Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah salah satu negara dengan iklim
Tropis dan hanya memiliki 2 musim sepanjang tahun yakni musim hujan dan
musim kemarau. Pada musim hujan sering terjadi bencana alam seperti banjir
serta tanah longsor dan pada musim kemarau sering terjadi kekeringan. Masalah
air dan bencana yang ditimbulkan merupakan salah satu masalah yang sampai saat
ini masih dialami oleh masyarakat Indonesia. Menurut Kiyotoka Mori, air di
bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyar km3 yang terdiri dari 97,5%
adalah air laut, 1,75% berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air
sungai, air danau, air tanah dan sebagainya serta 0,001% berbentuk uap di udara.
Air merupakan sumber daya esensial yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan
makhluk hidup lainnya. Namun keberadaan air di suatu tempat tidak lagi
seimbang. Kekurangan air akan terjadi pada musim kemarau dan kelebihan air
akan terjadi pada musim penghujan yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan.
Di Indonesia terjadi banyak bencana akibat pemasalahan pengelolaan sumber
daya air diantaranya banjir dan juga kekeringan. Menurut data statistik tahun
2014-2023 yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), terjadi 8.099 kasus bencana banjir dan 370 kasus kekeringan. Karena itu
perlu dilakukan pengelolaan sumber daya air dengan baik dan terpadu. Menurut
Undang-Undang No. 7/2004 tentang sumber daya air, pengelolaan sumber daya
air adalah Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasikan
penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air. Konservasi sumber daya air meliputi upaya
memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya
air agar tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup baik waktu sekarang maupun waktu yang akan dating.
Pendayagunaan sumber daya air meliputi upaya penatagunaan, penyediaan dan
penggunaan serta pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna
dan berdaya guna. Sedangkan pengendalian daya rusak air meliputi upaya untuk
mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air. Seiring dengan perkembangan zaman dan
pesatnya pembangunan maka akan berdampak pula dengan peningkatan
kebutuhan air. Sedangkan di beberapa wilayah di Indonesia memiliki sumber daya
air yang terbatas karena mendapat musim kemarau lebih panjang daripada musim
penghujan. Sehingga sangat diperlukan analisis dan juga perencanaan pada
pengelolaan sumber daya air secara komprehensif yang berkelanjutan dan terpadu
agar ketersediaan air yang ada dapat digunakan sebaik mungkin untuk mencukupi
semua kebutuhan air yang dibutuhkan.