Anda di halaman 1dari 5

CHLORAMPHENICOL MECHANISM OF ACTION

Dosen Pengampu :
Apt. Dr. Gunawan Pamudji Widodo.S.Si

Disusun Oleh :
Armayanti Rindiarko Hasbrianti R232210343
Didik Siswanto R232210347
Ratna Ika Yusuf R232210352
Zhicizha Estara Suyit R232210359

PROGRAM PASCASARJANA S2 FARMASI SAINS


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
MARET 2023
I. Mekanisme Aksi Antibiotik Secara Umum

Antibiotik dalam menghambat pertumbuhan dan mematikan bakteri berdasarkan


mekanisme aksi (Etebu and Arikekpar, 2016), sebagai berikut:
(1) Antibiotik menghambat sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri seperti
golongan β-lactam (penisilin, sefalosporin, dan carbapenem) dan golongan
glikopeptida (vancomicin, bacitracin).
(2) Antibiotik yang mengacaukan sintesa molekul lipoprotein di membran sel sehingga
meningkatkan permeabilitas dan zat-zat yang ada di dalam sel dapat merembas keluar,
contohnya polimiksin dan daptomycin (Tjay and Rahardja, 2015).
(3) Antibiotik yang menghambat sintesis protein dengan merusak fungsi subunit 50S
ribosom seperti golongan kloramfenikol, makrolida, klindamisin, linezolid dan
streptogramin serta antibiotik yang bekerja dengan berikatan pada subunit 30S
ribosom seperti aminoglikosida dan tetrasiklin sehingga terjadi penghambatan
pertumbuhan bakteri atau bacteriostatic.

(4) Antibiotik yang mempengaruhi metabolisme asam nukleat dengan menghambat


polimerisasi RNA dan menghambat topoisomerase seperti Quinolon, Rifampisin.
(5) Antibiotik antimetabolik yang bekerja dengan memblok enzim dalam proses sulfonamid
asam folat seperti kombinasi 6ulfonamide dan trimethoprim

Situs Target Antibiotik (Etebu and Arikekpar, 2016)


II. Mekanisme Aksi Antibiotik Chlorampenicol

Chloramphenicol bersifat bakteriostatik tetapi dapat bersifat bakterisidal dalam


konsentrasi tinggi. Ini adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan melawan bakteri
Gram-positif, Gram-negatif, dan anaerob. Kloramfenikol bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ribosom 50S dan secara
langsung mencegah pembentukan protein bakteri. Antibiotik lain yang juga
menargetkan subunit ribosom 50S termasuk klindamisin (linkosamida) dan makrolida
seperti eritromisin dan klaritromisin. Namun, obat ini bekerja secara berbeda. Pada
tingkat molekuler, kloramfenikol menghambat perlekatan RNA transfer ke situs A
pada ribosom 50S. Sebaliknya, lincosamides bekerja pada situs A dan P, sedangkan
makrolida memblokir terowongan tempat keluarnya peptida yang baru lahir
(kloramfenikol secara langsung mengganggu pengikatan substrat di ribosom,
dibandingkan dengan makrolida , yang secara sterik menghambat perkembangan
peptida yang sedang tumbuh)
DAFTAR PUSTAKA
Chloramphenicol Mekanism Action Link : https://youtu.be/7I1ng5gny6c
Mechanism of action of chloramphenicol from NCBI. https://www-ncbi-nlm-nih-
gov.translate.goog/books/NBK555966/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto
=tc
Antibiotics: Classification and mechanisms of action with emphasis on molecular perspectives.
https://www.researchgate.net/publication/319881509_Antibiotics_Classification_and_mec
hanisms_of_action_with_emphasis_on_molecular_perspectives
International Journal Of Applied Microbiology and Biotechnology Reaserch.
www.bluepenjournals.org/ijambr

Anda mungkin juga menyukai