Anda di halaman 1dari 6

Similarity Report ID: oid:29615:38314480

PAPER NAME AUTHOR

Pentingnya Kepatuhan Pajak Dalam Menj Wahyuddin Wahyu


aga Stabilitas Ekonomi Nasional.docx

WORD COUNT CHARACTER COUNT

837 Words 5656 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

3 Pages 17.2KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Jun 28, 2023 5:02 PM GMT+8 Jun 28, 2023 5:02 PM GMT+8

31% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
26% Internet database 6% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
20% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 8 words)

Summary
Pentingnya Kepatuhan Pajak Dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi Nasional

“Dari pajak, kita berpijak”.

“Pajak adalah simbol gotong royong dalam suatu negara”

“Negara ibarat sebuah kendaraan, maka pajak adalah bahan bakarnya. Karena negara bisa
menjalankan setiap fungsinya jika ada pendanaan dan salah satu sumbernya berasal dari pajak”.

Pepatah bijak diatas mengingatkan kepada kita betapa pentingnya pajak dalam suatu
bangsa dan negara. Sederhananya, pajak merupakan bentuk kontribusi berupa iuran setiap
15
individu dan instansi sebagai wajib pajak kepada kas negara. Dalam amanat yang tertuang dalam
10
undang-undang dasar 1945 kemerdekaan merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan nasional
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan yang tak kalah
pentinngya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Maka untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pembangunan nasional yang
9
melibatkan pemerintah dan masyarakat sebagai pelakunyta. Masyarakat dan pemerintah harus
8
saling mengisi dan melengkapi dalam satu kesatuan menuju tercapainya tujuan pembangunan
nasional, yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam suasana kehidupan bangsa yang
aman, tentram dan dinamis menuju negara yang maju.

Dalam mewujudkan pembangunan nasional tersebut dibutuhkan sumber-sumber


pembiayaan khususnya yang berpijak pada sumber pendapatan dalam negeri. Pendapatan utama
Indonesia selain dari sektor minyak dan gas bumi, ekspor barang nonmigas dan pariwisata,
perpajakan juga memegang peranan penting sebagi sektor utama pendapatan negara yang
menjaga stabilitas ekonomi nasional.
12
Mengutip Laporan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers
realisasi APBN 2022 pada awal Januari 2023 lalu dari kemenkeu.go.id, mengungkapkan bahwa
pendapatan negara mencapai 115,9% atau terealisasi Rp2.626,4 triliun. Realisasi tersebut
1
melebihi target berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang menargetkan
Rp2.226,2 triliun, artinya mengalami pertumbuhan 30,6%. Dari total realisasi diatas, penerimaan
1
negara dari sektor perpajakan mencapai Rp2.034,5 trliun atau 114%, tumbuh 31,4% dari target
Perpres dan realisasi pajak tahun 2021 sebesar Rp1.547,8 triliun atau 19,3%. Sementara
1 1
penerimaan pajak mencapai Rp1.717,8 triliun atau 115,6% tumbuh 34,3% melewati petumbuhn
tahun 2021 sebesar 19,3%.

Hal itu menunjukkan kinerja pajak membaik, sebab realiasinya melewati target selama
dua tahun terakhir. Salah satu faktornya ialah kepatuhan pajak (tax compliance) atau kesadaran
4
pajak setiap wajib pajak, namun yang patut disadari juga adalah besar kecilnya penerimaan
pajak sangat ditentukan dari kepatuhan pajak masyarakat dalam memenuhi kewajibannya
5
sebagai wajib pajak. Maka kepastian adanya kepatuhan pajak yang tinggi adalah tujuan utama
5
yang harus dicapai dalam rangka mendanai pengeluaran publik dan pembangunan nasional guna
mencapai kesejahteraan masyarakat.
3
Kepatuhan masyarakat yang tinggi akan mendorong kesadaran masyarakat untuk
memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak. Melaporkan dan membayar pajak sebagai wujud
tanggung jawab dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga semakin besar kepatuhan terhadap
pajak maka penerimaan negara terhadap pajak semakin meningkat dan itu mencerminkan
4
keralaan masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan yang berlaku,
dimana dampaknya juga akan dirasakan secara menyeluruh.

Berbagai upaya dan kebijakan telah dilakukan pemerintah dalam mendorong kepatuhan
13
pajak masyarakat, kebijakan seperti sunset policy (pemberiaan fasilitas perpajakan dengan
7
penghapusan sanksi administratif pajak berupa bunga atas pembayaran pajak) dan sensus pajak
nasional (penggalian potensi perpajakan dalam memperluas basis pajak, pencapaian dan target
penerimaan perpajakan serta pengamanan penerimaan negara) adalah beberapa langkah
pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan atau ketaatan masyarakat dalam membayar
pajaknya. Namun, kebijakan itu menurut hemat dan analisis penulis harus diimbangi dengan
feedback atau reward kepada wajib pajak juga transparansi dalam pengelolaan dan pemanfaatan
pemungutan pajak perlu disosialisasikan kepada khalayak secara langsung.

Hal ini dilakukan guna memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pajak hasil
pembayarannya digunakan sebagaimana peruntukannya, sehingga rasa aman dan percaya diri
masyarakat akan setoran pembayaran pajaknya ke negara sesuai ekpekatasi dan keinginannya
yang berdasar pada peraturan. Kepatuhan pajak merupakan tanggung jawab setiap individu,
maka sudah seharusnya sebagai warga negara yang memanfaatkan fasilitas hasil pembangunan
nasional yang didanai dari sektor pajak untuk taat pajak.
14 6
Bahkan, Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya pada acara
Dialog Kebangsaan bersama partai politik persiapan Pemilu 2024 di The St Regis Hotel, Jakarta
2
Maret 2023 lalu mendukung kepatuhan pajak sebagai salah satu syarat menjadi calon presiden
dan calon wakil presiden, dimana pejabat negara tidak hanya sekadar melaporkan laporan harta
kekayaan penyelenggara negaranya (LHKPN).
2
Ma’ruf mengatakan disaat pajak menjadi isu pembicaraan publik, maka momentum tepat
apabila syarat kepatuhan pajak diterapkan untuk mendongkrak peningkatan pemasukan pada
sektor pajak. Dengan hal itu diharapkan, penerimaan pajak setiap tahunnya tersu mengalami
peningkatan. Hal itu juga yang bisa saja menjadi pemicu setiap wajib pajak di negara ini untuk
taat pajak melihat pemimpinnya patuh terhadap kewajiban pajaknya.
16
Demikian halnya, setiap aturan yang dikeluarkan tentu dibuat untuk kesejahteraan semua
orang, termasuk aturan mengenai wajib pajak yang umum berlaku bagi warga negara adalah
11
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan yang dikenakan bagi setiap
warga negara Indonesia.

Pajak memang peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, sebab fungsi
pajak juga salah satunya sebagai fungsi stabilitas untuk melakukan pengaturan dan penyediaan
anggaran pemerintah. Dalam skala lebih komperhensif pajak menjadi faktor untuk mencapai
stabilitas ekonomi. Faktor stabilitas ekonomi dapat dilihat salah satunya dari kemampuan negara
dalam mengendalikan inflasinya. Jika inflasi suatu negara terkendali sesuai yang dikehendaki
maka akan menguntungkan masyarakt dan pemerintah.

Untuk itu, dalam mendukung stabilitas ekonomi semua stakholder diharapkan mampu
berkolaborasi secara kolektfi dan kolegial mendorong kepatuhan pajak untuk menjaga trend
stabilitas ekonomi di suatu negara termasuk negara kita tercinta Ibu Pertiwi (Indonesia).
Similarity Report ID: oid:29615:38314480

31% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
26% Internet database 6% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
20% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

idxchannel.com
1 6%
Internet

harianaceh.co.id
2 3%
Internet

Udayana University on 2018-02-07


3 3%
Submitted works

adoc.pub
4 2%
Internet

iGroup on 2017-07-25
5 2%
Submitted works

about.ngopibareng.id
6 2%
Internet

id.123dok.com
7 2%
Internet

Iri Hamzah, Muhammad Said Yusuf, Shirhi Athmainnah. "Konsep Perba...


8 2%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:38314480

Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2017-...


9 1%
Submitted works

eprints.untirta.ac.id
10 1%
Internet

es.scribd.com
11 1%
Internet

niaga.asia
12 1%
Internet

Universitas Nasional on 2021-04-01


13 1%
Submitted works

pasuruankab.go.id
14 1%
Internet

coursehero.com
15 1%
Internet

gramedia.com
16 1%
Internet

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai