Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, pada saat ini, sampai dengan kesempatan ini tiada kata yang pantas
terucap, tiada kalimat yang patut terungkap, selain untaian persembahan syukur Puja Allah
SWT, Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan begitu banyak limpahan rahmat,
anugerah dan karunia-Nya yang begitu luar biasa kepada kita sehungga kami masih bisa
menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam senantiasa kita senandungkan dengan syahdunya kepada sang
pembawa risalah indah ini, Rasulullah SAW. Serta kita selaku umatnya yang InsyaAllah setia
hingga akhir zaman. Amin.

Dalam makalah ini, kami membahas tentang “KONSEP EKONOMI PENDIDIKAN :


Pengertian, Ruang Lingkup, dan Masalah-masalah dalam Ekonomi Pendidikan”. Kami sadari
bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan, baik dari isi maupun dalam hal
penyampaiannya. Untuk itu kami memohon maaf dan maklum serta selalu mengharapkan
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman serta ibu
dosen pembimbing yang bijak.

Penyusun

Subulussalam, 18 Februari 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Ekonomi Pendidikan...................................................................................2
B. Ruang Lingkup Ekonomi Pendidikan...........................................................................3
C. Masalah-masalah dalam Ekonomi Pendidikan.............................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Daftar Pustaka...............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki posisi yang strategis untuk mengangkat kualitas, harkat,


dan martabat setiap warga negara sebagai bangsa yang berharkat dan bermartabat.
Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi kekuatan untuk
membentuk suatu organisasi besar sebuah negara. Salah satu pilar untuk menopang suatu
negara adalah pendidikan. Pendidikan memegang peran penting atas keberlangsungan
suatu negara. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di suatu negara bisa menjadi salah satu
indikator kemajuan bangsa.

Perkembagan dunia pendidikan dewasa ini mulai mengarah kearah yang


serius, dimana kebutuhan manusia mengalami perubahan dari masa ke masa. Di zaman
globalisasi ekonomi sekarang ini, perhatian manusia kepada kebutuhan ekonomi jauh
lebih besar dibandingkan perhatikan kepada kebutuhan rohani. Untuk memenuhi
keinginan seseorang maka orang itu akan melakukan berbagai upaya agar keinginannya
dapat terpenuhi. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi sudah menjadi
kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu pembahasan tentang ekonomi tidak hanya
untuk orang-orang kaya saja tetapi juga untuk semua orang termasuk dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ekonomi pendidikan?
2. Apa-apa saja ruang lingkup ekonomi pendidikan?
3. Apa-apa saja masalah yang terjadi dalam ekonomi pendidikan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Pendidikan

Sebelum kita membahas apa itu ekonomi pendidikan, kita perlu lebih dahulu
memahami apa itu ekonomi dan pendidikan. Menurut Prof Samuelson (1961), Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dan masyarakat memilih
menggunakan uang atau tidak, untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang langka
guna menghasilkan bermacam komoditas dari waktu ke waktu. Dan mendistribusikannya
untuk konsumsi waktu sekarang dan kemudian hari diantara bermacam-macam orang dan
kelompok dalam masyarakat. Intinya ekonomi adalah ilmu produksi dan distribusi
seluruh sumber daya yang langka baik benda fisik maupun jasa yang setiap individu
membutuhkannya.

Menurut Webster’s New World Dictionary (1962), pendidikan adalah proses


pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, karakter dll
khususnya melalui pendidikan formal. Aktifitas pendidikan meliputi produksi dan
distribusi pengetahuan baik yang dihasilkan dalam institusi pembelajaran umum ataupun
institusi lainnya. Karena mayoritas aktifitas tersebut berasal dari istitusi pembelajaran
sekolah dasar dan menengah baik negeri maupun swasta serta perguruan tinggi negeri
maupun swasta. Hal yang ditekankan dalam pembahasan ini adalah pendidikan formal,
namun hal itu dikarenakan bahwa kegiatan edukasi dibawah institusi lain seperti militer,
masyarakat dan kelompok dan persekutuan bisnis kurang begitu dipedulikan.

