Anda di halaman 1dari 46

TANGGUNG JAWAB EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT PADA

PT. FANINDO INTERNASIONAL LOGISTIK

LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA)

Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Kelengkapan


Akademik Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Peleyaran Niaga Dan Kepel

Disusun
Oleh:
MUHAMMAD YOSRIZAL
NIT : 2181983

JURUSAN:

KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN KEPEL

AKADEMI MARITIM ACEH DARUSSALAM (AM-AD)

BANDA ACEH

2021
LEMBARAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

TANGGUNG JAWAB EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT PADA PT.


FANINDO INTERNASIONAL LOGISTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Geler Ahli Madya


Pelayaran Niaga Dan Kepel

Laporan Tugas Akhir sudah disetujui oleh pembimbing

Pada tanggal 25 Oktober 2021

Pembimbing I pembimbing II

Dra. Hj. Husna Ali, M.Pd Dr. Salahuddin, M.Si

ii
SUSUNAN DEWAN PENGUJI SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA)
AKADEMI MARITIM ACEH DARUSSALAM (AM-AD)

Judul : TANGGUNG JAWAB EKSPEDISI MUATAN KAPAL PADA

PT. FANINDO INTERNASIONAL LOGISTIK

Oleh : Muhammad Yosrizal

Nit : 2181983

Jurusan : Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Dan Kepel

TELAH DIREVISI, DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI PADA TANGGAL 25


OKTOBER 2021 DAN DIPERKENANKAN UNTUK MEMPERBANYAK

NO NAMA DEWAN PENGUJI TANDA TANGAN

1 Prof. Dr. H. M Bakry Usman, M. Si., Ph. D 1. …………………..

2 Dra. Hj. Husna Ali, M, Pd 2. …….……………

3 Dr. Salahuddin, M. Si 3. ………………….

Banda Aceh, 25 Oktober 2021


Mengetahui/Menyetujui

Pimpinan siding, Direktur,

Dr. Salahuddin, M. Si Dra. Hj. Husna Ali, M, Pd

iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah yang telah mencurahkan beribu-

ribu nikmat diantaranya nikmat rohani dan jasmani sehingga penulis telah dapat

menyelesaikan laporan tugas akhir, Solawat dan Salam kepada Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kejalan yang penuh dengan ilmu

pengetahuan sehingga dapat menikmati kehidupan dengan berbagai kecanggihan

teknologi.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

menyusun proposal ini, khususnya orang tua ayahanda Idam kholid dan ibunda Lisma

wati atas do’a dan dukungan yang tidak pernah putus bagi penulis dalam

menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

Kesuksesan dari penyusunan laporan tugas akhir (LTA) proyek darat

(PRODA) atau praktek kerja lapangan ini juga tak akan terwujud dengan baik tanpa

adanya bantuan, bimbingan dan juga dorongan yang tak bisa dihitung nilainya dari

berbagai pihak-pihak yang dengan tulus membantu penulis, baik itu secara material

maupun moril.

Ucapan terimakasih ini penulis tujukan terutama kepada:

1. Ibu Hj. Dra. Husna Ali,M.Pd selaku direktur Akademi Maritim Aceh Darussalam

(AM-AD) Banda Aceh yang telah memberi kesempatan kepada saya sehingga

bisa kuliah di Akademi Maritim Aceh Darussalam dan juga selaku dosen

iv
pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam

penyusunan laporan tugas akhir ini hingga selesai.

2. Bapak Dr. Salahudin, M.Si selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

3. Bapak dan ibu dosen Akademi Maritim Aceh Darussalam (AM-AD) yang selama

ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanpaat selama menempuh pendidikan

di Akademi Maritim Aceh Darussalam.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan proposal ini.

Dan akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk para

pembaca sekalian.

Banda Aceh, 05 Oktober 2021

MUHAMMAD YOSRIZAL
NIT : 2181983

v
ABSTRAK

Nama : Muhammad Yosrizal

NIT : 2181983

Judul : Tanggung Jawab Ekspedisi Muatan Kapal Laut Pada PT. Fanindo
Iternasional Logistik

Pembimbing I : Dra. Hj. Husna Ali, M.Pd

Pembimbing II : Dr. Salahuddin, M.Si

Pada era modern, kegiatan bisnis pengiriman barang memegang peranan penting
dalam perekonomian suatu daerah. Sebagai penunjang bisnis ini, badan perusahaan
angkutan dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) memengang peranan yang
sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggung jawab
pada PT. Fanindo Internasional Logistik sebagai ekspedisi muatan kapal laut dan
penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik. Peneliti menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara
langsung secara mendalam dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, PT. Fanindo
Internasional Logistik melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan setandar
operasaional prosedur dan penaganan muatan pada PT. Fanindo Internasional
Logistik benar-benar bagus karna seluruh karyawan adalah orang-orang yang
berpengalaman.

Kata kunci-Tanggung jawab ekspedisi muatan kapal laut.

vi
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL..................................................................................................i
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................ii
LEMBARAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..............................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
ABSTRAK...................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................5
2.1 Pengertian Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)...................................5
2.2 Container/ Peti Kemas.................................................................................7
2.3 Sistem My Spil..........................................................................................12
2.4 Sistem Pelindo 1........................................................................................14
2.5 Bongkar Muat Barang...............................................................................16
2.6 Trucking Container....................................................................................17
2.7 Tally Sheet.................................................................................................18
2.8 Stuffing Dan Stripping...............................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................21
3.1 Pendekatan Penelitian................................................................................21
3.2 Lokasi Penelitian.......................................................................................21
3.3 Sumber Data..............................................................................................22
3.4 Teknik Penentuan Informan......................................................................22
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................25
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian..........................................................25
4.2 Tanggung jawab PT. Fanindo Internasional Logistik sebagai Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (EMKL)...........................................................................29
4.3. Penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik..................30
BAB V PENUTUP.....................................................................................................35
5.1 Kesimpulan................................................................................................35
5.2 Saran..........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................37

vii
DAFTAR GAMBAR

4.1 Struktur organisasi pada PT. Fanindo Internasional Logistik………………


28

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini telah terjadi pertumbuhan ekonomi yang semakin

berkembang, menjadikan banyak perusahaan jasa yang bergerak di bidang Ekspedisi

Muatan Kapal Laut (EMKL). Ekspedisi muatan kapal laut merupakan perusahaan

jasa yang bergerak di bidang pengiriman barang antar pulau atau antar Negara dengan

menggunakan kapal laut, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) menjadi sarana

utama pengiriman barang antar berbagai daerah di Indonesia. Ekspedisi muatan kapal

laut juga mencakup barang ekspor dan impor, hanya saja pada PT. Fanindo

Internasional Logistik saat ini baru bisa melayani pengiriman domestik.

Jasa pengiriman barang melibatkan beberapa pihak, yaitu: 1) pengirim barang,

2) perusahaan pelayaran, 3)perusahaan jasa EMKL, 4) penerima/pemilik barang,

adanya jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) sangat membantu pendistribusian

barang baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam kenyataan di lapangan setiab

kegiatan pelayaran peti kemas pasti membutuhkan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut

(EMKL), begitu juga halnya dengan Pemasok atau pabrik sangat bergantung pada

jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), karena jalur transportasi laut di nilai

mudah, terjangkau, dan menjangkau seleruh wilayah.

Kebutuhan informasi dalam sistem sangat di butuhkan oleh perusahaan yang

bergerak di bidang Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), terutama pada PT.

Fanindo Internasional Logistik, semakin banyak informasi yang didapatkan maka

semakin berdampak positif untuk perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)

dan untuk kepentingan dalam menyebar luaskan kebutuhan informasi bagi

1
2

perusahaan lain yang bekerja sama atau terkait dengan perusahaan ini serta untuk

lebih mengetahui sistem kerja pada perusahaan ini maka kebutuhan sistem informasi

sangat dibutuhkan agar tercapainya kerjasama yang bagus dan dapat menguntungkan

bagi setiap pihak.

Dalam era perdagangan global sekarang ini arus barang masuk dan keluar

sangatlah cepat. Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha dituntut

untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur pengiriman barang antar

pulau atau dengan kata lain domestik, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui

terutama yang berhubungan dengan pengiriman barang, shipping, maupun perbankan,

yang semuanya ini saling berkaitan dan sering terjadi permasalahan di lapangan.

PT. Fanindo Internasional Logistik merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa pengiriman barang antarpulau atau domestik. PT. Fanindo Inter

Nasional Logistik berlokasi di jl. Angsa No. 10 Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh.

Pada saat ini Perusahaan ini menyedikan jasa pengiriman barang hanya di dalam

negeri. Untuk barang ekspor perusahaan PT. Fanindo Internasional Logistik belum

menyedikan jasanya karna masih ada berkas perusahaan yang belum dilengkapi,

perusahaan ini memiliki 6 buah armada pengangkut dua diantaranya merupakan truck

trailer dan 4 lagi merupakan trado. Kelebihan truk trailer ialah badan truck yang

dapat terpisah dengan ekornya jadi dapat memuat semua jenis container, sedangkan

pada truck trado hanya dapat memuat container yang berukuran 20 feet saja. Dengan

mempunyai kelebihan fasilitas armada trailer tentu ini juga dapat menguntungkan

bagi perusahaan ini karna setiap barang yang berukuran 40 feet otomatis secara

langsung pengirim harus memakai jasa PT. Fanindo Internasional Logistik. Untuk

dapat bersaing dengan perusahaan sejenis Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL),
3

PT. Fanindo Internasional Logistik harus mampu mengikuti perkembangan teknologi

dan pasar. Selain itu perusahaan juga harus memiliki perputaran uang yang baik

untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Para penyedia jasa, terutama bidang bisnis seperti Ekspedisi Muatan Kapal

Laut (EMKL), sangat memahami bahwa pelanggan membutuhkan layanan yang baik

sehingga mereka tahu bahwa memuaskan pelanggan adalah kewajiban. Perusahaan

tersebut menyadari bahwa jika mampu memberikan pelayanan yang terbaik secara

langsung maupun tidak langsung kebaikan layanan tersebut akan tersebar luas karena

kepuasan yang dirasakan pelanggannya akan disampaikan pelanggan yang satu ke

pelanggan yang lain secara berantai. Layanan yang baik merupakan daya tarik yang

besar bagi para pelanggan, sehingga kerja sama bisnis seringkali menggunakannya

sebagai alat promosi yang menarik minat pelanggan. Karena itu, didasarkan pada

pemahaman pentingnya peranan pelanggan dalam kelangsungan hidup dan kemajuan

organisasi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan yang

bertujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih fokus dan rinci. Masalah yang di

bahas dalam tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana tanggung jawab PT. Fanindo Internasional Logistik sebagai Ekspedisi

muatan kapal laut?

2. Bagaimana Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) pada PT. Fanindo Internasional

Logistik?

1.3 Tujuan Penelitian


4

Berdasarkan perumusan masalah yang di uraikan diatas maka Adapun tujuan

dalam penulisan adalah:

1. Untuk mengetahui tanggung jawab pada PT. Faninido Internasional Logistik

sebagai Ekspedisi muatan kapal laut.

2. Untuk mengetahui penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik.

1.4 Kegunaan Penelitian


Dengan melakukan penelitian ini penulis berharap agar hasil penelitian dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan serta pemahaman penulis

mengenai perusahaan yang bergerak di bidang Ekspedisi Muatan Kapal Laut

(EMKL).

2. Dengan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masarakat terkait

tanggung jawab Ekspedisi muatan kapal laut (EMKL).


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)

Ekspedisi muatan kapal laut adalah usaha pengurusan dokumen dan muatan

yang akan diangkut melalui kapal atau pengurusan dokumen dan muatan yang berasal

dari kapal. Untuk pengurusan ini, EMKL mendapat kuasa secara tertulis dari pemilik

muatan untuk mengurus barangnya. Di pelabuhan muat, EMKL akan membantu

pemilik dalam membukukan muatan pada agen pelayaran, mengurus dokumen

dengan bea cukai dan instansi terkait lainya dan membawa barang dari gudang

pemilik barang ke gudang di dalam pelabuhan. Di pelabuhan bongkar EMKL

membantu pemilik barang mengurus pemasukan barang dengan bea cukai, menerima

muatan dari pelayaran dan membawa barang dari pelabuhan ke gudang pemilik

barang. Menurut Suyono (2005), EMKL adalah usaha pengurusan dokumen dan

muatan yang akan diangkut melalui kapal. Menurut Suyono (2005) juga

menambahkan untuk pengurusan ini, EMKL mendapat kuasa secara tertulis dari

pemilik untuk mengurus barangnya. Ada beberapa tugas-tugas ekspedisi muatan

kapal laut (EMKL) Sebagai berikut:

1. Mengambil container kosong di depo container, mengantarnya ke gudang shipper

/exportir untuk dimuat barang, lalu mengantarnya ke TPK / tempat penumpukan

peti kemas di pelabuhan. Atau jika pengirimanya tidak menggunakan container,

maka mereka cukup mengantarkan truck ke gudang shipper lalu mengantarkannya

ke gudang / warehouse di perusahaan yang menyediakan konsul / LCL yaitu

gudang / warehouse di perusahaan yang menyediakan konsul / LCL yaitu

pengiriman barang yang tidak menggunakan container.

5
6

2. Mengurusi custums clearance / jasa kepabeanan di Bea cukai jika shipper tidak

mengurusi customs clearance sendiri. Mengurusi proses pembuatan COO

(certificate of origin) jika shipper tidak mengurusinya sendiri.

3. Menginput data export menggunakan EDI system jika shipper belum memiliki

EDI system sendiri.

Pelayanan ekspedisi muatan kapal laut salah satu pilihan yang cukup diminati

oleh para pelanggan baik perorangan maupun para pelaku industri karena biaya yang

dapat menjadi lebih murah dan bebas dengan jumlah dan berat, berdasarkan

pengiriman yang digunakan, pengiriman barang melalui laut dibagi menjadi dua jenis

yaitu dengan menggunakan kapal tramper dan kapal linier.

