CBR Biologi - Rhama Desvitha Sari
CBR Biologi - Rhama Desvitha Sari
Biologi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
Critical Book Report ini tepat waktu. Shalawat dan salam juga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat beliaulah kita dapat membedakan antara
yang hak dan yang batil.
Critical Book Report ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang
diberikan oleh Ibu Mislah Sahila Harahap, M. Pd selaku dosen Biologi. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mislah Sahila Harahap, M. Pd karena telah
mempercayakan saya untuk mengerjakan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam Critical Book Report ini masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Critical Book Report ini.
A. IDENTITAS BUKU
Mandiri Biologi Jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII oleh Sri Ayu Imaningtyas,
S. Si.
B. DATA BUKU
Judul buku : Mandiri Biologi Jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII
Penulis : Sri Ayu Imaningtyas, S. Si
Penerbit : Erlangga
Editor : Rezki Yuniarto, S.Pd
Tahun terbit : Mei 2018
Dimensi buku : 25 x 17,5 cm, 192 halaman
Harga Buku : Rp. 75.000
C. RINGKASAN BUKU
Pada buku ini memuat kata pengantar yaitu kata pengantar editor dan penulis,
memuat daftar isi, kemudian penjelasan dari bab 1 sampai dengan bab 8. Buku ini berisi
tentang bagaimana materi biologi di tingkat SMA/MA kelas XII.
Interfase bukan merupakan fase pembelahan, namun merupakan fase antara mitosis
satu dengan mitosis berikutnya. Pada interfase, terjadi peristiwa sebagai berikut:
1. Fase pertumbuhan primer (Gap 1 atau G1): tahap pertama pertumbuhan sel,
terjadi transkripsi RNA, sintesis protein dan penggandaan organel sel.
2. Fase sintesis (S): terjadi replikasi DNA dan duplikasi kromosom.
3. Fase pertumbuhan sekunder (Gal 2 atau G2): terjadi lagi perbanyakan organel
utnuk diwariskan kepada sel keturunannya.
1. Profase I
2. Metafase I
3. Anafase I
4. Telofase I
1. Profase II
2. Metafase II
3. Anafase II
4. Telofase II
Bab 5 (Hereditas)
Hereditas adalah pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Hereditas
dipelajari dalam cabang ilmu genetika. Istilah-istilah genetika:
1. Genotipe: susunan genetik suatu sifat pada individu yang menentukan sifat
genotipe.
2. Fenotipe: sifat lahiriah yang dapat diamati. Fenotipe akibat dari interaksi antara
genotipe dengan lingkungan.
3. Dominan: gen yang pengaruhnya lebih kuat sehingga menutupi ekspresi
pasangan alelnya.
4. Resesif: gen yang kalah, ditutupi oleh pengaruh gen lain yang merupakan
pasangan alelnya.
5. Dominan tak sempurna (intermediate): sifat dominan tidak mampu menutupi
sifat resesif sehingga muncul sifat diantara keduanya.
6. Kodominan: pasangan alel muncul secara terpisah di dalam fenotipe.
7. Homozigot: pasangan alel dengan gen yang sama, keduanya gen dominan atau
resesif.
8. Heterozigot: pasangan alel dengan gen yang berbeda, yang satu gen dominan
dan yang lain gen resesif.
9. Parental: disingkat P, berarti induk atau tetua atau orang tua.
10. Filial: disingkat F, berarti keturunan dari hasil perkawinan parental.
11. Hibrid: keturunan hasil persilangan dengan sifat-sifat yang berbeda.
Hereditas pada manusia. Pada umumnya, penyakit genetis disebabkan oleh gen
homozigot resesif. Ada yang tertaut seks, contohnya buta warna dan hemofilia. Ada
pula yang tidak tertaut seks, contohnya albino dan anemia sel sabit. Perhatikan contoh
penurunan sifat pada penyakit albino berikut.
P : Pp >< PP
(normal) (normal)
Gamet : P,p
Penggolongan darah sistem ABO ditentukan oleh tiga macam alel, yaitu
IA , IB , dan IO . Golongan A bergenotipe IA IA atau IA IO , golongan B bergenotipe IB IB
atau IB IO , golongan AB bergenotipe IA IB , dan golongan O bergenotipe IO IO . Pada
penggolongan darah sistem MN, golongan M bergenotipe LM LM , golongan N
bergenotipe LN LN , dan golongan MN bergenotipe LM LN . Pada penggolongan darah
sistem Rh, golongan Rh+ bergenotipe RhRh atau Rhrh, sedangkan golongan Rh−
bergenotipe rhrh. Perhatikan contoh penurunan sifat pada golongan darah berikut.
P : AB >< B
Genotpe : IA IB IB IO
Gamet : IA , IB IB , IO
F1 : IA IB (golongan AB), IA IO (golongan A), IB IB (golongan B), IB IO (golongan
B)
Bab 6 (Mutasi)
Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Organisme yang mengalami
mutasi disebut mutan. Faktor penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi
pada tingkat gen dan tingkat kromosom. Mutasi gen adalah urutan basa pada DNA
yang mengakibatkan perubahan kode genetik sehingga susunan asam amino pada
polipeptida yang terbentuk turut berubah pula. Mutasi gen dapat terjadi karena
perubahan jenis basa nitrogen, perubahan letak urutan basa nitrogen, dan perubahan
jumlah basa nitrogen. Mutasi kromosom terjadi karena perubahan struktur kromosom
akibat hilang atau bertambahnya salah satu segmen kromosom, dan karena perubahan
jumlah kromosom. Mutasi kromosom berdampak pada perubahan beberapa gen di
dalam kromosom. Mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi alami dan mutasi buatan.
Mutasi alami terjadi secara alami di alam, misalnya oleh mutagen berupa radiasi sinar
kosmis dari luar angkasa, sinar ultraviolet matahari, dan sinar radioaktif di alam.
Mutasi buatan terjadi karena sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya produksi tanaman
poliploid yang buahnya besar dan tidak berbiji dengan pemberian kolkisin, dan teknik
mutasi radiasi menghasilkan padi varietas Mira-1, Woyla, dan Mayang. Bahan-bahan
penyebab mutasi (mutagen) contohnya adalah sebagai berikut:
1. Bahan kimia: peptisida, agen alkilase yang menggangu replikasi DNA (seperti
mustard, dimetil sulfat, dan etil metil sulfat), kolkisin, metana, formaldehid,
dan hidroksil amino.
2. Bahan fisika: unsur radioaktif, radiasi sinar X, sinar alfa, beta, dan gamma.
3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
Bab 7 (Evolusi)
Evolusi biologi adalah perubahan ciri makhluk hidup secara perlahan-lahan
dalam waktu lama dari generasi ke generasi, dari organisasi tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi. Bapak teori evolusi adalah Charles Robert Darwin. Teori
evolusinya tertuang dalam bukunya yang berjudul " On The Origin of Spesies by
Means of Natural Selection " (Timbulnya Spesies karena Seleksi Alam). Teori evolusi
Darwin menyatakan sebagai berikut:
1. Spesies yang hidup saat ini berasal dari spesies yang hidup di masa lalu.
2. Evolusi berjalan melalui seleksi alam.
Pokok-pokok pikiran yang mendasari teori evolusi Darwin adalah sebagai berikut:
Menurut Darwin, makhluk hidup ada yang lolos seleksi alam dan ada yang tidak karena
hal berikut:
Ilmuwan lain yang memiliki pemikiran tentang evolusi antara lain Weismann, Herbert
Spencer, dan Johansen serta beberapa ahli genetika. Pendapat Weismann adalah
sebagai berikut:
1. Fosil kuda dari jenis Eohippus (Hyracotherium) hingga kuda modern Equus.
2. Fosil manusia purba, misalnya Australopithecus afarensis, A. Africanus, Homo
habilis, H. erectus, dan H. sapiens.
Mekanisme evolusi mutasi gen adalah perubahan struktur kimia DNA sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan sifat yang diwariskan. Angka laju mutasi adalah
banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam
suatu spesies. Frekuensi gen adalah perbandingan antara suatu gen atau genotipe
dengan gen atau genotipe yang lain di dalam suatu populasi. Menurut hardy-weinberg,
jika P adalah frekuensi alel dominan a&q adalah frekuensi alel resesif a untuk
mengetahui frekuensi gen dalam populasi digunakan rumus aljabar sebagai berikut.
B kuadrat + 2 PQ + q kuadrat = 1
Perubahan frekuensi gen disebabkan oleh faktor mutasi, seleksi alam, emigrasi
dan imigrasi, rekombinasi dan seleksi, genetik drift, dan meiotic drive. Genetic drift
adalah fluktuasi frekuensi gen acak di suatu tempat. Meiotic drive merupakan
gangguan yang terjadi pada saat meiosis spesiasi dapat terjadi karena adanya isolasi
geografi, domestikasi, poliploidi, dan isolasi reproduksi yang dibedakan menjadi
isolasi ekogeografi, isolasi habitat, isolasi musim, isolasi perilaku, isolasi mekanis,
isolasi gamet, isolasi perkembangan, hibrid tidak mampu bertahan hidup, hbrid steril,
dan eliminasi hibrid karena seleksi.
Teori asal usul kehidupan, teori abiogenesis (generation spontanea atau abiogenesis
klasik)
Teori kreasi khas, didukung oleh Carolus Linnaeus: kehidupan diciptakan oleh
zat supranatural pada saat khusus. Teori kataklisma, dipelopori oleh Cuvier: semua
spesies diciptakan secara terpisah dan berlangsung dalam periode periode; diantaranya
periode satu dengan lainnya terjadi bencana. Teori kosmozoa (panspermia), dipelopori
oleh Arrhenius: kehidupan berasal dari planet lain. Teori evolusi biokimia: kehidupan
di bumi diawali dari evolusi kimia (evolusi biologi) yang dilanjutkan oleh evolusi
biologi.
1. Tahap 1: atmosfer bumi banyak mengandung zat metana amonia uap air dan
hidrogen tahap.
2. Tahap 2: energi dari aliran listrik petir dan radiasi sinar kosmis mereaksikan
zat-zat membentuk molekul yang lebih besar.
3. Tahap 3: terbentuk zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianya
mirip virus.
4. Tahap 4: zat hidup ber evolusi menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks.
Evolusi biologi. Sel primitif yang pertama kali terbentuk adalah sel prokariotik
yang bersifat heterotrof, anaerobik, tidak memiliki organel, bereproduksi dengan
membelah diri, memiliki membran sel, dan sitoplasma mengandung DNA dan RNA.
Oleh karena persediaan makanan semakin menipis, sel heterotrof berevolusi menjadi
sel yang diduga mirip dengan bakteri fotosintetik saat ini. Sel eukariotik diduga berasal
dari evolusi organisme prokariotik. Membran sel prokariotik melekuk ke dalam
mengelilingi DNA sehingga terbentuk membran inti. Untuk memperoleh lebih banyak
energi, sel prokariotik anaerobik berevolusi menjadi prokariotik aerobik yang
melakukan respirasi menggunakan mesosom yang terbentuk dari pelekukan membran
sel ke arah dalam. Sel eukariotik dan sel prokariotik aerobik sehingga terbentuk
hubungan simbiosis mutualisme yang disebut endosimbiosis. Pada tahap evolusi
selanjutnya, sel prokariotik aerobik berubah menjadi mitokondria. Sel eukariotik
aerobik berevolusi membentuk flagela dan silia, dan menghasilkan keturunan mirip
protista yang ada saat ini. Sel eukariotik aerobik heterotrof menelan autotrof mirip
sianobakteri yang mampu berfotosintesis sehingga terbentuk endosimbiosis. Pada
tahap evolusi selanjutnya, sel autotrof itu berubah menjadi kloroplas. Akhirnya
terbentuklah sel berkloroplas, berinti, dan memiliki mitokondria, yang merupakan cikal
bakal sel tumbuhan. Bentuk awal tumbuhan diduga mirip protista berflagela, yang
kemudian berevolusi menjadi alga hijau. Alga bersel satu berkembang menjadi alga
bersel banyak. Diduga bentuk awal hewan mirip protista berflagela yang kehilangan
kloroplasnya dan berkembang mirip flagellata sekarang. Ada dugaan pula bahwa sel
hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik yang berevolusi menjadi protozoa.
Hewan bersel satu berevolusi menjadi hewan bersel banyak. Invertebrata berevolusi
dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Vertebrata berevolusi dari nenek
moyang berupa Echinodermata yang berkembang menjadi Rchinodermata modern,
Hemichordata, dan Chordata primitif. Sel-sel awal diduga berkembang di laut, namun
karena kompetisi semakin besar maka sebagai organisme ada yang mencoba hidup ke
darat. Ada yang berhasil hidup di darat, contohnya kepiting dan amfibi, namun ada
pula yang kembali ke laut, seperti paus dan lumba-lumba. Ada pula yang gagal kembali
ke air, misalnya buaya. Menurut pandangan materialisme, hidup itu sebenarnya tidak
ada, yang ada adalah perwujudan dari proses yang terjadi pada materi. Menurut
pandangan vitalisme, materi dan hidup itu terpisah, hidup ada didalam materi sehingga
materi mampu melakukan kehidupan.Manajer merupakan kemampuan seorang
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan anak buah untuk mencapai tujuan
bersama, hal ini karena kepala madrasah memiliki kemampuan untuk menyukseskan
suatu kebijakan yang mendukung atau bahkan menjadi penghambat dalam pelaksanaan
kebijakan tersebut. Selanjutnya Tugas-tugas manajer dalam mengelola organisasi atau
lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
2) Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan
dan menetapkan prioritas-prioritas
3) Manajer bertanggungjawab & mempertanggungjawabkan
4) Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
5) Manajer adalah seorang mediator
6) Manajer adalah seorang politisi
7) Manajer adalah seorang diplomat
8) Manajer mangambil keputusan-keputusan sulit
Bab 8 (Bioteknologi)
Bioteknologi adalah upaya pemanfaatan makhluk hidup dengan menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah untuk menghasilkan produk atau jasa yang berguna bagi
manusia. Bioteknologi tradisional diterapkan hanya berdasarkan pengalaman,
menggunakan peralatan sederhana, dan dalam skala kecil. Bioteknologi modern
diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah, menggunakan peralatan yang lebih
modern, dan dalam skala besar.
Penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi, makanan dan minuman
produk bioteknologi umumnya dihasilkan dari proses fermentasi dengan bantuan
mikroorganisme. Fermentasi adalah proses penguraian senyawa organik tanpa oksigen,
atau disebut respirasi anaerobik, yang dilakukan oleh mikroorganisme terutama khamir
(ragi). Contoh makanan produk bioteknologi adalah roti, keju, yoghurt, tempe, kecap,
tapai, dan nata de coco. Di dalam sel mikroorganisme, seperti, alga, jamur, dan bakteri,
terkandung protein yang disebut protein sel tunggal (PST) dinding sel PST terdiri atas
selulosa dan asam nukleat yang sulit dicerna oleh manusia sehingga saat ini lebih
banyak digunakan sebagai pakan ternak. Beberapa sudah ada yang dapat dimanfaatkan
untuk konsumsi manusia, misalnya PST dari hifa jamur Fusarium (disebut
mikroprotein) dan PST dari alga Chlorella. Mikroorganisme dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan zat organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, gliserol,
enzim, hormon, dan vitamin. Mikroorganisme dalam media kotoran ternak dapat
menghasilkan biogas (gas metana) sebagai sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan. Jamur dan bakteri dapat menghasilkan antibiotik untuk membunuh
mikroorganisme lain. Contohnya jamur Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin
dan bakteri Streptomyces menghasilkan antibiotik streptomisin. Mikroorganisme dapat
dimanfaatkan untuk mencerna limbah industri, misalnya bakteri Enterobacter cloacal
yang mereduksi kromium menjadi bahan tidak beracun. Mikroorganisme juga dapat
dimanfaatkan untuk memisahkan logam dari bijihnya, misalnya bakteri Thiobacillus
ferooxidans untuk memisahkan tembaga dari bijih tembaga.
Kultur jaringan, tumbuhan memiliki sifat totipotensi yaitu sel atau jaringannya
dapat tumbuh menjadi individu baru. Kultur jaringan pada prinsipnya merupakan
teknik pengklonaan (kloning) yaitu menghasilkan keturunan yang identik satu sama
lain melalui reproduksi aseksual. Jaringan tumbuhan yang akan dikultur disebut
eksplan. Eksplan yang dikultur dalam media akan berkembang biak membentuk
gumpalan sel yang belum terdiferensiasi yang disebut kalus. Kalus yang dikultur dapat
membelah diri menentukn jutaan sel kalus yang baru. Kalus akan tumbuh menjadi
tanaman kecil yang disebut plantlet. Plantlet dipisah-pisah dan dikultur lagi sampai
cukup besar dan siap dipindahkan dalam pot. Keuntungan kultur jaringan tumbuhan
adalah cepat menghasilkan, bibit terhindar dari hama dan penyakit, hemat tempat dan
waktu, dan keturunan bersifat identik. Jaringan hewan hanya dapat diukur pada fase
embrio yaitu tahap morula dan blastula. Embrio dikultur dalam tabung yang disebut
kultur in vitro. Embrio itu kemudian diklona sehingga menghasilkan banyak embrio
identik. Embrio embrio itu ditanam dalam uterus hewan-hewan betina yang disebut
kultur in vivo sehingga dihasilkan keturunan hewan-hewan identik dalam jumlah besar.
Rekayasa genetika, rekayasa genetika adalah upaya memanipulasi sifat
makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika dapat dilakukan dengan metode transplantasi inti (transfer inti) dan
pengklonaan, fusi sel, serta rekombinasi DNA (rekombinasi gen). Organisme hasil
rekayasa genetika yang mengandung gen dari spesies lain disebut organisme
transgenik. Transplantasi inti adalah teknik memindahkan inti dari sel yang satu ke sel
yang lain agar dihasilkan individu baru yang memiliki sifat sesuai dengan inti yang
diterimanya. Transplantasi inti digabung dengan teknik pengklonaan akan
menghasilkan individu baru tanpa proses fertilisasi yang disebut reproduksi
paraseksual. Contohnya inti sel usus kecebong (2n) dimasukkan dalam ovum katak
yang telah dihilangkan inti selnya, maka terbentuk ovum dengan inti dari sel usus (2n).
Ovum bermitosis berkali-kali hingga menghasilkan blastula. Blastula kemudian
dipotong-potong (diklona) menjadi banyak sel. Inti tiap sel dimasukkan dalam ovum
ovum tanpa inti yang lain dan dikultur secara in vitro sehingga berkembang menjadi
individu baru. Contoh lainnya adalah pengklonaan domba Dolly. Fusi sel adalah
peleburan 2 sel dari spesies yang sama atau berbeda sehingga terbentuk sel bastar yang
disebut hibridoma yang memiliki gabungan sifat kedua sel induknya. Fungsi sel
dilakukan secara in vitro. Beberapa komponen yang dibutuhkan untuk proses fusi sel
adalah sebagai berikut.
1. Sel wadah atau sel target yang cepat membelah, biasanya digunakan sel kanker
(mieloma) tikus.
2. Sel sumber gen yang memiliki sifat yang diinginkan. Sel ini sulit dikultur
sehingga perlu difusikan dengan sel wadah.
3. Fungsi gen yang mempercepat terjadinya fusi sel misalnya zat NaNO3. Fungsi
sel bermanfaat untuk pemetaan kromosom, pembuatan antibodi monoklonal,
dan pembentukan spesies baru (misalnya tanaman tomntang - tomat dan
kentang).
1. Potongan DNA yang diinginkan yang dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu
memotong langsung dari DNA, mentranskripsi balik RNA menjadi DNA, atau
menyintesis DNA secara in vitro.
2. Enzim pemotong DNA, yaitu enzim restriksi endonuklease, dan enzim
penyambung DNA, yaitu enzim ligase DNA.
3. Plasmid (DNA sirkuler dalam bakteri atau khamir) sebagai vektor untuk
memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel target.
Contoh pemanfaatan rekombinasi DNA adalah pada rekombinasi gen insulin. Gen
insulin manusia dari pulau Langerhans diambil dan disambungkan dengan plasmid,
lalu disambungkan ke dalam sel bakteri E. coli sehingga bakteri itu dapat memproduksi
insulin.
1. Sel tanaman kentang disisipi gen tahan penyakit dengan menggunakan plastik
bakteri Agrobacterium tumefaciens sebagai vektor penyisipan gen.
2. Tumbuhan serealia hasil rekayasa genetika akarnya dapat bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium penambat nitrogen.
3. Tanaman disisipi gen bakteri Bacillus thuringiensis sehingga dapat
menghasilkan pestisida pembasmi hama.
4. Rekombinasi DNA menghasilkan vaksin, antibodi, dan hormon pertumbuhan
untuk hewan ternak, misalnya BGH (bovine growth hormone) yang disuntikkan
pada sapi perah. Hormon BGH dibuat dengan cara menyisipkan gen
somatotropin dari sel sapi ke dalam plasmid bakteri E. coli.
Contoh pemanfaatan bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah teknik
pembuatan biogas sebagai penghasil energi, pemeliharaan cacing tanah untuk
menyuburkan tanah, dan pemanfaatan bakteri pencerna limbah sebelum dibuang ke
sungai.Sistem informasi manajemen itu merupakan sebuah sistem yang memproduksi
informasi yang berguna bagi upaya atau kegiatan manajemen. Tujuan dari sistem
informasi adalah menghasilkan informasi. Keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola
organisasi tersebut. Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan
bentuk penyajian informasi. Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka
lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka
melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Pada buku yang berjudul Biologi ini secara detail menjelaskan tentang materi
biologi pada tingkat SMA/MA kelas XII. Penjelasan di dalam buku ini dijelaskan
secara rinci dan jelas, bahasa yang digunakan pun mudah untuk dimengerti. Penulis
memberikan penjelasan dengan mengunakan gambar dan diakhiri dengan soal disetiap
penjelasan materi dari penulis tersebut sehingga penjelasan tersebut autentik dan kita
sebagai pembaca dapat mengetahuinya dengan jelas, serta cover buku yang menarik.
Penulis juga menyertakan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada setiap bab
sehingga buku ini dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan tugas dan sebagai
bahan ajar untuk pendidik dalam mengajar.
Akan tetapi didalam buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XII ini selain terdapat
kelebihan juga terdapat beberapa kekurangan yaitu pada setiap penjelasan materi yang
menggunakan gambar. Mengapa, karena gambarnya tidak berwarna jadi kurang begitu
jelas untuk melihat dan memahami dari gambar tersebut.