Anda di halaman 1dari 17

PARASITOLOGI  

I
PENDAHULUAN

Parasitologi adl ilmu yg mempelajari jasad yg hdp sementara/tetap di dlm/ pd permukaan


jasad lain utk mengambil makanan sebagian / seluruhnya dr jasad itu.
Dlm kedokteran  yg termasuk parasit yaitu;helmintes, protozoa, artropoda, fitoparasit/ jamur.

Menurut drjd parasitisme; dibg


Komensalisme adl satu jasad mendpt keuntungan dr jasad lain, tp jasad lain itu tdk
dirugikan.
Mutualisme adl hub 2 jasad sama2 untung.
Predator /pemangsa adl parasit yg membunuh dahulu mangsanya sblm dimakan.

Hospes adl jasad yg ditempati parasit, u/ hidup sementara/ menetap.


Mnrt macamnya dibg jd;
Hospes definitif adl tempat parasit hdp, tumbuh mnj dewasa dan berkembang biak scr
seksual.
Hospes perantara adl  tempat parasit tumbuh mjd bentuk infektif yg siap ditularkan ke
hospes lain
Hospes reservoar adl hewan yg mengandung parasit dan mrpk sumber infeksi bg manusia.

Vektor adl jasad / serangga yg dpt menularkan parasit pd hewan dan mns
Zoonosis adlpeny hewan yg dpt ditularkan kpd mns.

HELMINTOLOGI
Adl ilmu yg mempelajari parasit brp cacing.
Dibg jd 2 yi
*nemathelminthes /cacing gilig, nema=benang
*platyhelminthes/ cacing pipih  

I. NEMATODA
Termasuk nemathelmintes klas nematoda
Mempunyai jml spesies terbesar, diantara cacing parasit.
Morfologi
      berbentuk bulat memanjang , pd potongan transfersal tampak rongga bdn dan alat2,
sistem pencernaan, ekskresi dan reproduksi terpisah.

Pd umumnya cacing bertelur, tp ada yg vivipar, ada yg partenogenesis.


Cacing dws tdk ber+ banyak di dlm tbh mns
Telur dan larva  dikeluarkan dr tbh mns bersm tinja.
Bentuk infektif msk ke mns scr aktif/ tertelan/ dimskkan o/ vektor melalui gigitan.
Nematoda berdsr t4 hdpnya dibg 2 yaitu N usus dan N jaringan.

A. NEMATODA USUS
Yg ditularkan mlli tanah = soil transmitted helminths al A lumbricoides, N americanus, A
duodenale,T trichiura,S stercorales, bbrp sp trichostrongylus.
Yg lainnya yi O vermicularis, Trichinella spiralis.
1.ASCARIS LUMBRICOIDES
Mns satu2nya hospes
Peny=askariasis
Prevalensi 70% lbh

Morfologi
   Dws jantan 10-30 cm,ujung distal melengkung, betina 22-35cm, ujung distal lancip lurus.
   Telur yg dibuahi uk 60x45 mikron, tdk dibuahi uk 90x40 mikr, isi granula, yg infektif isi
embrio.dinding tebal kasar= lap albuminoid
Daur hidup
   dws hdp di rongga usus halus, betina bertelur 100.000-200.000 btr/hr, keluar bersm
tinja.yg dibuahi—3 mgg jd infektif, jk tertelan menetas diusus halus, larva menembus
dinding– sal darah/ limfe—ke jantung—paru—alveoli—bronkhiolus—bronkhus—trakhea—
faring—tertelan—usus halus—jd dws.

Gejala klinis
Dx telur dlm tinja. Lainnya yi cacing dws dari mulut/ hidung k/ mutah/ di tinja.
2 .CACING TAMBANG
=necator americanus, ancilostoma duodenale
Hospes=manusia
Peny=nekatoriasis/ ankilostomiasis
Prefalensi 40%

Morfologi
    cacing dws jantan uk kr2 0,8cm, bag distal punya bursa kopulatrik,betina kr2 1cm.
    n americanus spt huruf S,a duodenale spt hrf C. mulut besar ,n americ punya benda kitin,
a duoden punya 2 pasang gigi.
   telur berbentuk bujur, uk 60x40 mikr, dinding tipis, isi sel.
Daur hidup
    dws hdp di rongga usus halus, mulut melekat mukosa usus.

N americ betina bertelur krkr 9000 btr/hr, a duod krkr 10000 btr/hr, telur keluar bersm
tinja.dlm waktu 1-1,5 hr– menetas –larva rabditiform uk krkr 250 mikr—larva filariform uk krkr
600 mikr, infektif ,di tanah bs hidup 7-8mgg—menembus kulit –kapiler drh jantung—paru –
trakhea –laring –tertelan –usus halus—dws.
Gejala klinis
*stadium larva –kulit, ground itch.
*stadium dws –anemia, kehilangan drh ok/ n americ 0,005-0,1cc/hr/cacing.

A duod 0,08-0,34cc/hr/cacing, eosinofilia.


Dx =telur dlm tinja segar. Larva dlm tinja lama.
Untuk membedakan spesiesnya, lakukan biakan dg harada-mori.

3.TRICHURIS TRICHIURA
=trichocephalus dispar= cacing cambuk
Hospes=mns, peny=trikuriasis
Frekwensi berekisar 30%-90%.terutama daerah lembab.
Morfologi
    cacing dws betina panj krkr 5cm,jantan 4cm.bag anterior langsing spt cambuk=3/5 bag
tbh, bag posterior lbh gemuk, betina membulat tumpul, jantan melingkar dan ada spikulum.
    telur 50-54 mikr x32mikr, bentuk spt gentong/ tempayan dg penonjolan jernih pd ke
2kutub.kulit bag luar kekuingan, bag dlm jernih. Telur matang berisi larva.  

Daur hidup
    dws di kolon dan sekum.bag anterior msk ke mukosa.dws bertelur 3000-10000 btr/hr –
keluar bersm tinja—dlm 3-6mgg jd matang/infektif.—tertelan –larva ke usus halus, jd dws—
ke kolon.
Gejala klinis
    pd infeksi berat, cacing bs terlihat pd mukosa rectum yg prolaps.Anemia k/ menghisap drh
dan perdarahan akibat iritasi+peradangan pd melekatnya kepala.diare, disentri, BB turun.
Dx =ditemukan telur dlm tinja

4.STR0NGYLOIDES STERCORALES
Hospes=mns. Frekuensi sekitar 10-15%
Penyakit=strongilodiasis
Morfologi=
    cacing betina berbentuk filiform, halus, tdk berwarna, panj krkr 2mm
    larva rabditiform krkr 225x16mkr, filariform panj krkr 700 mikr.
Daur hidup,sbg parasit dws betina, hdp di usus halus,partenogenesis, telur diletakkan
dimukosa usus langsung menetas jd larva rabditiform,--punya 3 macam daur hidup
1.Siklus langsung; rabditiform stlh 2-3hr ditanah—filariform –menembus kulit—msk aliran
darah--

—jantung—paru2-laring –tertelan—keusus halus—dewasa.


2. siklus tak langsung; rabditiform ditanah berbah jd cacing dws jantan dan betina bentuk
bebas, betina 1mmx0,006mm, jantan 0,7500x0,04mm,ekor melengkung punya spekulum.—
ssdh pembuahan, cacing betina bertelur—rabditiform—filariform—msk ke hospes
/mengulang hdp bebas.
3.siklus autoinfeksi; rabditiform jd filariform di usus/ perianal—menembus mukosa/kulit—
aliran drh—dst. Ini yg menyebabkan peny menahun.

Gejala klinis
    creeping eruption
    rasa sakit spt tertusuk epigastrium, mual, mutah, diare berganti konstipasi.eosinofilia.
    larva dpt migrasi ke paru, hati, kandung empedu
Dx =larva rabditiform di tinja segar/ aspirasi duodenum. Atau larva filariform dan cacing dws
bebas pd biakan tinja minimal 2x24jam

5.NTEROBIUS VERMICULARIS
=OXYURIS VERMICULARIS
     =CACING KREMI
hospes= mns.  Frekuensi 3-80%,t.u anak2.
    peny=enterobiasis/ oksiuriasis
Morfologi=
Dws betina 8-13mm, ujung anterior ada pelebaran kutikulum spt sayap=cervikal alae.ekor
panjang dan runcing, uterus gravid melebar dan penuh dg telur.jantan panj 2-5 mm, punya
alae, ekor melingkar spt tanda ?

Telur lonjong, lbh datar pd satu sisi/ asimetrik, 50x25 mikr, dinding bening.
Daur hidup= cacing dws di sekum, usus besar, usus halus, jantan mati stlh kopulasi. Betina
gravid migrasi ke perianal u/ bertelur ,mati stlh bertelur, telur—ada yg menetas di perianal—
larva migrasi kembali ke usus =retroinfeksi. Telur menempel di jari hospes—tertelan—
menetas di duodenum –ke sekum=autoinfeksi. Telur terbw debu –tertelan--dst

Gejala klinis= gatal iritasi di perianal, cacing gravid mengembara –radang dit4 itu.insomnia,
kurang nafsu makan.
Dx=ditemukan telur +cacing di tinja / anal swab

6.TRICHINELLA SPIRALIS
Hospes= mns, babi, tikus, beruang, kucing, anjing, babi hutan.
Peny= trikinosis= trikinelosis

Morfologi=dws spt halus rambut, betina 3-4 mm, ujung posterior membulat,tumpul. Jantan
1,5mm, ujung posterior melengkung ke ventral dg 2 papil.
Daur hidup= dws dimukosa duodenum –sekum, vivipar,larva dijaringan mukosa –pemb
limfe/ darah—otot diafragma, iga, lidah, perut, biseps dll.—kista dlm otot –dimakan –larva
dilepas msk ke mukosa –dws.
 mns terinfeksi k/ mkn daging babi berkista dimasak krng matang. Larva mati pd suhu 60
lbh, a/ jauh dbwh titik beku.

Klinis= stad dws = sakit perut, diare,mual, mutah. Stad larva = nyeri otot, radang otot,
tergantung t4 kista.
Dx= tes imunologi dg antigen terbuat dr larva trichinella, biopsi ditemukan larva.

B. NEMATODA JARINGAN
Nematoda jar a.l wuchereria bancrofti, B malayi, B.timori, loa2, onchocerca volvulus

                                                            
1. WUCHERERIA BANCROFTI
Hospes= mns
Peny=filariasis bankrofti=wukereriasia bankrofti, ----tergolong dlm filariasis limfatik. Scr alami
tdk pd hewan.
Ada bbrp daerah di Indonesia endemik filariasis.
Morfologi=
Cacing dws halus spt benang, warna putih susu, jantan                                                          
40mmx0,1mm, betina 65-100 mm x 0,25mm.mikrofilaria bersarung 250 – 300 mikr x7-8
mikr.
                                                                          

Pada Umumnya Microfilaria W Branc. Punya Periodisitas Nokturna: Mikrofilarianya Terdapt


Di Darah Tepi Pd Malam Hari.
Di daerah Pasifik: Subperiodik Diurna: Di darah Tepi Siang & Malam, tp > pd siang.
Diperkotaan Nyamuk: culex, quinquefasciatus, Desa: Anopeles, Aedes.
Daur Hidup:
Mikrofilaria yg terhisap nyamuk, melepas sarung di lambung, menembus lambung
Bersarang di antara otot2 thorax,

    —berubah jd larva stadium I,II—III langsing dan aktif—migrasi ke rongga abdomen—


kepala—alat tusuk nyamuk, mengigit orang lain—larva masuk ke luka tusuk—bersarang di
sal limfe—jd stad IV—V {dewasa}.
    Gejala klinis=
    Stad akut=limfadenitis, limfangitis retrograd, hilang timbul dlm 1 th, sering mengenai
sistem limfatik pria; funikulitis, epididimitis, orkitis
    Stad kronis= hidrokel, elefantiasis {tungkai, lengan, payudara, alat kelamin}

Dx=parasitologi= mikrofilaria dlm drh, cairan hidrokel/ kiluria.


Histopatologi=ptongan cacing dws di sal/ kelj limfe.
Usg=gambaran cacing yg bergerak pd skrotum, kelj limfe inguinal.
Imunologi=dg tehnik elisa +, ICT imunochromatographic test +
2. BRUGIA MALAYI & BRUGIA TIMORI
A. Hospes :brugia malayi terbg 2 varian, yg hidup pd manusia & yg hidup pd manusia,
hewan (kucing, kera dll)
Brugia timori : manusia
Peny. Filariasis malayi, filariasis timori
B.Morfologi & daur hidup :
Cacing dws hidup di sal & klj limfe.
Bentuknya halus spt benang, berwarna putih susu.

Ukuran betina b malayi: 55mmx0,16mm, b timori: 21-39mmx0,1mm; jantan b malayi:22-


23mmx0,09mm,b timori:13-23mmx0,08mm.
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yg bersarung,b malayi:200-260 mikron x 8 mikron,,
b timori 280-310x 7 mikron.
Periodisitas mikrofilaria B malayi: periodik nokturna,sub periodik nokturna,non periodik.
Periodisitas b timori: periodik nokturna.

Nyamuk penular b malayi hospes mns: anopeles barbirostris, hospes mns & hwn: mansonia.
B timori : anopeles barbirostris.
Daur hidup spt pd w bancrofti hanya lebih pendek waktunya, di dlm nyamuk 10 hr (w banc
2minggu), dlm tubuh mns mjd stad 4 &5 : 3 bln (w banc 7 bln).
C. GEJALA KLINIS:
Elefantiasis hanya mengenai tungkai bwh, lengan bwh, alat kelamin & payudara tidak kena.
D. DIAGNOSIS: ditemukannya mikrofilaria dlm darah tepi.
TREMATODA (CACING DAUN)

   Cacing daun adalah cacing yang termasuk kelas TREMATODA filum


PLATYHELMINTHES dan hidup sebagai parasit.
Pada umumnya cacing ini bersifat hemafrodit kecuali cacing Schistosoma, mempunyai batil
isap mulut & batil isap perut (asetabulum). Spesies yg mrpk parasit pd manusia termasuk
subkelas DIGENEA, yg hidup sbg endoparasit.

Hospes : Hospes definitif cacing trematoda, a.l:kucing, anjing, kambing, sapi,babi, tikus,
beruang, luak, harimau dan manusia.
Menurut tempat hidup cacing dewasa dlm tubuh hospes, maka trematoda dpt dibg dlm:
1. Tremadota hati (liver flukes): Clonorchis sinensis & Fasciola.
2.  Trematoda usus (intestinal       flukes):Fasciolopsis buski,       ECHINOSTOMATIDAE
&     HETEROPHYIDAE

3. Trematoda paru (lung flukes):Paragonimus        westermani.


4. Trematoda darah (blood flukes):Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni dan
Schistosoma haematobium.
MORFOLOGI UMUM TREMATODA
a). Dewasa.
- Bentuk pipihdarsoventral, simetris       bilteral
- Tak punya rongga badan
- Dua buah batilisap: mulut dan perut
- Ada yang punya batil isap genital

- Sal pencernaan huruf  Y terbalik dari mulut berakhir sekum yang buntu
- Tak punya alat pernapasan khusus. Hidup an aerob.
Susunan saraf +
Hemafordit kecuali Schistosoma.

I. TREMATODA HATI CLONORCHIS SINENSIS


Hospes & nama penyakit
Manusia, kucing, anjing, beruang kutub, & babi mrpk hospes parasit ini.Penyakit yang
disebabkannya disebut klonorkiasis.

DAUR HIDUP
Cacing dewasa
Telur bersama tinja
Menetas (mirasidium)
Dimakan keong (hospes perantara I)
Sporokista
Redia
serkaria

.
Keluar dari keong
Menembus masuk tubuh ikan
Ikan (hospes perantara II)
Menjadi kista melepas ekornya.=metaserkaria
Ikan dimakan manusia <dimasak matang
(Cara infeksi)
Menjadi larva duodenale
Masuk sel empedu,mjd cacing dws.
Seluruhnya kurang lebih 3 bln
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa hidup di saluran empedu. Kadang-kadang juga ditemukan di saluran
pankreas. Ukuran cacing dewasa 10-25 mm X 3 – 5 mm, bentuknya pipih, lonjong,
menyerupai daun. Telor berukuran kira-kira  30 X 16 mikron, bentuknya spt bola lampu pijar
dan berisi mirasidium, ditemukan dlm saluran empedu.
Patalogi dan gejala klinis
Sejak larva di saluran empedu sampai menjadi dewasa, parasit ini dpt menyebabkan iritasi
pada saluran empedu dan penebalan dinding saluran. Dpt terjadi perubahan jaringan hati yg
berupa radang sel hati. Pada keadaan lebih lanjut dpt timbul sirosis hati disertai asites dan
edema.

Gejala dpt dibg menjadi 3 stadium.Pd stadium ringan tdk ditemukan gejala. Stadium
progresif ditandai dengan menurunnya napsu makan, perut rasa penuh, diare, edema dan
pembesaran hati.
Pd stadium lanjut didapatkan sindrom hipertensi portal yang terdiri dari pembesaran hati,
ikterus, asites, edema, sirosishepatis. Kadang-kadang dpt menimbulkan keganasan dlm
hati.
Diagnosis
Diagnosis ditegakakan dg menemukan telur yg berbentuk khas dlm tinja atau dlm cairan
duodenum.
Epidemiologi
Kebiasaan makan ikan yang diolah kurang matang mrpk faktor penting dlm penyebaran
penyakit. Cara pemeliharaan ikan & cara pembuangan tinja di kolam ikan penting dlm
penyebaran penyakit.
Fasciola hepatica
Hospes & nama penyakit.
Hospes cacing ini adalah kambing & sapi.Kadang-kadang parasit ini dpt ditemukan pd
manusia.Penyakit yg ditimbulkan disebutfasioliasis.
Morfologi & daur hidup.
Cacing dewasa mempunyai bentuk pipih spt daun, besarnya kira-kira 30 X 13 mm.

Pd bagian anterior berbentuk spt kerucut dan pd puncak kerucut tdp batil isap mulut yg
besarnya kira-kira 1 mm, sedangkan pd bg dasar kerucut tdp batil isap perut yg besarnya
kira-kira 1,6 mm. Saluran pencernaan bercabang-cabang sampai ke ujung distal sekum.
Testis & kelenjar vitelin juga bercabang-cabang.
Telur cacing ini berukuran 140 X 90 mikron, dikeluarkan melalui saluran empedu ke dlm
tinja dlm keadaan blm matang

Telor menjadi matang dalam air stl 9 – 15 hari dan berisi mirasidium. Telor kmd menetas &
mirasidiumkeluar dan mencari keong air, dlm keong air terjadi perkembangan.
Daur hidup
Cacing dewasa
Telur di saluran empedu ke tinja
Keluar bersama tinja
Di air mjd matang

Menetas
Keluar mirosidium
Keong hp I
Sporokista
R1
R2
SK
Keluar dari keong
Tumbuhan air pd permukaan(hp II)

Menjadi metaserkaria
Tumbuhan air dimakan manusia/ hewan
Menetas di dlm lambung
Larva masuk sel empedu
Cacing dewasa

Patalogi dan gejala klinis


Migrasi cacing dewasa muda ke saluran empedu menimbulkan kerusakan parenkim hati.
Saluran empedu mengalami peradangan, penebalan dan sumbatan, shg menimbulkan
sirosis periportal.
Diagnosis.
Diagnosis ditegakkan dg menemukan telur dlm tinja,cairan duodenum atau cairan empedu.
Reaksi serologi sangat membantu utk menegakkan diagnosis
II. TREMATODA PARU Paragonimus westermani
Hospes dan nama penyakit
Manusia & binatang yang memakan ketam/udang batu, spt kucing, luak, anjing, harimau,
serigala dll mrpk hospes cacing ini. Pd mns parasit ini menyebabkan paragonimiasis.
Morfologi dan daur hidup
Cacing dws hidup dlm kista di paru. Bentuknya bundar lonjong menyerupai biji kopi, dg
ukuran

8 – 12 X 4 – 6 mm & berwarna coklat tua. Batil isap mulut hampir sama besar dg batil isap
perut. Testis berlobus terletak berdampingan antara batil isap perut & ekor. Ovarium terletak
di belakang batil isap perut. Telor berbentuk lonjong berukuran 80 – 118 mikrom X 40 – 60
mikron dg operkulum agak tertekan ke dlm. Waktu keluar bersama tinja atau sputum,
telurnya belum berisi mirisidium.

Daur Hidup
Dewasa terbungkus kista biasanya 2 ekor di paru-paru
Telor
Keluar bersama tinja/ sputum blm isi mirasidium
Telor jadi matang (kira2 16 hr di air)
Menetas
Keluar mirasidium

HP I keong air
Jd Sporokista
RI
R II
Serkaria
Keluar dari keong
Cari HP II Udang batu/ ketam
Mjd Metaserkaria
Cara infeksi:udang batu/ketam kurang matang dimakan mns/binatang.

Jd cacing dws muda diduodenum


Migrasi menembus dinding usus
Ke rongga perut
Menembus diafragma
Ke paru-paru
    menjd cacing dewasa terbungkus kista.

Patalogi & gejala klinis


Krn cacing dws berada dlm kista di paru, maka gejala dimulai dg adanya batuk kering yg
lama kelamaan menjadi batuk darah.Keadaan ini disebut endemic hemoptysis. Cacing dws
dpt pula bermigrasi ke alat-alat lain & menimbulkan abses pd alat tersebut a.l : hati, limpa,
otak, otot,dinding usus

Diagnosis
Diagnosis dibuat dg menemukan telur dlm sputum atau cairan pleura. Kadang-kadang telur
juga ditemukan dlm tinja.Reaksi serologi sangat membantu utk menegakkan diagnosis.

III. TREMATODA USUS


Trematoda usus yg berperan dlm ilmu kedokteran adl dari keluarga FASCIOLIDAE,
ECHINOSTOMATIDAE

Dan HETEROPHYIDAE
Keluarga FASCIOLIDAE
Fasciolopsis Buski
Trematoda tsb mempunyai ukuran terbesar diantara trematoda lain yg ditemukan pd
manusia.
Hospes & nama penyakit
Kecuali manusia & babi yg dpt menjadi hospes definitif cacing tsb,hewan lain spt anjing &
kelinci juga dpt. Penyakit yg dise-

babkan cacing ini disebut Fasiolopsiasis.


Morfologi & daur hidup
Cacing dws yg ditemukan pd manusia mempunyai ukuran panjang 2 – 7,5 cm & lebar  0,8 –
2,0 cm. Bentuknya agak lonjong & tebal. Biasanya kutikulum ditutupi duri-duri kecil yg
letaknya melintang. Duri-duri tsb sering rusak krn cairan usus. Batil isap kepala berukuran
kira-kira seperempat ukuran batil isap perut.

Telur berbentuk agak lonjong, berdinding tipis transparan, dg sebuah operkulum yg nyaris
terlihat pd sebuah kutubnya, berukuran panjang 130-140 mikron & lebar 80 – 85 mikron.
Setiap ekor cacing dpt mengeluarkan 15000 - 48000 butir telur sehari. Telur-telur tsb dlm air
bersuhu 27 drj C – 32 drj C, menetas setelah 3 sampai 7 minggu.

Daur Hidup:
Dewasa
Telur bersama tinja
Telur menetas di air
Masuk Keong HP I
Dalam keong mirasidium
Sporakista koyak & keluar banyak redia induk
Dlm redia induk terbentuk banyak redia anak.
Membentuk serkaria.

Serkaria Keluar dari Keong,


Punya ekor, batil isap, kepala, & batil isap perut, berenang, merayap dg batil isap
Hinggap di tumbuhan air HP II
Mjd metaserkaria
Tumbuhan air tsb dimakan mans/ binatang (cara infeksi)
Menetas
Mjd dewasa di usus.

Patalogi dan gejala klinis


Cacing dws Fasciolopsis buski, melekat dg perantaraan batil isap perutnya pd mukosa usus
muda spt duodenum dan yeyunum.Cacing ini memakan isi usus, maupun permukaan
mukosa usus, pd tempat perlekatan cacing tsb,terdpt peradangan,tukak dan abses, bila tjd
erosi mk perdarahan. Cacing dlm jumlah besar menyumbat/ ileus.

 Pd infeksi berat, gejala intoksikasi & sensitisasi oleh krn metabolit cacing lebih menonjol,
spt edama pd muka, dinding perut & tungkai bawah.
Kematian dpt terjadi krn keadaan merana (exhaustion) atau intoksikasi.
Dx : ditegakkan dg menemukan telur dlm tinja.

B. Keluarga ECHINOSTOMATIDAE
Hospes & nama penyakit
Hospes sangat beragam:mns, tikus, anjing, burung, ikan,dll.
Nama peny: ekinostomiasis
Morfologi & daur hidup:
         dibedakan dr trematoda lain dg ciri yg khas brp duri2 leher dg jml 37 – 51 buah,
letaknya dlm 2 baris,spt tapal kuda, melingkari bag belakang & samping batil isap kepala.

 Cacing tsb berbentuk lonjong, berukuran panjang dari 2,5 mm hingga 13-15 mm & lebar
0,4-0,7 mm hingga 2,5-3,5 mm.
Cacing dws hidup di usus halus, mempunyai warna agak merah ke abu-abuan. Telur
mempunyai operlukum, besarnya berkisar antara 103 – 137 X 59 – 75 mikron. Telur stl 3
minggu dlm air, berisi tempayak yang disebut mirasidium.

DAUR HIDUP
Cacing dws di usus halus
Telur
Di air jd matang berisi mirasidium
Menetas
Mirasidium bebas
HP I keong kecil
Jd sporakista
Jd redia induk

Jd redia anak,
Membentuk serkaria-serkaria (banyak)
Serkaria dilepas dari keong
Hinggap pd HP II keong besar jd metaserkaria
keong HP II yg kurang matang dimakan mns
Menetas
Keluar larva
Cacing dws di usus halus.

Patalogi & gejala klinis


Biasanya cicing Echinostoma menyebabkan kerusakan ringan pd mukosa usus & tdk
menimbulkan gejala yg berarti. Infeksi berat menyebabkan timbulnya radang kataral pd
dinding usus, atau ulserasi. Pd anak dpt menimbulkan gejala diare, sakit perut, anemia dan
sembab (edema).
Diagnosis
ditegakkan dg menemukan telur dlm tinja

Epidemiologi
Keong sawah yg digunakan utk konsumsi sebaiknya dimasak sampai matang, sebab bila
tidak, metaserkaria dpt hidup & tumbuh menjadi cacing dewasa.
C. Keluarga HETEROPHYIDAE
Hospes & nama penyakit
Sangat banyak, umumnya makhluk pemakan ikan spt manusia,kucing, anjing, rubah &
jenis burung-burung tertentu.
Nama penyakitnya adalah Heterofiiasis.
Cacing dari keluarga Heterophyidae adl : Heteropyes heterophyes, Metagonimus yokogawai
dan Haplorchis yokogawai

Morfologi dan daur hidup


Cacing dari keluarga Heterophydae  berukuran panjang antara 1 – 1,7 mm & lebar antara
0,3 – 0,75 mm, kecuali genus Haplorchis yg jauh lebih kecil, yaitu panjang 0,41 – 0,51 mm &
lebar 0,24 – 0,3 mm.Disamping batil isap perut, ciri yg lain-

adl batil isap kelamin yg tdp disebelah kiri belakang.


Telur berwarna agak coklat muda, mempunyai operkulum,berukuran 26,5 – 30 X 15 – 17
mikron, berisi mirasidium.

Daur Hidup:
Dewasa di usus halus
Telur berisi mirasidium
menetas keluar mirasisium

Mirasidium hinggap di HP I Keong


Menjadi spirokista
Menjadi banyak redia induk
Menjadi banyak redia anak
Membentuk serkaria (banyak)
Serkaria hinggap di HP II Ikan menjadi metaserkaria
HP II ikan dimakan
Menetas
Larva
Dewasa diusus halus

Patalogi dan gejala klinis


Pd infeksi cacing keluarga Heterophydae ,stadium dws menyebabkan iritasi ringan pd usus
muda, ttp ada bbrp ekor cacing yg mungkin dpt menembus vilus usus. Telurnya dpt
menembus masuk aliran getah bening & menyangkut di katup-katup atau otot jantung &
mengakibatkan payah jantung.Telur atau cacing dws dpt bersarang di jaringan otak.
n
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dg menemukan telur dlm tinja.

IV. TREMATODA DARAH


Schistosoma atau Bilharzia
Hospes & nama penyakit
Hospes definitif adl manusia.Pd manusia  menyebabkan penyakit skistosomiasis atau
bilharziasis

Morfologi & daur hidup umum schistosoma


Cacing dws jantan berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman, berukuran 9,5 -19,5 mm X
0,9 mm. Badannya berbentuk gemuk bundar & pd kutikulumnya tdp tonjolan halus sampai
kasar, tergantung spesiesnya. Di bagian ventral badan tdp canalis gynaecophorus,tempat
cacing betina, shg tampak seolah-olah cacing betina ada di dlm pelukan cacing jantan.
Cacing betina badannya lebih halus & panjang, berukuran 16,0-26,0 mm X 0,3 mm.

Pd umumnya uterus berisi 50 – 300 butir telur. Cacing trematoda ini hidup di pembuluh
darah terutama dlm kapiler darah dan vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau
kandung kemih.
Cacing betina meletakkan telur di pembuluh darah.Telur tdk mempunyai operkulum. Telur
cacing Schistosoma mempunyai duri & lokalisasi duri tergantung pd spesiesnya.

Telur berukuran 95 -135 X 50 – 60 mikron. Telur dpt menembus keluar dari pembuluh darah,
bermigrasi di jaringan & akhirnya masuk k lumen usus atau kandung kemih utk kemudian
ditemukan di dlm tinja atau urin. Telur menetas di dalm air; larva yg keluar disebut
mirasidium.

 Schistosoma japonicum
Hospes & nama penyakit
Hospesnya adalah manusia & berbagai macam binatang spt anjing, kucing, rusa, tikus
sawah (Ratuus), sapi, babi rusa dll.
Parasit ini pd manusia menyebabkan oriental schistosomiasis, skistosomiasis japonika,
penyakit katayama atau penyakit demam keong.

Morfologi dan daur hidup


Cacing dws jantan berukuran kira-kira 1,5 cm & yg betina kira-kira 1,9 cm, hidupnya di vena
mesentrika superior. Telur ditemukan di dinding usus halus & juga di alat-alat dlm spt hati,
paru & otak

Daur hidup
Cacing dws dlm vena mesenterika superior

Telur bersama tinja


Di air menetas
Keluar mirasidium
Masuk ke keong (HP)
Menjadi sporokista I
Menjadi banyak sporokista II
Menghasilkan banyak serkaria
Serkaria lepas di air
Berenang bebas

Menginfeksi dg cara menembus kulit


Masuk kapiler darah
Menjadi skistosomula
Menjadi dws di hati
Ke vena mesenterika superior

Patalogi & gejala klinis


Kelainan tergantung dari beratnya infeksi.Kelainan yg ditemukan pd stadium I

Adl gatal-gatal (urtikaria). Gejala Intoksikasi disertai demam, hepatomegali dan eosinofilia
tinggi.
Pd stadium II ditemukan pula sindrom disentri.  Pd stadium III atau stadium menahun
ditemukan sirosis hati & splenomegali; biasanya penderita menjadi lemah.
Dx : ditegakkan dg ditemukannya telur dlm tinja atau dlm jar biopsi spt hati & rectum. Reaksi
serologi dpt dipakai u/ diagnosis.

B. Schistosoma mansoni
Hospes & nama penyakit
Hospes definitif adl manusia dan kera baboon di Afrika sbg hospes reservoar. Pada
manusia menyebabkan peny skistosomiasis usus.
Morfologi & daur hidup
Dws jantan kira2 1 cm, betina 1,4 cm. tonjolan di badan lbh kasar dibanding 2 schistosoma
lain. Hidup di vena kolon & rectum/ mesenterika inferior.telur dpt tersebar ke hati, paru, otak.

Daur hidup
Cacing dws dlm vena mesenterika con & rectum (inferior)
Telur keluar bersama tinja
Dst = skistosoma japonicum
Dx = S japonicum

C. Schistosoma haematobium
Hospes & nama penyakit
Hospes definitif adl manusia. Cacing ini menyebabkan skistosomiasis kandung kemih.
Baboon dan kera lain dilaporkan sbg hospes reservoar.
Morfologi & daur hidup
Dws jantan kira2: 1,3cm, betina 2cm.hidup di v.panggul kecil tu v. kandung kemih.telur
ditemukan di urin & alat2 dlm lain,jg kelamin & rectum.

Daur hidup
Cacing dws dlm vena kandung kemih
Telur keluar bersama urine/ tinja
Dst = Sc.japonicum

Diagnosis, pengobatan, prognosis & epidemiologi


Sama spt pd skistosomiasis, hanya pd penyakit ini telur ditemukan di dlm urin, rectum/
tinja.serologi jg bisa dipakai.
CESTODA cacing pita
Subklas cestoda, kelas cestoidea, filum platyhelmintes. Dewasa menempati usus.
Morfologi scr umum:
Cacing dws bentuk bdn memanjang spt pita,pipih dosoventral, tdk punya alat cerna/ sal
vaskular, terbagi dlm segmen2 yg disebut proglotid yg jk dws berisi alat reproduksi jantan &
betina.

Badan cacing dws terdiri atas:


a. skoleks yaitu kepala,mrpk alat u/ melekat dg batil isap.
b. leher yaitu tempat pertumbuhan bdn.
c. strobila yaitu bdn yg terdr segmen2 yg disbt proglotid.
Pd cestoda dikenal 2 ordo:
-pseudophyllidea
-cyclopyllidea.

I. PSEUDOPYLLIDEA:
Skoleks dg 2 lekuk isap
Lubang genital & lubang uterus terletak di tengah2 proglotid.
Telur dikeluarkan melalui lubang uterus gravid
Telur keluar di temukan dlm tinja
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM (spesies
=taenia lata=cacing pita ikan= fish tapeworm

Hospes definitif: manusia.


Penyakit difilobotriasis
    morfologi: cacing dws berwarna kuning gading, panj dpt sd 10 m, terdiri dr 3000- 4000
buah proglotid, punya alat kelamin jantan & betina,
    telur mempunyai operkulum, ukuran 70x 45 mikron, dikeluarkan melalui lubang uterus
proglotid gravid, & ditemukan dlm tinja.
 

Daur hidup:
    cacing dws diusus halus-telur keluar bersama tinja menetas keluar korasidium,
berenang bebas di air korasidium dimakan kopepoda (cyclops, diaptomus)  korasidium
menembus alat cerna kopepoda ke rongga badan  korasidium njd proserkoid  kopepoda
tsb dimakan ikan air tawar proserkoid menembus dinding usus ke otot ikan mjd
pleroserkoid/ larva = sparganum dlm otot  ikan tsb dimakan kurang makan o/mns skoleks
melekat pd mukosa usus & mnjd cacing dws.

Gejala klinis: gangguan sal cerna, anemia krn cacing menyerap vit B12, bisa menyebabkan
obstruksi usus jk jml banyak spt benang kusut.
Dx: ditemukannya telur atau proglotid dlm tinja.
    II. CYCLOPHYLLIDEA
-mempunyai skoleks dg 4 batil isap
-lubang kelamin terletak di pinggir proglotid
-lubang uterus tdk ada, jd proglotid gravid mrp kantong telur, keluar bersama tinja.

     A. TAENIA SAGINATA = cacing pita ikan


Hopes : manusia . Penyakit: teniasis saginata
Morfologi: cacing ini ukurannya besar dan panj, 4-12 m,terdiri dr skoleks, leher dan strobila
dg proglotid 1000-2000 buah. Ukuran Skoleks 1-2 mm dg 4 batil isap. Proglotid blm dws/
immatur struktur alat kelamin blm jelas, proglotid dws/ matur:  sdh jelas struktur alat
kelaminnya, folikel testis jml 300-400 buah, berakhir pd lubang genital, yg terletak selang
seling di sisi kanan & kiri strobila, ovarium tdr 2 lobus, spt kipas.

Proglotid gravid berisi kr2: 100.000 buah telur, uterus terlihat cabang2 sebanyak 15-30 buah
pd satu sisinya. Tak punya lubang uterus, proglotid ini letaknya terminal, lepas dr strobila 9
buah tiap hrnya, bergerak aktif keluar bersama tinja/ spontan. Proglotid ini lbh pant dr
lebarnya. Waktu terlepas dr rangkaiannya/ koyak keluar cairan putih susu yg berisi telur.
Telur  dibungkus embriofor, bergaris radial, ukuran 30-40x20-30 mikron, berisi 1 embrio
heksakan = onkosfer.

     Daur /siklus hidup:


Cacing dws dlm usus halusproglotid gravid keluar dr anus telur keluar dr proglotid, berisi
embrio heksakan, melekat pd rumput  rumput dimakan ternak (sapi dll) telur menetas,
embrio keluar menembus dinding usus, ikut aliran drh/ getah beningke sela2 otot mjd
cacing gelembung = sistiserkus bovis (t.u otot maseter, paha, punggung)  mns makan
daging tsb yg dimasak < matangskoleks keluar, melekat pd mukosa usus halus  mjd
dewasa.

     Klinis: gangguan pencernaan, keluar proglotid drdubur. Gejala jd berat bila proglotid
nyasar ke apendiks, atau tjd ileus.
     Dx: ditemukannya proglotit aktif dlm tinja/ keluar spontan. atau ditemukan telur dlm tinja/
anal swab.
Jk menemukan progloti lakukan identifikasi dg cara merendam dlm cairan laktofenol
sampai jernih, kmd hitung cabang2 uterusnya.  15-30 buah pd satu sisinya.

     B. TAENIA SOLIUM =cacing pita babi


   Hospes: manusia, penyakit: teniasis solium.
   Morfologi:panj cacing 2-4 m, kdg 8 m. terdr dr skoleks leher & stobila, dg 800-1000 ruas
proglotid. Skoleks sebesar 1 mm, dg 4 batil isap.
Proglotid dewasa punya testis dg folikel 150-200 buah,lubang kelamin di sisi kanan kiri
selang seling tak beraturan.tak punya lubang uterus.
Proglotid gravid: berisi 30.000-50.000 buah telur, cabang uterus bejumlah 7-12 pd satu
sisinya.

     Daur hidup:
Cacing dws dlm usus halusproglotid keluar  telur keluar menempel di rumput termakan
babi menetas, keluar embrio heksakan menembus dinding ususikut aliran drh/ getah
bening  ke jaringan otot jd sistiserkus babi/ sistiserkus selulose daging tsb dimakan
manusia skoleks keluar melekat pd mukosa usus halus mjd dewasa.

     Klinis: gangguan pencernaan.


Pd manusia bisa terjadi sistiserkosis, bila makan telur cacingnya, sistiserkosis tsb bisa di
subkutis,mata otak otot jantung hati paru dll
Dx: ditemukannya telur/ proglotid dlm tinja, atau proglotid keluar spontan dr dubur.
    bila ditemukan progloti, lakukn identifikasi spt pd taenia saginata.
Dx: sistiserkosis dg biopsi, radiologis,ct scan, serologi.

Anda mungkin juga menyukai