Anda di halaman 1dari 3

Ujian Mid Semester

MK Komunikasi Ilmiah

Jawab soal berikut, lalu kirim jawabannya ke email muh_anwar@ft.unp.ac.id,


paling lambat jam 10.00 hari ini, Sabtu, 14 Maret 2020.

1. Perhatikan bacaan berikut secara seksama, lalu jawablah beberapa pertanyaan


tugas berikut.
 Tentukan judul atau topik bacaan berikut yang paling sesuai,
Jawab :
keunikan pembuatan resistor

 Tuliskan beberapa kalimat pokok yang menurut Saudara paling cocok untuk
setiap paragraf, dimana setiap paragraf boleh lebih dari 1 kalimat pokok,
Jawab :
Pragrraf pertama : alasan resistor paling banyak digunakan dibidang elektronika
Pragraf kedua : symbol resistor dan kegunaannya
Pragraf ketiga : bahan-bahan pembuatan resitor

 Tuliskan kembali bacaan di bawah dengan bahasa dan kalimat sendiri, tidak
lebih dari 1 paragraf.
Jawab :
resistor banyak dgunakan dalam bidang elektronika krn memiliki fungsi
menehan,menolak,menghambat aliran electron yang melaluinya,resistor juga
mudah dikenali karna simbolnya sendiri yang cukup unik dan mudah diingat dan
resistor juga mudah didapatkan krn terbuat dari bahan-bahan yang mudah
ditemukan.

Resistor (R) menjadi komponen asasi dan paling banyak digunakan dari semua
komponen elektronika. Sesuai dengan alasan pemberian namanya, resistor memiliki fungsi
pokok untuk menahan, menolak atau menghambat (to resist or to impede) aliran elektron
yang melaluinya, dalam sebuah rangkaian listrik atau elektronik. Resistor adalah komponen
elektronik pasif dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik, sembari menghasilkan
tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Resistor memungkinkan kita untuk
mendistribusikan arus dan tegangan listrik dengan nilai yang dapat dikendalikan, karena
resistansi (dalam satuan ohm, Ω/omega) yang dimilikinya. Kemampuannya memberi respon
linier terhadap sinyal, merupakan bagian lain yang memposisikan resistor berada hampir
disemua rangkaian atau sistem elektronik. Dengan alasan ini pula, resistor wujud dalam
berbagai ragam bentuk dan ukuran, bahkan bisa berada dalam rangkaian terpadu (integrated
circuit, IC) elektronik sekalipun.
Dalam diagram dan skema rangkaian listrik dan elektronika, simbol paling
umumdigunakan untuk nilai resistor yang tetap adalah model “zig-zag” atau model kotak.
Simbolini secara prinsip menggambarkan terjadinya perlambatan atau penurunan kuat arus
listrikyang melewati sebuah resistor. Penurunan tersebut akibat resistansi pada diri
resistor,diukur dalam satuan ohm (Ω), berada dikisaran kurang dari 1Ωhingga lebih dari
10MΩ.Sebuah resistor bernilai tetap memiliki simbol sedikit berbeda dibanding resistor
bernilaitidak tetap/variabel, atau lazim dikenal sebagai potensiometer. Sesuai simbolnya,
sebuahpotensiometer dapat memiliki resistansi dari nol hingga nilai resistansi maksimumnya.
Pada dasarnya, setiap bahan atau materi fisik memiliki sifat resistif atau
perlawananterhadap arus listrik. Sifat ini memberi peluang bahwa bahan apapun bisa
disusunsedemikian sehingga terbentuk sebuah resistor. Hanya saja, nilai tahanan jenis
(resistivity,, rho) setiap bahan berbeda-beda, sehingga tentu ada pilihan-pilihan bahan yang
sesuaidan ada pula yang kurang sesuai. Tembaga, emas dan perak diketahui memiliki
tahananjenis yang amat kecil sehingga kemampuan menghantar listriknya sangat baik.
Karena itu,kelompok bahan ini lebih dikenal sebagai konduktor. Sementara, bahan-bahan
sepertigelas, kuarsa, keramik, dll., mempunyai tahanan jenis dengan orde sangat tinggi
sehinggalebih dikenal sebagai insulator. Beberapa bahan seperti karbon, germanium dan
silicon bertahanan jenis lebih moderat dibanding yang lain, sehingga lebih mudah
dipabrikasiuntuk menjadi bahan dasar resistor. Selanjutnya, karbon lebih mendominasi
pembuatanresistor (terutama resistor dengan nilai tetap, fixed resistor), sedangkan germanium
dansilikon lebih mendominasi pembuatan resistor sebagai sensor (sensitive resistor)
atauresistor non-linear dan semi-konduktor.

2. Dengan memanfaatkan peluang mendapatkan sumber bacaan yang representatif dari


www.sciencedirect.com, lakukan hal berikut:
a. Cari satu artikel bertema bidang teknologi.
b. Lakukan praktik pengutipan langsung, parafrase dan merangkum isi artikel tersebut.
Jawab :
The use of daylight in a room is a common way to save electrical energy in buildings,
since it has the potential to reduce the use of artificial lighting that requires electrical
energy. However, the implementation of daylighting concept in buildings should
always take the aspect of occupants’ visual comfort into consideration. For the
specific context of glare from daylighting in buildings, the Daylight Glare Probability
(DGP) index was proposed and developed by Wienold and Christoffersen in 2006 [1],
and has been widely used and contested by other researchers ever since. In 2013,
Hirning et al. [2] conducted a study with 63 occupants who worked under daylight
condition in several openplan office buildings in Australia.
The building occupants are mostly the Library employees and visitors, mostly
students. The building has a main function to support students’ activities by providing
books, journals, magazines, and other reading materials, to provide common spaces
for reading, self-studying, and other academicrelated working activities. Additionally,
some rooms at the building can be used for various training or seminar activities.

Data collection on the reading hall of the Main Library Building was performed on the
15th until the 26th of February 2016 at 10.00 until 14.00 hrs local time. This is a
crucial time when daylight levels in the room are maximum. Most of the data
collected were high dynamic range (HDR) images of the scenes, as observed by 81
participants in the reading hall. The concept of HDR image is to combine various
exposures of photograph images (or low dynamic range images) to obtain accurate
and sufficient information of the captured scene luminance. This is made possible
because HDR image has a greater number of bits equal to 32 bits compared to the
standard image amounting that only has 24 bits. In addition, the measurements of
HDR image luminance per pixel are conducted not only for Red, Green, Blue
(R,G,B), but also for the Exponent (E). The HDR image technique concept for
lighting measurements has been validated by Inanici [5] in several experiments.
An assessment of visual comfort using HDR images technique under daylight
condition has been conducted in the reading hall on the 3rd floor of the Main Library
Building of ITB. Taking the comfort criteria suggested by Wienold[4], all of the 81
measuring points in the reading hall can be categorised into comfortable range,
because all obtained values of the DGP glare index is under the upper threshold of
imperceptible range (0.35). Based on comparison of measured data to result of
research by Hirning et al. [2], there are 27 points (33%) categorised into comfortable
range and 14 points (17%) into uncomfortable range, if the calculation is based on
DGP.
c. Lampirkan artikel yang diperoleh tersebut.
Jawab :
Lampiran file :

Anda mungkin juga menyukai