PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
i
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan pada seminar Proposal Skripsi
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Kadek Agustina Puspa Ningrum, S.Tr.Keb., M.Keb Ketut Eka Larasati Wardana, S.ST., M.Kes
NIDN. 0803089601 NIDN. 0812079301
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjai sarjana kebidanan pada
program studi S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Skripsi ini
telah diujikan pada sidang proposal skripsi pada tanggal 9 Juni 2023 dan
dinyatakan memenuhi syarat/sah sebagai proposal skripsi pada program studi S1
Kebidanan Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.
Kadek Ayu Suarmini, S.ST.,M.Tr.Keb Kadek Agustina Puspa Ningrum, S.Tr.Keb., M.Keb
NIDN. 0803089601 NIDN. 0803089601
Penguji 3
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkah dan karunia-NYA yang telah diberikan pada penulis sehingga penulis dapat
Tahun 2023” tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Buleleng
4. Ketut Eka Larasati Wardana, S.ST., M.Kes, selaku pembibing II yang telah
6. Ibu yang memiliki bayi wilayah kerja UPTD. Puskesmas Ubud I yang telah
iv
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik
Buleleng, 2023
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL……………………………………………………….. I
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. V
vi
C. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi… 26
D. Kerangka Teori………………………………………………… 28
BAB III : METODELOGI PENELITIAN………………………………… 29
A. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional…………………… 29
B. Kerangka Konsep……………………………………………..... 31
C. Desain Penelitian........…………………………………………. 31
D. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………... 33
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
AKB : Angka Kematian Bayi
H1 : Hipotesa alternatif
H0 : Hipotesis Nihil
Kg : Kilo gram
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bayi untuk menjadi bayi sehat, diawali dari bayi saat
berada dalam kandungan dan akan berlanjut setelah bayi itu lahir (Sari dan
Pengestika, 2018). Umur bayi dibawah tiga tahun (Batita) merupakan periode
(Regina, 2015).
Perawatan bayi yang tidak optimal pada masa kritis maka bisa
hingga 12 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Berdasarkan data World
Bank angka kematian bayi di dunia pada tahun 2021 mencapai angka 28,2 per
1000 kelahiran hidup (The World Bank, 2021). Hasil Survei Demografi dan
bayi di Provinsi Bali tahun 2021 sebesar 5 per 1000 kelahiran hidup dan
kabupaten Gianyar tahun 2021 terdapat 24 orang kematian bayi (Dinkes Bali,
2021).
1
2
kesakitan dan kematian pada bayi. Upaya untuk mencegah kesakitan dan
kematian bayi dilakukan mulai dari saat bayi dalam kandungan dengan
adekuat untuk ibu hamil sampai pada saat bayi sudah lahir. Perawatan bayi
dan perkembangan bayi. Pijat bayi merupakan salah satu cara untuk menjaga
kognitif adalah terapi sentuhan dan pijat bayi. Lewat pijat bayi akan tercipta
suatu hubungan khusus yang positif antara orang tua dan bayi. Itu sebabnya,
pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang tua, keluarga atau paling tidak
satu substansi yang mengatur fungsi fungsi sperti nafsu makan, tidur, ingatan
Manfaat lain dari pijat bayi juga memperbaiki sistem imunitas si kecil serta
menambah jumlah produksi darah putih yang membuat menjadi lebih sehat.
penyerapan nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal. Selain itu, memijat si kecil
saraf dan kulit serta memproduksi hormon – hormon yang berpengaruh dalam
3
meningkatkan nafsu makan si kecil, seperti hormon gastrin dan insulin yang
akan membuat berat badannya naik. Bayi yang dipijat akan mengalami
peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke 10) yang membuat kadar enzim
menjadi lebih baik, penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan
bayi cepat lapar dan karena itu bayi akan lebih sering menyusu (Roesli, 2015).
penelitian tentang efektifitas pijat bayi terhadap kenaikan berat badan dan
efektif untuk meningkatkan rata-rata berat badan bayi dan rata-rata waktu
tidur. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Dewi dkk (2021) mendapatkan
hasil ada perbedaan signifikan berat badan bayi sebelum dan setelah dipijat
pada kelompok intervensi. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa pijat bayi
sangat efektif dalam meningkatkan berat badan bayi. Sehingga pijat bayi dapat
digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada bayi agar
mendapatkan data pada Bulan April tahun 2023 terdapat 62 orang bayi
4
berumur 0-12 bulan. Dari 10 orang tua bayi yang di wawancarai belum pernah
Berat Badan Bayi Di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Ubud I Tahun 2023.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2023.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Institusi pendidikan
Berat Badan Bayi dan bisa menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Pelayanan Kebidanan
b. Masyarakat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi
1. Definisi bayi
Bayi adalah seseorang yang baru lahir sampai dengan umur 12 bulan
seseorang. Masa bayi disebut masa kritis karena merupakan masa yang
2016).
8
9
(tulang, otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi
anak atau tumbuh kembang anak. Berat badan juga dapat sebagai
dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat
Berat Lahir Rendah). Pada masa bayi balita berat badan digunakan
Bayi akan memiliki berat badan 2 kali berat lahirnya pada umur
5 sampai 6 bulan dan 3 kali berat lahirnya pada umur 1 tahun. Berat
banyak dalam 3 tahun, 6 kali lebih banyak dalam 5 tahun dan 10 kali
gizi. Panjang badan bayi baru lahir normal adalah 45-50 cm dan
sekitar 5 cm/tahun dan penambahan ini akan berhenti pada usia 18-20
yaitu 0–6 bulan dan usia 6–12 bulan. Usia 0–6 bulan pertumbuhan
200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir
pada akhir bulan ke-enam. Kenaikan berat badan minimal pada laki-
1 800
2 900
3 800
4 600
5 500
6-7 400
8-11 300
12-24 200
11
1) Faktor herediter
memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau
2) Faktor lingkungan
janin.
pendidikan rendah.
jaringan.
pijat dan baby spa merupakan salah satu bentuk stimulasi pada
bayi.
B. Pijat Bayi
dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
selama dua minggu pemijatan hal ini juga didukung oleh penelitian
bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada waktu
timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk
diri.
3. Waktu pemijatan
yang lebih besar. Pijat bayi dapat dilakukan setiap hari dari sejak
meliputi:
a. Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari
baru
18
b. Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi
dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6 -7
hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru dan
Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi tidur
kuku dan perhiasan dan hal lain yang mengakibatkan goresan pada kulit
bayi, ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap, bayi
sudah selesai makan atau sedang tidak lapar, sediakan waktu untuk
baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih,
dan menyiapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil
5. Tempat pemijatan
6. Cara pemijatan
2016).
20
sebaiknya dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka dan
1) Kaki
b) Peras dan putar Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan
kaki.
dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari –
tumit
ke jari – jari
2) Perut
kaki
melingkar.
3) Dada
4) Tangan
c) Peras dan putar. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut
5) Telapak tangan
b) Putar jari–jari, pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke
6) Alis
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis
7) Hidung
8) Mulut
dibawah dagu.
9) Punggung
mengapa bayi yang dilakukan pemijatan secara rutin akan lebih cepat
2016).
karena pijat bayi murah, mudah dan sudah biasa dilakukan di Indonesia
sehingga bukan merupakan hal yang baru bagi kultur kita. Bainbridge dan
dan efek fisik atau klinis bagi tubuh bayi. Bagi bayi dapat
percaya diri dan memahami kebutuhan bayi. Selain itu manfaat dari pijat
tidur lebih lelap, mengurangi rasa sakit (seperti sakit kembung dan sakit
29
perut), meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi, dan
D. Kerangka Teori
Pijat bayi
1. Nutrisi
2. Budaya lingkungan
3. Status sosial
1. Meningkatkan tonus saraf 4. Iklim atau cuaca
vagus 5. Olahraga/Latihan fisik
2. Meningkatkan pengeluaran 6. Posisi anak dalam keluarga
hormon penyerapan makanan 7. Status Kesehatan
3. Meningkatkan kadar enzim 8. Faktor hormonal
gastrin 9. Stimulasi
4. Meningkatkan insulin
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
variabel lain atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas dan sering
2019). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu berat badan bayi.
