Anda di halaman 1dari 7

KEBERADAAN CENDAWAN DARK SEPTATE ENDOPHYTE (DSE)

PADA SISTEM PERAKARAN BENIH SHOREA SELANICA


Dezi Handayani

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang,


e-mail: dzhandayani@yahoo.com

ABSTRACT

Fungi have a variety of symbiotic interactions with plant roots, ranging from
antagonism to mutualism. The mycorrhizal symbiosis between plants and fungi is
universal, and most plant species are dependent on this symbiosis, including many
economically important forest trees and crops. The another type of symbiosis is non-
mycorrhizal association including fungal root endosymbiont. Dark Septate Endophyte
(DSE) is one of non-mycorrhizal association between fungal and root plant. The occurance
of DSE in root’s system of family of Dipterocarpaceae, especially Shorea selanica was not
known yet. So, the research was conduct to analize the occurance of DSE in roots system
of S. selanica seedling. DSE was found in 84% of the seedling observed and colonized 7.5 -
83.3% of its root segments. Under light microscopic observation, DSE occurs in roots
system as chain-like hyphae inter- and intracellularly, microsclerotia intracellularly and
short brown branched hyphae on root surface. These structures may either have brown or
blue colour after tryphane blue staining.

Keywords: Root Endosymbiont, Dark Septate Endophyte, Shorea Selanica.

