini, cairan yodium diganti dengan betadine
dikarenakan susah menemukan cairan yodium.
Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan berubah menjadi warna biru, ungu atau kehitaman,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Sesuai pernyataan diatas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut
1) Pisang
Pada uji karbohidrat, pisang yang diteteskan cairan betadine tidak menunjukkan
perubahan warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti pisang tidak mengandung
karbohidrat.
2) Apel
Pada uji karbohidrat, apel yang ditetesi cairan betadine tidak menunjukkan perubahan
warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti apel tidak mengandung karbohidrat.
3) Nasi
Pada uji karbohidrat, nasi yang ditetesi cairan betadine menunjukkan perubahan
warna menjadi biru kehitaman, yang berarti nasi mengandung karbohidrat
4) Telur rebus (bagian putih)
Pada uji karbohidrat, telur yang ditetesi cairan betadine tidak menunjukkan perubahan
warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti telur rebus tidak mengandung karbohidrat
5) Tahu putih
Pada uji karbohidrat, tahu putih yang ditetesi cairan betadine tidak menunjukkan
perubahan warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti tahu putih tidak mengandung
karbohidrat
6) Margarin
Pada uji karbohidrat, margarin yang ditetesi cairan betadine tidak menunjukkan
perubahan warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti margarin tidak mengandung
karbohidrat
7) Biskuit
Pada uji karbohidrat, biskuit yang ditetesi cairan betadine menunjukkan perubahan
warna menjadi biru kehitaman, yang berarti biskuit mengandung karbohidrat
8) Tepung terigu
Pada uji karbohidrat, tepung terigu yang ditetesi cairan betadine menunjukkan
perubahan warna menjadi biru kehitaman, yang berarti tepung terigu mengandung
karbohidrat
9) Gula pasir
Pada uji karbohidrat, gula pasir yang ditetesi cairan betadine tidak menunjukkan
perubahan warna biru/ungu/kehitaman, yang berarti gula pasir tidak mengandung
karbohidrat
10) Kentang
Pada uji karbohidrat, kentang yang ditetesi cairan betadine menunjukkan perubahan
warna menjadi kehitaman, yang berarti kentang mengandung karbohidrat.

f. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
pisang, apel, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarin, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan betadine maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
seperti sebagai berikut :
1) Yang mengandung karbohidrat : Nasi, tepung terigu, biskuit, kentang
2) Yang tidak mengandung karbohidrat : Apel, pisang, tahu putih, telur putih, margarin,
gula pasir

g. Jawaban pertanyaan
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir. Setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tesebut termasuk golongan karbohidrat?
Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab : nasi, tepung terigu dan kentang menunjukkan perubahan warna yang berarti
mengandung karbohidrat, sedangkan gula pasir tidak menunjukkan perubahan warna
yang berarti tidak mengandung karbohidrat. Mengapa gula pasir tidak menunjukkan
perubahan warna padahal dikategorikan karbohidrat? Karena gula pasir masuk
kategori karbohidrat sederhana yang mudah dicerna oleh tebuh karena hanya
memiliki satu atau dua molekul gula. Karbohidrat sederhana sendiri menghasilkan
lonjakan glukosa darah, menyediakan sumber energi jangka pendek. Karbohidrat
sederhana dapat memicu naiknya gula darah yang mengarah pada risiko diabetes.
Sedangkan untuk nasi, tepung terigu dan kentang masuk kategori karbohidrat
komplek.
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat ada
yang tidak mengandung karbohidrat
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan, bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat?
Jawab : Nasi, tepung terigu, biskuit, kentaang
4) Simpulan apa yang dapat dibut dari hasil percobaan ini?
Jawab : Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang
mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan .
h. Foto foto praktikum

uji karbohidrat Uji karbohidrat


(biskuit, tepung terigu, putih telur, apel, pisang, gula pasir, (meneteskan cairan betadine)
nasi, kentang, tahu putih, margarin)

Uji karbohidrat Hasil dari uji karbohidrat


(mengamati perubahan dari dari makana setelah ditetesi (beberapa bahan makanan menunjukkan reaksi yang
cairan betadine) mengandung karbohidrat dan juga yang tidak
mengandung karbohidrat)
MODUL 3 : MAKANAN

A. Judul Percobaan 2
Uji Lemak

B. Landasan Teori
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen
dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-
lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk
trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam
lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak
sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan,
dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa
yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk senyawa lesitin.
C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

b. Alat dan Bahan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 2 buah
3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10X10 12 lembar
4) Lampu senter 1 buah
5) Lilin 1 buah
6) Sendok 1 buah
7) Kemiri 2 butir
8) Margarin 1 sendok kecil
9) Wortel 1 buah
10) Seledri 1 tangkai
11) Biji jagung kering 1 genggam
12) Singkong kering 1 iris
13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14) Papaya 1 potong kecil
15) Santan 1-3 sendok the
16) Minyak goring 5ml
17) Susu 1-3 sendok the
18) Air 5ml

c. Cara Kerja
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10x10 cm 2
2) Ambil pipet, isap air dengan dan teteskan disalah satu kertas coklat
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat
yang lainnya
4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa keduanya
dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut.
Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan : gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
5) Ambillah 10 kertas coklat yang sama seperti nomor 1). Berilah nomir dan nama, jenis
bahan makanan yang diuji. Bawan makana yang di uji (1) kemiri, (2) margarin, (3)
seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah
kering, (8) papaya, (9) santan, (10) susu.
6) Haluskan kemiri, usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkan sekitar 5-10 menit.
7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan makanan lain,
cairkan margarin diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarin diatas kertas coklat, biarkan sekitar 10 menit.
8) Usapkan seledri diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan diatas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering
diatas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak 10 kali. Lakukan hal yang sama
untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong papaya dan usap-usapkan
diatas kertas coklat sebanyak 10 kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan
pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas cokla ini selama
10 menit.
9) Setelah 10 menit, amati kertas coklat satu persatu, pergunakanlah lampu atau senter
kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar
kerja.
d. Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas noda minyak
No Bahan Makanan Keterangan
Ya Tidak
1 Kemiri  Mengandung lemak
2 Margarin  Mengandung lemak
3 Wortel  Tdk mengandung lemak
4 Seledri  Tdk mengandung lemak
5 Biji jagung kering  Tdk mengandung lemak
6 Kacang tanah kering  Mengandung lemak
7 Pepaya  Tdk mengandung lemak
8 Santan  Mengandung lemak
9 Susu  Mengandung lemak
10 Singkong kering  Tdk mengandung lemak

e. Pembahasan
Setelah melakukan praktikum uji lemak ini, maka dapat diketahui bahwa :
1. Kemiri yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian didiamkan selama 10 menit
meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau kemiri mengandung
lemak.
2. Margarin yang dilelehkan kemudian diteteskan pada kertas coklat dan diamkan
selama 10 menit meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau margarin
mengandung lemak
3. Wortel yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian di diamkan selama 10 menit
tidak meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau wortel tidak
mengandung lemak.
4. Seledri yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian di diamkan selama 10 menit
tidak meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau Seledri tidak
mengandung lemak
5. Biji jagung kering yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian di diamkan selama
10 menit tidak meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau biji jagung
kering tidak mengandung lemak
6. kacang tanah kering yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian di diamkan
selama 10 menit meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau kacang
tanah kering mengandung lemak.
7. Papaya yang di usap-usap pada kertas coklat kemudian di diamkan selama 10 menit
tidak meninggalkan bekas noda minyak yang menandakan kalau pepaya tidak
mengandung lemak
8. Santan yang diteteskan pada kertas coklat kemudian di diamkan selama 10 menit
meniggalkan noda bekas minyak yang menandakan kalau santan mengandung lemak.
9. Susu yang diteteskan pada kertas coklat kemudian di diamkan selama 10 menit
meninglakan noda bekas minyak yang menandakan kalau susu mengandng lemak.

f. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi
tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
susu, dan minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, pepaya.
g. Jawaban pertanyaan
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak terdapat noda sehingga kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, susu dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel,
seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya.

h. Foto Foto Praktikum

Uji Lemak Uji Lemak


(Air dan Minyak)

Uji Lemak Hasil Uji Lemak


(bahan-bahan uji lemak) (makanan yang meninggalkan noda bekas minyak dan
tidak meninggalkan noda bekas)
MODUL 3 : MAKANAN

A. Judul Percobaan 3
Uji Protein

B. Landasan Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti
bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu,
daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau
disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji
atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga
sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung
protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji
sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat.
Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu. Semakin
gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji tersebut.
1. Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari
senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino yng
membentuk rantai panjan
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran
seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon.
Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau
hormon dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus
halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke
dalam usus melalui pinositosis atau faogositosis.

D. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein

b. Alat dan Bahan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 2 buah
3) Lilin 1 buah
4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah
5) Cangkir plastik 1 buah
6) Sendok makan 1 buah
7) Korek api 1 dus
8) Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah
9) Kertas label
10) Air kapur 10mL
11) Air 10 mL
12) Gula Pasir 1 sendok
13) Putih telur yang direbus 1 iris
14) Roti 1 iris kecil
15) Tempe 1 iris kecil
16) Daging ayam 1 iris kecil
17) Tepung terigu 1 sendok makan
18) Tembaga sulfat 2 sendok makan
19) Bulu ayam 1 helai
20) Seledri 1 batang
21) Kangkung 1 batang

c. Cara Kerja
1) Nyalakan lilin, dirikan diatas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran/tabung reaksi, kemudian bakarlah diatas nyala lilin.
Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini
sebagai kontrol.
2) Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam.
Amati bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama
seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan
uji pembakaran.

d. Hasil Pengamatan

Mengandung Protein
No Bahan yang diuji Keterangan
Ya Tidak
1 Seledri  Seperti aroma bulu ayam terbakar
2 Kangkung  Seperti aroma bulu ayam terbakar
3 Putih telur  Seperti aroma bulu ayam terbakar
4 Roti  Aroma lain
5 Tempe  Seperti aroma bulu ayam terbakar
6 Daging Ayam  Seperti aroma bulu ayam terbakar

Kesimpulan:
1. Yang berbau seperti bulu ayam terbakar berarti mengandung protein, yaitu: putih
telur, daging ayam, kangkung, seledri, tempe
2. Yang berbau aroma lain, atau kurang mengandung protein, yaitu: roti

e. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan dalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan
makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging
ayam sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan
dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar
sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan
mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah
direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe
kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar daging ayam kemudian
mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma
bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu.
Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
putih telur yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti
yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti
aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma seperti aroma bulu
ayam yang dibakar.

f. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan
yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri, kangkung, putih
telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau
bulu ayam yang terbakar yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan
makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar menunjukkan bahan
makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan yang tidak berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.

g. Jawaban Pertanyaan
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama?
Jawab : tidak (tidak melakukan uji tembaga sulfat karena tidak menemukan
bahannya)
2) Perhatikan putih telur rebus, roti dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang
dibakar tersebut?
Jawab : putih telur rebus saat dibakar aromanya seperti bulu ayam yang terbakar, roti
saat dibakar aromanya tidak sama dengan bulu ayam terbakar, tempe saat dibakar
aromanya sama dengan bulu ayam yang terbakar.
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe
dan daing ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya
sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab : tidak melakukan uji tembaga sulfat karena tidak menemukan bahannya
4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab : jika berdasarkan pada pembakaran dan bulu ayam sebagai kontrolnya, bahan
yang mengandung protein adalah kangkung, seledri, tempe, daging ayam dan putih
telur rebus. Sedangkan bahan yang tidak mengandung protein adalah roti.
h. Foto Foto Praktikum

Uji Protein Uji Protein Uji Protein


(bulu ayam sebagai kontrol) (seledri) (kangkung)

Uji Protein Uji Protein Uji Protein


(putih telur) (roti) (tempe)

Uji Protein
(daging ayam)
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-makanan
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-makanan_7
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-praktikum-uji-makanan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GAYA

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 4 : GAYA

A. Judul Percobaan
1. Gaya Listrik Statis
2. Gaya Magnet
3. Gaya Gesek
4. Gaya Pegas
5. Gaya Berat
6. Perpaduan Gaya

B. Landasan Teori
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan perilaku benda yang menjadi
subyek gaya atau perpindahan, dan efek selanjutnya pada bendatersebut dalam lingkungan
mereka.
Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi
geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa
tertentu. untuk mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau
berakselerasi, atau untuk terdeformasi.
Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas vektor. Satuan
SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Gaya
sendiri dilambangkan dengan simbol F, khusus untuk gaya gesek, dilambangkan dengan fs
atau fk tergantung kondisinya.
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama
dengan laju pada saat momentumnya berubah terhadap waktu. Jika massa objek konstan,
maka hukum ini menyatakan bahwa percepatan objek berbanding lurus dengan gaya yang
bekerja pada objek dan arahnya juga searah dengan gaya tersebut, dinyatakan dengan F = m a
Konsep yang berhubungan dengan gaya antara lain: gaya hambat, yang mengurangi
kecepatan benda, torsi yang menyebabkan perubahan kecepatan rotasi benda. Pada objek
yang diperpanjang, setiap bagian benda menerima gaya, distribusi gaya ke setiap bagian ini
disebut regangan. Tekanan merupakan regangan sederhana. Regangan biasanya
menyebabkan deformasi pada benda padat, atau aliran pada benda cair. (id.wikipedia.org/,
t.thn.)
Gaya Listrik statis merupakan interaksi hasil penumpukan muatan listrik yang terjadi ketika
dua benda bukan logam saling bergesekan. Fenomena listrik ini sering terjadi di mana
partikel bermuatan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai contoh, saat menyisir
rambut, tanpa terasa rambut akan terangkat mengikuti arah sisiran. (www.suara.com, 2021)
Gaya magnet adalah gaya tarik atau gaya tolak yang dihasilkan oleh daya tarik magnet. Gaya
magnet bisa menggerakkan benda yang terbuat dari besi dan baja. Kita bisa membuat benda
menjadi memilki daya Tarik magnet, salah satunya dengan cara menggosokkan magnet pada
benda besi atau baja dengan gosokan searah. (https://bobo.grid.id, t.thn.)
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
(id.wikipedia.org, t.thn.)
Gaya Pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Contoh gaya pegas
terdapat pada ketapel dan busur panah.
Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda adalah
besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut.
C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya gerak listrik statis
2. Untuk mengetahui adanya gaya magnet
3. Untuk mengetahui adanya Gaya Gesek
4. Untuk mengetahui adanya Gaya Pegas
5. Untuk mengetahui adanya Gaya Berat
6. Untuk mengetahui adanya Perpaduan Gaya

b. Alat dan Bahan


1. Gaya Listrik Statis
 Sisir plastik
 Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
 Potongan kertas-kertas kecil
2. Gaya magnet
 Magnet batang
 Jarum jahit
 Aluminium
 Seng
 Seutas benang jahit
 Potongan plastik
 Potongan kertas
 Statif
 Isolasi plastik
3. Gaya Gesek
 Kereta
 Neraca pegas 2 buah
 Balok kayu 5x5x10 cm (atau benda lainnya)
4. Gaya Pegas
 Karet gelang
 Penggaris
 Beban 20gr
 Statif
5. Gaya Berat
 Karet gelang
 Penggaris
 Beban berbagai ukuran
 Statif
6. Perpaduan Gaya
 Kereta
 Neraca 2 pegas

c. Cara Kerja
1. Gaya Listrik Statis
 Isilah lembar kerja sesuai petunjuk!
 Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic.
 Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil
 Amati apa yang terjadi
2. Gaya Magnet
 Isilah lembar kerja sesuai petunjuk!
 Dekatkan dengan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan seperti gambar 4.2
 Amati apa yang terjadi
 Masukkan data dalam tabel pengamatan
3. Gaya Gesek
 Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
 Letakkan sebuah balok kayu diatas meja
 Kaitkan ujung neraca pegas pada balok (seperti tampak pada gambar)
 Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat penunjukkan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak)
 Terik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak
4. Gaya Pegas
 Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
 Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
 Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
 Tariklah beban kebawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi?
5. Gaya Berat
 Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
 Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
 Ukur panjang karet gelang mula-mula
 Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
 Ukur panjang karet gelang sekarang
 Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar
(5 macam beban)
 Tuliskan hasil pengamatan pengukuran anda pada tabel 4.3
6. Perpaduan Gaya
 Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
 Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang
sama
 Hubungkan kedua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan
keadaan.
 Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.

d. Hasil Pengamatan
1. Gaya Listrik Statis

2. Gaya Magnet

No. Magnet Bahan Tertarik/ tak tertarik


1 Magnet jarum jahit tertarik
2 Magnet alumunium tertarik
3 Magnet seng tertarik
4 Magnet benang jahit tak tertarik
5 Magnet plastik tak tertarik
6 Magnet kertas tak tertarik
Tabel 4.1 pengamatan gaya magnet
3. Gaya Gesek

no. keadaan balok penunjukan neraca pegas (newton)


1 sebelum bergerak 0
2 saat akan bergerak 2
3 sesudah bergerak 7
Tabel 4.2 pengamatan gaya gesek

4. Gaya Pegas

No. Keadaan karet Panjang karet (cm)


1 Diam 7
2 Saat ditarik 15
3 Sesudah ditarik 8

5. Gaya Berat

No. Massa beban (gram) Panjang karet gelang (cm)


1 10 7
2 20 7,6
3 50 9,3
4 100 13
5 200 22
Tabel 4.3 Pengamatan Gaya Berat
Panjang karet gelang mula-mula 6,5 cm

6. Perpaduan Gaya

Penunjukan besar gaya oleh neraca pegas


No.
1 (newton) 2 (newton)
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1.0 1,0
5 1,5 1,5

Tabel 4.4 Pengamatan Perpaduan Gaya


e. Pembahasan
1. Gaya Listrik Statis, Setelah Sisir digosokkan ke rambut, lalu elektron rambut
beripindah ke sisir sehingga muatan sisir menjadi negatif. Perpindahan electron atau
muatan negatif ini menyebabkan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya
listrik statis. Yang mana gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas
tertarik dan menempel pada sisir.
2. Gaya Magnet, Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh
magnet, maka kita lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan
tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit, alumunium dan seng tertarik oleh
magnet. Sedangkan benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum
jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan.
3. Gaya Gesek, Keadaan balok Penunjukan Neraca Pegas, sebelum bergerak 0, saat akan
bergerak 2, sesudah bergerak 7 Dari hasil pengamatan gaya gesek terjadi jika dua
benda saling bersentuhan. Gaya gesek besar jika bendanya kasar.gaya gesek
mempunyai arah berlawanan dengan bendanya.
4. Gaya Pegas, Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet
gelang tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang
elastis). Ketika karet sebelum ditarik dan bergerak, panjangnya adalah 7 cm. Ketika
karet saat ditarik dan bergerak, panjangnya adalah 15 cm. Dan pada saat karet
sesudah ditarik dan bergerak, panjangnya adalah 8 cm.
5. Gaya Berat, Hasil percobaannya yaitu panjang karet gelang mula-mula adalah 6,8 cm.
Panjang karet gelang pada beban 10 gram bertambah panjang menjadi 7 cm. Panjang
karet gelang pada beban 20 gram bertambah panjang menjadi 7,6 cm. Panjang karet
gelang pada beban 50 gram bertambah panjang menjadi 9,3 cm. Panjang karet gelang
pada beban 100 gram bertambah panjang menjadi 13 cm. Panjang karet gelang pada
beban 200 gram bertambah panjang menjadi 22 cm.
6. Perpaduan Gaya, Pada percobaan pertama maraca pegas 1 menunjukkan angka 0,3
newton , neraca pegas 2 menunjukkan angka newton. Pada percobaan kedua maraca
pegas 1 menunjukkan angka 0,5 newton , neraca pegas 2 menunjukkan angka 1,0
newton. Pada percobaan ketiga maraca pegas 1 menunjukkan angka 0,7 newton ,
neraca pegas 2 menunjukkan angka 0,7 newton. Pada percobaan keempat neraca
pegas 1 menunjukkan angka 1,0 newton , neraca pegas 2 menunjukkan angka 1,0
newton. Pada percobaan kelima neraca pegas 1 menunjukkan angka 1,5 newton ,
neraca pegas 2 menunjukkan angka 1,5 newton.

f. Kesimpulan
1. Gaya Listrik Statis, Setelah sisir digosokkan pada rambut mempunyai muatan listrik
negatif berlebih yang dapat menarik serpihan kertas tersebut.
2. Gaya Magnet, Jarum jahit, alumunium dan seng dapat tertarik oleh magnet.
Sedangkan benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet.
3. Gaya Gesek, Dari hasil pengamatan gaya gesek terjadi jika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek besar jika bendanya kasar.gaya gesek mempunyai arah
berlawanna dengan bendanya.
4. Gaya Pegas, Berdasarkan percobaan semakin besar gaya yang bekerja pada pegas
semakin besar juga pertambahan panjangnya. Hal ini di pengaruhi besarnya masa
benda yang mempengaruhi gaya tarik.
5. Gaya Berat, Semakin berat beban, maka akan semakin pertambahan panjang pada
karet.
6. Perpaduan Gaya, Apabila dua gaya telah bekerja pada balok, namun balok tetap diam
maka resultan dua gaya yang bekerja pada balok tersebut adalah 0. Gaya saling
berlawanan dan menjadi seimbang.
g. Jawaban pertanyaan
1. Pada kegiatan A, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir
plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
2. Pada kegiatan B, mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet
batang?
3. Pada kegiatan C, kenapa balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya tertentu?
4. Pada kegiatan D, apa yang menyebabkan benda yang digantungkan pada karet gelang
bila ditarik ke bawah kembali ke atas?
5. Pada kegiatan E, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan?
Jawab :
1. Pada kegiatan A, gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan pada rambut kering adalah gaya listrik statis.
2. Pada kegiatan B, benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang
karena benda-benda tersebut mengandung logam dan bersifat magnetis.
3. Pada kegiatan C, balok di atas meja hanya dapat ditarik karena terjadinya gaya gesek
antara balok kayu dengan permukaan meja.
4. Pada kegiatan D, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas adalah karena adanya g
5. Pada kegiatan E, panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban
yang digantungkan karena semakin berat suatu beban/benda yang digantungkan maka
semakin besar pula gaya yang terjadi pada karet gelang tersebut.

h. Foto foto praktikum

Gaya Listrik Statis

Gaya Magnet
Gaya Gesek

Gaya Pegas

Gaya Alat Berat


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Percobaan-Gaya-Listrik-Statik
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Gaya-Magnet
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Gaya-Pegas
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Gaya-Berat
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perpaduan-gaya
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PESAWAT SEDERHANA

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 4 : GAYA

A. Judul Percobaan
Pesawat Sederhana

B. Landasan Teori
a. Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk mempermudah
manusia melakukan usaha. Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan
menjadi : tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos/roda bergandar.
Pesawat sederhana mempunyai keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan
antara gaya beban dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia.
b. Macam-macam Pesawat Sederhana
1. Tuas atau Pengungkit
Menurut Much. Azam (2008) tuas adalah alat yang digunakan untuk mengungkit
benda yang berat. Tuas atau pengungkit dapat berupa kayu atau besi panjang yang
diberi gaya pada satu sisinya. Gaya yang diberikan pada pengungkit biasa disebut
kuasa. Jadi, kuasa adalah gaya yang diberikan pada suatu benda untuk
memindahkannya.
Menurut Muslimin dkk dkk (2013) pada dasarnya sistem kerja sebuah tuas terdiri
dari beban (B), titik tumpu (TP), dan kuasa (K). Beban adalah berat benda, sedangkan
titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya, dan kuasa adalah gaya yang
bekerja pada tuas.
Menurut Much. Azam (2008) berdasarkan titik beben, titik tumpu, dan titik kuasa
pengungkit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Pengungkit jenis Pertama
Pada pengungkit jenis pertama, titik tumpunya terletak diantara titik beban dan
titik kuasa. Contoh alat pengungkit jenis pertama adalah obeng, pemotong kuku,
tang, pencabut paku, linggis dan gunting.
 Pengungkit Jenis Kedua
Pada pengungkit jenis kedua, titik bebannya terletak diantara titik tumpu dan titik
kuasa. Contohnya pemecah biji-bijian, pembuka tutup botol, dan gerobak roda
satu.
 Pengungkit Jenis Ketiga
Pada pengungkit jenis ketiga, titik kuasanya terletak diantara titik tumpu dan titik
beban. Contohnya sekop, alat penjepit es, stapler, dan pingset.
2. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Keuntungan mekanik bidang
miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin
kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin
kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan
sehari-hari terdapat pada tangga dan jalan di daerah pegunungan
3. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol
digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
 Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat
digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Pada katrol
tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan
mekanik pada katrol tetap adalah 1 artinya besar gaya kuasa sama dengan
gaya beban. Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba.
 Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol
berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya
ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali
diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas
di pelabuhan. Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali
panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2,
artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban
 Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua
katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada
katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika
ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya
katrol bebas ke atas. Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah
tali yang digunakan untuk mengangkat beban
4. Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat
sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda
sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
 Percobaan 1 : Katrol
Menjelaskan manfaat katrol
Menentukan keuntungan mekanik (km) pada katrol
 Percobaan 2 : Tuas
Menjelaskan manfaat tuas
Menentukan keuntungan mekanik (km) pada tuas

b. Alat dan Bahan


 Percobaan 1 : Katrol
1. Katrol tetap
2. Katrol bergerak
3. Neraca pegas 0-500 gram
4. Beban 200 gr, 100 gr, 50 gr, 20 gr (masing-masing dua buah)
5. Benang secukupnya atau senar plastik
6. Statif atau penggantung katrol
 Percobaan 2 : Tuas
1. Penggaris ukuran panjang 30-100 cm
2. Statif/penyangga untuk menggantung penggaris
3. Benang secukupnya
4. Beban antara 10 gr sampai dengan 200 gr masing-masing satu buah
5. Klip kertas sebagai pengganti beban
c. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1 : Katrol
 Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gr, 100 gr, 50 gr, 20
gr) dengan menggunakan neraca pgas seperti pada gambar 4.13 (terdapat di
modul hal 4.18). Periksa apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang
sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan data hasil kalibrasi Anda dalam
Tabel 4.7 pada lembar pengamatan di akhir modul hal 4.28.
 Susunlah alat dan bahan percobaan seperti Gambar 4.14 (modul hal 4.18).
Setelah beban A tergantung, catatlah skala yang terdapat pada pegas. Kemudian
bandingkan dengan massa beban A.
 Kemudian lakukan langkah (2) dengan mengganti beban pada A secara berurutan
dari 100 gr sampai dengan 400 gr.
 Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol
tetapseperti dalam Gambar 4.15 (modul hal 4.19).
 Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A.
 Lakukan kegiatan pada langkah (4) dan (5) dengan mengganti beban A dari
100 grsampai 400 gr.
2. Percobaan Tuas
 Susunlah penggaris dan statif/penyangga seperti Gambar 4.16 (modul hal 4.20).
Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam
keadaan setimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada di tengah-tengah
penggaris (misal, panjang penggaris 30 cm, maka titik sumbu nol angka 15).
 Gantungkan beban 100 gr pada lengan kiri (A) dan 20 gr pada lengan kanan (B).
Atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan setimbang.
 Catatlah jarak OR dan OE pada Tabel 4.8 (modul hal 4.29) di lembar pengamatan
diakhiri modul ini.
 Ulangi langkah (2) dan (3) untuk melengkapi Tabel 4.8 (modul hal 4.29)
 Jika tersedia KIT IPA SD, bisa menggunakan tuas lengkap dengan penyangga
yang terbuat dari plastik (Gambar 4.17 modul hal 4.21). Sedangkan cara kerjanya
sama seperti mistar/penggaris yang digantung.

d. Hasil Pengamatan
1. Percobaan Katrol
Tabel 4.7
Data hasil kalibrasi

No Beban Data Hasil Kalibrasi


1 20 gr 0,25 N
2 50 gr 0,36 N
3 100 gr 1,26 N
4 150 gr 1,89 N
5 200 gr 2,52 N

Pegas 0
Skala pada – 8 N
Perbandingan dengan massa A Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dibandingkan antara
beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
2. Percobaan Tuas
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan pada Tuas

No Lengan Beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa


1 100 gr 3 cm 25,5 cm 20 gr
2 50 gr 6 cm 14,5 cm 20 gr
3 20 gr 7 cm 14 cm 10 r

e. Pembahasan
1. Percobaan Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban.
Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gr, 50 gr, 100 gr, 150 gr, dan 200 gr
dengan menggunakan neraca pegas 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti tertuang pada
Tabel 4.7 di atas. Kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100
gr hingga 200 gr, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang
digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
2. Percobaan Tuas
Pengungkit
Pengungkit merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh alat yang merupakan pengungkit
antara lain gunting, linggis, jungkat jungkit, pembuka botol, pemecah biji kenari,
sekop, koper, pinset, dan sebagainya. Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan
cara menggandakan gaya kuasa dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui
besar gaya yang dilipatgandakan oleh pengungkit maka kita harus menghitung
keuntungan mekaniknya. Cara menghitung keuntungan mekaniknya dengan membagi
panjang lengan kuasa dengan panjang lengan beban.Panjang lengan kuasa adalah
jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya gaya kuasa. Panjang lengan beban adalah
jarak dari tumpuan sampai dengan titik bekerjanya gaya beban.
Kami menyetel alat seperti tuas pada agar dalam keadaan seimbang. Mula-mula
menggantungkan beban seberat 100 gr pada lengan A (sebelah kiri dan pada lengan B
seberat 20 gr. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu
kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kiri/A ke titik O/ titik tumpu). Jarak
OE (antara lengan beban kanan/B ke titik O/titik tumpu). Kegiatan ini diulang hingga
3 kali seperti terlihat pada tabel di atas (Tabel 4.8)

f. Kesimpulan
1. Percobaan 1 : Katrol
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
semakin jauhjarak beban dengan katrol, semakin kecil gaya yang diperlukan.
2. Percobaan 2 : Tuas
Jika massa A lebih besar daripada massa di B maka panjang OR dan OE tidak
akanseimbang.

g. Jawaban Pertanyaan
1. Percobaan Katrol
 Jika saat kalibrasi beban 100 gr, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil,
makasatuskala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gr.
100 gr = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gr
 Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah menarik beban ke atas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan ringan dibandingkan jika menarik
beban secara langsung
 Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah penggunaan katrol
bergerak adalah kuasa yang diperlukan pada katro bergerak untuk mengangkat
beban lebih kecil dari pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
 Yang lebih mnguntungkan adalah katrol tetap karena katrol ini dapat selalu
berubah- ubah posisinya.
2. Percobaan Tuas
 Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE
akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
 Berdasarkan hasilpercobaan maka:
Beban x lengan beban = 20 × 100 = 2000 gr
= 20 × 50 = 1000 gr
= 10 × 20 = 200 gr
 Contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas tuas yaitu:
Golongan 1 : Jungkat-jungkit, gunting, palu, linggis, pecabut paku.
Golongan 2 : alat pemecah buah/biji, gerobak roda satu
Golongan 3 : sekop, sapu

h. Foto-foto praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Tuas

https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Katrol
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD ZAT
(PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA, KONDUKSI)

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 5 : KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHAN PADA SUATU ZAT

A. Judul Percobaan 1
Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya

B. Landasan Teori
Perubahan wujud zat terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor. Perubahan
wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom/senyawa zat tersebut yang biasanya
dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik
bekunya dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya.
Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:
 Membeku adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas.
 Mencair adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas.
 Menguap adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas.
 Mengembun adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
 Menyublim adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
 Mengkristal adalah Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
1. Menguji bahwa benda pada dapat langsung menjadi gas
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair

b. Alat dan Bahan


1. Yodium Kristal : secukupnya
2. Kapur barus : secukupnya
3. Paraffin : secukupnya
4. Tabung reaksi : 3 buah
5. Penjepit tabung : 3 buah
6. Bunsen/lampu spiritus : 3 buah

c. Tahapan kegiatan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar dibawah ini
1. Masukkan beberapa butir salah satu Kristal ke dalam sebuah tabung reaksi
2. Panasi tabung reaksi tersebut denga Bunsen atau lampu spiritus
3. Amati apa yang terjadi dengan Kristal yang ada di dasar tabung
4. Perhatikan gambar dibawah ini
d. Lembar kegiatan

Mencair dulu Langsung menguap


No Kristal Keterangan
Ya atau Tidak Ya atau Tidak

1 Yodium Tidak Tidak Menguap-Mencair

2 Kapur Barus Ya Tidak Mencair-Menguap

3 Naftalin Tidak Ya Mengkristal-Menguap

e. Pembahasan
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam
tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu masing – masing tabung reaksi dipanaskan
diatas Bunsen. Tabel menunjukkan bahwa Yodium tidak mencair dulu, kapur barus
mencair dulu kemudian menguap dan paraffin jika dipanasi menguap.

f. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan praktikum Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan
Sebaliknya, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Yodium, kapur barus, dan parafin termasuk benda padat.
 Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
 Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
 Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.

g. Jawaban pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut di dinginkan?
Jawab : jika uap/gas tersebut didingingkan maka akan membeku
2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer?
Jawab : Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan
yang mencapai titik jenuh dan mengkristal. Bila turun ke bumi akan berupa butiran –
butiran es / bunga salju).

h. Foto-foto praktikum
MODUL 5 : KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHAN PADA SUATU ZAT

A. Judul Percobaan 2
Konduksi

B. Landasan Teori
Energi panas merupakan salah satu energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh suatu
benda. Ketika sebatang logam dipanaskan dengan api, batang logam tersebut
mendapatkan energi panas dari api. Energi panas membuat batang logam tersebut
menjadi panas. Ketika batang logam tersebut panas, suhunya meningkat. Ketika batang
logam menjadi dingin, suhunya menurun. Satuan panas dinyatakan dalam kalori dan diukur
dengan kalorimeter.
Sedangkan konduksi adalah perpindahan kalor dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu
lebih rendah dan tidak disertai perpindahan zat perantaranya. Artinya, terjadi pertukaran
energi kalor secara langsung. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang
berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi
pada zat padat. Berdasarkan kemampuan penghantar kalor, zat dibagi menjadi 2, yaitu: a)
Konduktor, merupakan zat yang bisa dengan mudah menghantarkan panas. b) Isolator,
merupakan zat yang sulit menghantarkan panas. Perpindahan kalor secara konduksi dibagi
menjadi dua proses, yaitu pemanasan pada salah satu ujung bergetar lebih cepat dan terjadi
kenaikan pada suhunya, dan perpindahan kalor pada logam, kalor dipindahkan melalui
electron-elektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik
b. Alat dan bahan
1. Tripot : 1 buah
2. Bunsen/lampu spiritus : 1 buah
3. Cakram konduksi : 1 buah
4. Lilin warna/malam : secukupnya
c. Tahapan kegiatan
1. Ambil empat bagian lilin malam dan letakkan masing-masing di ujung logam pada
cakram konduksi
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot
3. Panasi cakram konduksi tepat diantara sambungan keempat logam
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada gambar berikut
d. Lembar kegiatan

Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


No Jenis Bahan
pertama kedua ketiga keempat

1 Besi 

2 Tembaga 

3 Kuningan

4 Aluminium 

e. Pembahasan
Percobaan konduksi yang dilakukan ini menggunakan media cakram konduksi yang
terdiri atas besi, tembaga, seng dan alumunium yang disusun berurutan secara melingkar.
Dibawah cakram konduksi diberi lampu spiritus yang sudah menyalakan api. Pencairan
pada lilin-lilin itu tidak bersamaan karena bahan konduktor yang digunakan juga
berbeda-beda. Dilihat dari data tersebut, bahan konduksi besi, lilin yang berada diatas nya
mencair yang terakhir. Yang kedua jenis bahan tembaga, lilin yang berada diatasnya
mencair pertama kali. Karena tembaga menjadi konduktor terbaik dari pada ketiga bahan
yang lain. Jenis bahan yang ketiga adalah seng, lilin yang berada diatasnya mencair
ketiga. Jenis bahan yang terakhir adalah alumunium, lilin yang berada diatasnya mencair
yang kedua.

f. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah dapat membuktikan bahwa
kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi dan mengetahui beberapa bahan
sebagai konduktor panas yang baik. Urutan bahan yang digunakan untuk praktikum ini
dari yang terbaik yaitu pertama tembaga, yang kedua alumunium, dan yang terakhir
adalah besi.

g. Pertanyaan
1. Sebutkan diantara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar
panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
Jawab : Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan
panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut,
dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan
dengan singkat dan jelas!
Jawab : Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah
tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat
isolator daripada konduktor
3. Mengapa logam-logam tersebut diatas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang
singkat, padat dan jelas!
Jawab : Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena
sifatnya yabg mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang
mengenainya, sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
h. Foto foto praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-perubahan-panas-zat
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN JENIS JENIS GELOMBANG

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 6 : GELOMBANG

A. Judul Percobaan
Percobaan Jenis-jenis Gelombang

B. Landasan Teori
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang
bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut
berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat
melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.
Gelombang dapat muncul dan dihantarkan pada berbagai media atau benda, mulai dari
permukaan air, bunyi, cahaya, hingga gempa. Contohnya, ketika kalian mengeluarkan
suara sekecil apa pun, maka kalian sudah menciptakan gelombang bunyi yang merambat
melalui udara di sekitar.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

b. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m, Ø = 0,5 cm
3. Benang Kasur panjang 3 m
4. Karet gelang

c. Langkah Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki?
Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
transversal itu?
d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan,
ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui
pegas? Jika ada, dari mana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan!
f. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin, ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan seperti
gambar berikut

Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

d. Pembahasan
1. Slinki yang direntangkan pada lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk Gelombang. Yang merambat pada slinki
adalah sebuah getaran atau energi, gelombang tersebut dinamakan Gelombang
Transversal
2. Percobaan selanjutnya dimana mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
yang membentuk gelombang transversal. Arah getaran kanan kiri, arah gelombang ke
depan lurus atau tegak lurus.
3. Percobaan selanjutnya adalah mengikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki
kemudian slinki di usik lagi. Karet gelang tidak berpindah, energi yang merambat
melalui pegas berasal dari usikan, dan karet gelang hanya ikut bergetar.
4. Percobaan kedua mengganti slinki dengan kabel listrik, dengan melakukan langkah a
sampai dengan d hasil dari kabel listrik sama dengan slinki hanya saja gerakan dari
kabel tidak seperti slinki.
5. Percobaan ketiga direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau
dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan
cepat kebelakang dan kedepan. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan
rambatannya (gelombang). Ternyata arah usikan searah dengan arah
rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

e. Kesimpulan
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

f. Jawaban pertanyaan
Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawab : Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga
arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada
slinki yang digerakkan maju mundur.
g. Foto-foto praktikum
Alat dan Bahan

Percobaan 1(Slinki)

Percobaan 2 (Kabel Listrik)

Percobaan 3 (mengamati arah usikan dan arah gelombang)


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-jenis-jenis-gelombang
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

A. Judul Percobaan
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

B. Landasan Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari - hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada
petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat
bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik
konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan
rendah.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
 Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
 Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b. Alat dan Bahan


 Baterai 1,5 volt 3 buah.
 Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
 Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
 AVO meter 1 buah.
 Dudukan baterai 3 buah.

c. Tahapan Kegiatan
1. Percobaan 1 : Arus Listrik
 Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
 Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
 Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
 Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.

2. Percobaan 2 : Tegangan Listrik


 Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.
 Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
 Membuat rangkaian listrik

Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih
banyak.
 Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai
banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
d. Hasil Pengamatan
1. Percobaan Katrol
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi  
2 Kawat tembaga  
3 Sendok perak  
4 Kayu  
5 Karet penghapus  
6 Grafit (mata pensil)  
7 Kertas  
8 Tas plastik  
9 Air keran  
10 Air garam  
e. Pembahasan
 Kawat besi, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Kawat tembaga Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat tembaga sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Sendok perak Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan sendok perak sebagai saklar
dan lampu tetap menyala.
 Kayu setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
 Karet penghapus, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Grafit (mata pensil)Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Kertas, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Tas plastik, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Air kran, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran
dan lampu tidak menyala.
 Air garam, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air
garam dan lampu tetap menyala.

f. Kesimpulan
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara
arus listrik dengan hambatan listrik.

g. Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tengan listrik
Jawab:
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab:
Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab:
Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
I = VI = arus listrik (ampere)
R = V = tegangan listrik (volt)
R = VR = hambatan listrik (ohm)
I = V = I.R
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
Jawab:
Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun secara
pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan, tentang
- Arus listrik
- Tegangan listrik
Jawab:
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.

6. Foto-foto praktikum

Alat dan Bahan Kayu Karet

Penghapus Mata Pensil Kertas

Plastik Air Garam Air Keran


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-arus-dan-tegangan-listrik

Anda mungkin juga menyukai