Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan
membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru
berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran
guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri
Anitah W. dkk, 2009:13).
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar,
membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas
menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki.
Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah
dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk
mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) maka
perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk
pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan
Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 27 Bengkulu Tengah yang beralamat di Desa Datar
Lebar Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah. Sekolah ini memiliki 6 rombel yang
kebanyakan dari siswa di sekolah tersebut merupakan penduduk setempat.
Pada mata kuliah PKM ini, penulis bersama rekannya telah melaksanakan Praktek
Kemampuan Mengajar dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah "Pemantapan
Kemampuan Mengajar” menyusun 10 RPP yang di antaranya terdiri dari mata pelajaran
eksakta dan non-eksakta. Terlampir pula di dalam Laporan ini RPP yang menjadi bahan
praktek mengajar dalam rangka penilaian tugas akhir.

B. Tujuan Mengikuti PKM


Adapun tujuan dalam mengikuti Mata Kuliah PKM, yaitu:
1. Syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Mengajar.
2. Untuk memperbaiki kesalahan teoritis melalui temuan praktik langsung.
3. Untuk meningkatkan kualitas Mahaanak dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
4. Untuk meningkatkan kualitas Mahaanak dalam keguruan sebagai pendidik yang
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi.
C. Manfaat Mengikuti PKM
Mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dilakukan secara profesional. Untuk
mencapai kompetensi tersebut, mahaanak dilatih dan dibekali melalui praktek PKM
sehingga mahaanak memiliki kebiasaan dan kemampuan menyelenggarakan program
pembelajaran mulai dari mempersiapkan, merancang. melaksanakan, mengevaluasi, dan
memperbaiki pembelajaran di sekolah berdasarkan keilmuan bidang studi dan
kependidikan keguruan yang dapat dipertanggungjawabkan Dari kegiatan praktek PKM
yang dilakukan mahaanak dapat memetik manfaat, sebagai berikut:
1. Memiliki pengalaman dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman
yang telah diperoleh melalui praktek tindak mengajar.
2. Mempunyai kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemah diri sendiri dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran.
3. Memiliki kemampuan untuk menganalisa karakteristik dan kebutuhan belajar
anak.
4. Memiliki kempuan untuk menyusun RKH dengan memperhatikan karakteristik
kebutuhan anak
5. Terbiasa dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dengan mengacu pada
RKH. 6. Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran
derdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenaranya.
D. Manfaat Melakukan Refleksi Diri
Manfaat yang dapat diambil dan melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan
seorang guru adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan kepada seorang guru untuk melihat kelebihan dan
kelemahan dalam proses mengajarkan materi kepada peserta didik, apa yang
sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki.
2. Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas mengajar
yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada:
3. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan yang secara
psikologis lebih baik. sebagai dasar kualitas dalam proses belajar mengajar.

