PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang
bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan
layanan yang bermutu dan mudah diakses dan didapatkan oleh setiap
masyarakat. Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan. Pada hakikatnya, pemerintah adalah pelayanan kepada
masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk
melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap
anggota masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya
demi mencapai tujuan bersama.
a. Bab I (Pendahuluan)
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya
b. Bab II (Gambaran Umum)
Bab ini menyajikan tetang Gambaran umum Puskesmas Kedungwuni I.
Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya semisal : kependudukan, ekonomi,
strata pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
c. Bab III (Situasi Derajat Kesehatan)
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
d. Bab IV (Situasi Upaya Kesehatan)
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan layanan penunjang, pemberantasan penyakit
menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Pekalongan.
e. Bab V (Situasi Sumber Daya Kesehatan)
Bab ini menguraikan tentang sarana dan prasarana kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
f. Bab VI (Kesimpulan)
berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil kinerja jajaran Puskesmas
Kedungwuni I dan saran-saran mengenai hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
g. Bab VII (Penutup)
h. Lampiran – lampiran
A. Keadaan Geografis
Puskesmas Kedungwuni I masuk dalam wilayah Kecamatan
Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kerja
Puskesmas Kedungwuni I meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kedungwuni,
yang terletak tepatnya pada posisi : 109’ 37 35” – 109’ 40 35” Bujur Timur, 6’
56 7” – 7’ 0 27” Lintang Selatan dengan ketinggian 8 Meter diatas permukaan
laut.
C. KEADAAN EKONOMI
Keadaan ekonomi disuatu daerah dapat diketahui dengan
menggunakan indikator angka beban tanggungan atau dependency ratio.
Dependency Ratio yang selanjutnya disingkat DR adalah perbandingan
jumlah penduduk usia non produktif (0-14 dan 65+ tahun) dengan jumlah
penduduk usia produktif (15-64 tahun). Semakin tinggi DR menggambarkan
semakin berat beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif karena
harus mengeluarkan sebagian pendapatanya untuk memenuhi kebutuhan
penduduk usia non produktif atau belum produktif.
Terdapat peningkatan Angka beban tanggungan di Puskesmas
Kedungwuni I, yang tadinya 37% pada tahun 2021, kini menjadi 41,4%.
Artinya beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif semakin
meningkat. DR merupakan unsur penting yang dapat menunjukan keadaan
ekonomi suatu wilayah maju atau tidak. Ketika DR tinggi maka pertumbuhan
ekonomi terganggu atau penghasilan masyarakat rendah. Sebaliknya apabila
DR rendah maka dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena
sebagian besar penghasilanya dapat digunakan untuk berinvestasi atau
menabung.
A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan
pendataan dan penelitian.
B. MORBIDITAS
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil
pengumpulan data Puskesmas Kedungwuni I dalam hal ini bersumber dari
data kegiatan Puskesmas baik dalam maupun luar gedung, data reakam
medik pasien, data jejaring dan data yang didapatkan dari rumah sakit
maupun dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh
melalui sistem pencatatan dan pelaporan secara terpadu.
1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam
istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen
biologi (seperti virus, bakteria atau parasit). Penyakit menular yang disajikan
dalam profil kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 antara lain :
a. TB Paru BTA+
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Kasus
b. Pneumonia Balita
Pneumonia Balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru
yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau sesak pada anak
usia Balita ( 0-5 tahun ).
Jumlah balita pneumonia di Puskesmas Kedungwuni 1 tahun 2022
sebesar 154 dengan rincian 82 laki laki dan 72 perempuan, dimana semuanya
mendapatkan pelayanan sesuai standar. Selain pneumonia pada balita, juga
ditemukan batuk bukan pneumonia yaitu sebanyak 359 dengan rincian 195
laki laki dan 164 perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan yang cukup
signifikan apabila dibandingkan dengan tahun 2021. Faktor factor yang dapat
menyebabkan meningkatnya kasus pneumonia adalah adanya asap rokok di
dalam rumah, atau bias terjadi karena imunisasi yang tidak lengkap.
Pemerintah juga telah menyediakan vaksin PCV di Puskesmas sebagai
bentuk pencegahan dan juga untuk menekan jumlah kasus pneumonia.
c. HIV/AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit
yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini
menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya
sistem kekebalan tubuh. Untuk itu diperlukan upaya bersama dalam
pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, yang tidak saja ditujukan
pada penanganan penderita yang ditemukan tetapi juga diarahkan pada
upaya pencegahan yang dilakukan melalui Skrinning HIV/AIDS terhadap
donor darah dan pengobatan pendertia penyakit menular seksual.
Pada data yang tercatat di Puskesmas Kedungwuni I, selama tahun
2022 terdapat 8 kasus HIV dengan rincian 5 laki laki dan 3 perempuan.
Jumlah tersebut berada pada usia 20 – 49.
d. Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku
akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam hal
bertingkah laku. Menurut Undang-Undang RI No.18 Tahun 2014, orang
dengan gangguan jiwa yang disingkat dengan ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Jumlah ODGJ Puskesmas
Kedungwuni 1 tahun 2022 sebanyak 144 orang dengan rincian skizofrenia
pada usia 15-59 tahun sebanyak 141 orang. Dan pada usia ≥ 60 tahun
sebanyak 3 orang. Dari jumlah tersebut, semuanya mendapatkan pelayanan
kesehatan. Jumlah ODGJ pada tahun sebelumnya tidak jauh berbeda, yaitu
pada tahun 2021 sebanyak 147 orang.
b. Malaria
Penyakit Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dimana perkembangan penyakit Malaria ini dipantau melalui Annual
c. Filariasis
Filariasis atau yang disebut kaki gajah adalah penyakit yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Cacing ini
menyerang kelenjar getah bening. Pemberantasan filariasis perlu
dilaksanakan untuk menghentikan transmisi penularan.
Program eliminasi di wilayah Puskesmas Kedungwuni I dilakukan
secara serentak pada bulan oktober-november dengan jumlah sasaran
sebanyak 5933 jiwa. Program eliminasi filariasis sendiri dilaksanakan atas
dasar kesepakatan WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Di
Puskesmas Kedungwuni I di tahun 2022 tidak terdapat kasus filariasis.
d. Diare
Penyakit diare menjadi masalah global diberbagai Negara, terutrama di
Negara berkembang. Diare merupakan salah satu penyebab utama tingginya
angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Kejadian diare di Puskesmas
Kedungwuni 1 tahun 2022 sebanyak 1.055 pada semua umur, pada balita
sebanyak 265. 2021 pada balita sebanyak 48, pada semua umur sebanyak
81 orang. Dan semuanya mendapatkan perawatan baik oralit maupun Zinc
pada balita. Terjadi peningkatan baik kasus atau jumlah yang pendapatkan
pelayanan. Hal ini di karenakan puskemas melakukan koordinasi dengan
jejaring wilayah kerja puskesmas kedungwuni I.
e. Pandemi Covid 19
Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru
yaitu SARS-CoV-2, dan penyakitnya disebut Covid 19. Virus ini asalnya dari
Wuhan, Tiongkok. Pasien pertama terkonfirmasi positif covid 19 di Indonesia
yaitu pada tanggal 2 Maret 2020.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid 19 di Puskesmas Kedungwuni
1 tahun tahun 2022 167 2021 sebanyak 195 orang, terdiri dari laki laki
sebanyak 100 dan perempuan sebanyak 95 orang. Kelompok usia dengan
jumlah terbanyak yaitu pada usia 20-44 sebanyak 70 orang. Jumlah kematian
a. Campak
Penyakit campak atau dalam bahasa asing disebut measles,
disebabkan oleh virus campak atau morbili yang biasa terdapat di udara
bebas. Campak merupakan penyakit yang cukup cepat menular, untuk itu
diperlukan pencegahan sejak dini. Imunisasi campak dan Imunisasi MMR
(Measles, Mumps, dan Rubella) perlu dilakukan sejak usia 9 bulan, 15 bulan
dan 6 tahun. Di Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 tidak terdapat kasus
penyakit campak. Hal ini dapat disebabkan karena cakupan imunisasi yang
baik serta masyarakat yang menyadari pentingnya pemberian imunisasi.
b. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong
berbahaya didunia, penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang
menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Pada
tahun 2021 di Puskesmas Kedungwuni I tidak ada kasus penderita hepatitis
B. Sedangkan pada tahun 2022 terdapat 11 kasus penderita hepatitis B pada
ibu hamil yang terdeteksi melalui pemeriksaan ANC triple eliminasi. (Tabel 69)
C. STATUS GIZI
Status gizi balita dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain
cakupan kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), Status Gizi Balita.
1. Neonatus, Bayi dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Neonatus adalah masa kehidupan bayi pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim.
UPAYA KESEHATAN
1. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh professional
(dokter spesialis, kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai standar
pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu Timbang berat badan, ukut tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri
dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Hasil
pelayanan tersebut dalam dilihat dari cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kunjungan baru ibu
hamil dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali dengan
distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali
pada triwulan ketiga (K4).
Jumlah ibu hamil pada Puskesmas Kedungwuni 1 pada tahun 2022
sebanyak 1.077 ibu hamil dengan cakupan K1 sebanyak 786 atau 73,0%, K4
sebanyak 765 atau 71,0% dan K6 765 atau 71,0%. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2021, cakupanya mengalami penurunan yang cukup terlihat
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 17
dimana K1 sebanyak 100% dan K4 sebanyak 97,7%. Beberapa factor yang
dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC
adalah tingkat pendidikan, factor usia, pekerjaan, factor jarak, sarana media
informasi, dukungan suami, dukungan keluarga serta dukungan dari petugas
kesehatan.
F. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan P3DI.
Puskesmas Kedungwuni 1 telah mencapai UCI 100%.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio
(3 kali), Hepatitis B (3 kali) dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui
pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Cakupan pelayanan imunisasi HB0 pada bayi yang lahir <24 jam adalah 356
atau 47,0%, untuk imunisasi BCG sebesar 347 atau 45,8%, imunisasi DPT-
HB-Hib3 sebanyak 423 , polio 4 sebanyak 417, campak sebanyak 526 . Dari
data tersebut maka diperoleh jumlah yang telah melakukan imunisasi dasar
lengkap sebanyak 516. Terdapat lanjutan imunisasi pada anak dibawah usia
dua tahun (BADUTA), meliputi imunisasi DPT-HB-Hib4 sebanyak 874 dan
campak/MR2 sebanyak 1.106
Selain pada bayi dan balita, juga terdapat pelayanan imunisasi pada ibu
hamil, yaitu imunisasi Td (tetanus-diphteria). Untuk imunisasi Td1 sebanyak
214 atau 25,7%, Td2 sebanyak 226 atau 27,1%, Td3 sebanyak 85 atau
10,2%, Td4 sebanyak 41 atau 4,9%, dan Td5 sebanyak 28 atau 3,4%.
Imunisasi Td juga dilakukan pada wanita usia subur yang tidak hamil. Jumlah
WUS tidak hamil tahun 2022 sebanyak 16.059 , dengan rincian Td1 sebanyak
225 orang atau 1,4%, Td2 sebanyak 80 orang atau 0,5%, Td3 sebanyak 11
orang atau 0,1%, Td4 sebanyak 9 atau 0,1%, Td5 sebanyak 3 orang.
J. Keadaan Lingkungan
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang tidak dilakukan sesuai dengan
daya dukungnya dapat menimbulkan adanya krisis pangan, krisis air, krisis
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 22
energi dan lingkungan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan
penataan dan perlindungan terhadap lingkungan.
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai, dan lantai rumah tidak
terbuat dari tanah. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan akan berisiko menjadi sumber penularan berbagai jenis penyakit
(Depkes RI, 2007).
A. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis
termasuk didalamya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, dokter gigi
spesialis. perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan
Kesehatan Masyarakat. Ke tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh
Puskesmas, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan. Di Puskesmas Kedungwuni
I pada tahun 2021 jumlah dokter umum ada 2, Dokter Gigi 2 namun yang
bertugas aktif 1, sedangkan 1 masih tugas belajar, perawat 11, perawat gigi 1,
bidan 25, kesehatan masyarakat 2, kesehatan lingkungan 1, gizi 2, analis
kesehatan 1, tenaga kefamasian 2 , tenaga penunjang / pendukung kesehatan
terdiri dari pejabat struktural 2, tenaga dukungan manajemen 7.
B. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran Kesehatan di Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2021
bersumber pada APBD Kabupaten Pekalongan. Rincian anggaran dapat
dilihat pada kolom/tabel 19.
C. Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas
dan kualitas bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu baik bangunan utama, pendukung dan sanitasi
kesehatan lingkungan. Puskesmas Kedungwuni I memiliki 1 (satu) Puskesmas
Pembantu yaitu: Puskesmas Pembantu Pakisputih yang buka setiap hari
Senin sampai Sabtu.
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungwuni I tahun 2022 26
Di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I terdapat 7 Poskesdes yang
terletak di Desa Rowocacing, Langkap, Pajomblangan, Tosaran, Kwayangan,
Proto dan Salakbrojo. Terdapat 1 Poskestren, 6 Balai pengobatan/Klinik, 10
Apotek, 7 praktek dokter perorangan, 1 praktek dokter bersama. Sehingga
seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I dapat
mengakses tempat-tempat pelayanan kesehatan dengan mudah.
Puskesmas Kedungwuni I memiliki posyandu aktif sebanyak 68, serta
15 posbindu PTM, dilaksanakan sesuai tanggal yang telah ditentukan dari pos
masing-masing.
Masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan kesehatan atau
yang biasa disebut UKBM ( Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ). Desa
Siaga dan FKD merupakan salah satu dari UKBM yang ikut menjadi sarana
pelayanan kesehatan.
KESIMPULAN
PENUTUP