MATA PELAJARAN
Kimia Klinik (C3)
YAYASAN
Jalan Gadang No. 83-85 Sungai Bambu Tanjung Priok
NPSN 69761954; SK Izin Operasional : 5489/-1.851.78
TAHUN 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pengetahuan (KI-3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kimia
Klinik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
Keterampilan (KI-4)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kimia Klinik.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri.
1. Peserta didik dapat mendiskripsikan mendiagnosis hitung jenis leukosit dengan percaya
diri
2. Peserta didik dapat mendeteksi hitung jenis leukosit dengan teliti
3. Peserta didik dapat menguraikan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan bertanggung
jawab
4. Peserta didik dapat mempera gakan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan jujur
5. Peserta didik dapat mempraktikkan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan
bertanggung jawab
6. Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan teliti
C. Materi Pembelajaran
F. Kegiatan pembelajaran
B. Apersepsi
Guru menanyakan kembali dan mengaitkan materi
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang
pemeriksaan apusan darah dengan materi hari ini
pemeriksaan hitung jenis leukosit.
C. Motivasi
Guru memberikan motivasi berupa tayangan video
https://www.youtube.com/watch?v=fzcAbx6_L4U 10 Menit
11 menit tentang pentingnya pemeriksaan hitung jenis
Pendahuluan
leukosit
D. Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada hari ini kepada peserta didik
2. Guru menyampaikan penilaian yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini kepada peserta didik’
3. Guru menyampaikan garis besar langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peserta didik
4. Guru menginformasikan tentang adanya penilaian
proses selama pembelajaran
G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Instrumen dan teknik Penilaian
1. Komponen Sikap
Rencana Evaluasi untuk Sikap Sosial
2. Komponen Pengetahuan
a. Program pembelajaran remidial dan pengayaan akan ditetapkan kemudian setelah dilaksanakan
ulangan formatif dan hasilnya sudah dianalisis
b. Pola pembelajaran remidial yang akan dilaksanakan:
i. Remidial secara klasikal (pembelajaran ulang) bila lebih dari 50% dari jumlahpeserta
didik penguasaan materinya di bawah KKM
ii. Remidial secara kelompok (menerapkan tutor sebaya) bila 20% sampai dengan 50%dari
jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
iii. iii. Remidial secara individu (bimbingan dengan guru) dilakukan bila kurang dari 20%
dari jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
c. Pola pembelajaran pengayaan yang akan dilaksanakan : Pengayaan dilaksanakan dengan peserta
didik meringkas atau membuat resume mengenai klasifikasi media padat yang bisa diperoleh di
Internet (tidak dinilai).
J. Lampiran
1. Bahan Ajar
2. Instrumen Penilaian
2. Proses pembentukan sel darah Pembentukan sel darah (hematopoesis) terjadi pada awal masa
embrional, sebagian besar pada hati dan sebagian kecil pada limpa. Dari kehidupan fetus hingga
bayi dilahirkan, pembentukan sel darah berlangsung dalam dua tahap yaitu : a. Pembentukan di
hati, kelenjar limfe dan limpa b. Pembentukan di sumsum tulang Pembentukan sel darah mulai
terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa embrionik.
Dengan bertambahnya usia janin, produksi sel darah semakin banyak terjadi, sumsum
dan peranan hati dan limpa semakin berkurang. Sesudah lahir, semua sel-sel darah di buat pada
tulang, kecuali limfosit yang juga dibentuk dari kelenjar limfe, timus dan lien. Pada orang
dewasa, pembentukan sel darah di luar sumsum tulang masih dapat terjadi bila sumsum tulang
mengalami kerusakan atau mengalami fibrosis.
Pada usia 5 tahun, tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah. Tetapi sumsum
tulang dari tulang panjang, kecuali bagian proksimal humerus dan tibia, tidak lagi membentuk
sel darah setelah usia mencapai 20 tahun. Setelah 20 tahun, sel darah diproduksi terutama pada
tulang belakang, Stenum, tulang iga dan ileum sekitar 75% sel pada sumsum tulang
menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan hanya 25% sel darah merah (eritrosit). Jumlah
eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari leukosit. Hal ini disebabkan karena usia
leukosit dalam sirkulasi pendek (hanya beberapa hari) sedangkan eritrosit (120 hari). (Aryanti,
2006).
3. Fungsi Darah Fungsi utama darah adalah untuk transportasi, sel darah merah tetap berada dalam
sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih bertanggung
jawab terhadap pertahanan tubuh dan 7 diangkut ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut
melakukan fungsi fisiologisnya. Trombosit berperan mencegah tubuh kehilangan darah akibat
pendarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah.
Protein plasma merupakan pengangkut utama zat gizi produk sampingan metabolik
sebagai proses ekskresi (Sacher.RA, 2004). Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :
a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Alat transport O2 yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh.
c. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru (gas), ginjal
dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna
sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air).
d. Alat transport antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan dibuat oleh
jaringan lain.
e. Mempertahankan keseimbangan dinamis (homeostatis) dalam tubuh, termasuk di dalamnya
ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan
asam basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya selalu dianggap
punya potensi menimbulkan ancaman. Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan
bahwa fungsi darah ialah sebagai sarana transport, homeostatis dan alat pertahanan tubuh.
(Sadikin.HM, 2001).
4. Komposisi Darah Darah terdiri dari sekitar 45% komponen sel dan 55% plasma.Komponen sel
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah berjumlah 99% dari total komponen sel, sisanya 1% sel darah putih
dan platelet. Plasma terdiri dari air 90% dan 10% sisanya dari protein plasma, elektrolit, gas
terlarut, berbagai produk 8 sampah metabolisme, nutrien, vitamin, dan kolesterol.
Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dan membantu mempertahankan
tekanan osmotik plasma dan volume darah.Globulin mengikat hormon yang yang tidak larut dan
sisa plasma lainnya agar dapat larut. Proses ini memungkinkan zat-zat penting terangkut di
dalam darah dari tempat asalnya dibuat ke tempat zat-zat tersebut bekerja. Sebagai contoh, zat-
zat yang dibawa berikatan dengan protein plasma termasuk hormone, tiroid, besi, fosfolipid,
bilirubin, hormon steroid, dan kolesterol.Protein globulin lainnya, imunoglobulin, adalah
antibodi yang ada di dalam darah untuk melawan infeksi. Fibrinogen merupakan komponen
penting dalam proses pembekuan darah (Elizabeth J.Corwin 2009).
Tinjauan Umum Tentang Leukosit Leukosit adalah sel berinti dalam darah yang dapat
dibedakan ke dalam 5 jenis. Tiap sel dapat dihitung presentasenya dalam darah dengan
melakukan hitung jenis dan dapat dibedakan berdasarkan ukuran bentuk inti, warna sitoplasma
dan granula di dalamnya. Leukosit berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap benda-benda
asing, mikroorganisme dan jaringan asing. Hitung jenis dilakukan untuk mengetahui jenis
leukosit pada keadaan radang/inflamasi (Hardjoeno.H, 2003). Nilai Normal Leukosit : a. Dewasa
: 4000-10.000/ mm³ b. Bayi/ anak : 9000-12.000/ mm³ c. Bayi Baru Lahir : 9000 - 30.000 / mm³
1. Karakteristik Leukosit Leukosit merupakan sistem pertahanan tubuh, muncul dalam beberapa
bentuk dan ukuran dan memiliki fungsi yang berbeda. Adapun karakteristik leukosit yaitu:
a. Masing-masing mempunyai nucleus, yaitu bagian dalam sebuah sel yang mengandung bahan-
bahan untuk pertumbuhan, gizi dan reproduksi.
b. Masing-masing melayani satu fungsi kekebalan tertentu.
c. Semua leukosit berasal dari induk yang sama, yang disebut stem cell, yang ada dalam sumsum
tulang. Stem cell melahirkan kira-kira lima sel darah yang belum matang, yang kemudian
berkembang hingga mencapai “kedewasaan”. Fase perkembangan ini terjadi di berbagai bagian
tubuh, tergantung pada tipe sel darah.
3. Jenis penyakit yang perlu pemeriksaan leukosit Hitung jenis leukosit adalah perhitungan
jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh
jumlah leukosit. Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan
proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit.Salah satu jenis leukosit yang cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (sel darah merah), dan mampu bergerak aktif dalam
pembuluh darah maupun diluar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap
radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahan selama fase infeksi
akut.
4. Fungsi Leukosit Leukosit terdiri dari beberapa seri, dan masing-masing seri mempunyai
fungsi yang berbeda, yaitu: 10 a. Neutrofil Gambar 2.1 Neutrofil.(Jane Bain Barbara. 2014)
Leukosit bergranula yang intinya mempunyai banyak lobus sehingga disebut
polimorfonuklear. Merupakan 60-70% dari jumlah seluruh leukosit. Leukosit ini cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit, dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun
di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap radang dan perlukaan
disbanding leukosit lain dan merupakan garis depan pertahan selama fase infeksi akut.
Segmen adalah neutrofil tak matang yang memperbanyak diri dengan cepat selama
infeksi akut. b. Eosinofil Gambar 2.2 Eosinofil.(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit bergranula,
mempunyai 2 lobus dalam intinya, merupakan 1- 2% dari seluruh jumlah leukosit. Leukosit ini
akan meningkat jumlahnya dalam darah pada peristiwa alergi dan infeksi (terutama cacing)
dalam tubuh. Dengan pemberian steroid jumlah eosinophil akan menurun. c. Basofil Gambar 2.3
Basofil.(Jane Bain Barbara. 2014)
Leukosit yang intinya terdapat granula yang besar mempunyai huruf S, merupakan 0,5-
1% dari jumlah seluruh leukosit. Basofil terdapat pada proses inflamasi, leukemia, dan fase
penyembuhan infeksi. d. Limposit Gambar 2.4 Limposit.(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit
yang tak bergranula dengan inti besar, ukurannya lebih besar sedikit dari eritrosit, dihasilkan
oleh jaringan limpatik,berperan penting dalam proses kekebalan dan pembentukan antibody.
(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit dengan sitoplasma tak bergranula, berinti besar dengan
ukuran dua kali lebih besar dari eritrosit, terbesar dalam sirkulasi darah, dan dbuat pada jaringan
limpatik.
Hitung Jenis Leukosit (Diferential Count) Adalah perhitungan jenis leukosit yang ada
dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Hasil
pemeriksaan ini dapat menggambarkan kejadian dan proses penyakit dalam tubuh, terutama
penyakit infeksi. Lima sel darah putih yang dihitung adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit,
dan limfosit merupakan 80-90% dari total leukosit. Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit
memberi informasi spesifik berhubungan dengan infeksi dan proses penyakit (AY.Sutedjo 2008).
1. PENILAIAN SIKAP
Berilah tanda cek ()pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
Rubrik Penilaian:
Sesuai skala ketentuan peserta didik memperoleh nilai adalah :
Baik (B) : Apabila melakukan seluruh aspek pengamatan
Cukup (C) : Apabila hanya melakukan 1 aspek pengamatan
b. Penilaian Sikap Sosial
Indikator pencapaian kompetensi
Menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, sopan dan percaya diri
Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik.
Petunjuk Penskoran:
Pedoman penskoran
No Nama Sikap
Peserta Didik Religius Disiplin Tanggung Jawab Teliti
1
2
3
4
Penilaian Pengetahuan
Kartu Soal
Hari/Tanggal :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Topik/Materi :
NamaPenilai :
Aspekyangdinilai : Praktek, diskusi dan presentasi kelompok
10
11
12
13
14
Dst
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM
Kelas/Semester :XI /2
Petunjuk :Berilah tanda cek() pada salah satu kolom “Ya” atau “Tidak”
Hasil Penilaian
No Indikator
Ya Tidak
A TAHAPANPRAANALITIK
1 Membawa Buku Panduan Praktikum
Mampu memilih Alat Pelindung Diri sesuai dengan
2
Jenis pemeriksaan yang akan dilakukan
Mampu menggunakan Alat Pelindung Diri jas
3 Laboratorium dengan baik dan benar (kancing
jas dipasang secara sempurna)
Mampu menggunakan Alat Pelindung Diri hand
4
Scoon sesuai dengan SOP
Mampu mencuci tangan sebelum dan selesai
5 Melakukan pemeriksaan (hand rub atau
air mengalir sesuai kondisi)
B PERSIAPAN ALAT,BAHAN DAN SAMPEL
6 Mampu mempersiapkan alat secara mandiri
dan sesuai dengan standart:
a. Kapas
b. Tissue
c. Alkohol 70%
d. Mikropipet
e. Reagen edta
f. Objek glass
g. Rak warna
h. Sarung Tangan
i. mikroskop
j. oil imersi
k. Rak tabung
TOTAL
SKOR
Keterangan:
Ya :Skor 1
Tidak :Skor 0
Apa Artinya Jika Nilai Leukosit tinggi?
A. Judul Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
B. Petunjuk Pembelajaran
a. Kapas
b. Tissue
c. Alkohol 70%
d. Mikropipet
e. Mikroskop
f. SarungTangan
g. Tabung Reaksi
h. Oil imersi
i. Preparate SADT
j. Tissue
A. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Spesimen : wholeblood
1. Cara Kerja
Pewarnaan Sediaan
HASIL PENGAMATAN
Catat hasil pengamatan setiap anggota kelompok:
Nilai Normal :
- Basofil :0–1%
- Eosinofil :1–3%
- N. Batang : 2 – 6 %
- N. Segmen : 50 – 70 %
- Limposit : 20 – 40 %
- Monosit :3–8%
Jawablah pertanyaan analisis dibawah ini berdasarkan data penyelidikan
yang kamu lakukan
Berdasarkan praktikum dan presentasi yang sudah dilakukan silahkan tuliskan kesimpulan
kalian tentang pemeriksaan hitung jenis leuksoit