Anda di halaman 1dari 13

ASESMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN RISIKO

JATUH MENGGUNAKAN MORSE FALL SCALE


NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 04/ /2019 R.0 1/3


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PENGERTIAN Prosedur kegiatan untuk menilai, mengevaluasi serta melakukan
tindakan pencegahan pasien beresiko jatuh pada pasien dewasa
di ruang rawat inap dengan menggunakan Morse Fall Scale
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pencegahan
pasien risiko jatuh.
2. Terciptanya Budaya Keselamatan Pasien di RSUD Provinsi
Sulawesi Barat
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Asesmen risiko jatuh skala morse digunakan pada pasien dewasa
usia >18 tahun hingga usia < 60 tahun
2. Penilaian awal pasien risiko jatuh dilakukan saat pasien
masuk IGD oleh Perawat IGD kemudian saat transfer ke ruang
rawat inap, petugas rawat inap yang menerima pasien
melakukan re-Asesmen.
3. Sebelum melakukan re-asesmen, perawat terlebih dahulu
melakukan hand hygiene, memberi salam, memperkenalkan
diri, melakukan identifikasi dan menyampaikan maksud dan
tujuan dilakukan asesmen risiko jatuh.
4. Asesmen risiko jatuh menggunakan skala Morse dengan format sebagai
berikut:

Tgl,
No Pengkajian faktor risiko Skor
Skor
1 Riwayat Jatuh : Apakah pasien pernah jatuh Ya 0
dalam 3 bulan terakhir? Tidak 25
2 Diagnosa sekunder : Apakah pasien memiliki Ya 0
lebih dari satu penyakit? Tidak 15
3 Alat Bantu
Dibantu jalan 0
Tongkat/Walker 15
Berpegangan pada benda-benda sekitar 30
4 Terapi intravena : Apakah saat ini pasien Ya 0
terpasang infus ? Tidak 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah
- Normal/Bed Rest/Immobile 0
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/pincang (diseret) 20
6 Status Mental
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya
ingat 15

Total Skor
Ttd & Nama yang Menilai
ASESMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN RISIKO
JATUH MENGGUNAKAN MORSE FALL SCALE
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 04/ /2019 R.0 2/3


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PROSEDUR 5. Setelah asesmen dilakukan maka identifikasi tingkat risiko
ditentukan berdasarkan skor yg diperoleh yaitu
a. Tidak Berisiko : Skor 0-24
b. Risiko Rendah : Skor 25-44
c. Risiko Tinggi: >45
6. Intervensi dilakukan sesuai dengan kategori yaitu:
a. Tidak Berisiko : Lakukan perawatan dasar
b. Risiko Rendah : Lakukan pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar
Pertahankan lingkungan yang aman dan nyaman
- Jauhkan peralatan/ persediaan/ perabot berlebih di
sekitar bed maupun ruangan
- Gulung dan amankan peralatan yang berhubungan
dengan listrik dan kabel telfon
- Pantau agar lantai tetap bersih dan tidak licin terutama
di kamar mandi dan sekitar bed pasien
- Anjurkan kepada cleaning service untuk meletakkan
penanda “bahaya pada lantai yang basah”
Intervensi pencegahan jatuh risiko rendah
- Orientasi pasien dan keluarga tentang lokasi dalam
ruangan meliputi kamar mandi dan penggunaan bel
pemanggil perawat
- Memastikan tempat tidur/brankar dalam posisi terendah dan
roda terkunci
- Pertahankan posisi side rail (pagar tempat tidur) terkunci
- Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan seperti telpon
genggam, kacamata, air minum, dsb
- Pastikan pencahayaan adekuat (dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
- Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
- Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar
(pastika bersih dan berfungsi)
- Pantau efek obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh
(sedasi, anti hipertensi, diuretic, benzodiazepine dsb).
Konsultasi dengan dokter atau petugas farmasi jika perlu
- Bantu pasien ke kamar mandi jika diperlukan
- Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan
keluarga
- Libatkan keluarga dalam pengawasan pasien
- Anjurkan pasien menggunakan alas kaki yang anti slip saat
berjalan ke luar ruangan
- Nilai ulang status kemandirian pasien tiap hari
ASESMEN PENCEGAHAN RISIKO JATUH MENGGUNAKAN
SKALA JATUH MORSE (MORSE FALL SCALE)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

04/ /2019 R.0 3/3


RSUD PROVINSI
SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PROSEDUR c. Intervensi pencegahan jatuh risiko Tinggi
- Lakukan pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
- Pasang stiker kuning bertuliskan “Fall Risk” pada gelang
identifikasi pasien (Jelaskan tujuan dan keguaannya pada pasien
dan keluarga) dan hanya petugas/Perawat yang boleh melepas
- Pasang label segitiga (label peringatan risiko jatuh berwarna
kuning) pada bed dekat kaki pasien. Jelaskan tujuan dan
kegunaannya pada pasien dan keluarga dan hanya
patugas/Perawat yang boleh melepas
- Pasien di tempatkan di ruang dekat Nurse Station, jika
memungkinkan
- Handrail mudah dijangkau pasien dan kokoh
- Observasi tiap 2 jam. Ingatkan pasien menekan bell pemanggil
saat memerlukan bantuan
- Bila memungkinkan buat jadwal ke kamar mandi atau optimalkan
penggunaan pispot/urinal
- Lantai kamar mandi dilengkapi karpet antislip/tidak licin
- Lakukan pemasangan fiksasi fisik/restrain pada pasien yang
berisiko tinggi jatuh yang disertai penurunan kesadaran yang
tidak kooperatif atau terdapat gangguan mental / kognitif/ usaha
bunuh diri (atas anjuran dan sesuai instruksi dokter)
7. Perawat mengucapkan salam dan melakukan hand hygiene
8. Dokumentasikan hasil pengkajian/asesmen pada catatan
keperawatan Pasien Terintegrasi (CPPT)
UNIT 1. Instalasi Gawat Darurat
TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensif
ASESMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN RISIKO
JATUH MENGGUNAKAN SKALA HUMPTY DUMPTY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

04/ /2019 R.0 1/3


RSUD PROVINSI
SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PENGERTIAN Prosedur kegiatan untuk menilai, mengevaluasi serta melakukan
tindakan pencegahan pasien beresiko jatuh pada pasien anak di
ruang rawat inap dengan menggunakan Skala Humpty Dumpty
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
pencegahan pasien risiko jatuh.
2. Terciptanya Budaya Keselamatan Pasien di RSUD Provinsi
Sulawesi Barat
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Asesmen risiko jatuh skala humpty dumpty digunakan pada pasien usia
dibawah 18 tahun.
2. Penilaian awal pasien risiko jatuh dilakukan saat pasien
masuk IGD oleh Perawat IGD kemudian saat transfer ke ruang
rawat inap, petugas rawat inap yang menerima pasien
melakukan re-Asesmen.
3. Sebelum melakukan asesmen, petugas terlebih dahulu
memberi salam, memperkenalkan diri, melakukan identifikasi
dan menyampaikan maksud dan tujuan dilakukan Asesmen
risiko jatuh .
4. Asesmen risiko jatuh menggunakan skala Humpty Dumpty dengan
format sebagai berikut:

Tgl,
No Parameter Skrining Skor
Skor
1 Usia < 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
> 13 tahun 1
Jenis Laki-laki 2
2
Kelamin Perempuan 1
3 Diagnosis Kelainan Neurologis 4
Perubahan oksigenasi 3
(diagnosis respiratorik,
dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop,
pusing, dsb)
Gangguan perilaku / 2
psikiatri
Diagnosis Lainnya 1
4 Faktor Riwayat jatuh dari 4
Lingkungan tempat tidur saat bayi –
anak
Pasien menggunakan 3
alat bantu atau box
Pasien berada di tempat 2
tidur
Diluar ruang rawat 1
ASESMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN RISIKO
JATUH MENGGUNAKAN SKALA HUMPTY DUMPTY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

04/ /2019 R.0 2/3


RSUD PROVINSI
SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PROSEDUR Tgl,
No Parameter Skrining Skor
Skor
5 Gangguan Tidak menyadari 3
Kognitif keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya 2
keterbatasan
Orientasi baik terhadap 1
diri sendiri
6 Respon Dalam 0-24 jam 3
Terhadap
Operasi / Dalam 2-48 jam 2
Obat
Penenang / > 48 jam 1
Efek
7 Penggunaan Bermacam-macam obat 3
Obat digunakan : Obat
sedatif, hipnotik,
barbiturate, fenotiazin,
anti depresan, laksatif,
diuretik, narkotik
Salah satu dari 2
pengobatan di atas
Pengobatan lain 1
Total Skor
Ttd & Nama yang Menilai

5. Setelah asesmen dilakukan maka identifikasi tingkat risiko


jatuh ditentukan berdasarkan skor yg diperoleh yaitu
a. Risiko Rendah : Skor 7-12
b. Risiko Tinggi: Skor >12
6. Intervensi dilakukan sesuai dengan kategori yaitu:
a. Risiko rendah : Lakukan pelaksanaan intervensi pencegahan
jatuh standar
Pertahankan lingkungan yang aman dan nyaman
- Jauhkan peralatan/ persediaan/ perabot berlebih di
sekitar bed maupun ruangan
- Gulung dan amankan peralatan yang berhubungan
dengan listrik dan kabel telfon
- Pantau agar lantai tetap bersih dan tidak licin terutama
di kamar mandi dan sekitar bed pasien
- Anjurkan kepada cleaning service untuk meletakkan
penanda “bahaya pada lantai yang basah”
Intervensi pencegahan jatuh risiko rendah
- Orientasi pasien dan orang tua/pengasuh tentang lokasi
dalam ruangan meliputi kamar mandi dan penggunaan
bel pemanggil perawat
- Memastikan tempat tidur/brankar dalam posisi terendah dan
roda terkunci
- Pertahankan posisi side rail (pagar tempat tidur) terkunci
- Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan seperti telpon
genggam, kacamata, air minum, dsb
- Pastikan pencahayaan adekuat (dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
ASESMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN RISIKO
JATUH MENGGUNAKAN SKALA HUMPTY DUMPTY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 04/ /2019 R.0 3/3


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju


Plt Direktur
STANDAR 03 Juli 2019
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg.Hj.Hartini B, MM
NIP:196104211989032008
PROSEDUR - Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
- Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar
(pastikan bersih dan berfungsi)
- Pantau efek obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh
(sedasi, anti hipertensi, diuretic, benzodiazepine dsb).
Konsultasi dengan dokter atau petugas farmasi jika perlu
- Bantu pasien ke kamar mandi jika diperlukan
- Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan
keluarga
- Libatkan keluarga dalam pengawasan pasien
- Anjurkan pasien menggunakan alas kaki yang anti slip saat
berjalan ke luar ruangan
- Nilai ulang status kemandirian pasien tiap hari
b. Intervensi pencegahan jatuh risiko Tinggi
- Lakukan pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko rendah
- Pasang stiker kuning bertuliskan “Fall Risk” pada gelang
identifikasi pasien (Jelaskan tujuan dan keguaannya pada
pasien/orang tua/pengasuh) dan hanya petugas/Perawat yang
boleh melepas
- Pasang label segitiga (label peringatan risiko jatuh berwarna
kuning) pada bed dekat kaki pasien. Jelaskan tujuan dan
kegunaannya pada pasien/orang tua/pengasuh dan hanya
patugas/Perawat yang boleh melepas
- Pasien di tempatkan di ruang dekat Nurse Station, jika
memungkinkan
- Observasi tiap 2 jam. Ingatkan pasien/orang tua/pengasuh
menekan bell pemanggil saat memerlukan bantuan
- Bila memungkinkan buat jadwal ke kamar mandi atau
optimalkan penggunaan pispot/urinal
- Lakukan pemasangan fiksasi fisik/restrain pada pasien yang
berisiko tinggi jatuh yang disertai penurunan kesadaran yang
tidak kooperatif atau terdapat gangguan mental / kognitif/
usaha bunuh diri (atas anjuran dan sesuai instruksi dokter)
7. Perawat mengucapkan salam dan melakukan hand
hygiene
8. Dokumentasikan hasil pengkajian/asesmen pada catatan
keperawatan Pasien Terintegrasi (CPPT)

UNIT 1. Instalasi Gawat Darurat


TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensif
ASESMEN PENCEGAHAN RISIKO JATUH MENGGUNAKAN
GET UP & GO TEST
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 006.04/237/2022 R.1 1/2


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

STANDAR 03 Januari 2023


OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi serta


mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai risiko jatuh di
rawat jalan
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam rangka penerapan langkah-langkah
pencegahan pasien risiko jatuh.
2. Terciptanya Budaya Keselamatan Pasien di RSUD Provinsi
Sulawesi Barat
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Skrining risiko jatuh di rawat jalan dilakukan segera setelah
pasien turun dari kendaraan
2. Petugas di lobby melakukan skrining dengan memperhatikan
kondisi pasien dan kriteria risiko jatuh diantaranya :
- Pasien yang menggunakan alat bantu jalan
- Orang tua dengan kondisi lemah
- Berjalan dengan sempoyongan / butuh bantuan orang lain
saat berdiri dan berjalan
- Kelemahan anggota gerak (kaki dan tangan)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan mental
3. Petugas memberikan alat transportasi (kursi/brankar) jika
pasien membutuhkan bantuan transfer
4. Untuk pasien beresiko tinggi petugas memasang pita kuning
pada lengan kanan pasien/lengan yang tidak cacat/cidera
serta menjelaskan tujuan pemasangan sehingga pasien
terhindar dari risiko jatuh
5. Berikan edukasi kepada keluarga untuk selalu mendampingi
pasien dan segera menghubungi petugas bila membutuhkan
bantuan
6. Perawat mendampingi pasien dan memperkenalkan diri Saat
pasien tiba di ruang poli rawat jalan
7. Perawat membawa pasien ke meja pemeriksaan dan
mengunci kursi roda jika pasien menggunakan kursi roda.
Apabila pasien tidak menggunakan kursi roda pasien
diarahkan duduk di kursi khusus untuk pasien risiko jatuh
8. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
9. Perawat memfasilitasi pasien dan keluarga mencuci tangan
sebelum dan sesudah pemeriksaan
10. Tempatkan pasien dekat nurse station dan memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga mengunci roda saat
beraktivitas dan menghubungi Perawat jika membutuhkan
bantuan
11. Berikan edukasi kepada pasien agar menggunakan alas kaki
yang anti licin
12. Berikan edukasi selama berada dalam lingkungan rumah sakit
pita tidak boleh dilepas. Pita boleh dilepaskan saat pasien
akan meninggalkan rumah sakit
ASESMEN PENCEGAHAN RISIKO JATUH MENGGUNAKAN
GET UP & GO TEST
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 006.04/237/2022 R.1 2/2


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

STANDAR 03 Januari 2023


OPERASIONAL
PROSEDUR

PROSEDUR 13. Perawat menulis/mengimput hasil pengkajian dan


penanganan pasien risiko jatuh pada form asesmen risiko
jatuh di rekam medik pasien dengan format sebagai berikut :
1. Pengkajian
Tgl,
No Penilaian/Pengkajian

1 Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)


a. Tidak seimbang/ sempoyongan/ Ya
limbung Tidak
b. Jalan dengan menggunakan alat Ya
bantu (kruk,tripot, Tidak
2 Menopang saat akan duduk : tampak Ya
memegang pinggiran kursi atau meja Tidal
atau benda lain sebagai penopang saat
akan duduk
2. Hasil
No Hasil Penilaian / Pengkajian Ket.

1 Tidak Beresiko Tidak ditemukan A & B


Risiko Rendah ditemukan salah satu A atau B
Risiko Tinggi ditemukan A dan B
3. Tindakan
No Hasil Kajian Tindakan Ket.
1. Tidak ada Ya
Tidak tindakan Tidak
Beresiko Ttd & Nama
Petugas
2. Edukasi Ya
Risiko Tidak
Rendah Ttd & Nama
Petugas
3. Pasang Pita Ya
Kuning Tidak
Ttd & Nama
Risiko Petugas
Tinggi Edukasi Ya
Tidak
Ttd & Nama
Petugas
14. Saat akan meninggalkan rumah sakit edukasi pasien dan
keluarga mengembalikan pita kuning kepada petugas di
lobby RS
15. Petugas memberi disinfektan pada pita kemudian pita di
simpan lalu mencuci tangan
UNIT 1. Instalasi Rawat Jalan
TERKAIT 2. Rehabilitasi Medik
3. Unit Penunjang (Apotik, Radiologi)
ASESMEN ULANG
PASIEN RISIKO JATUH
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 006.04/236/2022 R.0 1/1


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

03 Januari 2023
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Proses menilai dan mengevaluasi kembali serta merencanakan


tindakan pada pasien yang mempunyai risiko jatuh di seluruh
unit pelayanan
TUJUAN Sebagai acuan yang digunakan untuk mencegah terjadinya
kejadian pasien jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Sulawesi Barat.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Perawat melakukan asesmen ulang pada pasien risiko jatuh di
rawat jalan dengan indikasi:
- Minimal 1x setiap kunjungan
- Adanya perubahan kondisi klinis
2. Perawat melakukan hand hygiene, mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri sebelum melakukan asesmen
3. Perawat melakukan asesmen ulang pada pasien risiko jatuh di
rawat inap dengan indikasi:
- Asesmen ulang dilakukan pada semua pasien tiap 24 jam
- Saat transfer ke bagian/unit lain
- Adanya perubahan kondisi klinis/pengobatan seperti pasien
pasca operasi, pasien pasca sedasi, pasien tindakan invasive
risiko tinggi, penambahan obat-obat Sedatif, Hipnotik,
Barbiturate, Fenotiazin, Antidepresan, Laksans/Diuretic,
Narkotik, Antiaritmia, Antihipertensi, obat Hipoglikemik,
NSAID, dsb.
- Adanya perubahan status mental
- Saat kembali setelah menjalani pemeriksaan / tindakan di luar
rumah sakit
- Adanya penurunan kesadaran
- Adanya kejadian jatuh
4. Perawat melakukan asesmen ulang risiko jatuh pada pasien
rawat jalan menggunakan format Get Up & Go test dan pada
pasien rawat inap menggunakan Morse Fall Scale, Humpty
Dumpty Scale , Edmonson Scale sesuai dengan usia pasien.
5. Perawat melakukan perencanaan ulang sesuai dengan hasil
asesmen ulang yang dilakukan terhadap pasien risiko jatuh
sesuai dengan kategori pasien risiko jatuh
(Tinggi/sedang/rendah).
6. Perawat mengucapkan salam dan melakukan hand hygiene
7. Dokumentasikan tindakan asesmen ulang pada Catatan
Perawatan Pasien Terintegrasi (CPPT)
UNIT 1. Instalasi Rawat Inap
TERKAIT 2. Instalasi Rawat jalan
3. Instalasi Perawatan Intensif
4. VK (Verlos Kamer)
5. OK (Operatie Kamer)
6. Unit Penunjang
INTERVENSI RISIKO JATUH
PADA PASIEN NEONATUS
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 006.04/235 /2022 R.0 1/1


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

03 Januari 2023
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Kegiatan identifikasi dan pengawasan risiko jatuh pada pasien


Neonatus selama perawatan di Rumah Sakit
TUJUAN Sebagai acuan yang digunakan untuk mencegah terjadinya
kejadian pasien jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Sulawesi Barat.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Semua pasien neonatus dikategorikan berisiko jatuh
2. Perawat melakukan hand hyegine, mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri sebelum memberikan intervensi dan
edukasi pencegahan risiko jatuh
3. Intervensi pencegahan risiko jatuh pada pasien neonatus
yaitu
a. Pasang tanda risiko jatuh pada gelang identitas pasien
b. Pasang tanda risiko jatuh pada box/incubator
c. Orientasi ruangan pada orang tua/keluarga
d. Dekatkan box bayi dengan ibu
e. Pastikan selalu ada pendamping
f. Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
g. Kontrol rutin oleh perawat/bidan
h. Edukasi orang tua/keluarga
4. Edukasi yang diberikan :
a. Tempatkan bayi pada tempat yang aman
b. Tekhnik menggendong bayi
c. Cara membungkus (membedong) bayi
d. Segera istirahat apabila merasa lelah dan tempatkan bayi
pada boxnya
e. Segera memanggil perawat/bidan jika butuh bantuan
5. Perawat mengucapkan salam dan melakukan hand hygiene
6. Dokumentasikan tindakan pada Catatan Perawatan Pasien
Terintegrasi (CPPT)

UNIT 1. Instalasi Rawat Inap


TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensif (NICU)
ASESMEN PENANGANAN PASIEN JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

006.04/238/2022 R.0 1/1


RSUD PROVINSI
SULAWESI
BARAT
Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

STANDAR 03 Januari 2023


OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN - Upaya penanganan terhadap kejadian secara tidak sengaja dan tiba-
tiba terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat yang
lebih rendah
- Dikecualikan dari definisi ini adalah perubahan posisi tersebut
disebabkan oleh kekuatan besar (misalnya didorong)
TUJUAN Sebagai acuan yang digunakan untuk melakukan penanganan
bila ada kejadian pasien jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi Sulawesi Barat.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Perawat / petugas Kesehatan membantu evakuasi jika pasien
terjatuh
2. Perawat segera memeriksa pasien terhadap cedera akibat
jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, cedera kepala dan lain-lain)
dan memeriksa tanda vital
3. Dokter yang bertugas akan segera diberitahu untuk
melakukan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan
neurologi serta evaluasi lebih lanjut
4. Perawat akan mengikuti tatalaksana yang diberikan dokter
5. Pindahkan kamar pasien lebih dekat dengan pos perawat (nurse
station)
6. Pantau pasien secara ketat. Monitor tiap 2 jam
7. Jika pasien menunjukkan adanya gangguan
kognitif/mental/usaha bunuh diri, sediakan alarm tempat tidur.
Jika kurang efektif dapat dipertimbangkan untuk menggunakan
tali pengaman (non-emergency restraint) atas instruksi dokter
8. Pasien diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur harus
ditemani oleh petugas dalam 24 jam pertama, lalu dilakukan
asesmen ulang
9. Dengan izin dari pasien, keluarga akan diberitahukan jika
pasien mangalami kejadian jatuh, termasuk cedera yang
ditimbulkan
10. Kejadian jatuh dicatat dalam CPPT/SIM RS meliputi tempat,
waktu dan deskripsi kejadian
11. Jika keluarga/pengasuh menyaksikan kejadian jatuh atau
menemukan pasien jatuh segera melapor kepada
perawat/petugas kemudian perawat/petugas akan mengisi
laporan kejadian/insiden jatuh pada format pelaporan insiden
keselamatan pasien dan meneruskan laporan ke tim PMKPRS
(Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
12. Berikan edukasi mengenai risiko jatuh dan upaya
pencegahannya kepada pasien dan keluarga
13.Risiko jatuh pasien akan dinilai ulang melalui “Form Asesmen
Risiko Jatuh” lalu akan ditentukan intervensi dan pemilihan
alat pengaman yang sesuai
UNIT 1. Instalasi Rawat Inap
TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensif
ASESMEN PENANGANAN PASIEN JATUH
PADA PASIEN IGD DAN RAWAT JALAN
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD PROVINSI 006.04/239/2022 R.0 1/1


SULAWESI
BARAT

Tanggal Terbit Ditetapkan di Mamuju

03 Januari 2023
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN - Upaya penanganan terhadap kejadian secara tidak sengaja dan tiba-
tiba terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat yang
lebih rendah
- Dikecualikan dari definisi ini adalah perubahan posisi tersebut
disebabkan oleh kekuatan besar (misalnya didorong)
TUJUAN Sebagai acuan yang digunakan untuk melakukan penanganan
bila ada kejadian pasien jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi Sulawesi Barat.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur tentang Panduan Pencegahan Risiko
Jatuh RSUD Provinsi Sulawesi Barat
2. Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan SPO Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Provinsi Sulawesi Barat
PROSEDUR 1. Perawat / petugas Kesehatan membantu evakuasi jika pasien
terjatuh
2. Perawat segera memeriksa pasien terhadap cedera akibat
jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, cedera kepala dan lain-lain)
dan memeriksa tanda vital
3. Dokter yang bertugas di IGD atau Rawat jalan akan segera
diberitahu untuk melakukan pemeriksaan fisik termasuk
pemeriksaan neurologi serta evaluasi lebih lanjut
4. Perawat akan mengikuti tatalaksana yang diberikan dokter
5. Dengan izin dari pasien, keluarga akan diberitahukan jika
pasien mangalami kejadian jatuh, termasuk cedera yang
ditimbulkan
6. Kejadian jatuh akan dicatat dalam CPPT/SIM RS meliputi
tempat, waktu dan deskripsi kejadian
7. Perawat melaporkan insiden pasien jatuh dengan mengisi
laporan kejadian/insiden jatuh pada format pelaporan insiden
keselamatan pasien dan meneruskan laporan ke tim PMKPRS
(Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
8. Berikan edukasi mengenai risiko jatuh dan upaya
pencegahannya kepada pasien dan keluarga
9. Risiko jatuh pasien akan dinilai ulang melalui “Form Asesmen
Risiko Jatuh” lalu akan ditentukan intervensi dan pemilihan
alat pengaman yang sesuai

UNIT 1. IGD
TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai