METODE PEMBELAJARAN MAHFUDZOD DALAM MENDISIPLINKAN SISWA

KELAS X MA AL-IMAN WONOGIRI

MAHFUDZOD'S LEARNING METHOD IN DISCIPLINE STUDENTS OF CLASS X

MA AL-IMAN WONOGIRI

Amir Mukminin
Dosen STAIMAS Wonogiri
Email : amirmuxminin05@gmail.com
Diterima: 12 Februari 2021 Direvisi: 23 April 2021 Disetujui:25 Mei 2021

ABSTRAK
Hubungan Antara Pelajaran Mahfudzod dan Sikap Disiplin Diri di Kelas X Ma Al-Iman Wonogiri antara
pelajaran mahfudzod dan sikap disiplin diri dasar siswa MA Al-Iman, jelas hubungan itu sangat erat
kaitannya dengan ketika Ustadzah menghafal. pada Mahfudzot maka siswa akan segera menyelesaikan tugas
mereka tepat waktu. Karena jika Anda tidak menjalankan tugas Anda, Anda akan dihukum. Ini secara tidak
langsung membentuk sikap disiplin bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan selalu
mematuhi aturan yang ada di sekolah, bagaimana menanamkan makna pelajaran. Mahfudzot pada setiap
siswa MA AL-Iman yaitu dengan memahami makna setiap ayat Mahfudzot dan menempatkan tampilan ayat-
ayat Mahfudzot di tempat-tempat strategis sehingga siswa dapat dengan mudah melihat, membaca dan
membiasakan diri dengan makna ayat-ayat Mahfudzot sehingga siswa membuat dasar kehidupan yang positif
dan kekuatan mental yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi , pengaruh
aturan, hukuman dan rasa hormat terhadap sikap disiplin diri siswa MA AL-Iman. Pengaruh yang timbul dari
aturan yang ditetapkan oleh guru untuk membentuk pola sehingga siswa, dan hukuman sebagai pencegah
untuk mengulangi kesalahan dan mendidik tentang perbuatan baik. Sedangkan Award sebagai motivator bagi
siswa untuk selalu mematuhi aturan dan menghindari perilaku buruk.
Keywords; Setrategi Pembelajaran, Mahfudzod, Sikap Disiplin.

ABSTRACT
The Relationship Between Mahfudzod Lessons and Self-Discipline Attitudes in Class X Ma Al-Iman
Wonogiri students between mahfudzod lessons and the basic self-discipline attitude of MA Al-Iman students,
clearly the relationship is very closely related to when the Ustadzah gave memorization on Mahfudzot then
students will immediately complete their assignments on time. Because if you don't carry out your duties, you
will be punished. This indirectly forms a disciplined attitude for students to complete tasks in a timely
manner and always obeys the rules that exist in school, how to instill the meaning of Mahfudzot lessons in
each student MA AL-Iman that is by understanding the meaning of each Mahfudzot verses and put display of
Mahfudzot verses in strategic places so that students can easily see, read and get used to the meaning of
Mahfudzot verses so that students make the basis of a positive life and mental strength that can be used to
solve a the problems they face, the influence of rules, punishment and respect for the self-discipline attitude
of the MA AL-Iman students. The influence arising from the rules set by the teacher to form a pattern so that
students. And punishment as a deterrent to repeating a mistake and educating about a good deed. While the
Award as a motivator for students to always obey the rules and avoid bad behavior.
Keywords:Lessons, Self-Discipline Attitudes, students

PENDAHULUAN Sejarah Sastra Arab dan Nadhom (Bait-bait

Bahasa Arab sebagai suatu bahasa yang
kompleks, mencakup beberapa ilmu terapan
yang digunakan sebagai perantara pencapaian
kebenaran yang mutlak secara lisan dalam
pengucapan dan tulisan bahasa arab. Adapun
ilmu-ilmu terapan bahasa arab yang diajarkan
di MA Al-Iman adalah : Qowa’id (Ilmu
Shorof dan Ilmu Nahwu), Balaghoh (Ma’ani,
Bayan dan Badi’),Mahfudzod (Kata Mutiara),
Syi’ir (Puisi), Insya’, Khutbah-khutbah,
Metode Pembelajaran Mahfudzod Dalam..........................Amir Mukminin
berbahasa arab) (Musthofa Gholayani, 2005).
Teori tentang tata cara pembelajaran
bahasa arab adalah : teori wihdah dan teori
furu’. Pengertian dari teori wihdah adalah :
Teori yang menganggap bahwasanya bahasa
arab adalah suatu kesatuan yang terikat dan
tidak dapat dipecah-pecah yang dilakukan
dengan memberikan semua materi cakupan
bahasa arab dalam satu pelajaran dan biasa
diberlakukan disekolah-sekolah karena
minimnya jam tatap muka bahasa arab
47
disetiap minggunya karena bahasa arab hanya
sebagai pelajaran muatan lokal. Sedangkan
teori furu’ adalah: Teori yang menganggap
bahwasanya bahasa arab terbagi dalam
beberapa cabang ilmu dengan masing-masing
kurikulum disetiap cabangnya. Rumpun
pelajaran bahasa arab adalah: Muthola’ah,
insya’, mahfudzod, nahwu, shorof, tafsir,
hadits, balaghoh dsb. Sehingga pembelajaran
dilakukan dengan terpisah-pisah. Seperti yang
diajarkan di MA Al-Iman Wonogiri, karena
mengikuti pola
Darussalam Gontor.
Pembahasan dalam penelitian ini hanya
akan berkisar pada salah satu cabang ilmu
bahasa arab, yaitu: mahfudzod, yang
diajarkan di kelas X MA Al-Iman Wonogiri.
Dimana mahfudzod adalah: salah satu rumpun
mata pelajaran bahasa arab yang mengajarkan
tentang hikmah-hikmah dan peribahasa
berbahasa arab, dengan tujuan untuk
menancapkan falsafah-falsafah hidup yang
penting untuk masa depan para siswi-i.
Salah satu peribahasa itu adalah :
ِ َ‫ق ِبالَ نـِظـَا ًم يَ ْغ ِلبُـهُ الب‬
"‫اط َل ِبنِظـَا ًم‬
Artinya : “ Suatu hal yang baik namun
tanpa disiplin akan dapatdikalahkan oleh
suatu hal yang buruk namun dengandisiplin”.
Kata mutiara diatas menjadi latar
belakang penelitian ini, karena pelajaran
mahfudzot yang berisi tentang kata-kata
mutiara, tidak hanya sekedar pelajaran
menghafalkan bait-bait kata mutiara, namun
untuk menancapkan falsafah-falsafah hidup
pada diri setiap siswa-i MA Al-Iman
Wonogiri. Sehingga diharapkan setiap siswa-i
akan mempunyai pegangan dalam hidupnya,
dan dapat hidup disiplin serta mempunyai
sifat-sifat yang positif sebagai keluhuran budi
pekerti para siswa-i.
Bait-bait mahfudzod tidak sebatas
dihafalkan para siswa-i MA Al-Iman
Wonogiri, namun ada yang sengaja dituliskan
ditempat-tempat yang strategis untuk dapat
menjadi motivasi,
mengingatkan para
membacanya, aplikasinya pun akan lebih
nyata, ketika siswa-i sedang dihadapkan pada
suatu permasalahan, maka sering kali kata
mutiara itu menjadi inspirasi dan menjadi
jawaban dari permasalahan para siswa-i. Dan
manfaat dari bait-bait tersebut dapat
mempengaruhi sikap siswa-i dalam berbagai
48 Jurnal JARLITBANG Pendidikan, Volume 7 Nomor 1 – Juni 2021
hal, termasuk mempengaruhi sikap disiplin
mereka, karena sikap dan disiplin diri dapat
dipengaruhi oleh berbagai hal.
Untuk mencapai sikap disiplin siswa
tidak lepas dari peranan metode guru ketika
proses pembelajaran berlangsung. Karena
mengajar bukanlah semata-mata berorientasi
pada hasil, akan tetapi juga berorientasi pada
proses. Peranan metode guru dalam kegiatan
pembelajaran yang optimal, akan
mengefektifkan proses tersebut, dan semakin
pembelajaran KMI efektifnya proses maka semakin tinggi hasil
yang di capai (Zamroni, 2000:74-75). Dengan
metode pembelajaran diharapkan siswa dapat
mengali dan menemukan pokok materi secara
bersama-sama dalam kelompok atau secara
individu. Sehingga materi yang dipelajari
melekat dalam benak siswa karena di
dapatkan melalui pengalaman sendiri (Jufri
AW, 2010:53).
Dalam metode pembelajaran perlu
adanya upaya-upaya dalam menyelengarakan
pembelajaran, seperti peningkatan interaksi
timbal balik antara guru dan siswa, atau
ُّ َ ‫"الحـ‬ interaksi antara satu siswa dengan siswa
lainya. Yang dimaksud dengan interaksi
timbal balik guru dengan siswa adalah respon
langsung maupun tidak langsung dalam
proses belajar mengajar dari guru ke siswa
atau dari siswa ke guru. Guru hendaknya
mengunakan berbagai variasi dalam proses
belajar mengajar, satu proses yang monoton
saja akan tidak hidup, siswa menjadi pasif,
sehingga keberanian tidak berkembang. Hal
ini dapat disimpulkan dari sikap para siswa
MA Al-Iman Wonogiri setelah mempelajari
mahfudzod, ada siswa yang dapat
mengaplikasikan bait-bait tersebut dalam
kehidupannya, namun ada pula yang belum
dapat mengaplikasikannya bahkan tidak
berpengaruh sama sekali terhadap sikap dan
sifat siswatersebut karena beberapa faktor,
dan pengertian dari sikap adalah suatu hal
yang menentukan suatu sifat yang hakiki, baik
dan senantiasa dari perbuatan sekarang maupun perbuatan
siswa-i ketika yang akan datang (Abu Ahmadi, 1999:162).
Makna disiplin Jika kita tinjau sebagai
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dan serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan atau ketertiban
(http://faridnyzer169.wordpress.com/2010/04/
03/ pengertian-disiplin-diri/ diakses : 14
Desember 2011). Maka permasalahan akan
muncul ketika siswa belum dapat
mengaplikasikan hal-hal tersebut dalam
kehidupan sehari-hari setelah mendapatkan
pelajaran mahfudzod.
Dari penjabaran diatas ditemukan
berbagai permasalahan yang berkenaan
dengan cara penanaman falsafah hidup,
keyakinan dan dasar hidup positif dalam
rangka penanaman keluhuran budi pekerti
siswa MA Al-Iman Wonogiri, berkaitan
dengan peraturan, hukuman dan penghargan
sebagai bagian dari sikap disiplin. Dan hal
tersebut mempunyai kaitan erat dengan
pelajaran mahfudzod, sebagai pelajaran yang
mengajarkan berbagai macam bait-bait dan
kata mutiara yang berkenaan dengan falsafah
hidup dan penanaman sikap terpuji pada diri
setiap siswa.
Mengacu pada latar belakang di atas,
peneliti tertarik mengadakan penelitian
“Metode Pembelajaran Mahfudzot dalam
Mendisiplinkan Siswa Di Kelas X MA Al-
Iman Wonogiri’’
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
untuk memecahkan masalah diatas adalah
Metode Penelitian Kualitatif dengan jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian
lapangan (field research). Dengan cara
mencari data langsung dengan melihat objek
yang diteliti.
1. Teknik Pengumpuan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan cara Interview,
yaitu cara menggali data dengan tanya
jawab atau wawancara langsung dengan
pihak-pihak terkait. Yang kedua dengan
observasi, yaitu pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara pengamatan dan
pencatatan secara sistematis gejala yang
tampak pada objek penelitian. Yang
ketiga dokumentasi, yaitu pengumpulan
data yang menghasilkan catatan penting
yang berhubungan dengan masalah yang
teliti sehingga kan diperoleh data yang
lengkap, sah, dan bukan perkiraan
(Basrowi dan Suwandi, 2008:158).
2. Sumber Data Data
Penulis membutuhkan data – data
tentang:
Metode Pembelajaran Mahfudzod Dalam..........................Amir Mukminin
a. Proses pembelajaran Mahfudzod para
siswa-i kelas X MA Al-Iman
Wonogiri.
b. Kegunaan atau indikator pembelajaran
Mahfudzod bagi siswa-i kelas X MA
Al-Iman Wonogiri.
c. Metode yang digunakan pada
pembelajaran Mahfudzod untuk
mendisiplinkan siswa kelas X MA
Al-Iman Wonogiri.
Sumber Data adalah subyek dan
obyek dari mana data dapat diperoleh,
dalam penelitian ini subyek penelitian
kualitatif tentang sikap disiplin para
siswa-i kelas X MA Al-Iman Wonogiri
adalah, Guru Mata Pelajaran Mahfudzod :
Sebagai pemberi materi dan peletak
falsafah hidup berdasarkan bait-bait
mahfudzod yang disampaikan, untuk
menciptakan dasar sikap disiplin siswa.
Obyek penelitian kualitatif pada
penelitian ini tentang sikap disiplin para
siswakelas X MA Al-Iman Wonogiri
yang bermuara pada hal-hal sebagai
berikut:
a. Dasar sikap disiplin diri siswaMA Al-
Iman Wonogiri setelah pembelajaran
bait-bait mahfudzod.
b. Metode yang digunakan guru untuk
menumbuhkan sikap disiplin diri pada
siswaMA Al-Iman Wonogiri setelah
pembelajaran bait-bait mahfudzod.
c. Kwalitas sikap disiplin diri siswa MA
Al-Iman Wonogiri setelah
pembelajaran bait-bait mahfudzod.
3. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik pengolahan data
yang terdiri dari:
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali
semua data yang telah diperoleh
terutama dari segi kelengkapan
bacaan, kejelasan makna, kesesuaian
dan keselarasan antara satu dengan
yang lainnya. (Muhammad Teguh,
2008 : 173)
b. Organizing, yaitu menyusun data
membuat sistematika paparan yang
diperoleh dari kerangka yang sudah
direncanakan sebelumnya yang sesuai
dengan permasalahan.
49
 c. Penemuan hasil riset, yaitu melakukan
analisis lanjutan terhadap hasil
mengorganisasikan riset sehingga
diperoleh suatu kesimpulan sebagai
pemecah dari rumusan masalah yang
ada.
d. Proses conclusion, yaitu penarikan
kesimpulan dan verivikasi.
4. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul dan
dikelola, maka langkah berikutnya adalah
analisis data. Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini menggunakan
metode deduktif yaitu suatu cara atau
jalan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan ilmiah yang bertitik
tolak dari pengamatan atas hal-hal atau
masalah yang bersifat umum kemudian
menarik kesimpulan yang bersifat khusus
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Esensi Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran pada
dasarnya merupakan perencanaan
yang di buat oleh guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran
guna tercapainya tujuan yang di
harapkan. Metode pembelajaran juga
di maknai sebagai bentuk perpaduan
urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran dan siswa,peralatan
dan bahan serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan (Lif Khoiru Ahmadi,
2011:23).
Metode pembelajaran secara
sempit diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sedangkan dalam arti
luas dapat diberi arti sebagai
penetapan semua aspek yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, termasuk didalamnya
adalah perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian terhadap proses, hasil dan
pengaruh kegiatan belajar. Metode
pembelajaran mencakup penggunaan
pendekatan, metode dan teknik,
50 Jurnal JARLITBANG Pendidikan, Volume 7 Nomor 1 – Juni 2021
bentuk media, sumber belajar,
pengelompokan peserta didik, antar
peserta didik dan lingkungannya, serta
upaya pengukuran terhadap proses,
hasil, dana tau dampak kegiatan
pembelajaran (Sudjana, 2005:20).
b. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran
Adapaun ciri-ciri strategi
pembelajaran sebagai berikut:
1) Berdasarkan teori pendidikan dan
teori belajar dari para ahli tertentu
2) Mempunyai visi dan misi
pendidikan
3) Dapat dijadikan pedoman untuk
perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas
4) Memiliki dampak sebagai akibat
terapan strategi pembelajaran
5) Membuat persiapan mengajar
dengan pedoman strategi
pembelajaran yang dipilihnya
(Sudjana, 2005:136).
c. Tahapan Strategi Pembelajaran
1) Tahapan Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan, para
guru yang tergabung dalam
Lesson Study berkolaborasi untuk
menyusun RPP yang
mencerminkan pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
2) Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahap pelaksanaan terdapat
dua kegiatan utama yaitu,
kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh
guru untuk mempraktikkan RPP
yang telah disusun, dan kegiatan
pengamatan atau observasi yang
dilakukan oleh guru, kepala
sekolah, atau pengawas sekolah.
3) Tahapan Refleksi (Check)
Kegiatan refleksi dilakukan dalam
bentuk diskusi yang diikuti
seluruh peserta Lesson Study yang
dipandu oleh kepala sekolah atau
peserta yang ditunjuk.
4) Tahapan Tindak Lanjut (Act)
Dari hasil refleksi dapat diperoleh
sejumlah pengetahuan baru atau
keputusan penting guna perbaikan
proses pembelajaran, baik ada
tatanan individual maupun
 managerial ke arah yang lebih
baik (Sudjana, 2005:136).
d. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
1) CTL (Contextual Teaching and
Learning)
Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah suatu
pembelajaran yang menekankan
pada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk
dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka (Wina,
2007:25).
2) Kooperatif
Menurut Slavin, Pembelajaran
koopratif menggalakkan siswa
berinteraksi secara aktif dan
positif dalam kelompok. Ini
membolehkan pertukaran ide dan
pemeriksaan ide sendiri dalam
suasana yang tidak terancam,
sesuai dengan falsafah
konstruktivisme.
3) Pakem (Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan)
Dalam menejemen berbasis
sekolah tersebut terdapat tiga
komponen penting yang
diharapkan dapat meningkatkan
mutu pembelajaran di lembaga
pendidikan dan meningkatkan
mutu pendidikan Indonesia yaitu:
(1) manajemen sekolah, yang
diharapkan sekolah dapat terbuka,
adanya akuntabilitas, dan bersifat
partisipatif, (2) peran serta
masyarakat, baik secara fisik dan
non fisik/tehnik edukatif, dan (3)
pembelajran partisipasif, aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM), yang sesuai dengan
prinsip student centered learning.
2. Pelajaran Mahfudzod
Pelajaran Mahfudzot adalah salah
satu rumpun mata pelajaran bahasa arab,
yang mengajarkan tentang hikmah-
hikmah dan peribahasa berbahasa arab.
Dengan tujuan untuk menancapkan
Metode Pembelajaran Mahfudzod Dalam..........................Amir Mukminin
falsafah-falsafah hidup yang penting
untuk masa depan para siswa. Sehingga
pelajaran ini diwajibkan untuk dihafalkan
para siswa, mengingat diperlukannya
falsafah hidup sebagai bekal kehidupan
para siswadimasa mendatang. Adapun
indikator dari pelajaran mahfudzod
sendiri adalah :
a. Menanamkan falsafah hidup pada
setiap siswa-i
b. Menanamkan keyakinan dalam hidup
(Prinsip hidup) pada diri setiap siswa-
c. Menanamkan dasar hidup yang positif
pada diri siswa-i
d. Memberikan kekuatan mental pada
setiap siswa-i
e. Menanamkan sifat keluhuran budi
pada diri setiap siswa-i
3. Sikap Disiplin Diri
Menurut bahasa, Disiplin berasal
dari kata : “Disciple”, yaitu : seseorang
yang belajar secara sukarela untuk
mengikuti seorang pemimpin dan orang
tua serta guru merupakan pemimpin bagi
seorang anak untuk mencapai kehidupan
yang bahagia dan sejahtera. Sehingga
disiplin dapat diartikan sebagai : cara
yang digunakan masyarakat dalam
mengajari seorang anak tentang perilaku
moral yang disetujui suatu
kelompok.Menurut Nursisto Johar
Permana, Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dan serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
atau ketertiban.
Pendapat lain menyatakan: Disiplin
diri adalah sikap patuh kepada waktu dan
peraturan yang ada. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa disiplin itu
mengandung dua makna yaitu patuh
terhadap waktu dan patuh terhadap
peraturan atau tata tertib.
Sedangkan tujuan dari disiplin
adalah: untuk membentuk perilaku yang
sesuai dengan peran-peran yang
diterapkan kelompok budaya dan tempat
individu untuk diidentifikasikan.
Sehingga tujuan akhirnya dapat mengajar
anak berperilaku dengan cara yang sesuai
denga standar suatu kelompok sosial,
tempat mereka diidentifikasi.
51
 Tujuan disiplin di sekolah menurut
Maman Rachman adalah :
a. Memberi dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang.
b. Mendorong siswa melakukan hal yang
baik dan benar.
c. Membantu siswa memahami dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya dan menjauhi
melakukan hal-hal yang dilarang oleh
sekolah.
d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-
kebiasaan yang baik dan bermanfaat
baginya serta lingkungannya.
Kebutuhan-kebutuhan anak berkaitan
dengan disiplin adalah :
a. Disiplin memberikan rasa aman,
karena anak mengetahui perbuatan apa
yang boleh dilakukann dan apa yang
dilaranng.
b. Disiplin membantu seorang anak
terhindar dari rasa bersalah dan malu
akibat dari perilaku yang salah, karena
anak hidup menurut standar yang
disetujui kelompk sosial serta telah
mendapatkan persetujuan sosial.
c. Disiplin membuat anak belajar
bersikap menurut sebuah cara yang
dapat mendatangkan pujian yang akan
ditafsiri anak sebagai tanda kasih
sayang dan penerimaan terhadapnya,
dan dapat mendatangkan kebahagiaan
bagi seorang anak.
d. Disiplin sesuai perkembangan
berfungsi sebagai motivasi pendorong
ego anak untuk mencapai sesuatu yang
diharapkan.
e. Disiplin membantu seorang anak
mengembangkan hati nurani dari suara
dalam dirinya sebagai pngembangan
dalam pengembalian keputusan dan
pengendalian perilaku.
Unsur-unsur pokok dari disiplin diri
adalah :
a. Peraturan sebagai pedoman perilaku.
b. Konsisten dalam peraturan.
c. Hukuman untuk pelanggaran
peraturan.
d. Penghargaan untuk perilaku yang baik
yang sejalan dengan peraturan yang
berlaku.
Macam-macam cara menanamkan
disiplin adalah:
52 Jurnal JARLITBANG Pendidikan, Volume 7 Nomor 1 – Juni 2021
a. Cara mendisiplinkan otoriter adalah :
cara mendisiplinkan dengan
menggunakan peraturan-peraturan
yang keras dan memaksakan perilaku,
sehingga cenderung tidak memberikan
kebebasan seorang anak dalam
bertindak selain dari stanadr yang
telah ditentukan.
b. Cara mendisiplinkan yang permisif
bermakna sedikit disiplin atau tidak
berdisiplin, terkadang disiplin ini tidak
membimbing anak ke pola perilaku
yang disetujui secara sosial dan tidak
menggunakan hukuman. Sebagai
contoh seorang anak diberi kebebasan
meraba-raba dalam sebuah situasi
yang sulit untuk mengambil keputusan
sendiri dan berbuat sekehendak diri
(Elizabeth B. Hurlock,1999:82-110).
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah beberapa
siswa di Kelas X MA AL-IMAN
Wonogiri yang telah diajarkan mata
pelajaran Mahfudzod dan para ustadz
juga ustadzah.
5. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Metode Pembelajaran
Mahfudzot dalam Mendisiplinkan Siswa
Di Kelas X MA Al-Iman Wonogiri.
Selanjutnya hasil analisis penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Hasil wawancara hari Selasa, 05
November 2019 dengan Ustadzah Nur
Fitriani, S.Pd.I, M.Pd selaku guru
Mata Pelajaran Mahfudzot kelas X di
MA AL-IMAN Wonogiri. Menurut
beliau, mahfudzot itu pelajaran yang
penting, karena di dalam mahfudzot
kita belajar tentang falsafah-falsafah
hidup dengan menggunakan bahasa
arab, sehingga selain mendapatkan
motivasi baru, juga dapat
meningkatkan bahasa kita.
b. Hasil wawancara hari Selasa, 05
November 2019 dengan Ustadzah Nur
Fitriani, S.Pd.I, M.Pd selaku guru
Mata Pelajaran Mahfudzot kelas X di
MA AL-IMAN Wonogiri. Cara
mengaplikasikan Mahfudzot dalam
kehidupan sehari-hari dan jika saya
menemukan suatu permasalahan,
kemudian saya teringat dengan isi bait
 dari mahfudzot, maka bait tersebut
memberikan jalan keluar dari
permasalahan tersebut. Selain itu, isi
dari bait-bait tersebut, dapat saya
gunakan sebagai falsafat hidup,
sehingga saya dapat mempunyai
pegangan dalam hidup.
c. Hasil wawancara hari Kamis, 07
November 2019 dengan Ustadzah Siti
Marfu’ah, S.Pd.I selaku guru Mata
Pelajaran Mahfudzot kelas X di MA
AL-IMAN Wonogiri. Cara
penanaman pelajaran mahfudzot
dalam kehidupan sehari – hari bagi
siswa/i di Kelas X MA AL-IMAN
seperti, menghafalkan mahfudzot,
menjelaskan arti dan meresapi makna
dari bait mahfudzot yang sedang
diajarkan, menempelkan bait-bait
mahfudzot di tempat- tempat strategis
di sekolah seperti hiasan dinding
dalam kelas, di dinding-dinding luar
kelas, dan di mading sekolah agar
siswa/i di Kelas X MA AL-IMAN
terbiasa dengan bait mahfudzot
sehingga dapat dengan mudah untuk
dijadikan pegangan dalam
memecahkan suatu masalah dalam
kehidupannya.
d. Hasil wawancara hari Senin, 11
November 2019 dengan Ustadzah Siti
Marfu’ah, S.Pd.I selaku guru Mata
Pelajaran Mahfudzot kelas X di MA
AL-IMAN Wonogiri Pelajaran
mahfudzot sangat erat kaitannya
dengan sikap disiplin siswa/i di Kelas
X MA AL-IMAN karena apabila
siswa/i sudah faham dengan bait-bait
mahfudzot maka akan dengan mudah
para siswa menjadikannya sebagai
motivasi dan jawaban dari berbagai
masalah yang sedang dihadapi. Selain
itu dengan menerapkan hafalan para
siswa/i akan disiplin menghafalkan
mahfudzot, dan jika tidak
dilaksanakan akan dikenai hukuman.
e. Hasil wawancara hari Senin, 11
November 2019 dengan Siti Masithoh
Indriyasari selaku salah satu siswi
kelas X di MA AL-IMAN Wonogiri.
Berdasarkan keterangannya memang
dalam proses pembelajaran mahfudzot
ada peraturan untuk wajib
Metode Pembelajaran Mahfudzod Dalam..........................Amir Mukminin
menghafalkan mahfudzot yang
diajarkan. Kemudian jika ada siswa/i
yang tidak menjalankan peraturan
akan dikenai hukuman, hukuman
disini lebih bersifat mendidik
sekaligus peringatan agar siswa/i
selalu menaati aturan seperti menulis
mahfudzot berulang-ulang, ataupun
membersihkan kelas, hal ini bertujuan
agar para siswa/i jera dan tidak lagi
mengulangi kesalahannya. Begitu juga
jika para siswa/i menghafalkan dengan
sangat baik maka ustadz atau
ustadzahnya akan memberikan
penghargaan, biasanya berupa nilai
yang baik.
6. Pembahasan
a. Pelajaran Mahfudzot adalah salah satu
rumpun mata pelajaran bahasa arab,
yang mengajarkan tentang hikmah-
hikmah dan peribahasa berbahasa
arab. Dengan tujuan untuk
menancapkan falsafah-falsafah hidup
yang penting untuk masa depan para
siswa.
b. Indikator dari pelajaran mahfudzod
sendiri adalah :
1) Menanamkan falsafah hidup pada
setiap siswa-i
2) Menanamkan keyakinan dalam
hidup (Prinsip hidup) pada diri
setiap siswa-i
3) Menanamkan dasar hidup yang
positif pada diri siswa-i
4) Memberikan kekuatan mental
pada setiap siswa-i
5) Menanamkan sifat keluhuran budi
pada diri setiap siswa-i
c. Adapun definisi dari sikap adalah
suatu hal yang menentukan sifat yang
hakiki, baik dari perbuatan sekarang
maupun perbuatan yang akan datang.
Sebuah sikap timbul karena adanya
stimulus, dan terbentuknya sikap
banyak dipengaruhi oleh rangsangan
dari lingkungan sosial dan
kebudayaan, seperti : keluarga, norma,
golongan agama dan adat istiadat.
d. Disiplin diri adalah sikap patuh
kepada waktu dan peraturan yang ada.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
disiplin itu mengandung dua makna
53
 yaitu patuh terhadap waktu dan patuh
terhadap peraturan atau tata tertib.
e. Unsur-unsur pokok dari disiplin diri
adalah :
1) Peraturan sebagai pedoman
perilaku.
2) Konsisten dalam peraturan.
3) Hukuman untuk pelanggaran
peraturan.
4) Penghargaan untuk perilaku yang
baik yang sejalan dengan
peraturan yang berlaku.
Peraturan adalah sebuah pola yang
ditetapkan untuk tingkah laku, dan
pola tersebut mungkin ditetapkan oleh
orang tua, guru atau teman bermain.
Hukuman adalah sebagai : penghalang
untuk mengulangi suatu kesalahan,
mendidik tentang suatu perbuatan
yang baik dan buruk serta memberikan
motivasi untuk menghindari suatu
perilaku yang tidak diterima oleh
masyarakat. Sedangkan Penghargaan
adalah suatu pemberian atas sebuah
hasil yang baik, dapat berupa materi,
ucapan, pujian, senyuman atau
tepukan pundak.