30
31
2. Definisi Oprasional
Tabel 3.1
ukur
B. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel variabel yang
C. Desain Penelitian
pijat bayi pada bayi sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan pijat bayi.
dengan metode desain quasi experiment with pre-post test with control group.
Tabel 4.1
Kelompok intervensi O1 X1 O2
Kelompok control O3 X0 O4
X0 : kelompok kontrol tidak diberikan pijat bayi tapi diberikan KIE cara
pada bayi diberikan pada kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol tidak
(O2). Pretest dinilai dengan cara mengukur berat badan sebelum intervensi
badan bayi, Postest dinilai dengan cara melihat berat badan bayi setelah
diberikan intervensi selama tiga minggu baik pada kelompok kontrol maupun
intervensi.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh bayi berumur satu sampai
sebanyak 62 orang.
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus
N
n=
1+ N (e)2
62
n= 2
1+ 62(0,1)
n = 38,27
n = 38 responden
Keterangan :
N = ukuran populasi
Cara mengantisipasi sampel yang drop out sebanyak 10% atau sebanyak 4
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
F. Etika Penelitian
36
Subyek berhak memilih untuk ikut serta atau tidak ikut serta dalam
1. Instrumen penelitian
sendiri yaitu pengukuran berat badan bayi sebelum dan sesudah diberikan
pijat bayi.
pengukuran berat badan bayi jadi tidak perlu dilakuakn uji validitas dan
1. Prosedur Administrasi
Kesehatan Buleleng
Gianyar.
penelitian.
2. Prosedur Teknis
g. Memberikan pijat bayi selama 5-10 menit dilakukan setiap dua hari
h. Setelah tiga minggu diberikan pijat bayi maka berat badan bayi
diukur kembali.
I. Pengolahan Data
ulang dan memeriksa data mulai identitas dan kelengkapan pengisian ceklist
coding 2
coding 2.
40
d. Tabulating & entry yaitu kegiatan menilai hasil penilaian pijat bayi
memasukkan data.
J. Analisa Data
1. Analisis univariat
univariat penelitian ini menilai berat badan bayi sebelum dan sesudah
2. Analisis bivariat
41
perbedaan berat badan bayi sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi.
yang salah satu syaratnya adalah data harus berdistribusi normal. Jika
Bibliography
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Chamidah. (2016). Modul Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Dewi. S. 2016. Perbedaan Tingkat Stres Ditinjau Dari Strategi Koping Pada Ibu
Yang Memiliki Anak Autis di Surabaya. Skripsi. Univeristas
Muhamadiyah Surakarta.
Dinkes Bali. 2021. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Denpasar. Dinkes
Provinsi Bali
Hayati. (2019). Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat badan
Rendah di RSUD Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, Vol 7 no. 2.
Jidar, Magfirah. 2018. Determinan Kejadian Unmet Need KB Pada Pasangan Usia
Subur (PUS) Di Sulawesi Selatan (Perbandingan Antara Wilayah Urban &
Rural). Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Lusiana, N., Andriyani, R., dan Megasari M. 2015. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Depublish.
Mahayu. 2016. Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta: Saufa.
Roesli. 2016. Insiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta. Pustaka Bunda
Subakti dan Anggarini 2014. Kupas Tuntas Sekitar Kehamilan. Jakarta: PT. Agro
Media Pustaka.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryani dan Astarina. 2017. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat
Badan Pada Bayi di BPS Masnoni Teluk Betung Utara Kota Bandar
Lampung. ejurnalmalahati. Vol 11 no. 2.
Utami RI, 2020. Hubungan Antara Usia, Pendidikan dan Pekerjaan Dengan
Pengetahuan Manajemen Laktaso Pada Ibu Yang Memiliki Anak Usia -23
Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono No 1 Kabupate Boyolali
tahun 2019. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
2023 2024
1 Pengajuan Judul
Penyusunan
2
proposal
3 Ujian proposal
4 Uji etik
Pengumpulan dan
5
pengolahan data
6 Penyusunan hasil
7 Ujian Skripsi
Lampiran 2
Kepada
Yth. Calon Responden
di- Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Anak Agung Triantini
Nim : 21089153115
Adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Buleleng akan melakukan penelitian dengan judul “ Efekitivitas Pijat
Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Di Wilayah Kerja UPTD.
Puskesmas Ubud I Tahun 2023”.
Memohon kesediaan Ibu-Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Pengumpulan data ini hanya untuk kepentingan penelitian. Kami akan menjaga
kerahasian data-data Ibu.
Demikian saya sampaikan permohonan ini, atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
Buleleng, 2023
Peneliti
Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Di Wilayah Kerja UPTD.
Demikian saya sampaikan, secara sadar dan sukarela saya berperan serta
(………………………………)
Lampiran 4 : Data Responden
Karakteristik Responden
No responden :
Usia : bulan
Lahir secara :
Berat badan lahir :
Umur kehamilan :
Penyakit Bawaan :
Anak ke :
Diberikan ASI saja :
Pendidikan orang tua (ibu) :
Pekerjaan orang tua (ibu) :
Berat Badan sebelum pijat :
Berat Badan Setelah Pijat : Lampiran 5
SOP
PIJAT BAYI
PIJAT BAYI
(BABY MASSAGE)
Pedoman dasar pelaksanaan tindakan perawatan pemenuhan kebutuhan fisiologi
dasar yang dikembangkan secara komprehensif berdasarkaan prisip transcultural
kebidanan dan keperawatan
Indonesia
PENGERTIAN Tindakan stimulasi tubuh bayi dengan terapi sentuhan untuk
meningkatkan
sirkulasi darah dan tumbuh kembang bayi yang lebih optimal
TUJUAN 1. Merangsang syaraf motorik
2. Memperbaiki pola tidur
3. Membantu memperlancar sistem pencernaan
4. Meningkatkan ketenangan emosional anak
5. Meningkatkan pertumbuhan
6. Meningkatkan daya tahan tubuh
7. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak
KEBIJAKAN Bayi dalam kondisi sehat
PERALATAN 1. Minyak pijat bayi/baby oil
2. Handuk
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1. Mengecek program terapi
AN 2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam kepada klien dan sapa nama klien
2. Menjelaskan tujuan dann prosedur pelaksaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
C. Tahap Kerja
• Pedoman melaksanakan terapi:
a. Kaki
1) Perahan cara India
Langkah yang pertama adalah basahi tangan anda
menggunakan minyak kemudian peganglah kaki bayi
pada pangkal paha seperti memegang pemukul
softball, kemudian gerakkan tangan anda ke
pergelangan kaki bayi secara bergantian seperti
memerah susu. Dengan arah yang sama anda dapat
menggunakan kedua tangan anda untuk memeras,
memijat serta memutar kedua kaki bayi dari pangkal
paha menuju kebawah secara lembut sehingga tidak
menyakiti bayi.
2) Perahan cara Swedia
Cara yang lain adalah perahan cara swedia yaitu anda dapat
memegang kedua pergelangan kaki bayi kemudian kemudian
gerakkan kedua tangan secara bergantian dari pangkal kaki
hingga ke pangkal paha. Lakukan teknik meremas, memijat,
serta memutar dengan lembut kedua kaki bayi. Kajilah respon
bayi, apabila bayi merasa tidak nyaman atau menangis
hentikanlah pemijatan.
3) Telapak kaki
Gunakanlah minyak untuk mengurut telapak kaki bayi.
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju ke jari. Atau anda
dapat membuat lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu
jari secara bersamaan pada seluruh telapak kaki dimulai dari
tumit bayi. Hal tersebut dapat diulang hingga beberapa kali.
4) Jari
Langkah pemijatan selanjutnya adalah pada jari-jari kaki bayi.
Pijatlah jari-jari kaki satu per satu dengan gerakan memutar
menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada
setiap ujung jari kaki bayi. Janganlah menekan terlalu kuat
karena akan mengakibatkan ketidaknyamanan pada bayi.
5) Punggung kaki
Setelah selesai melakukan terapi pada jari maka langkah
selanjutnya adalah punggung kaki. Dengan kedua ibu jari,
buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam
dan luar. Kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan
kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah
jari. Atau buatlah gerakan yang membentuk lingkaran-
lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan, dari
daerah mata kaki
ke jari kaki.
6) Gerakan menggulung
Peganglah pangkal paha dengan kedua tangan anda, kemudian
gerakkan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan
kaki dengan lembut kemudian, lakukan hingga beberapa kali.
7) Gerakan akhir
Rapatkanlah kedua kaki bayi, kemudian letakkan kedua tangan
anda secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap
beberapa kali kedua kaki bayi dari atas ke bawah dengan lembut.
b. Perut
Pedoman pemijatan pada daerah perut ini sangat penting karena bayi
sangat sensitif dan tulangnya masih lunak. Sehingga anda harus
menghindari melakukan pemijatan di bagian perut pada tulang rusuk
atau ujung tulang rusuk bayi.
1) Mengayuh pedal sepeda
Basahilah tangan anda dengan minyak untuk memijat bagian
perut, kemudian langkah selanjutnya anda dapat melakukan
gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, gerakan
dari atas ke bawah perut secara bergantian dengan tangan kanan
dan kiri.
2) Menekan perut
Tekuklah kedua lutut kaki bayi secara bersamaan dengan lembut
ke permukaan perut bayi. Anda juga dapat melakukan hal ini
secara bergantian yang dimulai dengan lutut kanan dan
dilanjutkan dengan lutut kiri secara lembut.
3) Bulan-matahari
Buatlah lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan anda
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai
arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan bawah
(seperti bentuk bulan), diikuti oleh tangan kiri yang selalu
membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari). Lakukan hal
ini secara berulang-ulang.
4) Jam
metode lain yang dapat anda gunakan adalah dengan
membayangkan ada gambar jam pada perut bayi. Perut bayi
bagian paling atas dianggap jam 12, bagian bawah perut
dianggap jam 6, lalu buat gerakan berikut : Buat lingkaran
searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu tangan kiri
dimulai pada jam 8 (di daerah usus buntu)
c. Dada
1) Jantung besar
Gunakanlah kembali minyak untuk memudahkan pemijatan.
kemudian buatlah gerakan seperti membentuk gambar jantung
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati.
Setelah itu buatlah gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian
ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah ke ulu hati seolah-
olah anda membuat gambar jantung.
2) Kupu-kupu
Gerakan pada dada selanjutnya yaitu dengan membuat gambar kupu-
kupu. Dimulai dengan tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu
hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, kemudian dengan
tangan kiri ke bahu kiri, kemudian kembali ke ulu hati. Lakukan
dengan lembut dan penuh kehangatan.
3) Jantung kecil
Anda dapat melakukan gerakan membuat gambar jantung kecil pada
kedua puting bayi secara bergantian.
4) Burung Kecil
Buatlah gerakan seolah membuat gambar jantung besar hingga ke
tepi selangka. Kemudian dengan jari-jari tangan yang diregangkan
buatlah gerakan seolah membuat gambar sayap burung kecil, dimulai
dari samping dada ke atas.
d. Tangan
1) Perahan cara India
Gunakanlah minyak secukupnya. Perahan cara India bermanfaat
untuk relaksasi otot dan arahnya menjauhi tubuh. Peganglah lengan
bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak, seperti
memegang pemukul softball. Gerakkan tangan kanan dan kiri ke
bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu
sapi. Cara lain yaitu kedua tangan anda dapat melakukan gerakan
memeras, memijat, dan memutar lengan bayi mulai dari pundak ke
pergelangan tangan secara lembut.
3) Telapak tangan
Gunakanlah kedua ibu jari anda untuk memijat telapak tangan seolah
membuat lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah
jari-jari. Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan
secara bergantian.
4) Jari
Pijatlah jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan
memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan yang lembut pada tiap
ujung jari. Tarikan yang terlalu kuat dapat menyebabkan resiko cidera
pada bayi
5) Gerakan menggulung
Gerakan selanjutnya adalah menggulung, caranya yaitu peganglah
lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan.
Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju
pergelangan tangan/jari-jari. Lakukan selama beberapakali secara
lembut.
6) Gerakan akhir
Rapatkanlah kedua tangan bayi, kemudian letakkan kedua tangan
anda secara bersamaan pada pangkal lengan tangan bagian atas,
kemudian usap beberapa kali kedua tangan bayi dari atas ke bawah
dengan lembut.
e. Muka
1) Membasuh muka
Hindari menggunakan minyak pijat pada daerah sekitar mata atau
selaput lendir lainya karena dapat menyebabkan resiko iritasi pada
bayi. Tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda dengan
lembut sambil bicara pada bayi secara halus seolah-olah anda dan
bayi sedang berbicara berdua. Gerakkan kedua tangan anda ke
samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka.
Lakukan hingga beberapa kali
2) Dahi (menyetrika dahi)
Anda dapat meletakkan jari-jari kedua tangan pada pertengahan dahi
bayi. Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi
bayi ke arah samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi. Setelah
itu gerakkan ke bawah ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di pelipis kemudian gerakkan ke arah dalam melalui
daerah pipi di bawah mata.
7) Belakang telinga
Dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan anda dari
belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu. Atau dengan tekanan
lembut gerakkan kedua tangan anda dari belakang telinga membentuk
lingkaran-lingkaran kecil ke seluruh kepala.
f. Punggung
1) Gerakan maju mundur seperti kuda goyang
Teteskan besukupnya minyak pada kedua tangan anda kemudian
ubahlah posisi bayi dalam posisi tengkurap melintang di depan anda
dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda. Pijatlah
dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di
sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi.
2) Gerakan menyetrika
Langkah selanjutnya adalah melakukan usapan dengan telapak
tangan kanan anda, menyerupai gerakan menyetrika dengan lembut
yang dimulai dari pundak hingga ke bawah sampai pada pantat bayi.
CATATAN:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pijat bayi. Pedoman
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijatan adalah:
✓ Awali pemijatan dengan sentuhan ringan kemudian
secara bertahap
tambah tekanannya.
✓ Tekanan pemijatan disesuaikan umur:
a. 0-1 bulan: Gerakan atau tekanan lebih mendekati
usapan halus dan sebelum tali pusat lepas
sebaiknya tidak dilakukan pemijatan daerah
perut.
b. 1-3 bulan: Tekanan lebih kuat dan gerakan lebih
variatif.
c. 3 bulan- 3 tahun: Dilakukan seluruh gerakan
pemijatan sesuai teknik pada seluruh tubuh.
✓ Pada bayi premature sebelum bayi sehat betul, hanya
diberikan sentuhan
ringan.
✓ Pemijatan dimulai dari ujung kaki kemudian keatas
serta pertahankan kontak mata selama pemijatan.
✓ Tanggap terhadap bayi, seperti bila bayi menangis
tenangkan dulu baru
setelah diam pemijatan dilanjutkan.
✓ Tidak membangunkan bayi hanya untuk melakukan
pemijatan
✓ Tidak melakukan pemijatan bila:
a. Segera setelah selesai makan.
b. Bayi dalam keadaan tidak sehat.
c. Bayi tidak mau dipijat atau memaksakan posisi pijat
tertentu.
✓ Siapkan perlengkapan pijat seperti: popok bersih dan
pakaian ganti.
✓ Perawat atau bidan harus melepaskan gelang, cincin dan
memotong kuku- kuku jari. yang panjang agar tidak
menyakiti kulit bayi yang lembut dan sangat sensitif.
D. Tahap Evalusi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikaan klien dan lingkungan
3. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan asuhan