Anda di halaman 1dari 8

SURAT JAWABAN GUGATAN

Nomor : 08xx/G/PT.TUN/VIII/2012

Lampiran : - Surat Kuasa

- Photocopy Tanda Pengenal Advokat

Perihal : JAWABAN GUGATAN

Bandung, 29 Mei 2012


Kepada,
Yth. Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara 21/Spt/Bdg/Bpn/08/2012
tentang Sertifikat Rumah
Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Bandung
Jl. Cikini Raya Nomor 117 Bandung

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
S.H : Advokat, berkewarganegaraan Indonesia, dan berkantor pada KANTOR HUKUM Maju
Jaya Lawfirm, beralamat di Jl. Sekeloa Selatan I No. 2, dalam hal ini berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 1 Maret 2012 (terlampir).
Bertindak untuk dan atas nama:
: KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) WILAYAH KOTA
BANDUNG
: Jalan Melati karangan Nomor 16. RT 1/ RW 3 Kelurahan sadang seran Kecamatan
Dago Bandung
elanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT.
an :
Nama : Suparman Atmadidjaja (45 tahun)
Tempat/tgl. lahir : Bandung 15 Juni,1977
Alamat : Jalan Dago Atas Nomor 32. RT 1/ RW 3 Kelurahan Dago
Kecamatan Dago Bandung
Pekerjaan : Pegawai Negeri sipil (PNS)
elanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini, perkenankan lah kami menyampaikan jawaban atas gugatan PENGGUGAT
tertanggal 9 mei 2012 sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
 Bahwa ketidak berwenangan Pengadilan negeri Tata Usaha Negara mengadili
dikarenakan pada perkara ini masih di lakukanya upaya administratif di KANTOR
WILAYAH PERTANAHAN PUSAT dan belum sampai pada tahap putusan.
 Bahwa berdasarkan pasal 48 ayat (2) undang-undang No.51 tahun 2009 tentang
Peradilan
Tata Usaha Negara pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara jika seluruh upaya administratif telah di laksanakan.
 Bahwa gugatan yang di layangkan PENGGUGAT adalah tidak tepat, karena
berdasarkan
pasal 1 angka 6 undang-undang No.51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
yang
menyatakan seorang tergugat haruslah yang mengeluarkan keputusan berdasarkan
kewenanganya, sedangkan pada kasus ini yang mengeluarkan keputusan terkait
sertifikat yang
di maksud bukanlah KANTOR WILAYAH PERTANAHAN KOTA BANDUNG melainkan
KANTOR WILAYAH PERTANAHAN JAWA BARAT.
 Bahwa tidak terdapatnya objek sengketa sebagaimana yang di maksud oleh
PENGGUGAT karena BADAN PERTANAHAN NASIONAL dalam pembuatan sertifikat
sudah melakukan sesuai dan memenuhi ketentuan dalam pasal 26 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, tentang pendaftaran tanah dengan di umumkan
hasil
pengumpulan data fisik dan data yuridis atas sebidang tanah yang tercantum, sehingga
menyebabkan sengketa ini bukanlah sengketa Administrasi Negara.
 Bahwa sengketa ini bukanlah sengketa Administrasi Negara maka Pengadilan Tata
Usaha
Negara tidak mempunyai kewenangan untuk mengadili perkara ini.
 Bahwa alasan-alasan gugatan sebagaimana yang di maksud PENGGUGAT dengan No.
08/G/PT.TUN/VIII/2012 adalah tidak tepat.
 Bahwa keputusan di keluarkanya sertifikat tanah No. 21/Spt/Bdg/Bpn/08/2012
tidaklah
terjadi tumpang tindih dengan sertifikat tanah dengan No. 125/Spt/Bdg/09/2010 karna
sesuai
dengan pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, tentang pendaftaran tanah jika
di keluarkan sertifikat pengganti atas sertifikat sebelumnya, maka sertifikat sebelumnya
menjadi tidak berlaku lagi.

II. DALAM POKOK PERKARA


 Bahwa tidak terdapatnya kelalaian TERGUGAT sebagai mana di maksud dalam surat
gugatan PENGGUGAT, karena dengan ini TERGUGAT sudah dengan itikad baik dalam hal
Pengumpulan Data Fisik dan Data Yuridis sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan guna pembutan sertifikat.
 Bahwa tidak terdapatnya keputusan dari KANTOR PERTANAHAN NASIONAL yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih khusus bertentangan dengan
ketentuan pidana, sebagaimana yang di maksud oleh PENGGUGAT, karena dalam
pembuatan sertifikat KANTOR PERTANAHAN NASIONAL sudah mendapatkan pernyataan
dari berbagai pihak yang di perlukan dalam hal pembuatan sertifikat.
 Bahwa Tindakan TERGUGAT sudah sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan
yaitu ketentuan Pasal 64 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah yang tidak memenuhi Unsur -unsur Pasal 53 ayat
(2) Undang –undang No.9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
 Bahwa KANTOR PERTANAHAN NASIONAL dalam membuat keputusan sudah sesuai
dengan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik, berdasarkan pada ketentuan yang
diatur didalam Pasal 53 ayat.2.b Undang-Undang RI No.51 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang No.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta Asas
Umum Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal.3 Undang-undang No.28
Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi, dan
Nepotisme.
 Bahwa berdasarkan uraian di atas, Tindakan TERGUGAT Kepala tidak terbukti
Melanggar Azas –azas Umum Pemerintah Yang Baik ( Azas Kecermatan ,Azas tidak
berbuat sewenang–wenang ,azas tidak menyalahgunakan Wewenang untuk tujuan lain ,azas
kepastian hukum dan telah memenuhi Unsur -unsur Pasal 53 ayat (2) Undang – undang
No.51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah di uraikan tersebut di atas, mohon kiranya majelis
hakim memutus sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Bandung TIDAK BERWENANG
mengadili perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan


tidak dapat di terima
2. Mengabulkan permohonan TERGUGAT untuk seluruhnya
Menyatakan tidak terdapat pelanggaran hukum pada sertifikat No. 21/Spt/Bdg/Bpn/08/2012
terkait tumpang tindih penerbitan sertifikat hak milik atas tanah Nomor
125/Spt/Bdg/09/2010, atas nama tuan Yusuf Komarudin tertanggal 21 April 2010 dengan hak
milik atas tanah Nomor: 53/67-1-400/IX/1968, atsa nama Ny. Husna atmadidjaja yang
dikeluarkan oleh KANTOR WILAYAH PERTANAHAN PROVINSI JAWA BARAT.
3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar semua biaya perkara.

Apabila Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berpendapat lain, mohon keadilan yang
seadil-adilnya dalam suatu peradilan yang baik (ex aequo et bono);

Demikian surat jawaban gugatan kami


Hormat kami
Kuasa Hukum TERGUGAT

Anda mungkin juga menyukai