Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN
Kimia Klinik (C3)

Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial


Program Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Penulis : Mimi Humaedah


Asal Sekolah : SMK Kesehatan Global Cendekia Jakarta

YAYASAN
Jalan Gadang No. 83-85 Sungai Bambu Tanjung Priok
NPSN 69761954; SK Izin Operasional : 5489/-1.851.78
TAHUN 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Kesehatan Global Cendekia


Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Hematologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis hitung jenis leukosit
4.11 Melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit
Materi Pokok : Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
Alokasi Waktu : 4x5 Jam pelajaran (@ 45 Menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)

Pengetahuan (KI-3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kimia
Klinik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

Keterampilan (KI-4)

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kimia Klinik.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.11 Mendeskripsikan hitung jenis leukosit


3.11 Menganalisis hitung jenis 3.11 Mendeteksi hitung jenis leukosit
leukosit 3.11 Menguraikan pemeriksaan hitung jenis
leukosit

4.11.1 Memperagakan pemeriksaan hitung jenis


leukosit
4.11 Melakukan pemeriksaan
4.11.2 Mempraktikkan pemeriksaan hitung jenis
hitung jenis leukosit leukosit
4.11.3 Mendemonstrasikan pemeriksaan hitung
jenis leukosit
B. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mendiskripsikan mendiagnosis hitung jenis leukosit dengan percaya
diri
2. Peserta didik dapat mendeteksi hitung jenis leukosit dengan teliti
3. Peserta didik dapat menguraikan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan bertanggung
jawab
4. Peserta didik dapat mempera gakan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan jujur
5. Peserta didik dapat mempraktikkan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan
bertanggung jawab
6. Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemeriksaan hitung jenis leukosit dengan teliti

C. Materi Pembelajaran

1. Definisi Hitung Jenis Leukosit


2. Arti Klinis Hitung Jenis Leukosit
3. Klasifikasi Sel Leukosit
4. Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
5. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit

D. Model, Pendekatan, Metode Pembelajaran

Model : Problem Based Learning


Pendekatan : Saintifik (Scientific)
Metode : Ceramah (Preaching Method), Metode Diskusi (Discussion Method),
praktikum, Tanya jawab

E. Media / alat dan bahan pembelajaran, sumber belajar


1. Media pembelajaran : Proyektor, Laptop, PPT, Video pembelajaran dari
youtube, LCD Proyektor
2. Alat : Mikropipet, tabung reaksi, tip biru dan kuning,
Spidol, tabung westregreen, rak westergreen
3. Bahan : wholeblood
4. Bahan Pembelajaran : Lembar kerja peserta didik, SOP, lembar evaluasi belajar
5. Sumber belajar : Video Pemeriksaan hitung jenis leukosit
https://www.youtube.com/watch?v=nrM5pYEsgfU ,
Dewi Yayuningsih, Hendro Prayitno, Roudhotul Mazidah, .
Buku paket hematologi, EGC. 2017. Hal 92-93

F. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu


A . Orientasi
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin do’a sebelum memulai pembelajaran
2. Guru menanyakan kondisi peserta didik dan
mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru meminta peserta didik untuk terlebih dulu
membaca materi pemeriksaan hitung jenis leukosit
melalui LMS

B. Apersepsi
Guru menanyakan kembali dan mengaitkan materi
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang
pemeriksaan apusan darah dengan materi hari ini
pemeriksaan hitung jenis leukosit.

C. Motivasi
Guru memberikan motivasi berupa tayangan video
https://www.youtube.com/watch?v=fzcAbx6_L4U 10 Menit
11 menit tentang pentingnya pemeriksaan hitung jenis
Pendahuluan
leukosit

D. Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada hari ini kepada peserta didik
2. Guru menyampaikan penilaian yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini kepada peserta didik’
3. Guru menyampaikan garis besar langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peserta didik
4. Guru menginformasikan tentang adanya penilaian
proses selama pembelajaran

Kegiatan inti Sintak Model Problem Based Learning (PBL)


A. Orientasi masalah kepada peserta didik
1. Siswa melihat video tentang gangguan
kenapa nilai hitung jenis leukosit bisa
meningkat
https://www.youtube.com/watch?
v=jyqBOHOUZug
2. Selanjutnya dari artikel tersebut guru
merumuskan masalah.
Rumusan masalah yang diharapkan muncul
70 menit
 Bagaimana ciri tubuh dengan
kelebihan hitung jenis leukosit?!
 Bagaimana ciri-ciri penyakit anemia
pada apusan darah
3. Untuk mengetahuinya mari kita lakukan
kegiatan pemeriksaan hitung jenis leukosit.

B. Mengorganisasikan peserta didik untuk Belajar


1. Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil
(1 kelompok terdiri atas 2 orang) dimana satu
orang menjadi petugas dan satu lagi menjadi
pasien
2. Guru menanyakan kesiapan alat dan bahan
eksperimen kepada kelompok peserta didik
3. Guru meminta peserta didik membaca LKPD
pemeriksaan apusan darah.
4. Guru melakukan tanya jawab pada bagian yang
belum dipahami dan memastikan setiap peserta
didik memahami tugas sesuai LKPD
pemeriksaan apusan darah.

C. Membimbing penyelidikan peserta didik dalam


kelompok
1. Guru memberikan contoh melakukan
pemeriksaan hitung jenis leukosit sesuai
prosedur standart
2. Guru membimbing peserta didik melakukan
eksperimen serta mengumpulkan data hasil
pemeriksaan hitung jenis leukosit.
3. Guru memberikan arahan kepada peserta didik
untuk mengerjakan LKPD pemeriksaan hitung
jenis leukosit melalui eksperimen
4. Guru menanggapi peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mengumpulkan
data pada LKPD pemeriksaan hitung jenis
leukosit
5. Guru membimbing peserta didik untuk
melakukan eksperimen dan mengumpulkan
data melalui ekperimen
6. Guru meminta peserta didik merapihkan
Kembali alat dan bahan yang sudah digunakan
ke tempatnya

D. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1. Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan pemeriksaan hitung jenis
leukosit peserta didik
2. Pemeriksaan hitung jenis leukosit dalam
laporan sementara

E. Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
1. Guru membimbing peserta didik untuk
menginterpretasikan data hasil pemeriksaan
2. Peserta didik mempresentasikan hasil
pemeriksaan hitung jenis leukosit.
3. Guru memotivasi peserta didik lain untuk
memberikan masukan terhadap hasil
presentasi dan memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi
4. Guru menginstruksikan pembuatan laporan
praktikum sesuai SOP pembuatan laporan

Penutup 1. Guru beserta peserta didik menyimpulkan 15 menit


materi yang telah dipelajari
2. Guru beserta peserta didik melakukan refleksi
tentang pembelajaran yang telah dilakukan 15
menit
3. Guru memberikan informasi tentang evaluasi
belajar pada aplikasi LMS sekolah
4. Guru beserta peserta didik memberikan
apresiasi kepada peserta didik yang sudah
menyelesaikan tugas dengan baik
5. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta
didik berkaitan dengan pembuatan laporan
kegiatan mengenai pemeriksaan hitung jenis
leukosit.
6. Guru menyampaikan rencana assesment dan
tugas untuk mempelajari materi berikutnya
pada pertemuan selanjutya.
7. Guru menyampaikan pesan kepada peserta
didik untuk menjaga kesehatan dan memenuhi
protokol kesehatan
8. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan
pembelajaran dengan salam dan do'a

G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Instrumen dan teknik Penilaian
1. Komponen Sikap
Rencana Evaluasi untuk Sikap Sosial

No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Pelaksanaan Keterangan


Instrumen Instrumen
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat pembelajaran Assessment for
berlangsung learning (Penilaian
untuk pencapaian
pembelajaran)

2. Komponen Pengetahuan

No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir Instrumen Waktu Pelaksanaan


1 Observasi Rubrik Observasi Terlampir Saat Pembelajaran
praktikum berlangsung
2 Tertulis Rubrik Observasi Terlampir Saat Pembelajaran
praktikum berlangsung

I. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan Pengayaan)

a. Program pembelajaran remidial dan pengayaan akan ditetapkan kemudian setelah dilaksanakan
ulangan formatif dan hasilnya sudah dianalisis
b. Pola pembelajaran remidial yang akan dilaksanakan:
i. Remidial secara klasikal (pembelajaran ulang) bila lebih dari 50% dari jumlahpeserta
didik penguasaan materinya di bawah KKM
ii. Remidial secara kelompok (menerapkan tutor sebaya) bila 20% sampai dengan 50%dari
jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
iii. iii. Remidial secara individu (bimbingan dengan guru) dilakukan bila kurang dari 20%
dari jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
c. Pola pembelajaran pengayaan yang akan dilaksanakan : Pengayaan dilaksanakan dengan peserta
didik meringkas atau membuat resume mengenai klasifikasi media padat yang bisa diperoleh di
Internet (tidak dinilai).

J. Lampiran
1. Bahan Ajar

2. Instrumen Penilaian

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMK Kesehatan Global Cendekia

dr.Anggraini Zaenab, MM Mimi Humaedah

LAMPIRAN 1 DASAR MATERI


1. Pengertian Darah
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang
disebut plasma.Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti
luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur- unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk
plasma.Secara fungsionalpun darah merupakan jaringan pengikat dalam arti menghubungkan
seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga seluruh bagian tubuh merupakan satu integritas
(Subowo, 2009).
Darah bertugas memenuhi kebutuhan hidup, seperti membawa oxygen, air dan zat-zat
makanan ke seluruh sel tubuh. Dan sebaliknya mengumpulkan ampas-ampas tubuh dari seluruh
sel badan dan membawanya ke alat-alat pembuangan, seperti, paru-paru, kulit, ginjal, usus besar,
dan lain-lain Darah juga bekerja sebagai pengatur suhu (temperature regulator) tubuh, sehingga
suhu badan dapat dipertahankan.
Darah juga sebagai benteng pertahanan tubuh terhadap kuman-kuman penyakit dan
membawa hormon, vitamin, enzim dan mineral ke seluruh bagian sel tubuh yang
memerlukannya. Lebih kurang sebanyak 8% dari berat badan seseorang, maka sebanyak itulah
jumlah darahnya. (Ratna Suminar Sri 2009). Adapun volume darah pada orang dewasa sehat
ditentukan oleh jenis kelamin. Volume darah pada laki-laki dewasa adalah 5 liter, sedangkan
pada perempuan dewasa agak lebih rendah 4,5 liter. Nilai ini tidak mutlak karena ditentukan oleh
dua hal yaitu:
a. Ada keseimbangan antara ruang intra pembuluh darah (ruang intravaskuler) dengan
ruang antar sel. Meskipun secara anatomi b. sistem pembuluh darah adalah ruang tertutup tetapi
secara mikroskopik terdapat cela di antara sel yang dilalui cairan. c. Nilai tersebut tergantung
pada cara pengukuran volume darah umumnya didasarkan atas cara pengenceran. (Sadikin. HM,
2001).

2. Proses pembentukan sel darah Pembentukan sel darah (hematopoesis) terjadi pada awal masa
embrional, sebagian besar pada hati dan sebagian kecil pada limpa. Dari kehidupan fetus hingga
bayi dilahirkan, pembentukan sel darah berlangsung dalam dua tahap yaitu : a. Pembentukan di
hati, kelenjar limfe dan limpa b. Pembentukan di sumsum tulang Pembentukan sel darah mulai
terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa embrionik.
Dengan bertambahnya usia janin, produksi sel darah semakin banyak terjadi, sumsum
dan peranan hati dan limpa semakin berkurang. Sesudah lahir, semua sel-sel darah di buat pada
tulang, kecuali limfosit yang juga dibentuk dari kelenjar limfe, timus dan lien. Pada orang
dewasa, pembentukan sel darah di luar sumsum tulang masih dapat terjadi bila sumsum tulang
mengalami kerusakan atau mengalami fibrosis.
Pada usia 5 tahun, tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah. Tetapi sumsum
tulang dari tulang panjang, kecuali bagian proksimal humerus dan tibia, tidak lagi membentuk
sel darah setelah usia mencapai 20 tahun. Setelah 20 tahun, sel darah diproduksi terutama pada
tulang belakang, Stenum, tulang iga dan ileum sekitar 75% sel pada sumsum tulang
menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan hanya 25% sel darah merah (eritrosit). Jumlah
eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari leukosit. Hal ini disebabkan karena usia
leukosit dalam sirkulasi pendek (hanya beberapa hari) sedangkan eritrosit (120 hari). (Aryanti,
2006).
3. Fungsi Darah Fungsi utama darah adalah untuk transportasi, sel darah merah tetap berada dalam
sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih bertanggung
jawab terhadap pertahanan tubuh dan 7 diangkut ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut
melakukan fungsi fisiologisnya. Trombosit berperan mencegah tubuh kehilangan darah akibat
pendarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah.
Protein plasma merupakan pengangkut utama zat gizi produk sampingan metabolik
sebagai proses ekskresi (Sacher.RA, 2004). Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :
a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Alat transport O2 yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh.
c. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru (gas), ginjal
dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna
sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air).
d. Alat transport antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan dibuat oleh
jaringan lain.
e. Mempertahankan keseimbangan dinamis (homeostatis) dalam tubuh, termasuk di dalamnya
ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan
asam basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya selalu dianggap
punya potensi menimbulkan ancaman. Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan
bahwa fungsi darah ialah sebagai sarana transport, homeostatis dan alat pertahanan tubuh.
(Sadikin.HM, 2001).
4. Komposisi Darah Darah terdiri dari sekitar 45% komponen sel dan 55% plasma.Komponen sel
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah berjumlah 99% dari total komponen sel, sisanya 1% sel darah putih
dan platelet. Plasma terdiri dari air 90% dan 10% sisanya dari protein plasma, elektrolit, gas
terlarut, berbagai produk 8 sampah metabolisme, nutrien, vitamin, dan kolesterol.
Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dan membantu mempertahankan
tekanan osmotik plasma dan volume darah.Globulin mengikat hormon yang yang tidak larut dan
sisa plasma lainnya agar dapat larut. Proses ini memungkinkan zat-zat penting terangkut di
dalam darah dari tempat asalnya dibuat ke tempat zat-zat tersebut bekerja. Sebagai contoh, zat-
zat yang dibawa berikatan dengan protein plasma termasuk hormone, tiroid, besi, fosfolipid,
bilirubin, hormon steroid, dan kolesterol.Protein globulin lainnya, imunoglobulin, adalah
antibodi yang ada di dalam darah untuk melawan infeksi. Fibrinogen merupakan komponen
penting dalam proses pembekuan darah (Elizabeth J.Corwin 2009).

Tinjauan Umum Tentang Leukosit Leukosit adalah sel berinti dalam darah yang dapat
dibedakan ke dalam 5 jenis. Tiap sel dapat dihitung presentasenya dalam darah dengan
melakukan hitung jenis dan dapat dibedakan berdasarkan ukuran bentuk inti, warna sitoplasma
dan granula di dalamnya. Leukosit berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap benda-benda
asing, mikroorganisme dan jaringan asing. Hitung jenis dilakukan untuk mengetahui jenis
leukosit pada keadaan radang/inflamasi (Hardjoeno.H, 2003). Nilai Normal Leukosit : a. Dewasa
: 4000-10.000/ mm³ b. Bayi/ anak : 9000-12.000/ mm³ c. Bayi Baru Lahir : 9000 - 30.000 / mm³
1. Karakteristik Leukosit Leukosit merupakan sistem pertahanan tubuh, muncul dalam beberapa
bentuk dan ukuran dan memiliki fungsi yang berbeda. Adapun karakteristik leukosit yaitu:

a. Masing-masing mempunyai nucleus, yaitu bagian dalam sebuah sel yang mengandung bahan-
bahan untuk pertumbuhan, gizi dan reproduksi.
b. Masing-masing melayani satu fungsi kekebalan tertentu.
c. Semua leukosit berasal dari induk yang sama, yang disebut stem cell, yang ada dalam sumsum
tulang. Stem cell melahirkan kira-kira lima sel darah yang belum matang, yang kemudian
berkembang hingga mencapai “kedewasaan”. Fase perkembangan ini terjadi di berbagai bagian
tubuh, tergantung pada tipe sel darah.

2. Peningkatan Dan Penurunan Jumlah Leukosit Peningkatan jumlah leukosit (lekositosis)


menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia, meningitis,
apendiksitas, tuberculosis, tonsillitis, dan lain-lain. Dapat juga terjadi pada miokard infar, sirosis
hepatis, luka bakar, kanker, leukemia, penyakit parasit, dan stress karena pembedahan maupun
gangguan emosi. Penurunan jumlah leukosit (lekopenia) dapat terjadi pada penderita infeksi
tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumatoid artritis, dan penyakit hemopoetik
(anemia aplastik, anemia pernisiosa) (AY.Sutedjo 2008).

3. Jenis penyakit yang perlu pemeriksaan leukosit Hitung jenis leukosit adalah perhitungan
jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh
jumlah leukosit. Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan
proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit.Salah satu jenis leukosit yang cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (sel darah merah), dan mampu bergerak aktif dalam
pembuluh darah maupun diluar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap
radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahan selama fase infeksi
akut.
4. Fungsi Leukosit Leukosit terdiri dari beberapa seri, dan masing-masing seri mempunyai
fungsi yang berbeda, yaitu: 10 a. Neutrofil Gambar 2.1 Neutrofil.(Jane Bain Barbara. 2014)
Leukosit bergranula yang intinya mempunyai banyak lobus sehingga disebut
polimorfonuklear. Merupakan 60-70% dari jumlah seluruh leukosit. Leukosit ini cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit, dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun
di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap radang dan perlukaan
disbanding leukosit lain dan merupakan garis depan pertahan selama fase infeksi akut.
Segmen adalah neutrofil tak matang yang memperbanyak diri dengan cepat selama
infeksi akut. b. Eosinofil Gambar 2.2 Eosinofil.(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit bergranula,
mempunyai 2 lobus dalam intinya, merupakan 1- 2% dari seluruh jumlah leukosit. Leukosit ini
akan meningkat jumlahnya dalam darah pada peristiwa alergi dan infeksi (terutama cacing)
dalam tubuh. Dengan pemberian steroid jumlah eosinophil akan menurun. c. Basofil Gambar 2.3
Basofil.(Jane Bain Barbara. 2014)
Leukosit yang intinya terdapat granula yang besar mempunyai huruf S, merupakan 0,5-
1% dari jumlah seluruh leukosit. Basofil terdapat pada proses inflamasi, leukemia, dan fase
penyembuhan infeksi. d. Limposit Gambar 2.4 Limposit.(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit
yang tak bergranula dengan inti besar, ukurannya lebih besar sedikit dari eritrosit, dihasilkan
oleh jaringan limpatik,berperan penting dalam proses kekebalan dan pembentukan antibody.
(Jane Bain Barbara. 2014) Leukosit dengan sitoplasma tak bergranula, berinti besar dengan
ukuran dua kali lebih besar dari eritrosit, terbesar dalam sirkulasi darah, dan dbuat pada jaringan
limpatik.

Hitung Jenis Leukosit (Diferential Count) Adalah perhitungan jenis leukosit yang ada
dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Hasil
pemeriksaan ini dapat menggambarkan kejadian dan proses penyakit dalam tubuh, terutama
penyakit infeksi. Lima sel darah putih yang dihitung adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit,
dan limfosit merupakan 80-90% dari total leukosit. Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit
memberi informasi spesifik berhubungan dengan infeksi dan proses penyakit (AY.Sutedjo 2008).

Kesalahan-Kesalahan Pada Tindakan Menghitung Leukosit :


a. Jumlah darah / larutan Turk yang dihisap ke dalam pipet tidak tepat.
b. Tidak menghomogenkan tabung sebelum mengisi kamar hitung.
c. Kamar hitung atau kaca penutup dalam keadaan kotor dan berminyak.
d. Ada gelembung udara masuk bersama dengan cairan.
e. Letaknya kaca penutup salah.
f. Memakai pipet / Tip basah.
g. Terjadi gelembung udara.
h. Pencampuran darah tidak sempurna.
i. Terjadi bekuan darah
j. Meja mikroskop tidak rata

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENILAIAN

1. PENILAIAN SIKAP

a. Penilaian Sikap Religius


Indikator pencapaian kompetensi
Menunjukkan rasa syukur atas keanekaragaman sifat mahluk hidup sebagai ciptaan Tuhan yang
merupakan wujud pengamalan agama yang dianutnya.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.

Berilah tanda cek ()pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,

No Pengamatan Melakukan Pengamatan Melakukan


Aspek
Ya Tidak
1 Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu
2 Memberi salam pada saat awal
dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut

Rubrik Penilaian:
Sesuai skala ketentuan peserta didik memperoleh nilai adalah :
Baik (B) : Apabila melakukan seluruh aspek pengamatan
Cukup (C) : Apabila hanya melakukan 1 aspek pengamatan
b. Penilaian Sikap Sosial
Indikator pencapaian kompetensi
Menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, sopan dan percaya diri
Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik.

No Aspek Sikap Indikator Pengamatan Skor


1 Disiplin (Presensi)Tepat waktu 4
Terlambat 0 – 10 menit 3
Tidak absensi/ tidak hadir 2
2 Tanggung jawab Tepat waktu 1
(Pengumpulan Terlambat 0 – 20 menit dari batas 4
tugas) pengumpulan tugas
Terlambat lebih dari 20 menit dari batas 3
pengumpulan tugas
Tidak mengumpulkan tugas 2
3 Gotong royong Terlibat sangat aktif dalam kerja 1
kelompok
Terlibat cukup aktif dalam kerja kelompok 4
Terlibat aktif dalam kerja kelompok 3
Tidak aktif dalam kerja kelompok 2
4 Teliti Teliti dalam hal melakukan pengamatan, 1
mencatat data, menghitung dan
mendeskripsikan hasil pengamatan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan, 4
tetapi masih kurang pada pencatatan data,
menghitung dan mendeskripsikan hasil
pengamatan
Kurang teliti dalam hal melakukan 3
pengamatan, mencatat data, menghitung
dan mendeskripsikan hasil pengamatan
Tidak teliti dalam hal melakukan 2
pengamatan, mencatat data, menghitung
dan mendeskripsikan hasil pengamatan

Petunjuk Penskoran:

 Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Pedoman penskoran

1. Kisaran Nilai sikap (NS) dalam predikat huruf:

1. 0 < NS ≤ 2,0 = PB (Perlu Bimbingan)


2. 2,0 < NS ≤ 3,0 = B (Cukup)
3. 3,0 < NS ≤ 4,0 = A (Baik)
2. Hasil akhir Nilai Sikap (NS) dalam bentuk predikat Huruf

Rekapitulasi Nilai Sikap Spiritual dan Sosial

No Nama Sikap
Peserta Didik Religius Disiplin Tanggung Jawab Teliti
1
2
3
4

Penilaian Pengetahuan

Kartu Soal

Kompetensi dasar Skor


a. Menganalisis hitung Rumusan butir soal
jenis leukosit

Level Kognitif: Nomor Dalam darah manusia terdapat banyak sel -


C4 1 sel darah yang memiliki fungsi dalam
Indikator Pencapaian keseimbangan tubuh. Pemeriksaan yang
Kompetensi (IPK) bertujuan untuk menetapkan jumlah relatif
Mendeskripsikan setiap jenis sel leukosit dalam darah di
sebut pemeriksaan... 25
pemeriksaan hitung jenis
leukosit
Indikator soal Kunci a. Cairan Elektrolit
Disajikan tentang pernyataan jawaban b. Hematokrit
mengenai hitung jenis c. Hitung leukosit
leukosit D d. Led
Bentuk Soal; e. Hitung jenis leukosit
Pilihan Ganda
Indikat or Pencapaian Nomor Sel ini memiliki paling banyak terdapat
Kompetensi (IPK) 2 dalam sirkulasi sel darah merah, dan
Mendeteksi hitung jenis berespons lebih cepat terhadap inflamasi
leukosit dan sisi cedera jaringan, sel ini merupakan
garis depan pertahanan tubuh. Segmen
adalah neutrofil yang matur, sedangkan
batang adalah neutrofil yang imatur yang
dapat bermultiplikasi dengan cepat selama
infeksi akut. Sel leukosit yang memiliki 25
presentasi paling banyak di dalam aliran
darah adalah....

Indikator soal Kunci a. Eosifoni


Disajikan tentang pernyataan jawaban b. Netrofil segmen
mengenai deteksi hitung jenis C c. Netrofil batang
leukosit d. Limfosit
Bentuk Soal; e. Monosit
Pilihan Ganda

Indikator Pencapaian Nomor Berikut ini merupakan ciri-ciri suatu alat :


Kompetensi (IPK) 3 1. Terbuat dari kaca
Menguraikan pemeriksaan 2. Pada salah satu ujung mengerucut
hitung jenis leukosit 3. Terdapat skala pada
penampangannya
4. Terdapat bagian yang
menggembung
5. Terdapat bagian yang 25
menggembung dari ciri-ciri di atas,
apakah nama alat tersebut.......
Indikator soal Kunci
Disajikan tentang pernyataan jawaban a. Pipet tetes
mengenai jenis-jenis C b. Pipet ukur
pemeriksaan hitung jenis c. Pipet hb
leukosit d. Pipet volume
e. Pipet thoma leukosit
Bentuk Soal;
Pilihan Ganda

Indikator Pencapaian Nomor Sebelum dilakukan pengambilan darah


Kompetensi (IPK) 4 biasanya seorang analis sudah
Memperagakan pemeriksaan mempersiapkan tabung yang sudah berisi
hitung jenis leukosit antikoagulan. Bila dalam tabung tersebut 5
mg EDTA berarti darah yang akan
dimasukan ke dalam tabung tersebut
sebanyak...
Indikator soal Kunci
Disajikan tentang pernyataan jawaban a. 1 ml
mengenai cara kerja B b. 5 ml 25
pemeriksaan hitung jenis c. 12 ml
leukosit d. 2 ml
Bentuk Soal; e. 10 ml
Pilihan Ganda
Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK

Hari/Tanggal :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Topik/Materi :
NamaPenilai :
Aspekyangdinilai : Praktek, diskusi dan presentasi kelompok

Aspek penilaian SKOR


0 1 2 3
Kerjasama Tidak Sangat Kurang Bekerjasama
Dalamsesama bekerjasama Individual Bekerjasama Dengan baik
hanya
Anggota Dengan baik Bekerjasama Dengan Dengan teman-
Kelompok Dengan Dengan satu Kelompoknya Temannya dan
Anggota Orang Menjadi fasilitator
Kelompok Bagi kelompoknya
Penguasaan materi Tidak Tidak Kurang menguasai Menguasai materi
bisa menguasai materi dan tidak dengan baik dan
menguasa materi dan membaca buku tersusun, tidak
imateri presentasi dengan membaca
berisi kutipan Buku
teori yang
dibacakan
Penyampaian materi Tidak Menyampaika Menyampaikan Menyampaikan
menyamp n materi tetapi materi tanpa teks materi tanpa teks
aikan teks book book tetapi tidak bisa book dan bisa
materi mengkomunikasikan mengkomunikasi
Dengan baik Kan dengan baik
Kepercayaan diri Tidak Kurang Percaya diri dan Percayadiridan
percaya percaya diri kurang Tenang
Diri tenang
Ketepatan Materi Tidak Materi yang Materi yang Materi yang
sesuai disampaikan disampaikan disampaikan sesuai
materi kurang sesuai sudah sesuai tapi seperti yang
yang dengan yang belum sempurna Diharapkan
diharapkan Diharapkan

REKAPITULASI KETERAMPILAN PRESENTASI KELOMPOK

No Nama Kerjasama Penguasa Penyampaian Kepercayaan Ketepatan Nilai


Siswa materi materi diri Akhir
materi
1

10

11

12

13

14

Dst
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM

MataPelajaran :Kimia Klinik

Kelas/Semester :XI /2

Kompetensidasar :3.11 Menganalisis hitung jenis leukosit


4.11 Melakukan pemeriksaan hitung
jenis leukosit

Petunjuk :Berilah tanda cek() pada salah satu kolom “Ya” atau “Tidak”

Hasil Penilaian
No Indikator
Ya Tidak

A TAHAPANPRAANALITIK
1 Membawa Buku Panduan Praktikum
Mampu memilih Alat Pelindung Diri sesuai dengan
2
Jenis pemeriksaan yang akan dilakukan
Mampu menggunakan Alat Pelindung Diri jas
3 Laboratorium dengan baik dan benar (kancing
jas dipasang secara sempurna)
Mampu menggunakan Alat Pelindung Diri hand
4
Scoon sesuai dengan SOP
Mampu mencuci tangan sebelum dan selesai
5 Melakukan pemeriksaan (hand rub atau
air mengalir sesuai kondisi)
B PERSIAPAN ALAT,BAHAN DAN SAMPEL
6 Mampu mempersiapkan alat secara mandiri
dan sesuai dengan standart:
a. Kapas
b. Tissue
c. Alkohol 70%
d. Mikropipet
e. Reagen edta
f. Objek glass
g. Rak warna
h. Sarung Tangan
i. mikroskop
j. oil imersi
k. Rak tabung

7 Mampu mempersiapkan bahan habis pakai


secara mandiri sesuai dengan standart
8 Mampu memeriksa kelayakan alat dan bahan
yang akan digunakan
9 Mampu mempersiapkan bahan yang akan
Digunakan
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS
C LEUKOSIT (TAHAPAN ANALITIK)
Mampu melakukan pengambilan spesimen
10 darah kapiler atau vena dengan baik
11 Mampu melakukan pemeriksaan hitung jenis
leukosit
Mampu melakukan pemeriksaan hitung jenis
12 leukosit
Mampu merapihkan kembali peralatan
13 yang digunakan
D PASCAANALITIK
Mampu melaporkan hasil praktikum
1 yang dilakukan
Mampu membuat laporan sementara hasil
2 praktikum

TOTAL
SKOR

Keterangan:
Ya :Skor 1

Tidak :Skor 0
Apa Artinya Jika Nilai Leukosit tinggi?
A. Judul Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit

B. Petunjuk Pembelajaran

1. Siapkan alat tulis

2. Bacalah petunjuk kegiatan dengan cermat

3. Kerjakan tugasmu pada lembar/kolom yang telah tersedia dengan


penuh tanggung jawab

4. Periksalah pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada guru


C. Alat dan Bahan

a. Kapas
b. Tissue
c. Alkohol 70%
d. Mikropipet
e. Mikroskop
f. SarungTangan
g. Tabung Reaksi
h. Oil imersi
i. Preparate SADT
j. Tissue

1. Buatlah kelompok dengan beranggotakan 4orang


2. Lakukan pekerjaansesuai dengan LKPD
3. Ketika kalian mengerjakan LKPD pemeriksaan
profil protein, jika ada kesulitan bisa ditanyakan
kepada guru

A. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT

1. Metode : slide (Manual)

2. Tujuan    :Untuk mengetahui morfologi jenis leukosit

3. Alat dan Bahan   :


1. Mikroskop
2. Kaca objek bersih dan bebas lemak
3. Differential counter
4. Rak pengecatan
5. Rak pengeringan
6. Minyak imersi
7. Kaca penggeser,pensil kaca
8. Larutan Giemsa
9. Methanol
10. Darah vena/kapiler

Spesimen         : wholeblood

1. Cara Kerja

Pewarnaan Sediaan

1. Letakkan sediaan diatas rak pengering lalu difiksasi dengan methanol


2. Tetesi dengan larutan giemsa 1 : 4 selama 5 menit
3. Cuci dengan aquadest atau air mengalir
4. Keringkan diudara,baru dibaca dengan mikroskop 100x yang terlebih dahulu ditetesi
dengan minyak imersi
FASE4 MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL

HASIL PENGAMATAN
Catat hasil pengamatan setiap anggota kelompok:

Nilai Normal :

- Basofil :0–1%

- Eosinofil :1–3%

- N. Batang : 2 – 6 %

- N. Segmen : 50 – 70 %

- Limposit : 20 – 40 %

- Monosit :3–8%
Jawablah pertanyaan analisis dibawah ini berdasarkan data penyelidikan
yang kamu lakukan

1. Apakah reaksi yang terjadi ketika darah di tambah dengan EDTA ?


2. Apakah yang terjadi ketika tubuh memiliki nilai hitung jenis leuksoit yang tinggi?

Berdasarkan praktikum dan presentasi yang sudah dilakukan silahkan tuliskan kesimpulan
kalian tentang pemeriksaan hitung jenis leuksoit

IDE/GAGASAN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

Setelah kalian melakukan pemeriksaan hitung jenis leuksoit, Ide/gagasan apa


yang akan kalian lakukan untuk mencegah terjadi ke salahan dalam
pembacaan hasil.

Anda mungkin juga menyukai