Nim : A01322030
EKSPOR IMPOR
Bukti legal, dan sah sebuah perusahaan yang diberikan oleh pemerintah.
Syarat untuk ikut kegiatan lelang yang diselenggarakan langsung oleh
pemerintah.
Alat untuk mempermudah kegiatan ekspor dan impor
Kemudahan pengaksesan dana sebagai sumber modal (misalanya
melakukan pinjaman dana)
Syarat pendukung untuk pengurusan administrasi
Kemudahan pengembangan bisnis (misalnya : berpartisipasi dalam
tender)
Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Jenis SIUP dibedakan berdasarkan tingkat kekayaan, dan besaran
modal milik badan usaha (tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat
usaha), antara lain adalah :
2) SIUP Kecil
Jenis SIUP ini ditujukan untuk para pelaku usaha kecil dengan modal
dan kekayaan bersih antara Rp50 juta hingga Rp500 juta
3) SIUP Menengah
Jenis SIUP ini ditujukan untuk para pelaku usaha mikro dengan modal
dan kekayaan bersih antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar
4) SIUP Besar
Jenis SIUP ini ditujukan untuk para pelaku usaha mikro dengan modal
dan kekayaan bersih yang mencapai lebih dari Rp10 miliar.
B. NIB (Nomor Induk Berusaha)
NIB adalah dokumen yang berfungsi sebagai pengganti TDP (Tanda Daftar
Perusahaan), API (Angka Pengenal Impor) dan hak Akses Kepabeanan. Nomor
Induk Berusaha wajib dimiliki oleh seluruh pelaku usaha (berbentuk badan dan
perorangan), baik pelaku usaha baru maupun pelaku usaha yang menjalankan
usahanya sebelum NIB diberlakukan.
NIB juga berlaku sebagai SIUP dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
Dengan mempunyai NIB sudah bisa dipastikan anda akan mendapatkan BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Izin Usaha – SIUP, Angka Pengenal Impor
– API, dan Nomor Induk Kepabeanan – NIK. NIB wajib dimiliki pelaku usaha
yang ingin mengurus perizinan berusaha melalui OSS RBA (Berbasis Resiko),
baik usaha baru maupun usaha yang sudah berdiri sebelum operasionalisasi
OSS Berbasis Resiko. Sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Keuangan No.
71/PMK.04/2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik di Bidang Kepabeanan, Cukai, dan Perpajakan, pelaku usaha yang
melakukan kegiatan ekspor dan/atau impor harus melakukan registrasi
kepabeanan ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapatkan akses
kepabeanan. Untuk melakukan registrasi kepabeanan tersebut Pelaku Usaha
harus memiliki Nomor Induk Berusaha.
C. API (Angka Pengenal Impor)
Tujuan SVLK :
Membangun suatu alat verifikasi legalitas yang kredibel, efisien dan adil
sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan pembalakan liar.
Memperbaiki tata kepemerintahan (governance) kehutanan Indonesia dan
untuk meningkatkan daya saing produk kehutanan Indonesia.
Meningkatkan daya saing produk perkayuan Indonesia
Mereduksi praktek illegal logging dan illegal trading
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Prinsip SVLK :
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya. pengertian dari Nomor Pokok Wajib pajak
tersebut diambil dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Pasal 1 Nomor 6.
1. NPWP Pribadi Pribadi adalah NPWP yang diberikan kepada setiap individu
yang punya penghasilan.
2. NPWP Badan diberikan kepada badan usaha atau perusahaan yang punya
penghasilan. Dari dua jenis NPWP, NPWP pribadi dan NPWP Badan .
NPWP mempunyai 15 digit angka yang berbeda antar wajib pajak. berikut
penjelasan tentang angka dalam NPWP :
FUNGSI NPWP :
H. NIK
I. BILL OF LADING
Bill of lading adalah surat yang diberi tanggal, dengan keterangan berisi
bahwa pengangkut telah menerima barang-barang tertentu, dengan tujuan
agar barang segera dikirimkan ke tempat yang ditunjuk, dan
menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk. Disertakan pula beberapa
persyaratan perjanjian mengenai proses penyerahan barang. Dokumen yang
menjelaskan persyaratan pengiriman barang Ini berisi informasi penting
tentang kargo, seperti nama, alamat pengirim, nama dan alamat penerima,
serta tanggal dan waktu pengiriman. Bill of lading juga berisi informasi rincian
tentang kargo, seperti berat, dimensi, dan kondisinya.
Jadi, ada beberapa elemen atau data di dalam bill of lading, seperti:
Fungsi bill of lading yang pertama adalah sebagai tanda terima yang
menyatakan bahwa berbagai barang yang dikirim sudah dimuat di atas
kapal. Jadi, barang yang dikirim oleh pihak pengirim sudah selesai diangkut,
berada di dalam kapal, dan sudah meninggalkan pelabuhan asal.
Fungsi kedua dari bill of lading adalah sebagai dokumen kepemilikan suatu
barang, yang pemegangnya disebutkan di dalam dokumen. Dengan adanya
dokumen ini, pihak penerima barang bisa mengakui bahwa dirinyalah pemilik
barang tersebut dengan cara menunjukkan identitas dirinya kepada petugas.
Bill of lading juga berfungsi sebagai kontrak pengangkutan barang dari pihak
pengirim dan pihak pengangkut. Umumnya, di dalam dokumen terdapat
pernyataan bahwa barang yang akan diangkut di atas kapal tersebut sampai
hingga alamat tujuan.
J. CERTIFICATE OF ORIGIN
Surat Keterangan Asal – SKA (Certificate of Origin) yang selanjutnya disingkat
SKA (COO) adalah dokumen yang membuktikan bahwa barang ekspor Indonesia
telah memenuhi Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of Indonesia).
a) Memberikan Keringanan
1. SKA Preferensi