PENDAHULUAN Kolonisasi DSE dilaporkan terjadi pada


sekitar 600 spesies tanaman meliputi 320
Akar tanaman berpembuluh umum
genus dan 114 famili dan tersebar luas
nya dikolonisasi oleh berbagai jenis
mulai dari daerah tropis sampai kutub dan
kelompok cendawan. Bentuk interaksi
pegunungan. DSE merupakan kelompok
cendawan dengan akar tanaman yang
cendawan heterogen yang secara ekologi
paling umum adalah mikoriza. Cendawan
dan fungsinya tumpang tindih dengan
mikoriza merupakan cendawan non
cendawan tanah, cendawan saprob akar,
patogen yang bersimbiosis dengan sekitar
cendawan patogen dan mikoriza.
80% akar tanaman berpembuluh (Smith &
Kolonisasi cendawan DSE pada akar
Read 1997). Selain itu mikoriza, ada juga
tanaman dicirikan oleh adanya per
bentuk asosiasi non-mikoriza yang hidup
tumbuhan hifa yang umumnya septat,
dalam jaringan tubuh tanaman inang.
berwarna hialin atau gelap dan mengalami
Biasanya cendawan yang hidup di tubuh
melanisasi. Lipid ditemukan pada hifa dan
tanaman inang disebut dengan cendawan
berfungsi sebagai sumber energi untuk
endofit.
mempertahankan kelangsungan simbiosis
Salah satu cendawan endofit adalah
antara kedua organisme pada saat kondisi
cendawan DSE. Jumpponen & Trappe
lingkungan mengalami kekeringan. Makros
(1998) mendefinisikan DSE sebagai
klerosia yang berwarna gelap umum
cendawan Askomiset dengan ciri hifa
dijumpai di dalam sel-sel akar yang
bersekat, memiliki konidia atau steril,
dikolonisasi oleh DSE. Zhang et al (2010)
membentuk struktur termelanisasi (hifa
menyatakan bahwa mikrosklerosia yang
interseluler, hifa intraseluler dan mikros
dibentuk oleh DSE di bagian korteks akar
kleria) di dalam akar tanaman inang.
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XVII Februari 2016 38
tanaman Lycium barbarum memiliki melibatkan benih S. selanica. DSE
bentuk yang bervariasi. dijumpai pada sebagian sistem perakaran S.
Seerangan & Thangavelu (2014) selanica yang sedang diteliti. Oleh karena
lebih lanjut menyatakan bahwa dari 58 itu, dilakukan penelitian terpisah untuk
jenis tanaman yang diobservasi, hanya 9% mengetahui karakteristik DSE yang
yang dikolonisasi leh cendawan DSE. terdapat pada sistem perakaran S. selanica
Semua DSE yang berhasil diobservasi dari tersebut dan pengaruhnya terhadap
tanaman inang, kecuali Marsilea polycarpa tanaman inang.
juga dikolonisasi oleh cendawan mikoriza
arbuskula. METODE PENELITIAN
Cendawan DSE dapat ditemukan Tempat Penelitian
hidup diberbagai tempat, mulai dari daerah Penelitian dilaksanakan pada bulan
tropis sampai daerah kutub dan Januari sampai Maret 2011 di
pegunungan Alpen. Walaupun demikian, Laboratorium Mikologi, Departemen
DSE umumnya hidup melimpah di hutan- Biologi FMIPA IPB.
hutan konifer. DSE merupakan kelompok
cendawan heterogen yang fungsi dan Bahan
ekologinya tumpang tindih dengan Bahan utama yang digunakan dalam
cendawan tanah, cendawan saprofit, penelitian ini adalah biji S. selanica. Biji S.
cendawan rizoplan, cendawan patogen selanica diperoleh dari Balai Penelitian dan
(obligat atau fakultatif) serta cendawan Pengembangan Kehutanan, Bogor. Zeolit
mikoriza (Jumpponen & Trappe, 1998). steril dipakai sebagai media tumbuh S.
Keragaman DSE secara taksonomi selanica dengan sumber nutrisi berupa
tidak begitu banyak diketahui walaupun Larutan Hoagland. Pewarna biru tripan
keberadaaannya melimpah. Umumnya DSE 0.05% digunakan untuk analisis keberadaan
tidak bersporulasi, atau bila bersporulasi, DSE dalam akar tanaman.
konidia yang dihasilkan sangat sedikit Prosedur Penelitian
(Jumpponen & Trappe, 1998). Beberapa Penelitian dilakukan dalam beberapa
strain hanya dapat bersporulasi bila diberi tahapan sebagai berikut:
stimulus temperatur rendah (Fernando &
Currah, 1995). Pengumpulan dan Seleksi Biji S. selanica
Asosiasi DSE dengan tanaman inang Biji S. selanica diambil dari hutan
berdasarkan performa dan kandungan koleksi Balai Penelitian dan Pengembangan
nutrisi yang terdapat dalam jaringan Kehutanan, Bogor. Biji yang telah jatuh ke
tanaman inang bervariasi, yaitu interaksi tanah dan tidak rusak dikumpulkan dan
negatif, positif dan netral. Bentuk asosiasi selanjutnya dibawa ke laboratorium
DSE dengan tanaman inang ditentukan oleh Mikologi. Sebelum dilakukan analisis, biji
jenis DSE dan tanaman yang menjadi diseleksi terlebih dahulu agar didapatkan
inangnya. Jenis DSE dan inang yang biji yang memiliki ukuran relatif seragam,
berbeda akan membentuk asosiasi yang tingkat kematangan baik dan tidak cacat.
berbeda pula. Selain itu bentuk asosiasi Sebelum dikecambahkan, sayap biji S.
juga ditentukan oleh kondisi percobaan selanica dihilangkan terlebih dahulu.
yang dilakukan (Jumpponen, 2001). Perkecambahan dan Pemeliharaan
Sejauh ini belum ada laporan yang Perkecambahan biji S. selanica
menyatakan bahwa akar Shorea selanica dilakukan pada media zeolit steril yang
yang tergolong ke dalam famili telah dicuci dalam wadah plastik. Sterilisasi
Dipterocarpaceae dikolonisasi oleh DSE. permukaan biji dilakukan untuk
Hal berbeda ditemukan dalam penelitian menghilangkan kontaminan yang mungkin
mengenai cendawan pelarut fosfat yang terdapat pada biji. Biji dicuci dengan air
39 Dezi Handayani
mengalir selama kurang lebih 10 menit dan yang telah diwarnai disimpan dalam larutan
direndam dalam alkohol 70% selama 30 gliserol 50% dan diamati menggunakan
detik. Selanjutnya alkohol dihilangkan mikroskop cahaya. Parameter yang diamati
dengan membilas biji menggunakan air adalah jumlah benih yang mengandung
steril sebanyak 3-5 kali. Biji selanjutnya DSE, persen kolonisasi dan morfologi DSE
direndam dalam NaOCl 0.05% selama 5 dalam sistem perakaran S. selanica.
menit dan dicuci kembali dengan air steril Isolasi DSE dari Sistem Perakaran Benih S.
sebanyak 3-5 kali. Biji dikeringkan dengan selanica
tissue steril dan ditanam dalam zeolit. Dark Septate Endophyte yang
Untuk merangsang perkecambahan biji, ditemukan pada akar S. selanica diisolasi
permukaan wadah ditutup dengan menggunakan media Malt Extract Agar
aluminium foil selama 1 malam. (MEA) dengan komposisi setengah dosis
Masing-masing kecambah S. selanica (50%). Akar yang diduga mengandung
yang telah berumur 2 minggu dipindahkan DSE dibersihkan dari sisa media tanam
ke wadah baru untuk dipelihara selama dengan cara dicuci menggunakan air
kurang lebih 8 minggu. Jumlah kecambah mengalir selama kurang lebih 10 menit.
yang dipelihara adalah 40 buah. Wadah Selanjutnya akar dipotong dengan ukuran
pemeliharaan yang digunakan adalah gelas kurang lebih 1 cm dan direndam dalam
plastik ukuran besar (volume ± 500 ml) dan EtOH 70% selama dua menit. EtOH
diisi dengan zeolit steril sebagai media dibuang dan dilanjutkan dengan
tumbuh. Larutan Hoagland digunakan perendaman dalam larutan Chlorine 1%
sebagai sumber hara dan penyiraman selama 2 menit. Akar dibilas sebanyak 2-3
dilakukan setiap dua hari sekali atau sesuai kali dengan akuades steril, lalu dikeringkan
kebutuhan.
dengan tissue steril selama 3-4 jam. Akar
Analisis DSE pada Sistem Perakaran Benih yang sudah steril dan kering ditanam di
S. selanica media MEA 50% dan diinkubasi pada suhu
Analisis DSE dilakukan dengan cara 300C. Koloni cendawan yang lambat
mewarnai akar S. selanica menggunakan pertumbuhannya diduga sebagai DSE dan
larutan biru tripan 0.05%. Metode dimurnikan menggunakan media yang
pewarnaan akar mengikuti prosedur sama. Koloni DSE diamati secara
Kormanick & McGraw (1982). Akar mikroskopik menggunakan mikroskop
tanaman dipisahkan dari media dengan cahaya.
hati-hati agar sistem perakaran tidak rusak.
Akar dicuci dengan air mengalir selama 10 HASIL DAN PEMBAHASAN
menit untuk menghilangkan sisa media Hasil Penelitian
tanam dan setelah itu dipotong dengan Jumlah sel akar S. selanica yang
ukuran 1 cm. mengandung DSE dalam setiap potongnya
Akar direndam dalam larutan KOH paling banyak 15 sel dan penyebarannya
10% pada suhu 90oC selama 10-15 menit tidak merata. Persentase DSE dalam setiap
untuk menghilangkan isi sel. Apabila benih adalah sebesar 85% (35 dari 40 buah
selama proses tersebut warna akar masih benih membawa DSE). Kolonisasi DSE
gelap, maka perendaman dapat diper pada setiap benih bervariasi mulai dari 7.5-
panjang sampai diperoleh akar yang 83.3% dengan rata-rata 28.2%.
transparan. KOH dibuang dan sisanya Benih S. selanica yang membawa
dihilangkan dengan membilas akar dengan DSE dalam sistem perakarannya tidak
akuades sebanyak 3-5 kali. Akar direndam memperlihatkan gejala sakit. Benih S.
dalam larutan HCL 1N selama 1 malam, selanica tumbuh dengan baik dan bugar
selanjutnya diwarnai dengan pewarna biru
tripan 0.05% selama 20-30 menit. Akar
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XVII Februari 2016 40
tanpa adanya kerusakan yang terlihat baik
pada akar, batang dan daun benih. Hifa
ekstraseluler

