SK Revisi Tata Naskah 2022
SK Revisi Tata Naskah 2022
DINAS KESEHATAN
Jln Parahyangan No.39 Telp. (0267) 402276 Karawang 404556
TENTANG
1
3. Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang – Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
78 Tahun 2012 tentang Tata Kearsipan
Dalam Lingkungan Kementrian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49
Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
10. Peraturan Bupati Karawang Nomor 26
Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintah Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Karawang;
11. Peraturan Bupati Karawang Nomor 28
Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Karawang Nomor 43
Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang;
12. Peraturan Bupati Karawang Nomor 23
2
Tahun 2017 tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Bupati Karawang Nomor 24
Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan;
14. Keputusan Bupati Karawang Nomor
188.55/Kep.330-Huk/2017 tentang Pembakuan
Kode Komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah;
15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang Nomor:
440/6896/Dinkes Tahun 2022 Tentang
Pelimpahan Wewenang Penandatangan
Surat Keputusan Kepala Dinas
16. Kesehatan Dalam Rangka Akreditasi
Puskesmas;
Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan, Direktorat Mutu
dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Tahun 2017;
MEMUTUSKAN
3
KETIGA : Pedoman penyusunan dan penulisan:
a) Surat Biasa;
b) Surat Perintah;
c) Surat Perjanjian;
d) Surat Perintah Tugas;
e) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
f) Surat Kuasa;
g) Surat Undangan;
h) Surat Keterangan Melaksanakan
Tugas;
i) Surat Panggilan;
j) Nota Dinas;
k) Nota Pengajuan Konsep Naskah
Dinas;
l) Lembar Disposisi;
m) Telaahan Staf;
n) Pengumuman;
o) Laporan;
p) Rekomendasi;
q) Berita Acara;
r) Notulen;
s) Memo;
t) Daftar Hadir.
Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 4 November 2022
5
Lampiran :Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Nomor : 440/ /Dinkes
Tanggal : 4 November 2022
Tentang : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARAWANG TENTANG PERUBAHAN KEDUA SK
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS NOMOR:/358/DINKES
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARAWANG
.
1. KETENTUAN UMUM
6
3. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang.
10. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang / logo dan cap dinas.
7
12. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan
atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan di bagian atas
kertas.
13. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan
jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian
atas sampul naskah.
21. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu.
8
22. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
25. Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
27. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam
rangka kedinasan.
31. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal, berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada
bawahan, dan dari bawahan kepada atasan.
9
32. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
33. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang
berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan
tugas kedinasan.
35. Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah
barang yang berfungsi sebagai tanda terima.
36. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas
sesuatu hal yang ditandatangani oleh para pihak.
38. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
39. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi keterangan atas kehadiran seseorang.
43. Papan Nama Instansi adalah papan yang bertuliskan nama dan
alamat instansi.
10
2. TATA NASKAH DINAS
b. Asas Pembakuan
Dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah dibakukan.
c. Asas Akuntabilitas
Penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
d. Asas Keterkaitan
Tata naskah dinas diselenggarakan dalam kesatuan sistem.
f. Asas Keamanan
Penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman secara fisik
dan substansi.
b. Prinsip Kejelasan
Diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan aspek fisik
dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan
tepat.
11
c. Prinsip Singkat dan Padat
Diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
c. Tingkat Keamanan
Dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul naskah
dinas sebagai berikut :
12
1. Surat Sangat Rahasia disingkat SR, merupakan surat yang
materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi,
erat hubungannya dengan rahasia negara, keamanan dan
keselamatan negara.
2. Surat Rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi
dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang
berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa.
3. Surat Penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat
keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima
surat.
4. Surat Konfidensial disingkat K, merupakan surat yang
materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang
yang berdampak kepada terhambatnya jalannya
pemerintahan dan pembangunan.
5. Surat Biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan
sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang
tidak berhak.
d. Kecepatan Proses
1. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah
surat diterima;
2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat
diterima;
3. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat
diterima; dan
4. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah
surat diterima.
13
4. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain,
hanya terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai
nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu
lama;
5. Penyediaan surat berlambang negara berwarna kuning
emas atau logo daerah berwarna dicetak di atas kertas 80
gram;
6. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat
adalah Folio/F4 (215 X 330 mm)
7. Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper dan
laporan adalah A4 (201 X 287 mm; dan
8. Ukuran kertas yang digunakan untuk naskah pidato
adalah A5 (165 X 215 mm).
3. NASKAH DINAS
14
Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat
sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas karena pejabat
definitif belum dilantik. Plt ditetapkan dengan Keputusan Bupati
atau Keputusan Kepala SKPD atas nama Bupati dan berlaku
paling lama 1 (satu) tahun. Plt bertanggungjawab atas naskah
dinas yang dikeluarkannya.
Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan
pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat
pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas, karena
pejabat definitif berhalangan sementara.
15
b. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf
naskah dinas berwarna biru tua.
c. Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan naskah
dinas berwarna merah.
b. Kode Klasifikasi
Kode klasifikasi disusun berdasarkan klasifikasi bidang tugas ;
1) 005 : Undangan
2) 094 : Perjalanan Dinas
3) 440 : Kesehatan
4) 441 : Pembinaan Kesehatan
5) 442 : Obat-obatan
6) 443 : Penyakit Menular
7) 444 : Gizi
8) 445 : Rumah Sakit, Balai Kesehatan,
Puskesmas,Puskesmas Keliling
9) 446 : Tenaga Medis
10) 447 : Pengobatan Tradisional
5. Stempel
Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu
dan dibubuhkan pada Stempel perangkat daerah terdiri atas :
a. Stempel SKPD
Stempel SKPD berbentuk lingkaran, meliputi :
a.1. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan
stempel perangkat daerah adalah 4 cm;
a.2. Ukuran garis tengah lingkaran stempel jabatan dan
perangkat daerah adalah 3,8 cm;
a.3. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan
perangkat daerah adalah 2,7 cm; dan
a.4. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran
dalam maksimal 1 cm.
c. Stempel Puskesmas
Stempel puskesmas berisi nama pemerintah kabupaten, nama
SKPD dan nama puskesmas yang bersangkutan.
17
Kop naskah dinas perangkat daerah memuat nama Pemerintah
Kabupaten Karawang, nama Satuan Kerja Perangkat Daerah,
alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode
pos, menggunakan lambang daerah berwarna ditempatkan pada
bagian atas kiri kertas.
Kop naskah dinas digunakan untuk naskah dinas yang
ditandatangani oleh kepala SKPD.
18
Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan
upaya kesehatan perorangan, dan sistem penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat (untuk Puskesmas) perlu
dibakukan berdasarkan regulasi internal yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. Regulasi internal tersebut disusun dan
ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus disediakan oleh
puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi.
b. Dokumen Eksternal
Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundangan dan
pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi
profesi, yang merupakan acuan bagi puskesmas dalam
menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya
kesehatan perorangan serta khusus bagi Puskesmas untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
19
Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi
Dokumen Tidak Terkendali.
d. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena
telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini
harus ada tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk
diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
20
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas
perlu menyiapkan rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan
yang dilaksanakan) dan dokumen-dokumen pendukung lain,
seperti foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi,
dan sebagainya.
1. Kebijakan
21
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan
di tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan
diletakkan di bagian kiri
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata
“bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan
tanda baca (;)
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundangan yang memerintahkan pembuat
Peraturan/Surat Keputusan tersebut
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan
dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan
tanda baca (;)
3. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital
22
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua
(:)
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik ( . )
4. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum,
misalnya : Kesatu : Kedua : dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat
Keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan
ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
Peraturan/Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. tempat dan tanggal penetapan
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani
6. Penandatanganan :
Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas atas nama Kepala Dinas Kesehatan,
merupakan pelimpahan wewenang penandatanganan dari
Kepala Dinas Kesehatan dalam rangka akreditasi puskesmas,
dituliskan nama menggunakan gelar, pangkat, dan nomor
induk pegawai.
23
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan
b. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas
TENTANG
(Judul Keputusan Kepala Puskesmas)
Memperhatika : 1. ……………………………………………………………………….;
n 2. ……………………………………………………………………….;
3. Dan seterusnya;
(jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Karawang
Pada Tanggal ..........................
Tanda tangan
I. Pendahuluan :
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab
Admen, dan Penanggung jawab UKM dan UKP bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara
28
keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
dengan mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke tim mutu/tim akreditasi,
b) Fungsi tim mutu/tim akreditasi Puskesmas didalam
penyusunan dokumen adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan
memperbaiki dokumen yang telah disusun oleh
pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa
maupun penulisan.
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen
sehingga tidak terjadi duplikasi/tumpang tindih
dokumen antar unit.
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang
akan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
3. Pengesahan Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka
perlu dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi
SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
29
c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah, atau
ketentuan penomoran (bisa menggunakan
garis miring atau dengan sistem digit).
d) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara
terpusat.
b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau
Internal
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk
menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel
terkendali
1) Tata Cara Pendistribusian dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha
menyampaikan dokumen kepada unit upaya
atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai
panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau
bagian Tata Usaha Puskesmas sesuai
pedoman tata naskah.
30
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
7. Penataan Dokumen.
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi
Puskesmas dikelompokan masing-masing bab/kelompok
pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria
31
dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara
berurutan.
7. Rekam implementasi.
1. Rekam implementasi adalah : dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang
dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan
regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan juga harus dikendalikan. Organisasi harus
menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
permusnahan. Catatan/rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
Kembali.
32
Dr. ENDANG SURYADI, MARS
Pembina Utama Muda
NIP. 19660108 200212 1 002
33