Alhamdulillah, pada saat ini, sampai dengan kesempatan ini tiada kata yang pantas
terucap, tiada kalimat yang patut terungkap, selain untaian persembahan syukur Puja Allah
SWT, Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan begitu banyak limpahan rahmat,
anugerah dan karunia-Nya yang begitu luar biasa kepada kita sehungga kami masih bisa
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita senandungkan dengan syahdunya kepada sang
pembawa risalah indah ini, Rasulullah SAW. Serta kita selaku umatnya yang InsyaAllah setia
hingga akhir zaman. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ekonomi pendidikan?
2. Apa-apa saja ruang lingkup ekonomi pendidikan?
3. Apa-apa saja masalah yang terjadi dalam ekonomi pendidikan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas apa itu ekonomi pendidikan, kita perlu lebih dahulu
memahami apa itu ekonomi dan pendidikan. Menurut Prof Samuelson (1961), Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dan masyarakat memilih
menggunakan uang atau tidak, untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang langka
guna menghasilkan bermacam komoditas dari waktu ke waktu. Dan mendistribusikannya
untuk konsumsi waktu sekarang dan kemudian hari diantara bermacam-macam orang dan
kelompok dalam masyarakat. Intinya ekonomi adalah ilmu produksi dan distribusi
seluruh sumber daya yang langka baik benda fisik maupun jasa yang setiap individu
membutuhkannya.
2
Ekonomi pendidikan (The economics of education atau The economics of
human resources) adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari beragam cara yang
efektif dan efisien dalam proses pendidikan dan latihan. Secara khusus, ekonomi
pendidikan mempelajari pengembangan pengetahuan, keterampilan, akal, dan karakter
terutama yang dilaksanakan melalui pendidikan formal.1
3
antara lain oleh Hector Corea, ia mengemukakan bahwa permintaan pendidikan
menggambarkan kebutuhan, dan dimanifestasikan oleh keinginan untuk
diberipelajaran dalam mata-mata pelajaran tertentu. Kemudian F. Harbison
mengemukakan bahwa permintaan pendidikan menggambarkan keinginan individu
untuk mempersiapkan profesi atau usaha tertentu.
2. Penawaran pendidikan
Penawaran pendidikan dapat dilihat secara makro dan secara mikro. Secara makro,
pengadaan pendidikan dapat dilaksanakan berdasarkan pendekatan ketenagakerjaan.
Sedang secara mikro, yaitu pengadaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
seperti sebuah SLTP, sebuah SMU, dan sebagainya.Terlepas oleh siapa pendidikan itu
diselenggarakan, maka proses pengadaan pendidikan harus dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
3. Harga Pendidikan
Tentang harga pendidikan. Untuk menentukan harga dari jasa pendidikan tidak
sederhana, seperti halnya pada harga barang-barang. Karena banyak komponen yang
harus dihitung, antara lain yaitu uang pendaftaran, uang pangkal (BP3, dan
sebagainya), uang tes sumatif, uang laporan pendidikan, uang pendaftaran ulang, dan
sebagainya.
4
memperoleh atau ditanamkan dalam sejumlah modal manusia (human capital) yang
dapat memperbesar kemampuan ekonomi di masa yang akan datang. Pendidikan
sebagai investasi didasarkan atas anggapan bahwa manusia merupakan suatu bentuk
kapital (modal) sebagaimana bentuk-bentuk kapital lainnya yang sangat menentukan
terhadap pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya seseorang
dapat memperluas alternatif untuk kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang.
Sesuai dengan uraian tersebut di atas, maka jumlah pendidikan yang diperoleh
oleh seseorang akan mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan
yang ia peroleh, walaupun tidak menjamin sepenuhnya. Akan tetapi kecenderungan
tersebut cukup besar.
Teori human capital adalah suatu pemikiran yang menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-barang modal
lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Human capital dapat
4
Hastin Riva Nugraheni, Ninik Sudarwati, Kontribusi Pendidikan Dalam Pembangunan Ekonomi, Ekspektasi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi 2021, Vol. 6, No 1
5
didefinisikan sebagai jumlah total dari pengetahuan, skill, dan kecerdasan rakyat dari
suatu negara.
f. produksi pendidikan;
Fungsi produksi dalam pendidikan, adalah hubungan antara output dan input, di mana
ada tiga bagian yaitu:
1. Fungsi Produksi Administator; yang dipandang input adalah segala sesuatu yang
menjadi wahana dan proses dalam pendidikan
2. Fungsi Produksi Dalam Psikologi; adalah sama dengan input fungsi produksi
administrator akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada fungsi ini
adalah hasil belajar siswa yang mencakup; peningkatan kepribadian, pengarahan
dan pembentukan sikap, penguatan kemauan, penambahan pengetahuan, ilmu dan
teknologi, penajaman pikiran, dan peningkatan estetika (keindahan) serta
keterampilan.
3. Fungsi Produksi Ekonomi; sebagai inputnya adalah semus biaya pendidikan
seperti pada input fungsi produksi admnistrator, semua uang yang dikeluarkan
untuk keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan sebagainya
selama masa belajar dan uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama
belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar
atau kuliah. Sementara yang mrenjadi outputnya adalah tambahan penghasilan
peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini sudah bekerja
sebelum belajar atau kuliah. Dan apabila ia belum pernah bekerja yang menjadi
outputnya adalah gaji yang diterima setelah tamat dan bekerja.
g. pendekatan perencanaan pendidikan.
Suatu perencanaan pendidikan memerlukan pendekatan agar terlaksana secara
sistematis dan terorganisir untuk mencapai apa yang diharapkan.
6
Karena proses pendidikan melibatkan penggunaan sejumlah sumber daya yang
langka, timbulah sejumlah permasalahan yang jawabannya harus dipandang dari sudut
analisa ekonom. Untuk dapat menemukan solusi yang memadai, diperlukan pemikiran-
pemikiran Ekonom dan kerja sama dari para ahli pendidikan, sosiologi, psikologi dan
sebagainya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Daftar Pustaka