Mikrosklerosia Mikrosklerosia
c

Gambar 2. Struktur hifa DSE pada Akar S.


Selanica, a) Hifa Bersekat
Pendek, b) Hifa Berbentuk
Rantai, c) Hifa Berukuran
a b Besar, Bercabang dan Menja
lar Di Permukaan Akar.
Gambar 1. Struktur DSE pada Akar S.
selanica, a) Mikrosklerosia
Berwarna Coklat, b) Mikro-
Sklerosia Berwarna Biru.
Pengamatan DSE secara mikroskopik
memperlihatkan bahwa kebanyakan DSE
dalam akar berbentuk mikrosklerosia yang
memenuhi sel epidermis dan korteks akar.
Mikrosklerosia yang ditemui ada dua jenis,
yaitu mikrosklerosia berwarna coklat yang
tidak menyerap pewarna biru tripan Gambar 3. Hasil isolasi DSE berumur 7
(Gambar 1a) dan mikrosklerosia berwarna hari hasil isolasi dari akar S.
biru yang menyerap pewarna biru tripan selanica pada media Malt
(Gambar 1b). Extract Agar (MEA).
Variasi bentuk lain DSE dalam akar Dua jenis koloni DSE (putih dan
berupa hifa dengan sel-sel bersekat pendek hitam) berhasil diisolasi dari sistem
dan bercabang (Gambar 2a) atau perakaran benih S. selanica (Gambar 3).
menyerupai rantai yang tumbuh secara Pertumbuhan miselium DSE dengan warna
interseluler, intra seluler ataupun di koloni hitam jauh lebih lambat bila
permukaan akar (Gambar 2b). Selain itu dibandingkan dengan DSE dengan warna
juga ditemui hifa dengan ukuran besar yang koloni putih. Miselium DSE koloni warna
tumbuh menjalar di permukaan akar hitam tidak selebat DSE warna putih.
dengan percabangan masuk ke dalam sel
akar (Gambar 2c). Hifa bersekat Klamidospora
pendek

Hifa berbentuk
rantai
Hifa bersekat
pendek a b

Gambar 4. Pengamatan Mikroskopis DSE


a b
dengan Koloni Berwarna
Hitam. a) Hifa Bersekat
Pendek dan b) Klamidospora
Inter Kalar.
41 Dezi Handayani
simbiosis mutualisme. Cendawan endofit
dapat membantu tanaman inang dalam
berbagai hal, diantaranya yaitu adaptasi di
K. terminal
habitat yang kurang menguntungkan,
perlindungan terhadap stress lingkungan
K.Interkalar baik biotik maupun abiotik, peningkatan
pertumbuhan dan penyerapan nutrisi
a b (Maciá-Vicente et al., 2009). Salah satu
cendawan endofit akar adalah cendawan
Gambar 5. Pengamatan Mikroskopis DSE DSE.
Dengan Koloni Berwarna Morfologi dan karakteristik cendawan
Putih. a) Hifa Bercabang endofit yang ditemukan pada sistem
Banyak dan b) Klamidospora perakaran S. selanica umumnya berupa
Interkalar dan Terminal. mikrosklerosia yang tumbuh memenuhi
K=Klamidospora. sel-sel epidermis dan korteks akar. Selain
Pengamatan mikroskopik terhadap itu, ditemukan juga hifa bersekat pendek
koloni DSE berwarna hitam memperlihat atau menyerupai rantai termelanisasi yang
kan DSE memiliki hifa bersekat pendek tumbuh secara intraseluler, interseluler
menyerupai rantai dan bercabang. Beberapa ataupun di permukaan akar. Karakteristik
klamidospora interkalar ditemukan pada yang demikian sesuai dengan ciri-ciri
koloni tersebut (Gambar 4a, b). Koloni cendawan DSE seperti yang dikemukakan
berwarna putih memperlihatkan bahwa oleh Jumpponen & Trappe (1998).
DSE tersebut memiliki hifa halus Dark Septate Endophyte ditemukan
bercabang banyak. Klamidospora terminal pada sebagian besar kecambah S. selanica
dan interkalar dijumpai pada koloni yang yang diteliti (85% dari total kecambah
sudah tua (Gambar 5a, b). membawa DSE), namun hanya sedikit sel
akar yang terkolonisasi DSE pada setiap
Pembahasan potongan akar yang diamati.
Akar tanaman merupakan salah satu DSE yang terdapat pada sistem
habitat alami berbagai mikroorganisme perakaran S. selanica tidak memperlihatkan
termasuk cendawan. Hubungan yang pengaruh negatif. Hal ini dapat dilihat dari
terbentuk antara tanaman dan cendawan kebugaran dan pertumbuhan benih S.
dapat berupa interaksi positif, negatif atau selanica. Selama 8 minggu pemeliharaan,
netral (Atlas & Barta, 1998). Bentuk benih S. selanica tidak menunjukkan tanda-
interaksi cendawan dengan tanaman inang tanda sakit atau adanya kerusakan jaringan.
dapat diketahui melalui pengamatan respon Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tanaman uji terhadap kolonisasi cendawan. DSE merupakan cendawan non-patogen
Cendawan yang berinteraksi positif dengan terhadap S. selanica. Hal ini sesuai dengan
tanaman inang biasanya disebut dengan laporan Narisawa et al. (2000) yang
cendawan mutualistik akar. menyatakan bahwa DSE yang diresintesis
Cendawan mutualistik akar dapat secara in vitro dapat hidup sebagai endofit
dikategorikan dalam kelompok cendawan dalam 19 jenis tanaman inang tanpa
mikoriza dan non mikoriza. Cendawan menyebabkan gangguan terhadap per
mikoriza merupakan cendawan non tumbuhan tanaman inang.
patogen paling umum yang bersimbiosis Walaupun peranan DSE dalam akar
dengan sekitar 80% akar tanaman tanaman S. selanica belum diketahui, tetapi
berpembuluh (Smith & Read, 1997). kemungkinan besar cendawan ini dapat
Berbagai jenis cendawan lain termasuk membantu pertumbuhan tanaman inang.
cendawan endofit dapat berasosiasi dengan Hal ini dimungkinkan karena DSE tidak
sistem perakaran tanaman membentuk
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XVII Februari 2016 42
menyebabkan gejala sakit dan kerusakan namun bagaimana simbiosis tersebut
tanaman S. selanica. Jumpponen et al. berjalan dan apa peranan DSE terhadap
(1998) menyatakan bahwa DSE diduga tanaman inang perlu dikaji secara lebih
berfungsi sebagai cendawan mutualistik mendalam.
yang berperan dalam pengambilan nutrisi
dan air terutama dalam kondisi lingkungan KESIMPULAN
tidak menguntungkan. Kolonisasi DSE Karakteristik DSE yang ditemukan
bersamaan dengan cendawan mikoriza pada sistem perakaran S. selanica berupa
pada suatu tanaman inang diduga membuat mikrosklerosia yang tumbuh memenuhi
DSE bertindak sebagai suatu sistem back sel-sel epidermis dan korteks akar. Selain
