Anda di halaman 1dari 2

PEMANTIK SEMANGAT

“Bekerja keras dan teruslah berjuang, better future adalah semangat”

Pasang surut semangat dalam menjalani hidup menjadi hal sederhana dan biasa. Namun, semangat
menjadi unsur mendasar dalam terwujudnya tujuan yang maksimal. Iya! Tidak berlebihan kiranya,
semangat menjadi energi positif yang memperkuat dorongan untuk bergerak menuju arah perbaikan diri
dan menggapai cita dan tujuan hidup. Disaat semangat pasang, hal-hal positif selalu meliputi aktivitas
yang dijalani, teman-teman dan kerabat memberikan senyum riang memberi dukungan, juga alam
seakan menyapa dengan caranya, seperti hangat mentari di pagi hari, lembut aroma tanah yang
terguyur hujan malam, juga angin sepoi yang mengiringi langkah. Semangat yang prima dari dalam diri
akan memberi arahan yang optimis dalam menjalankan aktivitas. ketika semangat terkontrol, aktivitas
akan terselesaikan dengan baik dan tepat.

Dikala semangat surut, jangan biarkan putus asa menghampiri. Semangat meredup dikarenakan banyak
hal dalam hidup yang menyatru dan menjadi sebab. Semangat yang surut akan membawa pada
kerapuhan etos kerja dan dapat menghambat cita dan tujuan hidup. Semangat surut menjadi kewajaran
yang lumrah. Ketika semangat yang surut ini berlarut-larut akan membawa dampak kurang baik bagi
performa dalam menjalankan setiap aktivitas. Dengan maksud untuk selalu memperbaharui semangat
dan menyulut semangat agar terus berkobar sehingga mendongkrak energi positif untuk menjalankan
setiap aktivitas dan menjadi kunci terlaksanaya tujuan hidup sangat dibutuhkan hal sederhana yang
kadang disepelekan. Ya! “Nasehat” istilah bijak ini kadang kita jenuh bahkan muak untuk sejenak
mendengarnya. Namun, disaat semangat berada di titik nadir terendah, semua orang membutuhkanya.
Nasehat menjadi pemantik semangat dan pendongkrak energi positif dalam mensukseskan tujuan
hidup. Banyak sosok dalam kehidupan yang bisa dipercaya mampu memberikan nasehat kepada diri
yang dirundung krisis semangat. Sebagai contoh berikut di hadirkan pengalaman sederhana yang
mampu menunjukkan pemantik semangat.

Diusia 21 tahun seorang pemuda di pedalaman Jawa mendapat kesempatan untuk menyelesaikan
studinya pada universitas negri di ibu kota dan dengan maksud mengabarkan kepada orang tuanya dia
sempatkan pulang kampung menemui mereka. Sesampainya dirumah dia langsung menuju pasar
menemui ayahnya yang menjual sayuran, dengan salam dan disambut senyum ayahnya dia
menghampiri dan mencium ta’zim tangan ayahnya selanjutnya dia membantu menata sayuran dan ikut
berjualan. Seusai jualan habis dia bersama ayahnya pulang menuju rumah. Diambang pintu disambut
ibunya yang sedang menimang adek bayinya yang baru berusia 1 tahun, dengan riang pemuda itu
mengucap salam dan mencium tangan ibunya. Saat makan siang dia sampaikan kepada orang tuanya
untuk menghadiri wisuda sarjananya, dan diputuskan yang bisa hadir hanya ayahnya karena ibunya
belum bisa mengajak bayinya pergi jauh. Dengan lapang pemuda tersebut mengutarakan maksudnya.
Disatu sisis pemuda ini sedang mengikuti berbagai tes untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi, yang diutarakanya kepada ibunya ketika usai mahrib saat ayahnya sedang mengajar ngaji di
langgar kampung. Kepada ibunya yang sedang me-nina bobokkan bayinya dia utarakan rencara dan
mimpi masa depanya untuk memiliki usaha mandiri dan berkemauan kuat untuk membangun sekolah di
kampungnya.
Sang pemuda terhenyak dan mendekatkan dirinya kepada ibunya menyaksikan raut wajah ibunya yang
sendu sambil berurai air mata sang ibu mengipasi bayinya yang baru berusia 1 tahun. Ibunya
menuturkan “anakku, dikala ananda masih bayi, ananda sangat rapuh, mudah sakit dan selalu menangis.
Ibu hampir tidak pernah tidur nyenyak, capek dan sangat bosan. Ayah anada juga mulai sibuk dengan
kerjaan sawah dan daganganya, sangat jarang ada dirumah, selalu memikirkan kebutuhan keluarga yang
serba pas-pasan. Ibu tidak bisa menerima itu, tapi ananda masih saja tetap menangis, ibu mulai tidak
bisa menerimanya” sambil menghela nafas beliau melanjutkan “aku mohon, jangan menyiksaku lagi!,
ibu berujar pada ananda yang masih bayi. Ibu mulai membenci diri ibu sendiri. Ibu menangis bersama
ananda” Kemudian ibu merengkuh pundakku dan mengusapnya dan beliau menatapku “setelah itu,
ananda tiba-tiba bisa tertawa. Seperti ananda mengatakan ‘aku masih disini, jangan menangis lagi’”
lanjutnya. Kemudian aku menyandarkan kepalaku di pangkuan beliau “Itu membuatku sadar, selama
aku bisa melihat anakku tersenyum, aku bahagia. Aku ingin anakku bahagia” pungkasnya, sambil
mengusap rambutku dan satu tanganya mengipasi bayinya yang pulas. Pada momen ini ibunya
menyampaikan kepada anaknya untuk jangan menyerah menggapai mimpinya dan ibunya yang akan
selalu mendukung anaknya dan merestui kebahagiaan untuk anaknya.

Kisah ibu yang menceritakan masa kecilnya yang penuh tangis dan muncul harapan di keluarga kecilnya,
menjadi nasehat ampuh untuk menyulut semangat sang pemuda. Setelah diwisuda dengan nilai
cumlaude dan menjadi sarjana terbaik di angkatanya, semangatnya untuk peroleh beasiswa magister
semakin membara hingga dorongan ini makin kuat mengajaknya belajar lebih giat dan menabung
dengan pekerjaanya setelah lulus. terpacu dengan semangat positif dengan dibarengi usaha yang
maksimal akhirnya pemuda tersebut mendapatkan surat persetujuan latter of acceptance (LoA) dari dua
universitas negeri dan satu perguruan tinggi swasta, dan dia akhirnya melanjutkan studinya di salah satu
perguruan tinggi dengan beasiswa.

Selain nasehat yang berupa cerita masa lalu datang dari keluarga, nasehat lain dengan bentuk lain juga
memantik semangat sang pemuda untuk menggapai cita-citanya. Nasihat kali ini berupa penyampaian
pesan dari seorang teman kerja yang belum genap satahun dia mengabdikan diri mengajar di sekolah.
Pemuda tadi dinasehati oleh kepala sekolahnya di pelepasan tutor akhir tahun ajaran, kepala sekolah
menyemangati dengan tulus “Kawan, aku tidak tau bagaimana perasaanmu sekarang. Jika kau
mensyukurinya, selama diacuhan dan terasa berat beban di pundakmu, dengan pengalaman, ambisi dan
kerja keras selama ini, masa depan akan menjadi kekuatanmu. Jadi, selalu tersenyumlah. Teruslah
berjuang dan tetaplah percaya diri, kau selalu di terima disini” tukasnya. “Apapun yang dikatakan orang
disekelilingmu, percayalah dengan kekuatan mimpimu jangan pernah takut gagal. Beranilah menggapai
mimpi, itu sangat menyenangkan” lanjutnya. “ kau bilang, kami membantumu. Aku tahu bagaimana
perjuanganmu itu menjadi penerang jalanmu, aku pun percaya itu sekarang. Hidup yang kau jalani masih
panjang, walaupun kau menemui kesulitan, kau masih terus berjuang. Aku bersyukur bertemu
denganmu, dengan semangatmu, membuka duniaku lebih luas lagi” dia mengahiri, dan menjabat erat
tangan pemuda itu .

Pemantik semangat dapat hadir dari siapa saja dan kapan saja. Memperbaharui semangat juga tak
mengenal waktu. Semangat untuk perbaikan menjadi hal mendasar yang perlu dijaga agar tujuan dapat
tercapai dengan maksimal. Nasehat menjadi penyulut semangat yang menularkan energi positif.

Anda mungkin juga menyukai