SKRIPSI
Oleh
SUSILAYANTI
NPM 01.19.117
i
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBELAJARAN GURU DAN
SISWA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI MIN 2
PALEMBANG
SKRIPSI
Disusun Oleh:
SUSILAYANTI
NPM 01.19.117
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pembimbing,
Ilmu Komunikasi
ii
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA
DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI MIN 2 PALEMBANG
SKRIPSI
Disusun oleh
Susilayanti
NPM 01.19.117
Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana pada tanggal
Tim Penguji
NIDN NIDN
Tanggal Tanggal
NIDN
Tanggal
Palembang,
Ketua, STISIPOL Candradimuka
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Susilayanti
NPM : 0119117
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Nama : Susilayanti
NPM 0119117
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Pembelajaran Guru dan Siswa Dalam
Pendidikan Karakter di MIN 2 Palembang
Susilayanti
NPM : 0119117
v
ABSTRAK
Strategi Komunikasi dalam pembelajaran merupakan suatu yang penting dan juga
suatu keharusan yang harus dimiliki agar terjalin hubungan yang harmonis (baik)
antara pendidik dengan peserta didik sehingga kualitas pembelajaran dapat efektif.
efektifitas komunikasi dalam pembelajaran sangat bergantung pada keterampilan
komunikasi yang dimiliki oleh seorang guru. Penelitian ini untuk mendeskripsikan
Strategi Komunikasi Pembelajaran Guru Dalam Pedidikan Karakter Siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2 Kota Palembang lorok pakjo. Adapun
penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi pembelajaran dalam
pendidikan kaakter dan program karakter apa saja yang dapat membina karakter
siswa dan juga kendala guru dalam memberikan pembelajaran pendidikan karakter
kepada siswa.Pembinaan karakter yang dilakukan di sekolah, Strategi Metode yang
digunakan adalah jenis kualitatif, dengan pengumpulan data penelitian diperoleh
dengan teknik tringulasi dengan teknik pengumpulan data : dokumentasi,
wawancara, dan observasi. Langkah menganalisis data adalah dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan kemudian
menyimpulkan. Hasil penelitian ini mengungkapkan temuan yaitu: Pelaksanaan
pembinaan karakter yang dilakukan di sekolah, Pelaksanan strategi pembelajaran
guru dalam pendidikan karakter siswa, pelaksaan guru terhadap sekolah tentang
mewujudkan karakter siswa yang baik dan berakhlak mulia.
vi
ABSTRACT
vii
MOTO
" Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan
penyesalan."
Ali bin Abi Thalib
PERSEMBAHAN
Srkripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena
kepadaNyalah kami menyembah dan kepadaNyalah kami meminta pertolongan.
Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada :
Ibuku, suami, anak anakku, saudara saudaraku,keluarga suamiku, terkhusus (alm
ayahku dan almh ibu mertua dan alm ayah mertua) yang selalu memberi bantuan,
motivasi dan inspirasi dalam hidupku.
Ucapan terima kasih atas semuanya untuk teman2 se kelas di Ilmu Komunikasi,
Dosen Dosen dan staf terkait di Stisipol Candradimuka Palembang.
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Susilayanti
Nama Panggilan : Susi
Tempat Lahir : Palembang
Tanggal Lahir : 29 Agustus 1979
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kenten Permai 1 blok C no 01
Kota : Palembang
No. Hp 081367004239
Email : Susilayanti@stisipolcandradimuka.ac.id
Pendidikan
ix
KATA PENGANTAR
SUSILAYANTI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING…………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI…………………………iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………….iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI………………………………….v
ABSTRAK……………………………………………………………………..vi
ABSTRACK………………………………………………………………..…vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………...……...ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………x
DAFTAR ISI……………………………………………………...…………..xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………….……..xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..……….xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………….…..…...xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………………….6
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………7
1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………………….7
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………7
1.5.1 Manfaat Teoritis……………………………………………………….7
1.5.2 Manfaat Praktis………………………………………………………..7
xi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Komunikasi…………………………………………………....8
2.2 Komunikasi Interpesonal/Antarpribadi………………………………...12
2.3 Strategi Komunikasi……………………………………………………14
2.4 Pengertian Pembelajaran……………………………………………….16
2.5 Pengertian Guru……………………………………………………...…18
2.6 Pengertian Siswa………………………………………………………..19
2.7 Pendidikan Karakter…………………………………………………….21
2.8 Teori S-O-R ( Stimulus-Organism-Response)………………………….22
2.9 Kerangka Pikiran……………………………………………………….26
2.10 Penelitian Terdahulu…………………………………………………....27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………....29
3.2 Lokasi Penelitian…………………………………………………….....29
3.3 Definisi Konsep………………………………………………………...30
3.4 Fokus Penelitian…………………………………………………….….31
3.5 Key Informant/Informan……………………………………………......31
3.6 Jenis dan Sumber Data………………………………………………....32
3.7 Teknik Pengumpulan Data……………………………………………..33
3.8 Teknik Analisis Data…………………………………………………...34
3.9 Jadwal Penelitian……………………………………………………….35
3.10 Sistematika Penulisan Skripsi………………………………………….36
xii
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
4.1 Sejarah MIN 2 Palembang…………………………………………......38
4.1.1 Periode Kepemimpinan MIN 2 Palembang……………………….….39
4.1.2 Guru dan Pegawai MIN 2 Palembang………………………………..39
4.1.3 Jumlah Siswa MIN 2 Palembang……………………………………..42
4.2 Visi, Misi, Tujuan dan Moto MIN 2 Palembang……………………….43
4.3 Struktur Organisasi MIN 2 Palembang………………………………....44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………,..53
5.1.1 Stimulus……………………………………………………………....53
5.1.2 Organism…………………………………………………………….56
5.1.3 Response……………………………………………………………..65
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………..66
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………78
6.2 Saran……………………………………………………………………..79
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. SK Pembimbing
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat berupa interaksi ekonomi, interaksi politik, atau interaksi
pendidikan. Dalam setiap interaksi tentunya akan terjadi komunikasi, baik verbal
maupun nonverbal. kita tidak dapat membayangkan jika interaksi sosial akan
konteks tertentu, dalam suasana formal atau informal, pada waktu tertentu dan
dalam ruang tertentu. Ruang dan waktu dapat menjadi penyangga komunikasi,
Komunikasi dapat dilakukan dalam kelompok kecil atau besar, bisa juga dengan
kepala sekolah dan guru, lembaga pendidikan selalu dianggap sebagai lingkungan
yang etis. Karena dalam lembaga pendidikan diajarkan perilaku manusia yang
komunikasi etis. Komunikasi dalam pendidikan juga terjadi antara guru dan siswa.
Komunikasi dalam pendidikan juga terjadi antara guru dengan siswa. Dalam
praktik pembelajaran pun, komunikasi yang dilakukan guru dan siswa bukan hanya
1
2
relasi guru dan siswa menjadi syarat utama terciptanya proses pembelajaran yang
efektif (Yosal Iriantara dan Usep Syarifudin 2013). Di sekolah, guru dan siswa
merupakan pelaku utama dalam pembelajaran. jadi sudah seharusnya ada hubungan
dalam berlangsung di lingkungan keluarga. Keluarga, dalam hal ini orang tua,
lingkungan sekolah. Sekolah memiliki disiplin ilmu dan peraturan yang berbeda,
infrastruktur, sumber daya manusia, budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang
Namun, tanpa rencana Jika sesuai maka strategi komunikasi tidak akan
adalah sumber daya manusia dan penyalur utama nilai-nilai kepribadian kepada
peserta didik. Kualitas sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Bagaimana jika
sekolah tidak didukung oleh sumber daya yang tersedia? kualitas manusia sulit
baik akan menjadi aset yang sangat berharga . Dalam hal ini, Lickona menjelaskan
3
peran guru bahwa “the teacher as caregiver, moral model and moral mentor. The
tersebut, jelas bahwa kualitas hubungan baik yang terjalin antara guru dan siswa
akan menjadi dasar yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan itu sendiri. Selain
itu guru juga bisa menjadi role model atau panutan bagi siswanya.
kerjasama yang erat dengan orang tua siswa. Hal ini juga menjadi masalah yang
umum karena ada kalanya orang tua menganggap sekolah yang disalahkan karena
orang tua sudah membayar uang sekolah dan orang tua tidak mempunyai waktu
muncul akibat rendahnya nilai karakter yaitu siswa tidak lagi segan atau tidak lagi
menghormati gurunya. Siswa menjadi tidak menentu atau mudah marah; siswa suka
mencuri, tidak peduli dengan lingkungannya dan masih banyak lagi contoh siswa
Adapun kasus-kasus yang terjadi di lingkungan sekolah, hal ini menjadi bukti
individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa muda, bahkan dewasa. Orang
yang berpendidikan tinggi belum tentu memiliki perilaku yang baik, hal itu
Karakter adalah karakter seseorang yang sudah menjadi kebiasaan dan menjadi
nilai-nilai positif, yang pada akhirnya menjadi pedoman perilaku dan tingkah
kepribadian siswa adalah yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak
sekolah dapat menjadi salah satu cara untuk mempraktekkan nilai-nilai karakter
yang baik. Kultur sekolah merupakan sesuatu yang unik yang menjadi ciri khas
sekolah tersebut, sehingga sekolah berbeda dengan sekolah lainnya, seperti halnya
Pendidikan karakter yang berhasil akan menciptakan peserta didik yang tidak
soft skill yang ditunjukkan dalam perilakunya ketika berinteraksi dengan orang tua,
teman dan guru, guru serta bagaimana anak menjalankan tugasnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan karakter di sekolah penting untuk mendapatkan
dukungan orang tua agar nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah dapat diteruskan di
kecil pada gilirannya akan membentuk kelompok besar yang akan menjadi bagian
5
media cetak, namun yang tidak kalah pentingnya adalah media dalam bentuk non
fisik seperti tindakan, perbuatan, keteladanan. Teladan yang diberikan oleh guru
sebenarnya dapat menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif. Oleh karena itu,
keteladanan unsur, tindakan, pernyataan dan segala atribut yang dibawa oleh
pendidik merupakan sarana komunikasi yang efektif bagi pendidikan karakter dan
metode yang berbeda tetapi selalu bercirikan Islam yang spesifik. Oleh karena itu,
tidak ada pemisahan yang nyata antara sains dan agama karena semuanya menyatu
menjadi satu kesatuan program yang terpadu dan merupakan ciri khas dan karakter
pada akhirnya akan membawa perubahan secara bertahap. Pada karakter melalui
perubahan aspek kognitif, aspek afektif dan konasi. Perubahan aspek formatif siswa
6
dapat dilihat dari pertumbuhan kesadaran moral dan pemahaman tentang nilai-nilai
sikap siswa yang mampu berempati terhadap penderitaan orang lain, mencintai
kebenaran, dan mampu mengelola diri sendiri dalam mencapai kegiatan ibadah.
didik. Apalagi kurikulum baru 2013 memang menuntut hal tersebut. Madrasah
Ibtidaiyah sebagai mana diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 90
terdiri dari enam tingkat jenjang pendidikan dasar. Artinya, orientasi dari
komunikasi yang digunakan guru MIN 2 Palembang yang menarik untuk diteliti
dengan judul
pendidikan karakter
7
TINJAUAN PUSTAKA
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pada hakikatnya
komunikasi dalam konteks dalam tulisan ini adalah pernyataan antar manusia.
Adapun yang di nyatakan berupa pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan, kedua lambang
Komunikasi adalah Suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
8
9
Fungsi komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu, Teori,
dan Filsafat Komunikasi (2003), terdapat empat fungsi dari komunikasi, yakni:
1. Menyampaikan informasi
2. Mendidik
Manusia tumbuh menjadi pribadi yang baik karena didikan yang disampaikan
3. Menghibur
4. Memengaruhi
Komunikasi dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang sehingga
lahirlah peribahasa tak kenal maka tak sayang. eristiwa mengenal dilakukan
yaitu bentuk komunikasi yang memengaruhi orang lain untuk peduli pada
lingkungan.
komunikator untuk mengemas maksud atau pesan yang ada dalam benak
atau hatinya menjadi symbol symbol, suara, tulisan, gerak tubuh, dan
symbol-simbol. Pesan bisa berbentuk verbal yaitu ucapan dan tulisan atau
rabaan, dan rasa. Manusia mengirim pesan secara tertulis melalui surat,
11
papan tulis, buku dan lain-lain. Secara langsung atau melalui pengeras
suara, radio, cassete recorder, cd player dan lain-lain. Secara audio visual
menjadi makna.
komunikan.
Umpan Balik atau feedback yaitu informasi yang kembali dari komunikan
Komunikasi dapat merubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang hingga sosial
informasi yang dapat dimengerti oleh orang lain. Informasi tersebut kemudian
12
informasi.
penerimaan pesan antara dua orang, atau kelompok kecil orang yang memberikan
informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan bekerja.
dan bermain. *Mengenal diri sendiri dan orang lain. *Berbagi pengalaman.
Interpersonal.
yang dibuat Rita Dwi Lindawati, ada 5 proses komunikasi intrapersonal yaitu:
1. Sensasi
Sensasi adalah tahap awal proses penerimaan informasi yang diterima alat indra
manusia. Contohnya kita mendengar suara dari orang lain, proses pendengaran ini
2. Asosiasi
3. Persepsi
Persepsi adalah kegiatan untuk memahami informasi yang berupa objek, pesan,
4. Memori
5. Berpikir
data yang memenuhi tujuan strategis jangka panjang dari suatu organisasi. Strategi
Dari segi proses, strategi komunikasi akan efektif jika melalui 4 langkah, yaitu:
(A.W. Widjaya). Tujuan komunikasi akan tercapai jika dokumen pesan memuat
program baik dari segi bahan, metode maupun sarana yang akan digunakan. Penting
yang ingin dicapai. Pendidikan karakter. Penentuan metode sangat bergantung pada
tujuannya, yaitu akan disampaikan, dan situasi serta kondisi komunikator harus
Ada beberapa metode komunikasi yang dapat diterapkan untuk siapa yang
dengan menggunakan metode seperti ceramah, latihan, diskusi, tanya jawab, cerita,
simulasi, drama sosial, dll. Sistem pendidikan karakter yang menerapkan kebiasaan
and punishment. Ada banyak metode yang dapat digunakan, tetapi hanya satu yang
dapat digunakan secara efektif dalam satu waktu, tergantung pada kondisi dan
propagandis utama. Pendidikan karakter tidak akan sukses jika guru tidak tahu
nilai-nilai karakter dan menciptakan suasana religius yang kondusif harus dicapai
oleh guru sebagai pendidik. Untuk guru ini harus memiliki standar yang lebih tinggi
Berdasarkan UU Guru dan Instruktur No. 14 Tahun 2005 dalam Pasal 10 Ayat
antara lain memiliki kepribadian yang kuat, stabil emosinya, jujur, bijaksana, dan
Selain itu, guru juga harus memiliki keterampilan sosial, yaitu kemampuan
sekolah dan masyarakat luas. Menurut Ulwan, ada 7 tanggung jawab terpenting
Pengabdian kepada Tuhan Segenap kemampuan Ia akan ditahan dari berbuat salah
motivasi batin yang kuat untuk memberikan teladan yang baik bagi muridmuridnya,
selain tugas rutinnya mengajar mata pelajaran sains yang berbeda kepada siswa.
Menurut Lickona, ada 3 aspek acuan utama dalam pendidikan kepribadian , yaitu
Pembelajaran merupakan proses interaktif antara siswa dengan guru dan sumber
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses yang membantu
siswa belajar dengan baik. Proses belajar dialami sepanjang hidup seseorang dan
dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran memiliki arti yang sama
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsep
pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu proses dimana
pendidikan.
menuntut guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki siswa, antara lain
dan lain lain. Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar oleh guru untuk
membuat siswa belajar yaitu perubahan perilaku siswa yang sedang belajar, dimana
18
waktu yang relatif lama dan terima kasih untuk usaha Tujuan Pembelajaran adalah
rumusan terperinci dari apa yang siswa perlu kuasai karena hasil belajar dinyatakan
kompetensi, kompetensi inti, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu, tujuan
pembelajaran yang dirumuskan juga harus spesifik dan operasional sehingga dapat
Secara umum guru adalah pendidik dan pengajar untuk pendidikan anak usia
dini jalur sekolah atau pendidikan formal, dasar, dan menengah. Guru-guru ini
harus memiliki kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang
mengajarkan hal yang baru dapat dianggap sebagai guru. Beberapa istilah yang juga
menggambarkan peran guru antara lain dosen, mentor, tentor, dan tutor. Guru
dalam proses belajar mengajar adalah orang yang memberikan pelajaran. Dalam
mengajar.
Guru adalah komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut
berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di
individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Adapun
19
tugas dan fungsi guru sebagai berikut : 1. Guru sebagai Pendidik, 2. Guru sebagai
Menurut Sumiati dan Asra (2009: 4) Peran guru dalam pembelajaran yang dapat
ini: 1). Merencanaan pembelajaran, yang terinci dalam empat sub kemampuan yaitu
Memberikan umpan balik menurut Stone dan Nielson (Sumiati dan Asra, 2009: 7)
umpan balik mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat dan
Murid atau siswa merupakan salah satu unsur pengajaran, selain faktor tersebut
adalah guru, tujuan pengajaran dan metode. Sebagai salah satu komponen, dapat
tersisa. Ini pada dasarnya adalah elemen yang menentukan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa adanya murid sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran
(Hamalik, 2008). Menurut Djamarah (2011), anak didik merupakan subjek utama
dalam pendidikan, dialah yang belajar setiap saat. Pembelajaran siswa tidak selalu
20
melibatkan interaksi guru dalam proses pendidikan yang interaktif. Anak juga dapat
Bagi siswa, belajar sendiri menjadi kegiatan utama. Setelah kembali dari
sekolah, siswa harus belajar di rumah. Mereka dapat menjadwalkan kelas untuk
sore, pagi, atau sore hari. Siswa adalah salah satu elemen manusiawi yang
menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses
belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan
Menurut Sardiman (2003), pengertian siswa adalah orang yang datang kesekolah
tersebut, siswa mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu,
abstrak layaknya orang dewasa. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan
bahwa siswa merupakan salah satu aktor yang sangat penting dalam dunia
pendidikan dan bagi berjalannya sistem belajar mengajar. Siswa adalah orang yang
bersekolah untuk menerima atau mempelajari suatu jenis pendidikan. Tugas tugas
siswa antara lain : Belajar, Patuh dan Hormat terhadap guru, Disiplin, dan Menjaga
Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility, pendidikan
karakter adalah upaya secara sadar seseorang untuk mendidik orang lain dengan
karakter. Pendidikan karakter ini sangat bermanfaat bagi keberhasilan bangsa dan
Pendidikan sebagai proses yang kompleks mengandung arti tidak hanya pengayaan
menjadikan siswa menjadi manusia yang beradab. Pendidikan bukan hanya transfer
pengetahuan, tetapi juga sarana untuk memastikan pembentukan budaya siswa dan
Orang yang memiliki karakter yang baik disebut juga sebagai orang yang
dalam perilaku kesehariannya berupa kebiasaan baik yang menjadi ciri khas
yang berikut, yaitu ketaatan kepada Tuhan dan cinta semua makhluk-Nya,
menolong/kerjasama dan rendah hati. Cinta kepada Tuhan menempati pilar utama
karena manusia dianggap ciptaanNya, harus berbakti kepada-Nya. Selain itu, perlu
22
juga memiliki hati yang welas asih terhadap makhluk Tuhan lainnya, tidak hanya
terbatas pada manusia tetapi juga hewan, tumbuhan dan alam. Kesopanan dan
kemurahan hati, jika berkembang dan matang dalam diri manusia, akan menjadi
Teori yang dikemukakan oleh Hovland pada tahun 1953 ini merupakan model
komunikasi klasik yang banyak dipengaruhi oleh teori psikologi, teori ini
dalam ilmu komunikasi. Orang pasti memiliki pendapat, sikap dan perilaku yang
Komunikator akan berhasil mengubah sikap dan perilaku orang secara efektif jika
stimulus yang disentuh merupakan stimulus yang lebih kuat dan memiliki frekuensi
paparan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut teori S-O-R, perubahan sikap
lemah atau tidak cukup menarik bagi komunikator, stimulus tersebut akan ditolak
oleh komunikator. Penolakan stimulus dapat terjadi pada level kognitif setelah
menghargai isi pesan. Perasaan suka atau setuju dengan isi pesan terjadi setelah
pesan diterima dan dipahami oleh komunikator. Kita tidak bisa menyukai atau
setuju dengan isi pesan jika kita tidak mengerti maksud dari pesan tersebut.
Sekalipun komunikator tertarik atau setuju dengan isi pesan , keputusan untuk
menerima dan mengeksekusi isi pesan. Jika yang kedua terjadi, berarti komunikator
isi pesan sesuai dengan yang diharapkan komunikator. Sampai dengan disini berarti
proses pembelajaran efektif karena apa yang diharapkan komunikator tercapai oleh
1. Sumber ( Source ).
Sumber dalam hal ini adalah pemberi stimulus atau disebut juga dengan
disampaikan oleh seorang komunikator. penghubung. Jika isi pesan yang sama
dikomunikasikan oleh orang yang berbeda, efek atau pengaruhnya bisa berbeda,
benar terikat pada komunikator, tetapi ada dalam pikiran komunikator dan dapat
namun ada kalanya kepercayaan bisa pudar, sehingga kepercayaan orang A juga
komunikator memiliki banyak aspek keunggulan yang tidak dimiliki oleh dan
dibantu oleh unsur daya tarik, kemungkinan besar komunikator akan mengetahui
penelitian ini, seorang guru yang menyampaikan pesan pendidikan karakter akan
dipercaya dan diikuti oleh siswanya jika guru tersebut memiliki keahlian,
2. Komunikator (organisme)
etnis, budaya, tingkat kecerdasan, tingkat ekonomi, dll, yang harus dihitung oleh
komunikator jika ingin isi pesan Anda dipahami dan diterima oleh komunikator.
yang ada pada setiap siswa sehingga dengan strategi ini komunikasi pesan dapat
asumsi teori S-O-R berpeluang besar untuk berhasil, apalagi jika dilakukan dalam
intens. c) Teori S-O-R dapat digunakan untuk memprediksi respon yang timbul.
bahwa teori ini dapat digunakan sebagai strategi komunikasi dalam melaksanakan
proses pendidikan karakter bagi siswa di sekolah. kegiatan belajar mengajar adalah
kegiatan yang memberikan rangsangan berupa materi kepada siswa. Dalam hal
proses membangkitkan perhatian peserta didik. Jika langkah ini berhasil, guru dapat
melakukan upaya agar siswa memahami isi pesan. Proses selanjutnya adalah guru
mendorong atau memotivasi siswa untuk menerima kebenaran tentang isi pesan dan
hari.
data deskriptif berdasarkan informasi yang diperoleh dalam situasi alami untuk
dibangun menjadi generalisasi yang dapat diterima untuk persepsi umum . Metode
komunikasi, perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi dari program. Hal ini
1968. Sekolah ini menjadi favorit di lingkungan mereka, dimana setiap tahun ajaran
kepedulian dan kepercayaan yang tinggi dari orang tua terhadap kualitas sekolah
29
30
ini. Seperti yang diamati peneliti, sekolah ini layak diseleksi karena sistem
pendidikannya dianggap cukup berkualitas. Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti
ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara
dan karakter , serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik
4. Guru adalah pendidik dan pengajar untuk pendidikan anak usia dini jalur
pencerahan bagimereka.
31
Palembang
untuk diwawancarai. Informan penelitian adalah guru, siswa, orang tua dan kepala
pencalonan kepala sekolah kepada sejumlah guru yang bersedia diwawancarai. Ini
wawancara, maupun data hasil observasi peneliti. Dalam penelitian ini yang
menjadi data primer adalah data hasil observasi dan data hasil wawancara yang
diperoleh dari kepala sekolah, guru , siswa dan orang tua siswa. Sebagian data
hasil wawancara ini berhasil diperoleh ketika sekolah masih aktif dan proses
diliburkan karena situasi Pandemi maka wawancara tidak bisa dilakukan secara
Data sekunder adalah data berupa tulisan (dokumen) dan foto yang relevan
dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh
adalah berupa dokumen RPP , data jumlah siswa dan guru dan data-data
lainnya yang bersifat sebagai data pendukung. Data sekunder ini ada yang
diperoleh langsung ketika kunjungan ke sekolah ada pula yang dikirimkan saja
a. Wawancara mendalam.
Wawancara juga dilakukan dengan orang tua dan siswa sekolah dasar di
madrasah.
Untuk mendapatkan data yang lebih luas dan mendalam dari, peneliti
b. Observasi.
partisipan digunakan peneliti dari tahun ajaran yang masih menerapkan live
learning per Februari 2023 untuk mengamati keadaan lingkungan sekolah dan
dan mencatat perilaku siswa dan guru serta suasana interaksi yang sangat akrab
dan akrab. Para guru selalu dengan senang hati membantu memenuhi
kebutuhan siswa.
34
pula pihak sekolah mendokumentasikan berupa data guru dan nomor siswa
lingkungan sekolah serta suasana interaksi antara siswa dan guru sangat santun
namun juga penuh privasi. Peneliti juga melakukan observasi terkait guru
c. Dokumentasi.
orang atau organisasi yang diteliti. Materi kajian ini adalah seluruh data
tata tertib (peraturan), visi dan misi sekolah, dan program kerja . tugas sekolah,
buku komunikasi guru dan orang tua, pelajaran rencana sekolah, dll. Dokumen
tersebut juga memuat banyak gambar kegiatan sekolah dan situasi yang
analysis) dari Miles dan Huberman. Penelitian ini bergerak di antara tiga tahapan
Tjetjep Rohendi Rohidi, (UI Press, Jakarta,2009) hal 15). Teknik analisis data yang
a. Reduksi data.
hal yang penting kemudian dicari tema dan polanya. diambil dari catatan lapangan
kemudian memberi kode untuk isyarat di mana informasi yang relevan dengan
b. Penyajian Data.
Pada tahap penyajian data ini peneliti menguraikan hasil penelitian ke dalam
bentuk teks naratif di bagian hasil penelitian dalam bentuk penjelasan yang
dilengkapi dengan potongan hasil wawancara dan juga foto foto kegiatan yang
ditampilkan sedemikian rupa. Penyajian data yang terkait dengan informasi jumlah
guru dan siswa, serta sarana dan prasarana sekolah juga ditampilkan dalam tabel
dan deskripsi. Sebagian besar penyajian data dilakukan dalam bentuk naratif.
c. Kesimpulan/Verifikasi
Pada bagian ini, peneliti menarik kesimpulan dari hasil data lapangan. Para
peneliti sampai pada kesimpulan ini berdasarkan interpretasi dari hasil wawancara
dan dokumen yang diperoleh. Pada langkah ketiga ini, pencari mendapatkan
Jadwal Penelitian yang peneliti lakukan, baik berupa kegiatan pra penelitian
4. Bimbingan
Proposal
5. Seminar
proposal
6. Penelitian
Mencari
Data
7. Pengolahan
Hasil
Penelitian
8. Sidang
Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian.
dari hasil hasil penelitian terdahulu atau orang lain. Tinjauan pustaka
pustaka merupakan
37
dari hasil penelitian. Bab ini terdiri dari : 1).Landasan Teori, 2).
penulisan skripsi.
Bab ini terdiri dari penyajian hasil hasil penelitian dan pembahasan
fokus penelitian.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dinyatakan secara
Thamrin Jakarta pada 22 Januari 1968. Surat tersebut mendapat balasan dengan
Berdirinya madrasah ini sendiri adalah atas desakan warga lorok Pakjo
daerah tersebut didirikan satu madrasah negeri mengingat tempat tersebut letaknya
MIN 2 KOTA PALEMBANG berada di koordinat Garis lintang: -2.9643 dan Garis
bujur: 104.725.
MARZUKI KOMP. MAN, Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan.
38
39
NAMA PERODE
Tabel 2.7 Guru dan Pegawai MIN 2 Palembang Tahun Ajaran 2021/2022
* Visi
* Misi
* Tujuan
*Moto
Moto MIN 2 Kota Palembang adalah kerja cepat, kerja tepat, kerja akurat dan
akuntabilitas.
Koor
Koordi dinat
nator Koordinator h
or Koordina Benda Kepala
Kuriku Humas
Kesi tor hara a Perpus
lum swaa Sarana kepal takaan
n
dan a TU
Prasarana
Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi dari MIN 2 Palembang adalah
a. Kepala Madrasah
perencanaan.
sekolah/madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
tindak lanjutnya.
profesionalisme guru.
sekolah/madrasah.
kepala sekolah/madrasah.
b. Komite Madrasah
48
Madrasah;
8. penerimaan dan tindak lanjut keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta
c. Koordinator Kurikulum
kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian raport dan
STTB;
d. Koordinator Kesiswaan
(PKS),Paskibraka;
pendidikan);
mengajar;
5. Mengatur pembukuannya;
6. Menyusun laporan;
berikut :
berkala;
h. Kepala Perpustakaan
elektronika
media elektronika
7. Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga pendidikan dan lainyya
serta masyarakat
elektronika
i. Wali kelas
52
1. Pengelolaan kelas;
dan Siswa dalam Pendidikan Karakter di MIN 2 Palembang. Untuk data yang
diperoleh pada bab ini melalui wawancara, dokumen dan observasi untuk
menghasilkan data primer berupa wawancara dengan key informan yang sudah
ditetapkan.
(komunikan) sehingga penerima pesan tersebut dengan cepat dapat menerima pesan
yang diterima, kemudian terjadi perubahan perilaku sikap. Untuk itu, unsur
terpenting dalam model komunikasi ini ada tiga yaitu: Pesan (Stimulus;S),
sebagai berikut:
5.1.1 Stimulus
Pesan
Pesan adalah bagian terpenting dari komunikasi. Hal ini dikarenakan pesan
54
55
komunikator. Dalam komunikasi, pesan sangat berharga karena merupakan inti dari
komunikasi. Jika tidak ada pesan, maka komunikasi antara komunikator dan
peserta didik. Komunikasi merupakan proses sosial yang fundamental dan penting
bagi setiap manusia, dikatakan mendasar karena setiap manusia atau masyarakat
ditransmisikan dari sumber belajar (misalnya guru, bahan pelajaran, dan lain-lain)
kepada penerima (siswa) dengan tujuan menuju topik - pokok bahasan. suatu topik
yang dapat diterima oleh siswa dan mempengaruhi pemahaman serta perubahan
dan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif, bereaksi lebih peka.
mereka.
dalam penyampaian pesan guru yang bertindak sebagai pengirim pesan akan
meneruskan pesan tersebut kepada siswa. pesan yang diterima siswa kemudian
atau kelompok. tanggapan siswa menjadi catatan guru memuat pertanyaan penting
bagi siswa yang memaksa guru untuk mencari informasi baru. Jika proses ini terjadi
pengetahuan tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi pendidik itu sendiri.
5.1.2 Organism
ini. Umpan balik yang akan diterima komunikator kemudian akan menimbulkan
perubahan perilaku tergantung dari apa yang dimaknai orang terhadap pesan
Komunikan merupakan elemen yang akan menerima stimulus yang diberikan oleh
dilakukan oleh guru pertama kali ialah mengubah karakternya sendiri, karena
seorang Guru akan menjadi panutan dan panutan bagi siswa melalui kepribadian
yang dimilikinya. Bagi siswa, ilmu yang disampaikan oleh guru melalui bidang
materi yang berkaitan dengan akhlakul karimah. Sedangkan materi yang diberikan
oleh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari akan lebih cepat bagi siswa untuk
pembelajaran karakter beretika yang baik, dan dapat dilakukan oleh para guru
58
tersebut. Dalam mempelajari sikap, ada tiga aspek penting yang menunjang proses
belajar tersebut yaitu perhatian, pemahaman, dan penerimaan. Ketiga variabel ini
menjadi penting sebab akan menentukan bagaimana kemudian respon yang akan
a. Perhatian
Karakter Kesopanan
perhatian dan bimbingan orang tua, perhatian dan bimbingan guru, pergaulan
siswa ini bisa bersifat positif atau negatif, tergantung pengaruh yang dominan. Hal
ini harus disikapi oleh semua pihak yang mempengaruhi siswa tersebut, terutama
secara positif sehingga mereka dapat mencapai perubahan positif. Perhatian anak
di sekolah terfokus pada guru dan teman sebayanya. Di sekolah, anak akan meniru
perilaku teman, guru, dan orang-orang di sekitarnya. Pada masa inilah guru perlu
teladan perilaku, sikap, tutur kata, dan hubungan sosial yang baik di lingkungan
sekolah. Kegiatan siswa diminati guru untuk membimbing mereka ke arah yang
kelancaran proses belajar mengajar yakni adanya piket yang melibatkan tenaga
pendidik dan kependidikan. Tujuan piket guru ini untuk membantu, memantau dan
pagi sebagai salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan petugas piket sebagai
“Pelaksanaan piket guru sejak beberapa tahun yang lalu menjadi salah
satu rutinitas MIN 2 Kota Palembang yang telah tersusun, Tugas Guru
piket yaitu secara bergiliran setiap hari, tugasnya yaitu harus menjemput
kedatangan siswa, memeriksa dan memantau siswa baik dalam proses
pembelajaran maupun kedisiplinan peserta didik mengenai kehadirannya
di madrasah”. (Wawancara, 15 mei 2023, jam 1.00 Wib).
Hasil dari wawancara diatas adalah Kegiatan salam pagi salah satu kegiatan
yang dapat dilakukan untuk memberikan pembiasaan dan keteladanan yang baik
yaitu kegiatan ini dilakukan rutin di pagi hari untuk menyambut kedatangan peserta
b. Pemahaman
Karakter Religius
dapat menyerap dan memahami materi pembelajaran dengan baik dan sekaligus
pembelajaran. Dalam hal pemahaman dalam hal karakter religious atau berakhlak
mulia, MIN 2 Palembang mengadakan kegiatan tadarus rutin setiap hari Senin
sampai Kamis di sekolah setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai. kegiatan ini
untuk membentuk karakter siswa didik di MIN 2 Palembang. siswa terlebih dahulu,
perbuatan baik yang nantinya akan berdampak bagi kehidupan jika dilakukan
dengan serius. Adapun tujuan diadakannya tadarus Alquran agar siswa siswi
yaitu dengan memberikan keteladanan yang dilakukan oleh guru melalui sikap dan
Dan dalam hal Karakter Berbagi dan Bertanggung jawab seluruh siswa kelas V
dhuha lalu kemudian sarapan sehat bersama dengan membawa bekal makanan dari
rumah masing-masing. Kegiatan sholat dhuha bersama dan Sarapan Pagi ini
mewujudkan madrasah sehat. Kegiatan ini merupakan salah satu program dalam
dan pembiasaan sarapan pagi serta pembiasaan spiritual yang mempunyai nilai
moral yaitu berbagi dengan sesama. Serta tertanam nya pendidikan karakter
kepada anak didik. Tidak hanya menahan rasa lapar, sarapan memenuhi kebutuhan
energi dan gizi siswa untuk belajar, bermain dan berolah raga sehingga dapat
Berikut hasil wawancara bersama Kepala MIN 2 Kota Palembang, ibu Listya
Yustikari S.Pd sebagai berikut :
“Dalam membentuk karekter siswa tidak hanya dalam hal pendidikan ilmu
pengetahuan saja, tetapi dalam hal kesehatan tubuh, disini kita mengajarkan
akan pentingnya sarapan pagi, dimana jika tubuh kita sehat, segar, kita bisa
mengikuti pelajaran dengan baik dan kita lebih bisa berprestasi”.( Wawancara,
15 Mei 2023, jam 10.50Wib).
Berikut wawancara seorang siswa kelas V bernama nadin tentang Program Sarapan
Pagi di MIN 2 Palembang, kutipan wawancaranya sebagai berikut :
“Saya sangat jarang untuk sarapan pagi, apalagi ketika sekolah, saya
biasanya hanya minum susu satu gelas. Tapi dengan adanya program sarapan
pagi, saya jd terbiasa sarapan pagi, dan di kita diajarkan untuk saling berbagi
makanan dan bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan disekitar
kita”.(Wawancara, 15 mei 2023, jam 12.05Wib).
Hasil dari kutipan wawancara di atas adalah Kegiatan ini juga untuk
menanamkan pola pemahaman hidup sehat bagi siswa serta untuk mewujudkan
bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi peserta didik salah satunya
Dari hasil kutipan wawancara dengan tiga sumber diatas disimpilkan bahwa
kegiatan Pramuka
65
instruksional.
c. Penerimaan
berusaha menyentuh hati siswa dengan ekspresi sikap atau emosi tertentu, seperti
perasaan iba, sedih, gembira, marah, dan lain lain. efek perilaku adalah efek dengan
ukuran tertinggi yaitu perubahan perilaku atau sikap siswa setelah menerima pesan
Perilaku baik yang dihasilkan dari tindakan manusia yang tidak dipahami atau
selalu mengaji, dan ketika keluar kelas. Siswa MIN 2 Palembang juga menyapa
Hal ini semakin diperkuat dengan hasil wawancara ibu Rosada selaku
koordinator kesiswaan, beliau mengatakan:
beberapa siswa tidak mengikuti kata-kata guru. Namun demikian, guru harus tetap
memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswanya walaupun siswa tersebut
tidak mendapat bimbingan dari guru, tetapi sebagai seorang guru tetap memberikan
contoh perilaku yang baik atau keteladanan bagi siswa tersebut untuk mereka ikuti.
Tirulah sikap dan perilaku guru di atas karena tidak semua orang bisa menerima
nasihat atau teguran seseorang. Namun, setiap individu dapat mengubah dirinya
5.1.3 RESPONSE
Perubahan Sikap
perubahan perilaku tergantung dari apa yang dimaknai orang terhadap pesan
masyarakat. Semakin kuat kualitas stimulus yang diberikan, semakin baik respons
komunikator.
sangat jelas karena peneliti menemukan bahwa perilaku siswa yang mengikuti
perintah guru secara ketat berbeda dengan perilaku di rumah sana, tidak mematuhi
kedua orang tua. Karena siswa hanya mengenal gurunya, seharusnya mereka lebih
patuh kepada orang tua daripada guru yang sudah mengenalnya sejak lahir.
67
Hal ini dapat diperkuat dengan hasil wawancara dengan Ibu Dewi, sebagai
orang tua siswa:
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa karakter setiap individu
berbeda beda, dan respon yang di dapat adalah, tidak semua siswa tidak mampu
menaati guru, orang tua atau sebaliknya. Dan pesan yang di sampaikan dari
program pendidikan karakter yang yang merupakan salah satu strategi komunikasi
Pendidikan karakter akan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya jika dilakukan melalui cara-cara yang baik dan benar. Berdasarkan
yang diharapkan. Seorang guru yang profesional tentunya memiliki pedoman dalam
68
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan diatas, maka kesimpulan yang
Dari table rekapitulasi hasil penelitian diatas, maka pembahasan dari hasil
penelitian adalah :
1. Stimulus
Untuk mencapai hasil akademik yang baik, sekolah harus menjalin kerjasama
yang erat dan harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Sehingga
setiap orang dapat mengetahui ilmu dan pengalaman guru dalam mendidik anaknya.
Terus menerus mendekati siswa, setiap guru selalu membimbing dan mengingatkan
siswa untuk mengikuti dan mentaati peraturan dan tata tertib yang telah
disosialisasikan.
Berbagai strategi dan model pembelajaran digunakan oleh guru melalui metode
uswatun hasanah sebagai model atau teladan bagi siswa. Oleh karena itu, perilaku
pendidik baik guru, orang tua maupun tokoh masyarakat harus sesuai dengan
norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Dari perspektif
teori S-O-R, hasil penelitian ini sangat relevan, terkait upaya guru menyampaikan
diberikan bukan untuk siswa yang tidak aktif saja namun juga bagi siswa yang
mengalami penurunan hasil belajar yang drastis, maka siswa tersebut dipanggil
untuk diajak berdiskusi mengenai faktor yang membuat hasil belajarnya turun,
tetapi juga bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran seperti kita berikan reward
72
atau mengapresiasi dengan pujian agar siswa lebih giat belajar dan meningkatkan
prestasi Diharapkannya semua guru mata pelajaran maupun wali kelas dapat aktif
sehingga siswa bisa dipantau dengan baik, agar apa yang menjadi masalah dan
tantangan siswa selama proses pembelajaran bisa diberikan solusi yang baik”
2. Organism
Guru harus mampu menunjukkan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari,
karena peran dan pengaruh seorang pendidik terhadap anak didik sangat kuat. Akan
pendidikan kepribadian, melainkan juga berasal dari situasi keluarga karena pada
dasarnya sikap orang tua sangat mempengaruhi tingkah laku anak dan tingkah laku
anak. Usaha guru akan sangat berhasil jika melibatkan orang tua sendiri. Karena
dirumah dan sekitarnya. Dengan demikian, peran orang tua juga sangat bermanfaat
dan program implementasi budaya sekolah yang menjadi sistem saling menguatkan
satu sama lain untuk merangsang serangan siswa yang benar-benar melebihi aslinya
seperti yang ditransmisikan berulang kali kepada siswa. siswa sedang belajar. Tidak
hanya di sekolah, rangsangan ini juga ditularkan di rumah melalui jalur pendidikan
orang tua kepada orang tua siswa, sehingga diharapkan pembentukan karakter yang
untuk menyampaikan pesan yang menarik. Agar siswa dapat memahami nilai-nilai
dengan kerangka acuan dan bidang pengalaman siswa, dimana guru membagi posisi
di kelas. atas dan bawah kelas. Kelas bawah adalah siswa kelas 1, 2, 3 tempat
siswa. Penyampaian nilai-nilai karakter dimulai sejak siswa hadir pada pagi hari
tersenyum. Dari segi komunikasi nonverbal, program salam pagi diisi dengan
ekspresi ketertarikan dari guru, jabat tangan, dan dorongan serta diperkuat dengan
ekspresi wajah senyum ramah dan sapaan benar-benar satu pendekatan dan guru
telah membangun keakraban dengan siswa. Guru di sini sangat rendah hati dan
mencoba untuk mengurangi jarak yang mungkin ada di benak siswa muda,
Memang, mereka dihadapkan pada guru yang sangat perhatian dan penyayang
kepada murid-muridnya.
74
budaya sekolah dengan makna yang sangat mulia. Hal ini menjalin kedekatan
antara guru dan siswa sehingga kesan positif guru tertanam dalam benak siswa.
keramahan dan simpati guru tentunya diapresiasi oleh siswa dan merupakan awal
yang baik untuk menjalin hubungan yang positif antara guru dan siswa sesuai
MIN 2 Palembang sudah menggunakan strategi komunikasi Islami yang sangat baik
berupa:
dalam kepramukaan. Jika ditinjau dari Teori S-O-R hasil penelitian ini sangat
relevan dikaitkan dengan upaya yang dilakukan para guru dalam menyampaikan
implementasi budaya sekolah menjadi suatu sistim yang saling memperteguh satu
dengan lainnya sehingga stimulus yang menerpa siswa benar benar melebihi semula
para orang tua siswa, sehingga diharapkan pembentukan karakter yang berlangsung
yang disampaikan oleh guru, pesan tersebut harus diselaraskan dengan kerangka
dan area pengalaman siswa dimana guru membagi penempatan kelas menjadi
lapisan atas dan bawah. Kelas bawah adalah siswa kelas 1, 2 dan 3 dimana strategi
komunikasi persuasif digunakan secara mutlak dan untuk kelas yang lebih tinggi
tetapi lebih diterapkan pada kebiasaan dan disiplin diri. Program belajar mengajar
di kelas mengambil porsi waktu terbanyak dari keseluruhan alokasi waktu siswa
selama di sekolah.
memulai pembelajaran dengan doa dan menutup dengan doa, bertujuan untuk
Namun proses pengubahan sikap, keyakinan ataupun tingkah laku itu berlangsung
efektifitas keberhasilan tujuan pesan. Efek adalah apa yang terjadi pada
Tujuannya untuk mendidik kepribadian siswa agar dekat dan menyayangi gurunya,
mengajarkan sopan santun dan kedisiplinan dengan cara yang menyenangkan. Guru
juga menunjukkan minat dan mendorong siswa untuk belajar dengan giat.
emosional, daya tarik humor dan daya tarik motivasi. Panggilan yang lucu adalah
pesan yang reseptif, enak dan tidak membosankan. Guru menyapa siswa dengan
senyum hangat dan ramah serta mengajak siswa untuk bercanda. Terima kasih
adalah pesan yang menyentuh emosi siswa dengan kasih sayang dan kedekatan
yang diungkapkan oleh guru dengan wajah ramah penuh senyum dan intonasi suara
yang lembut dan ramah ketika menyapa mereka. Sementara itu, panggilan
sekolah pada pagi hari saat masih lesu dan mengantuk. Strategi komunikasi
lainnya yang digunakan guru dalam kegiatan menyapa ini adalah menggunakan
Sholat dhuha bersama dan sarapan pagi ini merupakan program mingguan MIN
Kebiasaan sarapan kebiasaan mental semuanya memiliki nilai moral yaitu berbagi
dengan sesama. Serta karakter untuk siswa. Selain menekan rasa lapar, sarapan pagi
juga memenuhi kebutuhan energi dan gizi siswa untuk belajar, bermain, dan
perkembangan siswa bukan hanya yang cerdas, taqwa namun juga memiliki fisik
yang sehat dan berkarakter kuat . Komitmen ini merupakan bagian pendidikan
peserta didik yang beriman murni, beribadah dengan benar, dan pemimpin yang
sukses, mandiri, cerdas dan berilmu serta sehat dan individu yang kuat. Hal ini
Muda Karana berarti anak muda yang suka melakukan sesuatu. Kegiatan
kepramukaan menekankan pada baris berbaris, belajar kata sandi, keterampilan tali
temali, belajar mandiri, dan banyak lagi. Sementara kegiatan belajar mengajar
pendidikan Pramuka adalah ketakwaan kepada Allah, cinta tanah air, sehat jasmani,
3. Response
pada individu yang antara lain stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organism
bias di terima atau di tolak. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan
karakter beragam, mulai dari lingkungan keluarga, siswa itu sendiri, pengaruh
teknologi dan guru itu sendiri. Namun harus ingat bahwa ada masalah, ada masalah,
78
yang terlibat dalam proses belajar mengajar termasuk komite, dewan guru, kepala
madrasah dan tutor siswa kemudian didukung oleh Peraturan. Dan perlu diingat
bahwa selalu berkomunikasi dengan orang tua siswa tentang perkembangan siswa
di sekolah sehingga dengan dukungan orang tua pendidikan karakter bagi siswa
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
cukup efektif, dalam hal Strategi Religius atau akhlak tauhid (aqidah)
sedangkan untuk siswa di kelas yang lebih tinggi (kelas 4, 5, dan 6),
79
80
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka saran yang
mengundang komunitas sekolah guru dan orang tua untuk meninjau topik
Sumber Buku
Hamzah b. uno, Nina Lamatenggo, 2016 (Tugas guru dalam pembelajaran : aspek
yang memengaruhi).
Humas.Amikompurwokerto.ac.id/artikel-komunikasi-interpersonal 2022
Lickona, Thomas, Educating for Character : How Our School Can Teach Respect
and Responsobility, New York: Bantam Books, 1991.
Novan Ardi Wiyani, (Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa) hal 189
Website https://Min2Palembang.sch.id
Sumber Jurnal
Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Ambon1, Dosen Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2 Urgensi Komunikasi Model Stimulus
organism Response (S-O-R) Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, al-
i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2,
Desember 2021.
Sumber Skripsi
Effiati Juliana Hasibuan, Disertasi, 2021, “Strategi Komunikasi Islam Guru dalam
pendidikan karakter di sekolah dasar islam terpadu Alfityan School Medan
dan Nurul Ilmu Kabupaten Deli Serdang, Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Maria ulfa ,Strategi Komunikasi Guru dalam Pendidikan Karakter Siswa SMP filial
(Studi Pada Siswa Kelas I Khusus Lembaga Siswa Palembang. Tahun 2017
PEDOMAN WAWANCARA
2. Program atau kegiatan apa yang dapat di lakukan dalam pendidikan karakter?