Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ketut Ari Sastrawan

NIM : 2015061006
Kelas : A

RANGKUMAN TUGAS VIDEO MENGENAI MCB


Sumber : Lesycs Indonesia

MCB (Miniatur Circuit Breaker) merupakan salah satu komponen pada instalasi listrik
yang digunakan sebagai pengaman dari hubung singkat dan kelebihan beban. Hubung singkat
dapat terjadi akibat bertemunya fasa dan netral atau fasa dan netral saling menyentuh, hal ini
dapat terjadi dengan sentuhan inti kabel atau pada board elektronik seperti tv. Beban lebih
merupakan kondisi dimana beban yang terhubung dengan sumber listrik, melebihi kapasitas
daya yang mampu dilayani oleh MCB pada APP atau PHB.
Dalam keadaan hubung singkat, MCB akan terputus dalam waktu kutang dari 3 ms, dan
mengisolasi koneksi internal yang berupa semacam switch yang ada didalam MCB untuk
mengalirkan atau memutuskan arus listrik. Berbeda dengan sekring yang digunakan pada
system instalasi listrik sebagai pengaman di masa lalu, sekring ini menggunakan kawat
penghantar dengan titik lebur rendah yang dibuat dengan campuran timah sebagai alat
pengaman. Ketika terjadi hubung singkat atau beban lebih, akan mengakibatkan panas pada
kawat penghantar tersebut. Panas ini akan memutus kawat penghantar yang juga akan memutus
aliran arus listrik. Agar listrik mengalir kembali, kawat penghantar perlu diganti setiap kali
putus, yang mana memerlukan banyak biaya dikala sering terjadi beban lebih atau hubung
singkat. Oleh karena itu diciptakan mekanisme pemutus sirkuit otomatis yang dapat
menghubungkan listrik hanya dengan menarik tuasnya yaitu berupa MCB.

Seperti yang diketahui, arus hubung singkat terjadi kurang dari 3ms, MCB mampu
bekerja memutus arus lebih cepat dari 3 ms yang lebih cepat dari half cycle time dari arus AC.
Untuk mengenali adanya gangguan, MCB memiliki system penginderaan berupa sensor yang
akan mengaktifkan mekanisme pemicu. Perlu diketahui sebelumnya, mekanisme pemicu ini
terdiri dari sebuah tuas utama (tuas warna biru tua) yang dihubungkan ke tuas tengan dengan
menggunakan sebuah cincin persegi Panjang. Tuas tengah terhubung dengan dua buah pegas
yang akan memberikan gaya tarik kepada tuas. Ketika tuas utama didorong hanya hingga posisi
tengan maka pegas dan cincin persegi panjang akan mendorong tuas utama keposisi semula,
dan mendorong tuas tengah kebawah sehingga kawat penghantar tidak terhubung dan arus
listrik tidak mengalir seperti yang terlihat pada gambar (a). sedangkan, apabila tuas didorong
lebih jauh dari posisi tengah, gaya offset yang bekerja pada tuas akan berlawanan arah jarum
jam. Hal ini diakibatkan perubahan posisi ujung cincin persegi panjang yang berada lebih
kanan (pada gambar) dari titik tumpu tuas utama. Akibat gaya offset tersebut, Ketika tuas
dilepaskan, maka tuas utama akan terdorong dengan sendirinya kearah atas akibat gaya dari
pegas sehingga kawat penghantar akan terhubung. Namun, karena pegas atas masih memiliki
gaya tarik yang cukup kuat, struktur body MCB berfungsi sebagai penahan agar tuas tidak
bergerak tidak terlalu jauh.

(a) (b)
Gambar 2. (a) tgaya offset pada pegas searah jarum jam (b) gaya offset berlawanan arah jarum jam

Untuk mengoperasikan mekanisme pemutus MCB, cukup hanya memerlukan sedikit gaya dorongan.
Untuk menghasilkan gaya tersebut Ketika terjadi permasalahan seperti hubung singkat atau beban lebih
digunakan sebuah coil yang didalamnya diletakkan sebuah silinder besi dengan pin dibagian bawahnya
dan dipsangi sebuah pegas untuk mengembalikan silinder besi kembali ke posisinya semula. Ketika
terjadi hubung singkat, arus listrik dapat meningkat hingga 100 kali lipat yang akan menghasilkan
medan magnet yang sangat kuat pada coil yang akan mendorong silinder besi kebawah, silinder besi ini
kemudia akan mendorong tuas tengah kebawah, gaya dorong ini akan mengubah gaya offset menjadi
negative (seperti pada gambar 2 (a) diatas) sehingga akan memutus arus listrik. Arus normal tidak dapat
mengaktifkan mekanisme pemutus ini, karena gaya yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk melawan
tegangan pegas yang diletakkan dibawah silinder besi tersebut. Pada saat pemutusan konta, arus yang
mengalir dan memiliki arus yang besar akan menyebabkan pelepasan arus listrik ke udara atau loncatan
arus listrik yang disebut arc yang dapat menimbulkan kerusakan pada MCB salah satunya akibat panas
yang dihasilkan. Untuk memadamkan atau menghilangkan arc ini dipasang komponen yang disebut arc
runner yang berupa lempengan logam yang disusun membentuk banyak sekat dengan jarak yang kecil.
Sehingga arc akan terbagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang akan menghilang seiring
meningkatnya resistansi.
Untuk menaikkan resistansi medium yang dilalui oleh arc, dilakukan dengan du acara yaitu
yang pertama dengan memperjauh media ambat arc seperti yang terlihat pada gambar kiri. Akibat
panas yang dihasilkan saat arc terjadi membuat udara disekitarnya juga menjaid panas, sehingga arc
akan terdorong keatas. Kemudian, arc dibagi menjadi beberapa arc kecil dengan menggunakan
lempengan tembaga yang disusun berjejer dengan jarak yang kecil, sehingga luasnya berkurang.
Dengan demikian arc akan menghilang saat arus mencapai 0.

Selanjutnya untuk mengatasi masalah beban lebih yang mana jika memakai coil seperti gambar
diatas, maka MCB akan sering trip disaat menghidupkan peralatan listrik seperti kipas angin yang
memerlukan arus start. Untuk mengatasinya, digunakan lempengan bimetal yang akan melengkung
akibat panas setelah 10 ms sehingga mampu mengimbangi arus masuk Ketika menyalakan peralatan
listrik. Bimetal ini akan memutus MCB Ketika kelebihan arus bertahan 2 seconds atau lebih. Untuk
mengatur sensitifitas bimetal dapat diatur dengan skrup yang digunakan untuk menahan bimetal yang
hanya dapat diatur oleh pabrikan.

Anda mungkin juga menyukai