Duhai Imamku
Duhai Imamku
Kuingat sekali kejadian sore tadi ketika aku keluar kantor ingin pulang, kulihat nenek yang duduk sambil
matanya melihat lihat sekeliling, akupun datang menghampirinya, ikutan duduk disampingnya dan
bertanya apa yang membuatnya duduk disana.
“ Nenek mau lihat lihat suasana sore di sini dan menghirup udara. Sepertinya kamu punya jabatan di
perusahaan ini nak?” tanya nenek sambil merapikan jilbabnya
“ Sudah menikah, punya berapa anak, suami kerja dimana?” nenek bertanya beruntun kepadaku.
Aku merasa kurang nyaman dengan pertanyaan ini. Seperti biasa rasa ingin tahu tentang orang lain
sangat besar seperti emak emak di kampungku dulu, tapi karena ingin menghargai nenek dengan
tersenyum ku jawab “ sudah nek, setahun yang lalu saya menikah. Kami belum mempunyai momongan.
Suami menjadi guru agama di sekolah dekat rumah kami.”
“ Nenek yakin pasti besar gaji kamu daripada suamimu, hati ya nak selalu jaga hati dan jaga niat. Jangan
sampai kamu merasa
ego suami tersakiti. al qowwang sifat suami.
perempuan yang kuat bukanlah seorang penindas meskipun penghasilanmu lebih besar dari
suamimu,tapi kamu tetap tunduk dan hormat pada suamimu. perempuan yang cinta uang pasti
menganggap suaminya payah, saya bisa cari duit sendiri lebih hebat dari kamu. perempuan yang pintar
cari duit akan bilang sama laki laki, saya tidak butuh laki laki. saya kasih tau wanita yang hebat bisa
mengharga suaminya. wanita yang kuat bukanlah wanita yang mampu mengendalikan suaminya.
perempuan yang kuat adalah perempuan yang mampu mengendalikan lidahnya. jangan merendahkan
pasanganmu hanya karena lebih besar penghasilanmu dan lebih tinggi kedudukanmu istri yang baik
harus bisa menghargai suami.