Berdasarkan definisi ekonomi dan pendidikan, maka Ekonomi pendidikan


adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dan masyarakat memilih
menggunakan uang atau tidak untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang langka
guna menghasilkan bermacam jenis pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, daya pikir, karakter dll. khususnya melalui pendidikan formal_dan
mendistribusikannya sekarang dan di kemudian hari, diantara jenis orang dan kelompok
masyarakat.

2
Ekonomi pendidikan (The economics of education atau The economics of
human resources) adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari beragam cara yang
efektif dan efisien dalam proses pendidikan dan latihan. Secara khusus, ekonomi
pendidikan mempelajari pengembangan pengetahuan, keterampilan, akal, dan karakter
terutama yang dilaksanakan melalui pendidikan formal.1

Ekonomi pendidikan juga merupakan studi tentang masalah ekonomi yang


berkaitan dengan pendidikan, termasuk permintaan pendidikan, pembiayaan dan
penyediaan pendidikan, dan efisiensi komparatif dari berbagai program dan kebijakan
pendidikan.2

Menurut Elchnan Cohn ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang


bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok masyarakatnya
membuat keputusan. Dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas
agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai khusunya melalui
pendidikan formal serta bagaimana mendiskusikannya secara merata (equal) dan adil
(equality) di antara berbagai elompok masyarakat. 3

B. Ruang Lingkup Ekonomi Pendidikan

Secara khusus, ekonomi pendidikan mempelajari pengembangan pengetahuan,


keterampilan, akal, dan karakter terutama yang dilaksanakan melalui pendidikan formal.
Garis besar ruang lingkup ekonomi pendidikan adalah:
a. permintaan, penawaran dan harga pendidikan;
1. Permintaan
Dalam ekonomi pengertian permintaan adalah jumlah satuan barang/jasa yang
oleh para pembeli akan dibeli dengan bermacam-macam harga selama jangka waktu
tertentu. Tentang permintaan pendidikan secara singkat dapat dijelaskan sebagai
berikut. Ada beberapa pendapat mengenai definisi tentang permintaan pendidikan
1
Durri Andriani, “Dasar-dasar Ekonomi Pendidikan”, Modul 1, Ekonomi Pendidikan
2
David Wijaya, “Ekonomi Pendidikan”. (Yogyakarta: Media Pengetahuan, 2017), h. 13
3
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP_UPI, “Ilmu dan Aplikasi pendidikan” (Jawa Barat : PT IMTIMA,
2007), h. 286

3
antara lain oleh Hector Corea, ia mengemukakan bahwa permintaan pendidikan
menggambarkan kebutuhan, dan dimanifestasikan oleh keinginan untuk
diberipelajaran dalam mata-mata pelajaran tertentu. Kemudian F. Harbison
mengemukakan bahwa permintaan pendidikan menggambarkan keinginan individu
untuk mempersiapkan profesi atau usaha tertentu.
2. Penawaran pendidikan
Penawaran pendidikan dapat dilihat secara makro dan secara mikro. Secara makro,
pengadaan pendidikan dapat dilaksanakan berdasarkan pendekatan ketenagakerjaan.
Sedang secara mikro, yaitu pengadaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
seperti sebuah SLTP, sebuah SMU, dan sebagainya.Terlepas oleh siapa pendidikan itu
diselenggarakan, maka proses pengadaan pendidikan harus dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
3. Harga Pendidikan
Tentang harga pendidikan. Untuk menentukan harga dari jasa pendidikan tidak
sederhana, seperti halnya pada harga barang-barang. Karena banyak komponen yang
harus dihitung, antara lain yaitu uang pendaftaran, uang pangkal (BP3, dan
sebagainya), uang tes sumatif, uang laporan pendidikan, uang pendaftaran ulang, dan
sebagainya.

b. pendidikan sebagai konsumsi dan sebagai investasi (privat dan sosial);


