Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN BK DI SMA NEGERI 2 LUWU

Proposal Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palopo untuk Melakukan
penelitian Skripsi dalam Rangka Penyelesaian Studi Jenjang Sarjana pada Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam

Diajukan Oleh:

Nilam Pratama Harsya


20 0206 0086

Pembimbing:

1. Dr. Taqwa, S.Ag., M.Pd.I.


2. Drs. H. M. Arief R, M.Pd.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO PROGRAM STUDI


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN 2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penggunaan teknologi informasi oleh guru dan konselor di sekolah merupakan
komponen penting dari proses BK mereka. Itu karena teknologi informasi sangat dibutuhkan
dalam sistem pendidikan. Semakin majunya teknologi informasi telah mengubah gaya hidup
manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. 1 Namun, seiring
berkembangnya teknologi adanya guru yang kurang terampil memanfaatkan teknologi
informasi dan akan berdampak pada proses dan hasil pelayanan.2 Hal ini dapat menghambat
pelaksanaan pelayanan BK secara efektif dan efisien di sekolah.
Teknologi informasi sangat penting dalam layanan bimbingan dan konseling. Dalam era
kemajuan teknologi yang sangat pesat tenaga konselor bimbingan dan konseling diharapkan
mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
mempersiapkan watak siswa dalam mencerdaskan kehidupan dan Bangsa untuk berbagai
kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup mereka, penting bagi peserta didik
untuk tidak hanya mengembangkan keterampilan sosial mereka tetapi juga mengakui
kelemahan moral mereka sendiri melalui hukum agama untuk menjadi orang yang tegas dan
menghormati orang lain. Adanya pelayanan bimbingan konseling oleh konselor diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pribadi siswa bukan hanya dalam bentuk bersosialisasi tetapi
juga dalam bentuk keagamaan sehingga dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang
maha esa dan berakhlak mulia.3 Dalam perspektif islam, bimbingan dan konseling terdapat
pada al-Qur’an dalam beberapa surah, salah satunya yaitu:

Dalam Al Qur'an surah An nahl disebutkan bahwa :

1
Galang Sansaka Megahantara, “Pengaruh Teknologi Terhadap Pendidikan di Abad 21” Jurnal 20191202-
11653211bz1jl-with-cover-page-v2
2
Sujoko, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajarn di SMP Negeri
1 Geger
3
Jenny D. Ar Noya, “Peran konselor sekolah dalam pengembangan pendidikan karya prinsip melalui
pelayanan bimbingan konseling disekolah”, Jurnal Psikologi Konseling, vol. 16 No.1, Juni 2020
‫و اَ ْعلَ ُم‬D َ َّ‫ ۗنُ اِ َّن َرب‬D‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس‬
َ ‫ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬Dُ‫ك ه‬
َ Dُ‫بِ ْيلِ ٖه َوه‬D‫ َّل ع َْن َس‬D‫ض‬ َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب‬
ُ ‫اُ ْد‬
َ‫بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.4
Dalam observasi awal di SMA Negeri 2 Luwu, ditemukan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan BK masih rendah. Para tenaga konselor
mengalami kendala teknis maupun praktis baik dalam memanfaatkan teknologi informasi
maupun melaksanakannya dalam sistem pelayanan BK. Hal ini menarik untuk diteliti untuk
mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dan kendala yang mereka hadapi.
Untuk menemukan kendala, faktor internal dan eksternal berkontribusi penting untuk dikaji.
Selain itu, perlu menemukan penerapan yang tepat dalam mengembangkan pemanfaatan
teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan bk khususnya dalam
pelaksanaan layanan bk di sekolah.
Penelitian ini berusaha melengkapi keterbatasan penelitian sebelumnya yang hanya
mencakup tentang pemanfaatan teknologi informasi bagi guru bimbingan dan konseling.
Sementara penelitian ini fokus pada pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan
kualitas pelayanan BK.
Penelitian ini didasarkan pada argumentasi bahwa: Pertama, teknologi informasi adalah
suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses
penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu. 5 Kedua, teknologi
informasi sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia yang telah dijadikan
haknya sebagai kebutuhan pokok dan kebutuhan setiap hari.6 Ketiga, teknologi informasi

4
E Dewita, dkk., “Tinjauan pendidikan dan konseling islam dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125”,
Menara ilmu, 2022-jurnal.umsb.ac.id
5
RE Indrajit, “Manajemen sistem informasi dan teknologi informasi” Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2020-academia.edu
6
Chandra Anugerah Putra, “ Pemanfaatan Teknologi Gadget Sebagai Media Pembelajaran” Bitnet: Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi 2 (2), 1-10, 2017
sangat dibutuhkan dalam pelayanan bk, Teknologi informasi di bidang bimbingan dan
konseling memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap pendidikan secara keseluruhan.7
Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi keterbatasan penelitian sebelumnya yang hanya
mengungkap tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk bimbingan dan konseling guru.
Selain itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) sistem pelayanan
BK SMA Negeri 2 Luwu; dan 2) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu. Dengan menggunakan metodologi penelitian
kualitatif, penelitian ini diberi judul “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatan
Kualitas Pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu” dan didasarkan pada fakta, argumentasi,
dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Demikian kesimpulan pokok dibuat dengan tujuan memanfaatkan teknologi informasi
untuk meningkatkan mutu pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu. Masalah pokok di atas
disebutkan dalam beberapa sub-masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu?
2. Bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan
BK di SMA Negeri 2 Luwu?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
menuliskan manfaat teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas layanan BK di SMA
Negeri 2 Luwu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang
topik-topik berikut:
1. Sistem pelayanan bk di SMA Negeri 2 Luwu
2. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bk SMA Negeri
2 Luwu

D. Manfaat Penelitian

7
M. Andi Setiawan, M.Pd, “ PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN
KONSELING” Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (46-49) ISSN :
2502-1923
Manfaat penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretik, yaitu bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya


dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan BK,
yang memungkinkan inovasi dan kreativitas.

2. Manfaat Praktis, yaitu membantu kepala sekolah dan tenaga konselor dalam
menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan teknologi
informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan BK. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap sekolah agar dapat mengantisipasi
berbagai persoalan terkait pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan
kualitas pelayanan Bk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu Yang Relavan


Ada sejumlah penelitian yang relavan dan menginspirasi penelitian ini. Penelitian
Triyono, Rahma Dwi Febriani., adalah penelitian yang signifikan yang berfokus pada
pentingnya pemanfaatan teknologi informasi oleh guru bimbingan dan konseling,
menginspirasi penelitian ini dalam menemukan dan menganalisis pemanfaatan Teknologi
informasi meningkatkan kualitas pelayanan bk di SMA Negeri 2 Luwu. Triyono, dkk.,
menemukan bahwa Selain dapat dilihat dari berbagai segi, penggunaan teknologi informasi
juga dapat menimbulkan akibat negatif bagi pihak yang terlibat Menurut berbagai perspektif,
penggunaan teknologi informasi juga dapat merugikan seorang guru yang tidak dapat
menggunakannya secara efektif. Orang yang menggunakan internet hanya untuk berbicara
dan chattingan saja kemungkinan besar akan mengalami lebih banyak kerugian daripada
mereka yang menggunakannya dengan cara yang lebih bervariasi dan produktif. Ada
beberapa manfaat penggunaan TI dalam kaitannya dengan bimbingan dan konseling, salah
satunya adalah mempermudah perencanaan dan perancangan pelayanan bimbingan dan
konseling, statistik yang berkaitan dengan bimbingan dan pemeliharaan kontrak, pembuatan
aplikasi bantuan bimbingan dan konferensi, dan transfer data bimbingan pelayanan
bimbingan banyak faktor yang saling membantu untuk efektifitas bimbingan dan konseling. 8
Temuan ini menguatkan dugaan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan BK.
Penelitian lain dilakukan oleh Sumarwiyah, dkk., penelitian ini berfokus pada
pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam layanan bimbingan dan konseling sebagai
representasi berkembangnya budaya profesional konselor dalam melayani siswa. Penelitian
Sumarwiyah, dkk., mengatakan bahwa bimbingan konseling sebagai bagian integral dari
pelayanan pendidikan juga tak luput dari sentuhan-sentuhan peningkatan peran teknologi
informasi. Sesuai dengan permendiknas No. 27 Tahun 2006 tentang standar isi, bimbingan
konseling adalah salah satu wadah bagi proses pengembangan diri siswa dimana konselor
sebagai alat bantu dalam memfasilitasi koordinasi bimbingan perkembangan siswa yang
efektif. Selanjutnya, disebutkan dalam Ayat Satu, Poin Enam, UU No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional bahwa konsul adalah anggota komite pendidikan yang
harus terus bertemu dan berpartisipasi dalam upaya terselenggaranya program pendidikan
yang bermutu.9

B. Deskripsi Teori

1. Teknologi Informasi
a. Definisi
Teknologi adalah buatan manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan yang
dimiliki itu untuk kepentingan dan kesejahteraan.10 Teknologi adalah alat yang tercipta
oleh manusia yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan, membantu kegiatan dan
memberikan banyak kemudahan.11 Menurut Castells (2004) menyebutkan bahwa
teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan, dan juga prosedur yang merupakan
8
"Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Guru Bimbingan dan Konseling," Triyono, Rahma
Dwi Febriani, JUANG: Jurnal Wahana Konseling (Vol. 1, No. 2, September 2018), STKIP PGRI Sumatera Barat
Universitas Negeri Padang
9
Sumarwiyah Edris Zamroni, “Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam Layanan Bimbingan dan
Penyuluhan sebagai Representasi Budaya yang Berkembang Profesional Konselor dalam Melayani Siswa", Ejournal
Bimbingan dan Konseling 2 (Juli-Agustus). (1), 2002
10
C Riyana, “Peran Teknologi Dalam Pembelajaran”, - Universitas Indonesia, Jakarta, 2008 –
researchgate.net.
11
Azhari Zabir, “Pengaruh pemanfaatan teknologi pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa SMP 1
Lanrisang Kabupaten Pinrang”
penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam
suatu kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan. Gary J Anglin
berpendapat teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu dari sikap dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistemkan untuk memecahkan sebuah
masalah. Dari beberapapernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa teknologi adalah
sistem yang berfungsi aktif di sela-sela kehidupan manusia untuk membantu dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan suatu tujuan yang ingin dicapainya.
Informasi adalah sebuah bentuk pernyataan, keterangan, gagasan dan tanda-tanda
yang mengandung suatu nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya
yang dapat didengar, dilihat, dan dibaca yang tersedia dalam berbagai kemasan dan
format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik. Menurut Kelly (2011:10), informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Barry E Cushing berpendapat
bahwa informasi adalah sesuatu hal yang menunjukkan hasil dan proses mengelola data
(Accounting Information System and Business Organization). Dari beberapa keterangan
diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sesuatu yang berbentuk pengolaan data
baik berupa keterangan yang jelas secara lisan maupun tulisan yang menyebar dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Teknologi informasi adalah semua hal yang mencakup software dan hardware dan
digunakan untuk memperoleh, menyebarkan, memproses ataupun menyimpan segala
informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan. 12 Ada sejumlah pandangan ahli tentang
teknologi informasi. 1) Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi sebagai
teknologi yang tidak hanya pada teknologi computer (perangkat keras dan perangkat
lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim dan menyebarluaskan informasi. 2)
Williams dan Sawyer mendefinisikan teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang
membawa data, suara, dan video. 3) Haag dan Keen mengemukakan bahwa teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
12
M. Andi Setiawan, M.Pd, “ PERANAN TEKNOLOGI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING”
Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (46-49) ISSN : 2502-1923
melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pemprosesan informasi. Dengan
demikian teknologi informasi adalah sebuah sistem yang tidak hanya berupa perangkat
computer, teknologi informasi merupakan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang
berperan aktif dalam sela-sela kehidupan manusia yang menyebarkan informasi secara
luas dan cepat baik berupa lisan maupun tulisan yang bermanfaat bagi manusia.

b. Jenis teknologi informasi


Ketika dunia beradaptasi dengan globalisasi informasi dan pesatnya
perkembangan teknologi yang menandai abad ke-21, diasumsikan bahwa era informasi
akan terus berlanjut.13 Teknologi yang berkembang begitu cepat menandakan adanya
kemajuan menuju era digital. Dibuktikan oleh adanya berbagai manfaat teknologi
informasi yang dipergunakan oleh manusia dalam sela-sela kehidupannya sehari-hari, dan
keterkaitan serta interaksi manusia dalam berbagai teknologi telah dijadikan haknya
seperti kebutuhan pokok dan kebutuhan setiap hari. 14 Baik dalam melakukan aktivitas
pekerjaan ataupun masa senggang teknologi informasi sangat dibutuhkan. Terlebih dalam
dunia pendidikan seperti dalam pelaksanaan pembelajaran, layanan akademik, layanan
BK, dll. Bk sebagai bagian integral Pendidikan juga tak luput dari sentuhan-sentuhan
teknologi dalam pelaksanaanya. Semakin ditegaskannya peran bimbingan dan konseling
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional serta penegasan
profesi bimbingan dan konseling dalam tatanan Pendidikan formal seharusnya menjadi
rujukan utama para konselor dalam mengoptimalkan teknologi informasi dalam layanan
yang diberikan, baik kelompok maupun individual. 15 Dalam pelaksanaan layanan bk di
SMA Negeri 2 Luwu, ada beberapa macam teknologi informasi yang tersedia seperti: 1)
Komputer, 2) handphone, 3) internet.16

c. Manfaat teknologi informasi dalam layanan BK


13
Aulia Ilfana, Herdi, “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan bimbingan dan
konseling di sekolah”, Jurnal Paedagogy Vol. 9 No. 2 : 2022
14
Chandra Anugerah Putra “Pemanfaatan Teknologi Gadget Sebagai Media Pembelajaran” Bitnet: Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi 2(2), 1-10,2017
15
Wahyu Wijaya, Suci, “Whorkshop optimalisasi teknologi informasi guna mendukung kinerja guru BK
serta peningkatan pelayanan konseling kepada siswa SMA SMK”, Jurnal SAINTECH Politeknik Indonesia
Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 7 Nomor 1 Juni 2020
16
YA Darma “Menulis Surat Dinas Lengkap” libbary.stik-ptik.ac.id
Teknologi informasi adalah faktor penting dalam melakukan pelayanan bk , adanya
pemanfaatan teknologi informasi diharapkan dapat menjadikan guru BK/konselor agar
lebih kreatif, inovatif, variative dalam memberi informasi serta pelayanan bk bagi peserta
didik.17Teknologi informasi bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi serta
proses pemberian informasi. Penggunaan teknologi dalam layanan bimbingan dan
konseling dapat meningkatkan pemahaman materi yang diberikan dalam layanan
bimbingan serta dapat mengefektifkan peran konselor sebagai fasilitator guna mendirikan
peserta didik disekolah.18
Inovasi teknologi informasi memberikan fleksibilitas dalam berbagai situasi,
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan konseling sangatlah banyak
diantaranya dapat mempermudah dalam merencanakan dan merancang pelayanan
bimbingan dan konseling, memproses data terkait pelayanan bimbingan dan konseling,
mengolah data pelayanan bimbingan konseling, dan masih banyak lagi hal yang
bermanfaat bagi terlaksananya bimbingan dan konseling yang efektif.
Teknologi informasi bermanfaat bagi konselor dalam menyelesaikan tugas-tugas
layanan bimbingan. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi informasi
salah satunya dalam memberi layanan pada peserta didik. Layanan pada zaman saat ini
semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung,
tetapi bias juga dengan memanfaatkan media teknologi informasi yang ada. Tujuannya
adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara yang lebih menarik,
interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan asas-asas dan kode
etik dalam bimbingan dan konseling.19
Bimbingan dan konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada individu yang
telah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat ditemukan pada
pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan konseling.20

17
Triyono, Rahma Dwi Febriani., “Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Guru Bimbingan
dan Konseling”, JUANG: Jurnal Wahana Konseling (Vol. 1, No 2, September 2018), STKIP PGRI Sumatera Barat
Universitas Negeri Padang
18
Eny Kusumawati, “Peluang dan tantangan layanan bimbingan dan konseling di era disrupsi”, counsenesia
Indonesian Journal Of Guidance and Counseling 1 (02), 64-71, 2020
19
V Diana, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling”, 2018-
Jurnal.univpgri-palembang.ac.id
20
Sampson, dkk., “Enhanching Counseling Service With Internet Web Sites”, Journal of Technology in
Counseling. Vol. 3_1.
Pelling menyatakan bahwa penggunaan computer (internet) dapat dipergunakan
untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan
keputusan pilihan karir. Selain itu, dengan membuka internet, maka siswa dapat melihat
banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan studi lanjut atau
pilihan karirnya.21

2. Pelayanan BK
a. Definisi
Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh penyedia
pelayanan.22 Menurut Gronroos dalam Bambang Sancoko mengartikan pelayanan
(service) sebagai suatu kegiatan atau rangkaian sebuah kegiatan, terjadi interaksi dengan
seseorang atau mesin secara sentuhan fisik dan penyediaan kepuasan pelanggan. 23
Menurut Lovelock dan Wright pelayanan adalah tindakan atau kinerja yang
menghasilkan manfaat bagi konsumen dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan
dalam diri atau atas nama penerima.24 Dari keterangan diatas disimpulkan bahwa
pelayanan adalah kegiatan atau tindakan dari seseorang ataupun dari suatu pihak kepada
orang lain atau pihak lain untuk memberi perubahan dan kepuasan kepada pelanggan.
Bimbingan konseling adalah bagian yang sangat penting dalam pendidikan di
Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,
sesuai dengan potensinya.25 Menurut Mulyadi bimbingan konseling adalah bantuan yang
diberikan oleh seorang konselor kepada peserta didik yang mengalami permasalahan
baik pribadi, sosial, belajar, karier dengan harapan siswa mampu menentukan pilihan
dalam menjalani hidupnya.26 Menurut Tohirin bimbingan konseling merupakan proses
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu melalui

21
E Kusnadi, “Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling”, JIGC (Journal of Islamic
Guidance and Counseling) 1 (1), 1-13, 2017
22
E Setijaningrum “Inovasi Pelayanan Publik”, Reporsitory unair.ac.id
23
Ayu Puspita Gilang, “Mrine Operating System (MOS) untuk Meningkatkan Pelayanan Pemanduan dan
Penundaan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta” Karya tulis , 2020
24
AS Huda, I Farida, “Pengaruh Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Toko Joko
Elektronik di Pati” UDINus Reporsitory,2014-core.ac.uk
25
Iid Rahma Dini, “Bimbingan Konseling”, Universitas Negeri Padang Indonesia
26
G Setiadi, dkk., “Peranan Guru Bimbingan Konseling Dalam Memotivasi Peserta Didik Selama Masa
Pandemi Covid-19 di SMA Darut Taqwa Pasuruan
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya agar konsumen
memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan
konseling merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seseorang individu
yang sedang mengalami masalah dalam hidup dengan melalui pertemuan secara
langsung untuk memberi bimbingan dan solusi atas permasalahannya.

b. Bentuk pelayanan BK
Ada beberapa bentuk layanan bimbingan dan konseling diantaranya yaitu: 1)
orientasi, 2) layanan informasi, 3) layanan penempatan dan penyaluran, 4) bimbingan
belajar, 5) konseling perorangan, 6) bimbingan kelompok dan; 7) konseling
kelompok.27

C. Kerangka Pikir
Dalam banyak penelitian pemanfaatan teknologi informasi sangat penting dan
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan bk di sekolah. Pemanfaatan
teknologi informasi diterapkan dalam sistem layanan bk, baik ketika mengatasi
permasalahan siswa maupun dalam mendidik serta memberi pelajaran karasteristik
kepada siswa, pemanfaatan teknologi informasi sangat penting dan diperlukan. Namun,
pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan kualitas layanan bimbingan
konseling masih kurang efektif. Dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan bk di SMA Negeri 2 Luwu dapat dilihat pada gambar
2.1 kerangka pikir berikut.

2.1 Kerangka pikir

Orangtua siswa
27
"Peran Tata Kelola Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa di Sekolah" oleh Ronny Gunawan.
Jurnal Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan
Kepala Siswa
Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah

Koordinator BK /
Guru pembimbing
(Konselor)

Wali kelas

Guru mata
pelajaran

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini
deskriptif. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan data yang dikumpulkan berupa kata-
kata atau gambar. Angka-angka hanya sebagai data penunjang. Data yang diperoleh
meliputi transkip interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan berbagai data
lain yang sejenis untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan teknologi
informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan bk di SMA Negeri 2 Luwu.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan fenomenologi dimana pendekatan ini
memiliki makna yang ada dibalik fenomena tentang pemanfaatan teknologi informasi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan bk di SMA Negeri 2 Luwu yang
dideskripsikan secara rinci untuk memahami respon atas keberadaan individu dalam
masyarakat, serta pengalaman yang dipahami dari sistem pelayanan bk di SMA Negeri
2 Luwu.

B. Lokasi dan waktu penelitian.


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Luwu yang terletak di jl. Opu Dg. Risaju
kecamatan Walenrang utara, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, melakukan kajian
pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan
konseling (BK) di SMA Negeri 2 Luwu. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-16
Februari 2023.

C. Definisi istilah
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan:
1. Teknologi informasi adalah sebuah sistem yang tidak hanya berupa perangkat
komputer, teknologi informasi merupakan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang
berperan aktif dalam sela-sela kehidupan manusia dan menyebarkan informasi secara
luas dan cepat baik berupa lisan maupun tulisan yang bermanfaat bagi manusia.
2. Pelayanan bk adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh tenaga konselor di
sekolah terhadap siswa yang mengalami sebuah permasalahan baik pribadi maupun
sosial dalam lingkungan sekolah untuk membantu anggota siswa dalam mencapai
pertumbuhan terbaik perubahan diri yang positif.

D. Sumber data penelitian


Sumber data dari penelitian ini yaitu menggunakan data primer. Dimana sejumlah data
yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang berupa kata-kata dan tindakan yang
telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan hasil observasi di SMA Negeri
2 Luwu mengenai pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan bk.

E. Fokus penelitian
Fokus utama dalam penelitian ini adalah “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Meningkatkan Pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu”. Fokus utama tersebut dijabarkan
kedalam beberapa sub fokus penelitian, sebagai berikut:
Tabel 3.2 Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

No Fokus Penelitian Deskripsi Fokus

1. Bentuk pelayanan bimbingan dan


1 Sistem pelayanan BK di SMA Negeri 2 Luwu konseling
2. tenaga konselor/guru bk
3. siswa

2 Pemanfaatan teknologi informasi dalam 1. komputer


meningkatkan kualitas pelayanan BK di SMA 3. Handphone
Negeri 2 Luwu 4. Internet

F. Instrumen penelitian
Menyadari bahwa jenis penelitian ini bersifat kualitatif, perlu dicatat bahwa instrumen
kunci utamanya adalah peneliti itu sendiri. Akhirnya, peneliti memperkenalkan alat-alat
berikut sebagai alat penelitian yang dimaksud: 1) Pedoman wawancara; 2) Pedoman
observasi/catatan lapangan; dan 3) Format dokumentasi.

G. Teknik Pengumpulan Data


Hal terpenting yang dilakukan dalam melakukan penelitian adalah teknik pengumpulan
data. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, di
antaranya:

1. Pengamatan
Observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan fakta atau tujuan yang
relevan dengan suatu penyelidikan. Untuk memahami detail yang berhubungan dengan
ruang, tempat, orang, agenda, objek terdekat, waktu, serta tanggal, pengamatan harus
dilakukan dengan berdiri diam di jendela.

2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan selama penelitian adalah wawancara tentang pokok
permasalahan penelitian. Dalam konteks wawancara, organisasi yang bersangkutan
adalah guru bk, yang menggunakan alat instrumen berupa pedoman wawancara yang
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengumpulkan data yang lebih tepat,
mendalam, akurat, dan terkini.

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi diperlukan sebagai satu-satunya alat terpenting untuk
mengumpulkan data karena memungkinkan penggunaan data historis serta dokumen
lain yang relevan dengan temuan penelitian. mirip dengan pengambilan data berupa
gambar, video, atau teks.

H. Analisis Teknik Data


Analisis data adalah suatu proses pengorganisasian dan pengklasifikasian data ke
dalam suatu kategori atau pola sehingga dapat dilihat dan dilakukan pengujian hipotesis
kerjan. Sesuai dengan yang dikemukakan, analisis data untuk penelitian kualitatif diawali
dengan analisis terhadap seluruh rangkaian data yang dikumpulkan dari berbagai sumber,
antara lain dokumen, wawancara, catatan lapangan, dan kegiatan lainnya. Kemudian,
pengumpulan data dilakukan untuk melakukan analisis yang lebih menyeluruh.
Metode analisis data dilakukan sesuai dengan desain studi kualitatif dan disusun dari
data orang dan sumber lain yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, dalam situasi ini,
penulis berkomitmen untuk menyajikan penelitian yang menyeluruh dan memberikan
contoh yang komprehensif tentang keadaan yang mendasarinya.
Data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diproses dan dianalisis dengan menggunakan beberapa teknik yang berbeda, yaitu:

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan
pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan kegiatan wawancara
dan studi komunikasi.

2. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, perumusan penelitian untuk
menyederhanakan dan transformasi data kasar yang ada dari catatan-catatan tertulis
dilapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat
ringkasan, mengkode, menyususn tema, membuat gugus dan sebagainya.

3. Display data
Display data adalah mendeskripsikan sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.

4. Verifikasi dan penegasan kesimpulan


Kegiatan akhir dari analisis data yaitu penarikan kesimpulan berupa kegiatan
interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

DAFTAR PUSTAKA

Triyono, Rahma Dwi Febriani, “Pentingnya pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

bimbingan dan konseling”, JUANG: Vol. September 2018. 1, No. 2 Jurnal Wahana

Konseling. STKIP PGRI Sumatera Barat Universitas Negeri Padang

Galang Sansaka Megahantara, “Pengaruh Teknologi Terhadap Pendidikan di Abad 21” Jurnal

20191202-11653211bz1jl-with-cover-page-v2

Sujoko, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajarn di

SMP Negeri 1 Geger


RE Indrajit, “Manajemen sistem informasi dan teknologi informasi” Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2020-academia.edu

Chandra Anugerah Putra, “ Pemanfaatan Teknologi Gadget Sebagai Media Pembelajaran”

Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi 2 (2), 1-10, 2017

Aulia Ilfana, Herdi, “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan bimbingan

dan konseling di sekolah”, Jurnal Paedagogy Vol. 9 No. 2 : 2022

M. Andi Setiawan, M.Pd, “TEKNOLOGI INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN

BIMBINGAN DAN KONSELING" Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi,

Volume 1 No. 1, (Februari 2016) 46-49) ISSN : 2502-1923

Sumarwiyah Edris Zamroni, “Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam Layanan Bimbingan

dan Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya Budaya Profesional Konselor

dalam Melayani Siswa”, Ejournal Bimbingan dan Konseling 2 (1), 2002

Azhari Zabir, “Pengaruh pemanfaatan teknologi pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

SMP 1 Lanrisang Kabupaten Pinrang”

C Riyana, “Peran Teknologi Dalam Pembelajaran”, - Universitas Indonesia, Jakarta, 2008 –

researchgate.net.

YA Darma “Menulis Surat Dinas Lengkap” libbary.stik-ptik.ac.id

V Diana, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling”,

2018-Jurnal.univpgri-palembang.ac.id

Sampson, dkk., “Enhanching Counseling Service With Internet Web Sites”, Journal of

Technology in Counseling. Vol. 3_1.

Wahyu Wijaya, Suci, “Whorkshop optimalisasi teknologi informasi guna mendukung kinerja

guru BK serta peningkatan pelayanan konseling kepada siswa SMA SMK”, Jurnal
SAINTECH Politeknik Indonesia Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 7 Nomor 1 Juni

2020

E Kusnadi, “Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling”, JIGC (Journal of

Islamic Guidance and Counseling) 1 (1), 1-13, 2017

E Setijaningrum “Inovasi Pelayanan Publik”, Reporsitory unair.ac.id

Ayu Puspita Gilang, “Mrine Operating System (MOS) untuk Meningkatkan Pelayanan

Pemanduan dan Penundaan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta” Karya tulis , 2020

AS Huda, I Farida, “Pengaruh Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen

Toko Joko Elektronik di Pati” UDINus Reporsitory,2014-core.ac.uk

“Bimbingan Konseling” oleh Iid Rahma Dini, Universitas Negeri Padang Indonesia

Jenny D.Ar Noya, “Peran konselor sekolah dalam pengembangan Pendidikan karakter melalui

pelayanan bimbingan konseling disekolah”, Jurnal Psikologi Konseling, vol. 16 No.1,

Juni 2020

G Setiadi, dkk., “Peranan Guru Bimbingan Konseling Untuk Menginspirasi Peserta Di Tengah

Pandemi Covid-19 Di SMA Darut Taqwa Pasuruan

E Dewita, dkk., “Tinjauan pendidikan dan konseling islam dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat

125”, Menara ilmu, 2022-jurnal.umsb.ac.id

Menurut Ronny Gunawan, "Peran Tata Kelola Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa di

sekolah" Jurnal Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan

Eny Kusumawati, “Peluang dan tantangan layanan bimbingan dan konseling di era disrupsi”,

Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling 1 (02), 64-71, 2020.

Anda mungkin juga menyukai