Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Partum dengan Fokus Studi Percepatan

Proses Involusi Uterus di RSUD Pandan Arang Boyolali Jawa Tengah


Nursing Care in Post Partum Mother with The Focus Study of Accceleration
Process Involution Uterus in RSUD Pandan Arang Boyolali Jawa Tengah
Desti Hascaryani(1)
Ns. Wagiyo, S.Kp., M.Kes., Sp.Mat (2) Kurniati Puji Lestari, S.Kp., M.Kes (2)
1) Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang

Jurusan Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

ABSTRAK

Ibu melahirkan mengalami perubahan Fisiologi yaitu pengembalian uterus


yang mengarah pada keukurannya sampai pada hari ke-10 uterus tidak teraba lagi.
Saat proses pengembalian organ seperti sebelum hamil pasti ibu post partum akan
mengalami suatu keadaan perdarahan. Tujuannya adalah untuk menjelaskan asuhan
keperawatan pada ibu post partum dengan masalah percepatan proses involusi uterus
di RSUD Pandan Arang Boyolali. Akibat adanya involusi uterus pasti ibu post
partum mengalami suatu perdarahan akibat adanya kontraksi uterus, pengeluaran
lochea. Untuk mengatasi perdarahan dan mempercepat proses involusi uterus
dilakukan dengan teknik nonfarmakologi yaitu menggunakan pijat oksitosin, massase
fundus uteri, dan menyusukan dini. Studi Kasus ini menggunakan metode deskriptif
dengan studi kasus asuhan keperawatan pada dua ibu post partum dengan masalah
percepatan proses involusi uterus di RSUD Pandan Arang Boyolali. Hasil evaluasi
pada 2 klien ibu post partum didapatkan hasil ibu yang dilakukan dengan tindakan
pijat oksitison, massase uterus dan menyusui anak sedini mungkin mengalami
penurunan TFU yaitu 7cm dibawah pusat, uterus teraba keras dan pengeluaran lochea
sanguinolenta warna kuning jernih. Sedangkan ibu yang dilakukan hanya massase
uterus mengalami penurunan TFU yaitu 6cm dibawah pusat, uterus teraba keras dan
pengeluaran lochea rubra warna kuning keruh. Saran yang diberikan bagi perawat
selain memberikan terapi farmakologi diharapkan mampu mengajarkan dan
memandirikan ibu post partum agar percepatan proses involusi uterus dengan cara
nonfarmakologi.

Kata kunci : pijat oksitosin, massase uterus, menyusui dini, pengeluaran lochea

ABSTRACT

The mother gives birth to Physiological changes ie the return of the uterus
that leads to its size until the 10th day of the uterus is not felt anymore. When the
process of returning an organ like before pregnant surely post partum mother will
experience a state of bleeding. The goal is to explain the nursing care of post partum
mother with the problem of acceleration process of uterine involution in RSUD
Pandan Arang Boyolali. As a result of uterine involution, the postpartum mother
undergoes a bleeding due to uterine contractions, lochea expenditure. To overcome
the bleeding and accelerate the process of uterine involution is done by
nonfarmakologi technique that is using massage oxytocin, massus fundus uteri, and
early agonizing. This case study uses descriptive method with case study of nursing
care on two post partum mothers with acceleration problem of uterine involution
process at RSUD Pandan Arang Boyolali. The results of the evaluation on 2 clients of
post partum mothers obtained the results of mothers performed by oxitone massage,
uterine massage and breastfeeding children as early as possible to decrease TFU is
7cm below the center, the uterus is palpable hard and the expenditure of the locaa
sanguinolenta the clear yellow color. While the mother who performed only the
uterine massase decreased TFU is 6cm below the center, the uterus was palpable hard
and the cloudy yellow location of locaea rubra. Advice given to nurses in addition to
providing pharmacological therapy is expected to teach and memandirikan post
partum mother to accelerate the process of involution of the uterus by
nonfarmakologi.

Keywords :oxytocin massage, uterine massase, early breastfeeding, lochea


expenditure

maupun penyebab tidak langsung.


Penyebab kematian pada ibu nifas
PENDAHULUAN
secara langsung seperti akibat dari
Menurut Maritalia (2012), komplikasi kehamilan seperti
masa nifas atau post partum adalah perdarahan. Sedangkan penyebab tidak
masa setelah ibu melakukan persalinan langsung seperti penyakit yang diderita
sampai 6 minggu atau 42 hari. Masa ibu atau penyakit yang timbul pada
nifas sendiri adalah masa dimana ibu waktu kehamilan ibu seperti anemia,
nifas atau ibu post partum memerlukan HIV/AIDS, penyakit kardiovaskuler
suatu pengawasan agar tidak terjadi (Wiknjosastro,2009).
suatu perdarahan yang dapat
mengakibatkan kematian pada ibu
setelah melahirkan. Selain penyebab kematian
Angka kematian pada ibu ibu diatas, penyebab terbesar yang
nifas atau ibu post partum di Indonesia menyumbang angka kematian ibu nifas
pada tahun 2015 masih cukup tinggi atau ibu post partum yaitu perdarahan
yaitu 305/100.000 kelahiran hidup hal (30,1 %), hipertensi dalam kehamilan
ini masih jauh dari target MDGs pada (26,9 %), infeksi (5,5 %), partus
tahun 2015 yaitu 102/100.000 lama/macet (1,8 %), Abortus (1,6 %)
kelahiran hidup (Kemenkes,2015). dan lain – lain (34,5 %). Infeksi juga
Penyebab kematian ibu bisa menyumbang angka kematian ibu
nifas dibagi menjadi dua penyebab post partum kerana infeksi
yaitu penyebab secara langsung menimbulkan bahaya diantaranya
trombpflebitis safena atau bekuan uteri, robekan jalan lahir, dan
darah di dalam tungkai, jika infeksi gangguan pembekuan darah,
terjadi maka rahim ibu post partum sedangkan perdarahan sekunder adalah
bisa menjadi lembek dan tidak perdarahan yang terjadi setelah 24 jam
berkontraksi yang bisa mengakibatkan setelah persalinan dan disebabkan sisa
perdarahan, tekanan darah ibu post plasenta. Jika perdarahan post partum
partum dapat menurun dan nadi primer maupun post partum sekunder
meningkat juga mengakibatkan tidak dicegah dapat menyebabkan
pernafasan ibu post partum menjadi involusi uterus.
meningkat dan terasa sesak Involunsi Uterus ditandai
(Kemenkes, 2015). dengan kontraksi uterus yang kuat,
Menurut Varney (2008) penurunan tinggi fundus uteri dan
kematian ibu nifas atau ibu post pengeluaran lochea. Gangguan pada
partum yaitu akibat perdarahan post subinvolusi uterus yang menyebabkan
partum primer maupun post partum perdarahan yaitu atonia uteri dimana
sekunder yang disebabkan involusi otot uterus tidak mengalami retraksi
uterus yang abnormal atau sering dan kontraksi sehingga pembuluh
disebut subinvolusi uterus. Involusi darah terbuka yang menyebabkan
uterus adalah kegagalan uterus untuk perdarahan bahkan menyebabkan
mengikuti pola normal sehingga kematian (Manuaba,2007).
involusi rahim tidak berjalan Menurut Cunningham
sebagaimana mestinya mengakibatkan (2010) perdarahan post partum akibat
pengecilan uterus terhambat. Istilah adanya perdarahan post partum primer
involusi uterus yaitu kemunduran maupun post partum sekunder akibat
setiap organ dan saluran yang involusi uterus bisa mengakibatkan
mengarah pada ukuran. syok dan penurunan kesadaran hal ini
Menurut Dinkes DIY disebabkan darah banyak keluar dan
(2015) perdarahan primer yaitu terjadi menyebabkan gangguan sirkulasi
24 jam pertama dan disebabkan atonia darah keseluruh tubuh yang dapat
menyebabkan hipovolemia berat. Jika Berdasarkan hasil
tidak ditangani akan menyebabkan ibu penelitian dari Putri di Sidoarjo tahun
tidak terselamatkan. 2011 didapatkan andanya hasil
Untuk mencegah frekuensi menyusui dengan involusi
perdarahan akibat adanya involusi uterus didapatkan hasil penelitian dari
uterus pada ibu nifas atau ibu post 25 responden, 18 responden menyusui
partum dapat dilakukan dengan secara penuh (lebih dari 12 kali dalam
pertama dengan pijat oksitosin, kedua sehari) 94,4 % mengalami involusi
dengan menyuruh ibu untuk normal, dari 5 responden menyusui
menyusukan asi pada anaknya secepat kurang dari 8 kali dalam sehari serta
mungkin, dan ketiga dengan massage PASI 60 % mengalami involusi tidak
fundus. Selain itu untuk mencegah normal, dan 2 responden tidak
perdarahan akibat adanya involusi menyusui hanya 100 % mengalami
uterus pada ibu nifas atau ibu post involusi tidak normal.
partum yaitu dengan senam nifas, Dari hasil wawancara yang
mobilisasi dini dan perbaikan gizi dilakukan Jasmawati kepada 10 ibu
(Wulandari,2008). nifas atau ibu post partum tahun 2016
Berdasarkan penelitian dari di RS Islam Samarinda pada 10 ibu
Elisa, Iis dan Irmawati tahun 2013 post nifas atau post partum didapatkan
terhadap pengaruh Pijat Oksitosin 3 ibu saja yang melakukan massase
terhadap Involusi Uterus telah uterus sehingga hanya 3 ibu yang
didapatkan hasil 17 responden (94%) mengalami involusi uterus dengan baik
yang mendapatkan perlakuan pijat ditandai dengan tidak terjadi
oksitosin berpengaruh terdapat perdarahan.
involusi uterus yang ditunjukkan Hasil wawancara yang
penurunan tinggi fundus uterus pada dilakukan penulis dengan kepala ruang
hari ketujuh dengan rentang 4 cm Dahlia yang ada di RSUD Pandang
sampai 11 cm dibawah pusat. Arang Boyolali pada bulan Oktober
2017, menunjukkan dari 450 ibu post
partum yang mengalami perdarahan TUJUAN
post partum sebanyak 12%. Gambaran
Tujuan dari Studi Kasus ini
perdarahan post partum dengan
adalah untuk melaksanakan dan
perdarahan berupa gumpalan,
menggambarkan pengkajian, diagnose,
perdarahan berupa darah cair, dan
intervensi, implementasi, dan evaluasi
perdarahan berupa darah kental.
Asuhan Keperawatan pada Ibu Post
Diketahui juga akibat terjadi
Partum dengan Fokus Studi Percepatan
perdarahan tersebut ibu post partum
Proses Involusi Uterus di RSUD
mengalami permasalahan salah satu
Pandan Arang Boyolali Jawa Tengah.
diantaranya yaitu involusi uterus.
Sebanyak 40 ibu post partum yang MANFAAT

mengalami masalah involusi uterus. Manfaat dari Studi Kasus


Untuk mengatasi masalah perdarahan ini bagi pelayanan keperawatan yaitu
yang mengakibatkan terjadinya dapat dijadikan petunjuk dalam
involusi uterus di RSUD Pandan melakukan asuhan keperawatan pada
Arang Boyolali, Jawa Tengah telah ibu post partum dengan sub involusi
dilakukan tindakan diantaranya uterus
mobilisasi dini, menyusui anaknya,
BAHAN DAN METODE
pijat oksitosin.
Berdasarkan fenomena Studi Kasus yang
yang diuraikan diatas disertai dengan digunakan dalam karya tulis ilmiah ini
data-data dan fakta yang ada di adalah studi kasus yaitu studi kasus
lapangan, maka penulis tertarik untuk dengan pelaporan menggunakan secara
mendalami fenomena tersebut dengan deskriptif. Jadi, penulis bertindak
melakukan sebuah studi penulisan sebagai observer dan memperdalam
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul respon responden dengan bercakap-
Asuhan Keperawatan pada Ibu Post cakap dengan responden.
Partum dengan Fokus Studi Percepatan
Proses Involusi Uterus.
Subyek studi kasus ini melakukan massase uterus, pijat
adalah Ibu post partum dengan proses oksitosin, menyusui anak dengan
persalinan spontan atau pervagina, Ibu benar yang dilakukan klien setiap hari,
post partum dengan bayi lahir nilai klien mengatakan setealah dilakukan
APGAR 7-10 di RSUD Pandan Arang tindakan tersebut pengeluaran dari
Boyolali Jawa Tengah vagina semakin hari semakin banyak
dan perut semakin mengecil.
Studi kasus ini dilakukan
Pengeluaran pervagina pada hari
pada bulan Maret 2018 di RSUD
keenam pengeluaran pervagina
Pandan Arang Boyolali Jawa Tengah.
berwarna kuning jernih dan ±70 cc,
Dalam studi kasus ini penulis
hasil pengukuran tinggi fundus uteri
mengambil responden di ruang Adas
yaitu 7 cm dibawah pusat dan uterus
Manis. Sedangkan sampel studi kasus
teraba keras. Sedangkan evaluasi
ini yaitu 2 responden pasien post
sumatif pada pada klien 2 dilakukan
partum di ruang Adas Manis, dimana
tanggal 12 Maret 2018 pukul 12.20
studi kasus dilakukan di Ruang Adas
wib. Data hasil evaluasi adalah sebagai
Manis RSUD Pandan Arang Boyolali
berikut klien mengatakan setelah
Jawa Tengah
dilakukan pijat oksitosin dan massase
HASIL DAN PEMBAHASAN uterus setiap hari, klien mengatakan

Evaluasi keperawatan yang setelah dilakukan tindakan tersebut

penulis lakukan bersifat sumatif yaitu perut semakin mengecil. Pada hari

evaluasi yang dilakukan sesuai dengan keenam klien menolak untuk

batas waktu yang ditentukan pada saat dilakukan bounding attavhment dan

intervensi keperawatan. Evaluasi menyusui karena klien menganggap

sumatif pada klien pertama dilakukan sudah benar cara menyusui untuk

tanggal 12 Maret 2018 pukul 10.20 pengeluaran oksitosin yang berguna

wib. Data hasil evaluasi adalah sebagai untuk kontraksi uterus. Pengeluaran

berikut klien mengatakan sudah pervagina pada hari keenam


pengeluaran pervagina berwarna
kuning keruh dan ±60 cc, hasil tidak dilakukan kolaborasi
pengukuran tinggi fundus uteri yaitu 6 pemeriksaan laboratorium berkaitan
cm dibawah pusat dan uterus teraba dengan Hb sehingga tidak bisa
keras. diketahui apakah ibu dengan anemia
yang bisa menyebabkan perdarahan
Dari evaluasi pada keduan
post partum.
klien masalah keperawatan teratasi
sebagian karena klien tidak diperiksa KESIMPULAN
laboratorium berkaitan dengan hasil
Hasil evaluasi didapatkan
Hemoglobin(Hb).
dari kedua klien dapat disimpulkan
KETERBATASAN masalah teratasi sebagian hal ini
dikarenakan kedua klien tidak di cek
Dalam pengambilan data
laboratorium berkaitan Hemoglobin,
untuk laporan kasus ini penulis
namun secara keseluruhan pijat
melakukan komunikasi secara terbuka
oksitosin, massase fundus uteri dan
untuk menggali masalah yang dihapadi
menyusui anak yang dilakukan pada
kedua klien, namun terdapat beberapa
Ny. H saat dievaluasi hari keenam
hal yang membatasi pengambilan data
mengalami penurunan ±7 cm dibawah
diantaranya pertama pada klien kedua
pusat, sedangkan pada Ny. E saat
yaitu Ny. E saat dilakukan
dilakukan evaluasi hari keenam yang
implementasi hari keenam menolak
hanya dilakukan massase fundus uteri
untuk diberikan bounding attachment
mengalami penurunan ±6cm dibawah
dan menyusui karena klien
pusat.
menganggap sudah benar cara
menyusui pada anaknya sehingga
terjadi perbedaan dalam penurunan
SARAN
Tinggi Fundus Uteri pada kedua klien
dan pengeluaran lochea sanguinolenta Setelah dilakukan

yang berbeda. Kedua pada kedua klien pendidikan kesehatan mengenai pijat
oksitosin, massase fundus uteri,
menyusui anak didarapkan ibu post Multipara. Semarang:Jurusan
partum dapat melakukan dengan Keperawatan Poltekkes
mandiri dirumah untuk menghindari Kemenkes Semarang.
resiko perdarahan akibat perlambatan
Elisa, Kurniati Puji Lestari, IIs
proses involusi uterus sebagai
Sriningsih. 2016. Manfaat Pijat
alternatif selain pemberian obat oleh
Oksitosin Untuk Pencegahan
dokter.
Perdarahan Ibu Pasca
DAFTAR PUSTAKA Melahirkan. Semarang:Jurusan
Keperawatan Poltekkes
Atikah. & Eni Rahmawati. (2010). Asi
Kemenkes Semarang, Jurnal
& Menyusui. Yogyakarta:
LINK,12(1),2016,30-33.
Nuhamedika.
Hamranani. (2010). Pengaruh Pijat
Bulechek, Gloria., Howard Butcher.,
Oksitosin Terhadap Involusi
dkk. (2013). Nursing
Uterus pada Ibu Post Partum.
Interventions Classification.
Yogyakarta: Nuhamedika.
Jakarta: Mocomedia.
Herdman, T. Heather. (2015).
Cuningham. (2010). Obsietri Williams
Diagnosa Keperawatan Definisi
Edisi 21 Volume 1. Jakarta:
& Klarifikasi. Jakarta: EGC.
EGC.
Jasmawati. ( 2016 ). Pengaruh
Dinas Kesehatan Provinsi DIY.
Pendidikan Kesehatan Tentang
(2015). Data Kesehatan
Masase Fundus Uteri Terhadap
Keluarga Provinsi DIY.
Pengetahuan Dan Involusi
Yogyakarta: Dinas Kesehatan
Uterus Pada Ibu Postpartum Di
Provinsi DIY.
Rumah Sakit Islam Samarinda.
Elisa, Iis Sriningsih, Irmawati. (2013). Artikel penelitian : Mahakam
Pijat Oksitocyn dan Penurunan Midwifery Journal Vol 1 No. 2,
Tinggi Fundus Uteri pada Ibu November 2016, hal. 76-80
Kemenkes. (2015). Profil Kesehatan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu
Indonesia 2015. Jakarta: Postpartum Normal.
Kemenkes RI. Tanjungpinang:Jurusan
Kebidanan ; Poltekkes Kemenkes
Kristiyanasari. (2008). Cara Menyusui
Tanjungpinang. Jurnal Riset
yang Benar. Yogyakarta : Andi.
Kesehatan, 5 (2), 2016, 92 – 97
Manuaba. 2007. Kapita Selekta
Perisania. (2011). Langkah Melakukan
Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Pijat Oksitosin. Jakarta:Penerbit.
Gynekologi dan KB. Jakarta:
EGC. Pilliteri. (2003). Meternal and Child
Health Nursing. Buku I. Fourth
Maritalia, Dewi. (2012). Asuhan
edition. Philadelphia: Lippincott.
Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Putri, Rina Herlina. 2011. Hubungan
Frekuensi Menyusui dan Involusi
Maryunani. (2009). Asuhan Masa
Uterus Pada Ibu Nifas di RB
Nifas. Yogyakarta : Mitra
Lilik Sedati Sidoarjo. Tersedia
Cendikia.
(http://share.stikesyarsi.ac.id) [3
Moorhead, Sue., Marion Johnson., Mei 2013].
dkk. (2013). Nursing Outcomes
Reeder., Martin., & Koniak Griffin.
Classification. Jakarta:
(2015). Keperawatan Maternitas
Mocomedia.
Vol. 1. Jakarta: EGC.
Ningsih. (2008). Proses Menyusui
Reeder., Martin., & Koniak Griffin.
pada Bayi. Jakarta : Salemba
(2015). Keperawatan Maternitas
Medika (online).
Vol. 2. Jakarta: EGC.
Nurniati Tianastia Rullyni,
Rifatul Bafiroh Farida Arintasari.
Rahmadona, Astri Yulia Sari
2011. Efektifitas Menyusui Pada
Lubis . 2016. Pengaruh Pijat
Proses Involusio Uteri Ibu Post
Oksitosin Terhadap Penurunan
Partum 0-10 Hari Di Bps Kota Varney, Helen. (2008) . Buku Ajar
Semarang. Semarang: Akademi Asuhan Kebidanan Vol. 2.
Kebidanan Abdi Husada Jakarta: EGC.
Semarang. vol. 1 no.2 Agustus
Wada,F.H. (2014). Pengaruh Pijat
2011
Oksitosin Terhadap Involusi
Saleha, Teth., dkk. 2009. Kontraksi Uterus Pada Ibu Post Partum
Uterus. Jakarta: Penerbit. Primigravida di RSUD
Penambahan Senopati Bantul
Sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan
Yogyakarta. Naskah Publikasi
Edisi 3. Jakarta: YBP
S1 Keperawatan: Universitas
Stanton CK., Samuel N, Luke CM. Muhammadiyah Surakarta.
Effect on postpartum Diakses tanggal 11 Desember
haemorrahage of prophylactic 2017.
oxytocin (10 IU) by injection by
Widuri. 2013. Pijat Oksitosin dan
community health officer in
Cara Mengelola ASI Ekslusif
Ghana: a community-based,
bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta:
cluster-randomized trial.
Gosyen Publisting.
Australia: The University of
Adelide. Journal.pmed: October Wiknjosastro. (2009). Ilmu
2013 [cited 2013 Oct 1]; 10 (10) Kandungan, edisi 3. Jakarta:
e100524: [about 14 p]. Available Yayasan Bina Pustaka Sarwono
from: Prawiroharjo.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm
Wulandari. (2008). Faktor-faktor yang
c/articl es/PMC3794862/.
Mempengaruhi Proses Involusi
Suherni, et al. (2008). Perawatan masa Uterus. (online),
nifas. Yogyakarta: Fitramaya. http://digilib.unimus.ac.id/downl
oad.php?id=812 diakses tanggal
9 desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai