Anda di halaman 1dari 5

Hak Tanggungan

 posisi hak tanggungan sebagai jaminan dalam rangka hukum jaminan di negara kita.
 benda yang menjadi objek hak tanggungan (dapat dibebankan hak tanggungan) benda
tidak bergerak (hak atas tanah)
 Pasal 1 angka 1. Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan
tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan
pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain
yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-
kreditor lain.  kalua dipilah” maka akan Nampak sebagai berikut:
Pengertian / definisi HT:
⁃ Pasal 1 angka 1
⁃ Penjelasan UUHT bagian umum angka 4
Hak Jaminan :
1. Atas obyek
a. Hak atas tanah
b. Hak atas tanah + benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah

2. Untuk pelunasan hutang tertentu


3. Kreditur yang mempunyai hak jaminan berkedudukan sebagai kreditur diutamaka
(preferent)
 jaminan khusus untuk utang yang terbentuk.
 kreditur yang unya hak jaminan berkedudukan sebagai kreditur Preveren
 andaikan debitor punya utang lain maka utang” tersebut tidak dijaminkan.
 Pasal 2
- (1) Hak Tanggungan mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi, kecuali jika
diperjanjikan dalam Aka Pemberian Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
 artinya kalua tadi debitor dapat kredit rekening koran dari bank dan dijamin
dengan tanah serta bagunan rmh, andai hutang debitor tdk full yaitu tinggal 50%
MAKA HAK TANGGUNGAN MELEKAT PADA jaminan debitor
- (2) Apabila Hak Tanggungan dibebankan pada beberapa hak atas tanah, dapat
diperjanjikan dalam Aka Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan, bahwa
pelunasan tang yang dijamin dapat dilakukan dengan cara angsuran yang
besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah yang merupakan
bagian dari obyek Hak Tanggungan, yang akan dibebaskan dari Hak
Tanggungan tersebut, sehingga kemudian Hak Tanggungan itu hanya
membebani sisa obyek Hak Tanggungan untuk menjamin sisa utang yang belum
dilunasi.
 andaikata debitor bermaksud untuk menarik sebagai jaminan rmhnya itu
dimungkinkan. sisa hutang dijamin dengan toko dan pabriknya.
 Objek hak tanggungan

andaikata ha katas tanah saja yag


dijadikan jaminan maka
pengikatannya oleh pihak yang punya
wewenang yaitu pemilik atau
penerima kuasa dari pemilik, mereka
yang harus ttd dalam APHT.
kalua bukan pemilik ha katas tanah
maka pemilik dari benda tersebut
harus ikut ttd dalam APHT.

 dari isi pasal


hak pakai atas tanah negara.
1-3 wajib di daftar pada kantor
pertanahan dan agrarian.

subjek nya adalah pemilik atau kuasa


pemberi.

kalau sebagai pemberi maka syaratnya


harus berdasarkan pasal 15.

pasal 8: yang akan ttd di skmht


dua syarat tadi tahap pemberian dan tahap
pendaftaran dua” harus di penuhi.
merupakan syarat lahirnya hak tanggungan

jadi kalau menggunakan pasal 6 dan 14 ini


kalau eksekusi menggunakan pengadilan
negeri dengan demikian Ketika debitor
wanpres oleh kreditor dpt melakukan
eksekusi melalui pengadilan.

apapun eksekusi itu dilakukan baik


berdasarkan pasal 6 atau pasal 14 dengan bantuan pengadilan, semuanya lewat
pelelangan umum.

jika dieksekusi dan laku terjual, maka berapa yang menajdi hak kreditor preveren?
dalam praktek pada pihak” akta pemberian hak tanggungan selalu dicantumkan nilai
tanggungan, umumnya nilai jaminan lebih besar dari pada pinjaman (harga). jadi kalau
debitor pinjam 100 juta maka bank tdk mau kalau jaminannya 100 juta (harus lebih
missal 125 juta/ 25%) selisih 25 itu mrngantisipasi Ketika dia wanpres dn punya bunga
yang blom dibayarkan maka akan pakai 25% itu.

andaikata terjadi eksekusi dan hasil eksekusi itu diatas nilai hak tanggungan maka hak
kredtor preveren hanya sebesar nilai tambahan.

andaikata pinjama 100 juta dan nilai HT dibawah 100 yaiyu 90. dan eksekusi laku 130,
yang didapat oleh bank hanya 90 ini lah batasnya nilai tanggungan tadi.

kekuatan eksekutorial pasal 14 sama dengan putusan pengadilan yang punya kekuatan
hukum tetap (hirah”nya sama).

Anda mungkin juga menyukai