Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

KONSEP DAN TUGAS PERKEMBANGAN


Dosen Pengampu : Endang Rahmawati, M. Pd

Kelompok 3

1. Bintang Karunia A.s (226151089)


2. Mukarromatun Nisaa (226151099)
3. Fajar Rizki Apriyanto (226151100)

TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA


2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia
kandungan sampai fase usia tua. Setiap fase atau tahap pada
perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku yang
seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika
setiap anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat
memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas
kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut
memiliki perkembangan yang sempurna.
Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang
sempurna, permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika
mereka menginjak usia remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai
mengenal lingkungan atau masyarakat yang lebih luas yang selalu
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang yang lebih rumit yang
memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta
didik usia remaja timbul baik dari intern ataupun ekstern yang
keselurahannya sangat mengganggu pada proses belajar dan pembelajaran
peserta didik di usia seperti itu. Keingin tahuan pada usia remaja sangatlah
besar karena pada masa itu mereka masih mencari jati diri dan figur yang
di idolakan oleh mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan
peserta didiknya dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif
sehingga peserta didik pada usia remaja akan terarah pada hal-hal yang
positif, pendidik juga harus mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada
peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan solusi yang terbaik dalam
menghadapi keadaan peserta didik seperti itu maka oleh karena itu
diperlukan konsep dan tugas perkembangan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari tugas perkembangan ?
2. Apakah sumber dari tugas perkembangan ?
3. Apakah tugas perkembangan masa remaja serta implikasinya dalam
pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tugas perkembangan.
2. Memahami tentang sumber tugas perkembangan.
3. Mengetahui cara mengimplikasikan tugas-tugas perkembangan
peserta didik pada usia remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas Perkembangan


Havighurst (1961) mendefinisikan tugas perkembangan adalah
tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan
individu, pencapaian sukses yang mengarah pada kebahagiaannya dan
untuk sukses dengan tugas selanjutnya. Sementara kegagalan mengarah
pada ketidakbahagiaan pada individu, ketidaksetujuan oleh masyarakat,
dan kesulitan dengan tugas-tugas selanjutnya.
Bagian penting dari konsep ini, adalah gagasan bahwa setiap tugas
dikuasai secara ideal pada tahap perkembangan tertentu, dan bahwa
penguasaan tersebut diperlukan untukkelanjutan pengembangan yang
optimal.
1. Tugas-tugas perkembangan pada masa bayi dan awal masa kanak-
kanak (0-6 tahun)
a. Belajar berjalan.
b. Belajar berbicara.
c. Belajar memakan makanan yang padat.
d. Belajar mengatur buang air kecil dan besar.
e. Belajar membedakan jenis kelamin.
f. Belajar membedakan antara yang benar dan yang salah.
2. Tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak (6-12 tahun)
a. Belajar keterampilan-keterampilan fisik, yang diperlukan
untuk permainan yang sederhana.
b. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan keadaannya sebagai wanita
atau pria.
d. Memperkembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis, dan berhitung.
e. Memperkembangkan konsep-konsep bagi kehidupan sehari-
hari.
f. Memperkembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-
kelompok dan lembaga dalam masyarakat.

3. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja (12-20 tahun)

a. Menerima keadaan jasmaninya dan menerima serta


menjalankan perannya sebagai pria dan Wanita.
b. Mengadakan hubungan baru dengan teman sebaya dari kedua
jenis kelamin, terutama dengan anak lawan jenis.
c. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya, agar tidak terlalu terikat.
d. Mendapatkan kepastian mengenai kebebasan ekonomi.
e. Memilih dan mempersiapkan karier.
f. Memperkembangkan keterampilan dan konsep-konsep
intelektual yang perlu untuk hidup menjadi warga negara yang
baik.
g. Menginginkan dan dapat bertingkah laku yang dapat diterima
oleh masyarakat.
h. Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i. Menentukan dengan penuh kesadaran nilai-nilai yang sesuai
dengan suatu gambaran mengenai keadaan didunia.

4. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal (20-40 tahun)

a. Memilih calon suami atau istri.


b. Belajar hidup bersama suami atau istri.
c. Memuai hidup bersama keluarga.
d. Mengasuh anak-anak.
e. Menyelenggarakan rumah tangga.
f. Mulai bekerja.
g. Mulai bertanggungjawab sebagai seorang warga negara.
h. Mendapatkan kelompok sosial yang sesuai baginya.

5. Tugas-tugas perkembangan pada masa setengah baya (40-60 tahun)

a. Mendapatkan tanggung jawab sebagai orang dewasa yang


menjadi warga negara dan hidup bermasyarakat.
b. Menentukan dan hidup sesuai standart hidup yang
berhubungan dengan ekonomi.
c. Membantu anak-anak remaja menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia.
d. Memperkembangkan keaktifan-keaktifan dalam masa
senggang yang sesuai bagi orang dewasa.
e. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah usia lanjut.

6. Tugas-tugas perkembangan pada masa tua (60 tahun keatas)

a. Menyesuaikan diri ada berkurangnya kekuatan fisik dan


kesehatan.
b. Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan penghasilan yang
berkurang.
c. Menyesuaikan diri pada meninggalnya suami atau istri.
d. Mengadakan hubungan yang erat pada orang-orang yang
seumuran.

B. Sumber Tugas Perkembangan


Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-
faktor berikut
1. Kematangan fisik, misalnya:
a. Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki.
b. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang
berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ
seksual.
c. Kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan
bicara.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya:
a. Belajar membaca.
b. Belajar menulis.
c. Belajar berhitung.
d. Belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dororngan dan cita-cita individu sendiri, misalnya:
a. Memilih pekerjaan.
b. Memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma agama, misalnya:
a. Taat beribadah kepada Allah SWT.
b. Berbuat baik pada sesama manusia.
c. Menghargai agama lain.

C. Tugas Perkembangan Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam


Pendidikan
Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di
lingkungan remaja, maka pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan
juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Sekalipun dalam
penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa tidak mungkin memenuhi
tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut.
1. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang
diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada
umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal.
Penyelenggaraan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan
sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang
tergabung di dalam kelas, sekalipun masing-masing di antara
mereka sangat berbeda-beda. Pengakuan terhadap kemampuan
setiap pribadi yang beranekaragam itu menjadi kurang. Oleh
karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam
penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan
umum remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin
untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan, dan semacamnya.
2. Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan
pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja
yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain adalah:
a. Bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk
menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan
sesuai dengan kemampuannya.
b. Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan
ber-orientasi kepada kondisi (tuntutan) lingkungan.
c. Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan
mengem¬bangkan kurikulum muatan lokal.
3. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk
keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian
tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk
mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan:
a. Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan
etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan
pendidikan keluarga.
b. Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku
baik di dalam keluarga, sekolah, maupun di dalam
masyarakat. Untuk kepentingan ini diperlukan arahan untuk
kebebasan emosional dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai