Oleh kelompok 1 :
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi kejang........................................................................ 3
2.2 Klasifikasi kejang.................................................................. 4
2.3 Etiologi kejang pada BBL..................................................... 6
2.4 Patofisiologi kejang pada BBL.............................................. 7
2.5 Manifestasi klinik kejang pada BBL..................................... 7
2.6 Diagnosis................................................................................ 7
2.7 Diagnosis banding.................................................................. 8
2.8 Penatalaksanaan kejang pada BBL........................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
2.6 Diagnosis
Penilaian untk membuat diagnosis antara lain dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :
1. Anamnesis yang teliti tentang keluarga, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan dan kelahiran.
a. Riwayat kehamilan
• Bayi kecil untuk masa kehamilan.
• Bayi kurang bulan
• Ibu tidak disuntik TT
• Ibu menderita DM
b. Riwayat persalinan
•Persalinan dengan tindakan.
•Persalinan presipitatus.
•Gawat janin
c. Riwayat kelahiran
• Trauma lahir
• Lahir asfiksia
• Pemotongan tali pusat dengan alat tidak steril
2. Pemeriksaan kelainan fisik bayi baru lahir
a. Kesadaran (normal, apatis, somnolen, sopor, koma)
b. Suhu tubuh (normal, hipertermia, hipotermia)
c. Tanda-tanda infeksi lainnya
3. Penilaian kejang
a. Bentuk kejang: gerakan bola mata abnormal, nystagmus, kedipan
mata proksimal, gerakan mengunyah, gerakan otot-otot muka,
timbulnya apnea yang episode, adanya kelemahan umum yang
periodik, tremor, jitterness, gerakan klonik sebagian ekstremitas, dan
tubuh yang kaku.
b. Lama kejang.
c. Apakah pernah terjadi sebelumnya.
4. Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan darah dapat berupa: gula darah, elektrolit darah
(terutama kalsium dan magnesium), darah tepi, punksi lumbal,
punksi subdural, kultur darah, dan titer TORCH.
• EKG dan EEC.
• Foto rotgen dan USG kepala.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kejang pada BBL secara klinis adalah perubahan proksimal dari fungsi
neurologik (misalnya perilaku, sensorik, motorik, dan fungsi autonom sistem
syaraf yang terjadi pada bayi berumur sampai dengan 28 hari. Kejang dapat
timbul sebagai suatu kondisi dimana otot tubuh berkontraksi dan berelaksasi
secara cepat dan berulang, oleh karena abnormalitas sementara dari aktivitas
elektrik di otak, yaitu terjadi loncatan – loncatan listrik di dalam sel otak.
Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi bahkan sangat sulit
membedakan dengan gerakan bayi itu sendiri. Meskipun demikian diagnosis
yang cepat dan penanganan yang tepat merupakan hal yang penting, karena
pengenalan kondisi yang terlambat meskipun tertangani akan dapat
meninggalkan sekuel pada sistem syaraf.
1.2 Saran
Mengingat kejang merupakan tanda bahaya yang sering terjadi pada BBL
dan dapat mengakibatkan hipoksia otak yang cukup berbahaya bagi
kelangsungan hidup bayi maka diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang
baik agar sebagai bidan, kita dapat menangani kejang pada BBL dalam
praktik kebidanan kelak.
.
DAFTAR PUSTAKA
“http://stasiunbidan.blogspot.com/2009/05/askeb-pada-bayi-baru-lahir-
dengan.html” di unduh pada tanggal : 13 september 2014