1. Kapal tramper adalah kapal yang memiliki jadwal keberangkatan tetap dengan

tujuan berubah-ubah. Perubahan ini dipengaruhi oleh jarak yang berubah-ubah

sehingga biaya yang timbul juga mengalami perubahan.

2. Kapal linier adalah kapal yang memiliki jadwal keberangkatan maupun tujuan

yang tetap sehingga biaya tidak berubah-ubah.

Secara umum mengirim melalui laut cendrung lebih bebas, dalam arti lebih

leluasa dalam menerima barang yang biasanya sulit dikirimkan melalui kargo darat

(trucking) maupun kargo udara. Contohnya adalah pengiriman barang berupa produk

yang berbahaya dan mudah meledak, cairan kimia dan lain sebagainya.

Dalam pengiriman kargo laut sering ditemukan istilah door to door, port to

door, port to port.

1. Door-to-door adalah pengiriman kargo yang langsung diambil dari pengirim oleh

perusahaan ekspedisi dan diantarkan sampai kealamat destinasi pengiriman.


7

2. Port-to-door yaitu perusahaan ekspedisi membawa barang dari pelabuhan

keberangkatan dan mengantarkan kargo tersebut sampai ke alamat penerima.

3. Port-to-port adalah sistem pengiriman dari pelabuhan ke pelabuhan. Barang

tersebut harus dikirimkan atau diantar oleh pengirim ke pelabuhan kepada

perusahaan ekspedisi. Saat barang tersebut tiba dipelabuhan yang menjadi

destinasi pengiriman, maka si penerima harus menjemput barang tersebut disana.

Dalam pengiriman Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) terdapat beberapa

resiko yang perlu di perhatikan antara lain:

1. Adanya serangan dari pihak luar dengan tujuan untuk mengambil barang secara

paksa. Untuk itu diperlukan pemilihan perusahaan ekspedisi yang memiliki tingkat

keamanan tinggi.

2. Memastikan bahwa saat barang yang akan dikirim diambil atau diantarkan

kepelabuhan semuanya telah sesuai dengan yang direncanakan untuk menghindari

ketidak sesuaian penerimaaan barang di tempat tujuan. Ini memerlukan ketelitian

dan kesiapan petugas perusahaan ekspedisi dalam melakukan pendataan barang

kargo yang akan dikirim.

2.2 Container/ Peti Kemas


Peti kemas adalah suatu peti empet persegi panjang, tahan cuaca, digunakan

untuk mengangkut dan menyimpan sejumlah muatan kemasan dan barang-barang

curah yang melindungi isinya dari kehilangan dan kerusakan, dapat dipisahkan dari

alat transportasi, diperlakukan sebagai satuan muat dan bila pindah kapal tanpa harus

di bongkar isinya. Menurut ahli moda transportasi laut Kramadiprata ( 2002 : 280 ),

sejarah dan pengertian peti kemas adalah suatu bentuk kemasan satuan muatan yang
8

terbaru, yang diperkenalkan sejak awal 1960, di awali dengan ukuran 20 kaki ( twenty

feet container). Peti kemas adalah suatu kotak besar yang terbuat dari bahan

campuran baja dan tembaga atau anti karat dengan pintu yang dapat terkunci dan tiap

sisi dipasang suatu “ fitting sudut dan kunci putar “( corner fitting and twist lock),

sehingga antara satu peti kemas dengan yang lainya dapat dengan mudah disatukan

atau dilepaskan. Pada tempat pengiriman barang-barang dengan satuan yang kecil

dimasukkan dalam peti kemas kemudian dikunci atau disegel untuk siap dikirimkan.

Sedangkan menurut (Suyono R,P,2003:179), Peti kemas (container) adalah

suatu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai

berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan

yang ada di dalamnya.

Ukuran peti kemas sesuai dengan International Standard Organitation (ISO)

telah menetapkan ukuran-ukuran peti kemas sebagai berikut:

a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)

Ukuran luar : 20’ (p) x 8’ (1) 8’6’ (1) atau

: 6.058 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam : 5.919 x 2.340 x2.380 m

Kapasitas : cubic capacity : 33 cbm

: pay lood : 22,1 ton

b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (1) 8’6’ (1) atau

: 12.192 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam : 12.045 x 2.340 x2.380 m


9

Kapasitas : cubic capacity : 67,3 cbm

: pay lood : 27,396 ton

c. Container 40’ High Cube Dry

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (1) 9’6’ (1) atau

: 12.192 x 2.438 x 2.926 m

Ukuran dalam : 12.056 x 2.347 x2.684 m

Kapasitas : cubic capacity : 76 cbm

: pay lood : 29,6 ton

Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatan kapal peti kemas dinyatakan

dalam TEU (twenty footer equivalent unit) dan FEU ( forty footer equivalent unit)

oleh karena itu ukuran standar peti kemas di mulai panjang 20 feet, untuk satu peti

kemas 20 feet dinyatakan sebagai 1 TEU (twenty footer equivalent unit) dan peti

kemas 40 feet dinyatakan dengan 2 TEU (twenty footer equivalent unit) atau 1 FEU

(forty footer equivalent unit).

Ketentuan mengenai peti kemas (freight container) sebagai berikut:

a. Bentuk tetap, cukup kuat untuk dipakai berkali-kali.

b. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda transfortasi,

dengan baik mengisi diantaranya.

c. Dibuat sedemikian rupa sehingga mudah di isi dan dikosongkan.

d. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk segera dipakai terutama untuk

memindahkan dari moda transportasi yang satu ke moda transportasi yang lain.

e. Mempunyai isi bangian dalam 1 m3 (35,8 cu.ft) atau lebih.

Ada beberapa jenis container berdasarkan kegunaanya yaitu:

1. Dry Container Standard, atau sering juga disebut general purpose container yang
10

paling sering dan paling umum digunakan. Dengan bentuk yang menutup semua

bagian agar dapat melindungi barang di segala cuaca, container ini dapat

digunakan untuk mengirimkan barang yang berbahan kering.

2. High Cube Container, ini mirip seperti dry container standard, yang membedakan

ialah bentuk container ini 1 feet. lebih tinggi dari dry container standard. Hal

tersebut tentu membuat container jenis ini dapat mengangkut barang yang

ukuranya lebih besar dan biasa container high cube berukuran 40 feet.

3. Flat Rack Container, container jenis ini memiliki dua sisi yang bisa dilipat

sehingga membuat container ini menjadi rata. Meskipun sisi atau dindingnya bisa

dilipat, namun dindingya cukup setabil dan cocok untuk mengirim barang yang

berukuran sangat besar. Contohnya adalah mesin alat berat, kendaraan besar,

bahan kontruksi bangunan dan barang besar lainya.

4. Open Top Container, fungsi utama dari container ini adalah atapnya yang bisa

dilepas. Dengan atap yang bisa dilepas container ini tentu sangat cocok untuk

memuat barang yang sulit untuk dimasukkan melalui pintu biasa seperti barang-

barang besar yang pengangkutannya hanya bisa dilakukan menggunakan crane.

