Anda di halaman 1dari 23

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Sungai Palur yang terletak di Kecamatan Mojolaban,
Kabupaten Sukoharjo. Secara astronomis Sungai Palur terletak pada posisi
7°34'0.00" LU–7°36'0.00 LS dan 110°51'20" BT-110°54'40" BT, hulu Sungai Palur
terletak di Kabupaten Karanganyar, namun dalam penelitian ini pengukuran
dimulai pada titik sampel air sungai yang terletak di Dukuh Jatisari, Desa Sapen.
Aliran Sungai Palur memiliki panjang total 8,91 km. Aliran Sungai Palur ini
melewati 4 (empat) desa yaitu : Desa Sapen, Desa Joho, Desa Triyagan, dan Desa
Palur, dengan luas total 11,52 Km2.
Tabel 3.1. Luas Tiap-tiap Desa yang dilewati Sungai Palur
No. Desa Luas Wilayah (km2)
1. Desa Sapen 2,32
2. Desa Joho 3,43
3. Desa Triyagan 1,68
4. Desa Palur 4,09
Jumlah 11,52
(Sumber : Peta Administrasi Sungai Palur Tahun 2019)

Sungai Palur merupakan salah satu anak sungai Bengawan Solo yang
banyak menerima beban pencemar dari aktivitas permukiman atau rumah tangga,
aktivitas industri dan aktivitas pertanian oleh masyarakat yang tinggal di sekitar
Sungai Palur. Berikut peta lokasi penelitian tersaji dalam Peta 1.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dalam waktu sebelas bulan, dimulai pada
Bulan November 2019 dan direncanakan selesai pada Bulan September 2020.
Rincian waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

commit25to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Peta 1. Peta Administrasi Sungai Palur Kecamatan Mojolaban


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Tabel 3.2. Rincian Waktu Penelitian

Tahapan Tahun 2019 Tahun 2020


No Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept
Penelitian
1. Penetapan
Masalah
2. Penyusunan
Proposal
3. Pengajuan
Proposal
4. Pengumpulan
Data
5. Analisis Data
6. Penyusunan
Laporan

B. Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel atau fokus kajian adalah pola
sebaran potensi sumber beban pencemar, kualitas air sumber pencemar dan kualitas
air Sungai Palur, serta kemampuan self-purification Sungai Palur.
Variabel penelitian yang pertama adalah pola sebaran potensi sumber
pencemar meliputi jenis beban pencemaran yang masuk ke Sungai Palur dan pola
persebaran secara keruangan beban pencemaran yang masuk ke Sungai Palur.
Variabel kedua yaitu kualitas air Sungai Palur merupakan kondisi badan air sungai
yang ditinjau dari beberapa parameter yakni Daya Hantar Listrik (DHL), pH, suhu,
Dissolve Oxygen (DO), Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen
Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) dan Total Coliform, salinitas,
dan suhu. Variabel ketiga yaitu kemampuan self-purification atau pemurnian alami
oleh badan sungai melalui proses fisik, kimia dan biologi. Secara lebih jelas rincian
variabel penelitian tersaji dalam Tabel 3.3.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Tabel 3.3 Rincian Variabel Penelitian


No. Variabel Indikator Parameter Data
1. Pola sebaran potensi  Pola potensi sumber pencemaran 1. Pola potensi sumber pencemar
sumber pencemar langsung industri
2. Pola potensi sumber pencemar Penggunaan Lahan dan
 Pola potensi sumber pencemaran domestik arah pencemaran
tidak langsung 3. Pola potensi sumber pencemar
pertanian
2. Kualitas air sumber Kualitas Air Sumber Pencemar Fisika pH, TSS
pencemaran dan air Kimia BOD, COD, DO
sungai
Biologi Total Coliform
Kualitas Air Sungai Fisika pH, TSS
Kimia BOD, COD, DO
Biologi Total Coliform
Lainnya Salinitas, DHL, Suhu
3. Kemampuan Self- Kecenderungan tiap parameter Fisika
Purification kualitas air TSS

Zona Self-Purification Kimia BOD, COD, dan DO


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

1. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-
kuantitatif, yang mendasarkan pada fakta-fakta mengenai fenomena pada wilayah
tertentu, dan mendeskripsikan hasil pengamatan atau observasi lapangan.
Pengukuran lapangan dan kajian dokumen dilakukan untuk dapat mengetahui pola
persebaran potensi sumber pencemaran Sungai Palur, kualitas air sumber pencemar
dan kualitas air sungai, serta kemampuan self-purification, yang merupakan objek
kajian dalam penelitian ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah teknik survei dan kajian data
sekunder, untuk mendukung hasil analisis tentang pola persebaran potensi sumber
pencemaran, kualitas air sumber pencemar dan kualitas air sungai, serta
kemampuan self-purification.

C. Data dan Sumber Data


Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk dianalisis dikumpulkan
melalui metode observasi lapangan, wawancara, dan kajian dokumen, berikut
penjelasan data dan sumber data dalam penelitian ini.
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian berupa data kualitas air yakni parameter DHL,
suhu, pH, dan salinitas, serta kondisi geografis yaitu penggunaan lahan sungai
palur, dan persebaran potensi sumber pencemaran. Data primer ini diperoleh
melalui observasi lapangan dan wawancara tidak terstruktur. Parameter DHL, suhu,
pH, dan salinitas diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan
menggunakan alat EC meter, Sumber pencemaran terbagi kedalam tiga jenis yaitu
limbah domestik yang berasal dari rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah
industri, sumber pencemaran ini diidentifikasi berdasarkan sumbernya yang
mengalirkan hasil dari kegiatan tersebut ke Sungai Palur baik secara langsung
maupun tidak secara langsung.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitiaan ini berupa data kualitas air sungai palur
meliputi parameter fisika : Total Suspended Solid (TSS), parameter kimia : pH,
Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolve
Oxygen (DO), dan parameter biologi : Total Coliform. Data kualitas air Sungai
Palur ini diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo tahun 2019.
Data sekunder lainnya meliputi data morfologi Sungai Palur, data curah hujan
wilayah Kecamatan Mojolaban yang diperoleh dari Balai Pengelolaan Sumber
Daya Air (BPSDA) Bengawan Solo, data jenis batuan, dan lain sebagainya. Selain
data geografis juga data kependudukan yang diperoleh dari data Badan Pusat
Statistik dalam dokumen Kecamatan Mojolaban Dalam Angka Tahun 2019.
Secara lebih rinci rincian data dan sumber data dalam penelitian ini
disajikan dalam Tabel 3.4
Tabel 3.4. Rincian Data dan Sumber Data
No. Data Jenis Data Sumber Data
1. Sumber pencemaran Data Primer Observasi Lapangan
2. Penggunaan Lahan Data Primer & Sekunder Citra Ikonos & Observasi
Lapangan
3. Daya Hantar Listrik (DHL) Data Primer Observasi Lapangan
4. Suhu Data Primer Observasi Lapangan
5. Salinitas Data Primer Observasi Lapangan
6. pH Data Primer & Sekunder Observasi Lapangan
7. Debit Air (Musim Hujan) Data Primer Observasi Lapangan
8. Dissolve Oxygen (DO) Data Sekunder Kajian Dokumen
9. Biologycal Oxygen Demand (BOD) Data Sekunder Kajian Dokumen
10. Chemical Oxygen Demand (COD) Data Sekunder Kajian Dokumen
11. Total Suspended Solid (TSS) Data Sekunder Kajian Dokumen
13. Total Coliform Data Sekunder Kajian Dokumen
14. Lebar Sungai Data Sekunder Kajian Dokumen
15. Kecepatan Aliran Data Sekunder Kajian Dokumen
16. Kedalaman Sungai Data Sekunder Kajian Dokumen
17. Curah Hujan Data Sekunder Dinas Pertanian
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

No. Data Jenis Data Sumber Data


18. Panjang Sungai Data Sekunder Google Earth
19. Jenis Batuan Data Sekunder Peta Geologi
20. Tanah Data Sekunder Peta Jenis Tanah
21. Kepadatan Penduduk Data Sekunder BPS

(Sumber : Analisis Data, Tahun 2020)

D. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel bertujuan
(Purposive sampling), yakni menentukan pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Dalam hal ini pemilihan
sampel penelitian ini didasarkan kriteria jarak dan sumber pencemaran.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sumber pencemaran yang ada di wilayah
Desa Sapen, Desa Triyagan, Desa Joho, dan Desa Palur serta air Sungai Palur,
dengan titik awal pengukuran berada di Dukuh Jatisari, Desa Sapen dan hilirnya
berada di Dukuh Jogobondo, Desa Palur, dengan luas wilayah penelitian secara
keseluruhan 12,69 km2 dan panjang aliran 8,91 km. Sungai Palur telah menerima
beban pencemar yang bersumber dari limbah atau sisa kegiatan manusia yang
terbagi kedalam tiga jenis limbah yaitu domestik, pertanian dan juga industri yang
tersebar di sepanjang aliran Sungai Palur.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini didasarkan pada data sekunder yang diperoleh
dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo tahun 2019. Penentuan pola
sebaran potensi sumber pencemar dilakukan pada seluruh wilayah penelitian,
sedangkan pengukuran kualitas air sumber pencemar dan air Sungai Palur serta
kemampuan self-purification dilakukan dengan pengukuran sampel air permukaan
berdasarkan kriteria tertentu yakni : kedekatan dengan sumber pencemaran dan
jenis pencemaran yang dominan. Sampel pengukuran dibagi menjadi dua jenis yaitu
: commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

1) Sampel air sumber pencemaran yang terdiri dari sumber pencemaran domestik,
pertanian, dan industri.
2) Sampel air sungai utama sebagai media penerima sumber pencemaran yang
terbagi menjadi bagian hulu, tengah, dan hilir.
Secara lebih rinci jumlah sampel pengukuran disajikan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Jumlah Sampel Pengukuran
No. Sampel Jumlah
1. Sungai Utama 4 titik
2. Sumber Beban Pencemaran 7 titik
Jumlah 11 titik
(Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Tahun 2019)
Metode pengambilan sampel berdasarkan pada Metode Pengambilan Contoh
Uji Kualitas Air Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor SNI 06-2421-1991.
Pengambilan sampel air dilakukan dua kali yakni pada musim kemarau dan musim
penghujan, untuk sampel air pada musim kemarau menggunakan data kualitas air
yang diperoleh dari kajian dokumen dari dinas terkait yakni Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Sukoharjo yang dilakukan pada Bulan Juli 2019. Sampel air pada
musim penghujan dilakukan pada sampel air sungai saja sebagai pembanding untuk
analisis data, pengambilan sampel dilakukan dengan survei lapangan pada Februari
2020. Secara lebih rinci persebaran titik sampel tersaji dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Titik Pengambilan Sampel
Lokasi Lokasi Kode Kode
No Nama Lokasi
Koordinat Administrasi Sampel Peta
Titik Awal Penelitian
1 Hulu Sungai Palur 7035’33.55”LS ; Dukuh Jatisari, S1 S1
110054’07.2”BT Desa Sapen
2 Limbah Pertanian 7 35’34.0”LS;
0
Dukuh L1 P1
Desa Sapen 110054’06.0”BT Dongen, Desa
Sapen
Tengah
3 Limbah Domestik 7034’43.9”LS; Dukuh Joso, L3 D1
Desa Triyagan 110053’13.0”BT Desa Triyagan

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Lokasi Lokasi Kode Kode


No Nama Lokasi
Koordinat Administrasi Sampel Peta
4 Sungai Palur Dekat 7034’49.4”LS; Desa Triyagan/ S2 S2
Irigasi Colo 110053’03.1”BT Desa Joho
5 Limbah Pertanian 7034’53.9”LS; Dukuh L4 P2
Desa Joho 110052’58.0”BT Jatimalang,
Desa Joho
6 Limbah Industri 7034’51.4”LS; Desa Triyagan L5 I1
Pengolahan Ikan 110052’55.8”BT
Bandeng Desa
Triyagan
7 Limbah Domestik 7034’51.1”LS; Dukuh L6 D2
Desa Palur 110052’53.0”BT Karanganyar,
Desa Palur
8 Limbah Pertanian 7034’25.1”LS; Dukuh Palur L7 P3
sebelum Jembatan 110052’30.8”BT Wetan, Desa
Zaini Showroom Palur
Palur
9 Sungai Palur di 7034’24.8”LS; Dukuh Palur S3 S3
Jembatan Zaini 110052’31.2”BT Wetan, Desa
Showroom Palur
Titik akhir atau Hilir Sungai
10 Limbah Industri 7034’11.5”LS; Dukuh Kedung L8 I2
Penyamakan Kulit 110052’04.0”BT Aron, Desa
kk Palur
11 Hilir Sungai Palur 7 34’04.9”LS;
0
Dukuh S4 S4
110051’47.5”BT Jogobondo,
Desa Palur
(Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Tahun 2019)
Berdasarkan tabel 3.5 Persebaran titik sampel dari hulu ke hilir berjumlah
11 titik, pada bagian hulu terdapat 2 titik sampel, pada bagian tengah terdapat 7 titik
sampel, dan pada bagian hilir terdapat 2 titik sampel. Secara lebih rinci pembagian
titik sampel berdasarkan hulu, tengah, dan hilir sungai disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Pembagian titik sampel air sumber pencemaran dan sir sungai
Sumber Pencemaran Sampel
Jumlah
No. Bagian Sungai Pertanian Industri Domestik Sungai
Sampel
(P) (I) (D) (S)
1. Hulu 1 0 0 1 2
2. Tengah 2 1 2 2 7
3. Hilir 0 1 0 1 2
Jumlah 3 2 2 4 11
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

(Sumber : Analisis Data dan Survei Lapangan 2020)

Persebaran titik sampel Sungai Palur secara lebih jelas disajikan pada Peta
2. Peta Persebaran Titik Sampel Sungai Palur dengan skala 1 : 20.000. dan Peta 3
Peta Persebaran Titik Sampel Sungai Palur dan Dokumentasi dengan skala 1 :
20.000.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35

Peta 2. Peta Titik Sampel Air Sumber Pencemar dan Air Sungai Palur
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36

Peta 3. Peta Dokumentasi Titik Sampel Sumber Pencemaran dan Air Sungai Palur
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu
(1) Observasi Lapangan (2) wawancara (3) Kajian Dokumen. Berikut penjelasan
beberapa metode tersebut :
1. Observasi Lapangan
Observasi Lapangan merupakan metode pengumpulan data dengan
pengamatan langsung atau peninjauan langsung di lapangan atau terhadap
lingkungan fisik atau aktifitas yang sedang berlangsung menggunakan alat indra.
Dalam penelitian ini observasi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi
arah aliran beban pencemaran di Desa Sapen, Desa Joho, Desa Triyagan, dan Desa
Palur, selain itu observasi lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi
parameter Daya Hantar Listrik (DHL), suhu, salinitas, pH pada musim hujan,debit
air musim hujan, lebar penampang basah, dan kecepatan aliran.
2. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan memperoleh suatu infornasi dengan cara
melakukan tanya jawab dengan informan berdasarkan pedoman yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan merupakan wawancara
tidak terstruktur,tujuan wawancara adalah memperoleh informasi mengenai arah
aliran sumber pencemaran Sungai Palur.
3. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan dengan menelaah data-sata sekunder untuk
menganalisis suatu fenomena dan mendukung hasil penelitian. Dalam penelitian
ini, kajian dokumen dilakukan untuk mengetahui kondisi kualitas air sumber
pencemaran dan kuaitas air sungai, serta kemampuan pemurnian badan air sungai
secara alami atau self-purification yang meliputi beberapa parameter kualitas air
seperti parameter fisika yaitu Total Suspended Solid (TSS) parameter kimia : pH,
Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolve
Oxygen (DO), dan parameter biologi : Total Coliform. Data kualitas air tersebut
diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, pengambilan
sampel air dilakukan berdasarkan pada Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Air Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor SNI 06-2421-1991 dan dilakukan
pada Bulan Juli 2019.
Kajian dokumen juga dilakukan untuk mengetahui kondisi geografis
wilayah meliputi : geologi melalui Peta Geologi Kecamatan Mojolaban Tahun
2019, tanah melalui peta tanah melalui Peta Jenis Tanah Kecamatan Mojolaban
Tahun 2019, Penggunaan lahan melalui Peta Penggunaan Lahan Kecamatan
Mojolaban Tahun 2019 yang didukung dengan observasi lapangan, data curah
hujan yang diambil dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo
(BPSDA Bengawan Solo) Tahun 2016-2019, selain itu data kependudukan yang
diambil dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam dokumen Kecamatan
Mojolaban Dalam Angka Tahun 2018.

F. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan melalui teknik analisis
deskriptif kuantitatif dari data hasil observasi lapangan, wawancara, kajian
dokumen.

1. Pola Sebaran Potensi Sumber Pencemar yang Masuk ke Sungai Palur


Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
Identifikasi pola sebaran potensi sumber pencemar dilakukan dengan
menentukan arah aliran beban pencemaran melalui observasi lapangan di
wilayah penelitian, sehingga dapat diklasifikasikan dua pola pencemaran yaitu :
a. Pencemaran secara langsung yakni masuknya beban pencemaran langsung
ke dalam sungai tanpa melewati aliran lainnya dan diketahui sumber
pencemarannya secara jelas atau point source. Jenis beban pencemar yang
masuk ke Sungai Palur bersumber dari satu jenis beban pencemar, meliputi
kegiatan industri, kegiatan domestik atau permukiman, atau bersuumber
dari kegiatan pertanian saja.
b. Pencemaran tidak langsung yakni masuknya beban pencemaran ke dalam
sungai melewati aliran atau saluran lain seperti irigasi, gorong-gorong,

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

selokan atau aliran lain sehingga memungkinkan bahan pencemaran dari


satu sumber bercampur dengan bahan pencemaran dari sumber lainnya.
Hasil identifikasi pola pencemaran kemudian dilakukan analisis komparatif,
yakni membandingkan pola pencemaran disetiap segmen sungai dari hulu, tengah,
dan hilir sungai.
Hasil Analisis akan disajikan dalam diagram luasan pola persebaran potensi
sumber pencemaran dan Peta Persebaran Potensi Sumber Pencemaran Sungai Palur
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dengan skala 1 : 20.000.

2. Kualitas Sumber Pencemaran dan Air Sungai dan Air Sungai Palur
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
Kualitas sumber pencemaran dan air sungai dalam penelitian Sungai Palur
diperoleh melalui kajian dokumen dari hasil uji laboratorium oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Tahun 2019.
Kualitas air sungai dan air sumber pencemaran ditentukan dengan beberapa
parameter yakni : (1) Parameter Fisika yakni Total Suspended Solids (TSS), (2)
Parameter kimia yakni pH, Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen
Demand (COD), (3) Parameter biologi yakni Total Coliform. Data pendukung
berupa hasil observasi lapangan pada musim penghujan oleh peneliti yang
dilakukan pada tanggal 15 Februari 2020, diperoleh data kualitas air sungai untuk
parameter Daya Hantar Listrik (DHL), suhu, salinitas, dan pH.
Parameter tersebut dipilih karena merupakan parameter kunci untuk melihat
tingkat pencemaran suatu perairan, terutama yang disebabkan oleh limbah organik,
misalnya bahan organik buangan rumah tangga atau permukiman (domestic waste),
agroindustri yang masuk ke badan air sungai.

Hasil kajian dokumen dan observasi lapangan kemudian dilakukan tabulasi


dan narasi untuk menjelaskan kualitas air sumber pencemaran dan kualitas air
sungai. Hasil analisis tiap sampel air sungai dan air sumber pencemaran dilakukan
analisis komparatif yakni membandingkan tiap sampel air dengan baku mutu sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

Kualitas air sungai utama dibandingkan dengan kriteria mutu air


berdasarkan Lampiran I Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, untuk sungai palur
dibandingkan dengan kriteria mutu air kelas II. Hal tersebut dikarenakan belum
terdapat kajian mengenai Sungai Palur sebelumnya, sehingga Sungai Palur
digolongkan dalam Kelas II berdasarkan peruntukannya sebagai sarana prasarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman, atau
peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan.
Baku mutu untuk air sungai disajikan dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Baku Mutu Air Sungai


No. Parameter II
1. Suhu (°C) Deviasi 2
2. pH 6–9
3. DO (mg/L) 4
4. TSS (mg/L) 50
5. COD (mg/L) 25
6. BOD (mg/L) 3
7. Total Coliform (jml/100 ml) 5000
(Sumber: Lampiran I PP No. 82 tahun 2001)

Kualitas air sumber pencemaran dibandingkan dengan baku mutu sesuai


dengan jenis beban pencemar yang masuk ke Sungai Palur. Kualitas sungai/saluran
beban pencemar pada wilayah pertanian digolongkan berdasarkan baku Mutu
Lampiran IX Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012
(Golongan I) Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Baku mutu untuk jenis
limbah pertanian disajikan dalam Tabel 3.9.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

Tabel 3.9. Baku Mutu Limbah Pertanian


Golongan Baku
No Parameter Satuan
Mutu Limbah
o
1. Temperature C 38
2. TSS mg/L 100
3. pH 6,0 – 9,0
4. BOD Mg/L 50
5. COD Mg/L 100
(Sumber: Lampiran IX Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012)

Kualitas sungai/saluran beban pencemar pada wilayah domestik


digolongkan berdasarkan baku mutu lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan No. 68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016, Tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik. Baku mutu limbah domestik disajikan dalam Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Baku Mutu Limbah Domestik
No. Parameter Satuan Kadar Maksimum
1. pH - 6-9
2. BOD mg/L 30
3. COD mg/L 100
4. TSS mg/L 30
5. Minyak dan lemak mg/L 5
6. Amoniak mg/L 10
7. Total Coliform Jumlah/100mL 3000
8. Debit L/orang/hari 100
(Sumber : Lampiran I Permen LHK No. 68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016)

Kualitas sungai/saluran beban pencemar pada wilayah Industri digolongkan


berdasarkan baku mutu Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 5
Tahun 2012 (Golongan I) Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Baku mutu jenis
limbah industri disajikan dalam Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Baku Mutu Limbah Industri


No. Parameter Satuan Kadar Maksimum
1. pH - 6,0-9,0
2. BOD mg/L 50
3. COD mg/L 110
4. TSS commit to user
mg/L 60
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

(Sumber : Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012)

Hasil analisis kualitas air ditampilkan dalam grafik dan tabel perbandingan
kualitas air sungai dan air sumber pencemaran dengan baku mutu, serta Peta
Kualitas Air Sungai Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dengan
Skala 1 : 20.000 dan Peta Kualitas Air Sumber Pencemaran Sungai Palur
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dengan Skala 1 : 20.000 yang
dilengkapi dengan tabel yang menunjukkan nilai dari setiap parameter kualitas air
dibawah baku mutu atau melampaui baku mutu.

3. Kemampuan Self-Purification Sungai Palur Kecamatan Mojolaban,


Kabupaten Sukoharjo
Kemampuan Self-Purification dalam peneitian ini ditentukan dengan
beberapa parameter yaitu (1) Parameter fisika : Total Suspensed Solid (TSS), (2)
Parameter kimia : Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand
(COD), dan Dissolve Oxygen (DO).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan self-purification ditentukan
oleh beberapa faktor diantaranya kecepatan aliran dan kemiringan sungai yang
diperoleh melalui kajian dokumen dengan dan peninjauan langsung di lapangan
melalui observasi lapangan.
Analisis yang digunakan untuk menentukan kemampuan self-purification
adalah analisis kecenderungan (trend Analysis) yakni metode analisis dengan
menggambarkan kecenderungan suatu data yang digambarkan dalam grafik atau
diagram, dalam kemampuan self-purification grafik kecenderungan
menghubungkan antara jarak sungai dan konsentrasi pada tiap-tiap parameter.
Secara lebih jelas, grafik kecenderungan dalam tahap atau zona self-
purification tersaji dalam Gambar 3.1.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

Gambar 3.1. Tahap atau zona self-purification


(Sumber : Manahan, 1979: 163)

Berdasarkan Gambar 3.1. Hasil analisis kecenderungan kemudian


diidentifikasi zona-zona pemulihan kondisi air sungai. Berikut kriteria dalam zona
atau tahapan dalam self-purification :
a. Zona air bersih (clean zone), zona ini biasanya terdapat dihulu sungai, sebelum
sumber pencemaran masuk ke dalam sungai. Biota yang ada cukup beragam,
konsentrasi oksigen terlarut dalam air masih cukup tinggi dibandingkan dengan
konsentrasi jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan mikroorganisme dalam
air.
b. Zona Dekomposisi (Zone of decomposition/ zone of recent pollution), zona ini
terdapat pada daerah sumber pencemaran, kondisi perairan akan mengeruh.
Konsentrasi oksigen terlarut dalam air akan menurun sedangkan konsentrasi
oksigen terlarut yang dibutuhkan mikroorganisme akan semakin meningkat.
c. Zona Biodegradasi (Septic Zone), pada zona ini terjadi penurunan oksigen
terlarut dalam air cukup tajam, nilai oksigen terlarut yang dibutuhkan
mikroorganisme menunjukkan angka yang tinggi.
d. Zona pemulihan (recovery Zone), merupakan zona yang menunjukkan kualitas
air tanda-tanda kembali bersih, konsentrasi oksigen terlarut dalam air mulai
meningkat, konsentrasi oksigen terlarut
commit yang dibutuhkan mikroorganisme
to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

menurun. Bila tidak ada input sumber pencemaran, proses pemurnian atau self-
purification dapat berlangsung aktif.
e. Zona air bersih (Clean Zone), kondisi air sungai normal, konsentrasi oksigen
terlarut dalam air tinggi dan kondisi oksigen terlarut yang dibutuhkan
mikroorganisme menurun.
Hasil Analisis kemampuan self-purification Sungai Palur disajikan dalam
grafik zona permurnian diri (self-purification) Sungai Palur dan Peta Zona Self-
Purification Sungai Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun 2020
dengan skala 1 : 20.000.

G. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, tahapan kerja dapat dibagi menjadi 4 tahapan secara
garis besar, yaitu tahap survei awal dan penyusunan proposal laporan penelitian,
tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.

1. Tahap Survei Awal


Survei awal merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini,
hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan sekitar sungai
Palur dan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Tahapan survei awal dilakukan
di Sungai Palur. Dalam survei awal juga dilakukan pengenalan wilayah penelitian
secara umum.
Setelah melakukan survei awal, selanjutnya adalah penyusunan proposal
penelitian yang meliputi pendahuluan, kajian teori, dan metode penelitian. Serta
persiapan lainnya untuk tahap pengumpulan data.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk menggali informasi yang dibutuhkan untuk
analisis data, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang
diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, dan kajian dokumen.

3. Tahap Analisis Data


Analisis data merupakan tahapan dalam penelitian untuk menjawab
rumusan masalah serta mencapaicommit
tujuan todalam
user penelitian. Dalam penelitian ini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

analisis dilakukan dengan tiga tahapan yakni analisis pola sebaran potensi sumber
pencemaran sungai, kualitas air sungai dan kualitas air sumber pencemar, serta
analisis kemampuan self-purification.

4. Tahap Penulisan Laporan


Penulisan laporan merupakan tahap akhir dari penelitian ini, penulisan laporan
berupa data yang disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, peta, dan gambar hasil
analisis.

Untuk lebih jelasnya bagan prosedur penelitian disajikan pada Gambar 3.5.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

Kondisi Fisik Sungai Palur

Limbah Limbah Limbah


Domestik Pertanian Industri

Data Kualitas Air Data Kualitas


Sumber Pencemaran Air Sungai

Observasi Kajian Dokumen


Lapangan
7 titik sampel 4 titik sampel

TSS, pH, COD,


ArcGIS BOD, DO, total
Coliform, DHL,
Salinitas Trend
Analysis
Analisis
Pola Persebaran Perbandingan
Sumber Pencemaran
Diagram dan
Langsung ke Baku Mutu Kualitas Air grafik distribusi
Sungai Menurut Peraturan dan Peta Zona
Perundang-Undangan Self-Purification
Tidak Langsung
ke Sungai

Peta Potensi Peta Kualitas Air


Diagram Perbandingan
Persebaran Sumber Kualitas Air Sumber Sumber
Pencemaran sungai Pencemaran dan Air Pencemar dan
Palur Sungai dengan Baku Air Sungai Palur
Mutu

Pengendalian Pencemaran Air di Sungai Palur

Gambar 3.2. Bagan Alir Prosedur Penelitian


commit to user
library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

commit to user

Anda mungkin juga menyukai