Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

LITERASI KESEHATAN MENTAL

Disusun guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Literasi

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Vismaia S. Damayanti, M.Pd.

Disusun Oleh :

2108778

Widya Adzini Gultom

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


Artikel Literasi Kesehatan Mental

Widya Adzini Gultom – 2108778 November 2022

LITERASI KESEHATAN MENTAL


Oleh

Widya Adzini Gultom


Universitas Pendidikan Indonesia

e-mail : widyaagultom@upi.edu

Abstrak
Pemahaman literasi kesehatan sangatlah diperlukan untuk mengetahui tentang bagaimana
proses menjaga kesehatan baik fisik maupun mental. Kesehatan lahiriah sudah banyak dipelajari,
dan sudah banyak media penerangan agar masyarakat mengetahui bagaimana cara menjaga,
menanggulangi dan mengobatinya, tetapi kesehatan batiniah/ kesehatan mental sering luput dari
perhtian masyarakat bahkan sebagian besar masyarakat memandang sebelah mata kepada
penyakit gangguan jiwa. Padahal penyakit mental sama saja dengan penyakit fisik tetapi
masyarakat sering menggap bahwa penyakit mental adalah aib dan mereka memilih menutup
mata akan hal ini. Disinilah literasu kesehatan mental harus mengambil peran, masyarakat harus
disediakan media yang cukup memadai untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat. Media
yang bisa digunakan dengan mengadakan seminar, ruang konsultasi digital, artikel-artikel
mengenai kesehatan mental yang dapat meningkat literasi kesehatan mental di mastarakat.

Kata kunci : Literasi kesehatan, kesehatan mental , stigma

Abstract

Understanding of health literacy is needed to know about the process of maintaining both
physical and mental health. There are many outward health, and there have been many
informational media so that people know how to maintain, cope and treat it, but inner health
often escapes the attention of the public and even most people look to mental disorders. Whereas
mental illness is the same as physical illness, people often think that mental illness is a disgrace
and they choose to turn a blind eye to this. This is where mental health literacy must play a role,
the community must provide adequate media to provide understanding for the community.
Media that can be used by holding seminars, digital consultation rooms, articles on mental health
that can increase mental health literacy in society.

Keywords: Health literacy, mental health, stigma

PENDAHULUAN yang dilihatnya. Tak sedikit orang


Dilihat dari perkembangan teknologi yang memaksakan dengan segala
pada saat ini, maka banyak cara cara, yang jika keinginannya tidak
untuk memperoleh informasi yang terpenuhi maka akan berpengaruh
kita inginkan bahkan banyak juga pada kesehatan mental karena ia
penggunaan media sosial yang merasa tidak cukup, tidak bersyukur
disalah gunakan, contohnya dan membandingkan keadaan dirinya
banyaknya penyebaran berita hoax dengan kehidupan orang lain yang
dan juga maraknya kasus menurut ia sempurna.
cyberbullying. Adapun penggunaan Perlu disadari kesehatan mental
media sosial seperti instagram, merupakan keadaan dimana setiap
facebook,twitter dsb yang individu menyadari potensi yang
memudahkan kita untuk berteman, dimilikinya dengan mampu
bersosialisasi dan juga bertukar menanggulangi tekanan hidup,
kegiatan yang sedang dilakukan bekerja secara produktif dan mampu
dengan cara mengupload di media memberikan kontribusi bagi
sosial kita,begitupun sebaliknya kita lingkungan. Kesehatan mental harus
dapat melihat kegaiatan orang lain di dijaga baik lahir maupun batin, saat
semua media sosial. Hal ini bisa ini yang menjadi perhatian lebih,
menjadi pemicu tingkat kesehatan baik yang masyarakat dewasa
mental seseorang karena dengan bahkan remaja termasuk golongan
membandingkan hidupnya dengan yang mudah mengalami gangungan
halayak banyak, dan juga ingin mental atau depresi cukup tinggi.
meniru gaya hidup idolanya, bisa Banyaknya faktor yang berpengaruh
meningkatkan tuntutan dalam diri terhadap kesehatan mental seperti
seseorang agar bisa menjadi apa faktor genetik, perubahan hormon,
hingga pengalaman traumatis, dalam konteks itu. Perkembangan
percintaan, pertemanan, keluarga literasi kesehatan awalnya
maupun tekanan hidup. Gejala yang diinformasikan oleh pengamatan
timbul yaitu mudah marah, merasa bahwa keaksaraan fungsional yang
putus asa, rendah diri, merasa cemas rendah dikaitkan dengan banyaknya
dan khawatir yang berlebihan. hasil kesehatan yang buruk.Dalam
Kesadaran akan kesehatan mental definisi awalnya, Literasi kesehatan
perlu disadari setiap individu untuk dianggap terutama didalam
mencegah berbagai dampak negatif lingkungan perawatan kesehatan,
yang terjadi. dengan fokus pada kemampuan
Peran orang tua atupun masyarakat orang untuk dapat memahami dan
disekitarnya bahkan instansi memanfaatkan informasi medis
kesehatan sangat diperlukan dalam secara efektif, terutama untuk lebih
mendukung serta mendampingi memahami dan mematuhi perawatan
masyarakat yang memiliki gangguan pengobatan dengan lebih baik.
kesehatan. Sosialisasi akan kesehatan Sebagai contoh, American Medical
mental perlu diterapkan baik di desa, Association mendefinisikan Literasi
sekolah dan tempat layanan publik. kesehatan sebagai ''kemampuan
Pendampingan terhadap masyarakat untuk membaca dan memahami
yang membutuhkan harus dilakukan botol resep, slip janji temu, dan
dengan maksimal untuk menekan bahan terkait kesehatan penting
angka penderita ganguan kesehatan. lainnya yang diperlukan untuk
Dengan berbagai peran tersebut berhasil berfungsi sebagai
diharapkan masyarakat dewasa serta pasien.'Pada tahun 1998, Organisasi
remaja dapat mengeahui pentingnya Kesehatan Dunia (WHO)
menjaga kesehatan mental. memperluas definisi Literasi
KAJIAN TEORITIS kesehatan untuk memasukkan
a. Pengertian kesehatan Mental ''keterampilan kognitif dan sosial
Literasi kesehatan mental adalah yang menentukan motivasi dan
konstruksi yang muncul dari domain kemampuan individu untuk
literasi kesehatan dan harus dipahami mendapatkan akses, memahami, dan
menggunakan informasi dengan cara pemahaman, startegi komunitas dan
yang mempromosikan dan digunakan untuk meningkatkan
memelihara kesehatan yang baik.'' Kesehatan pasien dengan literasi
Asosiasi Kesehatan Masyarakat Kesehatan yang terbatas. Beberapa
Kanada telah menggunakan negara maju seperti USA, Kanada,
perkembangan historis ini untuk dan Australia memiliki visi untuk
menginformasikan definisi Literasi meningkatkan literasi Kesehatan
kesehatan mereka sendiri dan lebih (Parnell, 2019).
diperluas, mencatat bahwa LIterasi Meskipun konsep literasi Kesehatan
kesehatanadalah "kemampuan untuk telah dipelajari sejak bertahun-tahun
mengakses, memahami, silam hingga saat ini, masih
mengevaluasi, dan ditemukan adanya berbagai
mengomunikasikan informasi penelitian yang berbeda , terutama
sebagai cara untuk mempromosikan, prevalensi masyarakat dengan
memelihara, dan meningkatkan literasi kesehatan terbatas pada
kesehatan di berbagai pengaturan di berbagai target populasi (Rajah,
sepanjang perjalanan hidup.'' 2019). Di Asia Tenggara, penelitian
tentang literasi Kesehatan masih
Istilah “literasi Kesehatan/health terbatas. Terutama di Indonesia,
literacy” telah diketahui sejak 1970 sejauh pengetahuan penulis, belum
di dalam Pendidikan Kesehatan dan ada konsep analisis tentang literasi
dilihat sebagai kebijakan sosial Kesehatan yang pernah
(Sorensen et al, 2012). Sejak 1990, dipublikasikan. Namun ditemukan
konsep literasi Kesehatan digunakan banyak penelitian tentang
secara luas setelah istilah ini Pendidikan Kesehatan dengan
dimatangkan oleh Ameriks Serikat berbagai metode pada berbagai
dalam managemen sistem kelompok populasi. Penelitian di
pembayaran pelayanan (Parnell, Indonesia, dengan istilah “literasi”
2019). Saat ini, literasi Kesehatan terutama berkaitan dengan alat ukur
adalah sebuah tujuan kesehatan untuk menilai literasi kesehatan
global, promosi dalam menigkatkan (Rachmawati et al, 2019).
profesional untuk tenaga kesehatan
b. Kondisi keadaan kesehatan jiwa juga masih sangat kurang,
mental di Indonesia karena sampai hari ini jumlah
Direktur Pencegahan dan psikiater sebagai tenaga profesional
Pengendalian Masalah Kesehatan untuk pelayanan kesehatan jiwa kita
Jiwa dan Napza Dr.Celestinus Eigya hanya mempunyai 1.053 orang,”
Munthe menjelaskan masalah ucapnya. Artinya, satu psikiater
kesehatan jiwa di Indonesia terkait melayani sekitar 250 ribu penduduk.
dengan masalah tingginya prevalensi Menurutnya, ini suatu beban yang
orang dengan gangguan jiwa. Untuk sangat besar dalam upaya
saat ini Indonesia memiliki meningkatkan layanan kesehatan
prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Indonesia. Tak hanya itu,
jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, masalah kesehatan jiwa di Indonesia
artinya sekitar 20% populasi di juga terkendala stigma dan
Indonesia itu mempunyai potensi- diskriminasi.
potensi masalah gangguan jiwa.“Ini c. Urgensi Kesehatan Mental
masalah yang sangat tinggi karena
Urgensi untuk meningkatkan literasi
20% dari 250 juta jiwa secara
kesehatan mental dikarenakan masih
keseluruhan potensial mengalami
kurang dikenalinya gejala-gejala
masalah kesehatan jiwa,” katanya.
gangguan mental dibandingkan
gangguan fisik, adanya kesenjangan
Ditambah lagi sampai saat ini belum
antara keyakinan publik dan
semua provinsi mempunyai rumah
profesional terhadap penanganan
sakit jiwa sehingga tidak semua
gangguan mental, stigma, dan
orang dengan masalah gangguan
rendahnya kemampuan dalam
jiwa mendapatkan pengobatan yang
keterampilan merespon orang lain
seharusnya. Permasalahan lain,
dengan gejala gangguan atau krisis
lanjut Celestinus, adalah terbatasnya
mental memengaruhi penundaan dan
sarana prasarana dan tingginya beban
kekeliruan dalam mencari bantuan
akibat masalah gangguan jiwa.
untuk penanganan gangguan mental
“Masalah sumber daya manusia
(Jorm et al., 2006).
Jorm (2000) memperkenalkan istilah cukup memprihatinkan karena bisa
“literasi kesehatan mental” dan dikatakan tingkat gangguan jiwa di
mendefinisikannya sebagai Indonesia cukup tinggi. Adapun
pengetahuan dan keyakinan contoh dari kasus kurangnya
mengenai gangguan mental yang perhatian mengenai kesehatan
membantu pengenalan, manajemen, mental baru-baru ini ialah kasus
atau prevensi. Berdasarkan definisi bunuh diri mahasiswa UGM yang
sebelumnya dan pengembangan lompat dari lantai 11 sebuah hotel di
konstrak literasi kesehatan mental jalan Colombo, Caturtunggal,Depok,
dalam berbagai penelitian, saat ini Kabupaten Sleman,
literasi kesehatan mental Sabtu(8/10/2022) yang dikatan
didefinisikan sebagai:(a) pemahaman dalam berbagai informasi bahwa
cara memeroleh dan menjaga mahasiswa tersebut mengalami
kesehatan mental positif; (b) depresi kondisi serius dengan bukti
pemahaman gangguan mental dan adanya surat keterangan psikolog
penanganannya; (c) pengurangan dari rumah sakit di dalam tas korban.
stigma terkait gangguan mental; dan Hal ini seharusnya menjadi perhatian
(d) meningkatkan efikasi pencarian serius bagi kita semua. Mengingat
pertolongan (mengetahui kapan dan kurangnya media mengenai literasi
di mana mencari pertolongan dan kesehatan mental yang ada di
mengembangkan kompetensi untuk Indonesia, kemudian dari data diatas
meningkatkan perawatan kesehatan mengatakan bahwa, Indonesia
mental seseorang dan kemampuan kekurangan tenaga psikolog dan juga
manajemen diri) (Kutcher, Wei, & stigma negatif dari masyarakat
Coniglio, 2016). mengai penyakit mental. Seharusnya
pemerintah dan tenaga ahli
PEMBAHASAN
menyediakan wadah bagi masyarakat
Literasi kesehatan mental sangatlah
mengenai kesehatan mental dan
pentimg dan seharusnya menjadi
masyarakat seharusnya melakukan
suatu yang diperhatikan oleh
literasi kesehatan mental melalui
masyarakat dan pemerintah. Melihat
berbagai media yang ada karena
data diatas mengenai gangguan jiwa
kesehatan mental bukanlah sesuatu disampaikan masyarakat Indonesia
yang dapat disepelekan. juga dapat mengakses serta
Jika tingkat literasi kesehatan mental memanfaatkan berbagai aplikasi
disuatu negara tergolong rendah konsultasi online baik secara gratis
maka kasus mengenai kesehatan maupun berbayar. Aplikasi-aplikasi
mental/gangguan jiwa di negara tersebut dapat memberikan fitur
tersebut akan tingi. Hal ini terjadi pelayanan konsultasi dengan para
karena kurangnya pengetahuan ahli psikolog maupun psikiater
masyarakat mengenai kesehatan apabila kesehatan mental mulai
mental. mengganggu kehidupan sehari-hari
Aplikasi kesehatan mental yang ketika menggunakan sosial media.
diperlukan oleh masyarakat adalah Literasi kesehatan mental merupakan
ruang digital yang sehat serta pengetahuan dan keyakinan
memuat literasi kesehatan mental mengenai gangguan-gangguan
yang memadai sangat diperlukan mental yang membantu rekognisi,
oelh masyarakat Indonesia yang manajemen, dan prevensi.
kesehariannya menggunakan Pengetahuan akan pentingnya
internet. Salah satunya adalah kesehatan mental akan berdampak
diperlukan penerapan mencegah pada peningkatan pengetahuan
gangguan mental serta dampak umum diantaranya:
negative dari penggunaan internet 1) Pengetahuan tentang bagaimana
lainnya. Untuk itu, kebiasaan internet mencegah gangguan mental;
sehat harus dibudayakan oleh 2) Pengetahuan tentang kondisi
netizen. Kebiasaan tersebut terdiri gangguan mental dasar;
dari memeriksa ulang fakta dari 3) Pengetahuan tentang opsi
sebuah berita, menuliskan sumber pencarian pertolongan dan
referensi, berempati dengan perawatan yang tersedia;
penerima komentar, dan mengingat 4) Pengetahuan tentang strategi
efek dunia maya terhadap dunia pertolongan mandiri yang efektif
nyata, serta harus memastikan untuk masalah yang lebih ringan;
manfaat dari pesan yang
5) Dan keterampilan pertolongan KESIMPULAN
pertama untuk mendukung orang Kesehatan mental adalah bagian
lain yang mengalami gangguan yang sangat penting bagi kesehatan
mental atau berada dalam krisis dan kesejahteraan seseorang secara
kesehatan mental (Kutcher, Wei, menyeluruh. Orang tua punya peran
& Coniglio, 2016). penting dalam mendukung kesehatan
Jika masyarakat terus dilatih mental buah hatinya. Mengasuh dan
kepekaan dan ditingkatkan ilmu merawat anak dengan penuh kasih
pengetahuannya berkaitan dengan sayang sama dengan membangun
hal-hal tersebut, maka isu kesehatan fondasi yang kuat bagi anak agar ia
mental akan semakin terbiasa dapat mengembangkan keterampilan
didengar oleh masyarakat dan dapat sosial dan emosional yang
menjadi bagian pembicaraan sehari- dibutuhkannya untuk hidup bahagia,
hari. Hal ini akan membantu sehat, dan sejahtera.
masyarakat dalam mengakses Literasi kesehatan mental sangatlah
bantuan yang dibutuhkan sehingga penting pada saat ini karena dapat
keterampilannya dalam mencari mempengaruhi berbagai kegiatan
bantuan (help-seeking behavior) manusia.literasi kesehatan juga dapat
akan meningkat. Tidak hanya itu, mengubah stigma negatif masyarakat
individu akan lebih mudah dan tentang penyakit mental, biasanya
tanggap dalam mengenali tanda- masyarakat memandang buruk pada
tanda stres yang berdampak buruk seseorang yang memiliki ganguan
pada dirinya dan mempercepat akses mental. Jika tingkat literasi
pertolongan sesuai gejala yang meningkat maka kasus dan stigma
dialami. Dengan meningkatnya masyarakat pada ganguan mental
literasi kesehatan mental, stigma dan juga akan berkurang dan berubah,
diskriminasi terhadap orang dengan Literasi kesehatan mental mampu
gangguan/masalah mental akan merubah produktivitas suatu negara
berkurang sehingga kesejahteraan dan juga dapat mengurangi angka
masyarakat secara psikologis dapat kematian diusia produktif khususnya.
tercapai.
Karuka Anis (2016). Literasi
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Mental pada
Fitri A.A (2022) Literasi kesehatan Tenaga Kesehatan
mental dan status kesehatan Praharso, N. F., Pols, H., &
dewasa awal penggunaan Tiliopoulos, N. (2020).
media sosial. Mental Health Literacy of
Sakti, O. B, Hsiu, H. W. dan Fan Indonesian Health
H.C (2020), Konsepsi Practitioners and Implications
Analisis LIterasi Kesehatan. for Mental Health System
Jurnal keerawatan Development. Asian Journal
Stan, K.MD. Yifeng, W. MA and of Psychiatry, 102168.
Connie C. PhD (2016). The Jorm, A. F. (2012). Mental health
Evolution of Health Literacy literacy: Empowering the
as a Guidepost for Mental community to take action for
Health Literacy better mental health.
Development The Canadian American Psychologist,
Journal of Psychiatry / La 67(3), 231–243
Revue Canadienne de
Psychiatrie Vol. 61(3) 154-
158.
Diyah, N. Marty, M. Afriani dan
Intan, D. K (2022). Literasi
Kesehatan Mental pada
Mahasiswa di Banda Aceh.
Anita Novianty (2017). Literasi
Kesehatan Mental:
Pengetahuan dan Persepsi
Publik mengenai Gangguan
Mental.

Anda mungkin juga menyukai