Anda di halaman 1dari 1

JUDUL : SUARA HATI ANAK SEORANG GURU HONORER

PENULIS : DEWI MURNI SUDARSON


AKTRIS : DEWI MURNI SUDARSON

Aku seorang anak sulung yang terlahir dari sebuah keluarga, yaaach, mungkin sebagian orang melihat keluargaku
kelasnya menengah kebawah atau bahkan secara ekonomi di bawah rata – rata, sehingga membuatku masuk dalam kelompok
anak – anak miskin atau kurang mampu..

Aku hanya anak seorang guru honorer yang miskin, tapi selalu bisa menduduki pringkat 1 di kelasku dan aku selalu
berusaha jujur, serta menjaga sikapku kepada siapapun,,tidak pernah sekalipun aku menyontek saat ujian dan kepada guru aku
selalu menjaga kesopananku, dengan teman – temanku aku berusaha bergaul sewajarnya tanpa memilah dan memilih. Ayah ku
selalu berpesan kepada ku, “Nak, dalam situasi apapun jaga kejujuran dan sikapmu, karena orang yang tidak amanah serta tidak
menjaga sikapnya, dia akan susah dalam hidupnya”.

Tapi ketika aku mulai putus asa, kembali aku mengingat wajah kedua orang tuaku.. wajah ibu bapaku,,wajah yang sdh
lelah menanggung beban hidup, sdh mulai nampak gurat lansia, kesehatan yang mulai menurun karena sarat dengan masalah
yang dihadapi,rambut yg sdh memutih,,, apalagi ketika mengingat nasihat – nasihat mereka.

yaaaaa.. aku tidak boleh lemah, aku harus bangkit !!! aku harus kuat !!! aku harus bisa membuktikan kepada dunia bahwa
seorang anak guru honorer dengan segala keterbatasannya tetap bisa menjadi anak yang berprestasi, berdedikasi tinggi dan
berakhlak mulia.

Inilah aku… kini aku telah sukses dan mampu membuka mata semua orang bahwa keterbatasan tidak menjadikan aku
tenggelam, aku telah berdiri tegak sebagai pemutus keadilan tertinggi di negeri ini…!!!

Terima kasih ayah, terima kasih ibu.. aku bangga menjadi anak guru honorer sepertimu.

Anda mungkin juga menyukai