(Sabila Rusyadi) 1
Oleh : Sabila Rusyadi, Program Studi Pendidikan Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta,
13511241043@student.uny.ac.id
Dosen : Rizqie Auliana, M.Kes
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan tingkat aktivitas fisik mahasiswa dengan berat
badan berlebih di Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan kepada
60 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang memiliki berat badan berlebih. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen pada penelitian ini berupa lembar food recall
24 hours dan lembar recall aktivitas fisik sebanyak 3 x 24 jam. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sebanyak 42% responden mengalami overweight dan 58% responden mengalami
obesitas; 2) Sebanyak 60% responden laki-laki memiliki pola frekuensi waktu makan baik dan sebanyak 50%
responden perempuan memiliki pola frekuensi waktu makan sedang 3) Jenis makanan yang paling sering dikonsumsi
responden yaitu nasi putih, ayam, tempe, tumis sayuran, pisang, gorengan, dan teh manis 4) Sebanyak 90% responden
laki-laki dan 73% responden perempuan memiliki asupan energi dengan kategori defisit dengan rata-rata asupan
energi yang dikonsumsi sebesar 1895 kkal/hari. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dengan
berat badan berlebih memiliki asupan energi yang belum mencukupi kebutuhan energi harian; 5) sebanyak 54%
responden laki-laki dan 67% responden perempuan memiliki nilai Physical Activity Level (PAL) pada kategori
ringan. Rata-rata nilai Physical Activity Level (PAL) keseluruhan responden yaitu 1,68 sehingga sebagian besar
mahasiswa dengan berat badan berlebih memiliki tingkat aktivitas fisik dalam kategori ringan.
Abstract
This study aim to determine the eating pattern and the physical activity level of college students with excess
body weight. This research is is a survey research conducted to 60 students of Yogyakarta State University who have
excess body weight. Sampling is done by using purposive and snowball sampling technique. This research is using
instrument of food recall 24 hours sheet and recall physical activity as much as 3 x 24 hours. Descriptive analysis
is used as a data analysis method. The results of this research show that : 1) As many as 42% respondents are
overweight and 58% respondents are obese; 2) As many as 60% of male respondents have a good meal time
frequently pattern and 50% of female respondents have a fair pattern of eating time; 3) The type of food most
commonly consumed by respondents are white rice, chicken, tempe, vegetable stir fry, banana, fritters, and sweet
tea; 4) 90 % of male respondents and 73% of female respondents have energy intake with deficit category with
average energy consumption intake of 1895 kcal/day. The data indicate that most of the students with exceess body
weight have insufficient energy intake of daily energy need; 5) 54% of male respondents and 67% of female
respondents have Physical Activity Level (PAL) value in sedentary lifestyle category. The average value of Physical
Activity Level (PAL) of all respondents is 1.68 so that the most students with excess body weight have Physical
Activity Level (PAL) in sedentary lifestyle category.
usia ini, pola pertumbuhan berhenti dan beralih ke ditinjau dari asupan zat gizi meliputi asupan
tingkat homeostatis (tidak berubah/stabil). Pada energi, asupan protein, asupan karbohidrat, dan
usia ini pula individu tergolong individu mandiri asupan lemak serta perhitungan tingkat aktivitas
yang tidak lagi tinggal dengan orangtuanya fisik yang ditekankan pada mahasiswa dengan
namun seringkali mengabaikan kesehatan fisik berat badan berlebih di UNY.
(Ary dan Rusilanti, 2013).
Waktu dan Tempat Penelitian
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
April sampai dengan Mei 2017 di UNY dengan
berbasis pendidikan yang berdiri pada tanggal 21
melibatkan mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan
Mei 1964. Universitas Negeri Yogyakarta
Seni, Fakutas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial,
memiliki visi yaitu menjadi Universitas
Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan
kependidikan kelas dunia yang berlandaskan
Fakultas Teknik.
ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.
Keterwujudan visi tersebut tak lepas dari masalah Subjek Penelitian
kesehatan dari civitas akademika. Tanpa berkah Teknik pengambilan sampel
kesehatan yang terus dijaga, maka pencapaian menggunakan purposive sampling dan snowball
visi, misi, dan tujuan dari UNY kurang maksimal. sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Cendekia menurut Kamus Besar Bahasa UNY dengan berat badan berlebih sebanyak 60
Indonesia (KBBI) berarti cerdik, cerdas, atau orang responden dengan kriteria yaitu, mahasiswa
terpelajar. Diharapkan mahasiswa UNY aktif UNY berumur 18-30 tahun, memiliki IMT
merupakan individu yang cerdas dalam menjaga >25, tidak dalam keadaan berpuasa, belum
kesehatannya terutama pada mahasiswa dengan menikah, belum memiliki anak, tidak dalam diet
berat badan berlebih yang memiliki resiko lebih khusus seperti diet olahragawan, bersedia
tinggi terhadap datangnya penyakit tidak menular menjadi responden, dalam keadaan sehat dan
kronis. tidak mengalami gangguan jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Prosedur
Mengetahui pola makan mahasiswa dengan berat
Penelitian ini menggunakan lembar food
badan berlebih di UNY, dan 2) Mengetahui
recall 24 jam dan lembar recall aktivitas fisik.
tingkat aktivitas fisik yang dilakukan mahasiswa
Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 x 24 jam.
dengan berat badan berlebih di UNY.
Setelah mendapatkan data yang diharapkan
METODE PENELITIAN kemudian data dianalisis secara deskriptif.
dan tujuan dari penelitian, responden diminta gizi diketahui, selanjutnya dilakukan konversi
untuk mengisi data diri dan mengisi lembar pola makan dalam satuan kkal (energi) dan gram
persetujuan menjadi responden. Pertemuan (protein, karbohidrat, dan lemak) dengan bantuan
pertama ini dilanjutkan dengan mengisi data software Nutrisurvey 2007 dan menghitung
antropometri responden pada berat badan dan kebutuhan energi perhari. Penilaian aktivitas fisik
tinggi badan sesuai dengan alat ukur yang dilakukan dengan cara mengkonversikan durasi
digunakan. Setelah itu menjelaskan mengenai kegiatan dalam menit/jam menjadi nilai Physical
cara pengisian food recall 24 jam dan recall Activity Rate (PAR) sesuai dengan pedoman yang
aktivitas fisik sebanyak 3 x 24 jam. Panduan dikeluarkan oleh FAO tahun 2001. Data tingkat
pengisian seperti Alat Ukur Rumah Tangga aktivitas fisik kemudian dikelompokkan
(URT) dan data-data lain seperti jenis-jenis berdasarkan berat, sedang, dan rendah. Setelah
aktivitas fisik yang dikeluarkan FAO 2001 melakukan pengkategorian pada data yang telah
diberikan pula kepada responden. Lembar food terkumpul dengan bantuan software Microsoft
recall 24 jam dan recall aktivitas fisik dibawa Excel 2016, selanjutnya dilakukan tahapan
pulang untuk diisi oleh responden selama 1 analyzing yang merupakan kegiatan menganalisis
minggu. Selama 1 minggu pengambilan data, data yang telah diproses sesuai dengan tujuan
dilakukan pendekatan dan wawancara penelitian hingga pada tahap pengambilan
menggunakan fasilitas handphone. Setelah 1 kesimpulan.
minggu, kemudian dilakukan pertemuan kembali Perhitungan kecukupan gizi responden
untuk kedua kalinya dengan responden yang dihitung dengan membandingkan konsumsi gizi
bersangkutan. Pada pertemuan kedua ini yang dimakan dengan kebutuhan gizi sehari dikali
responden diminta untuk mengumpulkan lembar 100%. Perhituang kecukupan gizi dilakukan
food recall 24 jam dan lembar recall aktivitas dengan cara berikut:
fisik kemudian dilakukan pemeriksaan
Menghitung kebutuhan energi
kelengkapan, kesesuaian, dan wawancara.
Kebutuhan energi responden dilakukan
Teknik Analisis Data dengan 2 tahap yaitu tahap perhitungan
Teknik analisis data yang digunakan kebutuhan energi dengan Angka Metabolisme
dalam penelitian ini yaitu teknik analisis Basal (AMB) dan menghitung total energi dengan
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pola aktivitas fisik.
makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa dengan
Menghitung kebutuhan energi dengan Angka
berat badan berlebih. Kemudian data yang telah
Metabolisme Basal (AMB)
didapat dari responden dikelompokkan dalam
kategori status gizi (overweight dan obesitas) Laki-laki = 15,3 B + 679
dengan menggunakan perhitungan Indeks Massa Perempuan = 14,7 B + 496
Tubuh (IMT), dan jenis kelamin. Setelah status
Pola Makan dan .... (Sabila Rusyadi) 5
asupan protein pada kategori defisit berat, perempuan, yaitu sebanyak 57% memiliki asupan
sebanyak 17% memiliki asupan protein pada karbohidrat defisit berat, sebanyak 27% memiliki
kategori defisit ringan, sebanyak 23% memiliki asupan karbohidrat defisit ringan, sebanyak 14%
asupan protein normal, dan sebanyak 7% memiliki asupan karbohidrat normal, dan
memiliki asupan protein di atas presentase AKG. sebanyak 3% memiliki asupan karbohidrat di atas
Hasil perhitungan asupan karbohidrat presentase AKG. Maka sebagian besar responden
responden menunjukkan bahwa rata-rata asupan memiliki asupan karbohidrat di atas AKG.
karbohidrat pada responden laki-laki perhari yaitu Data hasil perhitungan asupan lemak
sebesar 288 gram/hari dengan nilai konsumsi menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi lemak
minimum sebesar 143 gram/hari dan nilai pada responden laki-laki yaitu sebesar 79,3
maksimum sebesar 462 gram/hari. Sedangkan gram/hari dengan nilai minimum sebesar 21,7
rata-rata asupan karbohidrat pada responden gram/hari dan nilai maksimum sebesar 168,5
perempuan lebih kecil dibandingkan dengan gram/hari. Pada responden perempuan
responden laki-laki yaitu berada pada angka 211 menunjukkan rata-rata pola konsumsi lemak
gram/hari dengan nilai asupan minimum sebesar sebesar 60,3 gram/hari, nilai minimum sebesar
72 gram/hari dan asupan maksimum sebesar 417 3,7 gram/hari dan nilai maksimum sebesar 162,1
gram/hari. gram/hari.
17% responden laki-laki memiliki asupan lemak sedang dan sebagian kecil lainnya memiliki
di atas presentase angka kecukupan gizi. tingkat aktivitas fisik yang tergolong berat/aktif
Sedangkan pada responden perempuan sebanyak yaitu sebanyak 10%.
17% responden memiliki asupan lemak defisit
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Aktivitas
ringan, sebanyak 37% responden perempuan
Responden
memiliki asupan lemak pada kategori defisit
berat, sebanyak 13% memiliki asupan lemak Jenis kegiatan Laki-laki Perempuan
N % N %
normal, dan sebanyak 34% memiliki asupan
Tidur ≤ 8 jam 20 67 18 60
lemak di atas presentase AKG.
Tidur > 8 jam 10 33 12 40
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Meninjau dari hasil penelitian yang
belum adanya keseimbangan zat-zat gizi yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden
masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan hasil memiliki asupan energi yang tergolong defisit,
penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden perlu lebih memperhatikan kembali
responden memiliki asupan energi yang defisit akan pentingnya makan pagi dan/atau makan
yaitu sebanyak 47% laki-laki dan 34% perempuan malam. Perlu diperhatikan kembali mengenai
memiliki asupan energi dalam kategori defisit keseimbangan komposisi zat-zat gizi yang masuk
ringan serta 43% laki-laki dan 40% perempuan ke dalam tubuh terutama untuk lebih
memiliki asupan energi dalam kategori defisit memperhatikan asupan karbohidrat. Selain itu,
berat. Asupan gizi yang tergolong defisit terlihat responden perlu menambah asupan serat pangan
pula dalam asupan protein dan lemak responden. terutama serat dari buah-buahan dan sayur-
Tetapi hal berbeda ditunjukkan oleh asupan sayuran hijau.
karbohidrat responden. Sebanyak 67% responden Melakukan aktivitas fisik yang teratur
laki-laki memiliki asupan karbohidrat dalam dengan cara peningkatan aktivitas berolahraga
kategori di atas AKG. Selain karbohidrat dan pengurangan penggunaan televisi maupun
kompleks, sumbangan karbohidrat dapat alat elektronik untuk sarana hiburan, dapat
diperoleh dari teh, kopi, dan camilan berbahan meningkatkan derajat kesehatan. Kurangnya
dasar ubi, kentang, serealia. aktivitas fisik dapat menyebabkan berkurangnya
Aji (2014) mengungkapkan bahwa asupan massa otot, sehingga memudahkan terjadinya
karbohidrat yang tinggi dapat memicu penumpukan lemak. Meskipun sebanyak 80%
peningkatan glukosa darah. Untuk menyesuaikan responden laki-laki dan 50% responden
kondisi ini, pankreas mengeluarkan hormon perempuan memiliki kesadaran berolahraga,
insulin ke dalam aliran darah untuk menurunkan namun hal tersebut memiliki sumbangan yang
kadar glukosa darah. Yang menjadi masalah kecil pada tingkat aktivitas fisik karena sebagian
adalah insulin merupakan hormon penyimpanan besar tingkat aktivitas fisik mahasiswa dengan
yang memiliki fungsi menyimpan kelebihan berat badan berlebih berada pada kategori ringan.
karbohidrat dalam bentuk lemak untuk membuat Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
cadangan energi. Oleh karena itu, insulin yang sebanyak 54% responden laki-laki dan sebanyak
dirangsang oleh karbohidrat akan mendorong 67% responden perempuan memiliki nilai
akumulasi lemak tubuh. Selain mendorong Physical Activity Level (PAL) yang berada pada
akumulasi lemak tubuh, insulin juga berfungsi kategori ringan (sedentary).
untuk tidak mengeluarkan lemak yang tersimpan. Hal tersebut berasal dari sumbangan
Kondisi seperti ini dapat membuat seseorang kegiatan di waktu luang seperti menonton televisi,
dengan asupan tinggi karbohidrat akan menonton film/serial di laptop, bermain video
mengalami peningkatan berat badan dan sulit game, dan/bermain handphone yang cukup besar.
untuk menurunkan berat badan. Aji (2014) menyatakan kurangnya aktivitas fisik
10 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2018