TAWAR
Oleh :
Putri Novia Sandra
2021100153
Oleh:
Putri Novia Sandra
2021100153
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19
iii
LAMPIRAN...................................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan
yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor
pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada
padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan
misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang
tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka
ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang
oleh penyakit
Pada perairan alami, penyakit dapat mengakibatkan kerugian ekonomis.
Karena penyakit dapat menyebabkan kekerdilan, periode pemiliharaan lebih lama,
tingginya konversi pakan, tingkat padat tebar yang rendah dan Sehingga dapat
mengakibatkan menurunnya atau hilang produksi.
Timbulnya serangan penyakit adalah hasil interaksi yang tidak sesuai
antara hospek, kondisi lingkungan dan organisme penyebab penyakit. Interaksi
yang tidak serasi tersebut dapat menimbulkan stress pada ikan, nafsu makan
menurun, yang selanjutnya menyebabkan mekanisme pertahanan tubuh tidak
bekerja secara optimal, akhirnya infeksi dan infestasi penyakit mudah masuk.
Kerugian akibat infestasi ektoparasit memang tidak sebesar kerugian
akibat infeksi organisme patogen lain seperti virus dan bakteri, namun infestasi
ektoparasit dapat menjadi salah satu faktor predisposisi bagi infeksi organisme
patogen yang lebih berbahaya. Kerugian non lethal lain dapat berupa kerusakan
organ luar yaitu kulit dan insang, pertumbuhan lambat dan penurunan nilai jual.
Untuk mencapai target produksi perikanan sesuai dengan yang diharapkan,
berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara
lain kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan yang
bersifatpatogenik baik dari golongan parasit, jamur, bakteri, dan virus
1
2
3
4
2. Lokasi Instansi
BPBAT berlokasi di kota Sukabumi sekitar 112 km arah tenggara
Jakarta. Menempati areal seluas 25,6 hektar yang terdiri dari 10 hektar
perkolaman, 12,6 hektar lahan sawah dan kebun serta 3 hektar perkantoran,
laboratorium, wisma tamu dan sarana pendukung lainnya. Lokasi tersebut
terhampar di ketinggian 700 m diatas permukaan laut dengan suhu harian
berkisar antara 20-27°C. Air yang dimanfaatkan berasal dari sumber air tanah
serta air permukaan dari Sungai Panjalu dan Sungai Cisarua (BBPBAT, 2013).
3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Instansi
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) adalah Unit
Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan No. 6/PERMEN-KP/2014.
Menurut peraturan menteri tersebut, tugas BBPBAT adalah:
1. Melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama,
2. Pengelolaan produksi,
3. Pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan
lingkungan,
4. Bimbingan teknis perikanan budidaya air tawar.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran,
pemantauan dan evaluasi serta laporan;
b. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air tawar;
c. Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air tawar;
d. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air tawar;
e. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan air tawar;
5
D. Logo Instansi
E. Motto Instansi
Untuk meningkatkan kinerja balai dan mendukung visi dan misi balai
yaitu: “Disiplin, Profesional, Jujur”.
7
Kelompok Jabatan
Fungsional
G. Fasilitas Intansi
Fasilitas-fasilitas fisik yang terdapat di BBPBAT sukabumi adalah:
1. 126 buah kolam.
2. Panti benih ikan nila, carp (ikan mas, grascarp, mola), gurame, catfish (lele,
patin baung), kodok, lobster air tawar dan ikan hias.
3. Laboratorium kesehatan ikan, kualitas air, nutrisi serta lab keliling.
4. Fasilitas uji terbatas produk hasil rekayasa genetika.
5. Karantina.
6. Stasiun kolam air deras Cisaat.
7. Stasiun keramba jaring apung di Waduk Cirata.
8. Stasiun panti benih udang galah di Pelabuhan Ratu.
9. 3 buah ruang rapat dengan kapasitas 180 orang.
10. Auditorium dengan kapasitas 600 orang.
11. Wisma tamu 24 kamar dengan kapasitas 84 orang.
12. Perpustakaan.
13. Mesjid dengan kapasitas 200 orang.
14. Lapangan olahraga.
15. Hotspot internet.
BAB III
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit
Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan
tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan tiga faktor, yaitu
kondisi lingkungan (kondisi dalam air), kondisi inang (ikan), dan adanya jasad
patogen (jasad penyakit). Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit itu
merupakan hasil interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stres pada ikan,
sehingga mekanisme pertahanan diri yang memilikinya menjadi lemah dan
akhirnya mudah diserang penyakit.
Penyakit adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada
ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat
disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun kondisilinkungan yang kurang
menunjang kehidupan lain. Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit ikan
di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi
lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah
menyebabkan stres pada ikan sehingga mekanisme pertahanan diri dari yang
dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang penyakit.
Hal yang sering menyebabkan terjadinya penyakit yang disebabkan oleh
organisme parasit adalah terjadinya infeksi sekunder. Tubuh ikan dapat terluka
karena gesekan dengan benda keras, jika terlambat mengobatinya maka tubuh
ikan dapat mengalami infeksi skunder karena serangan organisme parasit. Infeksi
sekunder yang disebabkan oleh organisme parasit terbukti telah menimbulkan
banyak kematian pada ikan
9
10
B. Penyebab Penyakit
Manusia memegang peran penting dalam upaya mencegah terjadinya
serangan penyakit pada ikan budidaya, baik di kolam, keramba, tambak, maupun
dalam wabah budidaya lainnya, dan pada ikan liar di daerah aliran sungai, yaitu :
dengan cara memelihara kelestarian interaksi anatara tiga komponem diatas ini
berarti, kerugian yang diderita karena serangan penyakit sebenarnya dapat
dihindari karena serangan penyakit sebenarnya dapat dihindari apabila
mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai cara menjaga keserasian antara
ketiga komponem penyebab penyakit ikan. Di samping itu, ketelitian dan
kecermatan juga sangat menentukan keberhasilan dalam pencegahan serangan
penyakit ikan tersebut .
Salah satu kelompok penyebab penyakit pada ikan yang juga harus
diwaspadai oleh petani ikan dan hobiis (kolektor) ikan adalah kelompok non-
infeksi. Kelompok ini adalah kelompok penyakit yang disebabkan oleh bukan
jasad hidup, antara lain disebabkan oleh perubahan lingkungan seperti kepadatan
ikan terlalu tinggi, variasi lingkungan (oksigen, suhu, ph, salinitas, dsb), biotoksin
(toksin alga, toksin zooplankton, dsb), pollutan, rendahnya mutu pakan dan lain-
lain
Ciri masing-masing penyebab penyakit merupakan proses menuju
morbiditas dan mortalitas. Dan di antara bebagai penyebab penyakit tersebut,
proses menuju mortalitas sangat tergantung pada jenis penyebabnya. Kebanyakan
keracunan dan infeksi virus terjadi secara mendadak dan meningkatkan kematian
dengan tajam.
E. Parasit
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil ruang hidup dan menempel
pada tubuh organisme yang lebih besar yang disebut host
Parasit-parasit yang dapat mendatangkan kerugian kepada induk
semangnya biasanya dengan beberapa cara antara lain menghisap darah cairan
limfe, memakan jaringan padat secara langsung, menyebabkan penyumbatan
secara mekanis pada usus, saluran empedu, pembulu darah, menghancurkan sel-
sel tubuh dengan berlangsungnya pertumbuhan didalamnya, memproduksi
subtansi bearcun seperti hemolisin, merangsang pertumbuhan kanker dan juga
menurunkan induk semangnya terhadap penyakit lain dan parasit (Levine, 1990)
Kematian karena parasit biasanya berjalan lambat dan bertahap
Gejala biasanya dapat dilihat dengan mata, oleh karena itu infeksi yang
disebabkan oleh parasit dapat langsung diketahui di lapangan. Parasit-parasit yang
hidup dapat menyebabkan efek yang berbeda terhadap inang yang berbeda. Parasit
dapat dijumpai pada tempat atau bagian tubuh tertentu dari inang. Parasit yang
hidup pada bagian permukaan tubuh ikan (kulit, sirip, insang) disebut ektoparsit
dan sedangkan parasit yang hidup pada tubuh internal ikan dan otot daging
disebut endoparasit
Menurut Widyastuti et al (2002), pada umunya tiap jenis parasit
mempunyai inang tertentu (inang spesifik). Spesifik ini sangat jelas pada jumlah
besar parasit ikan. Parasit yang menyerang ikan dapat dibedakan dalam dua
kelompok yaitu :
1. Ektoparasit
Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya ditubuh ikan bagian luar
sepertipada kulit, sirip, sisik, anus, mata, operculum dan insang. Ektoparasit
khususnya merupakan kelompok besar organisme patogen didaerah iklim
sedang dan daerah tropis. Ektoparasit yang sering menyerang atau
menyebabkan kematian pada ikan budidaya maupun ikan aqurium
14
2. Endoparasit
Endoparasit adalah parasit yang hidupnya di organ dalam tubuh ikan
seperti: saluran pencernaan, hati, otot dan darah. Endoparasit yang sering
menyerang ikan adalah : parasit dari phylum tremotoda (Sanguinicola Sp), dan
phylum Plathihelminthes. Berikut ini ada beberapa jenis parasit yang sering
ditemukan dan yangmenyerang ikan air tawar, antara lain:
Argulus sp
Penyakit kutu ikan atau yang sering disebut dengan “Argulosis”
sering dijumpai pada ikan-ikan budidaya dan disebabkan oleh Argulus sp.
Parasit initermasuk kelas Crustacea, sub kelas Branchiura dan famili
Argulidae. Adapun spesies Argulus yang dikenal antara lain seperti
Argulus indicus, A.siamensisi danA .foliaceus.
Ciri-ciri ikan yang terserang Argulus sp ini adalah : tubuhnya menjadi
kurus dan sangat lemah karena kekurangan darah sehingga dapat
menyebabkan kematian pada ikan-ikan yang berukuran kecil. Bekas
serangan parasit terlihat kemerah-merahan karena terjadi pendarahan.
Adanya luka pada tubuh ikan tersebut akan mempertinggi kemungkinan
ikan untuk terserang infeksi sekunder yang kadang-kadang juga
menyebabkan kematian.
Lernea cyprinaceae
Parasit Lernea cyrinaceae merupakan sejenis udang renik yang
berbentuk bulat panjang seperti cacing. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut
tidak memiliki karapas, antenula uniramus, mandibula memiliki pulpus;
disamping itu ciri khasnya memiliki 9 somit tubuh dan 6 pasang anggota
tubuh, sejumlah anggotanya yang parasitik tidak menunjukkan ciri
tersebut.
Eragasilus sp
Parasit ini dapat menyebabkan penyakit pada insang dimana jumlah
populasinya dapat mencapai ribuan. Selain di insang parasit ini juga
dijumpai di kulit dan disirip ikan. Ergasilus yang biasa menyerang insang
ikan adalah Ergasilus sieboldii, Ergasilus briani, Ergasilus boettgeri,
15
Ergasilus minor dan Ergasilus ikan yang terserang parasit ini menunjukkan
pendarahan di insang dan ikan ikan sulit bernafas.
BAB IV
PROSEDUR KERJA
16
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IDENTITAS SISWA
Mengetahui,
Siswa SMK Al-Ittihad