Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Maritim, Vol.13 No.

1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

PERKEMBANGAN KONSEP DAN PENELITIAN BLUE


ECONOMY (ANALISIS PUSTAKA)
*1)Fabiola Bulimasena Luturmas 2)Maulita 3)Rahmat
1,2,3)
KPNK, Jurusan Kemaritiman, Politeknik Negeri Samarinda

*fabiolaluturmas@gmail.com

Abstrak: Blue economy tergolong konsep baru di Indonesia, meskipun di dunia konsep Blue
Economy sudah diperkenalkan kurang lebih pada tahun 2010. Saat ini, manusia sudah lebih
beralih pada ekonomi ramah lingkungan, yang juga dikenal dengan green economy dan saat
ini bergeser pada blue economy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa
penelitian terkait blue economy untuk melihat perkembangan konsep blue economy tersebut.
Pada penelitian ini terdapat 7 (tujuh) artikel yang dibahas terkait blue economy, yang
diharapkan dapat menjadi pengembangan penelitian bagi blue economy tersebut. Adapun
metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif.
Kata kunci: Blue Economy, Ekonomi, Laut

Pada tahun 2010, Gunter Pauli


PENDAHULUAN memperkenalkan konsep Blue economy
Potensi besar di perairan Indonesia ini, melalui bukunya yang memiliki judul
baik di laut dan pesisir tentunya serupa. Hal ini menjadi salah satu yang
merupakan salah satu indikator yang mendasari peralihan pembangunan dari
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. terrestrial ke arah pengembangan
Akan tetapi, tidak hanya optimalisasi maritim, selain itu yang menjadi
sumber daya perairan saja tetapi juga pertimbangan adalah bahwa Indonesia
harus tetap menjamin keberlanjutan merupakan negara kepulauan terbesar di
usaha dan kelanjutan lingkungan dunia sehingga green economy saja
Konsep blue economy mulai fokus tidak cukup, harus diiringi pula dengan
dikembangkan di Indonesia pada tahun blue economy.
2017. Blue economy merupakan konsep Blue economy juga terkait erat dengan
pengembangan yang berwawasan pembangunan ekonomi berkelanjutan
kelautan, bukan hanya melakukan yang memastikan bahwa kegiatan
eksploitasi terhadap sumberdaya tetapi ekonomi yang dilakukan saat ini tidak
juga pemeliharaan dan perlindungan menghasilkan dampak negatif terhadap
ekosistem. Blue ekonomi merupakan generasi mendatang, agar generasi
sebuah sistem ekonomi yang tidak mendatang masih dapat merasakan
menghasilkan limbah dan emisi, serta kekayaan alam Indonesia yang kaya
pada saat yang sama mampu akan hasil alam, baik tanah maupun
menciptakan lapangan kerja, lautnya[2].
berkontribusi terhadap modal sosial dan Penelitian ini menggunakan metode
tidak memerlukan biaya tinggi[1] kualitatif deskriptif dengan
menganalisis beberapa artikel terkait
blue economy.

53
Jurnal Maritim, Vol.13 No. 1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

TINJAUAN PUSTAKA Sesungguhnya tujuan utama dari blue


Blue economy economy ini adalah pembangunan
Blue economy adalah suatu sistem berkelanjutan.[4]
ekonomi yang berbasis pada jasa
ekosistem laut yang juga berfokus pada Gambar 2.1 Prinsip Blue
perluasan kesempatan sosial dan economy
pengurangan limbah terhadap
lingkungan. Terdapat 8 sektor dalam
ekonomi biru, yaitu perikanan
berkelanjutan, perlindungan laut,
pemulihan keanekaragaman hayati dan
ekosistem, penanganan limbah, energi
terbarukan laut, penanggulangan
bencana dan pengurangan risiko,
bioteknologi kelautan, turisme, serta
teknologi kelautan[3]. Adapun yang manfaat untuk blue
economy adalah sebagai
Blue economy menerapkan logika berikut[5]:
ekosistem, yaitu ekosistem selalu 1. Optimalisasi potensi sebagai
bekerja menuju tingkat efisiensi lebih akibat dari kondisi geografis
tinggi untuk mengalirkan nutrient dan Indonesia – Negara Kepulauan.
energi tanpa limbah untuk memenuhi 2. Mempertahankan kondisi laut,
kebutuhan dasar, selanjutnya blue potensi sumber daya pesisir dan
economy menitikberatkan pada inovasi penciptaan energi terbarukan;
kreativitas yang meliputi variasi produk, 3. Keberimbangan aspek ekonomi,
efisiensi sistem produksi dan penataan sosial, budaya, dan lingkungan
sistem sumber daya. Blue economy laut dalam menjaga kelestarian
berkembang dan sering kali dikaitkan ekosistem laut;
dengan pengembangan daerah pesisir. 4. Memperbanyak sumber pangan
Konsep blue economy sejalan dengan yang dapat diandalkan dan
konsep green economy yang ramah memastikan keberlangsungan
lingkungan dan fokus pada negara- ketahanan pangan masyarakat
negara berkembang dengan wilayah (terutama yang berasal dari laut
perairan, untuk mengatasi kelaparan, untuk mereka yang bermukim di
mengurangi kemiskinan, menciptakan pesisir)
kehidupan laut yang berkelanjutan, 5. Menjamin perlindungan
mengurangi resiko bencana di daerah lingkungan dan kelestarian
pesisir dan mitigasi serta adaptasi sumber daya alam, khususnya
perubahan iklim. sector kelautan dan perikanan;
Ekonomi biru merupakan cara 6. Mempercepat pencapaian
pengelolaan sumber daya lokal dengan pertumbuhan yang berkelanjutan
mengutamakan kepedulian sosial, dan berkeadilan;
memiliki prinsip efisiensi dan 7. Penciptaan lapangan kerja baru
efektivitas, dilakukan secara kreatif- dengan andalan
inovatif dan dalam pemanfaatan mengoptimalisasikan jasa
materialnya tanpa menyisakan limbah.

54
Jurnal Maritim, Vol.13 No. 1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

lingkungan dan nilai ekonomi yang Penelitian ini menganalisis artikel


dapat meningkatkan pendapatan ilmiah yang mencantumkan kata blue
8. Penguatan manajemen sumber economy sebagai salah satu kata
daya laut lepas olahan melalui kuncinya.
pendekatan ekosistem pengelolaan
perikanan lautan; TABEL 1: SAMPEL ARTIKEL
9. Pembinaan, pengawasan, JURNAL ILMIAH YANG
pengendalian supervise dan MENCANTUMKAN ”BLUE
advokasi kelestarian lingkungan ECONOMY” SEBAGAI KATA
laut; KUNCI
10. Perlindungan terhadap spesies Tahun : 2016
langka; [Artikel 1] Defining the Blue
11. Meningkatkan kesigapan, kesiapan Economy
dan daya tahan masyarakat pesisir Penulis S. Smith-Godfrey
terhadap perubahan iklim dan Jurnal Maritime Affairs:
bencana alam; Journal of the
12. Mereduksi dampak pemanasan National Maritime
global, perubahan iklim dan Foundation of India
kenaikan permukaan laut; Tahun 2016
13. Memicu inovasi dan kehadiran [Artikel 2] The New Blue Economy:
teknologi yang tepat agar diperoleh the Future of Sustainability
sumber energi alternatif. Penulis Mark J. Spalding
Jurnal Journal of Ocean and
METODE PENELITIAN Coastal Economics
Tahun : 2017
Metode penelitian yang digunakan [Artikel 3] Our Oceans and the Blue
dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Economy: Opportunities and
Metode Penelitian Kualitatif merupakan Challenges
prosedur penelitian yang menghasilkan Penulis Abdullahel Bari
data deskriptif berupa kata-kata atau Jurnal Procedia Engineering
tulisan dari orang-orang dan perilaku Tahun : 2020
yang dapat diamati. Dengan [Artikel 4] Impact of Blue Economy
menggunakan penelitian kualitatif, Factors on Economic Growth in the
diharapkan dapat mampu SAARC Countries
mendeskripsikan suatu fakta secara Penulis Majed Alharthi
menyeluruh melalui pertimbangan Imran Hanif
kontekstual. Jenis data yang digunakan Jurnal Maritime Business
yaitu data kualitatif, merupakan data Review
yang dinyatakan dalam bentuk kata,
Tahun : 2021
kalimat dan gambar.
[Artikel 5] Performance Indicators
for the Blue Economy
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis S. Smith-Godfrey
Studi kepustakaan merupakan suatu
Jurnal Australian Jrnal of
langkah memperoleh informasi dari
Maritime & Ocean
penelitian terdahulu [6]
Affairs

55
Jurnal Maritim, Vol.13 No. 1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

Tahun : 2023 Tidak semua yang baru berarti termasuk


[Artikel 6] A Review of the Blue golongan blue economy dan tidak semua
Economy, Potential and yang konvensional berarti merusak laut
Opportunity in Seven Caribbean tetapi bagaimana dunia bersatu untuk
Nations pre-COVID-19 tetap menjaga kelestarian laut dengan
Penulis Sui Phang, menyepakati untuk mengunakan
Antaya March, metodologi yang umum untuk
Greogoire Touron- mengukur ekonomi kelautan dan
Gardic, mencari cara untuk menjaga
Kieran Deane, keberlanjutan ekonomi khususnya
Pierre Failler terkait sumber daya laut[8].
Jurnal ICES Journal of
Marine Science Artikel 3 memaparkan tentang
pelaksanaan Blue Economy yang
Artikel 1 memaparkan hasil penelitian tergolong baru di Asia Selatan dan
tentang pendefinisian pengertian dari Bangladesh, yaitu dengan menghasilkan
Blue Economy sebagai industri yang pemikiran dan tindakan untuk
berkelanjutan dengan mengedepankan mengetahui peluang dari Blue Economy
kelangsungan alam khususnya terkait tersebut serta mengidentifikasi
dengan perairan, sehingga dapat tantangan dan cara mengatasinya.
disimpulkan bahwa Blue Economy Hasil penelitian ini menyimpulkan
memungkinkan keseimbangan antara bahwa Asia Selatan dan Banglades
kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial memiliki Potensi untuk menerapkan
tanpa merusak sistem ekologis konsep Blue Economy, tetapi harus
lautan.[7] diiringi dengan komitmen dan
kebijakan yang sampai saat ini masih
Artikel 2 memaparkan bahwa laut menjadi perdebatan di Negara
merupakan sumber daya yang harus Bangladesh sendiri[9].
selalu dijaga dimana laut sangat
berkontribusi bagi kehidupan manusia Artikel 4 merupakan penelitian yang
di segala sektor baik sektor ekonomi, bertujuan untuk menguji pengaruh
iklim maupun keberlangsungan hidup faktor Blue Economy terhadap
manusia. Pada artikel kedua juga pertumubuhan Ekonomi di negara-
dipaparkan beberapa contoh kegiatan negara Asosiasi Kerjasama Regional
perekonomian konvensional yang Asia Selatan (SAARC). Dari penelitian
tergantung dengan laut misalnya ini ditemukan bahwa faktor Blue
minyak dan gas lepas pantai, rekreasi Economy memerankan peran yang
dan memancing secara komersial, signifikan dalam pertumbuhan ekonomi
shipping dan wisata pantai. di negara-negara SAARC dan
Sedangkan pada artikel ini disebutkan berkontribusi pada pencapaian 14
juga bahwa terdapat beberapa industri Tujuan Pembangunan dari Perserikatan
baru yang merefleksikan perubahan Bangsa-bangsa.
menuju ocean economy yaitu blue Penelitian ini menyoroti fakta bahwa
biotechology, blue carbon maupun blue pengelolaan dan pemanfaatan air yang
technology. tepat dapat membantu menstimulasi
pertumbuhan ekonomi dan memenuhi

56
Jurnal Maritim, Vol.13 No. 1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

tantangan kerawatan pangan dengan Penelitian terkait Blue Economy masih


meningkatkan pasokan hasil makanan dalam tahap pengembangan,dan
laut di negara-negara berkembang Asia termasuk konsep yang belum banyak
Selatan. Studi ini mengusulkan untuk dijadikan ide penelitian. Artikel ini
membentuk aliansi lintas negara untuk memiliki keterbatasan, salah satunya
mengelola sumber daya air yang terkait jumlah artikel yang dibahas serta
berkelanjutan. Aliansi ini diharapkan kedalaman analisis masing-masing
dapat berguna dalam memahami konsep artikel.
Blue Economy dan perannya dalam Adapun kesimpulan berdasarkan
memastikan pertumbuhan ekonomi di analisis yang telah dipaparkan diatas
negara-negara berkembang seluruh yaitu:
dunia[10]. 1. Konsep dan penelitian terkait blue
economy masih dalam tahap
Artikel 5 menyimpulkan bahwa Blue pengembangan
Economy berhubungan dengan 2. Blue economy merupakan
keberlanjutan disebabkan karena pengembangan konsep ekonomi
kaitannya pada masyarakat pesisir. dengan cara ramah lingkungan
Tanggung jawab keberlangsungan Blue terutama kaitannya dengan laut.
Economy tidak hanya terkait dengan 3. Kesadaran maupun persepsi
ekonomi dan politik tetapi secara konsumen berperan penting dalam
mendalam terkait dengan tanggung perkembangan konsep blue
jawab sosial dari institusi untuk economy dibandingkan upaya
menjalankan kewajiban pelayanan produsen maupun penerapan
publik bagi negara. standar oleh pemerintah.
Penelitian ini memaparkan bahwa
terdapat 7 (tujuh) indikator Blue
Economy yaitu Operations, Finances, DAFTAR PUSTAKA
Environment, Income, Community, [1] R. Dahuri, “PENERAPAN
Knowledge, and Skills[11]. MARINE
BIOTECHNOLOGY,” in
Artikel 6 merupakan penelitian yang Penerapan Marine
berfokus pada kegiatan Blue Economy
Biotechnology dalam Menunjang
khususnya di negara-negara Karibia
Konsep Blue Economy untuk
yaitu Bahama, Barbados, Belize,
Guyana, Jamaika, Trinidad dan Tobago Pembangunan Kelautan dan
serta Suriname. Penelitian ini Perikanan yang Berkelanjutan,
menyoroti bagaimana peran Blue 2021.
Economy khususnya dalam masa
[2] F. B. Luturmas, M. Maulita, and
transisi pada pemulihan pasca Covid-
R. Rahmat, “Konsep Blue
19. Terutama karena negara-negara di
wilayah Karibia ini sebagian besar Economy di Daerah Pesisir
Pendapatannya didapatkan dari Kalimantan Timur,” Jurnal
pelayaran dan pariwisata[12]. Maritim, vol. 12, no. 2, pp. 52–
59, 2022, Accessed: Jun. 30,
PENUTUP 2023. [Online]. Available:
https://e-

57
Jurnal Maritim, Vol.13 No. 1 Juni 2023 ISSN: 2086-1419

journal.polnes.ac.id/index.php/m 10.1080/09733159.2016.117513
aritim/article/download/1725/76 1.
1
[8] M. J. Spalding, “The New Blue
[3] K. K. B. K. dan Investasi, Economy: the Future of
“Dorong Ekonomi Biru dan Sustainability,” J Ocean Coast
Pembangunan Berkelanjutan di Econ, vol. 2, no. 2, Feb. 2016,
Indonesia, Pemerintah Susun doi: 10.15351/2373-8456.1052.
Rancangan Dokumen Strategis
[9] A. Bari, “Our oceans and the blue
Biru,”
economy: Opportunities and
https://maritim.go.id/dorong-
challenges,” in Procedia
ekonomi-biru-pembangunan-
Engineering, Elsevier Ltd, 2017,
berkelanjutan-indonesia-
pp. 5–11. doi:
pemerintah-susun/, 2021.
10.1016/j.proeng.2017.08.109.
[4] G. A. Pauli, The Blue Economy
[10] M. Alharthi and I. Hanif, “Impact
(10 Years, 100 Innovations, 100
of blue economy factors on
Million Jobs). Paradigm
economic growth in the SAARC
Publication, 2010.
countries,” Maritime Business
[5] H. Saksono, “Ekonomi Biru: Review, vol. 5, no. 3, pp. 253–
Solusi Pembangunan Daerah 269, Nov. 2020, doi:
Berciri Kepulauan Studi Kasus 10.1108/MABR-01-2020-0006.
Kabupaten Kepulauan
[11] S. Smith-Godfrey, “Performance
Anambas,” Jurnal Bina Praja,
indicators for the blue economy,”
vol. 05, no. 01, pp. 01–12, 2013,
Australian Journal of Maritime
doi: 10.21787/jbp.05.2013.01-
and Ocean Affairs, vol. 14, no. 3,
12.
pp. 149–170, 2022, doi:
[6] D. A. Trisliatanto, Metodologi 10.1080/18366503.2021.196205
Penelitian (Panduan Lengkap 2.
Penelitian dengan Mudah).
[12] S. Phang, A. March, G. Touron-
Jogjakarta: Penerbit ANDI,
Gardic, K. Deane, and P. Failler,
2020.
“A review of the blue economy,
[7] S. Smith-Godfrey, “Defining the potential, and opportunities in
blue economy,” Maritime seven Caribbean nations pre-
Affairs, vol. 12, no. 1, pp. 58–64, COVID-19,” ICES Journal of
Jan. 2016, doi: Marine Science, Jan. 2023, doi:
10.1093/icesjms/fsac230.

58

Anda mungkin juga menyukai