Pendidikan dapat dipandang sebagai konsumsi, sebagai investasi, dan sebagai
konsumsi dan investasi secara komplementer. Pendidikan sebagai konsumsi adalah
pendidikan sebagai hak dasar manusia. Atau merupakan salah satu hak demokrasi
yang dimiliki oleh setiap warga negara. Sehingga sampai tingkat tertentu pengadaan
harus dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu maka di banyak negara pendidikan
dasar (SD dan SLTP) dijadikan sebagai pendidikan wajib belajar. Sebagai
konsekuensinya pendidikan pada tingkat ini pendidikan bukan hanya sebagai hak,
tetapi juga sebagai kewajiban bagi setiap warga negara pada tingkat umur tertentu (di
Indonesia antara 6 sampai 15 tahun).

Pendidikan sebagai investasi bertujuan untuk memperoleh pendapatan neto


atau rate of return yang lebih besar di masa yang akan datang. Biaya pendidikan
dalam jenis pendidikan ini dipandang sebagai jumlah uang yang dibelikan untuk

4
memperoleh atau ditanamkan dalam sejumlah modal manusia (human capital) yang
dapat memperbesar kemampuan ekonomi di masa yang akan datang. Pendidikan
sebagai investasi didasarkan atas anggapan bahwa manusia merupakan suatu bentuk
kapital (modal) sebagaimana bentuk-bentuk kapital lainnya yang sangat menentukan
terhadap pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya seseorang
dapat memperluas alternatif untuk kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang.

Sesuai dengan uraian tersebut di atas, maka jumlah pendidikan yang diperoleh
oleh seseorang akan mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan
yang ia peroleh, walaupun tidak menjamin sepenuhnya. Akan tetapi kecenderungan
tersebut cukup besar.

c. kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi;


Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan, kita tidak bisa
memungkiri bahwa sumbangan pendidikan pada pembangunan sangatlah besar,
sehingga pendidikan bisa dikatakan telah memberikan konstribusi secara signifikan
terhadap pembangunan ekonomi, sehingga pendidikan bukan hanya melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta
menguasai tekhnologi, tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan
kondusif bagi pertumbuhan ekonomi karena itu, investasi dibidang pendidikan tidak
saja berfaedah bagi perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat
umum. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan
pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan jalan menuju
kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi.4

d. nilai tambah pendidikan dan metode perhitungamya;


e. pembentukan modal kemanusiaan (human capital);

Teori human capital adalah suatu pemikiran yang menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-barang modal
lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Human capital dapat

4
Hastin Riva Nugraheni, Ninik Sudarwati, Kontribusi Pendidikan Dalam Pembangunan Ekonomi, Ekspektasi:
Jurnal Pendidikan Ekonomi 2021, Vol. 6, No 1

5
didefinisikan sebagai jumlah total dari pengetahuan, skill, dan kecerdasan rakyat dari
suatu negara.

f. produksi pendidikan;
Fungsi produksi dalam pendidikan, adalah hubungan antara output dan input, di mana
ada tiga bagian yaitu:
1. Fungsi Produksi Administator; yang dipandang input adalah segala sesuatu yang
menjadi wahana dan proses dalam pendidikan
2. Fungsi Produksi Dalam Psikologi; adalah sama dengan input fungsi produksi
administrator akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada fungsi ini
adalah hasil belajar siswa yang mencakup; peningkatan kepribadian, pengarahan
dan pembentukan sikap, penguatan kemauan, penambahan pengetahuan, ilmu dan
teknologi, penajaman pikiran, dan peningkatan estetika (keindahan) serta
keterampilan.
3. Fungsi Produksi Ekonomi; sebagai inputnya adalah semus biaya pendidikan
seperti pada input fungsi produksi admnistrator, semua uang yang dikeluarkan
untuk keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan sebagainya
selama masa belajar dan uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama
belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar
atau kuliah. Sementara yang mrenjadi outputnya adalah tambahan penghasilan
peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini sudah bekerja
sebelum belajar atau kuliah. Dan apabila ia belum pernah bekerja yang menjadi
outputnya adalah gaji yang diterima setelah tamat dan bekerja.
g. pendekatan perencanaan pendidikan.
Suatu perencanaan pendidikan memerlukan pendekatan agar terlaksana secara
sistematis dan terorganisir untuk mencapai apa yang diharapkan.

Selain ke tujuh materi tersebut, ekonomi pendidikan juga membahas masalah


lain seperti pembayaran (costing) dan pembelanjaan (financing) sekolah, dampak
pembangunan lokasi sekolah, dampak pendidikan terhadap struktur okupasi dari
angkatan kerja, rekruitmen dan promosi personel pendidikan.

C. Masalah-masalah dalam Ekonomi Pendidikan

6
Karena proses pendidikan melibatkan penggunaan sejumlah sumber daya yang
langka, timbulah sejumlah permasalahan yang jawabannya harus dipandang dari sudut
analisa ekonom. Untuk dapat menemukan solusi yang memadai, diperlukan pemikiran-
pemikiran Ekonom dan kerja sama dari para ahli pendidikan, sosiologi, psikologi dan
sebagainya.

Terdapat lima pokok permasalahan yang berkaitan dengan persoalan ini,


yaitu :
a. Identifikasi dan pengukuran nilai-nilai ekonomi pendidikan
Dalam hal ini, meliputi bagaimana perhitungan atau estimasi dari biaya
pendidikan yang dikeluarkan dan keuntungan pendidikan yang diperoleh.
b. Alokasi sumber daya dalam pendidikan
Proses pendidikan meliputi hasil keluaran proses pendidikan dari penetapan
sejumlah input dalam pendidikan.
c. Gaji guru
Disesuaikan dengan tingkat dan faktor penentu kemampuan yang dimilikinya
d. Anggaran/Keuangan pendidikan
Siapakah yang harus membayar pendidikan ? Apakah pemerintah harus
mendukung pendidikan di sektor pemerintah adan swasta ? Jika ya, Pada level
yang yang mana pemerintah harus mengambil bagiannya ? Jika ada subsidi,
apakah harus diberikan pada lembaga pendidikannya atau pada peserta didiknya ?
e. Perencanaan pendidikan
Meliputi pembahasan perencanaan pelaksanaan pendidikan yang masuk akal,
berbagai macam pendekatan terhadap perencanaan, dan beberapa makro dan
mikro dari model perencanaan yang tersedia/disediakan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Elchnan Cohn ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang


bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok
masyarakatnya membuat keputusan. Dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber
daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan,
pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai
khusunya melalui pendidikan formal serta bagaimana mendiskusikannya secara
merata (equal) dan adil (equality) di antara berbagai elompok masyarakat.

Ruang lingkup ekonomi pendidikan: permintaan, penawaran dan harga


pendidikan; pendidikan sebagai konsumsi dan sebagai investasi (privat dan sosial);
kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. nilai tambah pendidikan dan
metode perhitungamya; pembentukan modal kemanusiaan (human capital); produksi
pendidikan; serta pendekatan perencanaan pendidikan.

Terdapat lima pokok permasalahan dalam ekonomi pendidikan yaitu :


Identifikasi dan pengukuran nilai-nilai ekonomi pendidikan, Alokasi sumber daya
dalam pendidikan, Gaji guru, Anggaran/Keuangan pendidikan, Perencanaan
pendidikan

8
B. Daftar Pustaka

Andriani Durri, “Dasar-dasar Ekonomi Pendidikan”, Modul 1, Ekonomi PendidikanWijaya,


David “Ekonomi Pendidikan”. Yogyakarta: Media Pengetahuan, 2017
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP_UPI, “Ilmu dan Aplikasi pendidikan” Jawa Barat :
PT IMTIMA, 2007
Nugraheni Hastin Riva, Sudarwati Ninik, Kontribusi Pendidikan Dalam Pembangunan
Ekonomi, Ekspektasi: Jurnal Pendidikan Ekonomi 2021, Vol. 6, No 1

Anda mungkin juga menyukai