Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang
bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan
layanan yang bermutu dan mudah diakses dan didapatkan oleh setiap
masyarakat. Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan. Pada hakikatnya, pemerintah adalah pelayanan kepada
masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk
melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap
anggota masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya
demi mencapai tujuan bersama.

Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan


adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang
relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas
ekonomi menengah ke bawah.

Menurut Permenkes no 43 tahun 2019, secara definitif Pusat Kesehatan


Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas Kedungwuni I merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah


(UPTD) yang didirikan sebagai unit pelayanan kesehatan yang terdepan
mewakili pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama untuk wilayah Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Hingga saat ini peran serta keberadaan Puskesmas Kedungwuni I telah
memberikan kontribusi yang cukup vital terhadap pembangunan dan
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 1
peningkatan derajat kesehatan masyarakat diwilayah Kecamatan Kedungwuni
khususnya dan Kabupaten Pekalongan pada umumnya.

Program-program Puskesmas Kedungwuni I antara lain program


kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, upaya promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, upaya
kesehatan lingkungan, serta upaya kuratif/pengobatan. Kemudian Puskesmas
pun diberikan keleluasaan wewenang untuk merumuskan program upaya
kesehatan dan pengembangan. Program ini merupakan satu bentuk program
inovatif dari Puskesmas Kedungwuni I, yang dikemas serta menyesuaikan
dengan permasalahan riil yang terjadi, kondisi spesifik dari masyarakat, wilayah,
aspek geografis, kemampuan finansial dan keberadaan sumber daya dan
tenaga. Untuk dapat mengetahui gambaran dari program program tersebut
maka kita dapat melihatnya melalui profil yang dibuat dari masing masing
puskesmas.

Profil Puskesmas Kedungwuni 1 adalah gambaran situasi kesehatan di


puskesmas yang dibuat setiap setahun sekali. Dalam profil ini memuat berbagai
data tentang kesehatan, meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan. Selain itu dalam profil ini juga menyajikan data
pendukung lain seperti data kependudukan. Data akan ditampilkan dalam
bentuk tabel. Penerbitan profil Puskesmas Kedungwuni 1 ini bertujuan agar
diperoleh gambaran keadaan kesehatan khususnya pada tahun 2021 dalam
bentuk narasi, tabel dan gambar. Dengan adanya profil ini, diharapkan dapat
memberikan data secara akurat untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta,
sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan
pencapaian program kegiatan di Puskesmas Kedungwuni 1.

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Buku Profil Kesehatan


Maksud disusunnya Buku Profil Kesehatan adalah sebagai acuan data
yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Kedungwuni I secara riil.
Adapun tujuannya adalah sebagai bahan analisa serta sarana untuk
mengevaluasi tingkat keberhasilan, efisiensi kerja dan kinerja, kekurangan,
serta kendala dalam pelaksanaan program, serta sebagai rujukan dalam
menyusun metode pemecahan yang berguna untuk memonitor kemajuan
sistem dan infrastruktur pembangunan kesehatan dari tahun ke tahun.
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 2
C. Sistematika Penyusunan Buku Profil Kesehatan
Dalam menyusun Buku Profil Kesehatan ini kami menggunakan
sistematika sebagai berikut :

a. Bab I (Pendahuluan)
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya
b. Bab II (Gambaran Umum)
Bab ini menyajikan tetang Gambaran umum Puskesmas Kedungwuni I.
Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya semisal : kependudukan, ekonomi,
strata pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
c. Bab III (Situasi Derajat Kesehatan)
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
d. Bab IV (Situasi Upaya Kesehatan)
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan layanan penunjang, pemberantasan penyakit
menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Pekalongan.
e. Bab V (Situasi Sumber Daya Kesehatan)
Bab ini menguraikan tentang sarana dan prasarana kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
f. Bab VI (Kesimpulan)
berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil kinerja jajaran Puskesmas
Kedungwuni I dan saran-saran mengenai hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
g. Bab VII (Penutup)
h. Lampiran – lampiran

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 3


BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KEDUNGWUNI I

A. Keadaan Geografis
Puskesmas Kedungwuni I masuk dalam wilayah Kecamatan
Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kerja
Puskesmas Kedungwuni I meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kedungwuni,
yang terletak tepatnya pada posisi : 109’ 37 35” – 109’ 40 35” Bujur Timur, 6’
56 7” – 7’ 0 27” Lintang Selatan dengan ketinggian 8 Meter diatas permukaan
laut.

Batas–batas administratif Puskesmas Kedungwuni I adalah sebagai


berikut :
- Sebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II
- Sebelah Timur : Kecamatan Karangdadap
- Sebelah Selatan : Kecamatan Doro
- Sebelah Barat : Kecamatan Wonopringgo

Jarak dari Puskesmas ke beberapa tempat sekitarnya :


- Kecamatan Kedungwuni : 750 Meter
- Kabupaten Pekalongan : 12 Km
- Rumah sakit terdekat : 1 Km

Luas wilayah Puskesmas Kedungwuni I adalah sekitar 1426 Ha, yang


termasuk luas sawah didalamnya sebesar 471.93 Ha. Wilayah kerja terdiri
dari 11 desa/kelurahan yang meliputi 9 desa dan 2 kelurahan. Menurut
Topografi desa terdapat 1 desa berada didataran sedang dan 10 desa berada
didataran rendah, akan tetapi semua desa/kelurahan dapat diakses dengan
mudah menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan hampir
sebagian besar desa/kelurahan diwilayah Puskesmas Kedungwuni I dapat
dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum. Jangkauan pelayanan
Puskesmas ke desa terjauh kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan
dengan jarak tempuh sekitar 12 Km.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 4


Peta Wilayah Puskesmas Kedungwuni I

Tabel Luas Wilayah


NO DESA/KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM²)

1 Desa Rowocacing 0,69


2 Desa Langkap 1,35
3 Desa Pajomblangan 0,99
4 Desa Tosaran 0,84
5 Desa Pakisputih 1,00
6 Desa Podo 0,70
7 Desa Kwayangan 1,56
8 Desa Proto 0,80
9 Desa Salakbrojo 1,36
10 Kel. Kedungwuni Timur 2,50
11 Kel. Kedungwuni Barat 2,47
Sumber : Data Monografi Desa

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 5


B. Keadaan Penduduk
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I pada tahun
2022 (Data Kecamatan dalam angka 2022) sebesar 60.302 jiwa, dengan luas
wilayah sekitar 14,26 Km2, maka rata-rata kepadatan penduduk di wilayah
Puskesmas Kedungwuni I adalah sebesar 44,113/km2. Kelurahan yang
terpadat penduduknya adalah Kelurahan Podo dengan jumlah penduduknya
sebanyak 5.113 jiwa dengan luas wilayah seluas 0,70 km2 .

Desa/Kelurahan Luas Daerah L P Jumlah Kepadatan Penduduk


2 Per Km 2
Km
Rowocacing 0,69 1.096 1.044 2.140 3,101
Langkap 1,35 1.646 1.561 3.207 2,376
Pajomblangan 0,99 1.486 1.466 2.952 2,982
Tosaran 0,84 1.307 1.269 2.576 3,067
Pakisputih 1,00 2.242 2.113 4.355 4,355
Podo 0,70 2.586 2.527 5.113 7,304
Kwayangan 1,56 1.967 1.894 3.861 2,475
Proto 0,80 1.517 1.478 2.995 3,744
Salakbrojo 1,36 2.148 2.050 4.198 3,083
Kedungwuni Barat 2,47 6.742 6.472 13.214 5,350
Kedungwuni Timur 2,50 7.890 7.801 15.691 6,276
Jumlah 14,26 30.627 29.675 60.302 44,113
Sumber : Kecamatan Kedungwuni dalam angka 2022

Jumlah Penduduk Per Desa/Kelurahan Menurut Jenis Kelamin


Desa/Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Rowocacing 1.096 1.044 2.140
Langkap 1.646 1.561 3.207
Pajomblangan 1.486 1.466 2.952
Tosaran 1.307 1.269 2.576
Pakisputih 2.242 2.113 4.355
Podo 2.586 2.527 5.113
Kwayangan 1.967 1.894 3.861
Proto 1.517 1.478 2.995
Salakbrojo 2.148 2.050 4.198
Kedungwuni Barat 6.742 6.472 13.214
Kedungwuni Timur 7.890 7.801 15.691
Jumlah 30.627 29.675 60.302
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 6
Sumber: Kecamatan Kedungwuni dalam angka 2022

C. KEADAAN EKONOMI
Keadaan ekonomi disuatu daerah dapat diketahui dengan
menggunakan indikator angka beban tanggungan atau dependency ratio.
Dependency Ratio yang selanjutnya disingkat DR adalah perbandingan
jumlah penduduk usia non produktif (0-14 dan 65+ tahun) dengan jumlah
penduduk usia produktif (15-64 tahun). Semakin tinggi DR menggambarkan
semakin berat beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif karena
harus mengeluarkan sebagian pendapatanya untuk memenuhi kebutuhan
penduduk usia non produktif atau belum produktif.
Terdapat peningkatan Angka beban tanggungan di Puskesmas
Kedungwuni I, yang tadinya 37% pada tahun 2021, kini menjadi 41,4%.
Artinya beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif semakin
meningkat. DR merupakan unsur penting yang dapat menunjukan keadaan
ekonomi suatu wilayah maju atau tidak. Ketika DR tinggi maka pertumbuhan
ekonomi terganggu atau penghasilan masyarakat rendah. Sebaliknya apabila
DR rendah maka dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena
sebagian besar penghasilanya dapat digunakan untuk berinvestasi atau
menabung.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 7


BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan
pendataan dan penelitian.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Jumlah kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni 1 pada
tahun 2022 sebanyak 760, dengan rincian sebanyak 758 lahir hidup dan 2
lahir mati. Lahir hidup terdiri dari laki laki sebanyak 385 sedangkan
perempuan sebanyak 373. Sedangkan lahir mati terdiri dari 1 laki laki dan 1
perempuan. Dari data tersebut kemudian didapatkan Angka lahir mati di
Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2022 sejumlah 2,6 jiwa per 1000
kelahiran hidup. Angka ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya 2021 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tahun 2022 lebih baik.
Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita Puskesmas Kedungwuni 1
tahun 2022 sebanyak 12 jiwa, dengan rincian neonatal sebanyak 5, masing
masing 3 laki laki dan 2 perempuan, post neonatal 3, dengan rincian 2 laki laki
dan 1 perempuan, bayi sebanyak 8 masing masing 5 laki laki dan 3
perempuan, serta anak balita laki laki sebanyak 4, laki laki 3 dan perempuan
1. Dari data tersebut kemudian di dapatkan angka kematian neonatal
sebanyak 6,6 per 1000 kelahiran hidup, angka bayi mati sebesar 10,6 per
1000 kelahiran hidup, dan angka kematian anak balita sebanyak 15,8 per
1000 kelahiran hidup.
Angka kematian merupakan indikator penting yang digunakan untuk
mengukur baik buruknya derajat kesehatan, lingkungan serta keadaan social
pada suatu tempat. Jika dibandingkan dengan tahun 2021,angka ini
mengalami kenaikan. Angka kematian erat kaitanya dengan status social dari
orang tua bayi. Selain itu mungkin dapat disebabkan oleh berbagai factor
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 8
resiko yang terjadi saat hamil, seperti kondisi ibu yang anemia, obesitas
ataupun penyakit penyerta lainya.

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Angka kematian ibu pada tahun 2022 di Puskesmas Kedungwuni 1
sebanyak 1 jiwa. Berbeda dengan tahun 2021 yang tercatat tidak ada
kematian ibu. Upaya yang telah dilakukan untuk penurunan AKI secara
optimal adalah dengan peningkatan kualitas dan kesadaran hidup sehat
dalam masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat yang adekuat dan
berkelanjutan. Selain itu juga dilakukannya sosialisasi Program Penanganan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) secara masif kepada
masyarakat dengan peran serta lintas sektoral dan pemberdayaan kader
kesehatan di tingkat desa/kelurahan. Namun demikian terdapat factor factor
penyebab kematian ibu yang mungkin terjadi, seperti perdarahan post partum,
eklampsia, partus macet, terlalu tua melahirkan ataupun terlalu banyak
melahirkan.

B. MORBIDITAS
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil
pengumpulan data Puskesmas Kedungwuni I dalam hal ini bersumber dari
data kegiatan Puskesmas baik dalam maupun luar gedung, data reakam
medik pasien, data jejaring dan data yang didapatkan dari rumah sakit
maupun dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh
melalui sistem pencatatan dan pelaporan secara terpadu.

1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam
istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen
biologi (seperti virus, bakteria atau parasit). Penyakit menular yang disajikan
dalam profil kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 antara lain :

a. TB Paru BTA+
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Kasus

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 9


terduga tuberkulosis di Puskesmas Kedungwuni 1 pada tahun 2022 sebanyak
90 kasus, 57 kasus laki laki dan 33 kasus perempuan dimana semuanya
mendapatkan pelayanan sesuai standar. Angka kesembuhan (cure rate) TB
paru yang terkonfirmasi bakteriologis sebanyak 100%. Angka pengobatan
lengkap untuk laki laki 96,5% dan perempuan sebanyak 100%. Sedangkan
untuk kasus TB 0-14 tahun tidak ditemukan.

b. Pneumonia Balita
Pneumonia Balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru
yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau sesak pada anak
usia Balita ( 0-5 tahun ).
Jumlah balita pneumonia di Puskesmas Kedungwuni 1 tahun 2022
sebesar 154 dengan rincian 82 laki laki dan 72 perempuan, dimana semuanya
mendapatkan pelayanan sesuai standar. Selain pneumonia pada balita, juga
ditemukan batuk bukan pneumonia yaitu sebanyak 359 dengan rincian 195
laki laki dan 164 perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan yang cukup
signifikan apabila dibandingkan dengan tahun 2021. Faktor factor yang dapat
menyebabkan meningkatnya kasus pneumonia adalah adanya asap rokok di
dalam rumah, atau bias terjadi karena imunisasi yang tidak lengkap.
Pemerintah juga telah menyediakan vaksin PCV di Puskesmas sebagai
bentuk pencegahan dan juga untuk menekan jumlah kasus pneumonia.

c. HIV/AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit
yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini
menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya
sistem kekebalan tubuh. Untuk itu diperlukan upaya bersama dalam
pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, yang tidak saja ditujukan
pada penanganan penderita yang ditemukan tetapi juga diarahkan pada
upaya pencegahan yang dilakukan melalui Skrinning HIV/AIDS terhadap
donor darah dan pengobatan pendertia penyakit menular seksual.
Pada data yang tercatat di Puskesmas Kedungwuni I, selama tahun
2022 terdapat 8 kasus HIV dengan rincian 5 laki laki dan 3 perempuan.
Jumlah tersebut berada pada usia 20 – 49.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 10


d. Kusta
Penyakit kusta telah dikenal sejak tahun 2000 SM. Secara spontan
masyarakat mengasingkan dan mengisolasi penderita penyakit ini karena
takut tertular. Seiring perkembangan zaman pengobatan penyakit kusta di
Indonesia yang dipelopori oleh Dr. Sitanala juga mengalami perubahan mulai
dari mempergunakan Diaminodifenil Sulfon (DDS), diintegrasikan ke
Puskesmas serta menggunakan obat Kombinasi Multidrug Terapy (MDT)
sesuai dengan rekomendasi WHO.
Jumlah penemuan kusta baru di Puskesmas Kedungwuni 1 sebanyak 5
yang semuanya penderita multi basiler / kusta basah, terdiri dari 2 laki laki dan
3 perempuan. Kasus kusta yang mengalami cacat tingkat 2 sebanyak 1 orang.
Kasus yang telah selesai menjalani pengobatan atau Release From Treatment
(RFT) belum ada.

2. Penyakit Tidak Menular


a. Hipertensi
Hipertensi atau yang biasa kita sebut dengan tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik diatas batas normal yaitu
melebihi 140mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90mmHg. Penyakit ini
termasuk dalam salah satu jenis penyakit yang mematikan. Jumlah estimasi
penderita hipertensi di Puskesmas Kedungwuni 1 tahun 2022 adalah 19.563
yang terdiri dari laki laki sebanyak 9.895 dan perempuan sebanyak 9.668. dari
jumlah tersebut, yang mendapatkan pelayanan sebesar 3.446 atau sekitar
17,6%. Apabila kita bandingkan dengan tahun 2021, hanya sedikit sekali
perbedaan, pada tahun 2021 jumlah yang mendapat pelayanan sebesar
17,3%. Jumlah yang mendapatkan pelayanan masih cukup rendah, hal ini
dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi
penyakit hipertensi sehingga kesadaran berobatpun masih rendah. Diperlukan
sosialisasi yang masiv agar masyarakat semakin sadar mengetahun
pentingnya mendapatkan pengobatan hipertensi.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 11


b. Diabetes Militus
Diabetes militus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolic yang
terjadi secara kronis karena tubuh tidak mempunyai hormon insulin yang
cukup akibat gangguan pada sekresi insulin, hormone insulin yang tidak
bekerja sebagaimana mestinya, atau keduanya. Insulin ini berfungsi untuk
mengatur kadar glukosa darah dalam tubuh, apabila sekresi insulin terganggu
maka dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. Diabetes militus
merupakan penyakit berbahaya, oleh masyarakat biasa dikenal dengan
kencing manis. Kasus DM di Puskesmas Kedungwuni 1 pada tahun 2022
sebanyak 1.266 dengan jumlah yang mendapat perawatan sebanyak 965 atau
sekitar 75,5%. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, terjadi penurunan baik
kasus atau jumlah yang pendapatkan pelayanan. Pada tahun 2021 sebanyak
1.293 dengan jumlah yang mendapatkan pelayanan sebanyak 1.071 atau
82,8%.

c. Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara


Deteksi dini kanker leher rahim serta kanker payudara di Puskesmas
Kedungwuni 1, dilakukan dengan metode IVA (inspeksi visual dengan asam
asetat) dan pemeriksaan payudara secara klinis. Kanker leher rahim serta
kanker payudara masih menjadi momok yang menakutkan bagi wanita
Indonesia. Angkanya yang tinggi disebabkan karena rendahnya kesadaran
wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya dengan pendeteksian dini
sehingga dapat mengurangi resiko angka kematian.
Jumlah pemerempuan yang berusian 30-50 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Kedungwuni 1 sebanyak 7.102. Dari jumlah tersebut yang
melaksanakan pemeriksaan IVA sebanyak 452 atau 6,4% dengan hasil yang
positif sebanyak 23 atau 5,1%. Selanjutnya perempuan yang melaksanakan
pemeriksaan SADANIS sebanyak 459 atau 6,5%, dengan hasil terdapat
benjolan sebanyak 13 orang atau 2,8% serta dicurigai dan dirujuk sebanyak 2
orang. Apabila dibandingkan dengan tahun 2021, jumlah ini mengalami
kenaikan, dimana pada tahun 2021 sebanyak 1.122 perempuan, yang
melaksanakan IVA dan SADANIS hanya 22 orang. Hal ini dapat karena
Puskesmas Kedungwuni 1 selain menerima pasien di Puskesmas, juga
melaksanakn IVA mobile, sehingga informasi informasi dapat mudah diterima

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 12


masyarakat dan menumbuhkan rasa kesadaran sehingga mau untuk
melaksanakan pemeriksaan deteksi dini.

d. Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku
akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam hal
bertingkah laku. Menurut Undang-Undang RI No.18 Tahun 2014, orang
dengan gangguan jiwa yang disingkat dengan ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Jumlah ODGJ Puskesmas
Kedungwuni 1 tahun 2022 sebanyak 144 orang dengan rincian skizofrenia
pada usia 15-59 tahun sebanyak 141 orang. Dan pada usia ≥ 60 tahun
sebanyak 3 orang. Dari jumlah tersebut, semuanya mendapatkan pelayanan
kesehatan. Jumlah ODGJ pada tahun sebelumnya tidak jauh berbeda, yaitu
pada tahun 2021 sebanyak 147 orang.

3. Penyakit Potensi KLB/Wabah


a. Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) telah menyebar ke
sebagian wilayah Puskesmas Kedungwuni I. Pada tahun 2022 terdapat
jumlah kasus sebanyak 30. Dengan rincian 12 laki laki dan 18 perempuan.
Serta 1 orang yang meninggal. Dari data tersebut makan didapatkan angka
incidence rate sebesar 29,9 per 100.000 penduduk. Angka ini meningkat pada
tahun sebelumnya, dimana tahun 2021 di Puskesmas Kedungwuni I terdapat
20 kasus DBD terdiri dari 8 kasus laki laki, 12 kasus perempuan.
Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititik beratkan pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam
pemberantasan sarang nyamuk (3M+). Pemantauan Angka Bebas Jentik
(ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya dirumah tangga.

b. Malaria
Penyakit Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dimana perkembangan penyakit Malaria ini dipantau melalui Annual

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 13


Parasite Incidence (API) dan Annual Malaria Incidence (AMI). Di Puskesmas
Kedungwuni I pada tahun 2022 tidak terdapat kasus malaria.

c. Filariasis
Filariasis atau yang disebut kaki gajah adalah penyakit yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Cacing ini
menyerang kelenjar getah bening. Pemberantasan filariasis perlu
dilaksanakan untuk menghentikan transmisi penularan.
Program eliminasi di wilayah Puskesmas Kedungwuni I dilakukan
secara serentak pada bulan oktober-november dengan jumlah sasaran
sebanyak 5933 jiwa. Program eliminasi filariasis sendiri dilaksanakan atas
dasar kesepakatan WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Di
Puskesmas Kedungwuni I di tahun 2022 tidak terdapat kasus filariasis.

d. Diare
Penyakit diare menjadi masalah global diberbagai Negara, terutrama di
Negara berkembang. Diare merupakan salah satu penyebab utama tingginya
angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Kejadian diare di Puskesmas
Kedungwuni 1 tahun 2022 sebanyak 1.055 pada semua umur, pada balita
sebanyak 265. 2021 pada balita sebanyak 48, pada semua umur sebanyak
81 orang. Dan semuanya mendapatkan perawatan baik oralit maupun Zinc
pada balita. Terjadi peningkatan baik kasus atau jumlah yang pendapatkan
pelayanan. Hal ini di karenakan puskemas melakukan koordinasi dengan
jejaring wilayah kerja puskesmas kedungwuni I.

e. Pandemi Covid 19
Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru
yaitu SARS-CoV-2, dan penyakitnya disebut Covid 19. Virus ini asalnya dari
Wuhan, Tiongkok. Pasien pertama terkonfirmasi positif covid 19 di Indonesia
yaitu pada tanggal 2 Maret 2020.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid 19 di Puskesmas Kedungwuni
1 tahun tahun 2022 167 2021 sebanyak 195 orang, terdiri dari laki laki
sebanyak 100 dan perempuan sebanyak 95 orang. Kelompok usia dengan
jumlah terbanyak yaitu pada usia 20-44 sebanyak 70 orang. Jumlah kematian

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 14


sebanyak 17 orang terdiri dari 14 laki laki dan 3 perempuan. Dari data tersebut
didapatkan nilai CFR sebesar 8,7%. (TABEL 84 85)

4. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ ditekan
dengan pelaksanaan program imunisasi. Pada profil kesehatan ini akan
dibahas penyakit campak dan hepatitis B.

a. Campak
Penyakit campak atau dalam bahasa asing disebut measles,
disebabkan oleh virus campak atau morbili yang biasa terdapat di udara
bebas. Campak merupakan penyakit yang cukup cepat menular, untuk itu
diperlukan pencegahan sejak dini. Imunisasi campak dan Imunisasi MMR
(Measles, Mumps, dan Rubella) perlu dilakukan sejak usia 9 bulan, 15 bulan
dan 6 tahun. Di Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 tidak terdapat kasus
penyakit campak. Hal ini dapat disebabkan karena cakupan imunisasi yang
baik serta masyarakat yang menyadari pentingnya pemberian imunisasi.

b. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong
berbahaya didunia, penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang
menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Pada
tahun 2021 di Puskesmas Kedungwuni I tidak ada kasus penderita hepatitis
B. Sedangkan pada tahun 2022 terdapat 11 kasus penderita hepatitis B pada
ibu hamil yang terdeteksi melalui pemeriksaan ANC triple eliminasi. (Tabel 69)

C. STATUS GIZI
Status gizi balita dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain
cakupan kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), Status Gizi Balita.

1. Neonatus, Bayi dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Neonatus adalah masa kehidupan bayi pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 15


Jumlah lahir hidup di Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2022
menurut data kami adalah sejumlah 758 bayi.
Jumlah tersebut, 100% melakukan kunjungan neonatal 1 kali (KN1). Adapun
kunjungan neonatal 3 kali (KN Lengkap) sejumlah 751 atau 99,1%
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah
satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
neonatal BBLR dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur atau BBLR
karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang. Jumlah BBLR yang dilaporkan di Puskesmas
Kedungwuni I pada tahun 2021 sebayak 3 bayi atau 5,5%. Sedangkan pada
tahun 2022 sebanyak 46 bayi atau 12,6 % (TABEL 37)

2. Status Gizi Balita


Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran
antopometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U),
Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan per Umur (TB/U).
Jumlah balita usia 0-59 bulan yang ditimbang dan diukur sebanyak
2.262, dengan rincian balita dengan berat badan kurang (BB/U) sebanyak 38
atau 1,7%, balita pendek (TB/U) sebanyak 19 atau 0,8%, Balita dengan gizi
kurang (BB/TB) sebanyak 37 atau 1,6%. Jumlah ini termasuk meningkat dari
tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya terdapat status gizi kurang
(BB/U) sebanyak 2 balita (0,1%), balita kurus (BB/TB) sebanyak 15 (0,8%)
dan balita pendek (TB/U) sebanyak 19 (1,0%). Beberapa hal yang melatar
belakangi terjadinya masalah gizi pada anak yaitu dari factor ekonomi, factor
pendidikan orang tua, sanitasi, serta perilaku orang tua.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 16


BAB IV

UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan guna


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka pelayanan kesehatan
yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling
minimal. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) diharap dapat
meningkatkan pelayanan publik juga untuk kegiatan advokasi dan penentuan
prioritas alokasi sumber daya.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :

A. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi


Ibu adalah tonggak dalam membentuk suatu keluarga yang sehat dan
bahagia. Karena seorang ibu akan mengalami sendiri masa keamilan,
persalinan dan merawat serta mendidik anak-anaknya. Gangguan kesehatan
yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan
hingga kelahiran, masa pertumbuhan bayi dan perkembangan anaknya.

1. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh professional
(dokter spesialis, kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai standar
pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu Timbang berat badan, ukut tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri
dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Hasil
pelayanan tersebut dalam dilihat dari cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kunjungan baru ibu
hamil dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali dengan
distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali
pada triwulan ketiga (K4).
Jumlah ibu hamil pada Puskesmas Kedungwuni 1 pada tahun 2022
sebanyak 1.077 ibu hamil dengan cakupan K1 sebanyak 786 atau 73,0%, K4
sebanyak 765 atau 71,0% dan K6 765 atau 71,0%. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2021, cakupanya mengalami penurunan yang cukup terlihat
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 17
dimana K1 sebanyak 100% dan K4 sebanyak 97,7%. Beberapa factor yang
dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC
adalah tingkat pendidikan, factor usia, pekerjaan, factor jarak, sarana media
informasi, dukungan suami, dukungan keluarga serta dukungan dari petugas
kesehatan.

2. Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan ibu


Nifas
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian
besar terjadi pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(professional).
Berdasarkan data yang diperoleh, tahun 2022 jumlah ibu bersalin atau
ibu nifas sebanyak 755 dan semuanya melaksanakan persalinan di fasyankes.
pada tahun 2021, jumlah ibu bersalin/nifas sebanyak 775, dimana persalinan
Sedangkan untuk ibu nifas yaitu kunjungan ibu nifas (KF), terdiri dari KF 1 dan
KF lengkap semuanya 100%. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun
sebelumnya yang berarti baik. Pada tahun sebelumnya yaitu 2021, KF 1
sebesar 100%, KF 2 sebesar 100%, sedangkan KF 3 sebesar 753 (97,2%).

B. Pelayanan Kesehatan Peserta didik SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA


Pelayanan kesehatan peserta didik atau penjaringan dilakukan pada
siswa kelas 1 SD/MI, kelas 7 SMP/MTS, serta kelas 10 SMA/MA. Pada kelas
1 SD/MI jumlah peserta didik sebanyak 1.136 dengan cakupan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan 100%. Jumlah peserta didik kelas 7
SMP/MTS sebanyak 1.935 peserta, dengan cakupan yang mendapatkan
pelayanan kesehatan 100%. Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA
sebanyak 15.398, dengan cakupan mendapatkan pelayanan kesehatan 100%.
Dari jumlah SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kedungwuni 1 semuanya dilakukan penjaringan.

C. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Jumlah kunjungan di poli gigi Puskesmas Kedungwuni 1 tahun 2022
sebanyak 1.737 kunjungan. Kunjungan tersebut terdiri dari pelayanan
tumpatan gigi tetap sebnayak 77, pelayanan pencabutan gigi tetap sebanyak

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 18


38, dan 110 rujukan. Kunjungan pasien mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu 1.288. Hal ini mungkin terjadi Karena menurunya kasus
covid 19, dan tindakan tindakan seperti pembersihan karang gigi dengan tetap
memeperhatikan APD.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga dilakukan pada anak SD/MI.
Jumlah SD/MI di wilayah Puskesmas Kedungwuni 1 berjumlah 34 sekolah
dengan jumlah murid sebanyak 6.658. Jumlah murid yang diperiksa sebanyak
10.678 atau 160,4%. Sebanyak 454 dari siswa yang diperiksa, membutuhkan
perawatan. Perawatan lebih lanjut dilakukan di Puskesmas Kedungwuni 1
dengan memberikan informasi dan edukasi sebelumnya. (TABEL 51)

D. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


Penduduk usia produktif adalah penduduk usia 15-59 tahun, di
Puskesmas Kedungwuni 1 tahun 2022 36.610 yang terdiri dari laki laki
berjumlah 18.517 dan perempuan berjumlah 18.093. Jumlah yang
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sebanyak 20.938 atau 57,2%.
Jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan
dengan tahun 2021, yaitu Jumlah yang mendapatkan pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar sebanyak 80,3%,
Jumlah penduduk usia lanjut di wilayah Puskesmas Kedungwuni 1
tahun 2022 sebanyak 3.557 dengan rincian laki laki sebanyak 156 dan
perempuan sebanyak 3.407. Cakupan pelayanan skrining pada penduduk
usia lanjut 100%. Cakupan pelayanan skrining usia lanjut mengalami kenaikan
jika dibandingkan dengan tahun 2021, yaitu 76,2%.

E. Pelayanan Keluarga Berencana


Jumlah pasangan usia subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data
pada tahun 2022 adalah 16.486. PUS yang menjadi peserta KB aktif
sebanyak 11.506 atau 69,8%. Jenis KB yang digunakan adalah kondom
sebanyak 216 atau 1,9%, suntik sebesar 8.851 atau 76,9%, Pil sebesar 779
atau 6,8%, AKDR sebesar 911 atau 7,9%, MOP sebesar 23 atau 0,2%, MOW
sebesar 84 atau 0,7%, implant sebesar 619 atau 5,4%. Jenis KB yang paling
banyak digunakan adalah KB suntik.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2021, jumlah PUS yang menjadi
peserta KB aktif mengalami penurunan yang cukup terlihat, yaitu dari 85,9%

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 19


menjadi 69,8%. Adapun pemilihan jenis KB, yang paling banyak tetap KB
suntik.
Cakupan dan proporsi peserta KB pasca persalinan sebanyak 811 atau
99,6% dari jumlah ibu bersalin sebanyak 814. Jumlah ini mengalami kenaikan
apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya 42,2%. Terjadi
kenaikan jumlah peserta KB pasca persalinan pada tahun 2022 dikarenakan
puskesmas mewajibkan ibu pasca bersalin untuk melakukan KB.

F. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan P3DI.
Puskesmas Kedungwuni 1 telah mencapai UCI 100%.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio
(3 kali), Hepatitis B (3 kali) dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui
pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Cakupan pelayanan imunisasi HB0 pada bayi yang lahir <24 jam adalah 356
atau 47,0%, untuk imunisasi BCG sebesar 347 atau 45,8%, imunisasi DPT-
HB-Hib3 sebanyak 423 , polio 4 sebanyak 417, campak sebanyak 526 . Dari
data tersebut maka diperoleh jumlah yang telah melakukan imunisasi dasar
lengkap sebanyak 516. Terdapat lanjutan imunisasi pada anak dibawah usia
dua tahun (BADUTA), meliputi imunisasi DPT-HB-Hib4 sebanyak 874 dan
campak/MR2 sebanyak 1.106
Selain pada bayi dan balita, juga terdapat pelayanan imunisasi pada ibu
hamil, yaitu imunisasi Td (tetanus-diphteria). Untuk imunisasi Td1 sebanyak
214 atau 25,7%, Td2 sebanyak 226 atau 27,1%, Td3 sebanyak 85 atau
10,2%, Td4 sebanyak 41 atau 4,9%, dan Td5 sebanyak 28 atau 3,4%.
Imunisasi Td juga dilakukan pada wanita usia subur yang tidak hamil. Jumlah
WUS tidak hamil tahun 2022 sebanyak 16.059 , dengan rincian Td1 sebanyak
225 orang atau 1,4%, Td2 sebanyak 80 orang atau 0,5%, Td3 sebanyak 11
orang atau 0,1%, Td4 sebanyak 9 atau 0,1%, Td5 sebanyak 3 orang.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 20


G. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk
menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyakat. Beberapa
permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah
kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A gangguan akibat kekurangan
yodium, dan anemia zat besi.

1. Pemberian Vitamin A dan Tablet Tambah Darah (TTD)


Pemberian Vitamin A dilakukan pada bayi, balita serta ibu nifas. Selain
pemberian vitamin A, ada pemberian tablet tambah darah yang ditujukan
untuk ibu hamil. Keselamatan ibu hamil merupakan perhatian khusus yang
perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan.
Jumlah bayi usia 6-11 bulan di Puskesmas Kedungwuni 1 pada tahun
2022 sebanyak 395, dimana semua bayi tersebut mendapatkan vitamin A
(100%). Jumlah balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Kedungwuni 1 tahun
2022 sebesar 2.147, dimana semuanya juga mendapatkan vitamin A (100%).
Sedangkan untuk ibu nifas, 100% mendapatkan vitamin A dari jumlah ibu nifas
sebanyak 755. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan TTD sebanyak 100%.

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin


Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan
kesehatan penduduk miskin. Dalam hal tersebut diselenggarakan dalam
mekanisme Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran program
masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu. Peserta penerima jaminan
kesehatan terdiri dari PBI dan NON PBI. Jumlah keseluruhan peserta jaminan
kesehatan sebanyak 13.234 dengan rincian PBI atau penerima bantuan iuran
sebesar 11.301. sedangkan NON PBI sebanyak 1.933.
Masyarakat miskin yang memperoleh pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas dibagi menjadi dua diantaranya yaitu rawat jalan dan rujukan.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 21


H. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara
rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan
pelayanan rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan
kesehatan sedang hingga berat.
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna.
Upaya tersebut dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat.
Lampiran Tabel 9 pada lampiran profil dapat dilihat, persentase ketersediaan
obat dan vaksin essential di Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2022
sebesar 100%.

I. Perilaku Hidup Masyarakat


Hal yang termasuk perilaku hidup sehat di dalam rumah tangga antara
lain selalu menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk sekali
seminggu, tidak merokok di dalam rumah, serta mengonsumsi buah dan sayur
setiap hari.
Dalam rangka meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan potensi
dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang paling
dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program
prioritas. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama,
Madya, Purnama dan Mandiri. Posyandu pratama sebanyak 2, madya
sebanyak 7, purnama sebanyak 30,mandiri sebanyak 31 serta posbindu
sebanyak 15.

J. Keadaan Lingkungan
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang tidak dilakukan sesuai dengan
daya dukungnya dapat menimbulkan adanya krisis pangan, krisis air, krisis
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 22
energi dan lingkungan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan
penataan dan perlindungan terhadap lingkungan.

1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai, dan lantai rumah tidak
terbuat dari tanah. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan akan berisiko menjadi sumber penularan berbagai jenis penyakit
(Depkes RI, 2007).

2. Akses Sarana Air Bersih


Sumber air minum yang digunakan dalam rumah tangga dikategorikan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu sumber air terlindung dan tidak terlindung.
Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air
terlindung, sumur terlindung, dan air hujan.
Sedangkan air minum tidak terlindung terdiri dari sumur tak terlindung, mata
air tak terlindung, air sungai, dan lainnya.
Di puskesmas Kedungwuni 1 sendiri terdapat 55.769 jumlah sarana air
minum dengan jumlah sarana air minum yang diawasi atau di periksa
sebanyak 54 air minum. Jumlah sarana air minum sebanyak 12, jumlah
sarana air minum di IKL (Inspeksi Kesehatan Lingkungan) sebanyak 1, tidak
terdapat sarana air minum dengan resiko rendah + sedang. Kemudian untuk
sarana air minum yang diambil sampel atau dilakukan pemeriksaan sebanyak
1 dan memenuhi syarat. Terdapat peningkatan jumlah sarana air minum yang
sangat signifikan dikarenakan kesadaran masyarakat yang meningkat akan
adanya air minum yang bersih. (TABEL 79)

3. Sarana Sanitasi Dasar


Kepemilikian sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih,
kepemilikan jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air limbah. Di
Puskesmas Kedungwuni I tahun 2021 penggunaan jamban sehat terdiri dari
jamban sharing/komunal, jamban sehat semi permanen (JSSP) dan jamban
sehat permanen (JSP). Untuk jamban sharing sebanyak 6.247 sarana

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 23


dengan jumlah pengguna 325 pengguna. JSSP sebanyak 1.052 dengan
jumlah pengguna sebanyak 4.208. JSP sebanyak 12.410 sarana dengan
jumlah pengguna 47.240. Sehingga didapatkan penduduk dengan akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) sebanyak 89,0%.
Terdapat 2 (18,2%) desa yang telah melaksanakan sanitasi total
berbasis masyarakat dari 11 desa yang ada. Sanitasi total berbasis
masyarakat atau STBM adalah program pemerintah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan msyarakat
dengan pendekatan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan
individu atau masyarakat. Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku
masyarakat yang higienis secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

4. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan


Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan merupakan
suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat
penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran/rumah makan, pasar dan
lain-lain. TUPM yang sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan
dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air
bersihm tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi yang cukup, luas lantai (luas ruangan) yang cukup memadai.
Berdasarkan data yang didapatkan, tempat tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni 1 tahun
2021 sebanyak 34 tempat atau 61,82% dari jumlah total 55 tempat tempat
umum yang ada. Persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi
syarat kesehatan sebanyak 28 atau 66,7% dari jumlah total TPM yang ada
yaitu 42 TPM..
Usaha dalam memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan
pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara
berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasililtas sanitasi dasar.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 24


Institusi yang berhubungan langsung dengan masyarakat antara lain :
Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Sarana Ibadah, Perkantoran, dan
Sarana lain.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 25


BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting didalam


peningkatan pembangunan kesehatan secara menyeluruh, sumber daya
kesehatan terdiri dari tenaga, sarana dan dana yang tersedia untuk
pembangunan kesehatan.
Berbagai Sumber Daya kesehatan yang ada di Puskesmas
Kedungwuni I diantaranya :

A. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis
termasuk didalamya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, dokter gigi
spesialis. perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan
Kesehatan Masyarakat. Ke tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh
Puskesmas, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan. Di Puskesmas Kedungwuni
I pada tahun 2021 jumlah dokter umum ada 2, Dokter Gigi 2 namun yang
bertugas aktif 1, sedangkan 1 masih tugas belajar, perawat 11, perawat gigi 1,
bidan 25, kesehatan masyarakat 2, kesehatan lingkungan 1, gizi 2, analis
kesehatan 1, tenaga kefamasian 2 , tenaga penunjang / pendukung kesehatan
terdiri dari pejabat struktural 2, tenaga dukungan manajemen 7.

B. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran Kesehatan di Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2021
bersumber pada APBD Kabupaten Pekalongan. Rincian anggaran dapat
dilihat pada kolom/tabel 19.

C. Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas
dan kualitas bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu baik bangunan utama, pendukung dan sanitasi
kesehatan lingkungan. Puskesmas Kedungwuni I memiliki 1 (satu) Puskesmas
Pembantu yaitu: Puskesmas Pembantu Pakisputih yang buka setiap hari
Senin sampai Sabtu.
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 26
Di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I terdapat 7 Poskesdes yang
terletak di Desa Rowocacing, Langkap, Pajomblangan, Tosaran, Kwayangan,
Proto dan Salakbrojo. Terdapat 1 Poskestren, 6 Balai pengobatan/Klinik, 10
Apotek, 7 praktek dokter perorangan, 1 praktek dokter bersama. Sehingga
seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I dapat
mengakses tempat-tempat pelayanan kesehatan dengan mudah.
Puskesmas Kedungwuni I memiliki posyandu aktif sebanyak 68, serta
15 posbindu PTM, dilaksanakan sesuai tanggal yang telah ditentukan dari pos
masing-masing.
Masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan kesehatan atau
yang biasa disebut UKBM ( Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ). Desa
Siaga dan FKD merupakan salah satu dari UKBM yang ikut menjadi sarana
pelayanan kesehatan.

D. Sarana Informasi Kesehatan


Upaya Puskesmas Kedungwuni I dalam menginformasikan hal-hal yang
berkaitan dengan tugas dan kegiatannya diantaranya melalui Profil Kesehatan
Puskesmas, penyuluhan kesehatan, media sosial, kerjasama lintas sektoral
dan laporan-laporan Puskesmas.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 27


BAB VI

KESIMPULAN

Capaian program-program kesehatan ada yang telah mencapai target,


ada pula yang yang belum mencapai target.
Untuk itu perlu adanya:
1. Peningkatan kapasitas dan komitmen dari petugas Puskesmas dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang lebih merata.
3. Peningkatan sinergitas kerjasama, koordinasi lintas program dan lintas sekor
terkait dibidang kesehatan.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 28


BAB VII

PENUTUP

Demikian, Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2021 ini


telah selesai kami susun, semoga dengan tersusunnya Buku Profil ini dapat
bermanfaat untuk memantau dan mengevaluasi hasil kinerja Pembangunan
Kesehatan di Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan, yang
selanjutnya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan program Pembangunan Kesehatan di tahun
berikutnya.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan tersebut lebih ditentukan oleh
semangat, sikap mental, disiplin dan kejujuran seluruh jajaran Puskesmas
Kedungwuni I dan Kesejahteraan Sosial serta peran aktif lintas sektoral dan
masyarakat pada umumnya.
Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penyusunan Buku Profil
Kesehatan ini masih kurang sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran
bagi pembaca yang sifatnya membangun demi sempurnanya penyusunan
Buku Profil Kesehatan ini.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 29


Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 30

Anda mungkin juga menyukai