Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kegiatan

Lokasi : Tanjung Pandan, Kab. Belitung

Tanggal : 21 September 2021

Kunjungan I.

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Kabupaten Belitung.

Lokasi IPLT Kab. Belitung berada dalam Kawasan TPA Juru Seberang Kecamatan Tanjung Pandan, Kab.
Belitung

Kapasitas IPLT di desain untuk volume lumpur tinja yang masuk 5 m3/hari.

Operasional dibawah Dinas Lingkungan Hidup.

Jumlah Tenaga Kerja :

 1 orang Admin di Dinas Lingkungan Hidup bertugas sebagai tenaga Administrasi .


 1 driver truck tangki penyedotan lumpur tinja dan merangkap operator IPLT).
 1 Pembantu Driver dan merangkap Operator di IPLT.

Jumlah Unit Armada penyedotan lumpur Tinja 2 (Dua) Unit:

 1 Unit turck tangki kapasitas 4m3, tahun pembuatan 2020 Kondisi masih bagus dan layak
operasional.
 1 Unit truck tangki kapasitas 3 m3, tahun pembuatan 2008 Kondisi 50%.

Keberadaan Jasa Penyedotan Lumpur Tinja dari pihak Swasta di kabupaten Belitung ada dan sudah
membuang lumpur tinja hasil kegiatan ke IPLT Kabupaten Belitung

Kapasitas lumpur tinja yang masuk ke IPLT per hari berkisar 10-15 m3 / hari .

Kegiatan monitoring di IPLT Kab. Belitung bertujuan untuk mengetahui tingkat keberfungsian kinerja
unit dalam proses pengolahan lumpur tinja yang bersumber dari tangki septick tank rumah tangga
domestic maupun instansi dan hotel.
Kolam SSC.

Jumlah
kolam SSC 4
Unit.+ 2 Unit
Draying
Area.

Kolam SCC menggunakan media filter batu pecah ukuran lebih dari 5 cm.
Permasalahan yang timbul adalah :

1. Minimnya petugas operasional di IPLT dan tingginya volume lumpur tinja yang masuk ke IPLT
tidak sebanding , sehingga kekurangan tenaga operator IPLT yang khusus bertugas sebagai
tenaga pemeliharaan dan perawatan rutin di IPLT.
2. Masih banyak sludge/ lumpur tinja dari truck tangki yang belum tertangkap oleh media filter dan
lolos ke unit pengolahan selanjutnya. (An aerobic, Fakultatif, Maturasi, Wetland.)

.
Masih banyak lumpur dan sampah yang masuk ke dalam kolam Anaerobik
Kolam Fakultatif
Kolam Maturasi
Kolam Wetland

Tim dari BPPW berkoordinasi dengan Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, maksud dan
tujuan dari koordinasi adalah :

1. Memberikan arahan dan masukan pengelolaan IPLT.

2. Melakukan uji coba penerapan media filter yang lebih efektif di kolam SSC.

3. Memantau hasil uji coba media filter di kolam SSC.


Tim dari BPPW memberikan instruksi dan arahan untuk melakukan penggantian media filter di salah 1
(satu) unit SSC.

Batu media filter diangkat keseluruhan dari kolam SSC.


Media Filter semula diganti dengan media filter pasir dan batu kerikil dengan agregat 3-5 cm , ketebalan
25 cm di bungkus dengan jaring plastic ukuran lobang jaring 0,5 x 0,5 mm.

Media filter dipasang melintang penuh di dasar kolam SSC dan lobang effluent SSC.

t
Dari kegiatan tersebut dapat dilihat hasil perbandingannya dari media filter semula , daya tangkap
lumpur tinja lebih efektif dengan memakai media filter yang disarankan oleh tim dari BPPW.

Sebelum penggantian jenis media filter Setelah penggantian media Filter


Sebelum penggantian jenis media filter Setelah penggantian media Filter
Masukan dan Saran :

1. Perlu penambahan tenaga 2 (dua) orang operator yang terlatih di lokasi IPLT , yang bertugas
secara rutin dan berkala melakukan pemeliharaan dan perawatan IPLT.
2. Media Filter di 4 (empat) kolam SSC yang lama perlu diganti dengan jenis media filter sesuai
saran dan arahan dari Tim BPPW .Berupa pasir dan keriikil dimasukan dalam jaring plastic
diameter 25-30 cm. Diipasang di baris melintang di dasar kolam SSC dan lubang effluent SSC.
3. Pengangkatan Sludge/ Lumpur tinja dari kolam SSC ke Draying area secara rutin.
4. Setelah Media Filter di kolam SSC diganti dengan model yang disarankan oleh Tim BPPW, perlu
dilkukan penyedotan lumpur di kolam Anaerobik, Fakultatif dan Maturasi serta Wetland
5. Lumpur tersebut di saring ulang melalui Kolam SSC yang telah diganti media filternya.
6. Melakukan pemantauan dan pengujan tes/ pengambilan sample secara rutin pada lumpur tinja
dari truck tangki yang membuang lumpur tinja dan di masing-masing kolam ( Anaerobik,
Fakultaif, Maturasi dan Wetland) untuk diuji parameter air limbah domestic sesuai dengan
PERMENLHK no.68 Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai