Anda di halaman 1dari 2

Hadirin sekalian, Pertama-tama saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada Tuhan

Yesus Kristus sebab karena Rahmat-Nya yang begitu besar, sehingga kita bisa berkumpul di tempat
ini. Terimakasih juga saya sampaikan kepada hadirin sekalian yang sudah menyempatkan waktu
untuk berkumpul dalam pertemuan keluarga kali ini.

Saya akan membuka pertemuan ini dengan kata-kata dari Marie Curie

“Tidak ada sesuatu pun dalam hidup yang perlu ditakuti, hanya untuk dipahami. Sekarang adalah
waktu untuk lebih memahami sehingga kita tidak perlu takut”

Saat ini saya akan menyampaikan beberapa hal yang penting terkait rencana masa depan saya.
Tentunya manusia boleh berencana, namun yang menentukan adalah Tuhan.

Sebelum itu, saya ingin menekankan beberapa hal yang saya rasa penting agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Antara lain:

- Apa yang saya katakan sebentar, adalah hasil dari pemikiran saya selama kurang lebih tiga
bulan terakhir atau bahkan satu tahun terakhir.
- Tidak ada paksaan dari pihak manapun.
- Ini adalah yang terakhir kalinya saya meminta atau melakukan pembicaraan terkait hal-hal
yang akan saya sampaikan sebentar.
- Tidak ada niat memaksa dalam pertemuan ini. Apa yang saya sampaikan menurut saya
adalah hak saya untuk menyampaikan. Jika ada hadirin yang merasa tidak mau atau tidak
perlu mengganti pandangan atau bahkan tidak setuju dengan apa yang saya sampaikan,
maka itu sah-sah saja dan saya akan menerima hal tersebut.
- Dimohon agar segala hal yang saya sampaikan untuk tidak ditanggapi berlebihan secara
pikiran maupun emosi.

Baiklah, saya akan mulai.

Pertemuan kali ini saya beri topik “Langkah yang besar untuk suatu permulaan”.

Mungkih semua yang ada disini sudah jenuh dan capek menanggapi pertanyaan yang sering saya
tanyakan. Yaitu “Bagaimana jika saya kuliah di luar kota?”. Tentunya ada beberapa yang pro dan
kontra.

Saya dapat menyimpulkan bahwa pihak Kontra menolak saya dengan alasan yang jelas. Namun,
pihak Pro lebih banyak memberi dukungan dan saran kepada saya.

Sekarang saya akan menyampaikan beberapa hal terkait “kenapa saya harus kuliah di luar kota?”

1. Pilihan Universitas yang berkualitas lebih banyak


2. Sudah dipikirkan dan direncanakan dengan matang
3. Memperluas koneksi
4. Menambah pengalaman dan melatih mental hidup Mandiri agar lebih siap menghadapi
dunia setelah lulus universitas

Setelah berbagai macam riset yang sudah saya lakukan kurang lebih tiga bulan terakhir, saya
mendapatkan 2 Universitas teratas yang berkualitas

Yang pertama ada Telkom, dimana saat ini menjadi Universitas Swasta nomor 1 di Indonesia
Lalu ada Pradita University, dimana memiliki pembelajaran yang unik dan berbagai fasilitas yang
dapat dikatakan sangat baik

Sekarang saya akan menjelaskan “Kenapa saya harus kuliah di Telkom/Pradita University?”

1. Universitas dengan kualitas unggul di Indonesia


2. Pembelajaran yang tidak terlalu teoritis
3. Mitra dan Koneksi yang banyak dan berkualitas
4. Kesempatan magang/menambah pengalaman kerja melalui mitra universitas
5. Beasiswa uang pangkal/sumbangan pembangunan
6. Fasilitas yang sudah sangat terjamin

Baiklah, saya pikir itulah beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada hadirin sekalian. Namun,
setelah mengalami berbagai macam penolakan, saya jadi berpikir tentang alasan mengapa saya
ditolak. Maka dari itu saya mengambil kesimpulan bahwa:

1. Faktor utama penolakkan adalah kekhawatiran dengan sifat saya yang menurutnya belum
mandiri
2. Waktu yang dihabiskan bersama saya dirasa belum cukup sehingga belum rela jika harus
berpisah
3. Kekhawatiran akan pergaulan dunia luar yang buruk

Itulah kesimpulan yang saya ambil dari pihak Kontra.

Maka dari itu, izinkan saya untuk memberikan pendapat pribadi saya tentang hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai