Anda di halaman 1dari 13

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut H.L. Blum derajat kesehatan individu / masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku
/ gaya hidup (life style) individu atau kelompok masyarakat, faktor lingkungan
(sosial, ekonomi, fisik politik), faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan, dan
kualitasnya), dan faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling
berinteraksi satu sama lain secara dinamis untuk mempengaruhi derajat kesehatan
individu maupun kelompok masyarakat.
Dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat bisa dilihat dari
pencapaian beberapa indikator Pembangunan Kesehatan yaitu angka kematian,
angka kesakitan, dan status gizi.

3.1 ANGKA KEMATIAN


Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen proses
demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya
kematian penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)


Lahir Hidup adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi menunjukkan
tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung atau gerakan otot.
Lahir Mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur
paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 9


Angka Lahir Mati adalah jumlah lahir mati terhadap 1.000 kelahiran
(hidup+mati).
Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum
mencapai usia satu tahun.
Angka Kematian Bayi adalah jumlah kelahiran hidup di wilayah dan
pada kurun waktu yang sama di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi
jumlah bayi (berumur < 1 tahun) yg meninggal dikalikan 1000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian bayi di wilayah Puskesmas Ngablak tahun 2022 tidak
ada 1 kasus kematian bayi, jumlah kelahiran sebanyak 451 kelahiran dengan
kelahiran hidup 451. Angka kematian bayi dapat di turunkan dibandingkan tahun
2018 dimana terjadi 2 kasus kematian bayi. Grafik di bawah menunjukkan
jumlah kematian bayi di wilayah Puskesmas Ngablak dari tahun 2018 sampai
tahun 2022

2,5
2
2

1,5
1
1

0,5
0
0
0 0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 3.1: Jumlah Kematian Bayi tahun 2018 – 2022 Puskesmas


Ngablak
Kasus kelahiran mati di wilayah Puskesmas Ngablak pada tahun 2018 ada 2
kasus lahir mati. Dibandingkan dengan tahun 2022 tidak terjadi kasus lahir mati
yang cukup signifikan. Grafik di bawah ini menunjukkan jumlah kasus lahir mati
tahun 2018 sampai 2022.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 10


2,5
2
2

1,5

0,5
0 0 0
0 0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 3.2 : Jumlah Kelahiran mati tahun 2018 – 2022 Puskesmas Ngablak

3.1.2 Angka Kematian Balita


Kematian Anak Balita adalah Kematian yang terjadi pada anak umur 1-4
tahun.
Kematian Balita adalah Kematian yang terjadi pada balita sebelum usia lima
tahun (bayi + anak balita).
Pada tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas Ngablak tidak ada kasus
kematian Anak Balita.

3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal


Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya,tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh dan lain-lain per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2022 tidak ada kasus kematian ibu, sedangkan tahun 2018
yang ada 1 kasus kematian ibu.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 11


1,2
1
1
0,8

0,6
0,4
0,2 0 0
0
0 0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 3.3 : Jumlah Kematian Ibu tahun 2018 – 2022 Puskesmas Ngablak
Upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu di
wilayah Puskesmas Ngablak antara lain dengan mengadakan kelas ibu di semua
desa, pertolongan persalinan oleh tenaga yang berkompeten dan dilakukan di
fasilitas kesehatan ( puskesmas, dan rumah sakit), pelayanan persalinan 24 jam di
Puskesmas, serta kemudahan dalam pembiayaan persalinan dengan adanya
program Jaminan Kesehatan Nasional, Jamkesda serta Jamkesda non kartu khusus
untuk ibu bersalin yang tidak mampu. Informasi mengenai angka kematian ibu
maternal akan bermanfaat untuk memacu perkembangan peningkatan kesehatan
reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman
dan bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah
kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam
penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam
menyongsong kelahiran. Semua upaya tersebut bertujuan untuk lebih menurunkan
angka kematian ibu maternal dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 12


3.2 ANGKA KESAKITAN
Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat
penyakit serta mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Selain itu juga
untuk mengurangi dampak sosial sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di
masyarakat. Upaya tersebut diprioritaskan pada bayi, balita, ibu serta kelompok
usia kerja.

3.2.1 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute


Flaccid Paralysis (AFP)
Acute Flacid Paralysis (AFP) adalah kelumpuhan pada anak berusia < 15
tahun yang bersifat layuh (flaccid) terjadi secara akut, mendadak dan bukan
disebabkan ruda paksa.
AFP rate adalah jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara
100.000 penduduk berusia < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Di wilayah kerja Puskesmas Ngablak pada tahun 2018 tidak ditemukan
kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP).

3.2.2 Prevalensi Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru)


Tuberculosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh
manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru (droplet infection), kemudian
kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui sistem
peredaran darah, sistem saluran limfa, melalui saluran pernafasan (bronchus) atau
penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Kasus Baru TB Paru BTA+ adalah pasien yang belum pernah diobati
dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis)

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 13


harian. Prevalensi TB Paru BTA+ adalah kasus yang ada (baik kasus baru maupun
kasus lama) per 100.000 penduduk pada wilayah dan kurun waktu tertentu.
Kematian akibat TB Paru BTA+ adalah banyaknya kematian karena TB Paru per
100.000 penduduk pada wilayah dan kurun waktu tertentu.
Jumlah perkiraan penderita baru adalah perkiraan pasien baru TB BTA
positif adalah Insiden Rate TB baru BTA positif per 100.000 penduduk x jumlah
penduduk pada suatu wilayah tertentu. Insiden rate kabupaten/kota
mempergunakan hasil survey nasional tentang prevalensi TB pada tahun terakhir.
TB Paru klinis yaitu :
● Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul.
● Penurunan nafsu makan dan berat badan.
● Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
● Perasaan tidak enak (malaise) dan lemah.
● Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paruparu)
akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan
suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
TB Paru BTA+ adalah penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak
sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dalam suatu wilayah kerja pada waktu tertentu.
Penemuan penderita TB Paru BTA (+) adalah angka penemuan penderita
tuberkulosis BTA positif baru adalah persentase penderita baru tuberkulosis yang
ditemukan dan diobati melalui directly observed treatment short course( DOTS).
BTA (+) diobati adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA
positif dengan OAT selama 6 bulan. Penderita TB Paru (+) sembuh adalah
penderita TB Paru yang setelah menerima pengobatan anti TB paru dinyatakan
sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukkan 2 kali negatif). Sedangkan
Pengobatan Lengkap adalah pasien baru TB BTA+ yang telah menjalani
pengobatan dengan OAT selama 6 bulan.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 14


Di wilayah Puskesmas Ngablak tahun 2022 cakupan penemuan kasus TB
Paru BTA (+)/Case Notification Rate (CNR) mencapai 5,2 % ( 2 kasus). Cakupan
kasus suspect / klinis ada 11 kasus klinis.
Dari dua kasus yang BTA (+) tersebut , semua selesai pengobatan
lengkap, dengan angka kesuksesan ( Success Rate / SR ) 100%.

3.2.3 Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Pneumonia pada balita ditangani adalah penemuan dan tatalaksana
penderita pneumonia yang mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia
berat dirujuk ke RS di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Perkiraan
Pneumonia pada balita adalah jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Jumlah perkiraan penderita
Pneumonia Balita yaitu 10% dari jumlah balita pada wilayah dan kurun waktu
yang sama.
Tahun 2022 dari 2.603 balita, ditemukan 24 kasus pneumonia balita,
cakupan ini dibawah target standar pelayanan minimal Puskesmas Ngablak
sebesar 198 kasus.

3.2.4 Penyakit HIV/AIDS


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS.
Virus ini menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh
tidak mampu melindungi diri daripenyakit lain.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV. Penderita infeksi HIV dinyatakan
sebagai penderita AIDS ketika menunjukkan gejala atau penyakit tertentu yang
merupakan akibat penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan HIV.
Pada tahun 2022 ditemukan 2 kasus HIV/AIDS di wilayah kerja
Puskesmas Ngablak.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 15


3.2.5 Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS (Infeksi menular seksual) atau penyakit menular seksual adalah
penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual. yang termasuk
kelompok penyakit ini antara lain Sifilis,Gonorrhoe (kencing nanah), Klamidia,
dan Herpes.
Pada tahun 2022 di wilayah Puskesmas Ngablak tidak ditemukan kasus
Infeksi Menular Seksual (IMS).

3.2.6 Kasus Diarrhe (Diare) Ditangani


Penderita diare yang ditangani adalah jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun. Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan
kader adalah 10% dari angka kesakitan x jumlah penduduk disatu wilayah kerja
dalam waktu satu tahun.
Peningkatan cakupan penemuan penderita diare penting karena dengan
meningkatnya cakupan berarti semakin banyak kasus diare ditemukan dan
ditangani sehingga diharapkan mengurangi kasus kematian akibat terlambatnya
penanganan diare.
Target cakupan Puskesmas Ngablak tahun 2022 sebesar 896, pencapaian
penemuan kasusnya sebanyak 332 kasus diare dengan angka kesakitan sebesar
117 per 1.000 penduduk. Penyebaran kasus diare terjadi di demua desa dengan
kasus terbanyak di Desa Ngablak dan terendah di desa Kanigoro dan Selomirah.
Tidak ada kasus kematian karena diare.

3.2.7 Prevalensi Penyakit Kusta


Penderita kusta ditandai dengan :
􀂃 Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 16


􀂃 Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta
pertumbuhan rambut yang terganggu.
􀂃 Pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit (slit=skin=smear) didapatkan adanya
kuman M.Leprae.
Penderita PB : Penderita kusta dengan hasil BTA (-) pada pemeriksaan kerokan
kulit, yaitu tipe TT dan BT.
Penderita MB : Semua penderita kusta tipe BB, BL dan LL atau apapun
klasifikasi klinisnya dengan BTA (+).
NCDR (New Case DetectionRate) adalak kasus kusta yang baru ditemukan pada
kurun waktu tertentu per 100.000 penduduk.
Pada tahun 2022 tidak ditemukan adanya kasus Kusta di wilayah
Puskesmas Ngablak.

3.2.8 Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan


Imunisasi (PD3I)
Tidak ditemukan kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi pada tahun 2022 di wilayah Puskesmas Ngablak.

3.2.9 Angka Kesakitan dan Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang sebabkan
oleh virus Dengue yang ditandai denggan demam tinggi mendadak terus-menerus
berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, terdapat tanda-tanda
perdarahan,disertai pembesaran hati, serta hasil pemeriksaan laboratorium
dinyatakan positif DBD.
Kriteria diagnosis Penderita DBD memenuhi sekurang-kurangnya 2
kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium:
􀂃 Kriteria klinis:
• Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 17


• Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif)
• Pembesaran hati
• Syok
􀂃 Kriteria laboratorium:
• Trombositopenia (Trombosit ≤100.000/μl )
• Hematokrit naik >20%
Pada tahun 2022 di wilayah Puskesmas Ngablak tidak ditemukan kasus
DBD.

3.2.10 Angka Kesakitan Malaria


Malaria klinis adalah kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi
disertai menggigil) Tanpa PemeriksaanSediaan Darah.
Malaria Positif adalah kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi disertai
menggigil) dengan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium.
Di wilayah Puskesmas Ngablak pada tahun 2022 tidak ditemukan kasus
malaria, baik kasus Malaria klinis maupun Malaria positif.

3.2.11 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani


Pada tahun 2022 di wilayah Puskesmas Ngablak tidak ditemukan kasus
penyakit filariasis.

3.3 STATUS GIZI


3.3.1 Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama
setelah lahir.
Bayi lahir dengan berat badan rendah ( BBLR ) yaitu kurang dari 2500 gram
dan perlu mendapatkan penanganan yang serius. Hal ini disebabkan karena pada
kondisi tersebut bayi akan menghadapi berbagai resiko yang dapat mengakibatkan

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 18


kematian. Terjadinya BBLR biasanya disebabkan karena lahir prematur atau
kurangnya supply gizi pada waktu dalam kandungan.
Cakupan BBLR di wilayah Puskesmas Ngablak tahun 2022 16 kasus
BBLR dari 451 kelahiran hidup, pada tahun 2018 ada 24 kasus, sedangkan tahun
2019 (7 kasus) , tahun 2020 (21 kasus), 2021 (11 kasus). Sebaran kasus BBLR
terbanyak di desa Pandean sebanyak 5 kasus, terendah di desa Girirejo,
Mgersari, Pagergunung dan Seloprojo sebanyak 1 kasus
Grafik jumlah kasus BBLR tahun 2018 – 2022 :

40
35
38
30 34
25
20
15 21
16
10
5 11
0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 3.4: Jumlah BBLR tahun 2018 – 2022 Puskesmas Ngablak

3.3.2 Persentase Balita dengan Gizi Kurang dan Gizi Buruk


Balita Gizi Lebih apabila status gizi menurut badan badan (BB) dan umur
(U) dengan Z-score SD ≥ 2.
Balita Gizi Baik : status gizi menurut badan badan (BB) dan umur (U) dengan -2
< Z-score SD < 2.
Balita Gizi Kurang : status gizi menurut badan badan (BB) dan umur (U) dengan -
2 < Z-score SD <-3.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 19


Balita Gizi Buruk : status gizi menurut badan badan (BB) dan umur (U) dengan Z-
score SD <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan
marasmus-kwasiorkor).
Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang dapat dipantau berdasarkan
hasil pencatatan dan pelaporan (RR) program gizi. Laporan hasil penimbangan
balita di posyandu dapat mencerminkan tingkat status gizi masyarakat wilayah
Puskesmas Ngablak tahun 2022.
Kasus gizi kurang (BGM) tahun ada 23 kasus(1,0%), mengalami
penurunan dibanding dengan tahun – tahun sebelumnya dimana tahun 2021 ada
56 kasus (11,69%), tahun 2020 (39 kasus) , tahun 2019 (49 kasus), 2018 (55
kasus). Sedangkan kasus gizi buruk tidak ditemukan ada kasus .
Grafik kasus BGM tahun 2018 – 2022 Puskesmas Ngablak :

60

50 55 56

40

30
31
24
20

10
13
0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 3.5 : Jumlah BGM tahun 2018 – 2022 Puskesmas Ngablak


Upaya yang dilakukan untuk menekan jumlah BGM (Bawah Garis
Merah) dan gizi buruk adalah dengan melalui program perbaikan gizi masyarakat
yang kegiatannya berupa pelacakan balita gizi buruk, rujukan dan perawatan
balita gizi buruk, pemberian paket makanan tambahan (PMT) pemulihan kepada
balita gizi buruk dan kurang dari keluarga miskin, PMT Penyuluhan di posyandu

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 20


dan didukung pula oleh peningkatan penyuluhan gizi dan pemberdayaan
posyandu.

Profil Kesehatan Puskesmas Ngablak Tahun 2022 21

Anda mungkin juga menyukai