I
PENDAHULUAN
Vektor adl jasad / serangga yg dpt menularkan parasit pd hewan dan mns
Zoonosis adlpeny hewan yg dpt ditularkan kpd mns.
HELMINTOLOGI
Adl ilmu yg mempelajari parasit brp cacing.
Dibg jd 2 yi
*nemathelminthes /cacing gilig, nema=benang
*platyhelminthes/ cacing pipih
I. NEMATODA
Termasuk nemathelmintes klas nematoda
Mempunyai jml spesies terbesar, diantara cacing parasit.
Morfologi
berbentuk bulat memanjang , pd potongan transfersal tampak rongga bdn dan alat2,
sistem pencernaan, ekskresi dan reproduksi terpisah.
A. NEMATODA USUS
Yg ditularkan mlli tanah = soil transmitted helminths al A lumbricoides, N americanus, A
duodenale,T trichiura,S stercorales, bbrp sp trichostrongylus.
Yg lainnya yi O vermicularis, Trichinella spiralis.
1.ASCARIS LUMBRICOIDES
Mns satu2nya hospes
Peny=askariasis
Prevalensi 70% lbh
Morfologi
Dws jantan 10-30 cm,ujung distal melengkung, betina 22-35cm, ujung distal lancip lurus.
Telur yg dibuahi uk 60x45 mikron, tdk dibuahi uk 90x40 mikr, isi granula, yg infektif isi
embrio.dinding tebal kasar= lap albuminoid
Daur hidup
dws hdp di rongga usus halus, betina bertelur 100.000-200.000 btr/hr, keluar bersm
tinja.yg dibuahi—3 mgg jd infektif, jk tertelan menetas diusus halus, larva menembus
dinding– sal darah/ limfe—ke jantung—paru—alveoli—bronkhiolus—bronkhus—trakhea—
faring—tertelan—usus halus—jd dws.
Gejala klinis
Dx telur dlm tinja. Lainnya yi cacing dws dari mulut/ hidung k/ mutah/ di tinja.
2 .CACING TAMBANG
=necator americanus, ancilostoma duodenale
Hospes=manusia
Peny=nekatoriasis/ ankilostomiasis
Prefalensi 40%
Morfologi
cacing dws jantan uk kr2 0,8cm, bag distal punya bursa kopulatrik,betina kr2 1cm.
n americanus spt huruf S,a duodenale spt hrf C. mulut besar ,n americ punya benda kitin,
a duoden punya 2 pasang gigi.
telur berbentuk bujur, uk 60x40 mikr, dinding tipis, isi sel.
Daur hidup
dws hdp di rongga usus halus, mulut melekat mukosa usus.
N americ betina bertelur krkr 9000 btr/hr, a duod krkr 10000 btr/hr, telur keluar bersm
tinja.dlm waktu 1-1,5 hr– menetas –larva rabditiform uk krkr 250 mikr—larva filariform uk krkr
600 mikr, infektif ,di tanah bs hidup 7-8mgg—menembus kulit –kapiler drh jantung—paru –
trakhea –laring –tertelan –usus halus—dws.
Gejala klinis
*stadium larva –kulit, ground itch.
*stadium dws –anemia, kehilangan drh ok/ n americ 0,005-0,1cc/hr/cacing.
3.TRICHURIS TRICHIURA
=trichocephalus dispar= cacing cambuk
Hospes=mns, peny=trikuriasis
Frekwensi berekisar 30%-90%.terutama daerah lembab.
Morfologi
cacing dws betina panj krkr 5cm,jantan 4cm.bag anterior langsing spt cambuk=3/5 bag
tbh, bag posterior lbh gemuk, betina membulat tumpul, jantan melingkar dan ada spikulum.
telur 50-54 mikr x32mikr, bentuk spt gentong/ tempayan dg penonjolan jernih pd ke
2kutub.kulit bag luar kekuingan, bag dlm jernih. Telur matang berisi larva.
Daur hidup
dws di kolon dan sekum.bag anterior msk ke mukosa.dws bertelur 3000-10000 btr/hr –
keluar bersm tinja—dlm 3-6mgg jd matang/infektif.—tertelan –larva ke usus halus, jd dws—
ke kolon.
Gejala klinis
pd infeksi berat, cacing bs terlihat pd mukosa rectum yg prolaps.Anemia k/ menghisap drh
dan perdarahan akibat iritasi+peradangan pd melekatnya kepala.diare, disentri, BB turun.
Dx =ditemukan telur dlm tinja
4.STR0NGYLOIDES STERCORALES
Hospes=mns. Frekuensi sekitar 10-15%
Penyakit=strongilodiasis
Morfologi=
cacing betina berbentuk filiform, halus, tdk berwarna, panj krkr 2mm
larva rabditiform krkr 225x16mkr, filariform panj krkr 700 mikr.
Daur hidup,sbg parasit dws betina, hdp di usus halus,partenogenesis, telur diletakkan
dimukosa usus langsung menetas jd larva rabditiform,--punya 3 macam daur hidup
1.Siklus langsung; rabditiform stlh 2-3hr ditanah—filariform –menembus kulit—msk aliran
darah--
Gejala klinis
creeping eruption
rasa sakit spt tertusuk epigastrium, mual, mutah, diare berganti konstipasi.eosinofilia.
larva dpt migrasi ke paru, hati, kandung empedu
Dx =larva rabditiform di tinja segar/ aspirasi duodenum. Atau larva filariform dan cacing dws
bebas pd biakan tinja minimal 2x24jam
5.NTEROBIUS VERMICULARIS
=OXYURIS VERMICULARIS
=CACING KREMI
hospes= mns. Frekuensi 3-80%,t.u anak2.
peny=enterobiasis/ oksiuriasis
Morfologi=
Dws betina 8-13mm, ujung anterior ada pelebaran kutikulum spt sayap=cervikal alae.ekor
panjang dan runcing, uterus gravid melebar dan penuh dg telur.jantan panj 2-5 mm, punya
alae, ekor melingkar spt tanda ?
Telur lonjong, lbh datar pd satu sisi/ asimetrik, 50x25 mikr, dinding bening.
Daur hidup= cacing dws di sekum, usus besar, usus halus, jantan mati stlh kopulasi. Betina
gravid migrasi ke perianal u/ bertelur ,mati stlh bertelur, telur—ada yg menetas di perianal—
larva migrasi kembali ke usus =retroinfeksi. Telur menempel di jari hospes—tertelan—
menetas di duodenum –ke sekum=autoinfeksi. Telur terbw debu –tertelan--dst
Gejala klinis= gatal iritasi di perianal, cacing gravid mengembara –radang dit4 itu.insomnia,
kurang nafsu makan.
Dx=ditemukan telur +cacing di tinja / anal swab
6.TRICHINELLA SPIRALIS
Hospes= mns, babi, tikus, beruang, kucing, anjing, babi hutan.
Peny= trikinosis= trikinelosis
Morfologi=dws spt halus rambut, betina 3-4 mm, ujung posterior membulat,tumpul. Jantan
1,5mm, ujung posterior melengkung ke ventral dg 2 papil.
Daur hidup= dws dimukosa duodenum –sekum, vivipar,larva dijaringan mukosa –pemb
limfe/ darah—otot diafragma, iga, lidah, perut, biseps dll.—kista dlm otot –dimakan –larva
dilepas msk ke mukosa –dws.
mns terinfeksi k/ mkn daging babi berkista dimasak krng matang. Larva mati pd suhu 60
lbh, a/ jauh dbwh titik beku.
Klinis= stad dws = sakit perut, diare,mual, mutah. Stad larva = nyeri otot, radang otot,
tergantung t4 kista.
Dx= tes imunologi dg antigen terbuat dr larva trichinella, biopsi ditemukan larva.
B. NEMATODA JARINGAN
Nematoda jar a.l wuchereria bancrofti, B malayi, B.timori, loa2, onchocerca volvulus
1. WUCHERERIA BANCROFTI
Hospes= mns
Peny=filariasis bankrofti=wukereriasia bankrofti, ----tergolong dlm filariasis limfatik. Scr alami
tdk pd hewan.
Ada bbrp daerah di Indonesia endemik filariasis.
Morfologi=
Cacing dws halus spt benang, warna putih susu, jantan
40mmx0,1mm, betina 65-100 mm x 0,25mm.mikrofilaria bersarung 250 – 300 mikr x7-8
mikr.
Nyamuk penular b malayi hospes mns: anopeles barbirostris, hospes mns & hwn: mansonia.
B timori : anopeles barbirostris.
Daur hidup spt pd w bancrofti hanya lebih pendek waktunya, di dlm nyamuk 10 hr (w banc
2minggu), dlm tubuh mns mjd stad 4 &5 : 3 bln (w banc 7 bln).
C. GEJALA KLINIS:
Elefantiasis hanya mengenai tungkai bwh, lengan bwh, alat kelamin & payudara tidak kena.
D. DIAGNOSIS: ditemukannya mikrofilaria dlm darah tepi.
TREMATODA (CACING DAUN)
Hospes : Hospes definitif cacing trematoda, a.l:kucing, anjing, kambing, sapi,babi, tikus,
beruang, luak, harimau dan manusia.
Menurut tempat hidup cacing dewasa dlm tubuh hospes, maka trematoda dpt dibg dlm:
1. Tremadota hati (liver flukes): Clonorchis sinensis & Fasciola.
2. Trematoda usus (intestinal flukes):Fasciolopsis buski, ECHINOSTOMATIDAE
& HETEROPHYIDAE
- Sal pencernaan huruf Y terbalik dari mulut berakhir sekum yang buntu
- Tak punya alat pernapasan khusus. Hidup an aerob.
Susunan saraf +
Hemafordit kecuali Schistosoma.
DAUR HIDUP
Cacing dewasa
Telur bersama tinja
Menetas (mirasidium)
Dimakan keong (hospes perantara I)
Sporokista
Redia
serkaria
.
Keluar dari keong
Menembus masuk tubuh ikan
Ikan (hospes perantara II)
Menjadi kista melepas ekornya.=metaserkaria
Ikan dimakan manusia <dimasak matang
(Cara infeksi)
Menjadi larva duodenale
Masuk sel empedu,mjd cacing dws.
Seluruhnya kurang lebih 3 bln
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa hidup di saluran empedu. Kadang-kadang juga ditemukan di saluran
pankreas. Ukuran cacing dewasa 10-25 mm X 3 – 5 mm, bentuknya pipih, lonjong,
menyerupai daun. Telor berukuran kira-kira 30 X 16 mikron, bentuknya spt bola lampu pijar
dan berisi mirasidium, ditemukan dlm saluran empedu.
Patalogi dan gejala klinis
Sejak larva di saluran empedu sampai menjadi dewasa, parasit ini dpt menyebabkan iritasi
pada saluran empedu dan penebalan dinding saluran. Dpt terjadi perubahan jaringan hati yg
berupa radang sel hati. Pada keadaan lebih lanjut dpt timbul sirosis hati disertai asites dan
edema.
Gejala dpt dibg menjadi 3 stadium.Pd stadium ringan tdk ditemukan gejala. Stadium
progresif ditandai dengan menurunnya napsu makan, perut rasa penuh, diare, edema dan
pembesaran hati.
Pd stadium lanjut didapatkan sindrom hipertensi portal yang terdiri dari pembesaran hati,
ikterus, asites, edema, sirosishepatis. Kadang-kadang dpt menimbulkan keganasan dlm
hati.
Diagnosis
Diagnosis ditegakakan dg menemukan telur yg berbentuk khas dlm tinja atau dlm cairan
duodenum.
Epidemiologi
Kebiasaan makan ikan yang diolah kurang matang mrpk faktor penting dlm penyebaran
penyakit. Cara pemeliharaan ikan & cara pembuangan tinja di kolam ikan penting dlm
penyebaran penyakit.
Fasciola hepatica
Hospes & nama penyakit.
Hospes cacing ini adalah kambing & sapi.Kadang-kadang parasit ini dpt ditemukan pd
manusia.Penyakit yg ditimbulkan disebutfasioliasis.
Morfologi & daur hidup.
Cacing dewasa mempunyai bentuk pipih spt daun, besarnya kira-kira 30 X 13 mm.
Pd bagian anterior berbentuk spt kerucut dan pd puncak kerucut tdp batil isap mulut yg
besarnya kira-kira 1 mm, sedangkan pd bg dasar kerucut tdp batil isap perut yg besarnya
kira-kira 1,6 mm. Saluran pencernaan bercabang-cabang sampai ke ujung distal sekum.
Testis & kelenjar vitelin juga bercabang-cabang.
Telur cacing ini berukuran 140 X 90 mikron, dikeluarkan melalui saluran empedu ke dlm
tinja dlm keadaan blm matang
Telor menjadi matang dalam air stl 9 – 15 hari dan berisi mirasidium. Telor kmd menetas &
mirasidiumkeluar dan mencari keong air, dlm keong air terjadi perkembangan.
Daur hidup
Cacing dewasa
Telur di saluran empedu ke tinja
Keluar bersama tinja
Di air mjd matang
Menetas
Keluar mirosidium
Keong hp I
Sporokista
R1
R2
SK
Keluar dari keong
Tumbuhan air pd permukaan(hp II)
Menjadi metaserkaria
Tumbuhan air dimakan manusia/ hewan
Menetas di dlm lambung
Larva masuk sel empedu
Cacing dewasa
8 – 12 X 4 – 6 mm & berwarna coklat tua. Batil isap mulut hampir sama besar dg batil isap
perut. Testis berlobus terletak berdampingan antara batil isap perut & ekor. Ovarium terletak
di belakang batil isap perut. Telor berbentuk lonjong berukuran 80 – 118 mikrom X 40 – 60
mikron dg operkulum agak tertekan ke dlm. Waktu keluar bersama tinja atau sputum,
telurnya belum berisi mirisidium.
Daur Hidup
Dewasa terbungkus kista biasanya 2 ekor di paru-paru
Telor
Keluar bersama tinja/ sputum blm isi mirasidium
Telor jadi matang (kira2 16 hr di air)
Menetas
Keluar mirasidium
HP I keong air
Jd Sporokista
RI
R II
Serkaria
Keluar dari keong
Cari HP II Udang batu/ ketam
Mjd Metaserkaria
Cara infeksi:udang batu/ketam kurang matang dimakan mns/binatang.
Diagnosis
Diagnosis dibuat dg menemukan telur dlm sputum atau cairan pleura. Kadang-kadang telur
juga ditemukan dlm tinja.Reaksi serologi sangat membantu utk menegakkan diagnosis.
Dan HETEROPHYIDAE
Keluarga FASCIOLIDAE
Fasciolopsis Buski
Trematoda tsb mempunyai ukuran terbesar diantara trematoda lain yg ditemukan pd
manusia.
Hospes & nama penyakit
Kecuali manusia & babi yg dpt menjadi hospes definitif cacing tsb,hewan lain spt anjing &
kelinci juga dpt. Penyakit yg dise-
Telur berbentuk agak lonjong, berdinding tipis transparan, dg sebuah operkulum yg nyaris
terlihat pd sebuah kutubnya, berukuran panjang 130-140 mikron & lebar 80 – 85 mikron.
Setiap ekor cacing dpt mengeluarkan 15000 - 48000 butir telur sehari. Telur-telur tsb dlm air
bersuhu 27 drj C – 32 drj C, menetas setelah 3 sampai 7 minggu.
Daur Hidup:
Dewasa
Telur bersama tinja
Telur menetas di air
Masuk Keong HP I
Dalam keong mirasidium
Sporakista koyak & keluar banyak redia induk
Dlm redia induk terbentuk banyak redia anak.
Membentuk serkaria.
Pd infeksi berat, gejala intoksikasi & sensitisasi oleh krn metabolit cacing lebih menonjol,
spt edama pd muka, dinding perut & tungkai bawah.
Kematian dpt terjadi krn keadaan merana (exhaustion) atau intoksikasi.
Dx : ditegakkan dg menemukan telur dlm tinja.
B. Keluarga ECHINOSTOMATIDAE
Hospes & nama penyakit
Hospes sangat beragam:mns, tikus, anjing, burung, ikan,dll.
Nama peny: ekinostomiasis
Morfologi & daur hidup:
dibedakan dr trematoda lain dg ciri yg khas brp duri2 leher dg jml 37 – 51 buah,
letaknya dlm 2 baris,spt tapal kuda, melingkari bag belakang & samping batil isap kepala.
Cacing tsb berbentuk lonjong, berukuran panjang dari 2,5 mm hingga 13-15 mm & lebar
0,4-0,7 mm hingga 2,5-3,5 mm.
Cacing dws hidup di usus halus, mempunyai warna agak merah ke abu-abuan. Telur
mempunyai operlukum, besarnya berkisar antara 103 – 137 X 59 – 75 mikron. Telur stl 3
minggu dlm air, berisi tempayak yang disebut mirasidium.
DAUR HIDUP
Cacing dws di usus halus
Telur
Di air jd matang berisi mirasidium
Menetas
Mirasidium bebas
HP I keong kecil
Jd sporakista
Jd redia induk
Jd redia anak,
Membentuk serkaria-serkaria (banyak)
Serkaria dilepas dari keong
Hinggap pd HP II keong besar jd metaserkaria
keong HP II yg kurang matang dimakan mns
Menetas
Keluar larva
Cacing dws di usus halus.
Epidemiologi
Keong sawah yg digunakan utk konsumsi sebaiknya dimasak sampai matang, sebab bila
tidak, metaserkaria dpt hidup & tumbuh menjadi cacing dewasa.
C. Keluarga HETEROPHYIDAE
Hospes & nama penyakit
Sangat banyak, umumnya makhluk pemakan ikan spt manusia,kucing, anjing, rubah &
jenis burung-burung tertentu.
Nama penyakitnya adalah Heterofiiasis.
Cacing dari keluarga Heterophyidae adl : Heteropyes heterophyes, Metagonimus yokogawai
dan Haplorchis yokogawai
Daur Hidup:
Dewasa di usus halus
Telur berisi mirasidium
menetas keluar mirasisium
Pd umumnya uterus berisi 50 – 300 butir telur. Cacing trematoda ini hidup di pembuluh
darah terutama dlm kapiler darah dan vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau
kandung kemih.
Cacing betina meletakkan telur di pembuluh darah.Telur tdk mempunyai operkulum. Telur
cacing Schistosoma mempunyai duri & lokalisasi duri tergantung pd spesiesnya.
Telur berukuran 95 -135 X 50 – 60 mikron. Telur dpt menembus keluar dari pembuluh darah,
bermigrasi di jaringan & akhirnya masuk k lumen usus atau kandung kemih utk kemudian
ditemukan di dlm tinja atau urin. Telur menetas di dalm air; larva yg keluar disebut
mirasidium.
Schistosoma japonicum
Hospes & nama penyakit
Hospesnya adalah manusia & berbagai macam binatang spt anjing, kucing, rusa, tikus
sawah (Ratuus), sapi, babi rusa dll.
Parasit ini pd manusia menyebabkan oriental schistosomiasis, skistosomiasis japonika,
penyakit katayama atau penyakit demam keong.
Daur hidup
Cacing dws dlm vena mesenterika superior
Adl gatal-gatal (urtikaria). Gejala Intoksikasi disertai demam, hepatomegali dan eosinofilia
tinggi.
Pd stadium II ditemukan pula sindrom disentri. Pd stadium III atau stadium menahun
ditemukan sirosis hati & splenomegali; biasanya penderita menjadi lemah.
Dx : ditegakkan dg ditemukannya telur dlm tinja atau dlm jar biopsi spt hati & rectum. Reaksi
serologi dpt dipakai u/ diagnosis.
B. Schistosoma mansoni
Hospes & nama penyakit
Hospes definitif adl manusia dan kera baboon di Afrika sbg hospes reservoar. Pada
manusia menyebabkan peny skistosomiasis usus.
Morfologi & daur hidup
Dws jantan kira2 1 cm, betina 1,4 cm. tonjolan di badan lbh kasar dibanding 2 schistosoma
lain. Hidup di vena kolon & rectum/ mesenterika inferior.telur dpt tersebar ke hati, paru, otak.
Daur hidup
Cacing dws dlm vena mesenterika con & rectum (inferior)
Telur keluar bersama tinja
Dst = skistosoma japonicum
Dx = S japonicum
C. Schistosoma haematobium
Hospes & nama penyakit
Hospes definitif adl manusia. Cacing ini menyebabkan skistosomiasis kandung kemih.
Baboon dan kera lain dilaporkan sbg hospes reservoar.
Morfologi & daur hidup
Dws jantan kira2: 1,3cm, betina 2cm.hidup di v.panggul kecil tu v. kandung kemih.telur
ditemukan di urin & alat2 dlm lain,jg kelamin & rectum.
Daur hidup
Cacing dws dlm vena kandung kemih
Telur keluar bersama urine/ tinja
Dst = Sc.japonicum
I. PSEUDOPYLLIDEA:
Skoleks dg 2 lekuk isap
Lubang genital & lubang uterus terletak di tengah2 proglotid.
Telur dikeluarkan melalui lubang uterus gravid
Telur keluar di temukan dlm tinja
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM (spesies
=taenia lata=cacing pita ikan= fish tapeworm
Daur hidup:
cacing dws diusus halus-telur keluar bersama tinja menetas keluar korasidium,
berenang bebas di air korasidium dimakan kopepoda (cyclops, diaptomus) korasidium
menembus alat cerna kopepoda ke rongga badan korasidium njd proserkoid kopepoda
tsb dimakan ikan air tawar proserkoid menembus dinding usus ke otot ikan mjd
pleroserkoid/ larva = sparganum dlm otot ikan tsb dimakan kurang makan o/mns skoleks
melekat pd mukosa usus & mnjd cacing dws.
Gejala klinis: gangguan sal cerna, anemia krn cacing menyerap vit B12, bisa menyebabkan
obstruksi usus jk jml banyak spt benang kusut.
Dx: ditemukannya telur atau proglotid dlm tinja.
II. CYCLOPHYLLIDEA
-mempunyai skoleks dg 4 batil isap
-lubang kelamin terletak di pinggir proglotid
-lubang uterus tdk ada, jd proglotid gravid mrp kantong telur, keluar bersama tinja.
Proglotid gravid berisi kr2: 100.000 buah telur, uterus terlihat cabang2 sebanyak 15-30 buah
pd satu sisinya. Tak punya lubang uterus, proglotid ini letaknya terminal, lepas dr strobila 9
buah tiap hrnya, bergerak aktif keluar bersama tinja/ spontan. Proglotid ini lbh pant dr
lebarnya. Waktu terlepas dr rangkaiannya/ koyak keluar cairan putih susu yg berisi telur.
Telur dibungkus embriofor, bergaris radial, ukuran 30-40x20-30 mikron, berisi 1 embrio
heksakan = onkosfer.
Klinis: gangguan pencernaan, keluar proglotid drdubur. Gejala jd berat bila proglotid
nyasar ke apendiks, atau tjd ileus.
Dx: ditemukannya proglotit aktif dlm tinja/ keluar spontan. atau ditemukan telur dlm tinja/
anal swab.
Jk menemukan progloti lakukan identifikasi dg cara merendam dlm cairan laktofenol
sampai jernih, kmd hitung cabang2 uterusnya. 15-30 buah pd satu sisinya.
Daur hidup:
Cacing dws dlm usus halusproglotid keluar telur keluar menempel di rumput termakan
babi menetas, keluar embrio heksakan menembus dinding ususikut aliran drh/ getah
bening ke jaringan otot jd sistiserkus babi/ sistiserkus selulose daging tsb dimakan
manusia skoleks keluar melekat pd mukosa usus halus mjd dewasa.