5. Open Side Storage Container, container ini juga mirip seperti dry container

standard, namun yang membedakannya adalah sisi samping dari container ini

memilik pintu yang bisa dibuka sepenuhnya. Dengan fitur tersebut, bongkar muat

barang akan menjadi lebih mudah. Terlebih lagi jika barang tersebut sulit untuk

dimuat menggunakan pintu biasa.

6. Double Doors Container, jenis container ini memiliki pintu di kedua ujungnya,

sehinngga container ini juga disebut dengan tunnel container. Keunggulannya

tentu dengan dua pintu yang bisa dibuka dari dua sisi akan mempercepat proses
11

bongkar muat barang. Khususnya barang yang berbentuk panjang seperti besi dan

baja.

7. Refrigerated Container, merupakan container yang memenuhi standar untuk

pengiriman barang-barang yang sensitip dan mudah rusak jika tidak berada

didalam jankauan suhu tertentu seperti daging, sayur, buah dan semacamnya. Agar

suhu di dalamnya tetap terjaga, container ini tentu membutuhkan suplai daya

listrik dari luar.

8. Insulated Thermal Container, hampir sama seperti refrigerated container,

insulated thermal container memiliki fitur yang memungkinkan suhu di dalam

container tetap terjaga Baik dingin maupun panas. Insulated thermal container

biasanya memiliki dinding yang dilengkapi dengan bahan kedap udara yang

bekerja layakya termos atau coolbox.

9. Tank Container, container tank atau tangki memiliki bahan yang kuat dan anti

korosif seperti baja untuk melindungi barang didalamnya yang biasanya berbentuk

cairan.

10. Car Carrier, sesuai dengan namanya container ini dikhususkan untuk

mengangkut mobil dalam pengiriman jarak jauh. Container ini dilengkapi dengan

bagian yang bisa dilipat untuk memudahkan bongkar muat mobil dengan pas.

11. Swap Bodies Container, container jenis ini biasa digunakan di eropa. Wadah dari

container ini bisa ditukar untuk kemudahan pengiriman barang via truk dan

kereta api. Selain itu, container ini hanya terbatas untuk transportasi darat saja

karena bagian atas dari container ini tidak mungkin untuk ditumpuk.

Ada beberapa keuntungan menggunakan peti kemas:

1. Cepat dan ekonomis dalam menangani peti kemas, terutama dalam bongkar muat
12

peti kemas di pelabuhan atau interface.

2. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk

barang-barang kecil atau berharga.

3. Efesien, karena gank dari 12 orang dapat bongkar muat kapal peti kemas dalam 3

atau 4 hari. Bila dilakukan hal yang sama oleh 100 orang akan memakan waktu 3

atau 4 minggu.

4. Pembungkus barang tidak perlu terlalu kuat, karena (stacking) dapat dibatasi

setinggi dalamnya peti kemas.

5. Bisa untuk angkutan door to door

Ada beberapa kerugian menggunakan peti kemas :

1. Kapal peti kemas mahal (atau lebih mahal daripada kapal barang biasa)

2. Jumlah banyaknya peti kemas harus 3x banyaknya peti kemas yang ada di kapal.

Satu kelompok yang akan dimuat dan satu kelompok yang akan dibongkar.

3. Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar muat peti kemas dan harus

menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya.

4. Jalan-jalan yang ada harus dibuat terminal khusus dan pengangkutan peti kemas.

5. Dapat terjadi ketidak seimbangan dalam perdagangan antara Negara, bila suatu

Negara tidak cukup persediaan peti kemasnya.

2.3 Sistem My Spil

Spil merupakan sebuah perusahaan shipping logistics (shiplog) yang memiliki


jaringan di seluruh Indonesia, memberikan solusi pengiriman logistik dan pelayanan

untuk membantu bisnis anda terus tumbuh dan berkembang, perusahaan ini berdiri

sejak tahun 1970 dan menjadi pelopor digitalisasi di pelayaran domestik dengan
13

menghadirkan myspil sebagai digital logistic platform. Myspil tersedia dalam versi

web dan juga persi aplikasi yang dapat di unduh pada android & IOS.

Spil merupakan salah satu perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia,

meluncurkan aplikasi pengiriman peti kemas online pertama di Indonesia dengan

nama myspil. Di era digital dan serba cepat saat ini, konsumen menuntut para pelaku

usaha untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Hadirnya

aplikasi myspil ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendekatkan

diri kepeda pelanggan dan memberikan pelayanan lebih untuk memudahkan

pelanggan dalam melakukan pengiriman peti kemas dan segala aktivitasnya. Dengan

menggunakan myspil pelanggan tidak perlu lagi datang ke kantor spil sehingga dapat

menghemat waktu dan biaya setiap transaksinya seperti biaya transportasi, parkir,

uang makan karyawan termasuk proses yang lebih cepat karena semua dapat

dikendalikan langsung melalui smartphone. Pelanggan dapat melihat jadwal kapal,

meminta estimasi biaya, membuka release order untuk memesan peti kemas, melacak

posisi kapal termasuk status dokumen, sampai melakukan pembayaran secara online.

Ada beberapa kelebihan spil dibandingkan perusahaan lain yaitu sebagai berikut:

1. cek jadwal kapal & Booking, kini anda dapat dengan mudah mencari informasi

jadwal kapal terbaru melalui fitur Check Schedule, dengan mySPIL anda bisa

melakukan booking setiap saat dimanapun dan kapanpun.

2. Belum ada kontrak? Tidak masalah, melalui mySPIL anda dapat melakukan

booking menggunakan kontrak baru yang dapat anda gunakan dengan mudah.

3. MyDashbord, monitor seluruh teransaksi pengiriman anda secara mudah dengan

fitur myDashbord yang memberikan data secara real time.

4. Online pricing, fitur ini memberikan kepastian harga secara online untuk anda
14

membutuhkan kemudahan dan pengiriman yang peraktis dan cepat.

5. MySPIL points setiap berteransaksi di mySPIL, anda akan mendapatkan points

yang dapat ditukarkan dengan berbagai mitra pilihan seperti saldo Gopay, Ovo,

Linkaja, Bank BCA, Bank Mandiri, kupon belanja Indomaret dan Alfamart.

6. Cetak B/L semakin efesien, dengan cara unduh dan cetak Bill of Lading dengan

fitur e-BL yntuk mempermudah urusan anda.

7. Cetak dan perpanjang DO kini semakin mudah dengan fitur myDO, anda dengan

mudah mencetak Delivery Order (DO) asli dan melakukan perpanjangan DO

melalui mySPIL tanpa harus datang kekantor spil.

8. Cek posisi kiriman anda, gunakan fitur track & trace untuk melacak posisi terkini

pengiriman anda dengan memasukkan salah satu informasi dari nomor container,

nomor BL, nama kapal, nam pelabuhan asal dan tujuan, atau kode booking.

9. Smart Notification, dengan menggunakan mySPIL Smart Notification, anda dapat

mengatur sendiri notifikasi yang ingin anda dapatkan untuk memantau kiriman

anda.

2.4 Sistem Pelindo 1

PT. Pelabuhan Indonesia 1 (persero) atau PELINDO 1 adalah perusahaan

Plat merah atau perusahaan berbadan usaha milik negara yang mengelola jasa

kepelabuhanan di indonesia bagian barat. Dalam kiprahnya pelindo 1 berkantor pusat

di medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi provinsi Aceh,

Sumatra Utara, Riau Daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang

pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan / perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha

yaitu UGK (unit usaha galangan kapal) dan RSPM (rumah sakit pelabuhan medan).
15

Pelayanan PELINDO 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang,

pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya. PELINDO 1 mempunyai

lokasi strategis di selat malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas

perdangangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan kuala tanjung

sebagai pelabuhan hubport Indonesia bangian barat, serta mempunyai pintu utama

eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan belawan dan dumai. Saat ini

PELINDO 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus

menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan

fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan

efisien. Pengembangan secara kontinu tersebut juga untuk mendukung suksesnya

program pemerintah dalam percepatan pembangunan terutama dalam program tol laut

untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistic nasional

secara efesien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional.

Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di jalan Krakatau Ujung No.

100 medan 20241, Sumatra utara, Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah No.

64 tahun 2001, kedudukan, tugas dan kewenangan mentri keuagan selaku pemengang

saham pada persero / perusahaan terbatas dialihkan kepada mentri BUMN repuplik

Indonesia, sedangkan pembinaan teknis operasional berada ditangan departemen

perhubungan repuplik Indonesia dan dilaksanakan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut. Sebelum tahun 2008, perusahaan bergerak dalam jasa

kepelabuhanan, pelayanan peti kemas, terminal dan depo peti kemas, usaha galangan

kapal, pelayanan tanah, listrik dan air, pengisian BBM, konsolidasi dan distribusi

termasuk hewan, jasa konsultasi kepelabuhanan dan pengusahaan kawasan pabean.

sejak tahun 2008, dalam rangka optimalisasi sumberdaya maka perusahaan dapat
16

melakukan usaha lain meliputi jasa angkutan, sewa dan perbaikan fasilitas, perawatan

kapal dan peralatan, alih muat kapal, properti diluar kegiatan utama kepelabuhan,

kawasan industri, kontruksi kepelabuhan, ekspedisi, kesehatan, perbekalan, shuttle

bus, penyelaman, tally, pas pelabuhan dan timbangan.

2.5 Bongkar Muat Barang

Pelabuhan merupakan jembatan transportasi laut yang menjadi fasilitas

penghubung dengan daerah lain dan memiliki peranan penting dalam perekonomian

Negara, tak terkecuali pelaksanaan bongkar muat barang angkutan kapal di

pelabuhan. Menurut undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran dalam

pasal 31 terdapat beberapa kegiatan usaha jasa di pelabuhan sebagai penunjang

kegiatan angkutan laut salah satunya yaitu kegiatan bongkar muat barang. Menurut

pasal 1 ayat 14 peraturan pemerintah No. 20 tahun 2010 tentang angkutan di perairan,

kegiatan bongkar muat barang adalah kegiatan yang bergerak dalam bidang bongkar

dan muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan yang meliputi kegiatan stevedoring,

cargodoring, dan receiving/delivery.

Bongkar muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses

forwarding (pengiriman) barang. Yang dimaksud dengan kegiatan muat adalah

proses memindahkan barang dari gudang, menaikkan lalu menumpukkannya di atas

kapal sedangkan kengiatan bongkar adalah kebalikan dari pada muat, yaitu proses

menurunkan barang dari kapal lalu menyusunnya di dalam gudang di pelabuhan atau

stock pile atau container yard.

Alat-alat yang digunakan untuk aktivitas bongkar muat adalah:

1. Grabs adalah alat muat/bongkar yang sering digunakan untuk

memuat/membongkar barang jenis curah kering.


17

2. Bucket adalah sebuah bak dengan kapasitas tertentu yang digunakan untuk memuat

barang curah.

3. Crane suatu alat dengan kapasitas tertentu yang digunakan untuk menaikkan

barang atau untuk menurunkan barang dari atas kapal.

4. Sling adalah jerat untuk muatan yang dibuat dari tali, termasuk tali kawat atau baja

dan sejenisnya, gunanya untuk mengangkat barang ke kapal atau menurunkan

muatan dari kapal ke pelabuhan.

5. forklift adalah kendaraan roda empat yang berpungsi sebagai alat pemindah

(teranspot) barang dari titik satu ketitik yang lain dengan jarak yang dekat.

Operasional kendaraan ini banyak terdapat di lingkungan pabrik.

6. Loader adalah mesin yang digunakan untuk meraup dan teranportasi bahan dalam

area kerja.

7. Exchavator adalah alat berat yang sering digunakan pada pekerjaan kontruksi,

kehutanan dan industri pertambangan karena alat ini dapat melakukan berbagai

macam pekerjaan.

Transportasi, cargo dan bongkar muat memengang peranan yang sangat

penting dalam bisnis internasional. Cargo dan bongkar muat akan menjamin

kelancaran lalu lintas barang dalam perdagangan internasional dan menjamin hak

pemilikan atas barang dengan pengeluaran dokumen yang sangat vital seperti bill of

lading.

2.6 Trucking Container

Truking adalah layanan jasa pengiriman barang via darat menggunakan armada

mobil dan truk antar kota hingga antar pulau, seiring dengan perkembangan jaman,

truking juga sering disebut dengan jasa cargo pengiriman laut, tak jarang masarakat
18

Indonesia menyebut truking sebagai perusahaan yang memiliki jasa pengiriman

barang besar antar kota atau antar pulau. Proses pengiriman barang dengan jasa

truking memiliki banyak kelebihan dan manpaat yang lebih hemat dan efesien karna

badan mobil yang besar jadi barang yang diangkut mengunakan truck juga jauh lebih

banyak dan juga harga yang ditawarkan jauh lebih murah untuk barang-barang yang

memiliki ukuran dan volume besar. Truking container bertangung jawab terhadap

barang yang diangkutnya, tanggung jawab itu akan hilang apabila surat dooring

barang tersebut telah di stempel dan ditanda tangani oleh kepala gudang atau pemilik

barang, selama surat dooring barang belum di tanda tangani maka selama itu

tanggung jawab masih ada ditangan pengirim barang.

2.7 Tally Sheet


Tally sheet adalah suatu daftar / catatan perhitungan jumlah / banyaknya

muatan yang diterima atau muatan yang di bongkar oleh kapal. Atau dengan kata lain

telly sheet merupakan daftar penghitungan jumlah barang. Tally sheet ini sangatlah

diperlukan bagi setiap pengiriman barang, karna ini bisa jadi salah satu bukti bahwa

sanya barang yang dikirimkan telah sampai ketempat tujuan dengan jumlah yang

sesuai dengan yang dikirimkan. Seiring dengan banyak nya kasus kecurangan

dilapangan maka setiap adanya kengiatan bongkar barang dari container di anjurkan

melakukan tally sheet.

2.8 Stuffing Dan Stripping

stuffing adalah suatau kegiatan pemasukan barang kedalam peti kemas / container

dengan menggunakan tenaga manusia/alat mekanis. Sedangkan stripping adalah suatu

kegiatan mengeluarkan barang dari dalam peti kemas dengan menggunakan tenaga

manusia/alat mekanis.
19

Istilah –istilah peroses stuffing dan stripping

1. container leasing

adalah container dari pihak perusahaan dari pihak perusahaan pelayaran lain yang

disewa dalam jangka panjang untuk menambah pasokan container yang ada di

depo.

2. COC(carier own container)

COC(carier own container) adalah suatu container yang dimiliki oleh pihak

perusahaan atau armada pelayaran.

3. SOC(shipper own container)

SOC(shipper own container) adalah suatu container yang dimilki oleh pihak

shipper.

4. Pack

Park adalah suatu istilah untuk container yang telah memulai stuffing atau

memasukkan barang kedalam container.

5. Full To Lood (FTL)

Full To Lood (FTL) adalah container yang telah terisi penuh dan siap untuk

dikapalkan.

6. MT Available

MT Available adalah container yang telah kosong akibat peroses strpping dan

siap untuk digunakan kembali.

7. Shipper

Shipper adalah istilah dari orang yang mengirim barang atau pemilik barang.

8. Carrier

Carrier adalah istilah dari sarana penggangkut container.


20

9. Consigne

Consigne adalah istilah lain yang menerima barang.

10. Claim

Claim adalah tuntutan pengakuan ganti rugi atas kerusakan yang timbul pada

container atau barang.

11. Repair container

Repair container adalah kegiatan perbaikan container yang megalami kerusakan.

12. MTU

MTU adalah container rusak yang harus diperbaiki dan baru setelah itu bisa

digunakan.

13. RLSH (Release MT To Shipper)

RLSH (Release MT To Shipper) adalah release atau pelepasan container untuk

kegiatan stuffing luar.

14. RETD

RETD adalah bongkaran untuk muat lanjut.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Menurut moleong (2014:6) penelitian kualitatif merupakan “penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaakan berbagai

metode ilmiah”

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data. Menurut sugiyono (2016:9) metode deskriptif

kualitatif adalah “metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Fanindo internasional logistik dan PT.

Pelabuhan Indonesia 1. Penelitian ini di lakukan dengan pertimbangan sebagai

berikut:

1. PT. Fanindo internasional logistik adalah salah satu perusahaan dibidang ekspedisi

muatan kapal laut.

2. PT. Fanindo internasional logistik merupakan perusahaan EMKL yang paling aktif

di Aceh.

21
22

3. PT. Pelabuhan indonesia 1 merupakan pelabuhan yang menyediakan jasa untuk

pengiriman barang melalui laut.

3.3 Sumber Data

Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data didafatkan. Penelitian

kualitatif memiliki karakter dimana kejadian dalam sosial harus dipahami lebih

dalam. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data yang mempunyai hubungan

dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Adapun jenis sumber data yang peneliti

gunakan tebagi atas dua jenis yaitu;

1. Pada data primer yang peneliti gunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Data

primer yaitu data yang dibuat peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan

permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau tempat objek yang dilakukan. Menurut Sugiyono

(2016:137) Data primer adalah “data primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

2. Data sekunder adalah data yang menjadi jenis dari sumber data, data sekunder yaitu

data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang

dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data sekunder adalah literature, artikel, jurnal serta situs internet yang

berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.menurut Sugiyono ( 2009: 137) “Data

ini dapat ditemukan dengan capat dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

sekunder adalah literature, artikel, jurnal, serta situs di Internet yang berkenaan

dengan penelitian yang dilakukan”.

3.4 Teknik Penentuan Informan


23

Pada pengumpulan data tersebut peneliti menggunakan teknik informan.

Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu teknik sampling non random dimana peneliti

menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus sesuai

dengan tujuan penelitian.

1. Direktur PT. Fanindo Internasional Logistik

2. Kepala bangian lapangan PT. Fanindo Internasional Logistik

3. Para driver armada PT. Fanindo Internasional Logistik

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam

penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang

memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh Karena itu, tahap ini tidak boleh

salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian

kualitatif karena kesalahan atau ketidak sempurnaan dalam teknik pengumpulan data

akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak kredible, sehingga hasil

penelitiannya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian yang demikian

sangat tidak layak jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil

kebijakan publik. Adapun teknik penelitian data dalam peneliitian kualitatif.

1. Observasi

Metode observasi adalah aktifitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk

mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, metode pengumpulan data yang


24

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.

Observasi menurut Widoyoko (2014: 46) merupakan “ pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek

peneliian”.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan keterangan atau informasi dari informan melalui percakapan langsung

maupun tanya jawab langsung. Menurut Afifuddin (2009: 131) wawancara adalah “

merupakan pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang

yang menjadi informan atau responden”.

3. Studi dokumen

Studi dokumen merupakan metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis. Menurut Arikunto (2006:158) metode dokumentasi adalah “peneneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, praturan-

praturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pada bulan November 2012 di dirikanlah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dengan nama

perusahaan yaitu: PT. Fanindo internasional logistik, perusahaan ini baru

mampu bergerak di bidang jasa pengiriman barang antar pulau atau domestik

sedangkan untuk ekspor perusahaan ini belum dapat melengkapi persaratan

atau dengan kata lain perusahaan ini belum melengkapi berkas-berkas untuk

melakukan ekspor. PT. Fanindo Internasional Logistik berlokasi di Jl. Angsa

No. 10 Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh. Untuk armada perusahaan ini

memiliki 6 buah truk yaitu 2 diantaranya merupakan truk trailer dan 4 lagi

truk trado, dengan memiliki 2 buah truk trailer ini menjadi salah satu

kelebihan bagi perusahaan.

Dipelabuhan muat PT. Fanindo Internasional Logistik membantu

pemilik muatan dalam membukukan barang pada agen pelayaran, mengurus

dokumen dengan bea cukai dan instansi terkait lainya, sedangkan di

pelabuhan bongkar PT. Faninido Internasional Logisatik akan membantu

pemilik barang mengurus pemasukan barang dengan bea cukai, menerima

muatan dari pelayaran dan membawa barang dari pelabuhan sampai kegudang

pemilik barang, dari pelabuhan sampai kegudang pemilik barang PT. Fanindo

Internasional Logistik bertanggung jawab penuh terhadap barang muatan

yang di angkut.

25
26

Dalam kiprahnya PT. Fanindo Internasional Logistik memiliki visi dan

misi perusahaan yitu sebagai berikut:

Visi :

Perusahaan jasa pengangkutan container yang dapat membantu mengembangkan dan

memperlancar system logistik perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Misi :

1. Kami adalah perusahaan jasa pengiriman, kami membantu mengirimkan barang

costumer kami melalui container dari Sabang Sampai Merauke. Kami membantu

mencairkan solusi yang tepat dengan harga bersaing dan service yang terbaik.

2. costumer PT. Fanindo Internasional Logistik adalah perusahaan yang berskala

kecil, menengah maupun besar dan bersedia mempercayai jasa pengiriman kami

untuk membantu distribusi barang mereka.

3. Jasa pengiriman kami akan menjamin pengiriman berkualitas terbaik, terpercaya

dengan waktu yang cepat/wajar dengan dukungan armada trailer dan pelayaran

yang terpercaya.

Ada beberapa jasa PT. Fanindo Internasional Logistik

1. Break bulk shipment

Berpengalaman dalam menghandle pengiriman cargo lepas / break bulk cargo

untuk katagori lumsum maupun partial dengan menggunakan tug boat, land craft

(LCT) atau cargo vessel untuk jenis heavy lift atau overlenght / oversize cargo

juga dapat membantu proses pengiriman dari pickup hingga naik turun kapal.

2. Ship Chartering Agent


27

permintaan charter kapal lokal untuk kategori kapal besi untuk muatan semen,

besi dan lainya. Kapal tug boat / tongkang untuk muatan batu bara dan cargo

project untuk remote destination. Juga LCT (landing craft) atau roro.

3. Document puplication

Melayani jasa penerbitan dokumen undername untuk pengiriman export import,

jasa custums clearance, jasa penerbitan NIK (Nomor Identitas Kepabeanan),

NPIK (Nomor Pokok Importir Khusus) API (Angka Pengenal Importir)

4. LCL Shipment

Melayani kiriman cargo partial dari berat 100 kg hingga 1 ton keatas atau barang

ringan dari ukuran kurang dari 1 kubik sampai di atas 3 kubik lebih, dengan

pelayanan sepenuhnya atau partial sesui kebutuhan.

5. Land Truking

Melayani jasa truking darat untuk muatan container pribadi atau project / break

bulk cargo dalam kota, antar kabupaten atau provinsi dalam wilayah pulau

Sumatra / Trans Sumatra, dengan budget yang rasional dan jaminan sampai ke

tujuan.

6. Sea freight

Melayani jasa angkutan laut, port toport, door to door size 20, 40 standar / jumbo

(HC) untuk container jenis dry, reefer, flat cont, flat track, open top , iso tank,

cont. with flexi bag untuk cargo seperti : pipa Telkom, Tower 72, cable husble,

Excalater dll.
28

Adapun struktur organisasi pada PT. Fanindo Internasional Logistik

dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.

Struktur organisasi pada PT. Fanindo Internasional Logistik

DIREKTUR

RIKI JUANDAffS.E

ADMIN BENDAHARA
RISKA RAHMAH S.Si SANAKA JIA ARUM A.Md.AK

KEPALA KEMOTORAN

ISMAIL

DRIVER TRADO DRIVER TRAILER

-BAHLIA -POLEM

-YONG -SABARUDIN

-SAFARUDDIN

-ALIZAR

Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Fanindo Internasional Logistik


Adapun hasil data yang diperoleh dari fasilitas-fasilitas pada kantor PT.

Fanindo Internasional Logistik

1. Truck pengangkut berjumlah 6

2. Computer berjumlah 3
29

4.2 Tanggung jawab PT. Fanindo Internasional Logistik sebagai Ekspedisi


Muatan Kapal Laut (EMKL)

Berdasarkan hasil data observasi yang peneliti dapatkan dalam proses

penanganan barang ialah, seluruh karyawan PT. Fanindo Internasional Logistik

sangat mengutamakan keamanan barang dan ketepatan waktu karna disetiap adanya

pengantaran barang kepada konsumen maka disitu pasti dilakukan pengawalan, baik

pengawalan dari pihak kepolisian maupun pengawalan dari pihak PT. Fanindo

Internasional Logistik itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan ialah:

1. Wawancara bersama direktur PT. Fanindo Internasional Logistik, hasilnya ialah

perusahaan harus mengutamakan segala kepentingan yang menyangkut barang

muatan oleh karena itu para tim PT. Fanindo Internasional Logistik sangat

mengutamakan keamanan barang dan juga ketepatan waktu baik ia dari pihak

driver terlebih lagi dari pihak perusahaan itu sendiri karna setiap layanan yang

baik pasti menghasilkan hasil yang baik pula.

2. Wawancara bersama kepala bagian lapangan PT. Fanindo Internasional Logistik,

hasilnya ialah setiap driver yang ingin mengangkut barang muatan harus selalu

dipastikan dalam keadaan sehat dan cukup istirahat karna ini semua menyangkut

dengan keamanan barang muatan dan juga ketepatan waktu yang telah dijanjikan

dengan penerima barang atau dengan pemilik barang muatan yang akan diangkut.

3. Wawancara bersama para driver armada PT. Fanindo Internasional Logistik,

hasilnya ialah barang muatan menjadi tanggung jawab driver jadi setiab

keamanan barang menjadi kewajiban bagi setiap driver dan setiap pengantaran

barang muatan pasti memiliki surat jalan/surat barang muatan jadi surat tersebut
30

harus benar-benar dalam keadaan sudah di tanda tangani dan juga di stempel oleh

pemilik atau penerima barang muatan tersebut.

Adapun hasil data dokumen yang peneliti dapatkan pada FT. Fanindo

Internasional Logistik terbilang sangat baik karna setiap dokumen yang

menyangkut dengan barang selalu di tangani oleh orang-orang yang

berpendidikan baik dan orang-orang yang berpengalaman, dan setiap driver

yang membawa muatan atau barang maka tanggung jawab barang berada

ditangan driver tersebut, tanggung jawab tersebut akan hilang apabila barang

tersebut telah sampai ditangan pemilik barang atau penerima barang dan

dengan catatan ketika barang tersebut sampai kepada pemilik barang segel

muatan tersebut masih dalam keadaan utuh seperti semula dan surat jalan

yang di bawa oleh driver tersebut sudah di stempel dan ditanda tagani oleh

penerima atau kepala gudang.

4.3. Penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik

Dari data observasi yang peneliti dapatkan penangan muatan pada perusahaan

ini sangat di utamakan karna setiap muatan yang diangkut selalu dilaksanakan

dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan

terlebih lagi untuk para driver armada yang ingin membawa muatan keluar dari

banda aceh selalu dipastikan bahwa driver tersebut telah cukup istirahat agar diwaktu

di perjalanan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan ialah:

1. Wawancara bersama direktur PT. Fanindo Internasional Logistik, pada

wawancara ini peneliti mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan karna


31

seluruh jawaban yang diberikan oleh direktur PT. Fanindo Internasional Logistik

diberikan secara rinci dan sangat jelas, penulis akan mencoba menguraikan proses

penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik:

a. PT. Fanindo Internasional logistik menirima Surat jalan, surat jalan ialah

dokumen resmi yang diberikan oleh pengirim kepada penerima yang

mencantumkan semua list barang yang akan dikirim melalui jasa logistik yang

mengantarkan barang tersebut. Dokumen ini sangat penting sehingga penerima

barang dapat melihat rincian barang apa saja yang dikirim dan disesuaikan

dengan data ware house yang ada.

b. PT. Fanindo Internasional logistik menirima Bill of Lading (B/L), Bill of

Lading adalah surat tanda terima barang yang telah muat dalam kapal, dan juga

menjadi bukti kepemilikan barang dan sebagai bukti adanya kontrak atau

perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Didalam Bill of Lading berisikan

informasi lengkap mengenai, nama pengirim, nama kapal, data muatan,

pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, rincian fright, cara pembayarannya dan

yang terakhir nama consignee (penerima barang).

c. Request Delivery Order (DO) kepada pihak pelayaran, Delivery Order (DO)

ialah surat yang menyatakan kepemilikan atas barang atau muatan.

d. Bayar Delivery Order (DO) kepada pelayaran.

e. Setelah keluar E-DO, DO tersebut akan di input kepada sistem Pelindo 1.

f. Kemudian, input lift on lift of (lolo) full dan lolo empty di sistem pelindo 1,

pengertian lift on adalah kegiatan menaikkan cargo container dari truk ke kapal,

sedangkan lift of adalah kegiatan meurunkan cargo container dari kapal ke truk.

g. Setelah lolo berhasil di input pihak pelindo 1 akan mengirimkan tagihannya .