KESIMPULAN
Simpulan
Dari serangkaian pembahasan diatas,
pada bab ini akan penulis kemukakan
beberapa kesimpulan dari pembahasan
Penelitian ini sekaligus saran-saran yang
ditujukan pada pihak-pihak yang terkait
dengan topik pembahasan. Adapun
kesimpulan yang dimaksud dalam kaitannya
dengan Manfaat Pelajaran Mahfudzod
Dengan Sikap Disiplin Diri Pada Siswa-i
Kelas X Ma Al-Iman Wonogiri sebagai
berikut:
1. Cara menanamkan makna pelajaran
Mahfudzot pada diri setiap siswa-i MA
AL-Iman Wonogiri yaitu dengan cara
memahami makna tiap-tiap bait
Mahfudzot dan meletakkan pajangan
bait-bait mahfudzot di tempat-tempat
strategis agar para siswa/i dengan mudah
melihat, membaca dan terbiasa dengan
makna bait mahfudzot sehinggan para
siswa/i menjadikannya sebagai dasar
hidup yang positif dan kekuatan mental
54 Jurnal JARLITBANG Pendidikan, Volume 7 Nomor 1 – Juni 2021
yang dapat digunakan untuk memecahkan
suatu masalah yang mereka hadapi.
2. Manfaat dari peraturan, hukuman dan
penghargaan terhadap sikap disiplin diri
siswa-i MA AL-Iman Wonogiri. Manfaat
yang ditimbulkan dari peraturan yang
ditetapkan oleh guru untuk membentuk
pola agar ditaati oleh para siswa/i. Dan
hukuman sebagaipenghalang untuk
mengulangi suatu kesalahan serta
mendidik tentang suatu perbuatan yang
baik. Sedangkan Penghargaan sebagai
pemberi motivasi para siswa/i untuk
selalu menaati aturan dan menghindari
perilaku buruk.
SARAN
Dari kesimpulan yang telah diuraikan
diatas, perlu kiranya penulis memberikan
sumbangan pemikiran berupa saran-saran bagi
semua pihak terhadap Manfaat Pelajaran
Mahfudzod Dengan Sikap Disiplin Diri Pada
Siswa-i Kelas X Ma Al-Iman Wonogiri,
sebagai berikut:
1. Bagi Guru, Sebagai bahan informasi yang
merupakan usaha meningkatkan hasil
belajar siswa melalui Manfaat Pelajaran
Mahfudzod Dengan Sikap Disiplin Diri
Pada Siswa-i Kelas X Ma Al-Iman
Wonogiri.
2. Bagi Siswa, Dapat digunakan temuan
untuk memacu semangat dalam
melakukan kreatifitas belajar agar
memiliki kemampuan dan menanamkan
sikap disiplin yang maksimal sebagai
bekal pengetahuan bagi siswa-i di masa
yang akan datang.
3. Bagi Lembaga, Sebagai sumbangan
pemikiran mengenai masalah-masalah
yang berkaitan dengan upaya guru untuk
menanamkan sikap disiplin diri pada
siswa-i kelas X Ma Al-Iman Wonogiri
melalui pelajaran Mahfudzot.
4. Bagi peneliti yang akan datang, Hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai petunjuk, arahan, maupun acuan
serta bahan pertimbangan bagi peneliti
yang akan datang dalam menyusun
rancangan penelitian yang lebih baik lagi
dengan hasil penelitianyang lebih
relevan.
DAFTAR PUSTAKA http://faridnyzer169.wordpress.com/2010/04/
03/pengertian-disiplin-diri/diakses : 14
Ahmadi , Abu, dkk. Psikologi Sosial. Jakarta : November 2019.
PT. Rineka Cipta, 1999.
Zamroni. Pendidikan masa depan.
Alsa, Asmadi. Pendekatan Kuantitatif dan Yogyakarta:Bigraf Publishing, 2000.
Kualitataif Serta Kombinasinya Dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Jufri AW. Belajar dan Pembelajaran.
Pustaka Pelajar Offset, 2004. Mataram: Agra Puji Press, 2010.

Arikunto , Suharsimi. Manajemen Penelitian. Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri.
Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000. Mengembangkan Pembelajaran IPS
Terpadu: Geografi, Ekonomi, Sosiologi,
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Antropologi, dan Isu Pembelajaran IPS
Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Terpadu. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya, 2011.
Gholayani , Musthofa. Jami’ud Durus Al-
‘Arobiyah. Mesir : Daarul Hadits, Nana, Sudjana. Strategi Pembelajaran.
2005. Bandung: Falah, 2005.

Hurlock , Elizabeth B., Perkembangan Anak. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran

Jakarta : Erlangga, 1999. Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan. Media Group, 2007.
Bandung : Alfabeta, 2006.

Teguh, Muhammad. Memahami Penelitian .

Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Metode Pembelajaran Mahfudzod Dalam..........................Amir Mukminin 55

56 Jurnal JARLITBANG Pendidikan, Volume 7 Nomor 1 – Juni 2021