BAB II
ULASAN
A. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran Eksakta (IPA)
Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar Mata Pelajaran IPA. Dalam Kegiatan
Pembuka, di sampaikan tujuan pembelajaran yaitu Siswa mampu menginformasikan
dampak pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkontrol dalam kehidupan sehari-
hari, mampu menuliskan contoh kegiatan sebagai upaya pencegahan langkanya sumber
daya alam dalam kehidupan sehari-hari, mampu menyebutkan pentingnya pemanfaatan
sampah sebagai upaya pelestarian sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari,
mampu mengkomunikasikan contoh kegiatan pemanfaatan sampah sebagai upaya
menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari secara perinci. Dalam Kegiatan
Inti, guru mengajak siswa berdiskusi mengenai contoh kegiatan sebagai upaya
pencegahan langkanya sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari. menjelaskan
pentingnya pemanfaatan sampah sebagai upaya pelestarian sumber daya alam dalam
kehidupan sehari-hari, mengeksplorasi siswa untuk mampu mengkomunikasikan contoh
kegiatan pemanfaatan sampah sebagai upaya menjaga kelestarian alam dalam kehidupan
sehari-hari secara perinci Dalam Kegiatan Penutup, siswa diminta untuk mengerjakan
soal terkait materi pembelajaran. Setelahnya guru menutup pelajaran dengan memberi
penguatan. Pembelajaran di akhiri dengan do'a bersama. Adapun hal unik yang ditemukan
pada mata pelajaran eksakta lebih bervariasi. Selama proses pembelajaran penggunaan
metode diskusi berkelompok mahasiswa mengalami kesulitan karena suasana menjadi
gaduh akibat sebagian siswa tidak aktif berdiskusi. Reaksi siswa terhadap proses
pembelajaran dalam mata pelajaran non eksakta salah satu diantaranya yaitu ketika siswa
terlihat bosan dan tiadak aktif menanggapi materi atau bahan ajar. Hal itu disadari oleh
mahasiswa karena kurangnya media pembelajaran yang seharusnya ditampilkan.
Berdasarkan teori Sutardi dan Sudirjo bahwa model pembelajaran berkelompok di buat
dengan tujuan agar terjadi interaksi diantara para siswa dan guru. Hal yang terjadi dalam
proses praktek mengajar yang dialami mahasiswa metode ini belum terlaksana dengan
baik dan perlu dilakukan pembenahan lebih lanjut.
B. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran Non Eksakta (PPKN)
Dalam Kegiatan Pembuka, di sampaikan tujuan pembelajaran yaitu Siswa mampu
memahami arti penting keutuhan NKRI, dapat menjelaskan makna sila sila Pancasila,
dapat menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa, dapat menjelaskan
contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI. Dalam Kegiatan Inti, guru menjelaskan materi
dengan menggunakan metode Mind Maping serta Teknik Make a Match terkait dengan
materi yaitu memahami arti penting keutuhan NKRI, makna sila sila Pancasila, fungsi
Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa, dapat menjelaskan contoh perilaku menjaga
keutuhan NKRI. Dalam Kegiatan Penutup, siswa diminta untuk mengerjakan soal terkait
materi pembelajaran. Setelahnya guru menutup pelajaran dengan memberi penguatan.
Pembelajaran di akhiri dengan do'a bersama. Mahasiswa menemukan berbagai hal unik
yang menjadi bahan refleksi. Hal unik yang menjadi pembelajaran bagi mahasiswa adalah
saat penggunaan media pembelajaran / alat peraga yang secara maksimal dipergunakan,
sehingga proses pembelajaran terkesan sangat siap. Di lain hal, keunikan terjadi ketika
peserta didik sangat aktif dalam proses pembelajaran, seperti munculnya pertanyaan-
pertanyaan kritis yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tema
pembelajaran saat itu. Secara umum siswa terlibat aktif terhadap materi pembelajaran,
karena bahan ajar yang diberikan sudah dipersiapkan dengan baik, dengan apersepsi yang
memotivasi siswa untuk memahami tujuan dari bahan ajar yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Teman Sejawat. Mahasiswa diberikan
masukan dari segi kelemahan dan kelebihan. kelemahan yang harus menjadi bahan
perbaikan dimasa yang akan dating yaitu perlunya penguatan diawal pembelajaran antara
lain, pemberian motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran dan penguasaan kelas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek mengajar selama mengikuti mata kuliah PKM, kami dapat
menarik kesimpulan bahwa sebagai guru seharusnya:
1. Mempersiapkanelajran dengan menganalisis karakteristik kebutuhan belajar
siswa.
2. Menyusun recana pembelajaran bidang studi tertentu yang mengacu pada
kurikulum Dan Yang berlaku, dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
dan keilmuan bidang studi serta pengalaman yang sesuai dengan jenjang
persekolahan tempatnya Bertugas.
3. Melakukan pembelajaran, termasuk menilai prosesdan hasil belajar siswa, dengan
mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusunya (merancang,
Melaksanakan dan melakukan penilaian belajar siswa).
4. Melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan dan kekuatan pembelajaran
yang dilakukan.
5. Memperbaiki pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan dalam
Pembelajaran sebelumnya.
6. Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran yang dilakukan
Berdasarkan keilmuan pendidikan di SD.

B. Saran
Setelah melakukan praktek mengajar pada mata kuliah PKM hendaknya mahasiswa
Memahami dan mengerti teknik-teknik memprogram, merencanakan, dan mengevaluasi
dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, kami memberi saran-saran sebagai berikut:
1. Sebelum mengajar diperlukan persiapan membuat rencana pembelajaran.
2. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara
3. Langsung dapat berpartisipasi dalam pembelajaran. 3. Seorang guru harus
membuat keputusan-keputusan tentang kondisi dan situasi belajar yang
memungkinkan tujuan pembelajaran tercapai dalam bentuk membuat Rencana
pembelajaran.
4. Seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran dari awal sampai akhir
Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai