Anda di halaman 1dari 17

P

1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD AROSUKA
NOMOR :

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT (SIM-RS) DI RSUD AROSUKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FAMILY

Menimbang : a. bahwa agar Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
dapat bekerja dengan baik dalam proses pelayanan diperlukan Pedoman
Pengorganisasian Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD AROSUKA.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269 Tahun
2017 Tentang Rekam Medis;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD AROSUKA TENTANG


PEDOMAN PENGORGANISASIAN SISTEM MANAJEMEN
RUMAH SAKIT (SIM-RS) DI RSUD AROSUKA.

KESATU : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di RSUD AROSUKA
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
.

Ditetapkan di : Arosuka
Pada tanggal :

Direktur

Drg. Musfir Yones Indra


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada kita sehingga kita dapat menyusun buku Pedoman Pengorganisasian Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).
Pedoman Pengorganisasian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) RSUD
AROSUKA akan digunakan dalam menjalankan kegiatan pelayanan bagi petugas yang ada di
RSUD AROSUKA.
Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat meningkatkan pengorganisasian dalam hal
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di RSUD AROSUKA dan digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-
RS).
Tidak lupa penyusun sampaikan terimakasih atas batuan semua pihak dalam menyelesaikan
Pedoman Pengorganisasian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) ini. Kami
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pedoman ini dan kami akan terus
memperbaikinya sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan rumah sakit ini.

Arosuka,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KEPUTUSAN DIREKTUR
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT 3
BAB III. VISI, MISI, DAN MOTO RUMAH SAKIT
A. Visi 4
B. Misi 4
C. Moto 4
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT 5
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 6
RUMAH SAKIT (SIMRS)
BAB VI. URAIAN TUGAS
A. Kepala Unit Kerja 7
B. Staff Unit Kerja 7
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA
A. Tata Hubungan Kerja Internal 8
B. Tata Hubungan Kerja Eksternal 8
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 9
B. Distribusi Ketenagaan 9
C. Jadwal Kerja/ Shift 9
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI DIKLAT 10
BAB X. PERTEMUAN RAPAT 11
BAB XI. PELAPORAN 12

ii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD AROSUKA
TANGGAL :
NOMOR :

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai
lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan
keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit –
penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan -
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM)
serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,
efektif, efisien dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan
Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun
swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara
lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan
kecepatan pelayanannya.

Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di rumah
sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit
dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat
penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit. Sistem
informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara
umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan
mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) adalah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung
kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

1
B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIM-RS) di Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan
program kerja yang terkait dengan kegiatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) di RSUD AROSUKA.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) ini juga menyediakan
pedoman bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
secara keseluruhan, meliputi :
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS);
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur;
c. Penyusunan berbagai program kerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS);
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) di semua unit pelayanan RSUD AROSUKA;
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) bagi staf Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS);
c. Pelatihan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) ditiap unit pelayanan yang menggunakan aplikasi tersebut.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSUD AROSUKA merupakan Rumah Sakit Khusus Tipe C yang menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan komprehensif kepada Ibu dan Anak sebagai bentuk pengembangan
bisnis kesehatan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Family di Pluit yang sudah beroperasional
selama 10 tahun dan berhasil menjadi pilihan utama bagi keluarga di daerah Jakarta Utara dan
sekitarnya.
RSUD AROSUKA berdiri dibawah naungan PT Family Bahagia Sejahtera dan mulai
beroperasional pada 18 September 2013 terletak di Jl. Pantai Indah Selatan 1 No. 01,
Kelurahan Kamal, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Berbatasan sebelah utara dengan tol
Sedyatmo (Lingkar Luar), Selatan dengan Jalan Pantai Indah Selatan, batas barat dengan area
Kapuk Kamal Raya dan batas timur dengan Pantai Indah Barat menyebabkan RSUD
AROSUKA mempunyai akses yang sangat strategis dan mudah dijangkau baik dengan
kendaraan pribadi maupun umum dan memiliki potensi perkembangan pasar yang pesat di
kemudian hari.
RSUD AROSUKA berdiri di atas lahan seluas 10.000 m², ketinggian bangunan 5 lantai, luas
lantai dasar bangunan ± 3.041 m², luas seluruh lantai bangunan seluas ± 14.683,28 m²
memiliki kapasitas 89 tempat tidur dengan utilisasi (BOR) sebesar 60%. Fasilitas kamar
perawatan di RSIA Grand Family terbagi menjadi beberapa kelas perawatan yaitu 2 kamar
Executive, 12 kamar VIP, 25 kamar Utama, 12 kamar kelas 2 dan 3, High Care Unit (HCU),
Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Neonatus Care Unit (NICU), Kamar Isolasi.
Pelayanan RSUD AROSUKA juga semakin berkembang dan saat ini memberikan pelayanan
kesehatan ibu, anak, gigi, bedah, bedah anak, penyakit dalam, psikologi, klinik laktasi,
rehabilitasi medis meliputi terapi okupasi dan terapi wicara serta pelayanan 24 jam yaitu
instalasi gawat darurat, instalasi farmasi, laboratorium didukung pelayanan penunjang medis
seperti fisioterapi, radiologi, USG 4 dimensi.
Selain pelayanan diatas, RSUD AROSUKA memiliki beberapa pelayanan unggulan antara
lain pemeriksaan scanner payudara/ Automatic Breast Volume Scanner (ABVS), Klinik
Fertility (K-Clinic), Klinik Kulit dan Estetika.
Setelah beroperasional kurang lebih 5 tahun, pada tahun 2018 pelayanan RSUD AROSUKA
didukung oleh 19 dokter obstetri dan gynecologi, 9 dokter anak, 2 dokter bedah umum, 1
dokter bedah anak, 1 dokter penyakit dalam, 7 dokter gigi spesialis dan umum, 1 dokter
spesialis kulit kelamin, 1 psikolog dan dokter spesialis dan umum yang siap melayani pasien.
Seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
bermutu maka RSUD AROSUKA terus berupaya mengikuti perkembangan dunia kesehatan
dan berpacu untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada pasien dengan
mengutamakan keselamatan pasien rumah sakit.

3
BAB III
VISI, MISI, DAN MOTO RUMAH SAKIT

A. Visi
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak unggulan dan pilihan keluarga se-JABODETABEK.

B. Misi
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dengan mengedepankan budaya keselamatan
pasien (patient safety);
2. Membangun “Team Work” sebagai komitmen dalam memberikan pelayanan
paripurna;
3. Melakukan inovasi tiada henti sebagai solusi bagi kesehatan Ibu dan Anak.

C. Motto
Your Family is Our Priority.

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FAMILY

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENGELOLA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
DI RSUD AROSUKA

KEPALA UNIT SIMRS

AGUS FIRMAN

ANALISIS SISTEM & PROGRAMER


HARDWARE
INDRA LESMANA BURHANUDIN

6
BAB VI
URAIAN TUGAS

A. Kepala Unit Kerja


Uraian Tugas Kepala Unit Kerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
RSUD AROSUKA :
1. Membuat perencanaan kegiatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-
RS) RSUD AROSUKA;
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) RSUD AROSUKA;
3. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegitan di unit kerja Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) RSUD AROSUKA.

B. Staf Unit Kerja


Uraian tugas Staf Unit Kerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
RSUD AROSUKA :

1. Melakukan proses Input, Edit, tindakan pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) sesuai kebutuhan;
2. Input master tarif tindakan pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) sesuai kebutuhan;
3. Melakukan penanganan komplain/ keluhan penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) pada tiap - tiap Unit;
4. Melakukan training anak baru Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS);
5. Update defenition Anti Virus tiap – tiap unit pelayanan;
6. Mengikuti rapat sesuai kebutuhan;
7. Mengelola email rumah sakit;
8. Melaksanakan tugas dari atasan langsung.

7
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan Kerja Internal


Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu organisasi
merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian tersebut tata hubungan
kerja perlu dibuat untuk unit – unit kerja yang cenderung tumpang tindih atau memang
memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja. Tata hubungan
kerja perlu dibuat terutama untuk tugas – tugas yang bersifat strategis yang memerlukan
kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing unit kerja.
Langkah – langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja
internal adalah :
1. Mengidentifikasi tugas – tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar – benar
memerlukan pengaturan kerja sama;
2. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas;
3. Menetapkan peran unit – unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas;
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk melaksanakan/
menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing – masing unit.

B. Tata Hubungan Kerja Eksternal


Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit – unit kerja
dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut. Hubungan kerja
dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas program ataupun
lintas sektor. Adapun bentuk hubungan dengan unit – unit kerja di luar organisasi
dapat berbentuk :
1. Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
dua atau lebih unit organisasi yang secara teknis mempunyai fungsi yang sama;
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan daya
dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.

8
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Pendidikan : Diploma III/ Sarjana Komputer;
2. Mampu mengoperasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) baik
Front end maupun Back end;
3. Dutamakan menguasai jaringan komputer;
4. Menguasai database My SQL – SQL Server;
5. Familiar/ terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/ PHP/ Visual Basiq/ Java.

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di Unit Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) menujukkan bahwa jumlah staf yang ada di unit SIM-RS sudah
cukup dalam menunjang proses pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM-RS) di RSUD AROSUKA dan tugas – tugas yang dilakukan oleh petugas Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di RSUD AROSUKA. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah staf Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) yang saat
ini berjumlah 3 orang dengan jadwal kerja shift yang telah ditetapkan.

C. Jadwal Kerja/ Shift


1. Shift pagi : 08 : 00 – 17 : 00
2. Shift siang : 13 : 00 – 22 : 00

No Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan


1 Agus Firman Kepala Unit SIM-RS S1 Teknik Informatika
2 Indra Lesmana Staff Unit SIM-RS S1 Sistem Informasi

9
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI/ DIKLAT

RSUD AROSUKA senantiasa mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang baik,
agar terwujud kuantitas dan kualitas pegawai yang mampu melaksanakan tugas dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan di RSUD
AROSUKA adalah program orientasi baik untuk pegawai baru atau pegawai lama. Program
ini dapat dilakukan manakala rumah sakit memperoleh pegawai baru ataupun tidak.
Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non teknis,
terutama memahami company profile dan team work building. Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh Bagian SDM bekerjasama dengan Bagian Diklat. Sedangkan orientasi
khusus berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis dan
dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur organisasi,
visi, misi, falsafah, tujuan, nilai – nilai dan budaya organisasi RSUD AROSUKA.

10
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan
dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat
dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan. Pada unit kerja Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di RSUD AROSUKA, rapat internal dilakukan
setiap bulan dengan tujuan untuk membahas dan mengevaluasi unit kerja Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS). Selain itu, dalam rapat tersebut membahas tentang
masalah – masalah yang terjadi selama satu bulan dan mencari pemecahan masalahnya.

11
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat untuk mengevaluasi hasil pemantauan indikator mutu yang
dilakukan di Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS). Indikator yang
dilihat perkembangannya merupakan indikator yang saat bulan tersebut dipantau rumah
sakit.

B. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat sesuai dengan perkembangan antara data hasil pemantauan
indikator mutu yang diambil oleh instalasi/ unit kerja dari Januari sampai Desember.
Indikator yang dilihat perkembangannya merupakan indikator yang dipantau rumah sakit.
Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan kualitas pelayanan rumah sakit sesuai
indikator yang ditetapkan.

12

Anda mungkin juga menyukai