up pada saat pertumbuhan cendawan itu ditemukan juga hifa interseluler, hifa
mikoriza terhambat oleh kondisi ling intraseluler ataupun hifa ekstraseluler yang
kungan yang tidak menguntungkan. mengalami melanisasi. DSE tidak
Penjelasan lain dikemukakan oleh menyebabkan gejala sakit pada benih S.
Scervino et al. (2009) yang menyatakan selanica sehingga kemungkinan besar DSE
bahwa eksudat DSE (Dreschlera sp.) dapat ini merupakan cendawan mutualistik akar.
meningkatkan percabangan dan panjang
hifa cendawan mikoriza Gigaspora rosea. DAFTAR PUSTAKA
Jumpponen et al. (1998) menumbuhkan
benih Pinus contorta di tanah glasier Atlas RM & Bartha R. 1998. Mycrobial
dengan kondisi kandungan nitrogen (N) Ecology Fundamental and Appily
rendah. Mereka menyatakan bahwa cation. Fourth Edition. New York:
inokulasi DSE Phialocephala fortinii dapat Benjamin Cumming.
meningkatkan konsentrasi P pada daun dan Fernando AA, Currah RS. 1995.
apabila inokulasi DSE dikombinasikan Leptodontidium orchidicola:
dengan penambahan N, maka biomassa P. (Myceli-um Radicis Atrovirens
contorta meningkat sebesar 50%. complex): aspects of its
Haselwandter & Read (1982) juga conidiogenesis and ecology.
menyatakan bahwa inokulasi dua jenis DSE Mycotaxon 54:287-294.
dapat meningkatkan kandungan P pada Haselwandter K, Read DJ. 1982. The
daun benih Carex firma dan C. significance of root fungus
sempervirens. Inokulasi kedua jenis DSE association in two Carex species of
tersebut hanya dapat merangsang pertum high-alpine plant communities.
buhan C. firma. Usuki & Narisawa (2007) Oecologia 53:352-354.
menyatakan bahwa DSE dapat bertindak Jumpponen A, Mattson KG, Trappe JM.
sebagai cendawan mikoriza melalui 1998. Mycorrhizal Functioning of
transfer nutrisi dua arah secara in vitro. Phialocephala Fortinii : Intera
DSE yang ditemukan pada benih S. ctions With Soil Nitrogen and
selanica kemungkinan besar berasal dari Organic Matter. Mycorrhiza 7: 261-
cendawan tular benih (seed borne fungi) 265.
atau cendawan kontaminan yang masuk ke Jumpponen A, Trappe JM. 1998. Dark
dalam biji pada saat biji jatuh ke tanah. Hal septate endophytes: a review of
ini dapat dimungkinkan karena biji yang facultative biotrophic root colon
diambil adalah biji yang sudah jatuh ke izing fungi. New Phytol 140:295–
tanah, bukan biji yang masih menempel 310.
pada pohonnya. Walaupun keberadaan Jumpponen A. 2001. Dark septate
DSE dalam sistem perakaran benih S. endophytes – are they mycorrhizal.
selanica tidak menimbulkan gejala sakit Mycorrhiza 11:207-211.
selama delapan minggu pemeliharaan, Kormanick PP, McGraw AC. 1982.
Quantification of Vesicular-
43 Dezi Handayani
Arbuscular Mycorrhiza in Plant Seerangan K & Thangavelu M. 2014.
Roots. St Paulus: The American Arbuscular mycorrhizal and dark
Phytophatology Society. septate endophyte fungal associ
Maciá-Vicente JG, Hans-Börje J, Lopez- ations in South Indian Aquatic and
Llorca LV. 2009. Assesing Fungal Wetland macrophytes. J. Botany.
Root Colonization For Plant 2014. Hindawi Publishing Cor
Improvement. Plant Signal Behav poration
4(5):445-447. Smith SE & Read DJ. 1997. Mycorrizhal
Narisawa K, Ohki T, Hashiba T. 2000. symbiosis. San Diego, CA, USA:
Suppression of clubroot and Academic Press.
Verticillium yellows in Chinese Usuki F, Narisawa K. 2007. A mutualistic
cabbage in the field by the root symbiosis between a dark septate
endophytic fungus, Heteroconium endophytic fungus, Heteroconium
chaetospira. Plant Pathol. 49:141– chaetospira, and a nonmycorrhizal
146. plant, Chinese cabbage. Mycologia
Scervino JM, Gottlieb A, Silvani VA, 99(2):175-184.
Pérgola M, Fernández L, Godeas AM. Zhang H, Tang M, Chen H, Wang Y and
2009. Exudates of dark septate Ban Y. 2010. Arbuscular
endophyte (DSE) modulate the mycorrhizas and dark septate
development of the arbuscular endophytes colonization status in
mycorrhizal fungus (AMF) medicinal plant Lycium barbarum
Gigaspora rosea. Komunikasi L. in arid Northwestern China.
singkat. Soil Bio Biochem 41:1753- African Journal of Microbiology
1756. Research 4(18): 1914-1920.

EKSAKTA Vol. 1 Tahun XVII Februari 2016 44

Anda mungkin juga menyukai