LABORATORIUM EKOTOKSIKOLOGI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Aklimatisasi pada Ikan Bawal (Colossoma macropomum)” dengan sebaik
mungkin.
Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Julia Syahriani Hasibuan, SP, M.Si, Ibu Desrita, S. Pi, M.Si dan Ibu
Vindy Rilani Manurung, S.Pi, M.P selaku dosen penanggung jawab Laboratorium
Ekotoksikologi dan seluruh Asisten Laboratorium Ekotoksikologi yang sudah
membantu dan membimbing sepenuhnya dalam penyelesaian laporan ini.
Demikian laporan ini penulis selesaikan, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................... 1
Tujuan Praktikum............................................................................... 3
Manfaat Praktikum............................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Bawal (Colossoma macropomum)............................................. 4
Ekotoksikologi.................................................................................. 6
Aklimatisasi....................................................................................... 8
Prosedur Aklimatisasi……………………………………………..
9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi……………………………….
10
METODOLOGI
Waktu dan Tempat............................................................................. 11
Alat dan Bahan................................................................................... 11
Prosedur............................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil................................................................................………….. 15
Pembahasan.....................................................................………….. 16
KESIMPULAN
Kesimpulan........................................................................................ 19
Saran……………………………………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan sektor pertanian di wilayah Sumatera Barat mengalami
peningkatan setiap tahunnya, terbukti pada tahun 2012 meningkat 4,14%, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,05%. Peningkatan sektor pertanian
tersebut berpotensi dalam peningkatan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida di
wilayah Sumatera Barat didominasi oleh pestisida golongan organofosfat yang
memiliki sifat sangat toksik dan mempunyai waktu paruh yang relatif bervariasi di
alam. Pestisida organofosfat yang digunakan di wilayah pertanian Sumatera Barat
adalah pestisida jenis insektisida dengan bahan aktif diazionin 98,3%, prefenofos 95%,
achephate 98,2%, dan klorpirifos 99,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa
insektisida dengan bahan aktif klorpirifos merupakan insektisida dengan penggunaan
paling banyak. Insektisida ini merupakan racun kontak dan lambung untuk membasmi
serangga sejenis kutu dan tungau. Insektisida klorpirifos ini sangat banyak digunakan
karena dianggap mampu untuk membunuh organisme pengganggu dengan baik (Fadli
et al., 2013).
Pencemaran perairan yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida, terutama
pestisida jenis klorpirifos dapat diketahui salah satunya dengan menggunakan uji
toksisitas akut. Uji toksisitas akut dengan menggunakan hewan uji merupakan salah
satu bentuk penelitian toksikologi perairan yang berfungsi untuk menentukan tingkat
toksisitas insektisida klorpirifos dalam konsentrasi tertentu. Parameter yang diukur
biasanya berupa kematian hewan uji, yang hasilnya dinyatakan sebagai konsentrasi
yang menyebabkan 50% kematian hewan uji (LC50) dalam waktu yang relatif
pendek, yaitu satu sampai empat hari (Fatchurochman et al., 2017).
Pencemaran lingkungan khususnya perairan saat ini bukan hanya menjadi salah
satu masalah besar di Indonesia. Masalah pencemaran lingkungan tersebut tidak bisa
dipisahkan dengan toksikologi mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
merugikan organisme hidup dalam suatu perairan yang dikonsumsi oleh manusia
sehingga menimbulkan efek kesehatan pada manusia. Dalam perairan dan sedimen,
aktivitas bakteri dapat mengubah Merkuri menjadi bentuk organik yaitu metil-Merkuri
(CH3Hg), bentuk senyawa ini dapat berdifusi dengan mudah dan berikatan dengan
protein biota akuatik termasuk protein jaringan otot ikan. Hasil laut yang
terkontaminasi akan menjadi sebuah ancaman kesehatan serius bagi manusia ketika
hasil laut tersebut dikonsumsi manusia (Fadli et al., 2013).
Pada saat ini, di Indonesia pencemaran berlangsung dimanamana dengan laju
begitu cepat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, pembuangan senyawa kimia
tertentu yang makin meningkat terutama akibat kegiatan industri yang lainnya akibat
penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia.
Sebelum adanya kegiatan industri yang banyak mengeluarkan bahan pencemar ke
lingkungan air yang disebabkan oleh limbah domestik akibat kegiatan manusia telah
merupakan faktor yang penting yang menentukan kesejahteraan/kesehatan manusia.
Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan
masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat
berbahaya dan beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan
pencemar logam-logam berat : Hg, Pb, Cd, As, dan sebagainya
Toksikologi adalah ilmu yang mengkaji kerja senyawa kimia yang
merugikan organisme hidup, sedangkan ekotoksikologi adalah ilmu yang mengkaji
perubahan-perubahan ekosistem yang mengalami gangguan jangka panjang atau
pendek. Toksikologi perairan adalah ilmu yang mengkaji kualitatif dan kuantitatif
bahan-bahan kimia dan antropogenik lain atau xenobiotik yang merugikan
organisme perairan. Xenobiotik adalah zat-zat kimia yang asing bagi tubuh organisme
Pengaruh toksik dapat berupa letalitas (mortalitas) serta pengaruh subletal
seperti gangguan pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, tanggapan
farmakokinetik, patologi, biokimia, fisiologi, dan tingkah laku. Pengaruh tersebut
dapat diwujudkan oleh beberapa parameter terukur seperti jumlah organisme mati,
persentase Jaya tetas telur, perubahan panjang dan berat, persentase penghambatan
enzim, jumlah ketidak normalan tulang, dan terjadinya tumor. Toksikologi perairan
juga mengkaji konsentrasi atau kuantitas bahan kimia yang diperkirakan terdapat
dalam air, sedimen, atau makanan di lingkungan perairan. Di samping itu,
toksikologi perairan juga mengkaji masalah transpor, distribusi, transformasi, dan
nasib terakhir bahan kimia, terutama yang bersifat toksik, di lingkungan perairan.
Ikan bawal air tawar merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi dan termasuk jenis ikan air tawar konsumsi yang penggemarnya cukup
banyak. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan bawal air tawar juga bisa dijadikan ikan
hias pada saat berukuran benih. Alasan mengapa benih ikan bawal air tawar bisa
dijadika ikan hias adalah karena warna yang dimiliki ikan bawal yang masih benih
tergolong bagus. Prospek permintaan akan ikan bawal kedepannya makin lama akan
mengalami peningkatan. Ikan bawal air tawar berasal dari Amerika selatan yaitu
Brazil, Venezuela, dan Ekuador, namun ikan bawal baru masuk ke Indonesia dari
Taiwan pada tahun 1998 (Mahyuddin, 2011)
Tujuan Praktikum
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui aklimatisasi pada ikan Bawal (Colossoma macropomum)
2. Untuk mengetahui prosedur aklimatisasi pada ikan Bawal (Colossoma
macropomum)
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Manfaat Praktikum
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan referensi pembaca mengenai aklimatisasi pada Ikan Bawal
(Colossoma macropomum) dan laporan ini juga menjadi salah satu syarat masuk
Laboratorium Ekotoksikologi.
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur Praktikum
Prosedur Praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Diendapkan air ¾ dari akuarium
2. Ditaburkan garam ikan sebanyak 5 gram
3. Diletakkan ikan yang didalam plastic ke dalam akuarium yang berisi air
4. Ditunggu selama 5 menit
5. Dibuka plastic agar ikan agar ikan keluar dari dalam plastic
6. Dilakukan pengecekan kualitas air yaitu pH, suhu dan DO
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, J., Sunaryo dan A. Djunaedi. 2013. Pemberian Enzim Papain pada Pakan
Komersil terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscogutatus). Journal of Marine Research. 2(3) : 50-57.
Fatchurochman, V, D. Rachmawati, dan J. Hutabarat. 2017. Pengaruh Kombinasi
Pemberian Enzim Papain Pada Pakan Buatan dan Probiotik pada Media
Pemeliharaan Terhadap Efesiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan dan
Kelulushidupan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum). Journal of
Aquaculture Management and Technology. 6 (3) : 30-39
Kelabora, D.M. dan Sabariah. 2019. Tingkat Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Larva Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma sp.) dengan Laju Debit Air Berbeda
pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia. 9(1) : 56-60.
Utami, I.K., K. Haetami dan Rosidah. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Daun
Turi Hasil Fermentasi Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Benih Bawal Air
Tawar (Colossoma macropomum Cuvier). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(4) : 91 –
100. ISSN : 2088 -3137.