(EWS)
O2 Inspirasi (%) % 2
TINGKAT Alert 0
KESADARAN V/P/U 3
≥ 96 0
SpO2 94-95 1
92-93 2
91 3
≥ 25 3
21 - 24 2
RESP. RATE 12 - 20 0
9 - 11 1
8 3
≥ 39 2
SUHU 38 1
37 0
36
35.1 1
35 3
> 140 3
130
120 2
110
100 1
HEART
90
RATE (HR) 80
70 0
60
50 1
40 3
30
230 3
220
210
200
190
180
170
0
160
TD 150
SISTOLI 140
K 130
120
110 1
100 2
90
80
70 3
60
50
PARAMETER 3 2 1 0 1 2 3
FISOLOGIS
RESPIRATION
8 9 -11 12 - 20 21-24 ≥ 25
RATE (RR)
SATURASI
91 92 - 93 94 - 95 ≥ 96
OKSIGEN
ADAKAH
PENGGUNAAN YA TIDAK
OKSIGEN
TEKANAN
DARAH 90 91 -100 101 - 110 111 - 219 ≥ 220
SISTOLIK
≥ 131
HEART (HR) 40 41 - 50 51 – 90 91 - 110 111 - 130
TINGKAT
KESADARAN A V, P, atau U
SKOR MERAH *
( Skor 3 dalam 1 parameter)
SEDANG
TOTAL SKOR
5–6
TOTAL SKOR 7
TINGGI
ATAU LEBIH
Royal Collage of Physicians. National Early Warning System (NEWS) : Standardising the assessment of acute illness
severity in the NHS. Report of working party. London: RCP, 2012.
RESPON PETUGAS KESEHATAN MENINDAKLANJUTI MONITORING PASIEN
DENGAN NATIONAL EARLY WARNING SYSTEM (NEWS)
2 Simple Mask 5 – 6 40
6 – 7 50
7 – 8 60
5 Head Box 8 – 10 40
8 Inkubator 3 – 8 Sampai 40
Sumber : https://indoanesthesia.wordpress.com/category/anestesi-lanjutan/oksigen-terapi
PETUNJUK TEKNIS OBSERVASI PASIEN
DENGAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DI
RS. YARSI
1. Seluruh pasien rawat inap di unit perawatan dewasa non intensif( usia pasien ≥ 16 tahun )
harus dikaji menggunakan Lembar Observasi dengan Early Warning System (EWS).
2. Observasi EWS ini tidak digunakan pada anak-anak (usia 16 tahun) atau pasien wanita yang
sedang hamil.
3. Pada pasien dengan COPD tidak dapat menggunakan observasi EWS
4. 6 parameter yang diobservasi yaitu : respiratory rate, saturasi oksigen, suhu, tekanan darah
sistolik, denyut nadi dan tingkat kesadaran pasien.
5. Penghitungan skor 2 harus dicantumkan saat pasien mendapat bantuan oksigen melalui nasal
kanul atau masker yang penggunaanya secara rutin / kontinyu.
6. Pasien dikaji oleh perawat sesuai lembar observasi EWS lalu ditentukan total skor EWS nya.
7. Total skor yang didapat dapat ditentukan menjadi resiko klinis rendah, sedang dan tinggi.
8. Skor 3 berwarna merah adalah jika dalam satu parameter observasi terdapat warna merah.
9. Dari hasil skor total EWS, petugas kesehatan berespon untuk menindaklanjuti sesuai
dengan tabel “Respon Petugas Kesehatan Menindaklanjuti Monitoring Pasien dengan Early
Warning System (EWS)” yang telah disediakan.
10. Jika pasien bernapas spontan dan tidak menggunakan oksigen, maka pada kolom O2 inspirasi
(%) diberikan tanda (-) saja, sebagai tanda pasien tidak menggunakan oksigen.
11. Keterangan Tingkat kesadaran AVPU :
ALERT : Pasien sadar penuh
VOICE : Pasien membuat beberapa jenis respon saat diajak berbicara, yang
terdiri dari 3 komponen yang mempengaruhi yaitu mata, suara atau motorik.
PAIN : Pasien akan berespon jika dirangsang sakit.
UNRESPONSIVE : Tidak berespon, jika pasien tidak memberikan respon terhadap
suara, nyeri dsb.
12. Pada skor > 5 atau skor 3 dalam 1 parameter lalu perawat memanggil tim dokter intensif /
Tim RRT, maka Tim dokter intensif / Tim RRT harus mengisi “Dokumentasi Rapid Response
Team (RRT) yang telah disediakan lalu didokumentasikan dalam status pasien.
13. Lembar Observasi dengan Early Warning System (EWS) diletakkan bersamaan dengan
Catatan Perawat agar mudah melakukan observasi dan pendokumentasiannya.
14. Selama uji coba dilaksanakan, jika lembar Observasi dengan Early Warning System (EWS)
habis dapat dimintakan ke Divisi Keperawatan sebelum lembar ini dicetak oleh bagian
Pengadaan / Logistik Umum.
15. Harap dilaksanakan dengan baik observasi EWS ini, guna peningkatan mutu pelayanan di RS.
YARSI
16. Jika teman-teman mendapatkan kendala dalam pengisian lembar EWS atau yang
berhubungan dengan observasi pasien dengan EWS. Silahkan menghubungi Divisi
Keperawatan.
Terimakasih.