32

h. Bayar lolo tersebut dan akan keluar barcode (untuk mengeluarkan container).

i. Selanjutnya barcode tersebut akan di print oleh pihak PT. Fanindo Internasional

Logistik.

j. Selanjutnya surat barang, surat jalan dan barcode di jadikan menjadi satu,

gabungan surat tersebut akan di serahkan kepada driver dan akan dibawa ke

pelindo 1.

k. Setelah driver tersebut sampai ke pelindo 1, untuk dapat memuat

barang/muatan driver tersebut harus menyerahkan barcode kepada operator

pelindo 1.

l. Setelah muat driver tersebut akan membawa barang tersebut sampai kepada

pihak penerima barang, sekaligus tanggung jawab muatan tersebut berada di

tangan driver tersebut.

m. Setelah barang/muatan tersebut sudah selesai di bongkar maka surat jalan dan

surat barang tersebut harus benar-benar sudah ditanda tangani oleh

penerimabarang.

n. Setelah surat jalan dan surat barang tersebut dikembalikan oleh driver maka

tugas PT. Fanindo Internasional Logistik ialah mengirimkan surat barang

tersebut kepada pihak pengirim barang.

o. Seterusnya seluruh biaya operasional diatas untuk sementara ditanggung oleh

pihak PT. Fanindo Internasional Logistik.

p. Dan yang terakhir pihak PT. Fanindo Internasional Logistik akan membuat

invoice (tagihan) agen pemilik barang.

2. Bersama kepala bangian lapangan PT. Fanindo Internasional Logistik,

Wawancara hasil wawancara ini iyalah penangan barang muatan yang di lakukan
33

pada perusahaan ini harus dilakukan secara setandar operasional perosedur yang

telah di tetapkan oleh pemerintah seperti contoh pada saat muatan yang ingin

diantarkan kepada penerima/pemilik barang maka kegiatan membawa container

dari pelabuhan menuju gudang penerima/pemilik barang harus dilakukan dengan

menggunakan kawalan, dimana kawalan tersebut dilakukan oleh aparat

kepolisian.

3. Wawancara bersama para driver PT. Fanindo Internasional Logistik, dari hasil

wawancara ini jawaban yang diberikan oleh para driver armada PT. Fanindo

Internasional Logistik mengenai penanganan barang muatan pada perusahaan ini

ialah setiap kegiatan pengangkutan barang muatan hanya dilakukan ketempat

gudang yang memiliki jalan yang bagus dan lebar karna posisi mobil yang

panjang dan lebar jadi setiab pengangkutan yang dilakukan ketempat gudang

harus dilakukan dengan perhitungan terlebih dahulu agar mobil tidak tersangkut,

jatuh, bocorban dan hal-hal lain yang tidak diiginkan. Para driver tersebut hanya

perlu mendengarkan arahan dari direktur saja karna apabila tujuan barang muatan

diragukan untuk di masuki maka driver tersebut hanya perlu melaporkannya

kepada direktur, setelah mendapat hasil jawaban dari direktur maka driver

tersebut akan melaksanakan perintah tersebut. Biasanya apabila gudang tujuan

barang muatan tersebut tidak dapat di masuki maka akan dilakukan

pembongkaran muatan pada tempat lapangan yang luas agar tidak mengganggu

kepada pengguna jalan lain.

Adapun hasil data dokumen yang peneliti dapatkan pada penelitian ini benar-

benar sangat baik karna seluruh dokumen barang yang akan dikirimkan terhadap

pigirim barang atau pemilik barang selalu di copy agar apabila sewaktu-waktu terjadi
34

masalah yang tidak di iginkan dikemudian hari ada bukti bahwasanya barang yang

diurus oleh PT. Fanindo Internasional Logistik benar-benar sudah selesai diurus

dengan setandar yang berlaku.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai tanggung jawab ekspedisi muatan kapal

laut yang dilakukan pada PT. Fanindo internasional logistik yang telah diuraikan

pada bab-bab terdahulu maka pada bab ini penulis merumuskan kesimpulan

pembahasan sebagai berikut:

1. Tanggung jawab PT. Fanindo Internasional Logistik sebagai ekspedisi muatan

kapal laut mengutamakan segala kepentingan yang menyangkut dengan barang

muatan seperti keamanan barang dan juga ketetapan waktu yang telah dijanjikan

dengan penerima barang. Keamanan barang pada perusahaan ini dilakukan dengan

pengawalan dari pihak kepolisian dan juga didampingi oleh pegawai bagian

lapangan perusahaan.

2. Penanganan muatan pada PT. Fanindo Internasional Logistik sudah sangat baik

karna setiab adanya mautan selalu di urus oleh orang-orang yang betul-betul

berpendidikan dan paham akan segala hal yang menyangkut tentang ekspedisi

muatan kapal laut. Dan pelayanan penanganan muatan dilaksanakan dalam hari

yang telah disepakati oleh penerima barang / pemilik barang.

5.2 Saran

Guna meningkatkan kemajuan pada PT. Fanindo Internasional Logistik maka

penulis berusa memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Agar keuangan perusahaan ini selalu berjalan dengan baik atau seperti yang

dinginkan maka tanggung jawab sebagai Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)

harus benar-benar selalu dilakukan sesuai standar operasional prosedur.

35
36

2. Saran penulis terhadap penanganan muatan pada perusahaan ini yaitu dengan

menambah armada pengangkutnya. Dan bagi para sopir yang tidak mengikuti

aturan yang telah ditetapkan oleh kantor maka sopir tersebut harus diberikan

sanksi.
DAFTAR PUSTAKA

Afifiddin (2009). Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Kramadibrata. S. (2002). Perencanaan pelabuhan. Bandung: ITB.

Moleong, Lexy j. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja


rosdakarya.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:


Alfabeta.

------------ (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:


Alfabeta.

------------ (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:


Alfabeta.

Suyono. (2003). Shipping pengangkutan intermodal Ekspor Impor melalui laut.


Jakarta: Argya putra.

------------ (2005). Shipping pengangkutan intermodal Ekspor Impor melalui laut.


Jakarta: Argya putra.

------------ (2005). Shipping pengangkutan intermodal Ekspor Impor melalui laut.


Jakarta: Argya putra.

Widoyoko. Eko Putra. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

37

Anda mungkin juga menyukai